Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH QUR’AN DAN SAINS

(FENOMENA SIDIK JARI MANUSIA)

Disusun oleh :
Risdiani
(1720190014)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM ASSYAFIIYAH
JAKARTA TIMUR
2022

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..2
KATA PENGANTAR………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..4
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..4
B. Tujuan Penulisan………………………………………………………………...4
C. Rumusan Masalah……………………………………………………………….4

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………….5

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………6

A. Sidik Jari dalam Al-Qur’an……………………………………………………….6


B. Keunikan Sidik Jari……………………………………………………………….7
C. Manfaat Sidik Jari…………………………………………………………………8

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………...10

A. Kesimpulan……………………………………………………………………...…10
B. Saran………………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..11

2
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, terutama kepada kami sehingga
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas pada matakuliah Qur’an
dan Sains dengan judul “Fenomena Sidik Jari Manusia”

Adapun penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan berdasarkan
metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami sehingga dapat menambah
wawasan pemikiran para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya adanyakekurangan. Oleh


karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari para pembaca agar dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 7 Juli 2022

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dahulu para ilmuan terus menggali keunikan serta manfaat sidik jari pada
manusia. Akhirnya pada abad ke-19 keunikan sidik jari mulai ditemukan. Setiap
manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan
lainnya. Bahkan pola sidik jari manusia sangat unik karena proses pembentukannya
berlangsung secara genetika. Sidik jari manusia tidak akan pernah berubah sepanjang
hayat, sejak dalam kandungan hingga usia lanjut. Sebelum penemuan itu, sidik jari
hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti. Padahal Allah
SWT telah menjelaskan kekuasaannya dalam surat Al-Qiyamah ayat 3-4 tentang sidik
jari pada 1400 tahun yang lalu. Ini berarti sains telah dijelaskan oleh Al-Qur'an
terlebih dahulu sebelum para ilmuan menetapkan penemuannya dan Al-Qur’an
merupakan fakta.
Seiring dengan berkembangannya teknologi, ditemukan fakta baru yaitu sidik
jari berhubungan erat dengan perkembangan saraf pada otak. Tes analisis sidik jari
mampu mendeskripsikan profil pemiliknya, termasuk potensi dan karakter yang tidak
disadari sebelumnya. Berbeda dengan tes psikologi pada umumnya yang bergantung
mood atau kondisi kesehatan, tes sidik jari bersifat tetap dan tidak dipengaruhi kondisi
emosi. Setiap orang, termasuk mereka yang lahir kembar, memiliki pola cap jari yang
khas dan berbeda antara satu dengan yang lain. Itulah sebabnya, cap jari menjadi
tanda pengenal manusia untuk membedakan seseorang dengan orang lain. Sistem
pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana
yang digunakan sekarang ini. Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas
tentang keunikan serta manfaat sidik jari manusia dalam sudut pandang Sains dan Al-
Qur'an.

B. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk menggali kebenaran ayat suci Al-Qur'an dengan
perspektif sains dalam penelitian keunikan serta manfaat sidik jari manusia, sehingga
mampu digunakan untuk mengatasi permasalah diberbagai bidang.

C. Rumusan Masalah

4
1. Bagaimana Sidik Jari dalam Al – Qur’an?
2. Bagaimana Keunikan Sidik Jari?
3. Bagaimana Manfaat Sidik Jari?

BAB II

LANDASAN TEORI

Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik
yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada
benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah
kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua
ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari
yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama
lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.
Sejarah ilmu pengetahuan menyebutkan seorang ilmuwan Polandia yang
bernama Berknegie, guru besar anatomi dan fisiologi pada Universitas Braslao adalah
orang pertama yang mengamati benda - benda timbul dengan bentuk tertentu pada
kulit jari. Pada tahun 1858, Sir William Hurshel membuktikan bentuk kulit jari
menunjukkan identitas pribadi pemiliknya. Meskipun Sir Francis Galton telah
membuktikan pada tahun 1892 bentuk sidik jari akan tetap hidup bersama pemiliknya
dan tidak berubah, khalayak ramai dan para hakim tetap saja meragukan
kebenarannya hingga terjadi pembunuhan di kota Detford di Inggris yang pelakunya
berhasil ditemukan karena sidik jarinya sama dengan sidik jari yang ditinggalkan di
tempat kejadian. Hari berikutnya, sidik jari itu langsung terpampang di koran - koran
Londan dan disebut dengan "sidik jari bersejarah" karena menghilangkan keragu -
raguan mengenai sidik jari dan artinya. Sidik jari lebih efektif daripada tanda tangan
atau apa saja, bahkan lebih pasti dalam menunjukkan seseorang daripada wajah atau
gambarnya. Sidik jari ini adalah ciri paling khusus yang ada pada diri manusia. Jika
kulit jari itu terbakar, tempatnya akan terbentuk kulit baru yang memiliki sidik jari
dengan bentuk yang sama dengan sidik jari yang lama. Para ahli penghitungan sidik
jari menyebutkan bahwa sidik jari memiliki sekitar seratus sifat dan ciri yang

5
menentukan bentuk dan tempatnya. Mereka mendasarkan hitungan itu pada
pengetesan dua belas ciri yang disepakati oleh petugas penyidik dan keamanan di
seluruh negera. Menurutnya, tidak akan ada dua orang yang mempunyai dua belas ciri
yang sama, kecuali satu kasus dalam dua puluh empat miliar jiwa.
Francis Galton, seorang ilmuwan besar kelahiran Inggris, membuktikan bahwa
di dunia ini tidak ada dua orang yang memiliki lekukan halus yang sama pada sidik
jarinya. Ia menegaskan bahwa lekukan dan garis zigzag itu bahkan sudah tampak
pada jemari janin saat ia masih berada di dalam perut ibunya, yaitu saat umurnya
berkisar antara 100 - 120 hari. Penelitian yang dilakukan oleh Francis Golt pada 1880,
sidik jari menjadi metode untuk melakukan identifikasi. Tidak ada dua orang di dunia
ini yang mempunyai pola sidik jari yang sama, itulah alasan kepolisian di seluruh
dunia menggunakan sidik jari untuk mengidentifikasi para korban dan pelaku
kriminal.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Sidik Jari Dalam Al-Qur’an
Sidik jari adalah adalah hasil reproduksi tapak/bekas pada sesuatu yang pernah
tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan
identifikasi karena di dunia ini tidak ada manusia yang memiliki sidik jari yang persis
sama. Seiring perkembangan zaman, sidik jari sudah di kembangkan ke arah security
system yang berfungsi sebagai data keamanan. Pola sidik jari selalu ada dalam setiap
tangan dan bersifat permanen. Itu berarti dari bayi hingga dewasa pola sidik jari tidak
akan berubah sebagaimana garis tangan. Kekhasan sidik jari ini telah disampaikan al-
Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 3-4 sebagai berikut :
٤) ُ َ‫ي بنَاَنه‬ َٰ ‫( بلَ َٰى قا َ ِد ِرينَ ع‬۳) ُ‫نج َم َع ِعظَا َم ه‬
َُ َْ‫َلى أن‬
َ ‫نس ِو‬ َ ‫ب ا ْْلِ ْن‬
َْ َّْ‫سانُ ألَن‬ َ ‫(أيَ َْح‬
ُ ‫س‬
Artinya : “Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan
(kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun
(kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”
Kata banan dalam ayat tersebut menurut penafsiran ahli bahasa adalah ujung -
ujung jari tangan dan kaki. Sedangkan kata bananah artinya seluruh jari jemari. Ayat
di atas menjelaskan bahwa Allah Mahakuasa untuk mengembalikan tulang jemari
yang kecil dan menyusununnya kembali hingga menjadi lurus. Siapa yang mampu

