Anda di halaman 1dari 6

UTS STIT INSIDA

KAMPUS PONDOK MELATI

Mata Kuliah : Inovasi Kurikulum

Dosen : Nur Diana. MMPd

Hari/tgl : Sabtu/ 11 April 2020

1. Jelaskan mengapa sekolah perlu melakukan Inovasi Kurikulum ?


2. Jelaskan tentang Kurikulum berbasis keterpaduan !
3. Jelaskan model inovasi kurikulum yang dapat anda terapkan di sekolah!
Mengapa model tsb, yang anda pilih!
4. Mengapa penerapan inovasikurikulum dalam suatu sekolah sering mengalami
kegagalan?
5. Jelaskan dengan singkat tentang model model Inovasi Kurikulum yang telah anda
pelajari!

Jawaban
1. Pemahaman mengenai inovasi kurikulum akan sangat membantu guru dalam
menerapkan kaidah-kaidah pembelajaran di Sekolah Dasar, karena itu inovasi
kurikulum tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan dalam pendidikan. Maju
mundurnya pendidikan bergantung sejauhmana pemahaman guru dalam
melaksanakan tugasnya di sekolah termasuk pemahaman terhadap kurikulum.
Karena itu sifatnya mutlak bagi guru dalam membelajarkan siswa memahami
inovasi kurikulum, tanpa melakukan inovasi kurikulum rasanya sulit bagi guru
mengetahui secara pasti bagaimana kemajuan pendidikan. Inovasi kurikulum
dan pembelajaran dimaksudkan sebagai suatu idea, gagasan atau tindakan
tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang diangap baru untuk
memecahkan masalah pendidikan. Masalah-masalah inovasi kurikulum
berkaitan dengan azas relevansi antara bahan pembelajaran dengan kebutuhan
siswa, antara kualitas pembelajaran di sekolah dengan pengguna lulusan di
lapangan pekerjaan dll. Berkaitan dengan mutu secara kognitif, afektif, dan
psikomotorik, sedangkan pemerataan yang berhubungan dengan kesempatan
dan peluang, kemudian efisiensi dari segi internal dan eksternal. Munculna
inovasi beragam, Hamalik (l992) menjelaskan bahwa: 1) ada inovasi yang
dikembangkan untuk menjawab permasalahan relevansi seperti program
muatan lokal dalam kurikulum sekolah dasar dan sekolah lanjutan, 2) ada
inovasi yang diarahkan untuk menjawab tantangan pemerataan pendidikan
seperti Universitas terbuka, SMP Terbuka dan Program Paket B pada
pendidikan luar sekolah., 3) Inovasi yang lebih dititikberatkan pada upaya
menanggulangi permasalahan kurang memadainya mutu lulusan, seperti KBK,
sistem Modul, 4) Inovasi yang berkaitan pada misi utamanya adalah menjawab
permasalahan efesiensi pendidikan seperti sistem maju berkelanjutan dan
sistem sekolah kecil.
2. Pendekatan keterpaduan merupakan suatu sistem totalitas yang terdiri dari
komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi baik antar
komponen dengan komponen maupun antar komponen-komponen dengan
keseluruhan, dalam rangka mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Dengan demikian, pendekatan sistem menitikberatkan pada keseluruhan, lalu
bagian-bagian dan unsur-unsur dan interaksi antara bagian-bagian dengan
keseluruhan. Konsep keterpaduan pada hakekatnya menunjuk pada
keseluruhan, kesatuan, kebulatan, kelengkapan, kompleks, yang ditandai oleh
interaksi dan interpendensi antara komponen-komponennya (Alisyahbana,
l974:17). Ini berarti organisasi kurikulum secara terpadu, suatu bentuk
kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan
menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan (integrated
3. curriculum).
Kurikulum terpadu menyediakan kesempatan dan kemungkinan belajar bagi
para siswa. Kesempatan belajar tersebut dirancang dan dilaksanakan secara
menyeluruh dengan mempertimbangkan hal-hal yang berpengaruh,oleh karena
itu diperlukan pengaturan, kontrol, bimbingan agar proses belajar terarah
ketercapaian tujuan-tujuan kemampuan yang diharapkan. Kurikulum dirancang
berdasarkan sistem keterpaduan yang mempertimbangkan komponen-
komponen masukan, proses dan produk secara seimbang dan setaraf.

3. Menurut saya, kurikulum yang tepat untuk diakan di sekolah adalah kurikulum
keterpaduan. Ada kecenderungan selama ini guru mengemas pengalaman
belajar siswa terkotak-kotak dengan tegas antara satu bidang studi dengan
bidang studi yang lainnya, pembelajaran yang memisahkan penyajian mata-
mata pelajaran secara tegas hanya akan membuat kesulitan belajar bagi siswa
karena pemisahan seperti itu memberikan pengalaman belajar yang bersifat
artifisial.Sementara itu, disekolah dasar khususnya dikelas-kelas rendah para
siswa lebih menghayati pengalaman belajarnya secara totalitas, siswa
mengalami kesulitan dengan adanya pemisahan pengalaman belajar seperti
tadi. Kurikulum Terpadu merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa
baik secara individual maupun secara klasikal aktif menggali dan menemukan
konsep dan prinsip- prinsip secara holistik bermakna dan otentik.Melalui
pertimbangan itu, maka beragam pandangan dan pendapat tentang
pembelajaran terpadu, tapi semuanya menekankan pada cara menyampaikan
pelajaran yang bermakna dengan melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.Melalui pembelajaran terpadu diharapkan para siswa
memperoleh pengetahuan secara menyeluruh dengan cara mengaitkan satu
pelajaran dengan pelajaran lain.

4. Ibrahim (1988:123-125) mengemukakan enam faktor utama hambatan inovasi


adalah : Faktor pertama, estimasi tidak tepat terhadap inovasi hal ini disebabkan
kurang tepatnya perencanaan proses inovasi atau estimasi dalam proses difusi dan
inovasi yaitu tidak tepat pertimbangan team pelaksana inovasi, kurang adanya
kesamaan pendapat tentang tujuan yang akan dicapai atau kurang adanya
kerjasama yang baik. Faktor Kedua, konflik dan motivasi hambatan ini
disebabkan karena adanya masalah-masalah pribadi seperti pertentangan antara
anggota team pelaksana, kurang motivasi untuk bekerja dan berbagai sikap pribadi
yang dapat mengganggu kelancaran proses inovasi. Secara rinci item yang
termasuk masalah konflik dan motivasi ialah
Adapun apabila ditinjau dari klasifikasi faktor input dan faktor
output Faktor  maka penerapan inovasi dalam suatu sekolah sering mengalami
kegagalan disebabkan oleh faktor berikut ini. Faktor Input terdiri
dari: pertama,  halangan untuk berubah dari lingkungannya yang berkaitan
dengan tersedianya sarana dan prasarana untuk berinovasi;  Kedua, kurangnya
ketidakterampilan agen pembaharu karena ketidakmampuan dalam menguasai
pengetahuan dan teknologi; Ketiga  inovasi yang bepusat hanya pada
seseorang; keempat, Sensitivitas dan defensiveness guru-guru/tenaga
kependidikan; Dalam hal ini mengakui, bahwa ada guru yang tidak merasa
bertanggung jawab atas pendidikan. Sehingga tidak merasa terpanggil untuk
memajukan pendidikan, maka dari itu tidak mau melakukan inovasi dalam
pendidikan. Kelima, Guru/tenaga kependidikan yang bersifat konservatif. Sifat
guru yang konservatif tidak mau berinovasi bisa disebabkan oleh tingkat
ksejahteraan guru yang rendah karena gaji yang kecil.
Sedangkan,  faktor output terdiri dari: pertama tujuan inovasi yang tidak
jelas. Hal ini terjadi karena program yang akan dilakukan biasanya tidak
disusun/dirumuskan terlebih dahulu; Kedua, tidak ada reward untuk sebuah
inovasi; Ketiga, sekolah /lembaga terlalu memonopoli. Pengaruh kepemimpinan
yang otoriter di pusat( pemerintahan orde baru), mempengaruhi juga sampi
kebawah termasuk sekolah. Sehingga kebebasan guru atau tenaga kependidikan
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki terbelenggu. Menyebabkan program
inovasi terhambat; Keempat, komponen pengetahuan rendah sehingga guru tidak
bisa mengikutinya; Kelima, kesukaran dalam mendiagnosis kelemahan
inovasi; Keenam, sumber daya teknologi dan keuangan rendah; Ketujuh, terfokus
pada akuntabilitas public. Apa yang dilakukan oleh para innovator biasanya
terfokus pada pertanggungjawaban kepada masyarakat. Sehingga apa yang
dilakukan serasa beban berat yang harus dipikul. Bukan atas kesadaran bahwa
dirinya adalah agen of change sebuah tugas yang niscaya harus dilakukan. Karena
merasa keterpaksaan itulah yang membuat inovasi tidak
berkembang: Kedelapan,  Kurang mengarah pada entrepreneurship. Inovasi-
inovasi yang biasa kita lakukan biasanya bersifat pengembangan kompetensi
yang bersifat kognitif. Sedangkan aspek psikomotor kurang dikembangkan,
termasuk pada pengembangan kemampuan entrepreneurship (kewirausahaan)

5. Saya telah mempelajari beberapa kurikulum diantaranya :


a. Kurikulum Berbasis Kompetensi
karakteristik utama pada KBK sebagai berikut: Pertama, KBK memuat sejumlah
kompetensi dasar sebagai kemampuan standar minimal yang harus dikuasai dan
dicapai siswa. Kedua, implementasi pemebelajaran dalam KBK menekankan pada
proses pengalaman dengan memperhatikan keberagaman setiap individu. Ketiga,
evaluasi dalam KBK menekankan pada evaluasi dan proses belajar.
b. Kurikulum Berbasis Masyarakat

Karakteristik pembelajaran pada kurikulum berbasis masyarakat:


1. Pembelajaran beroreantasi pada masyarakat, di masyarakat dengan kegiatan
belajar bersumber pada buku teks
2. Disiplin kelas berdasarkan tanggungjawab bersama bukan berdasarkan
paksaan atau kebebasan
3. Metode mengajar terutama dititikberatkan pada pemecahan masalah untuk
memenuhi kebutuhan perorangan dan kebutuhan sosial atau kelompok
4. Bentuk hubungan atau kerjasama sekolah dan masyarakat adalah
mempelajari sumber-sumber masyarakat, menggunakan sumber-sumber
tersebut, dan memperbaiki masyarakat tersebut

c. Kurikulum berbasis sekolah

kurikulum berbasis sekolah menjadi harapan agar dapat meningkatkan mutu


pendidikan. Filosofi desentralisasi kewenangan melalui konsep Manajemen
Berbasis Sekolah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk mengembangkan
kurikulum. Berdasarkan pembahasan di atas, simpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut
1.    MBS menjadi landasan pengembangan kurikulum berbasis sekolah seiring
dengan kewenangan yang didesentralisasi ke tingkat sekolah
2.    Kurikulum tersentralisasi dianggap memiliki kelemahan yaitu minimnya
keterlibatan guru dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum.
3.    Kurikulum berbasis sekolah diasumsikan dapat meningkatkan keterlibatan
guru sehingga dapat meningkatkan profesionalisme dan terbangun kurikulum
yang relevan.

d. Kurikulum berbasis keterpaduan


Kurikulum terpadu merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa baik
secara individual maupun secara klasikal aktif menggali dab menemukan
konsep dan prinsip-prinsip secara holistik bermakna dan otentik. Melalui
pertimbangan itu, maka beragam pandangan dan pendapat tentang
pembelajaran terpadu, tapi semuanya menekankan pada cara menyampaikan
pelajaran yang bermakna dengan melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu diharapkan para siswa
memperoleh pengetahuan secara menyeluruh dengan cara mengaitkan satu
pelajaran dengan pelajaran lain.
e. Kurikulum berbasis agama
f. Kurikulum berbasis digital
UTS STIT INSIDA
KAMPUS PONDOK MELATI

Mata kuliah : MP .Agama Islam


Dosen : Nur Diana, MMPd
Hari/tgl : Sabtu/11 April 2020

1. Jelaskan tetntang adab membaca Al Qur’an


2. Mengapa dalam mengajarkan agama ke anak , guru tidak boleh mengancam dan
menakut nakuti dgn kata kata “Nanti ALLAH marah” atau “nanti kamu masuk
neraka” dll
3. Tulislah ttg Hadist menjenguk orang sakit dan Doa menjenguk orang sakit!
4. Mengapa anak perlu diajarkan berpuasa sejak dini dan tuliskan doa berbuka
puasa!
5. Ceritakan secara singkat bagaimana cara mengajarkan atau mengenalkan Rukun
Islam kepada anak !

Anda mungkin juga menyukai