Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 4

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

A. Tujuan Pembelajaran:
Pada pertemuan ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan Kedudukan Pancasila
2. Mengidentifikasi Fungsi dan Peranan Pancasila

B. Uraian materi
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan pokok pikiran yang berisi nilai-nilai
luhur bangsa yang dirumuskan oleh para pendiri negara. Nilai-nilai itu kemudian
dijabarkan lebih nyata dalam sistem tata negara melalui Undang-Undang Dasar dan
Undang-Undang. Barulah turunannya menjadi produk hukum yang diberlakukan melalui
Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Perda dan sebagainya yang mengikat sanksi-
sanksi hukum. Pancasila merupakan landasan dari segala keputusan bangsa dan
menjadi ideologi tetap pada bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila
adalah ideologi bagi Republik Indonesia, yang dipergunakan sebagai dasar yang
mengatur pemerintahan negara.
Pancasila, sebagaimana tercantum dalam Pembukaaan UUD 1945 dalam
perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia telah mengalami persepsi dan
interprestasi sesuai dengan kepentingan zaman, yaitu sesuai dengan kepentingan rezim
yang berkuasa. Pancasila telah digunakan sebagai alat indoltrinasi untuk memaksa
rakyat setia kepada pemerintah yang berkuasa dengan menempatkan Pancasila
sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Masyarakat tidak diperbolehkan menggunakan asas lain, walaupun tidak bertentangan
dengan Pancasila. Sehingga contohnya secara nyata pada era reformasi ini setelah
rezim Soeharto jatuh maka Pancasila ikut jatuh dan tenggelam. Dikarenakan teori politik
Pancasila kita tidak sesuai dengan teori politik secara umum. Bahkan sekarang pun
sejak reformasi bergulir tidak ada cahaya sedikit pun dari Pancasila kita. Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari negara
kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara.

25
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik
Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah. Berikut ini adalah
pengertian Pancasila:
Pengertian Pancasila secara etimologis : Istilah “Pancasila” berasal dari
Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) Panca dan Syila, Panca artinya lima
dan syila artinya alas atau dasar. Jadi Pancasila artinya lima dasar (aturan) yang harus
ditaati dan dilaksanakan. adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut
Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua
macam arti secara leksikal yaitu: “panca” artinya “lima” “syila” vokal I pendek artinya
“batu sendi”, “alas”, atau “dasar” “syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku
yang baik, yang penting atau yang senonoh” . Kata-kata tersebut kemudian dalam
bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan “susila “yang memilki hubungan
dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan
adalah adalah istilah “Panca Syilla” dengan vokal i pendek yang memilki makna leksikal
“berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Pancasila
merupakan landasan dan dasar Negara Indonesia yang mengatur seluruh struktur
ketatanegaraan Republik Indonesia. Pancasila sebagai objek pembahasan ilmiah
memiliki ruang lingkup yang sangat luas, terutama berkaitan dengan kedudukan dan
fungsi pancasila. Setiap kedudukan dan fungsi pancasila pada hakikatnya memiliki
makna serta dimensi yang berbeda-beda.
Pengertian Pancasila secara Historis : Proses perumusan Pancasila diawali
ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu
masalah, khususnya akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah
tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian
tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo
dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno
berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia.
Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak
disebutkan namanya.
Menurut Ir. Soekarno: Pancasila adalah isi dalam jiwa bangsa Indonesiayang
turun-temurun lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat.Dengan demikian,
Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
Indonesia.

26
Menurut Muhammad Yamin: Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti
“lima” serta Sila berarti “sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting
serta baik”. Menurut Notonegoro: Pancasila adalah dasar falsafah dari negara
indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwasanya Pancasila adalah dasar
falsafah serta ideologi negara yang dapat diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai dasar kesatuan.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya,
kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang
Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya termuat isi rumusan
lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah
umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah
“Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah
disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama
dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima
oleh peserta sidang secara bulat.
Pengertian Pancasila secara Terminologis
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara
Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana
lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus
1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan
UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan
pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas
4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum
rumusan Pancasila sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Tujuan dari Pancasila adalah sebagai berikut:

27
1. Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan
2. Menjadi bangsa yang menghargai Hak Asasi Manusia (Ham)
3. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai tanah air Indonesia
4. Menghendaki bangsa yang demkratis
5. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonomi
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
inilah yang secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia,
yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia. Pancasila di tetapkan
menjadi dasar negara karena 2 alasan pokok, ;
1. Bersifat umum serta dapat diterima oleh semua pihak.
2. Relevan untuk dijadikan dasar negara.

