Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan pada puskesmas Mangasa makassar dari 30

sampel didapatkan data sebagai berikut :

1. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

Dilihat dari jenis kelamin pasien diketahui sampel pasien wanita lebih banyak

daripada sampel pasien laki-laki. Dari 30 sampel penelitian, terungkap pasien

wanita 19 orang dan pria berjumlah 11 orang.

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi % Frekuensi

1 Laki-laki 11 orang 36,6 %

2 perempuan 19 orang 63,4 %

Jumlah 30 orang 100 %

Sumber : Pengolahan data primer, 2011

2. Distribusi pasien berdasarkan umur

Dilihat dari umur pasien, mayoritas dari mereka berusia 20 sampai 40 tahun,

kemudian yang berusia kurang dari 20 tahun, dan sedikit yang berusia lebih dari 40

tahun. Kuisoner ini menjelaskan pasien Puskesmas Mangasa kebanyakan berusia

produktif. Dan bila kelompok ini dibaca sebagai profil mayoritas masyarakat

sekitar, maka berarti Puskesmas tersebut menjadi pilihan sebagian besar masyarakat

sekitar. Perincian distribusi sampel berdasarkan umur dapat dilihat tabel di bawah

ini.
Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan umur

No Usia (Tahun) Frekuensi % Frekuensi

1 <20 11 orang 36,6 %

2 20-39 15 orang 50 %

3 >40 4 orang 4%

Jumlah 30 orang 100 %

Sumber : Pengolahan data primer, 2011

Tabel 4.3 distribusi jawaban responden sebelum dilakukannya komunikasi


terapeutik pada pasien Puskesmas Mangasa

No Klasifikasi Frekuensi % Frekuensi

1 takut 10 20 %
2 Tidak takut 20 80 %
jumlah 30 100 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pasien yang melakukan perawatan

gigi di poli gigi puskesmas mangasa memiliki rasa takut sebelum diberikan

komunikasi terapeutik, dimana 10 sampel yang merasa takut, dan 20 sampel yang

tidak merasa takut.


Tabel 4.4 distribusi jawaban responden sesudah dilakukannya komunikasi

terapeutik

No Klasifikasi Frekuensi % Frekuensi

1 Takut 0 0%

2 Tidak takut 30 100 %

jumlah 30 100 %

Dari jawaban ini, penilaian untuk pelayanan sebelum dilakukan komunikasi

terapeutik 0 sampel menjawab dengan kategori takut sehingga dapat dikatakan

Puskesmas Mangasa sudah berhasil memberikan komunikasi terapeutik dengan

baik serta telah mencapai harapan pasien sepenuhnya sebelum dan setelah

dilakukan komunikasi terapeutik dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Tabel 4.5 hubungan sebelum komunikasi terapeutik dengan sesudah komunikasi

terapeutik diberikan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Sebelum dilakukan Sesudah dilakukan komunikasi jumlah

komunikasi terpeutik terapeutik

Takut Tidak takut

takut 0

Tidak takut 30

jumlah 10 (20%) 20 (80%) 30

Keterangan: dari tabel diatas terlihat pasien yang takut melakukan perawatan sebelum

dan setelah dilakukannya komunikasi terapeutik dengan presentase (28%). Dan


terlihat 72% yang tidak takut setelah diberikan komunikasi. Sedangkan sebelum

diberikan komunikasi therapeutik yang tidak takut menjadi takut 0%. Dan yang tetap

tidak takut dari sebelum dan sesudah diberikan komunikasi therapeutik terlihat 100%.

Berdasarkan perhitungan statistik dengan tingkat signifikan 0.001, α = 5% atau

0.05. jika sig.< α maka H0 ditolak yang artinya ada hubungan yang linier antara

komunikasi therapeutik terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada puskesmas

managasa kec.Rappocini Makasssar.

B. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan pada pasien yang berkunjung di Puskesmas Mangasa

makassar sebanyak 30 org. Dari 30 sampel penelitian, terungkap pasien wanita 19

orang dan pria berjumlah 11 orang. Dilihat dari umur pasien, mayoritas dari mereka

berusia 20 sampai 40 tahun, kemudian yang berusia kurang dari 20 tahun, dan sedikit

yang berusia lebih dari 40 tahun. Kuisoner ini menjelaskan pasien Puskesmas

Mangasa kebanyakan berusia produktif. Dan bila kelompok ini dibaca sebagai profil

mayoritas masyarakat sekitar, maka berarti Puskesmas tersebut menjadi pilihan

sebagian besar masyarakat sekitar.

Dari hasil penelitian, didapatkan pasien yang merasa takut sebelum diberikan

komunikasi terapeutik dengan presentase 20% dibandingkan dengan pasien yang tidak

takut dengan presentase 80%.(tabel 4.3). dan setelah diberikan komunikasi terapeutik

semua sampel tidak merasa takut lagi.

Jika kita hubungkan sebelum dan sesudah dilakukan komunikasi terapeutik

terhadap pasien di puskesmas mangasa, berdasarkan hasil statistik ada pengaruh

komunikasi terapeutik dalam pelayanan dengan pasien tersebut.

Hal ini terlihat pada tabel 4.5, dimana pasien yang takut melakukan perawatan

sebelum dan setelah dilakukannya komunikasi terapeutik dengan presentase sebesar


(10%). Dan terlihat 20% yang tidak takut setelah diberikan komunikasi. Sedangkan

sebelum diberikan komunikasi therapeutik yang tidak takut menjadi takut 0%. Dan

yang tetap tidak takut dari sebelum dan sesudah diberikan komunikasi therapeutik

terlihat 100%.

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan empat teknik dalam melaksanakan

komunikasi terapeutik yaitu menunjukkan penerimaan, menawarkan informasi,

mengklasifikasi, dan menanyakan pertanyaan yang berkaitan. Ditinjau dari segi teori

masih banyak teknik-teknik yang belum diterapkan oleh perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan. Seperti mengulangi ucapan pasien dengan menggunakan kata-

kata perawat sendiri, memfokuskan masalah, menyatakan hasil observasi kepada

pasien, meringkas hasil observasi, memberi penghargaan kepada pasien dan

menawarkan diri untuk membantu serta memberi waktu untuk merefleksikan diri

pasien (Meidiana,2008).
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada pasien di Puskesmas

Mangasa sebanyak 30 orang, maka dapat disimpulkan bahwa :

Berdasarkan aspek komunikasi terapeutik dalam pelayanan kesehatan

gigi dan mulut, diketahui bahwa Puskesmas Mangasa telah memberikan

komunikasi yang baik dan telah memberi pelayanan dan harapan pasien.

Sehingga peningkatan jumlah pasien juga terlihat setelah melihat perbandingan

jumlah yang sebelum dan setelah diberikan komunikasi terapeutik.

Terdapat hubungan komunikasi terapeutik terhadap pelayanan

kesehatan gigi dan mulut dengan dibuktikan dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa merasa tidak takut lagi melakukan perawatan gigi dengan

pelayanan yang baik dari Puskesmas Mangasa.

A. Saran

Untuk mencapai pelayanan yang lebih berkualitas di masa mendatang,

banyak hal yang perlu dilakukan. Berikut sebagai saran dari hasil penelitian ini :

Puskesmas melalui tenaga kesehatan gigi agar dapat lebih meningkatkan

pelayanan dengan tetap memperhatikan kondisi yang ada sehingga pelayanan

semakin meningkat dan tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di

masyarakat. Menjalankan pengelolaan pelayanan sesuai dengan manajemen

pelayanan sehingga sistem pelayanan di poli gigi semakin baik. Menunjukkan


kompetensi yang maksimal sehingga agar lebih meningkatkan kepercayaan

pasien.

Anda mungkin juga menyukai