Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN MATERI KEP.

GERONTIK PERTEMUAM 1-7

Disusun Oleh :

NADIA NUR ALFU


(P27905119020)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

2022
Pertemuan 1

KONSEP MENUA

KEPERAWATAN GERONTIK

PENGERTIAN 
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki/ mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya,
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
(Constantinides;1994)

 Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek menua. Ilmu yang mempelajari
proses menua dengan segala bentuknya.             

Geriatrik adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari

Berbagai penyakit pada usila baik aspek fisik mental dan sosial dan perbaikan kondisi usila.
Psikogeriatrik : Cabang ilmu kedokteran jiwa yg     mempelajari        masalah kesehatan jiwa
usila meliputi aspek preventif, kuratif dan rehabilitative. Proses menua adalah perubahan
biologis , psikologis, dan sosial dan memerlukan penanganan komprehensif dan
multidisipliner.
1. Praktek keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua
2. Spesialis keperawatan lansia yang dapat menjalankan perannya pada setiap tatanan
pelayanan dengan menggunakan pengetahuan ketrampilan keahlian merawat untuk
meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara optimal.
Psikogeriatrik

Cabang ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah kesehatan jiwa yang terjadi pada
usila meliputi aspek preventif, kuratif dan rehabilitatif dan psikososial yang
menyertainya. Proses menua  adalah perubahan biologis , psikologis, dan sosial yang
memerlukan penanganan komprehensif dan multi disipliner .

Tujuan Keperawatan Geriatrik

1. Mempertahan kan derajat kes usila pada taraf setinggi-tingginya sehingga terhindar
dari penyakit
1. Mempertahankan derajat kes usila pada taraf setinggi-tingginya sehingga terhindar
dari penyakit
2. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik dan mental
3. Merangsang petugas kes untuk dapat mengenal dan menegakan diagnosa yang tepat
dan dini bila mereka menjumpai kelainan
4. Mencari upaya maksimal agar para lansia yang mengalami gangguan penyakit masih
dapat mempertahankan kebebasan maksimal tanpa perlu suatu pertolongan
(kemandirian optimal)
5. Membantu para lansia yang sudah sampai pada stadium terminal dengan memberi
simpati, perhatian, perawatan , pengertian, bantuan moril sehingga kematiannya
berlangsung dengan damai (comfortable death)

Tipologi Usia Lanjut

Menurut literatur lama ada 2 kelompok

1. Serat Werdatama (menurut Mangkunegaran)

Wong Sepuh :

 orang tua sepi hawa napsu


 mampu membedakan Tuhan dan hambanya

Tua Sepuh :

 Orang tua yang kosong ( bicara besar tanpa isi, perilaku berlebihan , mamalukan)

2. Serat Kalatida

Orang yang berbudi Sentosa :

 Orang tua walaupun cukup rezeki tetap berusaha selalu ingat dan waspada

Orang yang lemah :

 Orang tua yang putus asa.menjauh dari kehidupan duniaoptimal)

Tipe Usia lanjut di zaman Pembangunan

1. Tipe Arif bijaksana : Mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman


2. Tipe mandiri : mampu mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru
3. Tipe pasrah : menerima dan menunggu nasib baik.
4. Tipe tidak puas : Konflik lahir batin
5. Tipe bingung : kehilangan kepribadian (minder, menyesal, apatis)

Tipologi lansia menurut tingkat kemadirian

1. Lansia mandiri sepenuhnya


2. Mandiri dengan bantuan langsung keluarga
3. Mandiri dengan bantuan tidak langsung
4. Lansia dibantu badan sosial
5. Lansia di Panti Sosial
6. Lansia yang dirawat di RS
7. Lansia yang menderita gangguan jiwa.

Demografi Lansia

Tahun 2000 lansia umur harapan hidup 65-70 tahun. Tahun 2020 lansia 11,9% dengan
harapan hidup 70-75 tahun. Meningkatnya umur harapan hidup karena :

1. Majunya pelayanan kesehatan


2. Menurunnya angka kematian bayi dan anak
3. Perbaikan gizi dan sanitasi
4. Meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi

Masalah yang ditemukandampak dari meningkatnya jumlah lansia

1. Kesenjangan antara generasi muda dan generasi tua


2. Lansia semakin banyak sehingga membuat kekuatan , tetap mau berkuasa , menekan
generasi muda
3. Konflik ; antar generasi memicu perpecahan

Mitos - mitos usia lanjut dan kenyataannya

1. Mitos kedamaian dan ketenangan :


kenyataannya : stres , penyakit, depresi , cemas
2. Konservatism /mempertahankan tradisi
Kenyataannya : tidak semua lansia konservatism
3. Lansia berpenyakitan
Kenyataannya : banyak yang sehat dan produkrif
4. Senilitas/pikun
Tidak semua banyak yang masih dapat menyesuaikan diri dengan kemundurannya.
5. Tidak jatuh cinta
Kenyataan : ada yang jatuh ciinta diusia lanjut
6. Aseksual :
kenyataannya : sex lansia normal hanya frekwensinya yang menurun
7. Tidak produktif
Banyak lansia yang mencapai kemantapan, produktif mental dan material

