Anda di halaman 1dari 8

OUTLINE PROPOSAL

ANALISIS PENGARUH TRANSAKSI DENGAN ALAT PEMBAYARAN


DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK) DAN E-MONEY
TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR DAN KEBIJAKAN MONETER
DI INDONESIA

Oleh:
Mega Selvia Siahaan
F0115053

Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret
HALAMAN PENGESAHAN

OUTLINE SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH TRANSAKSI ALAT PEMBAYARAN DENGAN


MENGGUNAKAN KARTU (APMK) TERHADAP JUMLAH UANG
BEREDAR DAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA

Diajukan Oleh:

MEGA SELVIA SIAHAAN


F0115068

Menyetuhui,

Dosen Pengampu I Dosen Pengampu II

Lukman Hakim, S.E, M.Si., Ph.D. Johadi, SE, M.Sc.


NIP. 196805182003121002 NIP. 1980091420151201

2
OUTLINE PROPOSAL

ANALISIS PENGARUH TRANSAKSI DENGAN ALAT PEMBAYARAN


DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK) DAN E-MONEY
TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR DAN KEBIJAKAN MONETER
DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Paragraf 1. Perkembangan teknologi dalam bidang perkonomian
o Perkembangan teknologi pada bidang perekonomian khususnya pada sistem
pembayaran.
o Perubahan alat pembayaran secara tunai menjadi pembayaran non-tunai. Evolusi alat
pembayaran
o Alat pemabayaran tunai dan non tunai

Paragraph 2. Peran Bank Indonesia dalam SIstem Pembayaran

o Menjaga nilai tukar seperti pada


o Menjamin kelancaran sistem Pembayaran Nasional
o Menetapkan standar alat-alat pembayaran
o Lembaga yang berwewenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah
dan juga mencabut, menarik, dan memusnahkan.

Paragraf 3. Perkembangan pernyediaan Alat Pembayaran Menggunakan kartu dari berbagai


macam Bank.

o Keunggulan yang didapat dari berbagai APMK yang ditawarkan


o Bank yang menawarkan alat pemayaran non tunai beserta perbedaannya

Paragraf 4. Jenis-jenis APMK yang banyak digunakan di masyarakat

o Kartu debit
o Kartu kredir
o SKNBI
3
o BI-RTGS
o Elektronic Money (E-Money)

Paragraf 5. Kebutuhan masyarakat terhadap alat pembayaran yang lebih praktis

o Laporan sistem pembayaran dan pengedaran uang 2008 oleh Bank Indonesia
mengatakan bahwa potensi pengembangan bisnis kredit juga dipengaruho oleh faktor
lain seperti gaya hidup dan tuntutan kemudahan serta kenyamanan dalam
bertransaksi. Image memiliki status yang tinggi bagi pemegang kartu kredit turut
mendorong masyarakat untuk memiliki uang plastiK berupa APMK
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang diajukan dalam penelitian
ini :
1. Apakah transaksi dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar
2. Apakah transaksi dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Moneter
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan Alat Pemayaran
Menggunakan Kartu terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan Alat Pemayaran
Menggunakan Kartu terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu acuan dalam merumuskan kebijakan moneter bagi otoritas moneter
mengenai transaksi dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu dan e-money.
2. Sebagai salah satu acuan dalam menentukan jumlah transaksi dengan Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu dan e-money.
3. Sebagai referensi bagi penelitian berikutnya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dibidang transaksi dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu dan e-money.

BAB II LANDASAN TEORI DAN STUDI LITERATUR

A. Perkembangan Sistem Pembayaran

4
Penjelasan mengenai perkembangan sistem pembayaran yang diimbangi oleh perkembangan
teknologi di Indonesia.
o Paragraf 1 Full-Bodied Money : Definisi, karakteristik dari full-bodied money
o Paragraf 2 Representative Full- Bodied Money
o Paragraf 3 Fiat Money dan Credit Money
o Paragraf 4 Rekening Giro
o Paragraf 5 Elektronik Payment
B. Teori Jumlah Uang Beredar
o Paragraph 1. Teori jumlah uang beredar berdasarkan para ahli
o Paragraph 2. Definisi jumlah uang beredar dan perkembangannya
o Paragraph 3. Teori jumlah uang beredar
o Paragraph 4. Alasan mengapa Jumlah uang Beredar harus dikendalikan
o Paragraph 4. Penawaran uang
C. Teori Kebijakan Moneter
o Paragraph 1. Konsep dan pengertian kebijakan moneter
o Paragraph 2. Kerangka strategis kebijakan moneter
o Paragraph 3. Mekisme transmisi kebijakan moneter

D. Variable Independen Dalam Penelitian


o Definisi narrow money (M1)
o Definisi broad money (M2)
o Volume Transaksi Kartu Debet (VTKD)
o Volume Transasi Kartu Kredit (VTKK)
o Volume Transaksi E-Money (VTEM)
o Volume Transaksi SKNBI (VTKLIRING)
o Volume Transaksi BI-RTGS (VTRTGS)
o Nilai Transaksi Debet (NTKD)
o Nilai Transaksi Kartu Kredit (NTKK)
o Nilai Transaksi E-Money (NTEM)

5
o Nilai Transasi SKNBI (NTKLIRING)
o Nilai Transaksi BI-RTGS (NTRTGS)

E. Penelitian-penelitian Sebelumnya
1) No.10, Analisis Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap Jumlah Uang Beredar Di
Indonesia, Lasondy Istanto S dan Starief Fauzie, Transaksi APMK melalui proxy
volume transaksi kartu kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap M1 dalam
jangan ppendek namun tidak signifikan dalam jangka panjang. Alat analisis
menggunakan ECM.
2) Working Paper Bank Indonesia : Dampak Pembayaran Non Tunai terhadap
Perekonomian dan Kebijakan Moneter. Bambang Pramono, Tri Yanuarti, Pipih D.
Purusitawati, Yosefin Tyas Emmy. Semakin besar pembayaran non Tunai akan
menurunkan permintaan uang (M1). Alat analisis VECM
3) The Effect of Electronic Payments on Monetary Policies and Central Banks. Ozlem
Durgun, Mustafa Caner Timur.
4) Analisis Pengaruh Sistem Pembayaran Non Tunai Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia. Dewi Handayani Munte. Jumlah Uang beredar berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam hal PDB pada
Triwulan tahun 2009-2014 karena relative kecil dibandingkan dengan
perekonomiannya, jumlah kartu debet dan krdit beredar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam PDB triwulan tahun
2009-2014. OLS
F. Kerangka Pemikiran Penelitian
o Paragraf.1. Konsep dasar penelitian
o Gambar. 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian (Menjelaskan hubungan antara variabel
penelitian (Dependen dan Independen)
o Paragraf. 2. Penjelasan singkat metodologi yang digunakan untuk menganalisis hubungan
antar variabel penelitian.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesa yang diajukan pada penelitian ini adalah:

6
1. Peningkatan Transasi menggunakan APMK akan menurunkan permintaan masyarakat
terhadap uang yang di wakili oleh uang kartal dan M1
2. Peningkatan Transaksi menggunakan APMK akan berpengaruh terhadap kebijakan
moneter di Indonesia
H. Metodologi Penelitian
1. Data dan Sampel

Paragraf.1. Penjelasan Data dan Sumber Data


o Definisi Data
o Sumber Data
o Variabel Penelitian
o Metode Pengambilan Sampel
2. Pengukuran variable
o Definisi narrow money (M1)
o Definisi broad money (M2)
o Volume Transaksi Kartu Debet (VTKD)
o Volume Transasi Kartu Kredit (VTKK)
o Volume Transaksi E-Money (VTEM)
o Volume Transaksi SKNBI (VTKLIRING)
o Volume Transaksi BI-RTGS (VTRTGS)
o Nilai Transaksi Debet (NTKD)
o Nilai Transaksi Kartu Kredit (NTKK)
o Nilai Transaksi E-Money (NTEM)
o Nilai Transasi SKNBI (NTKLIRING)
o Nilai Transaksi BI-RTGS (NTRTGS)
3. Metode Analisis
o Paragraf.1. Penjelasam model analisis yang digunakan dalam penelitian
o Paragraf.2. Rumusan matematis setelah mempertimbangkan pembobotan
Menjabarkan rumusan matematis yang sudah dibuat.

7
o Uji Stationeritas untuk mengetahui stasioneritas data time series dari variable-
variabel yang digunakan.
o Uji Kointegrasi digunakan untuk meilhat bentuk hubungan jangka panjang antar
varibel yang non-stasioner. Hasil dari uji kointegrasi dijelaskan pada paragraph ini.
o Koefisien persamaan permintaan uang (VECM). Analisis ini mengestimasi
permintaan uang jangka panjang dan jangka pendek dengan menggunakan vector
error correction model.
DAFTAR PUSTAKA

Akhadi, M., Sofyan, R., Johan, T., Olin, Y., & Utama, I. H. (1999). Laporan Sistem Pembayaran
2004.
Akunting, D. (n.d.). Instrumen pembayaran.
Bank Indonesia. (2017). Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah. Laporan
Perekonomian Indonesia, 159–184.
Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran. (2006). Towards a Less Cash Society in Indonesia.
Durgun, Ö., & Caner, M. (2015). The Effects of Electronic Payments on Monetary Policies and
Central Banks. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 195, 680–685.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.06.271
Indonesia, B. (2008). Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang 2008.
Indonesia, B. (2017). Kebijakan Moneter 2018, 113–132.
Indonesia, B. (2018). Peraturan Bank Indonesia tentang E-Money.
Istanto, L., & Fauzie, S. (2014). ANALISIS DAMPAK PEMBAYARAN NON TUNAI
TERHADAP, 10, 610–621.
Munte, D. H. (2017). Analisis Pengaruh Sistem Pembayaran Non Tunai Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai