Anda di halaman 1dari 26

Poltok Portogi Nainggolan Aktivitas Internasional....

181

AKTVITAS INTERNASIONAL
GERAKAN SEPARATISME PAPUA

INTERNATIONAL ACTIVITIES OF p'APUA SEPARATIST MOVEMENT

Poltak Partogi Nainggolan“

Naskah diterima 15 September 2014,


direvisi 1 Oktober 2014, disetujui 20 Oktober 2014

Abstract
Activities of Papua separatist movement tend to increase in the last few years, including in international arena to
gain
wider support. This essay is part of 2014 individual research report, for which data collections were carried
out in
/okorto and Papua through library research and in•depth interviews with various experts and stakeholders.
Field research and observation were conducted in Jayapura and Jayawij”aya municipalities, and also Manokwari
city. This descriptive and analytical research applied a qualitative method, with which the secondary and primary
data resulted from in-depth interviews were crosschecked after previously thoroughly selected. Research findings
reveal increasing activities of Papua separatist movement in international arena by using opportunities to
build and spread their opinions and influences. The Indonesian government, in contrast, gives adequate,
responses to reduce their international impacts.
Keywords: Papua, separatism, OPM, MSG, international activities

Abstrak
Aktivitas gerakan separatis Papua terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk melalui aksi
yang dilakukan di dunia internasional. Tulisan ini bagian dari riset yang dilakukan tahun 2014, dengan
pengumpulan data di Jakarta dan Papua, melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan ahli dan para
pemangku kepentingan yang beragam. Pengumpulan data dan observasi juga dilakukan di Kabupaten Jayapura,
Jayawijaya, dan Kota Manokwari. Penelitian bersifat deskriptif-analitis dengan menggunakan metode kualitatif.
Analisis data dilakukan dengan meng- cross-check data sekunder dan primer yang diperoleh dari wawancara
secara mendalam, setelah terlebih dulu dipilah.Temuan penelitian mengungkap semakin aktifnya kegiatan gerakan
separatis Papua di fora internasional, dengan berupaya terus mencari kesempatan dan membangun opini dan
pengaruh mereka. Pemerintah Indonesia berupaya merespons secara moderat untuk mencapai tujuannya
dalam meredam dampak internasional yang diakibatkannya.
Kata kunci: Papua, separatisme, OPM, MSG, internasional

1. PENDAHULUAN (P3DI) Setjen DPR RI. Alamat: Gedung Nusantara I Lt. 2, JI. lend.
Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270.dapat dihubungi di e-mail:
pptogin@yahoo.com.
A. Latar Belakang

Sejak jatuhnya Pemerintahan Orde


Baru Soeharto tahun 1998, aktivitas
gerakan yang menuntut dan
memperjuangkan kemerdekaan Papua dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
bangkit kembali. Naiknya Habibie, yang
kemudian digantikan Abdurahman Wahid
ditandai dengan maraknya tuntutan
kemerdekaan Papua. Selanjutnya, masa
Pemerintahan Megawati Soekarnoputeri dan
*Profesor Riset Masalah-masalah Hubungan lnternasional pada Pusat
Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal
DPR RI, Lembaga: Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi
dua kali Pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono tidak sepi dari perjuangan
tuntutan kemerdekaan dan gerakan
separatisme Papua, yang diperjuangkan
oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan
organisasi sempalannya. Empat kali masa
pemerintahan sipil dan eks- militer pasca-
Soeharto, telah ditandai pula oleh aksi-aksi
bersenjata kelompok separatis, yang silih
berganti, dengan pemimpin yang berbeda,
namun satu tujuan, hendak mewujudkan
kemerdekaan Papua dan menganulir hasil
plebesit Penentuan Pendapat Rakyat (Act
of Free Choice --Pepera) yang dilakukan PBB
tahun 1969, di bawah kordinasi UNTEA,
yang mengawasi transisi Papua di bawah
Indonesia sejak 1963, berdasarkan The
New York
182 Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. 181 - 199

Agreement. Maraknya aksi-aksi militer gerakan dan cepat dicapai hasilnya jika dijalankan
separatis Papua diikuti pula kampanye secara intensif. Hasilnya akan semakin optimal,
kemerdekaan Papua dari Indonesia di dunia jika kampanye internasional dilakukan
internasional, mulai dari lingkungan kawasan secara kontinyu dalam jangka panjang,
terdekat, yakni Pasifik Selatan hingga yang dengan penggunaan media komunikasi yang
lebih jauh seperti Eropa dan Amerika, serta beragam. Jika kampanye internasional lebih
dalam organisasi multilateral seperti Uni Eropa bersifat propaganda, tidak lepas dari upaya
dan global, yaitu PBB. melebih- lebihkan dan manipulatif, langkah
Aksi-aksi bersenjata dan kampanye diplomasi internasional bersifat lebih realistis,
internasional gerakan separatis Papua ini karena harus melakukan pendekatan fisik
merupakan gambaran dari realitas masih (tatap muka) untuk mempengaruhi pihak Iain,
adanya kelompok-kelompok dalam masyarakat terlebih terhadap mereka yang belum
Papua yang belum dan tidak dapat memiliki simpati dengan aspirasi si pelaku
menerima hasil Pepera tahun 1969, yang (aktor) secara langsung.
dinilai telah direkayasa oleh pemerintahan Muncul dan maraknya kembali gerakan
militer Soeharto untuk kepentingan politik separatisme Papua, yang diikuti dengan
integrasi nasionalnya. Kampanye berbagai kampanye internasional dan
internasional separatisme Papua melalui perjuangan di arena diplomasi internasional,
arena diplomasi itu sendiri merupakan telah membawa kondisi wilayah bagian paling
kelanjutan dari keterbatasan gerakan separatis timur Indonesia itu dari semula lebih
dalam melakukan perlawanan fisik melalui terisolasi, sebagai isu lokal, menjadi
berbagai aksi militer, mengikuti tesis Clauswitz, perhatian (komunitas) internasional.
yang menyatakan bahwa diplomasi adalah Internasionalisasi Papua memang menjadi
kelanjutan perang dalam bentuk lain. 1 Seperti buah dari kebijakan sekuritisasi Papua
halnya perjuangan bersenjata, kampanye melalui pendekatan keamanan yang
internasional dan perjuangan diplomasi berlebihan selama periode Soeharto, dan
gerakan separatis Papua juga mengalami gagalnya implementasi pendekatan
kondisi pasang-surut, seirama dengan kondisi
kesejahteraan melalui Kebijakan Otonomi
kapasitas aktor-aktornya dan dukungan para Khusus (Otsus) di era reformasi.
simpatisannya dalam mempengaruhi opini
Internasionalisasi Papua, walaupun secara
internasional dan pengambilan keputusan di
sadar tidak diinginkan sama sekali oleh
meja-meja perundingan multilateral. Tetapi,
Pemerintahan Megawati, tetapi pada eranya
seperti halnya konflik berskala rendah yang
mengalami perkembangan. Karena, di satu sisi,
mengalami fluktuasi, kampanye internasional
kemampuan diplomasi internasional gerakan
gerakan separatis Papua melalui jalur diplomasi
separatis yang semakin meningkat dan berhasil,
formal dan publik --jalur satu hingga tiga, yang
dan di lain pihak, buruknya kinerja pemerintah
dilakukan pemerintah, parlemen, dan media
dalam menangani dan menyelesaikan
massa-- bukan berarti sudah habis atau
pekerjaan rumah terkait isu-isu separatis di
lenyap sama sekali, selama gaung
dalam negeri. Ketidakmampuan rezim
kampanyenya belum hilang sama sekali dari
Megawati melanjutkan reformasi sektor
peredaran, termasuk yang muncul melalui
keamanan secara tuntas dan mengontrol
fasilitas media publik, khususnya internet.
Belajar dari strategi ahli komunikasi secara efekfif militer di era baru pasca-
dan militer, dan terbatasnya kinerja diplomasi
propaganda, kampanye internasional, atau Kementerian Luar Negeri dalam menangani
diplomasi internasional di era kemajuan isu-isu separatisme Papua dan manuver-
teknologi yang pesat, semakin efektif perannya manuver kampanye internasional para aktor
non-negara, turut berkontribusi terhadap
Carl von Clausewitz, On War, Radford Virginia: Wilder Publications, meningkatnya
2008, p. 37.
Poltak Partogi Nainggolan Aktivitas Internasional....
183

perlawanan dan pamor gerakan tersebut di perkembangan komunisme di kawasan Asia


dunia internasional. Tenggara, sikap AS kemudian banyak menolong
Secara geografis, populasi dan Indonesia dalam menekan Belanda, agar tidak
kulturnya, Papua sulit diingkari terkait dengan dapat mempertahankan posisi politik dan
Pasifik Selatan. Integrasi dengan NKRI memang pengaruhnya sebagai bekas negara penjajah,
lebih bersifat politis, tidak dapat dilepaskan untuk dapat mengontrol Papua. Dukungan AS
dari sejarah kolonialisme dan perkembangan atas Indonesia membuat pelaksanaan Pepera
politik yang terjadi pasca-pendudukan Belanda. berjalan lancar, dan hasil referendum atau
Dalam konteks inilah dapat dilihat relevansi plebesitnya tidak pernah diganggu-gugat
gerakan separatisme Papua dengan cara hingga beberapa dasa warsa ke depan,
perjuangan baru mereka di arena diplomasi sejalan dengan berhasilnya perusahaan
internasional, yang mencoba meraih simpati multinasional (MNC) tambang terbesar di
dan dukungan dari lingkungan regional dunia asal AS, Freeport McMoRan,
terdekat, yakni bangsa-bangsa di Pasifik mendapatkan konsesi jangka panjang untuk
Selatan serta Australia dan Selandia Baru. mengeksploitasi kekayaan tambang
Mengingat pengakuan internasional juga tembaga dan emas di Grassberg, Papua
merupakan salah satu prasyarat yang harus sejak tahun 1967.
dipenuhi untuk berdirinya sebuah negara Upaya kampanye internasional dan
yang independen, maka kampanye jalur diplomasi gerakan separatisme Papua
internasional dan perjuangan diplomasi telah diperluas, dengan
gerakan separatis Papua bukan merupakan memanfaatkan jalur parlemen atau
strategi dan modus perjuangan baru. diplomasi parlemen. lnisiatif mereka tampak
Meraih dukungan internasional atas upaya lebih progesif dengan upaya salah satu
memperoleh kemerdekaan sudah ada sejak tokohnya, Benny Wenda, yang pernah
lama, seperti halnya perjuangan ditangkap aparat keamanan Indonesia dan
kemerdekaan dan upaya Indonesia melarikan diri ke Inggris. Wenda, aktivis
memperoleh pengakuan internasional di PBB, Majelis suku-suku Papua Barat, telah berhasil
melalui kampanye internasional dan melobi Westminster (Majelis Rendah, House
perjuangan diplomasi, antara Iain, di India, of Common) untuk meluncurkan
Australia, dan Mesir, dengan mendirikan International Parliamentarians for West
kantor perwakilan (kepentingan) Indonesia Papua2 sehingga lobi Papua Barat sudah
di sana. terbentuk di Parlemen Inggris, tidak hanya
DPR AS. Lebih jauh lagi, Benny Wenda
B.Perumusan Masalah telah mendirikan kantor
Sejak sebelum dilaksanakannya Pepera, perwakilan Free Papua Movement (Organisasi
Papua telah mendapat perhatian Papua Merdeka --OPM) di Kota Oxford, Inggris.3
internasional, karena merupakan wilayah eks- Aktivitas kampanye internasional
kolonial, wilayah jajahan yang harus gerakan separatisme Papua terus meningkat,
diselesaikan proses dekolonisasinya. dengan pendirian kantor-kantor sekretariat
Amerika Serikat (AS) telah berperan besar perlawanan baru, seperti yang terakhir di
dalam mendukung kebijakan pemerintah Den Haag, Belanda. Dengan demikian, jika
Soekarno dan Soeharto untuk tetap upaya internasionalisasi Papua terus
menyatukan Papua dalam wilayah Indonesia, berlangsung dan melebar ke mana-mana
eks-Hindia Belanda. Untuk tujuan tanpa bisa dibendung dan dihentikan, hal ini
memperoleh dukungan Indonesia dalam secara gradual dapat membahayakan masa
Perang Dingin, dan menjauhkannya dari depan Papua dalam NKRI.
hubungan yang semakin erat dengan Uni Sementara itu, negara-negara di Pasifik
Soviet dan Blok Timur, yang Selatan, yang dikenal selama ini sebagai
salah
sangat kuat mendukung pengembangan
kekuatan militer Indonesia dalam merebut lrian Barat (Papua),
serta untuk menghambat Lihat “About the Campaign,” Free West Papua,”
http://freewestpapva.org/bac1ground/ diakses 28 Maret 2014.
Yanto Soegiarto,"lsolate Benny Wenda and stop the attention
seeking,“Jakarta Globe, diakses 28 Maret 2014.
184 Kai ian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. 181 -
199
satu pendukung internasional OPM di fora
internasional, terutama Fiji dan Vanuatu, munculnya tuntutan Otsus Plus yang
bersama-sama dengan negara anggota dan mencantumkan klausul diberikannya hak rakyat
kekuatan Iain organisasi kerja sama di Papua untuk menentukan pendapat akhir
kawasan, Melanesia Spearhead Group melalui referendum, serta meningkatnya
(MSG), seperti Kepulauan Solomon dan kekhawatiran atas intervensi asing atas
Front Pembebasan Nasional Sosialis Kanak perkembangan kondisi Papua, bukanlah hal
(Front de Liberation Nationale Kanak yang berlebihan, jika kemudian, separatisme
Socialiste —FLNKS), menyoroti dan ditempatkan pada posisi teratas ancaman
menyampaikan pandangan kritis terhadap keamanan yang dihadapi dewasa ini oleh
perkembangan pembangunan dan kondisi pemerintah pusat. Juga menjadi logis, jika
dalam negeri Papua. perspektif pemerintah pusat menempatkan
Upaya internasionalisasi gerakan separatisme Papua sebagai ancaman utama
separatisme Papua tidak berhenti di sini. Indonesia dewasa ini, sehingga jika pemerintah
lnisiatif dan aktivitas OPM semakin beragam pusat tidak hati-hati dalam menanganinya,
dan kreatif. Terakhir, mereka mengorganisasi akan membahayakan keutuhan NKRI.4 Secara
upaya kampanye internasional untuk menarik realistis, baik aktor negara maupun non-negara,
perhatian masyarakat dunia, dengan cara memberikan kombinasi ancaman yang
memancing emosi mereka, meniru para bersifat akumulatif, yang bersifat militer dan
aktivis dan simpatisan gerakan Palestina non- militer terhadap Papua. Hal ini kemudian
merdeka dengan menggunakan perahu akan mempengaruhi integritas teritorial
kecil, menggunakan nama yang sama, yakni Indonesia karena mungkin akan muncul
Flotilla, melakukan pelayaran lintas negara. intervensi politik asing berlatar belakang
Kegiatan pelayaran, sekaligus kampanye pemenuhan atas kebutuhan Sumber Daya
tersebut meminta perhatian masyarakat Alam (SDA) yang tinggi. Demikian pula, akan
dunia atas berbagai pelanggaran HAM di meningkat aksi-aksi pemberontakan
masa lalu, yang dituduhkan dilakukan bersenjata, penyelundupan dan penguasaan
aparat keamanan Indonesia terhadap senjata, amunisi, dan bahan peledak, sejalan
penduduk pribumi Papua. Melihat kian dengan maraknya aktivitas gerakan
gencarnya kampanye internasional dan separatisme di sana.
berbagai langkah diplomasi yang dilakukan di Beberapa pertanyaan penting yang
forum dunia oleh gerakan separatis Papua, dijawab dalam riset ini adalah: bagaimana
muncul kemudian pertanyaan, mengapa kampanye dan diplomasi internasional gerakan
kampanye dan diplomasi internasional menjadi separatisme, terutama yang dilakukan OPM?
pilihan alternatif dalam perjuangan gerakan Aktivitas apa saja yang telah dilakukan
separatisme dan kemerdekaan Papua. Oleh gerakan separatisme Papua, khususnya OPM
karena itu menjadi penting untuk diteliti selama ini dalam memperjuangkan aspirasi
dan dibahas mengapa kampanye dan dan kepentingannya di fora internasional?
diplomasi internasional gerakan separatisme Kemudian, bagaimana respons Pemerintah
Papua yang dilakukan oleh para aktor Indonesia selama ini dan perbaikan ke depan
individual dan LSM menjadi sebuah persoalan dalam menghadapi kampanye internasional
serius. Pertanyaan- pertanyaan ini logis, gerakan separatisme Papua?
sebab di luar OPM, organisasi dan para
aktivis HAM juga gencar melakukan C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
kampanye internasional dan diplomasi Penelitian ini, sekalipun baru
untuk menekan Pemerintah Indonesia merupakan penelitian awal, diharapkan
dalam sikap dan kebijakan selanjutnya sekali
terhadap Papua.
Bersamaan dengan gagalnya Toto Permanto, “Kebijakan pada Aspek Pertahanan dalam
pelaksanaan Otsus Papua sejak 2001 dan Pengelolaan Keamanan Maritim di Kawasan," makalah
presentasi, Jakarta: Kementerian Pertahanan, htm. 9.
Poltak Part ogi Nainggolan Aktivitas Internasional.... 185

dapat memberikan informasi tentang kebijakan pemerintah pusat yang tidak


kampanye internasional gerakan separatisme memihak pada kelompok pribumi Papua, 6
Papua dan perkembangan aktivitasnya sehingga aktivitas para pelaku dan pendukung
selama ini serta implikasinya terhadap gerakan separatisme Papua secara langsung
kepentingan Indonesia di dunia internasional. dan tidak langsung menimbulkan
Dengan hasil penelitian yang diperoleh, ketidaknyamanan.
dapat diberikan masukan dan rekomendasi Munculnya ketidaknyamanan ini
bagi para anggota DPR-RI, khususnya Alat logis, karena (adanya) pengakuan
Kelengkapan Oewan (AKD) terkait, terutama internasional adalah salah satu syarat
Komisi I dan Badan Kerja Sama Antar- terbentuknya negara, atau diakuinya secara
Parlemen (BKSAP) mengenai masa depan resmi berdirinya sebuah negara yang
Papua, solusi atas masalah separatisme di independen, selain terdapatnya sebuah
sana, dan kebijakan pemerintah pusat pada wilayah dengan penduduknya, yang sejak
umumnya. Lebih spesifik lagi, hasil penelitian lama telah menuntut kemerdekaan. Jadi,
akan memberikan masukan dan dalam konteks inilah, terjadi pertentangan
rekomendasi bagi para anggota Panitia kepentingan atau konfrontasi antara aparat
Khusus (Pansus) Otonomi Khusus Papua, yang keamanan Indonesia yang merasa tidak
dibentuk untuk membantu pemerintah pusat nyaman dengan para pelaku dan
dan parlemen dalam mengevaluasi pendukung gerakan separatisme Papua
kebijakan Otonomi Khusus Papua. yang membutuhkan pengakuan internasional
atas perjuangan mereka melalui berbagai
D. Kerangka Pemikiran aktivitas diplomasi di fora internasional.
Separatisme merujuk pada berbagai Berbagai jalur diplomasi pun kemudian
upaya yang dilakukan oleh mereka, para dilancarkan, secara resmi dan tidak resmi,
aktor non-negara, melalui segala bentuk oleh aktor negara dan non-negara, yang
aktivitas yang merongrong dan dikenal selama ini sebagai Organisasi Non-
mengganggu, yang berakibat mengancam Pemerintah (ornop), Lembaga Swadaya
integritas wilayah dan kedaulatan, serta Masyarakat (LSM), organisasi masyarakat
kelangsungan dan masa depan negara. sipil (civil society), yang berbendera dan
Aksi-aksi separatisme di Indonesia, aktivis lokal maupun internasional.
ancamannya berimplikasi negatif pada Bagi para pendukung gerakan
prospek NKRI, dalam jangka pendek, separatisme Papua sendiri, diplomasi
apalagi dalam jangka panjang. Karena internasional OPM memberi ruang (arena)
dampaknya yang serius dewasa ini, oleh para alternatif untuk meningkatkan leverage
penilai dan penyusun kebijakan strategis mereka di hadapan komunitas atau dunia
pertahanan-keamanan Indonesia di Kemenhan, internasional dalam memperjuangkan
gerakan separatisme di Papua dinilai sebagai aspirasi dan kepentingan mereka untuk
hal yang paling mengancam eksistensi NKRI.* merdeka dari Indonesia. Dengan kata lain,
Begitu pula, gerakan separatisme Papua melalui aksi-aksi diplomasi internasional,
jauh lebih membahayakan eksistensi NKRI OPM dapat meningkatkan daya tawar
dibandingkan dengan implikasi yang mereka terhadap pemerintah pusat
ditimbulkan oleh konflik teritorial akibat (Indonesia) yang anti sama sekali dengan
klaim kedaulatan wilayah. Keberadaan para gagasan separatisme. Dalam hal ini,
pelaku dan simpatisan gerakan separatisme kelompok separatis Papua dapat
Papua di mancanegara atau dalam memanfaatkan diplomasi internasional
pengasingan akan menyebabkan masalah- sebagai wahana sekaligus cara (taktik dan
masalah domestik Papua kian terekspos dan bagian dari strategi) untuk melepaskan diri
terbuka lebar untuk diketahui dan diintc! dari Republik Indonesia. Dengan wahana
rvensi, khususnya terhadap diplomasi internasional, minimal mereka
° Ibid, htm. 10.
dapat mencari
* Ibid, him. 6.
186 Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. 181 - 199

teman dan simpati, yang dapat memperluas perang modern sekalipun. Sebagai
dukungan bagi perjuangan fisik, yang dilakukan konsekuensinya, kemampuan dalam
sayap militer gerakan separatis Papua. Jadi, menggunakan media komunikasi sangat
dapat dikatakan arena dan perjuangan membantu dalam memenangkan perang dan
diplomasi merupakan sayap Iain, sebagai dalam mencapai tujuan perjuangan
pelengkap perjuangan sayap militer, sebagai diplomasi. Peran komunikasi untuk mencapai
upaya total atau komprehensif untuk tujuan kemenangan perang dan
mencapai hasil optimal dalam mencapai perundingan memperoleh perhatian khusus
tujuan mereka: memperoleh kemerdekaan. pasca-Perang Dunia II. Peran propaganda
Kaitan antara perang dan diplomasi semakin dipertegas dengan pemanfaatan
sejak lama telah dilihat oleh ahli strategi jurnalisme perang yang jauh lebih terencana
perang modern, Carl von Clausewitz. Dalam dan diandalkan untuk pencapaian tujuan
karya klasiknya, On War (1832),7 yang menjadi yang maksimal. Kemenangan Viet Nam atas
acuan hingga kini, diplomasi dianalisis sebagai AS dalam memenangkan tujuan akhir perang
perang yang dilanjutkan dalam wujud Iain, sangat terbantu oleh propaganda anti-
atau perang yang mengambil lokasi di tempat Perang Viet Nam yang dibantu oleh semangat
yang berbeda, atau sejalan dengan kebebasan media massa yang tinggi di dunia
pemahaman ini, sebagai kelanjutan dari internasional dan dalam negeri AS.
perang di medan atau mandala yang Pemerintah AS yang unggul dengan berbagai
berbeda. Di sana tetap dibutuhkan apa yang persenjataan modern yang dimilikinya, secara
diidentifikasi sebagai strategi, taktik, lawan, gradual mengalami kekalahan demi
teman, pencapaian target, kemenangan,
kekalahan, sehingga pada akhirnya harus
kekalahan, dan kerjasama.’ Namun, dalam
meninggalkan Viet Nam dan
hal ini, peralatan perang seperti mesiu dan
menyerahkannya kepada rezim komunis,
senjata digantikan dengan pena dan kertas
lawannya, setelah secara kontinyu gagal
kerja. Sedangkan keahlian bertempur di
meraih dukungan opini internasional.
lapangan digantikan dengan kemampuan
Dengan semakin cepat dan
dalam berbicara dan mempengaruhi lawan
melalui berbagai lobi di berbagai pertemuan
meluasnya arus globalisasi, akibat kemajuan
formal dan informal serta forum perundingan,
teknologi yang pesat, kampanye gerakan
semua upaya yang dikenal sebagai separatisme semakin mudah dilakukan serta
diplomasi. memperoleh perhatian dan dukungan simpati
dunia internasional. Media massa, elektronik
Kemampuan komunikasi memainkan
dan non-elektronik, bahkan media sosial
peran sentral di meja-meja perundingan
untuk memenangkan sebanyak mungkin seperti facebook, twitter, dan lain-lain, turut
dukungan lawan dan kawan. Pemanfaatan berperan dalam mempengaruhi opini dunia
alat-alat komunikasi dengan teknologi untuk memenangkan, baik kepentingan yang
canggih sangat membantu kesuksesan bersifat individual, kelompok, maupun
dalam pencapaian target dan tujuan di meja- nasional, serta lebih luas dari itu. Demikian
meja perundingan. Dalam perang modern, pula, perang di dunia maya (cyber war) atau
media massa juga berperan dalam perang yang menggunakan media elektronik
menyukseskan kemenangan. Adakalanya, arah tidak dapat dipisahkan dari upaya diplomasi
perang sulit diramalkan, sehingga perang yang sudah dirancang.
atau diplomasi berlangsung seperti yang Sementara itu, panggung diplomasi
tidak diharapkan, termasuk dalam internasional merupakan salah satu upaya dan
taktik dalam menentukan mandala atau
Carl von Clausewitz, op.cif., htm. 2. Lihat juga Michael Howard
arena peperangan alternatif. Dengan kata
and Peter Paret (ed.), On l/V'or, New Jersey: Princeton University Iain, langkah dan medan diplomasi
Press, 1989, p. 78.
®
Lihat pula Peter Paret, Understanding War: Essay on Clausewitz
internasional menjadi salah satu pilihan
and the Histroy o/ Military Power. New Jersey: Princeton University cerdik dalam
Press, 1992, p. 47.
i oltak Part ogi Nainggolan Aktivitas 187
Internasional....
sedangkan di Provinsi Papua Barat pada 10-
memperluas mandala perang bagi para 16 Agustus 2014. Pengumpulan data
pelaksana proxy war dengan rancangan perang sekunder (tertulis) dan wawancara awal
asimetris mereka, sehingga pentingnya dengan narasumber di Jakarta sudah mulai
diplomasi internasional serta kampanye berjalan sejak Maret 2014.
dan propaganda politik internasional untuk
memperoleh dukungan banyak negara atas 2. Bahan/Cara Pengumpulan Data
kepentingan kelompok dan entitas yang Pengumpulan data awal dilakukan
lebih luas, yang setara dengan negara, melalui studi kepustakaan, yang dilanjutkan
diterima secara luas. la menjadi penting dengan penggalian data dengan teknik
perannya sejalan dengan berkembangnya wawancara mendalam. Sebelum ke lapangan,
pemahaman atas pentingnya soft power untuk perbaikan dan penajaman proposal dan
sebagai alternatif atas penggunaan hard rancangan penelitian ini, dilakukan diskusi
power, berupa penggunaan kekuatan secara terarah dan spesifik melalui
militer atau senjata. Demikian pula, dalam mekanisme Focus Group Discussion (FGD).
sasarannya, melalui arena diplomasi Di lapangan, untuk menambah dan
internasional, diharapkan dunia mempertajam data yang dikumpulkan,
internasional memberikan respons dilakukan FGD dengan pemangku kepentingan
dukungan, minimal empati. atas perjuangan yang berbeda, melibatkan LSM dan
separatisme Papua. akademisi.
Perang asimetris dan proxy war yang Narasumber utama dalam penelitian
ditimbulkannya, memperlihatkan pelaku yang lapangan ini adalah pihak keamanan (TNI dan
beragam, baik yang dikenal sebagai aktor Kepolisian), dan aparat pemerintah daerah
negara selama ini, maupun yang dapat (pemda) kabupaten/kota dan provinsi. Dari
dikategorikan sebagai aktor non-negara, yang kalangan TNI, yang diwawancarai adalah dari
semakin banyak diakui perannya, yang sama pihak Komando Daerah Militer (Kodam)
signifikannya akhir-akhir ini. Dalam studi XIV/Cendrawasih dan Komando Resort Militer
strategis dan keamanan dalam makna luas, (Korem) Jayapura. Sedangkan dari aparat
sebagaimana studi hubungan internasional, kepolisian adalah pihak Kepolisian Daerah
kehadiran aktor non-negara memperoleh (Polda) Jayapura dan Kepolisian Resort (Polres)
tempat yang lebih spesifik untuk dianalisis. Wamena, serta Polres Manokwari. Sedangkan
Dalam karya Buzan, Terrif, Croft dan lain-lain, dari kalangan LSM dan akademisi, masing-
perspektif non-tradisional dan tradisional masing yang diwawancarai adalah pegiat LSM
dari ancaman keamanan dan peran aktor
Forum Kerja Sama (Foker) LSM Papua dan
non- negara dalam memberikan ancaman
Jaringan LSM Manokwari. Narasumber dalam
dibahas sama pentingnya.
penelitian ini juga para pakar hubungan
internasional, ahli Papua, dan orang Papua
yang mendukung diplomasi internasional
E.Metodologi Penelitian kemerdekaan Papua.
1. Waktu dan Tempat 3.Metode Analisis Data
Penelitian lapangan dilakukan di Data yang berhasil dikumpulkan
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Untuk dikompilasi dan dipilah untuk menjawab
Provinsi Papua penelitian lapangan dilakukan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ada.
di Kota Jayapura dan Kabupaten Wamena, Analisis data dilakukan dengan menggunakan
sedangkan Provinsi Papua Barat, penelitian metode kualitiatif. Reduksi data dilakukan,
lapangan dilaksanakan di Kabupaten sehingga penggunaan metode kualitatif
Manokwari. Penelitian lapangan di Provinsi memberikan hasil analisis yang tajam untuk
Papua dilakukan pada 25 Juni-1 Juli 2014,
188 Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. J81 -
199
menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian.
Data awal dan studi kepustakaan (sekunder) tinggal, terutama di Belanda dan negara
di- cross-check dengan yang diperoleh dari Eropa lainnya, serta Australia dan AS. Juga
hasil wawancara secara mendalam, dan muncul pendatang baru dari kalangan
dikombinasikan penggunaannya untuk analisis generasi yang lebih muda seperti aktivis
masalah. pemuda dan mantan jurnalis Kompas,
Octavianus Motte (Otto), yang aktif
berkampanye melalui jalur akademik,
II. HASIL DAN PEMBAHASAN melalui kegiatan di forum ilmiah di
universitas dan media sosial.
A.Internasionalisasi Gerakan Aktor non-negara yang juga ditengarai
Internasionalisasi gerakan separatis terlibat adalah aktivis dan pemuka (pendeta)
Papua semakin dimotivasi oleh belum gereja, baik asal Papua maupun asing. Nama
berhasilnya perjuangan bersenjata di lapangan Pendeta Socrates Sofyan Nyoman sudah lama
untuk mencapai tujuan Papua merdeka selama diidentifikasi oleh aparat keamanan, baik
45 tahun, dihitung dari tahun 1969. Polri maupun TNI sebagai kalangan gereja
Sebaliknya, semakin banyaknya korban yang ekstrim dan sangat berbeda pandangan
berjatuhan di kalangan gerakan separatis dan dengan pemerintah dalam menyikapi
penduduk sipil pendukung atau simpatisan gerakan separatisme Papua. Kalangan gereja
gerakan separatis Papua dalam perlawanan termasuk para donatur asal manca negara
fisik bersenjata meningkatkan upaya yang diwaspadai aktivitas mereka cenderung
perjuangan di jalur non- militer atau arena bias mendukung pihak yang berbeda
diplomasi. Tercatat, dalam kurun waktu tiga
pandangan dengan pemerintah dalam
tahun saja, yakni 2009-2012, 67 orang menyikapi kasus- kasus pelanggaran HAM
tewas, baik aparat maupun warga biasa. 9 dan tuntutan pengusutannya, serta
Realitas juga memperlihatkan aktor kemiskinan,
diplomasi gerakan separatisme Papua
keterbelakangan, dan terjadinya perubahan
beragam, melibatkan individu, kelompok,
drastis struktur dan terganggunya
organisasi, LSM, negara dan kumpulan
keseimbangan demografis Papua. Sikap asertif
negara, serta organisasi regional dan
donatur asing dan misionaris gereja terhadap
multilateral. Berikut ini diungkap dan dibahas
pemerintah dalam menangani masalah
mereka yang terlibat secara langsung
separatisme sering dikatakan oleh aparat
maupun tidak langsung, aktif atau tidak aktif,
sebagai hal yang menganggu karena mereka
di arena diplomasi internasional dalam
sering mengangkat isu ethnic cleansing di
memperjuangkan kemerdekaan Papua.
Papua yang tidak berdasar. 1’
1. Aktor Non-Negara Di luar aktor individu, aktor non-
negara di dalam negeri yang didentifikasi
Para aktor individu yang
Kemlu RI adalah LSM seperti Foreri, Forum
berkampanye untuk kemerdekaan Papua di
forum internasional selama ini adalah Kerja Sama (Foker), Dewan Adat Papua
politisi dan pelarian seperti Theys Eluay, (DAP), Organisasi Pribumi Papua Barat
Socrates Sofyan Nyoman, Herman Wanggai, (OPPB), dan Negara Republik Federal Papua
dan Benny Wenda. Barat (NRFPB) dengan presidennya,
Forkorus.** MRP dan DPRP, serta LSM
seperti Akar Foundation dan National
Papua Solidarity (Napas) 12 juga dicurigai
pemerintah atas sikapnya yang seringkali dinilai
Ini belum termasuk mereka yang telah
memperoleh suaka untuk menetap atau Wawancara dengan Kapolres Wamena, kombes Adolf Bey tanggal
29 Juni 2014 di Kota Wamena.
pun telah menjadi warga negara di mana “Kampanye Internasional Gerakan Separatis Papua,” Ioc.cit. Lihat
mereka juga,”Andy Ayamiseba: WPNCL Tidak Mewakili NFRPB,” Cahaya
Papua, 11 Agustus 2014, hlm.7.
” “Indonesia Diminta bebaskan Tapol Papua,” Suaro Pem6oruon,
“Menunggu Kiprah Prajurit-prajurit Profesional untuk Papua,” 2 April 2014, him. A 14.
Kompas, t2 Mei 2104.
Poltah Partogi Nainggalan Aktivitas Internasional.... ’ S Andy Ayamiseba: WPNCL Tidak Mewakili NFRPB,”
Cahaya Papua, 11 Agustus 2014, Ion.cit.

ambivalen, memperlihatkan dukungan pada


aspirasi dan gerakan separatisme Papua.
Sedangkan LSM asing yang aktif terlibat
kampanye internasional di luar negeri
adalah LSM seperti Free West Papua
Campaign (FWPC), International
Parliamentarians for West Papua (IPWP),
West Papua Interest Association (WPIA),
West Papua Liberation Organization
(WPLO), West Papua National Coalition for
Liberation (WPNCL), serta Survival
International. Ada pun FWPC telah
mempunyai
kantor perwakilan luar negeri sejak 2 bulan
lalu,
sebelum penelitian lapangan ini dijalankan, di
Darwin, Australia,13 wilayah terdekat dari
Merauke. Selain itu, terdapat beberapa lagi
yang masih bersifat organisasi sempalan atau
4
jejaringnya.
WPNCL sendiri mempunyai sekretariat
internasional di Porty Villa, Vanuatu. la
merupakan organisasi payung yang mewakili 28
gerakan separatis Papua. Andy Ayamiseba
adalah salah satu tokohnya. Agenda
politiknya melakukan lobi untuk memperoleh
dukungan regional dan internasional bagi
pelaksanaan sebuah referendum baru di
Papua sesuai dengan aturan internasional.
Andy menggunakaan istilah "referendum
murni" untuk membedakannya dengan
Pepera. la mengklaim road map menuju
"referendum
I murni" itu didukung penuh oleh Vanuatu.! 5
Untuk mencapai tujuan politiknya tersebut,
WPNCL telah mendaftarkan keanggotaannya
dalam MSG.
Aktor non-negara asing dapat terlibat
dalam kegiatan intervensi asing terhadap
hubungan pusat dan daerah yang terus
memburuk dan berimplikasi pada muncul dan
menguatnya aspirasi separatisme. Mereka yang
dapat terjerumus terlibat terdiri dari Iembaga-
lembaga agama dan pegiatnya (para misionaris)
dan aktivis LSM yang menerima dana
kegiatan dan aspirasinya cenderung pro-
(kepentingan)

Wawancara dengan Danlanud, Letkol (Penerbang) Didik Kristiyanto,


dan Asisten Intelijen Lanud, Iwang Galih L, Merauke tanggal 21
Mei 2014 di Merauke.
" "Kampanye Internasional Gerakan Separatis Papua," lac.cit.
189

negara donor, terutama jika terprovokasi oleh alasan


adanya indikasi pelanggaran HAM berat yang kontinyu
dan tidak berusaha dihentikan dan direspons secara
terbuka dan adil oleh pemerintah nasional, terutama
untuk para korbannya. Juga, untuk alasan adanya
indikasi genocida terhadap orang asli (pribumi) Papua
akibat realitas perubahan keseimbangan demografis
yang diganggu (dirusak) secara sistematis, atau
terencana, didukung pemerintah pusat, dengan
kebijakan- kebijakannya.* 6 Penilaian seperti ini juga
tercermin dalam penjelasan para pegiat LSM di Jaringan
Advokasi LSM Papua Barat, LP3BH, di Kota Manokwari,
Provinsi Papua Barat.*7
Selain itu, peran media asing dan lokal seperti
Cendrawasih Pos dinilai turut memanaskan situasi dan
berpihak pada aspirasi para simpatisan dan pengikut
gerakan separatisme (kemerdekaan).* 8 Jurnalis asing
berperan signifikan dalam mendiseminasikan
(menyebarkan) kampanye internasional gerakan
separatis Papua secara langsung dan efektif. Itulah
sebabnya, pengawasan terhadap peliputan oleh asing
sangat ketat, dan kesempatan wartawan asing untuk
bisa melakukan peliputan sangat sulit. Sejalan
dengan meningkatnya aktivitas bersenjata OPM,
yang oleh aparat keamanan disebut "Kelompok Sipil
Bersenjata", sebutan yang menjauhkan para pengikut
gerakan separatis dari kepentingan dan tujuan politik
mereka, terdapat wartawan asing yang tertangkap di
lapangan, yang diduga tengah melakukan tugas
jurnalistiknya dengan menggunakan visa turis.
Ini kasus yang terjadi dengan Thomas Charles
Dandies dan Loise Marie Valentine Burrot, jurnalis
asal Prancis. la tertangkap bersama 3 orang anggota
OPM di sebuah hotel di Wamena, Kabupaten Jayawijaya,
Papua pada
6 Agustus 2014, hanya sekitar 2 minggu berselang
setelah penelitian lapangan

Wawancara dengan Kasrem 172/PJY, Letkol Rano Tilaar tanggal 26 Juni 2014
di Kota Jayapura.
1
* FGD dengan aktivis Jaringan Advokasi LSM Papua Barat, LP3BH di Kota
Manokwari tanggal 12 Agustus 2014.
Wawancara dengan Pangdam XVII Cendrawasih tanggal 27 Juni 2014 di Kota
Jayapura, Provinsi Papua.
190 Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. 181 -
199
dilakukan. la diduga sedang melakukan
peliputan ilegal, dengan perantara jurnalis (adidaya) di luar kawasan. Yang diidentifikasi
Australia, dan tengah mendokumentasikan sebagai aktor negara ini ada yang memiliki
perjuangan OPM, Purom Wenda dan Enden hubungan historis secara langsung dan ada
Wamimbo di Lanny Jaya untuk pembentukan yang tidak. Karena beragamnya aktor negara
Negara Federal Republik Papua Barat. 1’ Mereka yang terlibat, dipilih beberapa aktor negara
ditangkap karena telah menyalahgunakan yang eksistensinya cukup signifikan terkait
visa kunjungannya sebagai turis, dan aktivitas gerakan separatis Papua.
terkuak masing-masing identitasnya tidak
lagi merupakan jurnalis Arte TV Prancis a. Fiji, Vanuatu, dan PNG
dan diplomat Prancis. Dandies dan Burrot. Dari Pertama-tama harus dibahas peran
hasil penyelidikan lebih lanjut pihak Polda Fiji dan Vanuatu, dua negara di Pasifik
Papua diketahui bahwa mereka telah Selatan, rumpun Ras Melanesia, yang juga
bertemu dengan Forkerus Yoboisembut, anggota tokoh (pendiri) MSG, yang
tokoh NRFPB, Ketua Dewan Adat Papua sebelumnya sangat vokal dalam
(DAP), dan mantan terpidana kasus makar menyampaikan sikap mereka yang asertif
yang telah dipenjara tahun 2011 dan baru terhadap kebijakan pemerintah Indonesia di
saja dibebaskan pada 21 Papua. Aktivis yang mendukung gerakan
20
Juli 2014. separatis Papua adalah musikus Fiji, Seru
Sebaliknya, bagi OPM, khususnya Serevi. la telah meluncurkan album
Purom Wenda dan Enden Wamimbo, musiknya “Let the Morning Star Rise,” di
mantan PNS yang menjadi aktivis kantor Fiji Performing Rights Association di
separatis tidak lama setelah pemekaran ibukota Suva pada Maret 2014, untuk
Kabupaten Lanny Jaya setelah tidak mengajak negara-negara di Kepulauan Pasifik
memperoleh posisi yang lebih baik, mendukung perjuangan kemerdekaan Papua.
kehadiran jurnalis asing bemakna lain. Langkahnya ini terpengaruh oleh kampanye
Mereka tampaknya telah mengundang internasional kelompok pemusik asal
kehadiran para jurnalis asing itu untuk Papua, The Black Brothers, yang
membuat peliputan “perjuangan bersenjata” belakangan juga mendukung gerakan
OPM melawan aparat keamanan Indonesia, separatis Papua.
yakni polisi dan TNI, dalam memerdekakan Sementara itu, Vanuatu, sebagai entitas
Papua, untuk mencari perhatian negara, secara resmi dan sangat vokal
internasional. Untungnya, setelah beberapa telah mendukung kampanye internasional
aksi penembakan terhadap polisi dan guru untuk kemerdekaan Papua ketika PM-nya
akhir-akhir ini, TNI tidak terpancing untuk adalah Moana Kalosil Carcasses. la telah
bersikap agresif. TNI selalu dapat mengecam kebijakan Indonesia yang
menahan diri, hanya berada di belakang dinilainya sebagai kolonialisme dan neo-
polisi dalam merespons aksi-aksi imperialisme di Papua, dan telah meminta
bersenjata OPM berikutnya. pada PBB agar menunjuk Utusan Khusus
untuk menyelidiki isu pelanggaran HAM di
2. Aktor Negara Papua Barat pada Sidang Majelis Umum
Aktor negara terkait dengan PBB di New York pada 28 September
internasionalisasi gerakan separatis Papua 2013. Kecaman dan tudingan serupa ia
beragam, mulai dari negara kecil sampai besar, jalankan kembali dalam Sidang Dewan
mulai negara tetangga, negara-negara Iain di HAM PBB di Jenewa pada 4 Maret 2014.
kawasan terdekat, hingga negara besar la bahkan meminta agar Dewan HAM PBB,
LSM dan jurnalis internasional diberi akses
“Polisi Tangkap Jurnalis Asing,” Kompos, 8 Agustus 2014, him. 5.
Lihat juga Kompas, 9 Agustus 2014. untuk berkunjung ke Papua. Penggantinya, Joe
“Liputan Dua Wanawan Prancis Ancam NKRI,” Manokwari Natuman, juga pro-Papua merdeka, tetapi
Express,
13 Agustus 2014, him. 2; “Liputan Dua Wartawan Prancis Ancam Menlunya adalah seorang yang pro-
NKRI,” Media Papua, 13 Agustus 2014, htm. 4. Indonesia, yang telah membantu Indonesia
sebagai bagian
dan Asisten Intelijen Lanud, lwang Galih L, tanggal
Poltak Partogi Nainggolan Aktivitas Internasional.... 21 Mei 2014 di Merauke.

dari MSG dan memperoleh status observer


dalam KTT MSG di Suva, Fiji, pada Maret
2011. Kemudian perlu diungkap sikap
PNG,
negara tetangga terdekat Indonesia yang
memiliki perbatasan darat dan laut dengan
Papua. Ada pun sikap Pemerintah PNG
secara sepihak, bukan dalam kerangka
MSG, yang tampak kurang mendukung
posisi dan kebijakan Pemerintah Indonesia
terhadap gerakan separatisme Papua
belakangan ini patut dipertanyakan, sebab
dari basis-basis mereka di sepanjang
perbatasan Indonesia (Papua)-PNG,
gerakan separatisme semakin mudah dan
sering melancarkan serangan bersenjata
terhadap pos-pos lintas batas dan aparat
keamanan Indonesia. 2*
Selama ini sikap aparat keamanan
negara tetangga PNG terhadap aksi-aksi OPM
di lapangan tidak jelas. Mereka tidak
memiliki perhatian terhadap OPM, karena
tidak memiliki kepentingan dan cenderung
membiarkan aktivitas OPM di perbatasan,
terutama terhadap mereka yang sering
melakukan agitasi dan serangan bersenjata
secara mendadak terhadap orang dan
kantor-kantor dinas Indonesia. Aparat
keamanan PNG juga sudah mengetahui
aktivis OPM tinggal di wilayah PNG, di
perbatasan dengan wilayah Indonesia,
bersama dengan saudara-saudara mereka yang
berasal atau warga negara PNG. Sikap aparat
keamanan PNG terhadap para pengikut
dan aktor OPM serta kegiatan-kegiatan
mereka seperti apatis dan melakukan
pembiaran. Ini ada hubungannya dengan
kondisi tertib sosial dan politik serta situasi
domestik PNG yang (masih) tidak stabil
dalam waktu berkepanjangan. Selain itu,
karena tidak adanya pembuatan Nota
Kesalingsepahaman dan kerja sama antara
kedua negara untuk mengatasi OPM dan
kegiatan bersenjata mereka yang
22
merugikan kedua negara. Demikian pula,
tidak ada pos perbatasan bersama, selain
di Skouw-Wutung, dengan kehadiran
aparat

Lihat,”Teror Terjadi Lagi di Perbatasan RI-Papua Niugini," Kompos, 19


April 2014, him. 21.
"Wawancara dengan Danlanud, Letkol (Penerbang) Didik Kristiyanto,
191

keamanan kedua negara untuk mengawasi orang-


orang yang melakukan kegiatan lintas batas di
pedalaman Papua, terutama sepanjang wilayah
selatan seperti Merauke. 23
Aksi-aksi kekerasan dan penembakan terhadap
aparat keamanan Indonesia dan TNI terus dilakukan
OPM dari wilayah PNG. Dengan perkembangan ini,
Pemerintah Indonesia menilai Pemerintah PNG tidak
melaksanakan kesepakatan bersama untuk menjaga
perdamaian di perbatasan kedua negara di Skouw
Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Karena
itulah, Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayjen Christian
Zebua, memberikan pernyataan sikap kepada pihak
PNG agar memperhatikan kembali kesepakatan bersama
kedua negara untuk menghentikan kegiatan, terutama
aksi-aksi bersenjata, OPM, yang selama ini
melakukan aksi-aksinya dari
24
PNG.
b. Australia
Sebagaimana terdapat dalam laporan Kedutaan
Besar RI (KBRI) di luar negeri, Australia adalah salah
satu negara asing dengan banyak pelarian OPM yang
aktif menjalankan kampanye separatisnya, termasuk
Herman Wanggai, yang bersama 45 orang Papua lainnya
melarikan diri ke Australia pada tahun 2005. Hal ini
logis sebab Australia merupakan negara tetangga
terdekat Indonesia, yang letaknya secara geografis
sangat berdekatan dengan Provinsi Papua, terutama
dari Darwin. Sikap negara itu dalam merespons
gerakan separatisme Papua masih konstruktif
mendukung Indonesia, dan tidak menunjukkan
dukungannya.
Bantuan luar negeri yang mengalir dari Australia
ke Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat cukup
besar dan dalam periode yang cukup lama, karena
kondisi realistis provinsi itu yang masih memerlukan
bantuan. Selama ini bantuan luar negeri yang
menjadi bagian dari strategi kebijakan luar negeri
Australia banyak diprioritaskan dan disalurkan ke
wilayah-
Wawancara dengan Dandim 1707 Merauke, Letkol. Dedy Hardhono tanggal 21
Mei 2014 di Merauke.
°‘ “PNG Dinilai Tak Laksanakan kesepakatan," Kompas, 9 Juni 2014, hlm. 22.
192 Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. 181 -
199
wilayah Indonesia Bagian Timur. Provinsi
Papua, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi dan simpatisan perjuangan Palestina,
Nusa Tenggara Timur dengan kondisi Pemerintah Australia tidak mendukungnya.
keterbelakangan selama ini merupakan wilayah Itulah sebabnya, perjalanan dan aksi gerakan
yang banyak menerima bantuan luar separatis Papua di balik kampanye
negeri. Bantuan luar negeri tersebut menjadi perlindungan HAM atas orang-orang pribumi
bagian yang terintegrasi dalam APBN Papua dengan pelayaran kapal "Freedom
setiap tahun yang diterima mereka, sehingga Flotilla” pada Agustus 2103, kandas, tidak
karena begitu besar jumlahnya, berhasil melanjutkan perjalanannya memasuki
eksistensinya sangat mempengaruhi perairan Indonesia melalui perbatasan laut
kelangsungan pembangunan dan perbaikan Australia-Merauke.
kesejahteraan penduduk di wilayah kedua
provinsi. Tidak heran, muncul kekuatiran c.Inggris dan AS
bahwa arah perkembangan kebijakan dan Inggris akhir-akhir ini menjadi pilihan
pembangunan di sana rawan diintervensi para aktivis gerakan separatis Papua karena
oleh kepentingan negara tetangga terdekat pengaruh politiknya yang luas di Eropa,
Indonesia yang memiliki perbatasan laut termasuk Uni Eropa. Namun Pemerintah Inggris
dengan Provinsi Papua. sendiri mengakui kedaulatan Indonesia dan
Selanjutnya sejak tahun 1989 tidak pernah menentang posisi dan kebijakan
Pemerintah Australia telah menyalurkan Pemerintah Indonesia atas Papua. Seperti
beasiswa pasca-sarjana kepada lebih dari 50 halnya di Australia yang merupakan anggota
orang mahasiswa asal Provinsi Papua untuk Persemakmurannya, aktivitas mendukung
belajar di Australia. 25 Belum lama ini 17 gerakan separatisme Papua dilakukan oleh
calon kepala sekolah dari 5 kabupaten, para aktivis OPM yang melarikan diri.
termasuk Biak, juga dikirim ke Australia. Aktivitas kampanye Papua merdeka
Hasil dari program bantuan beasiswa dan menentang Pemerintah Indonesia datang
Pemerintah Australia, sudah ada 143 alumni dari kalangan LSM, seperti Free West
dari program pendek dan 7 alumni program Papua Campaign (FWPC), yang menjadikan
panjang yang kembali ke Papua. Pemerintah Inggris sebagai pusat gerakannya sejak
Australia sudah menyiapkan anggaran tahun 2004. Benny Wenda, eks-pelarian yang
sebesar Rp38 miliar untuk pengembangan telah menjadi warga negara Inggris, adalah
pendidikan di bumi Papua.*6 Bantuan- aktivis gerakan separatis Papua yang
bantuan dasar ini dapat menjadi bumerang membuka kantor perwakilan FWPC di
bagi Pemerintah Indonesia, jika tidak dapat Oxford pada 8 Mei 2013, menambah kantor
memperbaiki kinerjanya dalam jangka yang sudah ada di Den Haag, Belanda, Port
menengah dan panjang, sebab memang sudah Moresby, PNG, dan Perth, Australia.
menjadi kewajiban pemerintah nasional Dengan segala upaya akhirnya Wenda
untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar dapat mengibarkan bendera Bintang Kejora
penduduknya. di Kantor Dewan Kota Oxford setiap
Dalam kasus kampanye internasional tanggal 1 Desember setiap tahun, sekali pun
OPM melalui pengikutnya yang telah menjadi itu tidak merepresentasikan sikap
WN Australia yang akan melakukan kampanye Pemerintah Inggris.27 Karena aktivitas dan
menggunakan kapal yacht "Pog Mo Hon," berbagai lobi politiknya pula, Wenda berhasil
dengan memakai nama "Freedrom menginisiasi pendirian International
Flotilla,” meniru apa yang telah dilakukan Parliamentarians for W’esr Papua (IPWP) di
oleh pengikut London pada 15 oktober 2008. Melalui
penggunaan media sostal twitter, dan juga
" ibid.
’° “17 Calon Kepala Sekolah Dikirim ke Australia,” rabura Pos, S website http://freewestpapua.org dan
Agustus 2014, him. 4; “Pemerintah Australia Siapkan Rp38 Milyar
untuk Pengembangan Pendidikan di Papua,” To6uro Pos, S Agustus
2014, hlm. 4 . ”Kampanye Internasional Gerakan Separatis Papua,” makalah
presentasi, Jakarta: Kementerian Luar Negeri, 2014, him. 17-18.
Poltak Partagi/vo/nggo/on Aktivitas Internasional.... 193

http://bennywenda.org, Wenda meng-update


secara rutin perkembangan eskalasi kekerasan menyatakan pengakuannya terhadap
di Papua. la juga aktif melakukan integritas teritorial Indonesia atas Papua. 2’
kampanye dengan mengirim tulisan ke Sikap yang berbeda muncul dari
media internasional yang progresif, seperti perorangan politisi, anggota DPR/Senat,
The Guardian pada 28 April 2014, mantan pejabat pemerintah, akademisi, dan
menyambut pembukaan kantor perwakilan aktivis LSM, termasuk orang asal Papua yang
FWPC di Perth, Australia. meminta suaka di sana, sambil terus
Dukungan terhadap kegiatan Wenda menjalankan kampanye separatisme mereka.
dan gerakan separatis Papua datang dari Untuk LSM, yang menjalankan kampanye
beberapa individu anggota parlemen Inggris, separatisme Papua antara lain ETAN (East
terutama House of Lord, dan aktivis lama Timor and Indonesia Action Network], yang
KM anti-Pemerintah Indonesia kini mengalihkan kegiatannya untuk
seperti Carmel Budiarjo. Yang mendukung kemerdekaan Papua setelah
patut diperhatikan dari perkembangan berhasil mendukung kampanye
kampanye gerakan separatis kemerdekaan Timor Timur dari Indonesia.
Papua di Inggris adalah aktivitas dan Selain itu ada Moana Nui Action Alliance-
pengaruh IPWP yang terus menggalang California (MNAA-CA), yang berbasis di
dukungan dari para anggota parlemen Hawai dan California, yang tujuannya
berbagai negara. IPWP telah berhasil sangat politis, serta Human Rights Watch
membuka kantor perwakilan di Parlemen (HRW) dan Amnesti Internasional (AI) yang
Eropa di Brussels pada Januari 2009, di PNG fokus pada pelanggaran HAM. Sedangkan
pada November 2009, di Skotlandia pada secara individual, sejak lama anggota Komisi
September 2010, di Australia pada Maret Luar Negeri DPR AS untuk Sub-Komisi Asia
2012, di Guyana pada Desember 2012, dan di Pasifik dari Partai Republik, Eni
Vanuatu pada Februari 2013. Faleomavaega, aktif mendukung gerakan
Ada pun sikap Pemerintah AS selama separatisme, karena solidaritas Melanesia. la
ini sangat mendukung Pemerintah pernah berupaya mengunjungi Papua,
Indonesia dalam menyikapi masalah namun gagal memperoleh izin, karena
separatisme Papua, dengan terus mengikuti aktivitasnya dikhawatirkan akan membawa
perkembangan yang terjadi di lapangan. dampak negatif lebih luas, dimanfaatkan
Mereka mempunyai kepentingan khusus gerakan separatis untuk kepentingan
dengan keberadaan PT Freeport yang menyudutkan Indonesia.
sangat menguntungkan dan diandalkan
dalam bisnisnya dengan Pemerintah Indonesia.
Hal ini tampak dari aktivitas Dubes barunya 3. Aktor Organisasi Regional
tidak lama setelah tiba di Indonesia. Pada a. Melanesla Spearhead Group (MSG)
8-13 Juni 2014, Robert O. Blake, Jr., Pendirian MSG merupakan hasil dari
melakukan kunjungan ke Provinsi Papua dan pertemuan yang diadakan di Goroka,
Provinsi Papua Barat. Kunjungan ini merupakan Papua New Guinea (PNG) pada 17 Juli
bagian dari kunjungan kelilingnya ke 1986 oleh kepala-kepala pemerintahan PNG,
banyak daerah di Indonesia yang menandai Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan FLNKS.
kerja sama yang semakin meningkat antara Sekretariat MSG ditetapkan di Port Vita,
Pemerintah AS dan Indonesia, selain Vanuatu, negara Pasifik Selatan yang sejak
memperlihatkan perhatian yang besar pada lama diketahui paling mendukung gerakan
pemerintah daerah dan organisasi masyarakat separatis Papua. Selanjutnya
sipil di Papua. Dalam kesempatan ini penandatanganan “Persetujuan MSG” (MSG
Pemerintah AS sekali lagi Agreement) pada 14 Maret 1988 oleh
negara-negara Pasifik Selatan, yakni

“Elly Burhaini Faizal and Nethy Dhrama Somba,"us ambassador visits


Papua provinces,” The Jakarta Post, June 16, 2014, p. 2.
194 Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. 181 - 199 •

Vanuatu, Fiji, Papua New Guinea, Kepulauan memuaskan. Dalam surat PE juga dilaporkan
Solomon, dan Front Pembebasan Nasional adanya sekitar 25 aktivis dan warga masyarakat
Sosialis Kanak (Front de Liberation Nationale yang terbunuh dalam periode Oktober 2011
Kanak Socialiste —FLNKS) telah menandai hingga Maret 2013, di samping terdapat 74
perkembangan historis penting MSG sebagai tahanan politik pada awal tahun 2014.3'
sebuah organisasi regional di Pasifik
Selatan. Pada tanggal tersebut, PM PNG, B.Respons Pemerintah
Paias Wingti, PM Kepulauan Solomon Ezekiel Terhadap peran negara asing, jika
Alebua, dan PM Vanuatu, Walter Lini, kondisi di Papua tidak dapat dikontrol
menandatangani 6 butir “Prinsip-prinsip yang pemerintah pusat, perspektif aparat TNI di
disepakati mengenai Kerja Sama di antara Papua melihat adanya keuntungan yang
Negara-negara Merdeka di dinikmati negara asing. Begitu pula, kondisi
Melanesia. 29 Papua yang tidak jauh lebih maju akan terus
menguntungkan kepentingan negara asing. Hal
b. Uni Eropa/Parlemen Eropa ini karena dengan kondisi demikian tidak
Dalam Sidang Kelompok Kerja Universal akan banyak muncul tuntutan perbaikan yang
Periodic Review (UPR) Dewan HAM PBB pada dapat berdampak pada munculnya tuntutan-
23 Mei 2103, Indonesia kembali mendapat tuntutan (baru) peningkatan share bagi
sorotan tajam dari 14 negara maju, termasuk peningkatan kesejahteraan penduduk
negara-negara Uni Eropa seperti Jerman, pribumi Papua dan wilayah mereka, termasuk
Inggris, Prancis, Spanyol, dan ltalia, terkait dari pembagian hasil eksploitasi SDA, pajak,
dengan tudingan pelanggaran HAM di Papua. 30 penempatan pegawai asal penduduk asli
Sedangkan pada 26 Maret 2014, 16 anggota Papua, dan lain-lain.**
parlemen UE telah mengirimkan surat ke Pembangunan Armada Timur dengan
High Representative of the Union for Foreign pangkalan di Sorong, Papua Barat, juga
Affairs and Security Policy, Baroness dalam rangka merespons separatisme Papua
Chatherine Ashton, untuk menindaklanjuti sebagai ancaman utama Indonesia dewasa
masalah pelanggaran HAM di Papua, untuk ini dan ke depan. Demikian juga dengan
merespons rapat dengar pendapat inisiatif pembangunan Kogab dan Kowilhan.33
(hearing) Parlemen Eropa (PE) pada 23
Kalangan Angkatan Udara, melalui Lanud
Januari 2014 dan hasil pemungutan suara
Merauke, turut berperan dalam melakukan
pada 26 Pebruari 2014.
kegiatan pencegahan dan penangkalan
Dalam pengantar pandangan PE
masuknya para pengikut dan simpatisan OPM
diungkapkan bahwa sejak integrasi Papua ke
di Australia, dengan kampanye internasional
dalam wilayah Indonesia pada 1 Mei 1963
mereka menggunakan kapal "Freedom
telah banyak terjadi kekerasan, terutama
flotilla". Di matra udara, Lanud mengerahkan
banyak orang Papua terbunuh akibat
pesawat Boeing untuk memantau, sekaligus
operasi militer yang dilakukan aparat
memberikan efek penangkalan bagi (misi)
keamanan Indonesia pada 1960-1980. PE
pelayaran internasional kapal tersebut, yang
mengungkapkan lebih jauh adanya laporan
direncanakan akan berangkat dari pelabuhan
gereja-gereja dan organisasi HAM di Papua
tentang berbagai praktek pembunuhan kilat,
penganiayaan, penahanan paksa, dan
" Ibid.
pembantaian, serta harapan rakyat Papua *’ Wawancara dengan Kasrem 172/PJY, Letkol Rano Tilaar tanggal
mengenai kebebasan berpendapat, 26 Juni 2014 dl Xota Jayapura; wawancara dengan Pangdam
XVII Cendrawasih tanggal 27 Juni 2014 di Kota Jayapura.
pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang "Toto Permanto, dalam FGD di P3DI, Jakarta, 2 April 2014. Lihat
juga, Toto Permanto, "Kebijakan pada Aspek Pertahanan
"MSG Hadlines," Sekretariat MSG, dalam Pengeloalaan Keamanan Maritim di Kawasan,"
http://www.msgsec.info/index.php/home/86-cherising-our-unique- makalah dipresentasilkan di P3DI, tanggal 2 April 2014. Jakarta:
hitsry,o diakses 24 Pebruari 2014. Kementerian Pertahanan, 2014.
Freddy Numberi,”UE dan Pelanggaran HAM di Papua," Kompas, 7 Mei
2014, htm. 7.
Poltah PaNogi Nainggolan Aktivitas Internasional.... 195

Darwin menuju ke Merauke dengan singgah


Selain dari PNG dan Maluku,
lebih dulu di Pulau Daru, PNG.
Upaya Lanud dengan operasi udara Kapolda Papua, lrjen Tito Karnavian, dalam
menggelar pesawat Boeing itu berhasil wawancara menegaskan adanya aliran atau
mengurungkan niat OPM di Australia untuk pasokan senjata api dan amunisi yang dibawa
melanjutkan kampanye internasionalnya ke para aktor non-negara (individual) dari
wilayah Papua, Indonesia. “Operasi udara” ini Filipina bagian
3
berjalan selama 2 minggu, dengan selatan. ‘ Dijelaskannya, dalam 3 bulan
membuat pesawat Sukhoi siap sedia (stand terakhir, pihaknya berhasil mengungkap 4
by) jika diperlukan untuk beroperasi. kasus penjualan senjata ke wilayah Papua,
Karena itu, diperlukan perbaikan kondisi termasuk yang berasal dari Filipina Selatan
daya dukung Lanud Merauke, terutama yang dibawa untuk kelompok pemberontak
avron-nya, yang masih menggunakan separatis.37 Yang berasal dari Filipina Selatan
bandara Mopah. Ini penting untuk adalah senjata-senjata militer standar yang
memberikan fasilitas stand by bagi pesawat- digunakan dalam konflik separatis di sana.
pesawat Sukhoi dan sejenisnya untuk tugas Jalur laut yang terbuka luas dan sulit
yang lebih berat tetapi bisa diandalkan, diawasi jalan- jalan tikusnya, tidak hanya
untuk menjaga wilayah NKRI dari ancaman. melalui pelabuhan Sorong38 dan Kaimana,
Secara khusus, bandara dan aparat telah membuat kawasan perairan Papua
pendukungnya harus dapat menyediakan rawan terhadap masuknya senjata-senjata.
pesawat dan mendukung tugas-tugas Sebagaimana dijelaskan, para aktor non-
operasional untuk operasi anti-insurgency negara itu memiliki keterkaitan dengan
(counter-insurgency) atau anti-gerilya di jaringan pemberontak separatis Papua dan
hutan- memperoleh keuntungan atau memiliki motif
hutan.
34 bisnis, melalui kegiatannya mencari dan
Pihak kepolisian, yang bertanggung memasukkan senjata.
jawab langsung atas masalah keamanan Dalam kenyataan, sepanjang September
masyarakat, termasuk atas ancaman kelompok 2014, tidak terjadi kegiatan yang
pemberontak bersenjata (separatisme), yakni menyudutkan Indonesia terkait dengan
pihak Polda Provinsi Papua, belum lama ini kegiatan MSG di kawasan. Bahkan, dalam
berhasil menangkap para aktor lapangan kunjungan ke Indonesia, dari materi yang
yang tengah berupaya memasukkan senjata dbicarakan dalam pertemuan tidak ada yang
ke Papua dan menyalurkannya kepada khusus menyudutkan dan merugikan posisi
kelompok pemberontak bersenjata OPM. Indonesia. Isi website MSG juga tidak bersifat
Setelah Polda Provinsi Papua pada akhir Juni ofensif atas kepentingan Indonesia.
2014 berhasil menggagalkan pengiriman Kenyataannya, kehadiran delegasi Indonesia
senjata, amunisi, dan uang dari PNG, Polda dalam fora MSG turut dapat meredam hasil
Provinsi Papua Barat juga pada 1 Juli 2014 pertemuan sehingga tidak merugikan
kembali berhasil menangkap 3 orang yang kepentingan Indonesia. Langkah diplomat
berupaya memasukkan senjata untuk OPM Kemlu yang proaktif berhasil mencegah
dari Tobelo, munculnya kampanye yang merugikan
Maluku Utara.
35
Simon Kararbo, Manase Indonesia dan sebaliknya, menguntungkan
Wesara, dan Roger Koloba berhasil ditangkap di gerakan separatis Papua. Pemerintah
Indonesia melalui Kemlu berhasil
Sorong, dengan senjata berupa 1 pucuk senjata
s
jenis SS1,1 pucuk senjata jenis jungle, dan * Lihat, “Asing Suplai Senjata: Dukung Perjuangan
Organisasi Papua
1 pucuk jenis FN 45, serta 123 butir Merdeka,” Kompas, 4 Juli 2014, hlm. 1S.
amunisi.

Wawancara dengan Danlanud, Letkol (Penerbang) Didik


Kristiyanto, dan Asisten Intelijen Lanud, Iwang Galih L tanggal 21
Mei 2014 di Merauke.
“ Wawancara dengan Kapolda Papua, lrjen Tito Karnavian tanggal 30 Juni 2014
di Kota Jayapura.
“ Lihat kembali, “Asing Suplai Senjata: Dukung Perjuangan Organisasi
Papua Merdeka,” Kompos, 4 Juli 2014, him. 15.
” Sayangnya, Danlanal Manokwari, yang diwawancarai 12 Agustus 2014 di
Kota Manokwari, enggan memberikan informasi yang ia ketahui mengenai
masalah ini, apalagi mengomentarinya, karena merasa tidak ada hubungannya
dengan tugas dan tidak ada izin dari atasan. la menganggap hal yang
ditanyakan sangat sensitif dan berisiko dengan tugasnya.
196
* •i ian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. 181 - 199

membelokkan misi MSG ke arah kerja sama fokus ke barat, yakni ke Eropa, Amerika, dan
ekonomi mereka dengan Indonesia daripada Timur Tengah. Manfaat atau kepentingannya
forum politik yang mengritisi kondisi HAM memang lebih terarah pada keamanan
Papua dan kebijakan Pemerintah Indonesia nasional, terkait dengan upaya
selama ini atas Papua yang dinilai mempertahankan integrasi nasional, mengingat
mengabaikan masalah HAM. selama ini negara-negara Pasifik Selatan telah
Kepedulian Indonesia dan dimanfaatkan oleh gerakan separatis Papua
keterlibatannya lebih dalam di kegiatan MSG untuk memperoleh dukungan politik.
ditunjukkan dengan menyalurkan bantuan Sedangkan negara-negara di kawasan itu,
ekonomi ke negara-negara anggota MSG sebelum ada pendekatan diplomasi damai
dan mengundang mereka ke tempat-tempat Indonesia belum memahami kebijakan
pengembangan kerjasama ekonomi, termasuk Indonesia yang dalam 1 dasa warsa terakhir
Jakarta dan Jayapura. Di Jakarta, mereka sudah berubah.
diundang dan diberikan akses untuk bertemu Kemlu juga meluncurkan diplomasi
dengan Ketua DPR. Itulah sebabnya, akibat budaya Melanesia melalui kuliner, selain
penyimpangan misi pencarian fakta MSG ini, mendorong Indonesia untuk bergabung dan
perwakilan Vanuatu menarik keterlibatan aktif terlibat lebih mendalam di MSG.
delegasinya dalam MSG untuk mengunjungi Indonesia berupaya meningkatkan hubungan
tempat-tempat di Indonesia. Dalam dengan negara-negara Pasifik Selatan,
kunjungan mereka ke Indonesia, Delegasi selain karena faktor kedekatan geografis
MSG tidak diberikan akses untuk mengunjungi secara realistis, yang memiliki ZEE yang
LSM HAM, para korban dan keluarganya, dan bersambungan, juga karena memiliki
tempat- tempat yang pernah menjadi lokasi kepentingan pragmatis terkait dengan
pelanggaran HAM pada masa lalu, di Papua kepentingan menjaga Papua agar tetap
khususnya. Mereka juga tidak diberi akses dalam naungan NKRI. Langkah ini perlu
untuk mewawancarai para tokoh HAM dan untuk meredam upaya internasionalisasi
masyarakat untuk menanyakan secara Papua oleh kelompok-kelompok separatis
langsung mengenai pelanggaran HAM yang Papua. Selama ini RI dan negara-negara
telah terjadi Pasifik Selatan ada dalam satu blok suara di
3
dan dialami. ’ fora multilateral, seperti PBB, sehingga logis
Langkah lebih progresif telah berbagai (inisiatif) kegiatan untuk
ditunjukkan oleh Presiden SBY dengan hadir menjalankan diplomasi atau festival budaya,
di KTT ke-2 Forum Pembangunan Pulau- wisata kuliner, dan pementasan atau eksebisi
pulau Pasifik (Pacific Islands Development khusus peninggalan
Forum- PIDF) di Denarau, Fiji, yang diikuti 16 budaya Melanesia menjadi penting.
40
negara- negara anggotanya. Meskipun I
Indonesia tidak merupakan anggota forum,
namun diundang untuk berbicara dalam
III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
forum itu sebagai pembicara kunci. Presiden
SBY memanfaatkan kesempatan itu untuk
A. Kesimpulan
mengimplementasikan apa yang ia sebut
Temuan penelitian memperlihatkan
sebagai kebijakan luar negeri ke segala arah
terdapat kecenderungan meningkatnya
(all direction foreign policy). Dengan kebijakan
aktivitas gerakan separatis Papua di fora
ini, Indonesia sekarang juga memperhatikan
internasional dalam beberapa tahun terakhir.
Australia dan Selandia Baru di Selatan, dan
Mereka berupaya memanfaatkan setiap
negara-negara Kepulauan Pasifik di timur
kesempatan yang tercipta untuk
Indonesia. Selama ini Indonesia hanya
memperjuangkan aspirasi dan kepentingan
Budi Hernawan. ”Is a UN resolution on Papua impossible7” the
Jakarta Post, March 21, 2014, p. 6. ’° Lihat,”Diplomasi Budaya Melanesia Lewat Kuliner,“ Xompos, 2
Mei 201, him. 11.
Poltak Partogi Nainggolan Aktivitas Internasional.... 197

mereka dalam rangka memperoleh dukungan governance harus dilanjutkan secara


politik dari masyarakat internasional untuk komprehensif, sedangkan pendekatan
kemerdekaan Papua. Aktivitas separatis di keamanan harus dilakukan seminimal
fora internasional berkembang kreatif, mungkin. Kalaupun terpaksa dilakukan, itu
termasuk dengan meniru dan hanya ditujukan untuk merespons aksi
mengembangkan taktik yang sukses kelompok separatis bersenjata yang dalam
dilakukan di negara Iain oleh para pejuang aksi-aksinya memang membahayakan
kemerdekaan dan pelaku separatis yang aparat dan masyarakat. Harapan dan “janji”
berbeda, selain dengan cara klasik Pemerintah SBY untuk melakukan dialog
membuka kantor-kantor perwakilan harus segera direalisasikan oleh Pemerintah
perjuangan di beberapa negara, terus Djokowi, untuk membangun rasa saling
melancarkan kampanye lewat media sosial percaya, agar upaya ke arah mencari
elektronik, serta berupaya me-lobby dan penyelesaian konflik dapat dilakukan.
mempengaruhi forum-forum internasional, Pendekatan aparat keamanan
khususnya PBB. Secara realistis, di sisi terhadap kelompok terpelajar, terutama
lain, perjuangan bersenjata (militer) OPM mahasiswa, terkait aksi-aksi separatisme
tidak berhenti, dan terus digunakan utnuk harus bijak, dengan menjauhkannya dari
mencari kelemahan dan kekeliruan respons aksi-aksi represif. Pendekatan persuasif dan
yang diperlihatkan aparat keamanan berani melakukan dialog diharapkan muncul
Indonesia, untuk dijadikan bahan kampanye dari para perwira di lapangan. Namun
negartif di dunia internasional. Organisasi sebaliknya, aparat keamanan di lapangan
dan kegiatan OPM di manca negara diharapakan tidak mudah terpancing
berkembang terus, dalam rangka mencari berbagai upaya provokasi aktivis gerakan
dukungan internasional yang lebih luas dan separatis untuk mendorong aparat
kuat. keamanan memulai kembali aksi-aksi represif
Hasil penelitian ini juga baru. Situasi baru di Indonesia pasca-1998,
memperlihatkan respons Pemerintah dengan berakhirnya rezim otoriter Soeharto
Indonesia yang proporsional dan tidak reaktif yang selama ini selalu mengandalkan
dalam menyikapi berbagai aktivitas pendekatan yang represif terhadap para
internasional gerakan separatis Papua. Pihak demonstran dan aktivis separatisme,
Kemlu tidak menyiapkan desk khusus Papua menuntut hadirnya para perwira yang
untuk merespons kampanye internasional cerdas, berani, sekaligus mampu
gerakan separatisme Papua, sebab bagi memenangkan dialog dengan berbagai pihak
Kemlu walaupun isu separatisme dirasakan yang berbeda pendapat secara damai.
cukup rawan, namun jika direspons dengan Aparat keamanan harus menyadari bahwa
desk khusus semacam itu, yang dinilai telah aksi-aksi represif, apalagi jika telah terjadi
berlebihan, justru berbahaya. Pihak asing indikasi pelanggaran HAM berat terhadap
(dunia internasional) dikhawatirkan dapat kelompok terpelajar dan cerdik- cendikia,
menanggapinya secara keliru pula. mudah menjadi konsumsi media massa
global, dan hanya akan menguntungkan
B. Rekomendasi gerakan separatis dan pihak-pihak yang anti-
Untuk meredam kampanye Indonesia.
internasional yang dilakukan kelompok
separatis Papua, para anggota, pengikut dan
simpatisannya, yang dilancarkan oleh
berbagai ormas dan perwakilan mereka di
luar negeri, upaya mencegah pelanggaran
HAM di bumi Papua harus terus dilakukan.
Ini artinya penanganan isu separatisme
dengan pendekatan kesejahteraan dan
praktek good
198 Kajian Vol. 19 No. 3 September 2014 hal. 181 - 199

DAFTAR PUSTAKA “Peta Kekerasan di Indonesia (Mei-Agustus


2012),” Kajian Perdamaian dan
Buku, Jurnal, Makalah: Kebij“akan, Edisi 02/November 2012,
AI Araf et.al (eds.). (2011). Sekuritisasi The Habibie Center.
Papua: lmplikasi Pendekatan Sinaga, Rosmaida. (2013). Masa Kuasa
Keamanan terhadap Kondisi HAM di Belanda di Papua (1898-1962).
Papua. Jakarta: lmparsial. Depok: Komunitas Bambu, 2013.
Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan
Mochamad Yani. (2011). IImu Surat Kabar:
Hubungan Internasional. Bandung: “Asing Suplai Senjata: Dukung Perjuangan
Remaja Rosdakarya. Organisasi Papua Merdeka,” Kompas, 4
Clausewitz, Carl von. (2008). On War, Wilder Juli 2014.
Publications. “Atasi Permasalahan Perbatasan: RI-PNG
Ekspedisi Tanah Papua: Laporan Jurnalsitik Sepakat Tingkatkan Kerjasama,”
Kompas: Terasing di Pulau Sendiri. Arafura News, 21 Mei 2014.
(2009). Jakarta: Kompas. “Australia’s assistance to Papua Province,”
Emilia, Ranny. (2013). Praktek Diplomasi. Ausaid.
Jakarta: Baduosemedia. Budi Hernawan. “Is a UN resolution on
Howard, Michael and Peter Paret (ed.). Papua impossible?” The Jakarta Post,
(1989). On W’or, New Jersey: March 21, 2014.
Princeton University Press. “Digelar Ibadah Respon Dukungan Vanuatu
I Ngurah Suryawan (ed.). (2011). Tanah Papua bagi Kemerdekaan Papua,” Tabura
di Garis Batas: Perspektif, Refleksi Pos, 8 Agustus 2014.
&Tantangan. Malang: Setara Press. “Diplomasi Budaya Melanesia Lewat Kuliner,”
“Kampanye Internasional Gerakan Separatis Kompas, 2 Mei 2014.
Papua: Bagaimana Indonesia Faizal, EIIy Burhaini and Nethy Dhrama
Menghadapinya” (2014). Jakarta: Somba,”US ambassador visits Papua
Kemlu. provinces,”7he Jakarta Post, June 16,
Meteray, Bernarda. (2012). Nasionalisme 2014.
Ganda Orang Papua. Jakarta: Kompas. “Indonesia Menghargai Sikap Fiji Soal Papua,”
Muhibat, Shafiah F (ed.). (2014). Untuk Kompas, 19 Juni 2014.
Indonesia 2014-2019: Agenda Sosial- “Liputan Dua Wartawan Prancis Ancam NKRI,”
Politik dan Keamanan. Jakarta: CSIS. Manokwari Express, 13 Agustus
“Papua: The Danger of Shutting Down 2014. “Mantan Menlu OPM Bantah Klaim
Dialogue,” Background Report, ICG, 23 Vanuatu,”
March 2006. Kompas, 27 Maret 2014.
Paret, Peter. (1992). Understanding War: “Menunggu Kiprah Prajurit-prajurit
Essay on Clausewitz and the Histroy Profesional untuk Papua,” Kompas,
of Military Power. New Jersey: 12 Mei 2104.
Princeton University Press. Numberi, Freddy.”UE dan Pelanggaran HAM di
Permanto, Toto. (2014). “Kebijakan pada Aspek Papua,” Kompas, Mei 2014.
Pertahanan dalam Pengeloalaan “PNG Dinilai Tak Laksanakan Kesepakatan,”
Keamanan Maritim di Kawasan,” Kompas, 9 Juni 2o14.
makalah dipresentasikan di P3DI “Polisi Duga Keduanya Terlibat Propaganda,”
tanggal Kompas, 11 Agustus 2014.
2 April 2014, Jakarta: Kementerian “Polisi Tangkap Jurnalis Asing,” Kompas, 8
Pertahanan. Agustus 2014.
Poltak Pazt ogi Nainggolan Aktivitas Internasional.... 199

“Senpi dari PNG untuk Kelompok Purow Internet:


Wenda,” Papua Pos, 28 Juni 2014. “About the Campaign.” Free West Papua,”
“Sidang Tingkat Tinggi PBB: Jangan Abaikan http://freewestpapua.org/background/,
Suara Kesakitan dari Papua,” Suara diakses tanggal 28 Maret 2014.
Pembaruan, 8-9 Maret 2014. “MSG Hadlines,” Sekretariat MSG,
http://www.msgsec.info/index.php/ho
me/86-cherising-our-unique-history
diakses tanggal 24 Pebruari 2014.

Anda mungkin juga menyukai