6
menciptakan jemari manusia, tentu ia juga mampu untuk mengumpulkan tulang-
tulangnya dan mengembalikan kehidupan kedepannya.
Ilmu pengetahuan modern berhasil mengungkap rahasia di balik sidik jari pada
abad ke-19. Terungkap bahwa garis - garis halus yang ada di ujung jari (banan)
seseorang berbeda dengan yang dimiliki orang lain. Di sana ada tiga jenis garis; garis
melengkung, garis melingkar, dan garis meliuk - liuk atau garis kompleks karena
tersusun dari beragam bentuk garis.
Dari garis - garis ini terbentuklah satu pola yang unik dan khusus di setiap jari
manusia, mencerminkan identitas diri dan pribadi masing - masing orang. Bentuk
sidik jari tetap dan tak berubah sepanjang hidup pemiliknya. Ia tidak akan berubah
dengan bermacam kondisi dan situasi yang menimpanya. Para ilmuwan mengungkap
bahwa mumi di Mesir yang diawetkan, sidik jarinya tetap terlihat jelas dan utuh.
Dalam surah Al - Mu'minun ayat 81-82, Allah SWT berfirman :
ْ
٨۲) َ‫( قَالُوا َأِإ َذا ِم ْتنَا َو ُك َّن ا تُ َرابًا َو ِعظَا ًما َأِإنَّا لَ َم ْبعُوثُون‬٨١) َ‫(بَلْ قَالُوا ِم ْث َل َما قَا َل الَْ َّولُون‬
Artinya :
“Sebenarnya mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan perkataan yang
diucapkan oleh orang-orang dahulu kala. Mereka berkata: Apakah betul, apabila kami
telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya
kami benar-benar akan dibangkitkan?”
Allah menjawabnya dalam gaya penekanan bahwa Dia tidak hanya kuasa
mengumpulkan kembali tulang - tulang manusia dan penciptaan manusia itu lagi,
tetapi lebih dari itu, Dia mampu menyempurnakan ujung - ujung jari mereka lagi.
Pengumpulan tulang - tulang lebih mudah bagi Allah, tidak berbeda apakah tulang itu
besar atau kecil, seperti tulang tangan. Jika orang - orang kafir tidak percaya bahwa
Allah mampu mengumpulkan kembali tulang - tulang, Dia menantang mereka dengan
yang lebih hebat lagi, yaitu berupa penyusunan kembali ujung - ujung jari mereka
secara sempurna, termasuk sidik jari yang membedakan seorang manusia dari yang
lainnya.
Ilmu pengetahuan modern belum lama ini telah berhasil menyingkapkan tirai
beberapa misteri ujung jari dan menjelaskan sidik jari terdiri atas garis - garis timbul
pada kulit yang berada di atas pori - pori keringat. Garis - garis itu memanjang,
membelok, bercabang, beranting, dan mengambil bentuk tertentu pada setiap orang.
Telah terbukti bahwa di dunia ini tidak ada dua sidik jari yang sama, bahkan antara
saudara kembar yang berasal dari satu sel telur sekalipun.

7
B. Keunikan Sidik Jari
Allah SWT menciptakan sesuatu bukanlah hal yang sia – sia. Sebagai contoh dalam
pembuatan sidik jari manusia, terdapat kelebihan atau keunikan – keunikan yang
dapat kita pelajari dari kekuasaan Allah SWT. Berikut merupakan fakta – fakta
keunikan sidik jari manusia :
1. Pembentukan sidik jari pada janin terjadi pada bulan keempat. Sidik Jari itu tetap
ada padanya sepanjang hayat, bahkan sampai matinya.
2. Sidik jari seumpama jejak rekam dari garis zigzag yang timbul dari bersatunya
lapisan kulit jangat (dermis) dengan kulit ari (epidermis).
3. Sidik jari tidak mungkin sama pada dua orang yang berbeda di dunia, bahkan
pada jari dua orang kembar sekalipun yang berasal dari satu sel telur.
4. Sedikit kemiripan bentuk di antara dua sidik jari amat mungkin terjadi, tetapi
keduanya tidak akan sama persis selamanya. Oleh sebab itu, sidik jari dianggap
sebagai bukti otentik dari kepribadian setiap orang yang banyak digunakan oleh
para penegak hukum untuk mengungkap kejahatan.
5. Sidik jari tidak hanya pada tangan saja, melainkan ada juga sidik jari kaki. Sebab
masing - masing jari kaki memiliki sidiknya.
6. Sidik jari tidak terpengaruh oleh faktor keturunan.
7. Jika terjadi kerusakan pada permukaan sidik jari akibat luka luar atau akibat
pembakaran level pertama maka garis - garis papilaris akan kembali muncul
dengan bentuk yang sama. Tetapi jika pembakaran atau luka itu menimpa lapisan
kulit dalam (dermis), maka saat itu baris - baris papilaris akan hilang dari kondisi
aslinya.
8. Bekas - bekas sidik jari pada beberapa orang kadang tidak terlalu jelas, dan itu
akibat keretakan kulit yang biasa terjadi pada para pandai besi, tukang kayu,
pekerja, petani atau pada orang - orang yang terkena penyakit kulit seperti eksim
dan lepra.