B. Kedudukan, Fungsi dan Peranan Pancasila


Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan
tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa
pandangan hidup. Tidak jarang kita melihat masyarakat di sekitar kita yang tidak berjiwa
Pancasila, seperti membuang sampah sembarangan, pemuda-pemuda yang mabuk pada
waktu malam dan anak yang melawan kepada orangtuanya. Hal ini menunjukkan perilaku
yang bertentangan dengan Pancasila, yaitu sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang
adil dan beradab”. Mengapa mereka berlaku demikian? Masyarakat Indonesia tidak berjiwa
Pancasila karena mereka kurang mendapatkan pendidikan mengenai hidup yang
berasaskan Pancasila. Oleh karena itu perlu peningkatan terhadap pendidikan Pancasila,
terutama di kalangan generasi muda supaya Indonesia menjadi lebih baik dan lebih tertata
dengan perilaku masyarakatnya yang baik dimasa yang akan datang.
Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam
menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar. Sudah menjadi
kesepakatan bersama, bahwa Pancasila ditetapkan sebagai Dasar Negara RI oleh para
Pendiri Negara. Untuk itu Pancasila mempunyai fungsi dan tujuan yang mengatur sendi-
sendi kehidupan bangsa.
Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai Dasar Negara yang merupakan sumber
kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh
unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya
seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh
kehidupan negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai arti

28
menjadikan Pancasila sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan.
Konsekuensinya adalah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini
menempatkan Pancasila sebagai dasar negara yang berarti melaksanakan nilai-nilai
Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu,
sudah seharusnya semua peraturan perundang-undangan di negara Republik Indonesia
bersumber pada Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai
implikasi bahwa Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur
kekuasaan secara formal, dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang
menguasai dasar negara.
Pancasila Sebagai Dasar Negara tentunya memiliki fungsi yang sangat penting.
Fungsi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia.
Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-masing yang
disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa
Bangsa Indonesia lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia sendiri yaitu sejak
jaman dahulu kala. Menurut Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo bahwa Pancasila itu sendiri
telah ada sejak adanya Bangsa Indonesia. karena Pancasila memberikan corak yang
khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta
merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain.
Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat
universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas
bangsa Indonesia.
2. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri
khas bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat
membedakan dengan bangsa lain. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat
dijadikan dasar dalam motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional, yaitu
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam pembangunan
bangsa dan Negara agar dapat berdiri dengan kokoh. Selain itu, pancasila sabagai
identitas diri bangsa akan terus melekat pada di jiwa bangsa Indonesia. Pancasila bukan

29
hanya di gali dari masa lampau atau di jadikan kepribadian bangsa waktu itu, tetatapi
juga diidealkan sebagai kepribadian bangsa sepanjang masa.
3. Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Tertib Hukum
Bahwa segala peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia harus
bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila. Pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan
atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan
dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945,
serta hukum positif lainnya.
4. Pancasila Sebagi Perjanjian Luhur Bangsa
Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara tanggal 18
Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia).
5. Pancasila Sebagai Cita- cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
Yaitu masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual yang
berdasarkan Pancasila. Dalam hal ini hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah
masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan
Pancasila dalam wadah NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulatan rakyat dalam
suasana peri-kehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis, serta dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat dan tentram. “Kemudian
daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …” pada kutipan alenia dapat
disimpulkan bahwa tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia adalah.
a. Untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Melindungi
segenap bangsa artinya adalah pemerintah berupaya untuk melindungi seluruh
bangsanya, darisegi internal maupun eksternal.

b. Tujuan nasional bangsa yang kedua adalah memajukan kesejateraan


umum/bersama. Negara Indonesia menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang
bahagia, makmur, adil, dan sentosa.

c. Tujuan Indonesia menurut UUD 1945 yang ketiga adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sebuah bangsa akan maju bila didukung oleh rakyatnya yang
memiliki pengetahuan luas, pintar, dan intelek.

30
d. Tujuan nasional Indonesia yang terakhir adalah ikut berperan aktif dan ikut serta
dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan kedilan sosial.
6. Pancasila Sebagai Falsafah Hidup
Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa
Indonesia, karena Pancasila adalah falsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia
yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini
paling benar, adil, bijaksana dan tepat untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
7. Pancasila Sebagai Moral Pembangunan
Pancasila sebagai landasan atau pondasi dengan adanya Pancasila maka negara
Indonesia akan berdiri dengan kokoh serta menjadi pedoman bagi pelaksanaan
pembangunan nasional.
8. Pancasila sebagai Satu-satunya Asas Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa
dan Bernegara
Istilah Pancasila sebagai satu-satunya asas telah dicabut berdasarkan ketetapan
MPR tahun 1999, namun pencabutan ini diartikan sebagi pengembalian fungsi utama
Pancasila sebagai dasar negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar negara,
Pancasila harus dijadikan jiwa (volkgeits) bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara terutama dalam pengembangan Pancasila ideologi terbuka. Disamping
itu ada faktor lain, yaitu adanya tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila
sebagai alternatif ideologi dunia.
9. Pancasila Sebagai Dasar Negara
1) Asas Ketuhanan Yang Maha Esa
Menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai
pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku
sehari-hari. Konsekuensinya adalah menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk
hidup rukun walaupun berbeda keyakinan.
a. Bangsa Indonesia menyatakan ketpercayaan dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa

b. Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab

31
c. Membangun sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama
dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan yang Maha Esa

d. Membina Kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan kepercayaan


terhadap Tuhan yang Maha Esa

e. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai


dengan agama dan kepercayaannya masing-masing

f. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa
kepada orang lain
2. Asas Keperikemanusiaan
Mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap sesama
manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata
lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertidak
adil dan beradap terhadapnya.
a. Mengakui dan memprlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa
b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia
tanpa membeda-bedakan suku, agama, keturunan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
d. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
f. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
g. Berani membela kebenaran dan keadilan
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
i. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Asas Kebangsaan
Menumbuhkan sikap masyarakat mencintai tanah air, bangsa dan negara
Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya dan mengambil sikap
solidaritas serta royal terhadap sesama warga negara.
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan

32
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
d. Mengembangkan rasa bangga berkebangsaan dan bertanah air Indonesia
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika
g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
4. Asas Kedaulatan Rakyat
Mengajak masyarakat untuk bersikap lebih peka dan ikut serta dalam kehidupan
politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama
warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-
masing.
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang di capai sebagai hasil
musyawarah
f. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
atau golongan
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang jujur
i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama

j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang di percayai untuk melaksanakan


permusyawaratan
5. Asas Keadilan Sosial
Mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai
dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya
kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi
seluruh rakyat.

33
a. Mengembangkan perbuatan luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong-royong
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
c. Menjaga keseimbangan anatar hak dan kewajiban
d. Menghormati hak orang lain
e. Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar berdiri sendiri
f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain
g. Tidak menggunakan hak milik orang lain untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah
h. Tidak menggunakan hak milik orang lain untuk hal-hal yang bertentangan dengan
kepentingan umum
i. Suka bekerja keras
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
keadilan sosial
10. Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Ideologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang ide atau gagasan yang bersifat
mendasar. Ideologi ialah seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya oleh suatu
bangsa dan digunakan untuk menata masyarakatnya. Pancasila sebagai ideologi
nasional merupakan kumpulan nilai yang diyakini kebenarannya oleh Bangsa Indonesia
dan digunakan untuk menata masyarakat. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu
Pancasila sebagai ikatan budaya (cultural bond) yang berkembangan secara alami
dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah
sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat
tergantung daya tahan dari ideologi itu. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara, yaitu:
a. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang
majemuk.
b. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta
membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
d. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaaan bangsa dan Negara.
1). Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

34
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Suatu ideologi yang
wajar ialah bersumber atau berakar pada pandangan hidup bangsa atau falsafah
hidup bangsa.
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan Ideologi Pancasila
ialah sebagai berikut:
1. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang
berkembang secara cepat.
2. Kenyataan menunjukan bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku
cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
3. Pengalaman sejarah politik dimasa lampau.
4. Tekad untuk memperkukuh kesdaran akan nilai-nilai dasar pancasila yang
bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka
mencapai tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya
yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita
mengenal ada tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental
sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai dengan
keadaan, dan nilai praksis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya.
Dan nilai-nilai pancasila yang dijabarkan dalam norma-norma dasar pancasila yang
terkandung dan tercermin dalam pembukaan UUD 1945.

C. Latihan Soal

1. Jelaskan pengertian Pancasila


2. Jelaskan Kedudukan Pancasila !
3. Sebutkan Fungsi dan Peranan Pancasila !

D. Referensi
Abdullah, Rozali, 1984, Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa, CV. Rajawali, Jakarta.
Bakry, Noor Ms., 2010, Pendidikan Pancasila, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kaelan, 2000, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
Rindjin, Ketut, 2012, Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

35

Anda mungkin juga menyukai