555 1153 1 SM Dikonversi
555 1153 1 SM Dikonversi
181
AKTVITAS INTERNASIONAL
GERAKAN SEPARATISME PAPUA
Abstract
Activities of Papua separatist movement tend to increase in the last few years, including in international arena to
gain
wider support. This essay is part of 2014 individual research report, for which data collections were carried
out in
/okorto and Papua through library research and in•depth interviews with various experts and stakeholders.
Field research and observation were conducted in Jayapura and Jayawij”aya municipalities, and also Manokwari
city. This descriptive and analytical research applied a qualitative method, with which the secondary and primary
data resulted from in-depth interviews were crosschecked after previously thoroughly selected. Research findings
reveal increasing activities of Papua separatist movement in international arena by using opportunities to
build and spread their opinions and influences. The Indonesian government, in contrast, gives adequate,
responses to reduce their international impacts.
Keywords: Papua, separatism, OPM, MSG, international activities
Abstrak
Aktivitas gerakan separatis Papua terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk melalui aksi
yang dilakukan di dunia internasional. Tulisan ini bagian dari riset yang dilakukan tahun 2014, dengan
pengumpulan data di Jakarta dan Papua, melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan ahli dan para
pemangku kepentingan yang beragam. Pengumpulan data dan observasi juga dilakukan di Kabupaten Jayapura,
Jayawijaya, dan Kota Manokwari. Penelitian bersifat deskriptif-analitis dengan menggunakan metode kualitatif.
Analisis data dilakukan dengan meng- cross-check data sekunder dan primer yang diperoleh dari wawancara
secara mendalam, setelah terlebih dulu dipilah.Temuan penelitian mengungkap semakin aktifnya kegiatan gerakan
separatis Papua di fora internasional, dengan berupaya terus mencari kesempatan dan membangun opini dan
pengaruh mereka. Pemerintah Indonesia berupaya merespons secara moderat untuk mencapai tujuannya
dalam meredam dampak internasional yang diakibatkannya.
Kata kunci: Papua, separatisme, OPM, MSG, internasional
1. PENDAHULUAN (P3DI) Setjen DPR RI. Alamat: Gedung Nusantara I Lt. 2, JI. lend.
Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270.dapat dihubungi di e-mail:
pptogin@yahoo.com.
A. Latar Belakang
Agreement. Maraknya aksi-aksi militer gerakan dan cepat dicapai hasilnya jika dijalankan
separatis Papua diikuti pula kampanye secara intensif. Hasilnya akan semakin optimal,
kemerdekaan Papua dari Indonesia di dunia jika kampanye internasional dilakukan
internasional, mulai dari lingkungan kawasan secara kontinyu dalam jangka panjang,
terdekat, yakni Pasifik Selatan hingga yang dengan penggunaan media komunikasi yang
lebih jauh seperti Eropa dan Amerika, serta beragam. Jika kampanye internasional lebih
dalam organisasi multilateral seperti Uni Eropa bersifat propaganda, tidak lepas dari upaya
dan global, yaitu PBB. melebih- lebihkan dan manipulatif, langkah
Aksi-aksi bersenjata dan kampanye diplomasi internasional bersifat lebih realistis,
internasional gerakan separatis Papua ini karena harus melakukan pendekatan fisik
merupakan gambaran dari realitas masih (tatap muka) untuk mempengaruhi pihak Iain,
adanya kelompok-kelompok dalam masyarakat terlebih terhadap mereka yang belum
Papua yang belum dan tidak dapat memiliki simpati dengan aspirasi si pelaku
menerima hasil Pepera tahun 1969, yang (aktor) secara langsung.
dinilai telah direkayasa oleh pemerintahan Muncul dan maraknya kembali gerakan
militer Soeharto untuk kepentingan politik separatisme Papua, yang diikuti dengan
integrasi nasionalnya. Kampanye berbagai kampanye internasional dan
internasional separatisme Papua melalui perjuangan di arena diplomasi internasional,
arena diplomasi itu sendiri merupakan telah membawa kondisi wilayah bagian paling
kelanjutan dari keterbatasan gerakan separatis timur Indonesia itu dari semula lebih
dalam melakukan perlawanan fisik melalui terisolasi, sebagai isu lokal, menjadi
berbagai aksi militer, mengikuti tesis Clauswitz, perhatian (komunitas) internasional.
yang menyatakan bahwa diplomasi adalah Internasionalisasi Papua memang menjadi
kelanjutan perang dalam bentuk lain. 1 Seperti buah dari kebijakan sekuritisasi Papua
halnya perjuangan bersenjata, kampanye melalui pendekatan keamanan yang
internasional dan perjuangan diplomasi berlebihan selama periode Soeharto, dan
gerakan separatis Papua juga mengalami gagalnya implementasi pendekatan
kondisi pasang-surut, seirama dengan kondisi
kesejahteraan melalui Kebijakan Otonomi
kapasitas aktor-aktornya dan dukungan para Khusus (Otsus) di era reformasi.
simpatisannya dalam mempengaruhi opini
Internasionalisasi Papua, walaupun secara
internasional dan pengambilan keputusan di
sadar tidak diinginkan sama sekali oleh
meja-meja perundingan multilateral. Tetapi,
Pemerintahan Megawati, tetapi pada eranya
seperti halnya konflik berskala rendah yang
mengalami perkembangan. Karena, di satu sisi,
mengalami fluktuasi, kampanye internasional
kemampuan diplomasi internasional gerakan
gerakan separatis Papua melalui jalur diplomasi
separatis yang semakin meningkat dan berhasil,
formal dan publik --jalur satu hingga tiga, yang
dan di lain pihak, buruknya kinerja pemerintah
dilakukan pemerintah, parlemen, dan media
dalam menangani dan menyelesaikan
massa-- bukan berarti sudah habis atau
pekerjaan rumah terkait isu-isu separatis di
lenyap sama sekali, selama gaung
dalam negeri. Ketidakmampuan rezim
kampanyenya belum hilang sama sekali dari
Megawati melanjutkan reformasi sektor
peredaran, termasuk yang muncul melalui
keamanan secara tuntas dan mengontrol
fasilitas media publik, khususnya internet.
Belajar dari strategi ahli komunikasi secara efekfif militer di era baru pasca-
dan militer, dan terbatasnya kinerja diplomasi
propaganda, kampanye internasional, atau Kementerian Luar Negeri dalam menangani
diplomasi internasional di era kemajuan isu-isu separatisme Papua dan manuver-
teknologi yang pesat, semakin efektif perannya manuver kampanye internasional para aktor
non-negara, turut berkontribusi terhadap
Carl von Clausewitz, On War, Radford Virginia: Wilder Publications, meningkatnya
2008, p. 37.
Poltak Partogi Nainggolan Aktivitas Internasional....
183
teman dan simpati, yang dapat memperluas perang modern sekalipun. Sebagai
dukungan bagi perjuangan fisik, yang dilakukan konsekuensinya, kemampuan dalam
sayap militer gerakan separatis Papua. Jadi, menggunakan media komunikasi sangat
dapat dikatakan arena dan perjuangan membantu dalam memenangkan perang dan
diplomasi merupakan sayap Iain, sebagai dalam mencapai tujuan perjuangan
pelengkap perjuangan sayap militer, sebagai diplomasi. Peran komunikasi untuk mencapai
upaya total atau komprehensif untuk tujuan kemenangan perang dan
mencapai hasil optimal dalam mencapai perundingan memperoleh perhatian khusus
tujuan mereka: memperoleh kemerdekaan. pasca-Perang Dunia II. Peran propaganda
Kaitan antara perang dan diplomasi semakin dipertegas dengan pemanfaatan
sejak lama telah dilihat oleh ahli strategi jurnalisme perang yang jauh lebih terencana
perang modern, Carl von Clausewitz. Dalam dan diandalkan untuk pencapaian tujuan
karya klasiknya, On War (1832),7 yang menjadi yang maksimal. Kemenangan Viet Nam atas
acuan hingga kini, diplomasi dianalisis sebagai AS dalam memenangkan tujuan akhir perang
perang yang dilanjutkan dalam wujud Iain, sangat terbantu oleh propaganda anti-
atau perang yang mengambil lokasi di tempat Perang Viet Nam yang dibantu oleh semangat
yang berbeda, atau sejalan dengan kebebasan media massa yang tinggi di dunia
pemahaman ini, sebagai kelanjutan dari internasional dan dalam negeri AS.
perang di medan atau mandala yang Pemerintah AS yang unggul dengan berbagai
berbeda. Di sana tetap dibutuhkan apa yang persenjataan modern yang dimilikinya, secara
diidentifikasi sebagai strategi, taktik, lawan, gradual mengalami kekalahan demi
teman, pencapaian target, kemenangan,
kekalahan, sehingga pada akhirnya harus
kekalahan, dan kerjasama.’ Namun, dalam
meninggalkan Viet Nam dan
hal ini, peralatan perang seperti mesiu dan
menyerahkannya kepada rezim komunis,
senjata digantikan dengan pena dan kertas
lawannya, setelah secara kontinyu gagal
kerja. Sedangkan keahlian bertempur di
meraih dukungan opini internasional.
lapangan digantikan dengan kemampuan
Dengan semakin cepat dan
dalam berbicara dan mempengaruhi lawan
melalui berbagai lobi di berbagai pertemuan
meluasnya arus globalisasi, akibat kemajuan
formal dan informal serta forum perundingan,
teknologi yang pesat, kampanye gerakan
semua upaya yang dikenal sebagai separatisme semakin mudah dilakukan serta
diplomasi. memperoleh perhatian dan dukungan simpati
dunia internasional. Media massa, elektronik
Kemampuan komunikasi memainkan
dan non-elektronik, bahkan media sosial
peran sentral di meja-meja perundingan
untuk memenangkan sebanyak mungkin seperti facebook, twitter, dan lain-lain, turut
dukungan lawan dan kawan. Pemanfaatan berperan dalam mempengaruhi opini dunia
alat-alat komunikasi dengan teknologi untuk memenangkan, baik kepentingan yang
canggih sangat membantu kesuksesan bersifat individual, kelompok, maupun
dalam pencapaian target dan tujuan di meja- nasional, serta lebih luas dari itu. Demikian
meja perundingan. Dalam perang modern, pula, perang di dunia maya (cyber war) atau
media massa juga berperan dalam perang yang menggunakan media elektronik
menyukseskan kemenangan. Adakalanya, arah tidak dapat dipisahkan dari upaya diplomasi
perang sulit diramalkan, sehingga perang yang sudah dirancang.
atau diplomasi berlangsung seperti yang Sementara itu, panggung diplomasi
tidak diharapkan, termasuk dalam internasional merupakan salah satu upaya dan
taktik dalam menentukan mandala atau
Carl von Clausewitz, op.cif., htm. 2. Lihat juga Michael Howard
arena peperangan alternatif. Dengan kata
and Peter Paret (ed.), On l/V'or, New Jersey: Princeton University Iain, langkah dan medan diplomasi
Press, 1989, p. 78.
®
Lihat pula Peter Paret, Understanding War: Essay on Clausewitz
internasional menjadi salah satu pilihan
and the Histroy o/ Military Power. New Jersey: Princeton University cerdik dalam
Press, 1992, p. 47.
i oltak Part ogi Nainggolan Aktivitas 187
Internasional....
sedangkan di Provinsi Papua Barat pada 10-
memperluas mandala perang bagi para 16 Agustus 2014. Pengumpulan data
pelaksana proxy war dengan rancangan perang sekunder (tertulis) dan wawancara awal
asimetris mereka, sehingga pentingnya dengan narasumber di Jakarta sudah mulai
diplomasi internasional serta kampanye berjalan sejak Maret 2014.
dan propaganda politik internasional untuk
memperoleh dukungan banyak negara atas 2. Bahan/Cara Pengumpulan Data
kepentingan kelompok dan entitas yang Pengumpulan data awal dilakukan
lebih luas, yang setara dengan negara, melalui studi kepustakaan, yang dilanjutkan
diterima secara luas. la menjadi penting dengan penggalian data dengan teknik
perannya sejalan dengan berkembangnya wawancara mendalam. Sebelum ke lapangan,
pemahaman atas pentingnya soft power untuk perbaikan dan penajaman proposal dan
sebagai alternatif atas penggunaan hard rancangan penelitian ini, dilakukan diskusi
power, berupa penggunaan kekuatan secara terarah dan spesifik melalui
militer atau senjata. Demikian pula, dalam mekanisme Focus Group Discussion (FGD).
sasarannya, melalui arena diplomasi Di lapangan, untuk menambah dan
internasional, diharapkan dunia mempertajam data yang dikumpulkan,
internasional memberikan respons dilakukan FGD dengan pemangku kepentingan
dukungan, minimal empati. atas perjuangan yang berbeda, melibatkan LSM dan
separatisme Papua. akademisi.
Perang asimetris dan proxy war yang Narasumber utama dalam penelitian
ditimbulkannya, memperlihatkan pelaku yang lapangan ini adalah pihak keamanan (TNI dan
beragam, baik yang dikenal sebagai aktor Kepolisian), dan aparat pemerintah daerah
negara selama ini, maupun yang dapat (pemda) kabupaten/kota dan provinsi. Dari
dikategorikan sebagai aktor non-negara, yang kalangan TNI, yang diwawancarai adalah dari
semakin banyak diakui perannya, yang sama pihak Komando Daerah Militer (Kodam)
signifikannya akhir-akhir ini. Dalam studi XIV/Cendrawasih dan Komando Resort Militer
strategis dan keamanan dalam makna luas, (Korem) Jayapura. Sedangkan dari aparat
sebagaimana studi hubungan internasional, kepolisian adalah pihak Kepolisian Daerah
kehadiran aktor non-negara memperoleh (Polda) Jayapura dan Kepolisian Resort (Polres)
tempat yang lebih spesifik untuk dianalisis. Wamena, serta Polres Manokwari. Sedangkan
Dalam karya Buzan, Terrif, Croft dan lain-lain, dari kalangan LSM dan akademisi, masing-
perspektif non-tradisional dan tradisional masing yang diwawancarai adalah pegiat LSM
dari ancaman keamanan dan peran aktor
Forum Kerja Sama (Foker) LSM Papua dan
non- negara dalam memberikan ancaman
Jaringan LSM Manokwari. Narasumber dalam
dibahas sama pentingnya.
penelitian ini juga para pakar hubungan
internasional, ahli Papua, dan orang Papua
yang mendukung diplomasi internasional
E.Metodologi Penelitian kemerdekaan Papua.
1. Waktu dan Tempat 3.Metode Analisis Data
Penelitian lapangan dilakukan di Data yang berhasil dikumpulkan
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Untuk dikompilasi dan dipilah untuk menjawab
Provinsi Papua penelitian lapangan dilakukan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ada.
di Kota Jayapura dan Kabupaten Wamena, Analisis data dilakukan dengan menggunakan
sedangkan Provinsi Papua Barat, penelitian metode kualitiatif. Reduksi data dilakukan,
lapangan dilaksanakan di Kabupaten sehingga penggunaan metode kualitatif
Manokwari. Penelitian lapangan di Provinsi memberikan hasil analisis yang tajam untuk
Papua dilakukan pada 25 Juni-1 Juli 2014,
188 Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. J81 -
199
menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian.
Data awal dan studi kepustakaan (sekunder) tinggal, terutama di Belanda dan negara
di- cross-check dengan yang diperoleh dari Eropa lainnya, serta Australia dan AS. Juga
hasil wawancara secara mendalam, dan muncul pendatang baru dari kalangan
dikombinasikan penggunaannya untuk analisis generasi yang lebih muda seperti aktivis
masalah. pemuda dan mantan jurnalis Kompas,
Octavianus Motte (Otto), yang aktif
berkampanye melalui jalur akademik,
II. HASIL DAN PEMBAHASAN melalui kegiatan di forum ilmiah di
universitas dan media sosial.
A.Internasionalisasi Gerakan Aktor non-negara yang juga ditengarai
Internasionalisasi gerakan separatis terlibat adalah aktivis dan pemuka (pendeta)
Papua semakin dimotivasi oleh belum gereja, baik asal Papua maupun asing. Nama
berhasilnya perjuangan bersenjata di lapangan Pendeta Socrates Sofyan Nyoman sudah lama
untuk mencapai tujuan Papua merdeka selama diidentifikasi oleh aparat keamanan, baik
45 tahun, dihitung dari tahun 1969. Polri maupun TNI sebagai kalangan gereja
Sebaliknya, semakin banyaknya korban yang ekstrim dan sangat berbeda pandangan
berjatuhan di kalangan gerakan separatis dan dengan pemerintah dalam menyikapi
penduduk sipil pendukung atau simpatisan gerakan separatisme Papua. Kalangan gereja
gerakan separatis Papua dalam perlawanan termasuk para donatur asal manca negara
fisik bersenjata meningkatkan upaya yang diwaspadai aktivitas mereka cenderung
perjuangan di jalur non- militer atau arena bias mendukung pihak yang berbeda
diplomasi. Tercatat, dalam kurun waktu tiga
pandangan dengan pemerintah dalam
tahun saja, yakni 2009-2012, 67 orang menyikapi kasus- kasus pelanggaran HAM
tewas, baik aparat maupun warga biasa. 9 dan tuntutan pengusutannya, serta
Realitas juga memperlihatkan aktor kemiskinan,
diplomasi gerakan separatisme Papua
keterbelakangan, dan terjadinya perubahan
beragam, melibatkan individu, kelompok,
drastis struktur dan terganggunya
organisasi, LSM, negara dan kumpulan
keseimbangan demografis Papua. Sikap asertif
negara, serta organisasi regional dan
donatur asing dan misionaris gereja terhadap
multilateral. Berikut ini diungkap dan dibahas
pemerintah dalam menangani masalah
mereka yang terlibat secara langsung
separatisme sering dikatakan oleh aparat
maupun tidak langsung, aktif atau tidak aktif,
sebagai hal yang menganggu karena mereka
di arena diplomasi internasional dalam
sering mengangkat isu ethnic cleansing di
memperjuangkan kemerdekaan Papua.
Papua yang tidak berdasar. 1’
1. Aktor Non-Negara Di luar aktor individu, aktor non-
negara di dalam negeri yang didentifikasi
Para aktor individu yang
Kemlu RI adalah LSM seperti Foreri, Forum
berkampanye untuk kemerdekaan Papua di
forum internasional selama ini adalah Kerja Sama (Foker), Dewan Adat Papua
politisi dan pelarian seperti Theys Eluay, (DAP), Organisasi Pribumi Papua Barat
Socrates Sofyan Nyoman, Herman Wanggai, (OPPB), dan Negara Republik Federal Papua
dan Benny Wenda. Barat (NRFPB) dengan presidennya,
Forkorus.** MRP dan DPRP, serta LSM
seperti Akar Foundation dan National
Papua Solidarity (Napas) 12 juga dicurigai
pemerintah atas sikapnya yang seringkali dinilai
Ini belum termasuk mereka yang telah
memperoleh suaka untuk menetap atau Wawancara dengan Kapolres Wamena, kombes Adolf Bey tanggal
29 Juni 2014 di Kota Wamena.
pun telah menjadi warga negara di mana “Kampanye Internasional Gerakan Separatis Papua,” Ioc.cit. Lihat
mereka juga,”Andy Ayamiseba: WPNCL Tidak Mewakili NFRPB,” Cahaya
Papua, 11 Agustus 2014, hlm.7.
” “Indonesia Diminta bebaskan Tapol Papua,” Suaro Pem6oruon,
“Menunggu Kiprah Prajurit-prajurit Profesional untuk Papua,” 2 April 2014, him. A 14.
Kompas, t2 Mei 2104.
Poltah Partogi Nainggalan Aktivitas Internasional.... ’ S Andy Ayamiseba: WPNCL Tidak Mewakili NFRPB,”
Cahaya Papua, 11 Agustus 2014, Ion.cit.
Wawancara dengan Kasrem 172/PJY, Letkol Rano Tilaar tanggal 26 Juni 2014
di Kota Jayapura.
1
* FGD dengan aktivis Jaringan Advokasi LSM Papua Barat, LP3BH di Kota
Manokwari tanggal 12 Agustus 2014.
Wawancara dengan Pangdam XVII Cendrawasih tanggal 27 Juni 2014 di Kota
Jayapura, Provinsi Papua.
190 Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. 181 -
199
dilakukan. la diduga sedang melakukan
peliputan ilegal, dengan perantara jurnalis (adidaya) di luar kawasan. Yang diidentifikasi
Australia, dan tengah mendokumentasikan sebagai aktor negara ini ada yang memiliki
perjuangan OPM, Purom Wenda dan Enden hubungan historis secara langsung dan ada
Wamimbo di Lanny Jaya untuk pembentukan yang tidak. Karena beragamnya aktor negara
Negara Federal Republik Papua Barat. 1’ Mereka yang terlibat, dipilih beberapa aktor negara
ditangkap karena telah menyalahgunakan yang eksistensinya cukup signifikan terkait
visa kunjungannya sebagai turis, dan aktivitas gerakan separatis Papua.
terkuak masing-masing identitasnya tidak
lagi merupakan jurnalis Arte TV Prancis a. Fiji, Vanuatu, dan PNG
dan diplomat Prancis. Dandies dan Burrot. Dari Pertama-tama harus dibahas peran
hasil penyelidikan lebih lanjut pihak Polda Fiji dan Vanuatu, dua negara di Pasifik
Papua diketahui bahwa mereka telah Selatan, rumpun Ras Melanesia, yang juga
bertemu dengan Forkerus Yoboisembut, anggota tokoh (pendiri) MSG, yang
tokoh NRFPB, Ketua Dewan Adat Papua sebelumnya sangat vokal dalam
(DAP), dan mantan terpidana kasus makar menyampaikan sikap mereka yang asertif
yang telah dipenjara tahun 2011 dan baru terhadap kebijakan pemerintah Indonesia di
saja dibebaskan pada 21 Papua. Aktivis yang mendukung gerakan
20
Juli 2014. separatis Papua adalah musikus Fiji, Seru
Sebaliknya, bagi OPM, khususnya Serevi. la telah meluncurkan album
Purom Wenda dan Enden Wamimbo, musiknya “Let the Morning Star Rise,” di
mantan PNS yang menjadi aktivis kantor Fiji Performing Rights Association di
separatis tidak lama setelah pemekaran ibukota Suva pada Maret 2014, untuk
Kabupaten Lanny Jaya setelah tidak mengajak negara-negara di Kepulauan Pasifik
memperoleh posisi yang lebih baik, mendukung perjuangan kemerdekaan Papua.
kehadiran jurnalis asing bemakna lain. Langkahnya ini terpengaruh oleh kampanye
Mereka tampaknya telah mengundang internasional kelompok pemusik asal
kehadiran para jurnalis asing itu untuk Papua, The Black Brothers, yang
membuat peliputan “perjuangan bersenjata” belakangan juga mendukung gerakan
OPM melawan aparat keamanan Indonesia, separatis Papua.
yakni polisi dan TNI, dalam memerdekakan Sementara itu, Vanuatu, sebagai entitas
Papua, untuk mencari perhatian negara, secara resmi dan sangat vokal
internasional. Untungnya, setelah beberapa telah mendukung kampanye internasional
aksi penembakan terhadap polisi dan guru untuk kemerdekaan Papua ketika PM-nya
akhir-akhir ini, TNI tidak terpancing untuk adalah Moana Kalosil Carcasses. la telah
bersikap agresif. TNI selalu dapat mengecam kebijakan Indonesia yang
menahan diri, hanya berada di belakang dinilainya sebagai kolonialisme dan neo-
polisi dalam merespons aksi-aksi imperialisme di Papua, dan telah meminta
bersenjata OPM berikutnya. pada PBB agar menunjuk Utusan Khusus
untuk menyelidiki isu pelanggaran HAM di
2. Aktor Negara Papua Barat pada Sidang Majelis Umum
Aktor negara terkait dengan PBB di New York pada 28 September
internasionalisasi gerakan separatis Papua 2013. Kecaman dan tudingan serupa ia
beragam, mulai dari negara kecil sampai besar, jalankan kembali dalam Sidang Dewan
mulai negara tetangga, negara-negara Iain di HAM PBB di Jenewa pada 4 Maret 2014.
kawasan terdekat, hingga negara besar la bahkan meminta agar Dewan HAM PBB,
LSM dan jurnalis internasional diberi akses
“Polisi Tangkap Jurnalis Asing,” Kompos, 8 Agustus 2014, him. 5.
Lihat juga Kompas, 9 Agustus 2014. untuk berkunjung ke Papua. Penggantinya, Joe
“Liputan Dua Wanawan Prancis Ancam NKRI,” Manokwari Natuman, juga pro-Papua merdeka, tetapi
Express,
13 Agustus 2014, him. 2; “Liputan Dua Wartawan Prancis Ancam Menlunya adalah seorang yang pro-
NKRI,” Media Papua, 13 Agustus 2014, htm. 4. Indonesia, yang telah membantu Indonesia
sebagai bagian
dan Asisten Intelijen Lanud, lwang Galih L, tanggal
Poltak Partogi Nainggolan Aktivitas Internasional.... 21 Mei 2014 di Merauke.
Vanuatu, Fiji, Papua New Guinea, Kepulauan memuaskan. Dalam surat PE juga dilaporkan
Solomon, dan Front Pembebasan Nasional adanya sekitar 25 aktivis dan warga masyarakat
Sosialis Kanak (Front de Liberation Nationale yang terbunuh dalam periode Oktober 2011
Kanak Socialiste —FLNKS) telah menandai hingga Maret 2013, di samping terdapat 74
perkembangan historis penting MSG sebagai tahanan politik pada awal tahun 2014.3'
sebuah organisasi regional di Pasifik
Selatan. Pada tanggal tersebut, PM PNG, B.Respons Pemerintah
Paias Wingti, PM Kepulauan Solomon Ezekiel Terhadap peran negara asing, jika
Alebua, dan PM Vanuatu, Walter Lini, kondisi di Papua tidak dapat dikontrol
menandatangani 6 butir “Prinsip-prinsip yang pemerintah pusat, perspektif aparat TNI di
disepakati mengenai Kerja Sama di antara Papua melihat adanya keuntungan yang
Negara-negara Merdeka di dinikmati negara asing. Begitu pula, kondisi
Melanesia. 29 Papua yang tidak jauh lebih maju akan terus
menguntungkan kepentingan negara asing. Hal
b. Uni Eropa/Parlemen Eropa ini karena dengan kondisi demikian tidak
Dalam Sidang Kelompok Kerja Universal akan banyak muncul tuntutan perbaikan yang
Periodic Review (UPR) Dewan HAM PBB pada dapat berdampak pada munculnya tuntutan-
23 Mei 2103, Indonesia kembali mendapat tuntutan (baru) peningkatan share bagi
sorotan tajam dari 14 negara maju, termasuk peningkatan kesejahteraan penduduk
negara-negara Uni Eropa seperti Jerman, pribumi Papua dan wilayah mereka, termasuk
Inggris, Prancis, Spanyol, dan ltalia, terkait dari pembagian hasil eksploitasi SDA, pajak,
dengan tudingan pelanggaran HAM di Papua. 30 penempatan pegawai asal penduduk asli
Sedangkan pada 26 Maret 2014, 16 anggota Papua, dan lain-lain.**
parlemen UE telah mengirimkan surat ke Pembangunan Armada Timur dengan
High Representative of the Union for Foreign pangkalan di Sorong, Papua Barat, juga
Affairs and Security Policy, Baroness dalam rangka merespons separatisme Papua
Chatherine Ashton, untuk menindaklanjuti sebagai ancaman utama Indonesia dewasa
masalah pelanggaran HAM di Papua, untuk ini dan ke depan. Demikian juga dengan
merespons rapat dengar pendapat inisiatif pembangunan Kogab dan Kowilhan.33
(hearing) Parlemen Eropa (PE) pada 23
Kalangan Angkatan Udara, melalui Lanud
Januari 2014 dan hasil pemungutan suara
Merauke, turut berperan dalam melakukan
pada 26 Pebruari 2014.
kegiatan pencegahan dan penangkalan
Dalam pengantar pandangan PE
masuknya para pengikut dan simpatisan OPM
diungkapkan bahwa sejak integrasi Papua ke
di Australia, dengan kampanye internasional
dalam wilayah Indonesia pada 1 Mei 1963
mereka menggunakan kapal "Freedom
telah banyak terjadi kekerasan, terutama
flotilla". Di matra udara, Lanud mengerahkan
banyak orang Papua terbunuh akibat
pesawat Boeing untuk memantau, sekaligus
operasi militer yang dilakukan aparat
memberikan efek penangkalan bagi (misi)
keamanan Indonesia pada 1960-1980. PE
pelayaran internasional kapal tersebut, yang
mengungkapkan lebih jauh adanya laporan
direncanakan akan berangkat dari pelabuhan
gereja-gereja dan organisasi HAM di Papua
tentang berbagai praktek pembunuhan kilat,
penganiayaan, penahanan paksa, dan
" Ibid.
pembantaian, serta harapan rakyat Papua *’ Wawancara dengan Kasrem 172/PJY, Letkol Rano Tilaar tanggal
mengenai kebebasan berpendapat, 26 Juni 2014 dl Xota Jayapura; wawancara dengan Pangdam
XVII Cendrawasih tanggal 27 Juni 2014 di Kota Jayapura.
pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang "Toto Permanto, dalam FGD di P3DI, Jakarta, 2 April 2014. Lihat
juga, Toto Permanto, "Kebijakan pada Aspek Pertahanan
"MSG Hadlines," Sekretariat MSG, dalam Pengeloalaan Keamanan Maritim di Kawasan,"
http://www.msgsec.info/index.php/home/86-cherising-our-unique- makalah dipresentasilkan di P3DI, tanggal 2 April 2014. Jakarta:
hitsry,o diakses 24 Pebruari 2014. Kementerian Pertahanan, 2014.
Freddy Numberi,”UE dan Pelanggaran HAM di Papua," Kompas, 7 Mei
2014, htm. 7.
Poltah PaNogi Nainggolan Aktivitas Internasional.... 195
membelokkan misi MSG ke arah kerja sama fokus ke barat, yakni ke Eropa, Amerika, dan
ekonomi mereka dengan Indonesia daripada Timur Tengah. Manfaat atau kepentingannya
forum politik yang mengritisi kondisi HAM memang lebih terarah pada keamanan
Papua dan kebijakan Pemerintah Indonesia nasional, terkait dengan upaya
selama ini atas Papua yang dinilai mempertahankan integrasi nasional, mengingat
mengabaikan masalah HAM. selama ini negara-negara Pasifik Selatan telah
Kepedulian Indonesia dan dimanfaatkan oleh gerakan separatis Papua
keterlibatannya lebih dalam di kegiatan MSG untuk memperoleh dukungan politik.
ditunjukkan dengan menyalurkan bantuan Sedangkan negara-negara di kawasan itu,
ekonomi ke negara-negara anggota MSG sebelum ada pendekatan diplomasi damai
dan mengundang mereka ke tempat-tempat Indonesia belum memahami kebijakan
pengembangan kerjasama ekonomi, termasuk Indonesia yang dalam 1 dasa warsa terakhir
Jakarta dan Jayapura. Di Jakarta, mereka sudah berubah.
diundang dan diberikan akses untuk bertemu Kemlu juga meluncurkan diplomasi
dengan Ketua DPR. Itulah sebabnya, akibat budaya Melanesia melalui kuliner, selain
penyimpangan misi pencarian fakta MSG ini, mendorong Indonesia untuk bergabung dan
perwakilan Vanuatu menarik keterlibatan aktif terlibat lebih mendalam di MSG.
delegasinya dalam MSG untuk mengunjungi Indonesia berupaya meningkatkan hubungan
tempat-tempat di Indonesia. Dalam dengan negara-negara Pasifik Selatan,
kunjungan mereka ke Indonesia, Delegasi selain karena faktor kedekatan geografis
MSG tidak diberikan akses untuk mengunjungi secara realistis, yang memiliki ZEE yang
LSM HAM, para korban dan keluarganya, dan bersambungan, juga karena memiliki
tempat- tempat yang pernah menjadi lokasi kepentingan pragmatis terkait dengan
pelanggaran HAM pada masa lalu, di Papua kepentingan menjaga Papua agar tetap
khususnya. Mereka juga tidak diberi akses dalam naungan NKRI. Langkah ini perlu
untuk mewawancarai para tokoh HAM dan untuk meredam upaya internasionalisasi
masyarakat untuk menanyakan secara Papua oleh kelompok-kelompok separatis
langsung mengenai pelanggaran HAM yang Papua. Selama ini RI dan negara-negara
telah terjadi Pasifik Selatan ada dalam satu blok suara di
3
dan dialami. ’ fora multilateral, seperti PBB, sehingga logis
Langkah lebih progresif telah berbagai (inisiatif) kegiatan untuk
ditunjukkan oleh Presiden SBY dengan hadir menjalankan diplomasi atau festival budaya,
di KTT ke-2 Forum Pembangunan Pulau- wisata kuliner, dan pementasan atau eksebisi
pulau Pasifik (Pacific Islands Development khusus peninggalan
Forum- PIDF) di Denarau, Fiji, yang diikuti 16 budaya Melanesia menjadi penting.
40
negara- negara anggotanya. Meskipun I
Indonesia tidak merupakan anggota forum,
namun diundang untuk berbicara dalam
III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
forum itu sebagai pembicara kunci. Presiden
SBY memanfaatkan kesempatan itu untuk
A. Kesimpulan
mengimplementasikan apa yang ia sebut
Temuan penelitian memperlihatkan
sebagai kebijakan luar negeri ke segala arah
terdapat kecenderungan meningkatnya
(all direction foreign policy). Dengan kebijakan
aktivitas gerakan separatis Papua di fora
ini, Indonesia sekarang juga memperhatikan
internasional dalam beberapa tahun terakhir.
Australia dan Selandia Baru di Selatan, dan
Mereka berupaya memanfaatkan setiap
negara-negara Kepulauan Pasifik di timur
kesempatan yang tercipta untuk
Indonesia. Selama ini Indonesia hanya
memperjuangkan aspirasi dan kepentingan
Budi Hernawan. ”Is a UN resolution on Papua impossible7” the
Jakarta Post, March 21, 2014, p. 6. ’° Lihat,”Diplomasi Budaya Melanesia Lewat Kuliner,“ Xompos, 2
Mei 201, him. 11.
Poltak Partogi Nainggolan Aktivitas Internasional.... 197