Batasan Usia Lansia

1. Menurut WHO
 Midle age :45-59 tahun
 Elderly : 60-74
 Old : 75-90
 Very old : lebih dari 90 tahun
2. Menurut Undang-Undang No 13 Tentang kesejahteraan lansia bahwa “ lanjut usia
adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas

Burren and Jenner 1997 membedakan Usia bio, psiko, sosial :

 Usia Psikologis : kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri pada situasi yang
dihadapinya
 Usia sosial : yang menunjukan kepada peran yang diharapkan atau diberikan
masyarakat kepada seseorang sehubungan dengan usianya
 Usia biologis : Yang menunjuk kepada jangka waktu sejak lahir sampai sekarang
dalam keadaan hidup.
Pertemuan 2

PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Usia harapan hidup
rakyat Indonesia menurut data (P2PTM) September 2019 adalah 71,4 tahunusia harapan
hidup orang Indonesia masih di bawah harapan hidup orang Singapura, Thailand, Brunei
Darussalam, Malaysia dan Vietnam.Meningkatnya usia harapan hidup memiliki hubungan
langsung dengan kesejahteraan sosial, kesehatan manusia dan pembangunan ekonomi. Secara
langsung memalui kebijakan pemerintah tentang Kesehatan.

 Meningkatnya mutu pelayanan


 Terjangkau jarak dan biaya
 Meningkatnya pemahaman masy pentingnya kesehatan

Usia harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat, tetapi potensi terkena penyakit
tidak menular juga semakin meningkat,disebabkan karena Indonesia berada di masa transisi,
yaitu transisi demografi dan transisi teknologi. Kemudahan sebagai dampak dari transisi
teknologi tersebut, mendorong masyarakat untuk semakin malas untuk bergerak. Padahal
aktifitas fisik sangat diperlukan dalam pencegahan penyakit tidak menular.

6 Strategi Program Nasional Kesehatan Lansia 2020-2024 terdiri dari

 Strategi 1 : Menyusun dan mensosilisasikan kebijakan dan regulasi serta


norma,standar,prosedur,kriteria mengenai pelayanan kes lanjut usia.
 Strategi 2: Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan Kesehatan yang santun
Lanjut usia serta akses terhadap pelayanan Kesehatan yang santun lansia serta
perawatan jangka panjang
 Strategi 3 : Membangun dan mengembangkan kemitraan juga jejaring pelaksanaan
pelayanan kes lansia yang melibatkan lintas sector,organisasi profesi,Lembaga
Pendidikan,swadaya masyarakat,dunia usaha,media massa dan pihak terkait lainnya
 Strategi 4 : meningkatkan ketersediaan data dan informasi di bidang Kesehatan lansia
 Strategi 5 : Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga ,masyarakat dan
lansia dalam upaya peningkatan Kesehatan lanjut usia
 Strategi 6 : Meningkatkan peran serta lanjut usia dalam upaya peningkatan Kesehatan
keluarga dan masyarakat
Kemenkes dengan program RAN 6 Starategi :
1. Melalui posbindu
2. Meningkatkan kes lansia
3. Pencegahan penyakit
4. Pemeliharaan Kesehatan
5. Pengobatan
6. Pemulihan
Untuk mencapai Kesehatan paripurna.
Pertemuan 3

ISSU STRATEGIS PEL KES LANSIA

Isu-isu yang mempengaruhi Kondisi Panjangnya Usia pada manusia (Hurlock, 1980) :

 Keturunan
 Karakteristik tubuh
 Kondisi tubuh pada umumnya
 Sex, ras, letak geografis
 Tingkat social ekonomi, inteligensi
 Pendidikan, merokok-miniman keras
 Status perkawinan, efisiensi, kecemasan

Azas pendekatan dan jenis pelayanan kesehatan Lansia

AZas Menurut WHO (1991) adalah to add life to the years that have been added to
life, dengan prinsip kemerdekaan, partisipasi, perawatan, pemenuhan diri dan kehormatan.
Azas yang dianut oleh departemen kesehatan RI adalah meningkatkan mutu kehidupan lanjut
usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang hidup.

PendekatanMenurut World Health Organization (1982),

 Menikmati hasil pembangunan


 Masing-masing lansia mempunyai keunikan
 Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal
 Lansia turut memilih kebijakan
 Memberikan perawatan di rumah
 Pelayanan harus dicapai dengan mudah
 Mendorong ikatan akrab antar kelompok/antar generasi
 Lansia beserta keluarga aktif memelihara kes

Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan, yaitu

1. Promotion
2. Prevention
3. Early diagnosis and prompt treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation

DUKUNGAN TERHADAP ORANG YANG MERAWAT LANSIA

Care giver adalah orang yang merawat lansia bisa keluarga atau perawat yang disiapkan.

