Jawaban: A
Contoh Soal:
1. Gambar memperlihatkan seseorang sedang menggunakan gawai.
Pernyataan yang sesuai dengan gambar tersebut adalah ... .
A. Antarindividu sedang melakukan kontak sosial langsung
menggunakan gawai.
B. Antarkelompok melakukan komunikasi tidak langsung
menggunakan gawai.
C. Individu sedang melakukan komunikasi searah menggunakan
gawai.
D. Komunikasi melalui gawai menunjukkan kontak sosial sekunder.
E. Teknologi menjadi perantara kontgak sosial primer antarindividu.
Jawaban: D
2. OSIS SMA Langit berencana melakukan bakti sosial dengan
mengumpulkan dana untuk membantu bencana kemanusiaan Rohingya.
Pada saat yang sama, Rohis SMA Langit juga memiliki agenda
melakukan kegiatan serupa. Atas kesepakatan kedua belah pihak,
organisasi sekolah tersebut menggalang dana bersama. Berdasarkan
ilustrasi tersebut proses sosial terjadi karena adanya ... .
A. kompetisi antarorganisasi mengumpulkan donasi
B. kooptasi antara OSIS dan Rohis menggalang dana bersama
C. kontravensi akibat kesamaan agenda antara OSIS dan Rohis
D. koalisi antara ketua OSIS dan Rohis dalam melakukan kegiatan
E. bergaining antarorganisai dalam melaksanakan agenda bersama
Jawaban : B
3. Ketika terjadi perselisihan antarpeserta didik, guru BP berupaya
mendamaikan dan mengimbau agar permasalahan diselesaikan secara
kekeluargaan. Jenis akomodasi berdasarkan uraian di atas dilakukan
dengan cara ... .
A. Koersi
B. Mediasi
C. Toleransi
D. Ajudikasi
E. Kompromi
Jawaban: B
4. Raisa menggemari acara debat politik menjelang pemilihan kepala
daerah. Raisa merasa senang ketika pasangan calon kepala daerah
kesukaannya naik panggung. Raisa yakin akan memilih pasangan calon
kepala daerah tersebut. Raisa merasa visi, misi, dan pembawaan
pasangan calon tersebut luar biasa. Faktor yang memengaruhi interaksi
sosial berdasarkan ilustrasi tersebut ialah ... .
A. simpati
B. empati
C. imitasi
D. sugesti
E. identifikasi
Jawaban : D
5. Masyarakat Randuwangi memiliki kebiasaan bermusyawarah ketika ada
permasalahan yang sedang dihadapi. Antaranggota masyarakat saling
bahu-membahu memberikan sumbangsih pemikiran tentang upaya
mengatasi setiap masalah. Kebiasaan masyarakat Randuwangi tersebut
menunjukkan adanya unsur keteraturan sosial berupa ... .
A. tatanan sosial
B. tertib sosial
C. order sosial
D. keajekan
E. pola
Jawaban : E
6. Interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu terdapat
kontak sosial dan komunikasi. Pernyataan yang memenuhi syarat
interaksi sosial, yaitu ... .
A. Leni menghabiskan liburan dengan membaca komik di kamar.
B. Pak Sapto menghias rumahnya dengan lampu warna warni.
C. Sofian melakukan touring dengan rute Gunung Bromo.
D. Susi mengobrol bersama teman-temannya di cafe.
E. Rena berlatih membaca puisi di depan cermin.
Jawaban: D
7. Salah satu faktor yang memengaruhi interaksi dalam masyarakat adalah
simpati. Contoh interaksi sosial yang disebabkan oleh faktor simpati
ditunjukkan oleh pernyataan ... .
A. Susan meneladan sifat rajin teman satu kelasnya.
B. Banu memotong rambut seperti pemain sepak bola idolanya.
C. Ibu tertarik dengan sifat anggun dan ramah calon menantunya.
D. Pak Budi rutin melakukan kemoterapi sesuai perintah dokter.
E. Herman turut prihatin atas kondisi kaki temannya yang
diamputansi.
Jawaban: C
8. Dalam masyarakat dapat terjadi proses sosial asosiatif dan disosiatif.
Contoh proses sosial asosiatif adalah ... .
A. Perselisihan antara pendukung kepala daerah A dan kepala daerah
B.
B. Persaingan antara industri perfilman lokal dan industri perfilman
dari luar negeri.
C. Perselisihan antara sopir taksi biasa dan sopir taksi online.
D. Demonstrasi masyarakat kepada pemerintah menuntut penegakan
hukum.
E. Perkawinan antarras atau etnik sering terjadi di kalangan artis.
Jawaban: E
9. Kompetisi merupakan salah satu proses sosial disosiatif. Contoh
pernyataan yang menunjukkan kompetisi adalah ... .
A. Debat antarkandidat kepala desa di Desa Seruni berlangsung
meriah.
B. Banyak warga negara Indonesia menikah dengan warga negara
asing.
C. Guru mengajak peserta didik bergotong royong di lingkungan
sekolah.
D. Masyarakat sekitar bantaran sungai menolak penggusuran rumah
mereka.
E. Buruh perusahaan garmen menuntut pengangkatan status karyawan
tetap.
Jawaban: A
10. Semua karyawan di PT Sukses Makmur memiliki kebiasaan membuang
sampah pada tempatnya, baik sampah organik maupun anorganik.
Kebiasaan karyawan PT Sukses Makmur tersebut menunjukkan adanya
unsur keteraturan sosial berupa ... .
A. tatanan sosial
B. tertib sosial
C. order sosial
D. keajekan
E. pola
Jawaban: E
11. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak dan komunikasi.
Interaksi sosial dilakukan jika terdapat dua pihak atau lebih dan adanya
hubungan timbal balik. Pernyataan yang memenuhi syarat interaksi
sosial adalah ... .
A. Eni bermain piano seorang diri.
B. Ibu menyiapkan sarapan setiap pagi.
C. Adik sedang latihan membaca puisi di depan cermin.
D. Arka dan Bobi saling bertukar cerita setelah lama tidak bertemu.
E. Toni tidak mendengar sapaan Edo karena mendengarkan lagu
dengan memakai headset.
Jawaban: D
12. Salah satu faktor yang memengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat
adalah motivasi. Contoh adanya faktor motivasi dalam interaksi sosial
ditunjukkan oleh pernyataan ... .
A. Supri meniru gaya berpakaian artis idolanya.
B. Bayu dan timnya selalu berlatih basket agar lolos seleksi daerah.
C. Ibu-ibu arisan tertarik membeli produk kecantikan yang
ditawarkan seorang sales promotion girl.
D. Sari meneladan sikap ibunya yang rajin dan rapi.
E. Salah satu peserta lomba berpenampilan seperti artis ibukota.
Jawaban: B
13. Proses asosiatif merupakan jenis interaksi sosial yang mengarah pada
penyatuan. Proses asosiatif dalam interaksi sosial ditunjukkan oleh
pernyataan ... .
A. Terjadi perselisihan pendapat antara ketua pemuda dengan
beberapa tokoh masyarakat.
B. Tawuran antarsuporter sepak bola terjadi akibat adanya
kecurangan pemain.
C. Sopir bus antarkota saling memacu kecepatan busnya untuk
mendapatkan penumpang.
D. Tia dan Dito memutuskan menikah walaupun berasal dari suku
berbeda.
E. Setiap peserta lomba bersaing mendapatkan gelar juara.
Jawaban: D
14. Sejak kecil seorang anak diajari mengucapkan terima kasih ketika
menerima sesuatu dari orang lain dan meminta maaf ketika melakukan
kesalahan terhadap orang lain. Hal itu dilakukan kapan pun, di mana
pun, dan dengan siapa pun. Unsur yang memengaruhi keteraturan
tersebut adalah ... .
A. keajekan C. tertib E. cara
B. order D. pola
Jawaban: A
Contoh Soal:
1. Perhatikan beberapa pernyataan berikut !
1) Sumi membeli bahan makanan di supermarket setiap minggu.
2) Petani menggunakan mesin pemanen padi untuk mempermudah
proses panen.
3) Pak Bambang membangun rumah setelah lima tahun mengontrak.
4) Guru mengimbau peserta didik agak tidak menyontek saat Ujian
Nasional.
5) Rosi belajar menjahit berbegai model pakaian agar dapar
mengikuti lomba fashion.
Contoh nilai material ditunjukkan oleh angka ... .
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 3), dan 5)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
Jawaban : C
2. Pemerintah menetapkan hari libur nasional saat perayaan hari besar
keagamaan. Penetapan tersebut dilakukan untuk menghargai
keberagaman agama dalam masyarakat. Nilai yang terkandung dalam
kebijakan pemerintah tersebut berfungsi sebagai ... .
A. penentu kelas sosial
B. alat solidaritas sosial
C. pedoman bertingkahlaku
D. pengawas dan pembatas perilaku
E. motivasi individu dalam berperilaku
Jawaban : B
3. Tasya menghadiri resepsi pernikahan temannya. Pesta pernikahan
temannya menerapkan model standing party (makan sambil berdiri).
Dalam tradisi atau kebiasaan masyarakat tradisional, perilaku tersebut
dianggap sebagai pelanggaran norma ... .
A. Folkways
B. Customs
C. Usage
D. Mores
E. Laws
Jawaban : C
4. Polisi pamong praja merazia pelajar yang berada di warnet ketika jam
sekolah. Pelajar yang terjaring razia tersebut dilaporkan kepada pihak
sekolah. Selanjutnya, pihak sekolah memanggil orang tua pelajar
tersebut. Berdasarkan fungsi norma sosial, tindakan polisi pamong praja
bertujuan ... .
A. Menertibkan pelajar agar kembali berperilaku sesuai harapan
masyarakat.
B. Menumbuhkan keyakinan untuk taat dan patuh terhadap norma
sosial
C. Mengembangkan rasa takut untuk mematuhi norma sosial
D. Mengembangkan rasa malu ketika melanggar norma sosial
E. Memberi penghargaan bagi warga yang taat terhadap norma
Jawaban : A
5. Banu dan Tito sering menyontek ketika ulangan harian. Mereka juga
sering ditegur guru kelas agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Akan tetapi, Banu dan Tito tidak memperhatikan teguran guru kelasnya
tersebut. Perilaku Banu dan Tito menunjukkan pelanggaran terhadap
nilai ... .
A. vital
B. moral
C. logika
D. estetika
E. material
Jawaban: B
6. Perhatikan ciri-ciri berikut !
1) Berkaitan dengan kebaikan dan keburukan.
2) Berhubungan dengan aktivitas sehari-hari.
3) Berguna bagi manusia untuk beraktivitas.
4) Memiliki fungsi meringankan pekerjaan manusia.
5) Berguna sebagai pemenuhan kebutuhan rohani.
Ciri-ciri nilai vital ditunjukkan oleh angka ... .
A. 1), 2), dan 3) C. 2), 3), dan 4) E. 3), 4), dan 5)
B. 1), 2), dan 4) D. 2), 3), dan 5)
Jawaban: C
7. Setiap warga diharapkan patuh terhadap aturan yang berlaku dalam
masyarakat. Seseorang yang melanggar aturan dapat dikenai sanksi
sesuai tingkat pelanggarannya. Berdasarkan pernyataan tersebut, norma
berfungsi sebagai ... .
A. pembatas dan pengawas perilaku
B. kriteria penilaian sikap individu
C. alat pemersatu antarindividu
D. cara menjatuhkan sanksi
E. pedoman tingkah laku
Jawaban: E
D. Sosialisasi:
Sebagai makhluk sosial, kita dituntut untuk menyesuaikan diri dalam
hidup bermasyarakat. Proses penyesuaian diri dilakukan agar kita
berperilaku sesuai harapan masyarakat. O.k.i. diperlukan pengenalan
nilai dan norma sosial melalui proses sosialisasi.
1. Pengertian Sosialisasi:
Sosialisasi: merupakan proses sosial yang dialami seseorang atau
kelompok untuk belajar mengenali serta menghayati pola perilaku,
sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan
sosialisasi, individu dapat berkembang menjadi pribadi yang
diterima masyarakat.
Setiap individu mengalami sosialisasi sesuai tahapannya. Adapun
tahapan sosialisasi sbb:
1) Tahap Persiapan (Preparatory Stage): tahap pema-haman
tentang diri sendiri; anak mulai melakukan tindakan meniru
meskipun belum sempurna.
2) Tahap Meniru (Play Stage): anak dapat meniru perilaku orang
dewasa secara lebih sempurna; sudah menyadari keberadaan
dirinya dan orang-orang ter-dekat serta mampu memahami
suatu peran.
3) Tahap Siap Bertindak (Game Stage): anak mulai memahami
perannya dalam keluarga dan masyarakat; juga mulai
menyadari peraturan yang berlaku.
4) Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other):
anak sudah mencapai proses pendewasaaan dan mengetahui
kehidupan bermasyarakat dengan jelas; juga mampu memahami
perannya dalam masyarakat.
2. Tujuan Sosialisasi: sbb:
a. Memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan nilai dan
norma sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Mencegah terjadinya perilaku menyimpang.
c. Membantu individu untuk beradaptasi dengan ling-kungan
sekitar.
d. Mewariskan nilai dan norma kepada generasi penerus.
e. Menciptakan integrasi masyarakat.
3. Bentuk Sosialisasi:
a. Sosialisasi primer: tahap sosialisasi pertama yang diterima
individu dalam lingkungan keluarga.
b. Sosialisasi sekunder: terjadi di lingkungan sekolah, lingkungan
bermain, lingkungan kerja, dan interaksi melalui media massa.
c. Sosialisasi represif: bertujuan mencegah terjadinya perilaku
menyimpang; berkaitan dengan pemberian hadiah (reward) dan
hukuman (punishment).
d. Sosialisasi partisipatoris: mengutamakan peran aktif, partisipasi
objek sosialisasi dalam proses internalisasi nilai dan norma.
e. Sosialisasi formal: melalui lembaga-lembaga formal, seperti
sekolah, kepolisian.
f. Sosialisasi nonformal: melalui lembaga nonformal, seperti
masyarakat dan kelompok bermain.
g. Sosialisasi langsung: dilakukan secara “face to face”, tanpa
media perantara atau alat komunikasi.
h. Sosialisasi tidak langsung: menggunakan media perantara/alat
komunikasi.
i. Sosialisasi otoritatif: memberi kesempatan kepada individu
secara bebas/tanpa paksaan untuk menerima atau menolak
perilaku tertentu.
j. Sosialisasi ekualitatif: berdasarkan persamaan ke-dudukan antara
pihak yang melakukan sosialisasi dan pihak yang disosialisasi
(memiliki hubungan sederajat).
4. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian:
a. Faktor biologis: diperoleh dari gen keturunan orang tua.
b. Faktor prenatal: berkaitan dengan pemberian rang-sangan atau
stimulus ketika anak masih dalam kan-dungan.
c. Faktor geografis: dipengaruhi oleh lingkungan alam.
d. Faktor pengalaman: berhubungan dengan pengalaman hidup.
e. Faktor kelompok: pengaruh lingkungan kelompok sosial.
f. Faktor kebudayaan: dipengaruhi lingkungan budaya.
5. Berbagai Bentuk Media Sosialisasi:
a. Keluarga: merupakan kelompok primer yang memiliki intensitas
tinggi untuk mengawasi perilaku anggotanya; bertujuan
membentuk ciri khas kepribadian anak.
b. Sekolah: berperan sebagai proses sosialisasi sekunder dan
memiliki cakupan lebih luas; bertujuan menanamkan nilai
kedisiplinan yang lebih tinggi dan mutlak, serta berorientasi
mempersiapkan peran peserta didik pada masa mendatang.
c. Kelompok Bermain (peer group): dilakukan antarteman baik
teman sebaya maupun teman tidak sebaya. Hubungan sosialisasi
yang terjalin bersifat ekualitas (sederajat).
d. Lingkungan Kerja: diutamakan untuk mencapai kesuksesan dan
keunggulan hasil kerja; adaptasi berdasarkan tuntutan sistem dan
intensitas sosialisasi tertinggi dilakukan antarkolega.
e. Media Massa: penyampaian pesan lebih bersifat umum; selalu
mengikuti segala bentuk perkembangan dan perubahan sosial;
serta berperan penting menyampaikan nilai dan norma untuk
menghadapi masyarakat yang heterogen.
Contoh Soal:
1. Setelah lulus SMA, Fina melanjutkan kuliah di Yogyakarta. Adapun
orang tuanya tinggal di Aceh. Setiap hari orang tua Fina ingin
mengetahui kabarnya. Oleh karena itu, Fina selalu menghubungi ibunya
melalui aplikasi Whasapp video call. Bentuk sosialisasi yang dilakukan
Fina dan ibunya adalah sosialisasi ... .
A. tidak langsung
B. partisipatoris
C. sekunder
D. langsung
E. represif
Jawaban : A
2. Perhatikan contoh tahapan sosial berikut !
1) Meskipun masih balita, Beni sudah pintar meniru orang berbicara.
2) Peserta didik PAUD, bermain perang-perangan meniru jagoan
yang diidolakannya.
3) Wahyu menggantikan ibunya yang berjualan sembako di pasar.
4) Sebagai pemain sepakbola, Yana memahami posisinya dan posisi
pemain lain dalam suatu pertandingan.
5) Nurmala memahami tugas dan tanggung jawabnya di kantor.
Contoh sosialisasi tahap generalized other ditunjukkan oleh angka ... .
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 3), dan 5)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
Jawaban : E
3. Yenny diterima sebagai karyawan bank milik pemerintah. Dia mudah
menjalin komunikasi dengan teman-teman satu tim di lingkungan
kerjanya. Yenny juga mampu menyesuaikan diri dengan anggota tim
lainnya. Ilustrasi tersebut menunjukkan tujuan sosialisasi, yaitu ... .
A. menciptakan integrasi dalam masyarakat
B. mencegahnya terjadinya perilaku menyimpang
C. menanamkan nilai dan norma dalam kelompok
D. membantu individu beradaptasi di lingkungan sosial
E. menyosialisasikan nilai dan norma kepada karyawan baru
Jawaban : D
4. Yuda selalu mengikuti kegiatan gotong royong bersama warga lain. Ia
sadar bahwa hidup harus saling bekerja sama dan tolong-menolong.
Tahap perkembangan diri Yuda di kategorikan sebagai tahap
generalized order karena ... .
A. memahami keberadaan dirinya dan orang-orang di dekatnya
B. mempelajari proses kehidupan bersama dalam keluarga
C. menyadari peraturan yang berlaku di lingkungan keluarga
D. meniru perilaku dan kebiasaan orang-orang di lingkungan
sekitarnya
E. memahami peran dan menempatkan dirinya dalam kehidupan
bermasyarakat
Jawaban: E
Contoh Soal:
1. Semenjak suaminya meninggal, Bu Darmi menjadi orang tua tunggal
yang harus bekerja menghidupkan kedua anaknya. Dia bekerja menjadi
kuli panggul di pasar. Bu Darmi menawarkan jasa angkat barang bagi
para pembeli di pasar. Berdasarkan sifatnya, penyimpangan sosial yang
dilakukan Bu Darmi termasuk penyimpangan ... .
A. individual
B. sekunder
C. kolektif
D. negatif
E. positif
Jawaban: E
2. Penyimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat disebabkan
proses sosialisasi tidak sempurna. Bentuk penyimpangan sosial tersebut
adalah ... .
A. Reno dan teman-temannya mengikuti balap liar setiap malam
hari.
B. Andi mabuk-mabukan bersama teman-temannya.
C. Dio terjerumus dalam pergaulan bebas karena orang tuanya sibuk
bekerja.
D. Bu Ratmi terpaksa menjadi kuli gendong di pasar demi
mencukupi kebutuhan keluarga.
E. Romi mencari penghasilan dengan menjadi pencopet di kawasan
terminal atau stasiun.
Jawaban : C
3. Aksi balap liar yang dilakukan oleh sekelompok pemuda pada malam
hari menyebabkan masyarakat resah. Perilaku sekelompok pemuda
tersebut menganggu ketenteraman dan kenyamanan warga sekitar dan
pengguna jalan. Tindakan tersebut dikategorikan sebagai penyimpangan
negatif karena ....
A. Melanggar nilai dan norma serta tidak ditoleransi oleh
masyarakat.
B. Mengarah pada tindakan pelanggaran secara individu
C. Memiliki dampak bersifat membangun masyarakat
D. Masih mendapat toleransi dari masyarakat
E. Memiliki sifat cenderung temporer
Jawaban: A
4. Perilaku korupsi yang tertangkap KPK sering diberitakan media massa
seperti: surat kabar, televisi dan internet. Mereka pun menjadi bahan
cibiran khalayak umum. Fungsi masyarakat dalam pengendalian sosial
berdasarkan ilustrasi tersebut adalah ... .
A. memberikan sanksi kepada pelaku penyimpangan sosial
B. membatasi perilaku masyarakat yang melanggar hukum
C. mempertebal keyakinan terhadap nilai dan norma sosial
D. menanamkan rasa malu kepada pelaku penyimpangan
E. menjaga nilai dan norma soaial agar tidak luntur
Jawaban : D
5. Pengendalian sosial dapat dilakukan melalui pemberian sanksi tegas
agar individu berperilaku sesuai nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Fungsi pengendalian sosial sesuai pernyataan tersebut
adalah ... .
A. Memberikan kesejahteraan kepada masyarakat
B. Mengembangkan rasa malu di kalangan masyarakat
C. Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma
D. Membatasi perilaku masyarakat yang melanggar nilai
E. Menciptakan rasa takut terhadap hukum yang berlaku
Jawaban : E
b. Stratifikasi Sosial:
Menurut Bruce J. Cohen, stratifikasi sosial sebagai sistem yang
menempatkan seseorang pada kelas sosial tertentu sesuai
kualitas yang dimiliki. Perbedaan kelas sosial berkaitan dengan
sesuatu yang dihargai (lebih) oleh masyarakat. Penggolongan
masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat (hierarkis)
menyebabkan masyarakat mengenal kelas sosial; mis.
masyarakat kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Ukuran
yang digunakan dalam sistem stratifikasi sosial, a.l: kekayaan,
kekuasaan, keturunan, kehormatan (prestise), dan jenjang
pendidikan.
Stratifikasi sosial dalam masyarakat memiliki unsur pokok yang
membentuknya. Unsur-unsur pokok tersebut, yaitu:
1) Status Sosial: adalah kedudukan seseorang dalam
kelompok masyarakat. Status sosial seseorang dapat
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) bentuk, yaitu:
a) Ascribed status: diperoleh melalui kelahiran/ keturunan
(bukan melalui serangkaian usaha).
b) Achieved status: dicapai melalui usaha-usaha yang
disengaja; status ini bersifat terbuka bagi semua orang
sesuai kemampuan.
c) Assigned status: kedudukan yang diberikan. Artinya,
suatu kelompok/golongan memberikan kedudukan yang
lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa atau
memperjuangkan sesuatu demi kepentingan
masyarakat.
2) Peran Sosial: Seseorang yang memiliki status sosial dalam
masyarakat berarti memiliki hak dan kewajiban. Kewajiban
yang berkaitan dengan status sosial disebut peran sosial.
Jadi, peran sosial adalah tingkah laku yang diharapkan dari
individu sesuai status sosial yang disandangnya.
Unsur-unsur stratifikasi sosial membentuk sistem pelapisan
sosial untuk mencapai tujuan tertentu.
**(Stratifikasi sosial dapat terbentuk
secara alami: mis. kepandaian, keturunan, dan tingkat
umur; yang
sengaja dibentuk: untuk mencapai tujuan tertentu).**
Sistem Pelapisan Sosial dalam masyarakat sbb:
1) Tertutup:
Sistem Pelapisan Tertutup (closed social stratifica-tion)
menyebabkan masyarakat sulit melakukan perpindahan status
ke lapisan atas atau lapisan bawah. Jalan untuk mencapai
status pada sistem stratifikasi ini melalui kelahiran atau
keturunan. Ex.: pelapisan sosial dalam masyarakat yang
menganut sistem kasta.
Gambar Sistem Pelapisan Tertutup:
2) Terbuka:
Sistem Pelapisan Sosial Terbuka (opened social
stratification) bersifat dinamis; memberi kesempatan kepada
individu/kelompok naik ke lapisan atas atau turun ke lapisan
bawah.
Gambar Sistem Pelapisan Terbuka:
3) Campuran:
membatasi kemungkinan perpindahan strata, dan di sisi lain
membiarkan perpindahan strata pada bidang tertentu. Ex.:
Masyarakat Bali menerapkan sistem pelapisan tertutup
melalui kasta secara budaya, tetapi secara ekonomi
masyarakat Bali menerapkan sistem pelapisan terbuka.
Gambar Sistem Pelapisan Campuran:
Keterangan:
a. Kelas Atas (Upper Class):
(1) Kelas atas atas.
(2) Kelas atas menengah.
(3) kelas atas bawah.
b. Kelas Menengah (Middle Class):
(1) Kelas menengah atas.
(2) Kelas menengah menengah.
(3) Kelas menengah bawah.
3) Kriteria Pendidikan: membedakan masyarakat berdasarkan
c. Kelas Bawah (Lower Class):
tinggi rendahnya tingkat pendidikan. Semakin tinggi
pendidikan seseorang, semakin tinggi (1)
pula
Kelaskedudukan
bawah atas.
sosialnya dalam masyarakat. (2) Kelas bawah menengah.
Gambar:
(3) Kelas bawah bawah.
Lulusan Perguruan Tinggi: S1, S2, S3.
Lulusan SMA/SMK/MA.
Lulusan SMP/MTs.
Lulusan SD; Tidak Mengenyam Pendidikan.
Ksatria.
1
Keterangan:
Perwira.
2 Bintara.
Tamtama.
3
G. Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, Kelompok Sosial merupakan himpunan
atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan
sosial. Hubungan tersebut antara lain me-nyangkut hubungan timbal
balik yang saling memengaruhi dan timbulnya kesadaran saling
menolong.
1. Ciri-ciri Kelompok Sosial:
Suatu kelompok dapat disebut kelompok sosial jika meme-nuhi ciri-
ciri, yakni:
a. Terdapat kesadaran setiap anggota kelompok bahwa mereka
merupakan bagian dari kelompok yang ber-sangkutan.
b. Terdapat hubungan timbal balik antara anggota yang satu dan
anggota lain.
c. Terdapat persamaan tertentu, seperti: latar belakang, tujuan,
nasib, dan ideologi.
d. Berstuktur, berkaidah, dan berpola.
e. Struktur sosial bersistem dan berproses.
2. Pembentukan Kelompok Sosial:
Kelompok sosial dalam masyarakat dapat terbentuk seca-ra alami
atau pun disengaja. Kelompok sosial yang ter-bentuk secara alami,
mis. keluarga inti dan ikatan kelom-pok kekerabatan. Kelompok
yang disengaja dibentuk mis. organisasi atau perkumpulan.
Faktor yang melatarbelakangi seseorang membentuk atau bergabung
dalam sebuah kelompok sosial:
a. Kesamaan darah dan keturunan (genealogi).
b. Faktor geografis suatu daerah.
c. Kesamaan daerah asal.
d. Kesamaan kepentingan.
3. Bentuk-bentuk Kelompok Sosial:
a. Kelompok primer (primary group): kelompok sosial yang
antaranggotanya saling mengenal, sering bertatap muka (face to
face), bekerja sama dengan sifat pribadi, dan bersifat permanen.
b. Kelompok sekunder (secondary group): jumlah ang-gota
banyak, hubungan antaranggota bersifat formal, tidak saling
mengenal, dan tidak permanen.
c. Kelompok formal (formal group): organisasi kelompok
terbentuk secara resmi, mempunyai peraturan tegas, sengaja
dibuat untuk ditaati, berfungsi mengatur hu-bungan
antaranggota.
d. Kelompok informal (informal group): organisasi ke-lompok
tidak resmi, tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti,
peraturan tidak tertulis secara resmi.
e. Gemeinschaft (paguyuban): bentuk hidup bersama an-
taranggota masyarakat yang mempunyai hubungan soli-daritas
mekanis, sifatnya alami dan kekal. Sering di-kaitkan dengan
masyarakat desa.
f. Gesellschaft (patembayan): bentuk kehidupan yang bersifat
pamrih, hubungan solidaritas organis, dan ber-langsung dalam
jangka waktu pendek. Identik dengan masyarakat kota yang
kompleks.
g. In-group: individu mengidentifikasikan diri dalam ke-lompok
tersebut.
h. Out-group: dianggap sebagai kelompok luar atau la-wan.
i. Kelompok referensi (reference group): menjadi acuan bagi
seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi
dan perilakunya.
j. Kelompok membership (membership group): yang hu-bungan
antaranggotanya terjadi secara fisik. Ukuran utama keanggotaan
seseorang adalah interaksinya de-ngan kelompok sosial yang
bersangkutan.
k. Kelompok volunter terdiri atas orang-orang yang mempunyai
kepentingan yang sama.
l. Kelompok okupasional: ... ???!!!
Ada pun Kelompok Sosial Tidak Teratur atau Perilaku Kolektif:
Kelompok sosial yang cenderung bersifat sementara, tidak
terorganisasi, dan merupakan perilaku spontanitas. Jenis-jenis
perilaku kolektif sbb:
1) Kerumunan (crowd): kumpulan individu yang bersifat
sementara. Dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) kerumunan yang terstruktur (formal audiens); dan
b) kerumunan yang bersifat sementara (casual crowds).
Kerumunan yang bersifat sementara terbagi atas:
kerumunan yang kurang menyenangkan (inconve-nient
aggregations);
kerumunan yang panik (panic crowds); dan
kerumunan penonton (spectator crowds).
*Ukuran utama kerumunan: kehadiran individu secara fisik dan
tidak terorganisasi.
2) Publik: perilaku kelompok yang bukan satu kesatuan, tidak
terstruktur dan terorganisasi, serta terjadi interaksi tidak
langsung melalui alat-alat komunikasi.
4. Fungsi Kelompok Sosial:
a. Bagi Individu:
1) Sarana menjalin hubungan sosial: berkumpulnya in-dividu
untuk saling berinteraksi.
2) Sarana Pendidikan: saling bertukar ilmu pengetahu-an,
mewariskan budaya.
3) Problem Solving: memberikan solusi terhadap masa-lah
melalui musyawarah dan diskusi kelompok.
b. Bagi Masyarakat:
1) Pembentuk Nilai dan Norma dalam Masyarakat: sebagai
hasil interaksi sebagai pedoman hidup bermasyarakat.
2) Pembentuk Struktur Sosial dalam Masyarakat: ada
kelompok sosial vertikal dan horizontal.
3) Pengawasan Sosial dan Tekanan Sosial: ibarat ru-mah (yang
melindungi), memberi andil mengurangi (dan tidak
melakukan) penyimpangan.
Contoh Soal:
1. Perhatikan beberapa contoh berikut !
1) Sekelompok orang mengantre membeli tiket kereta api di loket
stasiun.
2) Kelompok paskibraka SMA 2 Surabaya mengikuti pa-wai festival
budaya.
3) Sekelompok warga menolong korban kecelakaan.
4) Persatuan Guru Republik Indonesia menghadiri rapat koordinasi
di Yogyakarta.
5) Orang-orang menyaksikan konser di alun-alun.
Contoh kerumunan yang tepat ditunjukkan oleh angka ... .
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 3), dan 5)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
Jawaban: C
2. Keberadaan kelompok relawan berperan dalam menstabil-kan
kehidupan sosial masyarakat. Kelompok ini berkembang dalam bidang
berbeda-beda seperti pendidikan, sosial, poli-tik, dan lingkungan. Latar
belakang terbentuknya kelompok-kelompok sosial tersebut adalah ... .
A. persamaan kepentingan masyarakat sama
B. kesejahteraan masyarakat kurang memadai
C. peran lembaga tidak berjal anmaksimal
D. perbedaan keahlian masyarakat
E. peningkatan jumlah penduduk
Jawaban : A
H. Mobilitas Sosial
Mobilitas Sosial merupakan gerak perpindahan seseorang atau
sekelompok orang dari status sosial satu menuju status sosial lain.
Dalam mobilitas sosial terdapat 3 (tiga) ciri po-kok, yaitu: terjadi
perubahan kelas sosial, dialami oleh indi-vidu atau kelompok, dan
memiliki dampak sosial.
*Sifat-sifat Mobilitas Sosial:
a. Mobilitas sosial akan bersifat tinggi apabila masyarakat menganut
sistem stratifikasi sosial terbuka.
b. Mobilitas sosial akan terhambat apabila masyarakat menganut
sistem stratifikasi sosial tertutup.
c. Semakin tinggi mobilitas sosial dapat meminimalisasi diskriminasi
terhadap ras, etnis, jabatan, dan perbedaan gender.
d. Mobilitas sosial bersifat rendah karena masyarakat berpe-doman
pada nilai-nilai kultur daerah.*
Contoh Soal:
1. Pemerintah menyelenggarakan program transmigrasi untuk meratakan
jumlah penduduk di seluruh wilayah Indonesia. Penduduk yang
mengikuti program transmigrasi harus mampu beradaptasi dan berbaur
dengan penduduk lokal. Dengan demikian, antara transmigran dan
penduduk lokal dapat saling mengenal serta bekerja sama. Berdasarkan
pernyataan tersebut, mobilitas sosial yang dilakukan masyarakat
transmigran dapat menyebabkan terjadinya dinamika kelompok sosial
karena ... .
A. muncul culture lag akibat persaingan antarkebudayaan
B. terjadi disintegrasi antaranggota masyarakat
C. terjadi mutual akulturasi dengan penduduk lokal
D. terjadi mobilitas sosial antargenerasi
E. terjadi mobilitas sosial vertikal turun
Jawaban : C
2. Sejak kecil Danias tinggal di panti asuhan. Suatu ketika ada pasangan
suami-isteri mengadopsinya menjadi anak. Ia disekolahkan hingga
jenjang pendidikan tinggi dan berhasil menjadi dokter sesuai cita-
citanya. Saluran mobilitas yang memengaruhi kehidupan Danias
yaitu ... .
A. lembaga keagamaan dan ekonomi
B. lembaga pendidikan dan lembaga politik
C. organisasi ekonomi dan organisasi politik
D. lembaga keluarga dan lembaga pendidikan
E. organisasi politik dan lembaga keagamaan
Jawaban : D
3. Perhatikan bagan mobilitas sosial berikut !
Keterangan:
1 2
1. Pengusaha.
2. Pegawa pemerintah.
3. Tukang ojek.
4. Karyawan pabrik.
4. Ina seorang remaja yang ulet. Sepulang sekolah, Ina membantu ibunya
berjualan kue. Setelah lulus SMA, ia mengikuti kursus membuat kue
dan makanan lainnya. Usahanya semakin maju sehingga kondisi
kehidupan keluarganya membaik. Sepuluh tahun kemudian Ina menjadi
pengusaha di bidang food and pastry di kota besar. Mobilitas sosial
yang dilakukan Ina berhubungan dengan ... .
A. strategi berpikir
B. peran orang tua
C. perubahan status
D. pendidikan formal
E. hak dan kewajiban
Jawaban: C
5. Perhatikan gambar berikut !
1 Keterangan:
1 = Penjual sayur.
2 2 = Pengusaha.
3 = Konglomerat.
1 2 3
Dokter Akunting Diplomat
Bentuk mobilitas sosial pada gambar di atas adalah … .
A. horizontal D. vertikal intragenerasi naik
B. vertikal naik E. horizontal antargenerasi turun
C. vertikal antargenerasi naik
Jawaban: C
8. Pak Bagas seorang kepala marketing suatu perusahaan di Jakarta. Oleh
karena pembukaan cabang baru di Surabaya, Pak Bagas dipindahkan
untuk menjalankan kantor cabang tersebut. Dilihat dari prosesnya,
mobilitas sosial yang dialami oleh Pak Bagas adalah ... .
A. vertikal secara parsial D. horizontal antargenerasi
B. horizontal intragenerasi E. vertikal intragenerasi
C. vertikal antargenerasi
Jawaban: B
9. Perhatikan gambar berikut !
Kakek Nenek
(Petani) (Petani)
Ayah Ibu
(Karyawan Pabrik) (Ibu Rumah Tangga
----------------------------------------
I. Permasalahan Sosial:
Kartini Kartono mendefinisikan permasalahan sosial sebagai bentuk
tingkah laku yang melanggar adat istiadat masyarakat.
Sebagian besar masyarakat menganggap permasalahan sosial
mengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya, dan merugikan banyak
orang. O.k.i., permasalahan sosial tidak diharapkan masyarakat.
1. Bentuk Permasalahan Sosial:
Masalah sosial dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:
1) Manifest social problem:
Masalah sosial yang dampaknya langsung dirasakan
masyarakat. Contoh: kemiskinan, ... .
2) Latent social problem:
Masalah sosial yang tidak tampak (tersembunyi) se-hingga
dampaknya tidak langsung dirasakan masya-rakat. Contoh:
perceraian, ... .
*****
6. Lembaga Sosial yang Berperan dalam Pemecahan Ma-salah
Sosial:
a. Lembaga Keluarga: memiliki intensitas tinggi untuk mengawasi
tingkah laku anak; diharapkan dapat men-cegah terjadinya perilaku
menyimpang.
b. Lembaga Agama: berperan menyampaikn ajaran agama. Ajaran
agama merupakan pedoman bagi setiap umatnya. Nilai-nilai agama
mempunyai sanksi mutlak dalam mengatur perilaku umat
beragama.
c. Lembaga Adat: merupakan alat pengendalian sosial dalam
masyarakat tradisional; nilai dan norma adat setempat menjadi
pedoman untuk mengatur seluruh perilaku masyarakat adat.
d. Lembaga Pendidikan: mengawasi seluruh aktivitas warga sekolah
melalui peraturan yang ditetapkan; juga berfungsi sebagai sarana
menanamkan nilai dan norma serta mengajak peserta didik tidak
melakukan tindak yang mengarah pada perilaku menyimpang.
e. Media Massa: dengan cara mengawasi seluruh kegiatan
masyarakat dan pemerintah melalui sajian informasi; di-harapkan
publik dapat menilai serta melakukan pe-ngawasan lebih lanjut.
f. Lembaga Kepolisian: mengendalikan perilaku warga masyarakat
untuk memelihara dan mewujudkan keter-tiban serta keamanan
dalam masyarakat.
g. Lembaga Pengadilan: bertugas menyelidiki, mengusut, dan
menjatuhkan hukuman kepada warga masyarakat yang melanggar
aturan hukum.
7. Sebab dan Akibat Tidak Berfungsinya Lembaga Pengen-dalian
Sosial:
Sebab tidak berfungsinya Lembaga Pengendalian Sosial:
1) Tidak adanya aturan hukum yang memadai.
2) Ditinggalkannya pengendalian sosial informal.
3) Adanya tindak penyalahgunaan wewenang untuk melin-dungi
pihak yang bersalah.
Akibat tidak berfungsinya Lembaga Pengendalian Sosial:
1) Pudarnya nilai dan norma.
2) Terjadinya Krisis sosial dan disintegrasi sosial.
3) Terganggunya keseimbangan sosial.
4) Maraknya Tindak kejahatan dan kekerasan.
*****
Contoh Soal:
1. Banjir yang terjadi setiap tahun menjadi masalah yang diha-dapi warga
Jakarta. Masalah tersebut harus segera diatasi dengan baik agar tidak
menimbulkan permasalahan lain. Dampak negatif yang timbul apabila
masalah tersebut tidak segera diselesaikan, yaitu ... .
A. perselisihan antarwarga meningkat
B. kenyamanan masyarakat menurun
C. integrasi masyarakat mudah tercapai
D. persaingan antarwarga meningkat
E. kesenjangan sosial masayarakat meningkat
Jawaban: B
2. Kasus perundungan (bullying) sering menimpa anak-anak usia sekolah.
Tindakan tersebut terjadi berawal dari ejekan ringan hingga kekerasan
secara fisik. Peristiwa tersebut dapat menyebabkan korban mengalami
depresi dan merasa tertindas. Upaya tepat pihak sekolah untuk
mencegah tindakan tersebut adalah ... .
A. mengamankan korban perundungan ke tempat lebih aman
B. memberikan sanksi pidana kepada pelaku perundungan di sekolah
C. memperketat pengawasan dan memberi sanksi tegas bagi pelaku
D. mengadukan pelaku ke Komisi Nasional perlindungan Hak Asasi
Manusia
E. mengembalikan pelaku perundungan kepada orang tua masing-
masing
Jawaban: C
Konflik-Akomodasi-Koordinasi-Bersatu-Asimilasi
b. Sifat Integrasi Sosial:
Menurut Paulus Wirutomo, integrasi sosial dibedakan menjadi tiga
sifat, sbb:
1) Integrasi normatif: terbentuk karena adanya kesepa-katan
nilai, norma, cita-cita bersama, dan rasa soli-daritas
antaranggota masyarakat. Integrasi normatif bi-asanya terjadi
pada masyarakat yang memiliki soli-daritas mekanik
(masyarakat sederhana). Integrasi ini berkaitan dengan unsur-
unsur budaya sehingga sering disebut integrasi budaya.
2) Integrasi fungsional: terbentuk berdasarkan kerangka
perspektif fungsional, yaitu: melihat masyarakat seba-gai suatu
sistem yang terintegrasi. Integrasi ini biasa-nya berkembang
dalam masyarakat yang memiliki tingkat spesialisasi kerja
tinggi. Integrasi fungsional dipersatukan oleh kebutuhan
tertentu (ketergantung-an fungsional).
3) Integrasi koersif: terjadi tidak berasal dari hasil kese-pakatan
normatif ataupun ketergantungan fungsional. Integrasi koersif
merupakan hasil kekuatan yang me-ngikat masyarakat secara
paksa; terbentuk berdasar-kan paksaan dari pihak-pihak yang
memiliki kekua-saan.
c. Integrasi dan Kerukunan:
Masyarakat majemuk rawan terjadi disintegrasi sosial. O.k.i.
diperlukan upaya untuk mewujudkan kerukunan. Menurut Paulus
Wirutomo, kerukunan yang akan men-ciptakan integrasi sosial
memiliki beberapa konsep sbb:
1) Integration (integrasi), yaitu keutuhan atau persatu-an.
Konsep ini mengolaborasikan antara integrasi na-sional dan
integrasi sosial. Apabila integrasi sosial terjalin dengan baik,
integrasi nasional dapat diperta-hankan.
2) Equilibrium (keseimbangan): yaitu keadaan seim-bang dan
tidak terjadi kesenjangan yang menimbul-kan gejolak.
3) Stability (stabilitas): keadaan tenang, mantap, dan mapan.
Stability bersifat tidak dinamis karena adanya kelompok
penguasa yang memaksakan stabilitas ter-sebut.
4) The absence of conflict (keadaan nyaris tanpa kon-flik):
yaitu keadaan yang terjadi karena adanya keku-atan yang
menekan kelompok-kelompok agar tidak berkonflik. Konflik
sebenarnya tidak dapat dipisah-kan dari masyarakat. O.k.i.
keadaan ini bersifat semu dan tidak realistis.
5) Tolerance (toleransi): yaitu sikap menahan diri, me-nerima
keadaan, dan tidak menyerang pihak lain. Akan tetapi,
kerukunan yang dihasilkan masih bersi-fat dangkal dan tidak
akan berkembang.
6) Solidarity (solidaritas): yaitu kondisi yang lebih baik dari
pada toleransi. Kondisi ini ditandai dengan ada-nya sikap
saling membantu dan bersatu dalam keru-kunan masyarakat.
Akan tetapi, masih terjadi kesen-jangan dan eksploitasi yang
tersembunyi.
7) Conformity (keteraturan): yaitu kepatuhan anggota
masyarakat sehingga menimbulkan suasana rukun. Akan
tetapi, kondisi ini menunjukkan kondisi yang pasif dan tidak
kritis sehingga dapat menghambat inovasi.
8) Peace (kedamaian): yaitu kondisi tidak berselisih dan
bersifat rukun, tetapi bersifat pasif. Kedamaian hendaknya
diwujudkan dengan tindakan yang lebih proaktif.
9) Cohesion (kohesi): yaitu kondisi kesatuan yang kuat, terdapat
kerja sama, dan kekompakan. Akan tetapi dalam kondisi ini
terdapat fanatik kelompok.
10) Compromise (kompromi): yaitu keadaan saling me-ngalah
untuk menghindari konflik.
11) Harmony (harmoni): yaitu keadaan yang menunjuk-kan
adanya perbedaan sosial budaya, namun bersifat serasi.
Kondisi ini merupakan kondisi sosial ideal.
12) Solidity (kekukuhan/kekuatan): yaitu keadaan ru-kun yang
memiliki daya tahan sehingga tidak mudah goyah atau
dipengaruhi oleh pihak lain.
13) Sinergy (sinergi): yaitu bersepakat dan bersatu dalam
perbedaan. Semua pihak berlawanan menggabungkan
kekuatan untuk menghasilkan kekuatan berlipat gan-da.
Sinergi ini bersifat win-win solution.
d. Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial:
1) Faktor Pendorong Integrasi Sosial:
a) Rasa ingin memiliki.
b) Konsensus.
c) Cross-cutting affiliations.
d) Cross-cutting loyalities.
e) Kesediaan berkorban demi kebaikan bersama.
2) Faktor Penghambat Integrasi Sosial:
a) Kondisi masyarakat yang terisolasi.
b) Masyarakat kurang memiliki ilmu pengetahuan.
c) Terdapat perasaan superior salah satu kelompok.
-----------------
Contoh Soal:
1. Perhatikan contoh peristiwa berikut !
(1) Perseteruan antara dua kelompok pemuda diselesaikan oleh tokoh
masyarakat.
(2) Pemilik kos-kosan menengahi perselisihan antarpenghu-ni kos.
(3) Sengketa kontrak lahan antara pemerintah dan perusaha-an kelapa
sawit.
(4) Ketua RT menengahi pertikaian antartetangga mengenai batas
pagar kebun.
(5) Pihak kepolisian memaksa kelompok teroris melakukan gencatan
senjata.
Peristiwa-peristiwa di atas yang dapat diselesaikan melalui mediasi
ditunjukkan oleh angka ... .
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
Jawaban: B
2. Penduduk Desa Sembuh Kidul menjaga tradisi gotong royong karena
meyakini tradisi tersebut dapat menciptakan kerukunan dan hubungan
harmonis di antara warga. Sifat integrasi sosial masyarakat Desa
Sembuh Kidul adalah ... .
A. koersif
B. normatif
C. harmoni
D. fungsional
E. solidaritas
Jawaban: B
3. Sengketa tanah antara warga Desa Sukamaju dan kepala desa setempat
terjadi karena perbedaan kepentingan. Warga tidak setuju dengan
rencana kepala desa membangun fasilitas umum di tanah pertanian
milik desa. Upaya tepat untuk menyelesaikan konflik tersebut adalah ...
.
A. menghadirkan pihak dari lembaga arbitrase sebagai penengah
konflik
B. mengadukan permasalahan ke Badan Pertanahan Nasio-nal
setempat
C. menyelesaikan persoalan melalui lembaga pemberdaya-an
masyarakat desa (LPMD)
D. memperkarakan sengketa tanah hingga ke pengadilan
E. memutuskan persoalan secara voting melalui pendataan
pemerintah
Jawaban: C
K. Lembaga Sosial:
Menurut Paul B. Horton & Chester L. Hunt, Lembaga Sosial adalah
sistem norma sosial dan hubungan-hubungan terorga-nisasi yang
menyatukan nilai-nilai dan prosedur tertentu da-lam rangka memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat. Lemba-ga Sosial disebut juga Pranata
Sosial atau Institusi Sosial. Lembaga sosial dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan masya-rakat.
1. Ciri-ciri Lembaga Sosial, sbb:
a. Memiliki fungsi dan tujuan jelas.
b. Memiliki simbol atau lambang tertentu.
c. Memiliki tata tertib tertulis dan tidak tertulis.
d. Memiliki tradisi atau aturan mengikat.
e. Memiliki sarana, prasarana, atau kelengkapan.
f. Mencerminkan nilai dan norma sosial dalam masyara-kat.
g. Memiliki kekekalan atau jangka waktu tertentu.
Contoh Soal:
*****
Gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berdampak positif dan
negatif. Dampak tersebut bergantung pada sikap masyarakat dalam
menghadapinya. Masyarakat hendaknya menyikapi gejala sosial secara bijak
agar berdampak positif bagi diri dan kehidupannya. Jika tidak tidak disikapi
secara bijak, gejala sosial dapat berdampak negatif.
Secara umum, gejala sosial dalam masyarakat menimbulkan dampak negatif
sbb:
1. Terjadi ketidakteraturan sosial dalam masyarakat.
2. Penyimpangan sosial semakin meningkat.
3. Terjadi kerusakan lingkungan alam.
4. Terjadi masalah kependudukan.
5. Konflik sosial meningkat.
6. Dekadensi moral.
Contoh Soal:
The End
”Senri no michi mo ippo yori”
=Sesuatu yang besar pasti dimulai dari yang kecil=
NB:
Keterangan:
(