Disusun Oleh :
2022
Pertemuan 1
KONSEP MENUA
KEPERAWATAN GERONTIK
PENGERTIAN
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki/ mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya,
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
(Constantinides;1994)
Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek menua. Ilmu yang mempelajari
proses menua dengan segala bentuknya.
Berbagai penyakit pada usila baik aspek fisik mental dan sosial dan perbaikan kondisi usila.
Psikogeriatrik : Cabang ilmu kedokteran jiwa yg mempelajari masalah kesehatan jiwa
usila meliputi aspek preventif, kuratif dan rehabilitative. Proses menua adalah perubahan
biologis , psikologis, dan sosial dan memerlukan penanganan komprehensif dan
multidisipliner.
1. Praktek keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua
2. Spesialis keperawatan lansia yang dapat menjalankan perannya pada setiap tatanan
pelayanan dengan menggunakan pengetahuan ketrampilan keahlian merawat untuk
meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara optimal.
Psikogeriatrik
Cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah kesehatan jiwa yang terjadi pada
usila meliputi aspek preventif, kuratif dan rehabilitatif dan psikososial yang
menyertainya. Proses menua adalah perubahan biologis , psikologis, dan sosial yang
memerlukan penanganan komprehensif dan multi disipliner .
1. Mempertahan kan derajat kes usila pada taraf setinggi-tingginya sehingga terhindar
dari penyakit
1. Mempertahankan derajat kes usila pada taraf setinggi-tingginya sehingga terhindar
dari penyakit
2. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik dan mental
3. Merangsang petugas kes untuk dapat mengenal dan menegakan diagnosa yang tepat
dan dini bila mereka menjumpai kelainan
4. Mencari upaya maksimal agar para lansia yang mengalami gangguan penyakit masih
dapat mempertahankan kebebasan maksimal tanpa perlu suatu pertolongan
(kemandirian optimal)
5. Membantu para lansia yang sudah sampai pada stadium terminal dengan memberi
simpati, perhatian, perawatan , pengertian, bantuan moril sehingga kematiannya
berlangsung dengan damai (comfortable death)
Wong Sepuh :
Tua Sepuh :
Orang tua yang kosong ( bicara besar tanpa isi, perilaku berlebihan , mamalukan)
2. Serat Kalatida
Orang tua walaupun cukup rezeki tetap berusaha selalu ingat dan waspada
Demografi Lansia
Tahun 2000 lansia umur harapan hidup 65-70 tahun. Tahun 2020 lansia 11,9% dengan
harapan hidup 70-75 tahun. Meningkatnya umur harapan hidup karena :
1. Menurut WHO
Midle age :45-59 tahun
Elderly : 60-74
Old : 75-90
Very old : lebih dari 90 tahun
2. Menurut Undang-Undang No 13 Tentang kesejahteraan lansia bahwa “ lanjut usia
adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas
Usia Psikologis : kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri pada situasi yang
dihadapinya
Usia sosial : yang menunjukan kepada peran yang diharapkan atau diberikan
masyarakat kepada seseorang sehubungan dengan usianya
Usia biologis : Yang menunjuk kepada jangka waktu sejak lahir sampai sekarang
dalam keadaan hidup.
Pertemuan 2
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Usia harapan hidup
rakyat Indonesia menurut data (P2PTM) September 2019 adalah 71,4 tahunusia harapan
hidup orang Indonesia masih di bawah harapan hidup orang Singapura, Thailand, Brunei
Darussalam, Malaysia dan Vietnam.Meningkatnya usia harapan hidup memiliki hubungan
langsung dengan kesejahteraan sosial, kesehatan manusia dan pembangunan ekonomi. Secara
langsung memalui kebijakan pemerintah tentang Kesehatan.
Usia harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat, tetapi potensi terkena penyakit
tidak menular juga semakin meningkat,disebabkan karena Indonesia berada di masa transisi,
yaitu transisi demografi dan transisi teknologi. Kemudahan sebagai dampak dari transisi
teknologi tersebut, mendorong masyarakat untuk semakin malas untuk bergerak. Padahal
aktifitas fisik sangat diperlukan dalam pencegahan penyakit tidak menular.