C. Manfaat Sidik Jari


Dahulu ketika perang dunia ke – II, Jerman memiliki alat penyandian, Enigma,
yang digunakan oleh tentara NAZI dalam perang dunia II yang dimasa itu dianggap
sebagai sistem enskripsi yang tidak mungkin dapat terpecahkan. Namun sekutu
berhasil memecahkan kodenya setelah berjuang keras selama bertahun - tahun, karena

8
adanya kesalahan operator tentara Jerman. Sedangkan bangsa Yahudi juga memiliki
teknik kriptografi yang terkenal dengan nama sandi Atsbath.
Keamanan merupakan komponen yang vital dalam komunikasi data
elektronis. Masih banyak yang belum menyadari bahwa keamanan (security)
merupakan sebuah komponen penting yang tidak murah. Teknologi kriptografi sangat
berperan juga dalam proses komunikasi, yang digunakan untuk melakukan enkripsi
(pengacakan) data yang ditransaksikan selama perjalanan dari sumber ke tujuan dan
juga melakukan dekripsi (menyusun kembali) data yang telah teracak tersebut.
Berbagai sistem yang telah dikembangkan adalah seperti sistem privay key dan public
key. Dalam perkembangannya ilmu ini juga dikembangkan untuk identifikasi
pengirim pesan dengan menggunakan tanda tangan atau sidik jari.
Seiring berkembangnya zaman, teknologi dan sains pun mulai berkembang
pesat. Sebagai contoh dalam penerapan fungsi sidik jari sekarang ini dapat bermanfaat
untuk beberapa bidang, sebagai berikut :
• Dalam kasus pembunuhan, polisi dapat mengidentifikasi kejahatan berdasarkan
sidik jari yang ditinggalkan oleh pelaku di tubuh korban. Hal ini disebabkan
struktur sidik jari setiap orang berbeda satu dengan lainnya. Bila kelak penjahat itu
telah ditemukan, maka untuk membuktikan kejahatannya sidik jarinya akan
dicocokkan dengan sidik jari yang ada dalam tubuh korban. Maka si penjahat
tidak dapat memungkiri perbuatannya di hadapan polisi.
• Untuk mengetahui bakat dan kecerdasan anak dengan metode canggih khusus
untuk menelusuri bakat anak, yakni dengan menggunakan tes sidik jari atau
fingerprint test. Tes ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan ragam tes
kecerdasan lain, seperti tes IQ, TPA, maupun psikotest, yakni hasilnya bersifat
tetap, tidak tergantung emosi atau mood saat dites, dan mencakup seluruh jenis
bakat, potensi, dan kecerdasan.
• Mesin absensi sidik jari merupakan mesin absensi berteknologi tinggi yang bisa
menyimpan beribu-ribu sidik jari sekaligus. Mesin ini sering digunakan oleh
perusahaan internasional maupun nasional karena banyak manfaat yang bisa
didapatkan. Beberapa manfaat mesin absensi sidik jari yang bisa didapatkan oleh
perusahaan adalah :
a. Karyawan terlatih untuk datang on time.
b. Ruangan kantor seperti ruangan arsip atau ruangan lainnya akan aman karena
hanya orang yang memiliki akses yang bisa masuk.
9
c. Data absensi tersimpan dan tersusun denganrapi sehingga mudah bagi direktur
dan HRD untuk mengaksesnya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sidik jari adalah adalah hasil reproduksi tapak/bekas pada sesuatu yang pernah
tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan
identifikasi karena di dunia ini tidak ada manusia yang memiliki sidik jari yang persis
sama. Seiring perkembangan zaman, sidik jari sudah di kembangkan ke arah security
system yang berfungsi sebagai data keamanan. Pola sidik jari selalu ada dalam setiap
tangan dan bersifat permanen. Itu berarti dari bayi hingga dewasa pola sidik jari tidak
akan berubah sebagaimana garis tangan. Kekhasan sidik jari ini telah disampaikan al-
Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 3-4 sebagai berikut :
٤) ُ َ‫ي بنَاَنه‬ َُ َْ‫َلى أن‬
َ ‫نس ِو‬ َْ ‫(أيَ َْح َسبُ ا ْْلِ ْن َسانُ ألَ َّْن‬
َٰ ‫( بلَ َٰى قا َ ِد ِرينَ ع‬۳) ُ‫نج َم َع ِعظَا َم ه‬
Artinya :
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun
(kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”
Fakta – Fakta Keunikan Sidik Jari Manusia :
• Pembentukan sidik jari pada janin terjadi pada bulan keempat. Sidik Jari itu tetap
ada padanya sepanjang hayat, bahkan sampai matinya.
• Sidik jari seumpama jejak rekam dari garis zigzag yang timbul dari bersatunya
lapisan kulit jangat (dermis) dengan kulit ari (epidermis).
• Sidik jari tidak mungkin sama pada dua orang yang berbeda di dunia, bahkan
pada jari dua orang kembar sekalipun yang berasal dari satu sel telur.
• Sedikit kemiripan bentuk di antara dua sidik jari amat mungkin terjadi, tetapi
keduanya tidak akan sama persis selamanya. Oleh sebab itu, sidik jari dianggap
sebagai bukti otentik dari kepribadian setiap orang yang banyak digunakan oleh
para penegak hukum untuk mengungkap kejahatan.
• Sidik jari tidak hanya pada tangan saja, melainkan ada juga sidik jari kaki. Sebab
masing - masing jari kaki memiliki sidiknya.
• Sidik jari tidak terpengaruh oleh faktor keturunan.