Upaya Pemerintah: mendorong peningkatan dukungan keluarga dalam perawatan lansia


dengan

1. Adanya pelatihan perawatan lansia


2. Menyiapkan buku panduan cara mengurus lansia
3. Melibatkan peran keluarga untuk memperluas jangkauan program

Dukungan keluarga terhadap lansia

1. Dukungan emosional : empati, percaya dan perhatian


2. Dukungan Instrumental :pasilitas kenyamanan,keamanan dan adanya kedekatan
3. Dukungan informasi : memberikan onformasi menenai hal positif dan dapat
meningkatkan pengetahuan dan harga diri
4. Dukungan spiritual : harapan, doa,pengertian,dan memahami alasan
Pertemuan 4
PENYAKIT YANG SERING MUNCUL PADA LANSIA

Lansia adalah mereka yang telah berusia≥ 60 tahun. Kelompok usia ini semakin
meningkat jumlah populasinya di seluruh dunia yang berarti usia harapan hidup yang
bertambah namun juga berarti dalam beberapa tahun ke depan proporsi penduduk dunia
dalam jumlah cukup besar adalah mereka yang berada di usia lanjut. Mereka yang
menginjak usia lanjut tidak lagi berada pada usia produktif dalam hidupnya dan akan
memiliki tingkat kemandirian yang semakin rendah (ketergantungan akan orang lain)
seiring dengan bertambahnya masalah kesehatan yang mereka miliki. Beberapa masalah
yang sering ditemukan pada lansia mencakup: malnutrisi, penyakit kronis, penurunan
kognitif dan disabilitas. Penyakit kronis yang sering dialami lansia contohnya adalah
hipertensi, penyakit cardiovasculer, dan diabetes serta komplikasinya.
Pertemuan 5
KOMUNIKASI PADA LANSIA
Prinsip Komunikasi Terapeutik Pada Klien Lansia dan keluarga
1. Komunikasi pada lansia memerlukan pendekatan khusus. Pengetahuan yang
dianggapnya benar tidak mudah digantikan dengan pengetahuan baru sehingga
kepada orang lansia, tidak dapat diajarkan sesuatu yang baru.
2. Dalam berkomunikasi dengan lansia diperlukan pengetahuan tentang sikap-sikap
yang khas pada lansia. Gunakan perasaan dan pikiran lansia, bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah dan memberikan kesempatan pada lansia untuk
mengungkapkan pengalaman dan memberi tanggapan sendiri terhadap
pengalaman tersebut.
3. Berkomunikasi dengan lansia memerlukan suasana yang saling hormat
menghormati, saling menghargai, saling percaya, dan saling terbuka.
4. Penyampaian pesan langsung tanpa perantara, saling mempengaruhi dan
dipengaruhi, komunikasi secara timbal balik secara langsung, serta dilakukan
secara berkesinambungan, tidak statis, dan selalu dinamis.
5. Kesulitan dalam berkomunikasi pada lanjut usia disebabkan oleh berkurangnya
fungsi organ komunikasi dan perubahan kognitif yang berpengaruh pada tingkat
intelegensia, kemampuan belajar, daya memori, dan motivasi klien.
6. Pasien lanjut usia umumnya lebih sedikit bertanya dan menunggu untuk ditanya
sesuai kewenangan dokter . Ageism lazim dijumpai pada perawatan kesehatan
dan secara tidak sengaja berperan terhadap buruknya komunikasi dengan pasien
lanjut usia

Teknik Komunikasi Terapeutik Pada Klien Lansia dan Keluarga

Menurut Mundakir (2006) adalah asertif, responsif, fokus, supportif, klarifikasi,


sabar, dan ikhlas. perawat juga harus memperhatikan perubahan-perubahan fisik, psikologis
atau sosial yang terjadi sebagai dampak proses menua. Penurunan pendengaran, penglihatan
dan daya ingat akan sangat mempengaruhi komunikasi, dan hal ini harus diperhatikan oleh
perawat. Suasana komunikasi dengan lansia yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang
harus anda perhatikan adalah adanya suasana saling menghormati, saling menghargai, saling
percaya, dan terbuka.
Pertemuan 6

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

Pengkajian keperawatan pada lansia adalah suatu tindakan peninjauan situasi lansia
untuk memperoleh data dengan maksud menegaskan situasi penyakit, diagnosis masalah,
penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan lansia. Data yang dikumpulkan
mencakup data subyektif dan data obyektif meliputi data bio, psiko, sosial, dan spiritual,
data yang berhubungan dengan masalah lansia serta data tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi atau yang berhubungan dengan masalah kesehatan lansia seperti data
tentang keluarga dan lingkungan yang ada.

Pertemuan 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN MASALAH KOMUNIKASI

Lansia adalh periode di mana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan
fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa
pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70
tahun . Komunikasi dengan lansia harus memperhatikan faktor fisik, psikologi (lingkungan
dalam situasi individu harus mengaplikasikan keterampilan komunikasi yang tepat.
Disamping itu juga memerlukan pemikiran penuh serta memperhatikan waktu yang tepat.
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Aziz (1994)

Anda mungkin juga menyukai