Isu-isu yang mempengaruhi Kondisi Panjangnya Usia pada manusia (Hurlock, 1980) :
Keturunan
Karakteristik tubuh
Kondisi tubuh pada umumnya
Sex, ras, letak geografis
Tingkat social ekonomi, inteligensi
Pendidikan, merokok-miniman keras
Status perkawinan, efisiensi, kecemasan
AZas Menurut WHO (1991) adalah to add life to the years that have been added to
life, dengan prinsip kemerdekaan, partisipasi, perawatan, pemenuhan diri dan kehormatan.
Azas yang dianut oleh departemen kesehatan RI adalah meningkatkan mutu kehidupan lanjut
usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang hidup.
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan, yaitu
1. Promotion
2. Prevention
3. Early diagnosis and prompt treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
Care giver adalah orang yang merawat lansia bisa keluarga atau perawat yang disiapkan.
Lansia adalah mereka yang telah berusia≥ 60 tahun. Kelompok usia ini semakin
meningkat jumlah populasinya di seluruh dunia yang berarti usia harapan hidup yang
bertambah namun juga berarti dalam beberapa tahun ke depan proporsi penduduk dunia
dalam jumlah cukup besar adalah mereka yang berada di usia lanjut. Mereka yang
menginjak usia lanjut tidak lagi berada pada usia produktif dalam hidupnya dan akan
memiliki tingkat kemandirian yang semakin rendah (ketergantungan akan orang lain)
seiring dengan bertambahnya masalah kesehatan yang mereka miliki. Beberapa masalah
yang sering ditemukan pada lansia mencakup: malnutrisi, penyakit kronis, penurunan
kognitif dan disabilitas. Penyakit kronis yang sering dialami lansia contohnya adalah
hipertensi, penyakit cardiovasculer, dan diabetes serta komplikasinya.
Pertemuan 5
KOMUNIKASI PADA LANSIA
Prinsip Komunikasi Terapeutik Pada Klien Lansia dan keluarga
1. Komunikasi pada lansia memerlukan pendekatan khusus. Pengetahuan yang
dianggapnya benar tidak mudah digantikan dengan pengetahuan baru sehingga
kepada orang lansia, tidak dapat diajarkan sesuatu yang baru.
2. Dalam berkomunikasi dengan lansia diperlukan pengetahuan tentang sikap-sikap
yang khas pada lansia. Gunakan perasaan dan pikiran lansia, bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah dan memberikan kesempatan pada lansia untuk
mengungkapkan pengalaman dan memberi tanggapan sendiri terhadap
pengalaman tersebut.
3. Berkomunikasi dengan lansia memerlukan suasana yang saling hormat
menghormati, saling menghargai, saling percaya, dan saling terbuka.
4. Penyampaian pesan langsung tanpa perantara, saling mempengaruhi dan
dipengaruhi, komunikasi secara timbal balik secara langsung, serta dilakukan
secara berkesinambungan, tidak statis, dan selalu dinamis.
5. Kesulitan dalam berkomunikasi pada lanjut usia disebabkan oleh berkurangnya
fungsi organ komunikasi dan perubahan kognitif yang berpengaruh pada tingkat
intelegensia, kemampuan belajar, daya memori, dan motivasi klien.
6. Pasien lanjut usia umumnya lebih sedikit bertanya dan menunggu untuk ditanya
sesuai kewenangan dokter . Ageism lazim dijumpai pada perawatan kesehatan
dan secara tidak sengaja berperan terhadap buruknya komunikasi dengan pasien
lanjut usia
Pengkajian keperawatan pada lansia adalah suatu tindakan peninjauan situasi lansia
untuk memperoleh data dengan maksud menegaskan situasi penyakit, diagnosis masalah,
penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan lansia. Data yang dikumpulkan
mencakup data subyektif dan data obyektif meliputi data bio, psiko, sosial, dan spiritual,
data yang berhubungan dengan masalah lansia serta data tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi atau yang berhubungan dengan masalah kesehatan lansia seperti data
tentang keluarga dan lingkungan yang ada.
Pertemuan 7
Lansia adalh periode di mana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan
fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa
pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70
tahun . Komunikasi dengan lansia harus memperhatikan faktor fisik, psikologi (lingkungan
dalam situasi individu harus mengaplikasikan keterampilan komunikasi yang tepat.
Disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta memperhatikan waktu yang tepat.
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Aziz (1994)