10
• Jika terjadi kerusakan pada permukaan sidik jari akibat luka luar atau akibat
pembakaran level pertama maka garis - garis papilaris akan kembali muncul
dengan bentuk yang sama. Tetapi jika pembakaran atau luka itu menimpa lapisan
kulit dalam (dermis), maka saat itu baris - baris papilaris akan hilang dari kondisi
aslinya.
Bekas - bekas sidik jari pada beberapa orang kadang tidak terlalu jelas, dan itu akibat
keretakan kulit yang biasa terjadi pada para pandai besi, tukang kayu, pekerja, petani
atau pada orang - orang yang terkena penyakit kulit seperti eksim dan lepra.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga pada pemakalah selanjutnya,
diharapkan dapat mencari referensi lain untuk lebih menguatkan materi yang telah
penulis sampaikan. Misalnya saja, jurnal yang berkaitan dengan Sidik Jari dalam
sudut pandang Sains dan Islam, beberapa ayat AlQur'an lain yang berhubungan
dengan sidik jari dan kegunaannya, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Tharayyarah, N. 2013. Buku Pintar SAINS DALAM AL - QURAN Mengerti


Mukjizat Ilmiah Firman Allah. Edisi ke 1. Diterjemahkan oleh: Zaenal
Arifin M, dkk. Jakarta: Zaman.
Fuad Pasya, A. 2004. Dimensi Sains Al-Qur'an Menggali Kandungan Ilmu
Pengetahuan dari Al-Qur'an. Diterjemahkan oleh: Arifin Muhammad.
Solo: Tiga Serangkai.
Syarbini Amirulloh dan Jamhari Sumantri. 2012. Kedahsyatan Membaca
AlQur'an. Bandung: RuangKata imprint Kawan Pustaka.
Salma Alif Sampayya Abah. 2007. KESEIMBANGAN MATEMATIKA DALAM
AL-QURAN. Jakarta: Republika.
R Ashbaugh David. 2013. Pengertian Sidik Jari.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidik_jari, 14 Desember 2016.

11
12

Anda mungkin juga menyukai