Anda di halaman 1dari 3

HIPERGLIKEMIA HIPEROSMOLAR NON KETOSIS (KHNK)

Diagnosis
 Kadar glukosa darah >600 mg/dL (33.3 mmol/L)
 Osmolalitas darah >320 mOsm/kg
 pH >7.30 dengan ketonemia ringan atau tanpa ketonemia
 Kreatinin, blood urea nitrogen (BUN), hematokrit meningkat

Penatalaksanaan
Fluid replacement
 1 L normal saline per jam
 Saat sudah mencapai hipotensi ringan, lakukan perhitungan natrium serum terkoreksi :
1. Jika tinggi (>145 mEq/L) atau normal (135-145 mEq/L), berikan 0.45% NaCl dengan
kecepatan 4-14 mL/kg/jam
2. Jika rendah (<135 mEq/L), berukan 0.9% NaCl dengan kecepatan yang sama.
 Saat kadar glukosa darah sudah <300 mg/dL, ganti menjadi cairan 5% dextrose dengan
0.45% NaCl.
 Kadar glukosa darah dapat menurun sebelum pemberian insulin. Kadar glukosa yang
tidak menurun sebanyak 75-100 mg/dL/jam menunjukkan kurangnya volume cairan yang
diberikan atau adanya kerusakan ginjal.
 Anak-anak mempunyai resiko lebih tinggi timbulnya edema serebral, sehingga kecepatan
perbaikan tonisitas ke normal harus lebih lambat dibandingkan orang dewasa.

Insulin therapy
 Initial bolus 0.15 U/kg secara IV sampai kadar glukosa darah mencapai 250-300 mg/dL.
 Jika kadar glukosa tidak menurun sebanyak 50-70 mg/dL/jam, maka pemberian insulin
harus dikali 2
 Jika konsentrasi glukosa sudah mencapai <300 mg/dL, tambahkan pemberian dextrose
dalam IV insulin. Insulin harus dititrasi kadar rendah sampai mencapai osmolaritas
normal.
 Harus didahului dengan fluid replacement, untuk mencegah air masuk ke intrasel karena
dapat menyebabkan hipotensi dan vascular collapse.

Electrolyte management
 Pada pemberian insulin, kalium akan masuk ke intrasel sehingga kadar kalium darah
dapat menurun. Harus dilakukan monitoring kadar elektrolit darah dan EKG setiap 1-2
jam sekali.
 Kadar kalium darah :
1. <3.3 mEq/L → pemberian insulin ditunda, lalu 2/3 kalium diberikan dalam kalium
klorida dan 1/3 diberikan dalam kalium fosfat, sampai kadar kalium mencapai 3.3
mEq/L.
2. >5.0 mEq/L → pemberian kalium ditunda sampai kadar kalium mencapai <5.0
mEq/L. Harus disertai monitoring kadar setiap 2 jam.
3. 3.3 – 5.0 mEq/L → berikan 20-30 mEq/L kalium secara IV untuk mempertahankan
kadar kalium darah antara 4.0 – 5.0 mEq/L.

Prognosis
 Angka mortalitas 5-20% yang biasanya disebabkan oleh kondisi kegawatdaruratan yaitu
krisis hiperglikemik
 Prognosis lebih buruk pada orang tua, serta pada penderita dalam koma dan hipotensi.
 Mortalitas lebih tinggi 4x lipat pada penderita DM yang mengalami episode krisis
hiperglikemik dibandingkan dengan penderita DM yang tidak mengalami episode
tersebut.
Referensi

1. Hyperosmolar Hyperglycemic State - American Family Physician [Internet]. [cited 2017


May 2]. Available from: http://www.aafp.org/afp/2005/0501/p1723.html

2. Hyperosmolar Hyperglycemic State: Background, Pathophysiology, Etiology. 2017 Mar 27


[cited 2017 May 2]; Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1914705-
overview

Anda mungkin juga menyukai