Anda di halaman 1dari 15

Kisi kisi fisika

Definisi fluida

Fluida adalah zat yang bisa mengalir dan memberikan hambatan saat diberi tekanan. Zat yang

tergolong sebagai fluida adalah zat cair dan gas. Adapun sifat-sifat fluida adalah sebagai berikut.

 Bisa mengalami perubahan bentuk.


 Bisa mengalir.
 Memiliki kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang.

1. Kompresibel dan tak kompresibel

Kompresibilitas adalah kemampuan suatu zat untuk dimampatkan akibat tekanan. Zat kompresibel

artinya zat yang bisa dimampatkan karena bisa mengalami perubahan volume saat ditekan, contohnya

gas. zat tak kompresibel artinya zat yang tidak bisa dimampatkan karena tidak mengalami perubahan

volume saat ditekan, contohnya zat cair.

2. Massa jenis

Massa jenis adalah ukuran kerapatan suatu benda. Semakin rapat susunan partikel di dalamnya,

semakin besar massa jenisnya. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

ρ = massa jenis (kg/m3);

V = volume (m3); dan

m = massa benda (kg).


3. Viskositas (kekentalan)

Viskositas merupakan sifat tahanan suatu fluida terhadap tegangan yang diberikan. Hukum yang

membahas tentang viskositas fluida ini adalah Hukum Stokes. Secara matematis, Hukum Stokes

dirumuskan sebagai berikut.

4. Berat jenis

Berat jenis didefinisikan sebagai berat fluida per satuan volume. Berat jenis ini berbeda dengan massa

jenis. Perbedaannya adalah berat jenis dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, sehingga nilainya bisa

berubah-ubah sesuai percepatan gravitasi di tempat tersebut. Secara matematis, dirumuskan sebagai

berikut.

5. Tegangan permukaan

Tegangan permukaan adalah kemampuan suatu permukaan zat cair untuk menegang. Contoh

tegangan permukaan ini bisa Quipperian lihat saat ada serangga yang bisa berdiri di permukaan air.

Secara matematis, tegangan permukaan dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
𝛾 = tegangan permukaan (N/m);

F = gaya (N); dan

L = panjang permukaan (m).

6. Kapilaritas

Kapilaritas adalah peristiwa meresapnya zat cair di dalam pipa kapiler. Meresap artinya gerakan naik

atau turun zat cair. Kapilaritas ini dipengaruhi oleh adanya tegangan permukaan, gaya adhesi, dan

gaya kohesi antara zat cair dan dinding kapiler. Jika gaya adhesi lebih besar daripada kohesi, maka zat

cair akan naik dalam pipa kapiler, contohnya air.

Lalu, berapa kenaikan atau penurunannya?

Keterangan:

h = kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler (m);

𝛾 = tegangan permukaan (N/m);

𝜃 = sudut kontak;

𝜌 = massa jenis (kg/m3);

g = percepatan gravotasi (m/s2); dan

r = jari-jari pipa kapiler (m).


Tekanan Hidrostatis

berenang di kolam yang cukup dalam? Semakin dalam posisi berenang, semakin sakit gendang

telinga. Hal itu disebabkan oleh adanya tekanan hidrostatis, yaitu tekanan yang disebabkan oleh

adanya berat fluida tak bergerak. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

P = tekanan hidrostatis (N/m2);

ρ = massa jenis fluida (kg/m3); dan

h = kedalaman (m).

Penjumlahan antara tekanan hidrostatis dan tekanan udara luar akan menghasilkan besaran baru yang

disebut tekanan mutlak. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

PT = tekanan mutlak (Pa); dan

P0 = tekanan atmosfer (Pa).

Hukum Utama Hidrostatis

Hukum utama hidrostatis adalah hukum yang berkaitan dengan persamaan tekanan saat fluida

diletakkan di suatu bidang datar. Adapun pernyataan hukum utama hidrostatis adalah “semua titik
yang terletak di suatu bidang datar di dalam fluida, akan memiliki tekanan yang sama”. Berikut ini

contohnya.

Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

PA = tekanan di penampang A (N/m2);

PB = tekanan di penampang B (N/m2);

𝜌A = massa jenis fluida A (N/m3);

𝜌B = massa jenis fluida B (N/m3);

hA = tinggi fluida A (N/m3); dan

hB = massa jenis fluida B (N/m3);

Hukum Pascal

Hukum Pascal dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Prancis, yaitu Blaise Pascal. Dalam hukumnya,

Pascal menyatakan bahwa “tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam ruang tertutup akan

diteruskan ke segala arah dengan sama besar”. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
 

Keterangan:

P1 = tekanan di penampang 1 (N/m2);

P2 = tekanan di penampang 2 (N/m2);

F1 = gaya tekan di penampang 1 (N/m2);

F2 = gaya tekan di penampang 2 (N/m2);

A1 = luas penampang pipa 1 (N/m2); dan

A2 = luas penampang pipa 2 (N/m2);

Hukum Archimedes

Hukum Archimedes ini merupakan salah satu hukum dasar fluida statis yang mungkin sering

Quipperian dengar atau baca. Adapun pernyataan Hukum Archimedes adalah “ benda yang

dicelupkan seluruhnya atau sebagian ke dalam fluida yang dipindahkan”. Gaya tekan inilah yang

kemudian disebut sebagai gaya apung atau gaya Archimedes. Secara matematis, gaya apung

dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

FA = gaya apung atau gaya ke atas (N);

ρf = massa jenis fluida (kg/m3);

g = percepatan gravitasi (m/s2); dan

Vbf  = volume benda tercelup (m3).

Adanya gaya apung ini menyebabkan suatu benda terapung, melayang, dan tenggelam di dalam air.
 pernah mencoba menimbang benda di dalam fluida, mengapa berat benda di dalam fluida lebih kecil

daripada beratnya di udara? Ternyata, hal ini disebabkan oleh adanya gaya apung, lho. Secara

matematis, berat semu dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

Wbf = berat benda di dalam fluida (N);

Wu = berat benda di udara (N); dan

FA = gaya apung (N);

Itulah hukum dasar yang bisa Quipperian gunakan di dalam mempelajari fluida statis. Untuk

mengasah kemampuan Quipperian tentang fluida statis, ayo ikutan Quipper Blog mengerjakan contoh

soal berikut.

Contoh Soal 1

Suatu tabung berdiameter 0,2 cm dimasukkan ke dalam air secara vertikal sehingga membentuk sudut

kontak sebesar 60o. Jika tegangan permukaan airnya 0,5 N/m, tentukan kenaikan air di dalam tabung

tersebut!

Diketahui:
 

Ditanya: h =…?

Pembahasan:

Kenaikan air di dalam tabung bisa dicari menggunakan persamaan berikut.

Jadi, kenaikan air di dalam tabung tersebut adalah 0,05 m atau 5 cm.

Contoh Soal 2

Salah satu kaki bejana berhubungan berisi air (ρa = 1 gr/cm3) dan kaki lainnya berisi minyak (ρm = 0,8

gr/cm3). Jika tinggi minyaknya 25 cm diukur dari bidang batas air dan minyak, tentukan selisih tinggi

permukaan keduanya!

Diketahui:

ρa = 1 gr/cm3

ρm = 0,8 gr/cm3

hm = 25 cm

Ditanya: hm – ha =…?

Pembahasan:

Untuk menyelesaikan soal tersebut, gunakan hukum utama hidrostatis.


Jadi, selisih tinggi permukaan keduanya adalah 20 cm.

Contoh Soal 3

Sebuah benda dicelupkan ke dalam minyak dengan massa jenis 0,8 gr/cm 3. Ternyata, 25% dari

volume benda tersebut terapung di permukaan minyak. Tentukan massa jenis benda tersebut!

Diketahui:

ρm = 0,8 gr/cm3

Vb = 100%

Vbf = 100% – 25% = 75%

Ditanya: ρb =…?

Pembahasan:

Gunakan perbandingan antara volume benda tercelup dalam fluida dan volume benda di udara.

Jadi, massa jenis benda tersebut adalah 0,6 gr/cm 3


massa jenis

Ketika anda membawa 1 kg benang nilon akan terasa lebih ringan dibandingkan dengan membawa 1
kg beras. Mengapa hal ini bisa terjadi, padahal keduanya berwujud sama dan mempunyai massa 1
kg ?? Peristiwa ini terjadi karena adanya suatu perbedaan kerapatan suatu zat yang satu dengan zat
lainnya, walaupun wujud zatnya sama. Untuk lebih jelasnya lagi marilah simak ulasan yang ada
dibawah berikut ini.

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu
benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda ialah
total massa dibagi dengan total volumenya.

Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang dilambangkan dengan ρ (rho), yakni hasil bagi massa
zat oleh volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari suatu zat, yakni massa dan volume.

Keadaan benda dalam air berdasarkan besar dan kecilnya massa jenis benda tersebut :

1. Terapung
Untuk dapat terapung, suatu benda dalam air harus mempunyai massa jenis lebih kecil daripada massa
jenis air.  Benda dikatakan terapung jika sebagian atau seluruh bagiannya berada di atas permukaan
cairan.  Saat benda diletakkan di dalam cairan, benda akan bergerak ke atas, sehingga gaya ke atas
(Fa) lebih besar daripada gaya berat (w).
2. Melayang
Untuk dapat melayang, suatu benda dalam air harus mempunyai massa jenis yang sama dengan massa
jenis air.  Benda dikatakan melayang jika seluruh bagiannya  berada   di  dalam  cairan.   Saat  benda
diletakkan  didalam  cairan, benda tidak akan bergerak ke atas ataupun ke bawah (melayang) ,
sehingga gaya ke atas (Fa) sama dengan gaya berat (w).

3. Tenggelam
Untuk dapat tenggelam, suatu benda dalam air harus mempunyai massa jenis lebih besar daripada
massa jenis air, maka benda akan mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol.  Benda
dikatakan tenggelam benda berada di dasar wadah atau tempat cairan.  Saat benda diletakkan di dalam
cairan, benda akan bergerak ke bawah sampai menyentuh dasar wadah cairan

dan tetap berada di dasar, sehingga gaya ke atas (Fa) lebih kecil daripada gaya berat.

Kerapatan air adalah 1,00 g/ml pada 4oC. Sistem perhitungan untuk kerapatan larutan didasari pada
nilai ini. Untuk menghitung nilai kerapatan suatu larutan, umumnya larutan itu dibandingkan dengan
air. Hal ini memudahkan untuk melihat apakah suatu larutan akan bercampur atau tidak, karena dua
larutan dengan kerapatan yang sangat berbeda biasanya tidak dapat bercampur (Tipler, 1998).
Terdapat pengecualian, dimana larutan ionik seperti larutan garam akan larut dalam air karena
keduanya bersifat polar.  Minyak yang nonpolar tidak dapat larut dalam air meskipun kerapatan
keduanya tidak jauh berbeda.  Keduanya gagal dicampurkanlebih disebabkan oleh sifat tersebut,
dibandingkan dengan kerapatannya.  Contoh, kerapatan merkuri (13,5 g/ml) dan air (1,0 g/ml) relatif
berbeda. Perbedaan kerapatan relatif ini (kadang disebut Gravitas Spesifik) menyebabkan merkurin
terbenam di dasar wadah yang berisi air.  Kerapatan relatif (gravitas spesifik) adalah rasio dari
kerapatan sampel pada 20oC dibagi dengan kerapatan air pada 4oC (Tipler, 1998).

Rapatan yang merupakan perbandingan antara massa dan volume adalahsifat intensif.  Sifat-sifat
intensif umumnya dipilih oleh para ilmuwan untuk  pekerjaan ilmiah karena tidak tergantung pada
jumlah bahan yang sedang diteliti.  Karena volume berubah menurut suhu sedangkan massa tetap,
maka rapatan merupakan fungsi suhu (Petrucci, 1999).

Bobot jenis suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang
sama ditimbang di udara pada suhu yang sama. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing
monografi, penetapan bobot jenis digunakan hanya untuk cairan, didasarkan pada perbandingan bobot
zat di udara pada suhu 25oC terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama.

Bila suhu ditetapkan dalam monografi, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu
yang ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama.  Bila pada suhu 25oC zat
berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi,
dan mengacu pada air  yang tetap pada suhu 25oC (Petrucci, 1999).

Rumus Massa Jenis


Anda bisa melihat bahwa massa jenis suatu benda bisa berbeda, meskipun bahan penyusunnya
mempunyai ukuran sama. Hal ini karena massa jenis bergantung pada besar massa dan volumenya.

Secara matematis, massa jenis suatu zat bisa ditentukan melalui persamaan berikut ini.

P= m/v

Keterangan:

ρ = massa jenis (kg m-3)


m = massa zat (kg)
V = volume zat (m3)

Satuan Massa Jenis


Satuan massa jenis bisa juga dinyatakan dalam g cm-3. Tahukah kamu bagaimana cara mengonversi
satuan dari kg m-3 menjadi g cm-3 ?? Perhatikan uraian berikut.
Sehingga:

1 kg m-3 = 0,001 g cm-3 atau 1 g cm-3 = 1.000 kg m-3

Pengukuran volume terkadang kurang teliti bila dibandingkan pada pengukuran massa. Untuk itulah
dalam menentukan massa jenis hanya dilakukan pengukuran massa.

Hal inilah yang mendasari digunakannya massa jenis relatif. Massa jenis relatif didefinisikan sebagai
nilai perbandingan massa jenis bahan dengan massa jenis air. Massa jenis air diketahui yakni 1 g cm-3
atau 1.000 kg m-3.

Contoh Soal Massa Jenis

Contoh Soal 1:
Sebuah balok dari bahan kuningan mempunyai panjang 8 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 2,5 cm.
Bila diketahui massa jenis balok kuningan tersebut 8.400 kg/m3, berapa massa balok tersebut?

Pembahasan

Diketahui:
balok dari kuningan
p = 8 cm = 0,08 m
l = 5 cm = 0,05 m
t = 2,5 cm = 0,025 m
ρ = 8.400 kg/m3

Ditanya: m = …?

Jawab: V = p x l x t

V = 0,08 m x 0,05 m x 0,025 m


= 0,0001 m3
m=ρxV
= (8.400 kg/m3) ( 0,0001 m3)
= 0,84 kg

Jadi, massa balok kuningan adalah 0,84 kg.

Contoh Soal 2:
Massa suatu aluminium ialah 25 kg. Hitung volume aluminium itu dalam satuan SI! (massa jenis
aluminium ialah 2,5 g/m³)

Penyelesaian

Diketahui:

m = 25 kg ; ρ = 2,5 g/cm³ = 2.500 kg/m³

Ditanyakan: V …..?

Jawab:

V=m/ρ
= 25 kg/2.500 kg/m³
= 0,01 m³

Jadi volume aluminium dalam satuan SI adalah 0,01 m³

Massa Jenis Relatif


Pengukuran volume seringkali kurang teliti pada pengukuran massa. Oleh karena tersebut muncul
gagasan untuk mengukur massa saja dalam menilai massa jenis. Hal ini kesudahannya dikenal dengan
massa jenis relatif. Massa jenis relatif sebuah bahan didefinisikan sebagai nilai komparasi massa jenis
bahan itu dengan massa jenis air. Massa jenis air dipilih sebagai nilai perbandingan sebab nilainya
mudah dikenang yaitu: 1 g/cm³ atau 1.000 kg/m³.

Massa jenis relatif = massa jenis bahan : massa jenis air

Jika volume bahan dan air sama maka persamaan menjadi:

Massa jenis relatif = massa bahan : massa air yang volumenya sama

Contoh Soal:
Massa botol yang dipakai untuk menilai massa jenis relatif zat cair ialah 70 g saat kosong. Massa
botol berisi sarat air ialah 90 g dan massa botol saat berisi sarat zat cair ialah 94 g. Massa botol yang
dipakai untuk menilai massa jenis relatif zat cair ialah 70 g saat kosong. Massa botol berisi sarat air
ialah 90 g dan massa botol saat berisi sarat zat cair ialah 94 g.
1. Berapa massa relatif zat cair tersebut?
2. Berapa massa jenis zat cair tersebut?

Penyelesaian:

 Menentukan massa jenis relatif

Massa botol kosong = 70 g


Massa botol sarat zat cair = 94 g
Massa zat cair = 90-70 = 24 g
Massa botol sarat air = 90 g
Massa air yang volumenya sama = 90-70 = 20 g

Massa jenis relatif = massa zat cair : massa air yang volumenya sama = 24 : 20 = 1,2

 Menentukan massa jenis zat dari formula massa relatif

Massajenis relatif = massa zat cair : massa jenis air


Massa jenis zat cair = massa jenis relatif x massa jenis air
= 1,2 x1.000kg/m³
= 1.200 kg/m³

Jadi massa jenis zat cair tersebut ialah 1 200 kg/m³.

Penerapan Massa Jenis Pada Kehidupan

1. Perahu pinisi peninggalan nenek moyang anda dari bugis tercipta dari kayu bukan besi.
Perahu kayu dapat mengambang di air sebab massa jenis kayu lebih kecil daripada massa
jenis air laut. Perahu pinisi peninggalan nenek moyang anda dari bugis tercipta dari kayu
bukan besi. Perahu kayu dapat mengambang di air sebab massa jenis kayu lebih kecil
daripada massa jenis air laut·
2. Penggunaan aluminium sebagai bahan logam pada pesawat terbang sebab massa nya enteng
dan kuat.
3. Helium adalahgas mulia dengan massa jenis yang rendah dipakai untuk memenuhi balon
udara supaya terjadi gaya angkat pada balon tersebut sampai-sampai dapat terbang melayang
di udara.
4. Ahli geologi mengukur massa jenis batuan guna mengidentifikasi asal batuan tersebut.
5. Polystyrene dipakai sebagai bahan kotak makanan atau pelindung kardus sebab mempunyai
massa jenis rendah·
6. Montir mobil mengukur massa jenis asam baterai mobil (aki) guna menilai apakah muatan
baterai berkurang atau tidak.
Tekanan hidrostatis

P = ρ x g x h P: tekanan hidrostatis (Pa) atau (N/m³) g: percepatan gravitasi (m/s²) ρ: massa jenis zat (kg/m³) h: tinggi kolom
zat cair (m)

Contoh soal 1 Hitunglah tekanan hidrostatis yang dialami penyelam yang berada pada kedalaman 100 m (massa jenis air laut
1.025 kg/m³ dan gravitasi bumi 10 m/s²)! Baca juga: Tekanan Zat: Pengertian dan Jenisnya

Jawaban: P = ρ x g x h    = 1025 x 10 x 100    = 1.025.000 Pa    = 1,025 x 10^6 Pa Sehingga, tekanan hidrostatis yang
dialami penyelam pada kedalaman laut 100 meter adalah sebesar 1,025 x 10^6 Pa. Contoh soal 2 Sebuah kolam renang
memiliki kedalaman 3 m. Berapakah besar tekanan air pada dasar kolam jika massa jenis air 1 gram per sentimeter kubik dan
percepatan gravitasi 9,8 meter per sekon kuadrat? Jawaban: Massa jenis air harus diubah ke satuan internasional yaitu
kilogram per meter kubik sebagai berikut: ρ = 1 g/cm³ = 1.000 kg/m³ P = ρ x g x h   = 1.000 x 9,8 x 3   = 29.000 Pa Maka,
tekanan hidrostatis pada dasar kolam 3 meter adalah 29 ribu Pa.

Sebuah kolam renang memiliki kedalaman 3 m. Berapakah besar tekanan air pada dasar kolam jika massa jenis air 1 gram
per sentimeter kubik dan percepatan gravitasi 9,8 meter per sekon kuadrat?

Jawaban: Massa jenis air harus diubah ke satuan internasional yaitu kilogram per meter kubik sebagai berikut: ρ = 1 g/cm³ =
1.000 kg/m³ P = ρ x g x h   = 1.000 x 9,8 x 3   = 29.000 Pa Maka, tekanan hidrostatis pada dasar kolam 3 meter adalah 29
ribu Pa.

analisis tekanan hidrostatis pada bangunan

Pada pertengahan abad ke-19 perkembangan ilmu fisika sangatlah pesat. Para ilmuwan banyak
mengembangkan berbagai teori dari berbagai macam partikel yang sangat kecil dan memiliki dimensi untuk
selalu banyak bergerak. Salah satu yang ditemukan adalah mengenai teori kinetik atau yang memiliki nama lain
teori kinetik pada gas. Teori tersebut berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu,
atau volume, dengan memperhatikan komposisi molekular mereka dan gerakannya.

Anda mungkin juga menyukai