Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI KEUANGAN II

“RESUME”

Dosen : Christina Panjaitan, SST. Pa, MBA

Tarisha Putri Sang Ratu

20302032

Akuntansi Perpajakan A
BAB 19

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

A. Laba sebelum pajak dengan laba kena pajak


PT Kencana menurut akuntansi melaporkan pendapatan yang sama selama
tahun 2015, 2016, dan 2017 sebesar Rp300.000.000 per tahun dan bebansebesar
Rp200.000.000 per tahun. Untuk tujuan pajak, terdapat perbedaan temporer terkait
dengan pengakuan pendapatan sehingga penghasilan untuk 2015, 2016, dan 2017
secara berurutan sebesar Rp240.000.000, Rp320.000.000, dan Rp340.000.000.
Laporan Keuangan Entitas
Laporan Keuangan 2015 2016 2017 Total
Pendapatan 300,000,000 300,000,000 300,000,000 900,000,000
Beban 200,000,000 200,000,000 200,000,000 600,000,000
Laba sebelum pajak 100,000,000 100,000,000 100,000,000 300,000,000
Beban pajak penghasilan 25% 25,000,000 25,000,000 25,000,000 75,000,000

Laporan pajak 2015 2016 2017 Total


Penghasilan 240,000,000 320,000,000 340,000,000 900,000,000
Beban yang dapat dikurangkan 200,000,000 200,000,000 200,000,000 600,000,000
Penghasilan kena pajak 40,000,000 120,000,000 140,000,000 300,000,000
Beban pajak kini (pajak terutang 25%) 10,000,000 30,000,000 35,000,000 75,000,000
Penyajian dalam laporan keuangan
Beban pajak kini 10,000,000 30,000,000 35,000,000 75,000,000
Beban (pendapatan) pajak tangguhan 15,000,000 -5,000,000 -10,000,000 -
Total beban pajak penghasilan 25,000,000 25,000,000 25,000,000 75,000,000

Liabilitas pajak tangguhan 15,000,000 10,000,000 - -

Dalam kasus ini perbedaan yang muncul hanya perbedaan temporer sehingga
beban pajak menurut akuntansi dibagi laba sebelum pajak (tarif pajak efektif) sama
dengan tarif pajak yang berlaku yaitu 25%. Jika terdapat perbedaan permanen tarif
pajak efektif tidak sama dengan tarif pajak yang berlaku.

B. PerbedaanTemporerKenaPajak dan LiabilitasPajakTangguhan


PT Sumbing pada awal Januri 2015 membeli kendaraan dengan harga
Rp200.000.000. Menurut akuntansi aset ini disusutkan 5 tahun tanpa nilai sisa
sedangkan menurut pajak disusutkan 4 tahun tanpa nilai sisa.
Beban pajak kini 10,000,000 30,000,000 35,000,000 75,000,000
Beban (pendapatan) pajak tangguhan 15,000,000 -5,000,000 -10,000,000 -
Total beban pajak penghasilan 25,000,000 25,000,000 25,000,000 75,000,000

Liabilitas pajak tangguhan 15,000,000 10,000,000 - -

Perhitungan Perbedaan Temporer Kena Pajak


Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Beban depresiasi akuntansi 40,000,000 40,000,000 40,000,000 40,000,000 40,000,000 200,000,000
Menurut akuntansi beban depresiasi per tahun Rp40.000.000, sedangkan
menurutpajak beban depresiasi sebesar Rp50.000.000. Akibatnya, laba sebelum pajak
setiap tahun dari 2015-2018 lebih besar Rp10.000.000 dibandingkan penghasilan kena
pajak. Namun pada 2019, lana menurut akuntansi lebih kecil Rp40.000.000 karena
pada tahun tersebut tidak ada depresiasi.
Akibatnya beban depresiasi tersebut akumulasi depresiasi menurut akuntansi
lebih kecil, sehingga aset net menjadi lebih besar. Perbedaan tersebut terakumulasi
selama empat tahunsehingga saldo perbedaan pada akhir 2018 sebesar
Rp40.000.000. perbedaan tersebut tidak ada lagi, ketika diakui beban depresiasi
menurut akuntansi sedangkan menurut pajak tidak diakui lagi beban depresiasi.
Akibat laba sebelum pajak diakui lebih tinggi maka akan diakui beban pajak,
namun karena penyelesaiannya ditangguhkan pada saat penghasilan kena pajaknya
diakui, beban pajak tangguhan diakui sebesar 25% × Rp10.000.000 = Rp2.500.000.
Sebagai lawannya akan diakui liabilitas pajak tangguhan. Jurnal yang dibuat selama 4
tahun atas perbedaan laba akuntansi dan penghasilan kena pajak adalah sebagai
berikut.
Beban pajaktangguhan 2.500.000
Liabilitaspajaktangguhan 2.500.000

Jurnal ini dibuat sama selama empat tahun 2015-2018, sehingga liabilitas pajak
tangguhan akan terakumulasi dan bersaldo Rp10.000.000 pada tahun 2019.
Sebaliknya pada tahun 2019, laba sebelum pajak lebih rendah Rp40.000.000
dibandingkan dengan penghasilan kena pajak. Atas perbedaan tersebut akan diakui
pendapatan pajak tangguhan dan lawannya liabilitas pajak tangguhan. Pendapatan
pajak tangguhan tersebut akan mengurangi beban pajak kini, sehingga pada tahun
2019, total beban pajak akan lebih kecil dibandingkan dengan pajak kini.
Liabilitas pajak tangguhan 10.000.000
Pendapatan pajak tangguhan 10.000.000

C. Tarif Pajak Masa Depan


Warlen Co. pada akhir tahun 2008 memilik iperbedaan temporer kumulatif sebesar
Rp300.000.
Dasar buku aset yang dapat disusutkan Rp1.000.000
Dasar pajak aset yang dapat disusutkan 700.000
Perbedaan temporer kumulatif Rp300.000

Asumsikan bahwa Rp300.000 akan dibalikan dan akan menghasilkan jumlah kena
pajak masa depan dengan tarif pajak yang berlaku.
2009 2010 2011 2012 2013 Total
Jumlah
kena
Rp80.00 Rp70.00 Rp60.00 Rp50.00 Rp40.00 Rp300.00
pajak di
0 0 0 0 0 0
masa
depan
Tarif ×35 % ×30 % ×30 %
× 40 % × 40 %
pajak
Liabilitas
pajak Rp32.00 Rp28.00 Rp21.00 Rp15.00 Rp12.00 Rp108.00
tangguha 0 0 0 0 0 0
n

Revisi Tarif Pajak Masa Depan


Asumsikan bahwa pada tanggal 10 Desember 2010 peraturan pajak penghasilan baru
ditandatangani menjadi undang – undang yang akan menurunkan tarif pajak pajak
perusahaan dari 40 persen menjadi 35 persen, yang berlaku efektif pada tanggal 1
Januari 2012. Jika Hostel Co. memiliki satu perbedaan temporer pada awal tahun 2010
yang terkait dengan kelebihan pajak sebesar Rp3.000.000, maka Hostel akan memiliki
Akun Liabilitas Pajak Tangguhan sebesar Rp1.200.000 (Rp3.000.000 × 40%) pada
tanggal 1 Januari 2010. Jika jumlah kena pajak yang terkait dengan perbedaan ini
dijadwalkan terjadi secara merata pada tahun 2011, 2012, dan 2013 maka Liabilitas
Pajak Tangguhan pada akhir tahun 2010 adalah Rp1.100.000 yang dihitung sebagai
berikut.
2011 2012 2013 Total
Jumlah kena pajak
Rp1.000.000 Rp1.000.000 Rp1.000.000 Rp3.000.000
di masa depan
Tarif pajak × 40 % ×35 % ×35 %
Liabilitas pajak
Rp400.000 Rp350.000 Rp350.000 Rp1.100.000
tangguhan

Oleh karena itu, Hostel mengakui adanya penurunan sebesar Rp100.000 (Rp1.200.000
- Rp1.100.000) pada akhir tahun 2010 dalam liabilitas pajak tangguhan sebagai berikut.
Liabilitas Pajak Tangguhan 100.000
Beban Pajak Penghasilan 100.000

D. PT JonruInsap (PTJI) memiliki satu item perbedaan temporer yang dapat


dikurangkan sejumlah Rp10.000.000.000 pada akhir tahun pertama beroperasi.
Tarif PPh yang berlaku untuk PTJI adalah 40%, sehingga aset pajak tangguhan
berjumlah Rp4.000.000.000. PPh terutang berjumlah Rp9.000.000.000.
PTJI membuat ayat jurnal berikut untuk mereka beban pajak penghasilan, aset
pajak tangguhan, dan PPh terutang
Beban Pajak Penghasilan 5.000.000.000
Aset Pajak Tangguhan 4.000.000.000
PPhTerutang 9.000.000.000
PTJI melakukan review secara cermat atas seluruh bukti yang tersedia. PTJI
menetapkan sejumlah Rp1.000.000.000 dari aset pajak tangguhan di atas
kemungkinan besar tidak terealisasi.
PTJI membuat ayat jurnal untuk merekam pengurangan nilai aset sebagai
berikut.
Beban Pajak Penghasilan 1.000.000.000
Aset Pajak Tangguhan 1.000.000.000

Entitas mengevaluasi aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai