Anda di halaman 1dari 14

Komodo

Saya memasukkan nama Komodo pada urutan pertama dari 7 hewan langka di Indonesia
yang perlu di lestarikan karena hewan ini merupakan hewan langka yang habitatnya bukan
hanya di lindungi oleh pemerintah Indonesia tetapi juga oleh dunia. Komodo adalah seekor
kadal raksasa yang habitat aslinya terdapat di negara Indonesia tepatnya di pulau komodo,
Flores, Nusa Tenggara. Tubuh komodo dewasa memiliki berat sekitar 70 kg. Komodo jantan
lebih besar dibandingkan betina. 

Komodo merupakan hewan predator yang berada pada puncak ekosistem karena besar
tubuhnya serta cara hidupnya. Hewan ini memiliki 60 gigi yang bergerigi tajam yang
membantu untuk memakan mangsanya dengan mencabik atau menelan bulat-bulat
mangsanya yang bertubuh kecil. Selain itu, hewan jenis reptil ini memiliki bisa/racun berupa
bakteri yang sangat mematikan pada air liurnya. Jangankan manusia, kerbau yang besar
saja bisa mati jika terkena air liurnya.

Saat ini,  biawak komodo merupakan spesies satwa langka yang perlu dilestarikan. Hanya
ada sekitar 4000-5000 ekor komodo yang hidup dialam liar. populasinya pun hanya tersebar
di pulau komodo dan sekitarnya yang merupakan habitat asli hewan purba ini. Pada tahun
1980, Pemerintah Indonesia mendirikan taman nasional komodo untuk menjaga kelestarian
hewan ini.
2. Gajah sumatera

Gajah merupakan hewan darat terbesar


didunia. Terdapat beberapa spesies gajah yang tersebar di dunia termasuk di Indonesia.
Spesies gajah di Indonesia yang rawan punah adalah gajah sumatera yang merupakan
subspesies dari gajah Asia. Gajah sumatera dewasa memiliki berat sekitar 6 ton dan tinggi
3,5 meter. Posturnya lebih kecil dibandingkan subspesies gajah India.

Gajah sumatera adalah hewan mamalia yang memiliki periode kehamilan paling lama
dibandingkan mamalia lain. Induk gajah mengalami masa kehamilan selama 22 bulan dan
hewan ini dapat hidup sama seperti rata-rata umur manusia. Gajah sumatera merupakan
hewan herbivora yang sangat cerdas sehingga tak jarang manusia memanfaatkan hewan ini
untuk pertunjukan sirkus.

Menurut survei tahun 2000, gajah sumatera hanya tersisa sekitar 2000-2700 ekor di alam
liar. Hal ini disebabkan perburuan liar yang dilakukan manusia sehingga sekitar 65 persen
populasi gajah sumatera telah lenyap dan 30 persen telah dibunuh dengan cara diracuni
(sumber wikipedia). Sementara itu, habitat tempat tinggal gajah sumatera sebagian besar
telah dijadikan lahan perkebunan sehingga membuat hewan besar ini terancam punah.

3. Harimau sumatera

Harimau sumatera atau Panthera tigris sumatrae adalah satu-satunya spesies harimau yang
masih hidup di Indonesia dan salah satu dari enam subspesies harimau yang masih hidup
didunia. Sebelumnya, Indonesia memiliki tiga spesies harimau, namun dua diantaranya
telah mengalami kepunahan. Yaitu harimau jawa dan harimau bali. 
Harimau sumatera liar hanya
hidup di pulau Sumatera. Harimau sumatera jantan berukuran lebih besar dengan berar
sekitar 140 kg, panjang 250 cm dan tinggi sekitar 60 cm. Sedangkan yang betina memiliki
berat 90 kg dan panjang 198 cm dari kepala sampai ujung ekor. Harimau sumatera adalah
spesies harimau terkecil didunia dengan ciri-ciri mempunyai warna corak loreng paling gelap
diantara subspesies harimau lain. 

Harimau sumatera merupakan salah satu hewan karnivora terbuas didunia. Beda halnya
dengan kucing yang takut air, hewan yang sering disebut raja hutan ini pandai berenang
sehingga sering menyudutkan mangsa masuk kedalam air. Makanan harimau sumatera
antara lain babi hutan, rusa, ikan bahkan orang utan. Harimau betina rata-rata dapat
melahirkan dua sampai tiga ekor sekaligus namun ada juga yang bisa sampai enam ekor.

Harimau sumatera masuk dalam kategori hewan terancam punah dan perlu dilestarikan.
populasi kucing terbesar ini di alam liar diperkirakan hanya 400-500 ekor.  Banyak pemburu
liar yang menangkap hewan ini untuk diperdagangkan. Harga untuk kulit harimau sumatera
yang masih utuh bisa mencapai puluhan juta rupiah. Sama seperti gajah sumatera, habitat
liar harimau sebagian besar telah beralih menjadi perkebunan sehingga tak jarang harimau
sumatera tersesat di pemukiman penduduk dan terpaksa dibunuh.

4. Badak jawa

Badak jawa atau Rhinoceros sondaicus adalah salah satu dari lima spesies badak yang
masih ada didunia. Sebenarnya badak jawa tidak hanya tinggal di pulau Jawa saja. Hewan
ini juga tersebar di dataran Asia Tenggara, India dan Cina. Badak jawa dikenal dengan
nama badak bercula satu kecil. Sementara badak bercula satu besar terdapat di India yang
ukuran cula serta tubuhnya juga lebih besar.
Badak jawa yang telah dewasa memiliki berat tubuh berkisar antara 900-2300 kg. Panjang
mencapai 310-320 cm serta tinggi 120-170 cm. Ciri-ciri fisik badak ini memiliki kulit tebal
yang mirip baju baja berwarna abu-abu. Ukuran cula biasanya 20 cm yang digunakan bukan
untuk bertarung melainkan memindahkan lumpur agar dapat menarik tanaman. 

Badak jawa merupakan hewan herbivora yang menyukai tanaman sejenis tunas, daun-daun
an muda atau buah-buahan yang jatuh dari pohon. Badak jawa adalah hewan yang bersifat
tenang kecuali bagi induk badak yang sedang dalam masa berkembang biak atau
mengasuh anaknya yang akan menyerang jika ada yang mengganggunya. Hewan yang
masih memiliki genus sama dengan badak hitam vietnam ini menjalani masa kehamilan
selama 16-19 bulan dengan masa hidup selama 40-45 tahun. 

Populasi badak jawa hanya ada 40-50 ekor yang hidup bebas di Taman Nasional Ujung
Kulon, di pulau Jawa. Hal ini menjadikan badak jawa sebagai hewan yang kritis mengalami
kepunahan. Letusan gunung krakatau tahun 1883 mejadi penyebab badak jawa mengalami
kepunahan. Selain itu faktor perburuan liar yang dilakukan manusia untuk mendapatkan
culanya semakin membuat populasi hewan ini terus berkurang.

5. Orang utan

Orang utan merupakan hewan asli


Indonesia sejenis kera besar berlengan panjang dengan bulu panjang berwarna coklat
kemerahan dan tidak  berekor. Orang utan yang sering disebut juga maras tinggal di daerah
tropis Indonesia khususnya dipulau Sumatera dan Kalimantan.
Orang utan jantan dewasa memiliki berat sekitar 50-90 kg, sementara betina beratnya
mencapai 30-50 kg dengan tinggi berkisar 125-150 cm. Berbeda dengan jenis kera besar
seperti gorila dan simpanse yang lebih banyak hidup di tanah, orang hutan menghabiskan
hidupnya di atas pohon yang menjadi sarang serta sumber makanannya.

Orang utan merupakan  hewan omnivora, namun sebagian makanannya adalah tumbuhan
serta buah-buahan. Cara hidupnya berbeda dengan kawanan kera lain yang berkelompok
dalam jumlah besar, hewan ini lebih sering ditemukan sendiri atau bersama anak-anaknya
saja. Masa kehamilan induk orang utan sama seperti manusia, sekitar 8,5-9 bulan dan dapat
hidup sampai umur 45 tahun.

Populasi orang utan di Kalimantan sekitar 55.000 ekor sedangkan di Sumatera hanya 200
ekor saja. Hal ini menjadikan orang utan sumatera masuk daftar hewan yang terancam
mengalami kepunahan. Ancaman yang paling besar dari orang utan datang dari ulah
manusia. Pembukaan lahan besar-besaran di Sumatera menjadikan populasi orang hutan
berkurang dari tahun ke tahun.

6.Bekantan

Bekantan atau Nasalis larvatus adalah


hewan asli Indonesia sejenis monyet yang memiliki hidung panjang dan besar. Kulit berbulu
berwarna coklat kemerahan serta perut membuncit. Spesies monyet yang merupakan genus
tunggal monyet Nasalis ini tersebar di hutan bakau dan rawa di pulau Kalimantan. 

Bekantan jantan yang telah dewasa memiliki berat sekitar 24 kg dan tinggi 75 cm.
Sedangkan betina beratnya mencapai 12 kg dengan tinggi 60 cm. Perbedaan bekantan
jantan dan betina terletak pada hidung besar dan panjang yang hanya dimiliki oleh bekantan
jantan. hewan ini menghabiskan hidupnya diatas pohon dan hidup berkelompok dengan
jumlah antara 10-32 ekor. 

Spesies monyet ini  mengkonsumsi makanan seperti buah dan biji-bijian. Selain itu,
bekantan adalah perenang yang mahir. Hewan ini dapat menyelam dalam beberapa detik.
Populasi hewan ini terus mengalami penurunan akibat dari perburuan liar oleh manusia. Hal
ini menjadikan bekatan terancam kepunahan dan harus dilestarikan.

7.Elangjawa
Elang jawa atau Nisaetus bartelsi adalah spesies elang
berukuran sedang yang hidup ujung barat sampai timur pulau Jawa. Burung ini bertubuh
besar dan ramping dengan bulu berwarna coklat kemerahan serta memiliki jambul berbulu
hitam setinggi 12 cm. Bola matanya berwarna kuning kecoklatan dan paruh hitam serta kaki
berwarna kekuning-kuningan. 

Elang jawa dapat tumbuh 60-70 cm dari ujung paruh sampai ekor. Burung predator ini
menyukai hutan primer dan daerah ketinggian  seperti perbukitan yang merupakan habitat
aslinya. Makanannya meliputi berbagai jenis reptil, burung-burung berukuran kecil dan
sedang juga mamalia kecil seperti tupai, monyet ataupun musang. 

Elang betina memiliki masa bertelur selama 6 bulan dan akan mengerami telurnya selama
47 hari. Populasi elang jawa hanya berkisar 600-1000 ekor di alam liar menyebabkan hewan
yang identik dengan lambang negara Indonesia yaitu Garuda, menjadi hewan yang harus
dilindungi dan di lestarikan. 

Nah, itulah 7 hewan langka di Indonesia yang perlu dilestarikan karena keberadaannya
terancam mengalami kepunahan. Sebenarnya masih banyak hewan-hewan yang terancam
populasinya namun hanya bisa saya bahas sebagian saja. kita tentu tidak ingin keberadaan
hewan-hewan ini tinggal nama saja seperti yang telah terjadi pada harimau jawa dan bali.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan tergugah hatinya untuk embantu
melestarikan hewan langka di Indonesia yang terancam punah.
Bantal sulam

Bantal sulam merupakan sejenis pohon yang tingginya bisa sampai 45 meter dengan diameter batang
sekitar 45 cm. Banyak dijumpai di daerah berketinggian 1000 meter di atas permukaan air laut atau
kawasan rawa gambut.

Persebaran tanaman ini antara lain ke daerah Sumatera, Kalimantan Timur, dan Malaysia. Pohon yang
memiliki nama latin palaquium walsurifolium ini dikenal pula dengan nyatoh, nyato, beitis, dan
margetahan.

2. Bayur

Bayur yang biasa dipakai sebagai bahan pembuatan bangunan dan furniture ini dapat tumbuh hingga
59 meter. Diameter pohon kurang lebih 54 cm. Pohon bayur dapat kita temukan juga di kawasan batu
gamping, kawasan 600 meter di atas permukaan air laut atau daerah pegunungan.

Persebaran tanaman ini diantaranya ke daerah Kalimantan Timur, Serawak, Sabah, dan India. Nama
latin dari bayur adalah pterosperium javanicum jungh.

3. Damar
Tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi ini asalnya dari Indonesia timur yaitu tanah Papua.
Termasuk jenis tanaman langka dengan tinggi mencapai 60 meter dan diameter hingga 2 meter.

Damar sebenarnya memiliki persebaran di daerah papua dan nusa tenggara yang memiliki banyak
jenis. Jenis jenis pohon damar sendiri sangat beragam sesuai dengan daerahnya dan memiliki
karakteristik yang sangat berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

4. Raflesia arnoldi

Raflesia arnoldi terkenal memiliki bau yang busuk sehingga dinamakan juga dengan bunga bangkai.
Ciri ciri bunga raflesia arnoldi yang paling mencolok adalah baunya. Fungsi bau busuk itu untuk
menarik lalat mendekat sehingga dapat membantu proses penyerbukan.

Bunga raflesia dapat dilihat di Taman Nasional Bengkulu. Diameternya sekitar 1 meter. Bunga ini
masuk dalam golongan parasit. Ia memerlukan inang untuk hidup dan berkembang. Jumlah bunga
raflesia sekarang sudah menurun tajam. Hal ini akibat ulah manusia yang membuka lahan hutan
sebagai daerah bermukim, pertanian, atau perkebunan.

5. Kantong semar

Kantong semar merupakan jenis tanaman karnivora. Kantong pemangsa


akan tertutup saat daunnya masih muda dan tatkala tengah ada mangsa dalam kantongnya dan
membuka sewaktu kantong semar telah dewasa atau usai menyerap nutrisi mangsa.

Tujuan menutupnya kantong semar adalah untuk menghindari hewan lain memakan serangga yang
sudah ia tangkap dan membuat proses pencernaan berjalan dengan baik dan lancar. Kantong semar
juga dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan yang dapat menjaga tubuh agar tetap bugar serta
untuk diabetes

6. Edelweis
Bunga edelweis (senduro) atau dikenal dengan bunga abadi ini memang tidak mudah layu saat
dipetik. Ia bisa tahan lama. Bunganya berwarna putih kuning atau putih cokelat. Tanaman ini dapat
tumbuh mencapai 8 meter dengan batang bisa sampai ukuran kaki manusia.

Tanaman ini dapat ditemukan di pegunungan wilayah Jawa, Lombok, Sumatera Selatan, Sulawesi
Selatan.

7. Bunga bangkai raksasa

Mirip dengan raflesia arnoldi, memiliki bau yang juga busuk seperti bangkai untuk mengundang
datangnya lalat dan kumbang guna membantu proses penyerbukan. Tumbuhan dengan bunga terbesar
di dunia dan berasal dari suku talas-talasan.

Banyak dijumpai di wilayah Sumatera. Nama lain dari bunga bangkai raksasa adalah batang krebuit,
suweg raksasa, dengan nama latin amorphophallus titanium becc.

8. Tengkawang
Tengkawang merupakan sejenis pohon yang buahnya sebagai penghasil minyak nabati. Memiliki
belasan jenis dan 13 spesies tanaman tengkawang termasuk yang dilindungi. Tengkawang berasal dari
genus shorea dan menjadi maskot daerah Kalimantan Barat.

Pohon tengkawang dapat dijumpai di kawasan Sumatera dan Kalimantan. Dalam bahasa Inggris,
tengkawang disebut dengan Borneo tallow nut atau illepe nut.

9. Jelutung

Jelutung atau jelutong mempunyai nama latin dyera costulata. Pohon jelutong dapat ditemui di daerah
Kalimantan, Sumatera, Thailand Selatan, Malaysia. Dapat tumbuh sampai dengan 60 meter dan
diameter batang sepanjang 2 meter. Pohon ini dikenal juga dengan sebutan bulian. Habitatnya adalah
hutan-hutan dengan karakteristik tanah yang barpasir dan bukit-bukit yang mempunyai tinggi kira-
kira 400 meter. Kayunya banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat perlengkapan rumah dan
perabot, sementara untuk getahnya sendiri biasa dipakai dalam pembuatan permen karet. Nama latin
dari jelutung ialah eusderoxylon zwageri.

10. Cendana

Pohon cendana atau cendana wangi adalah penghasil minyak dan kayu. Manfaat kayu cendana adalah
sebagai aromaterapi, bahan pembuatan dupa, campuran parfum, dan rempah-rempah. Tanaman
cendana berawal dari tanaman parasit. Ia tidak dapat tubuh sendiri karena akarnya tak mampu
menopang pertumbuhan tanaman. Kayu cendana sukar untuk dibudidayakan. Kayu cendana wangi
sudah jarang dijumpai, sehingga berdampak pada harganya yang tinggi. Minyak dari kayu cendana
memberi efek relaksasi sehingga dapat mengurangi kecemasan.

 
11. Sarang semut

Sarang semut memiliki nama latin myrmecodia pendans. Tak mudah menjumpai tanaman yang
merupakan jenis tumbuhan epifit dari Papua ini. Lokasi sarang semut tinggi, biasanya hidup
menempel di batang pohon besar dengan ketinggian sekitar 8 meter, dan tinggi kawasan antara 1100-
2500 di atas permukaan air laut.

Seperti namanya, tanaman sarang semut memang sangat disenangi oleh semut sebagai tempat tinggal
mereka.

12. Purwaceng

Tanaman ini bermanfaat sebagai penambah stamina. Pengolahan purwaceng adalah menjadi serbuk
yang dapat dicampur ke dalam minuman berupa kopi atau susu.

Kita dapat menjumpai tanaman ini di wilayah dataran tinggi Jawa Tengah, seperti Dieng. Nama latin
dari tanaman ini adalah pimpinella pruatjan.

13. Daun sang


Daun sang atau daun payung mempunyai nama latin johannestijsmania
altifrons. Nama ini diambil dari nama penemunya yaitu professor Teijsman dari Belanda.

Daun sang banyak ditemukan cuma di wilayah Asia Tenggara. Temuan pertama daun sang ialah awal
abad 19. Daun ini saat ini masih berada di Indonesia, dan ditemukan di hutan papua.

14. Anggrek tebu

Merupakan jenis anggrek raksasa. Berat dan besarnya melebihi ukuran anggrek pada umumnya. Satu
rumpun dewasa spesies anggrek tebu dapat mencapai berat sampai dengan 1 ton, panjang malai
sampai dengan 3 meter dengan diameter sepanjang 1,5 hingga 2 cm. Yang dimaksud dengan malai
adalah rangkaian atau untaian bunga.

Saat ini persebaran di Indonesia memang cukup sulit di temukan, namun masih terdapat di jambi,
kalimantan, dan di hutan papua.

15. Akar karak


Akar karak termasuk dalam jenis pohon berdiameter batang sekitar 159 cm, dan tinggi pohon kira-kira
14 meter. Habitatnya adalah perbukitan, sepanjang aliran sungai, lahan dengan tanah liat, berpasir,
atau mengandung kapur. Mempunyai banyak getah batang dan warna batang yang putih.

Tumbuhnya di daerah berketinggian sekitar 1700 meter di atas permukaan air laut. Daerah persebaran
akar karak atau kara (wa punot) ini adalah Myanmar, Malaysia, Thailand, Filipina, Kalimantan,
Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai