oleh
Penyuluhan berasal dari kata suluh yang berarti obor atau alat penerangan dalam
keadaan yang gelap secara harfiah. Obor dalam konsep penyuluhan tersebut tetap
menyala sebagai penerangan beragam masalah masyarakat yang harus diselesaikan
sesuai potensi wilayah dan sumber daya manusianya. Penyuluhan pertanian adalah
sistem pendidikan di luar sekolah agar perilaku petani dan keluarganya dapat berubah
untuk bertani lebih baik, berusaha lebih menguntungkan, kehidupan lebih sejahtera,
bermasyarakat lebih baik, dan kelestarian lingkungan terjaga. Petani harus diajak
belajar tentang cara memelihara dan memanfaatkan sumber daya yang ada dan
lingungannya untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan (Bahua, 2015).
1.2. Tujuan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan proses belajar yang
berlangsung dalam kegiatan penyuluhan, yaitu:
1. Proses belajar yang memungkinkan seluruh peserta kegiatan penyuluhan untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar bersama, tidak harus melalui sistem
sekolah;
2. Perkembangan semangat belajar secara berkelanjutan (rangsangan, dorongan,
dukungan, dan pendampingan secara terus-menerus);
3. Tempat dan waktu penyuluhan sesuai dengan kesepakatan antara penyuluh dan
peserta penyuluhan, penentuannya tidak boleh dilakukan secara sepihak;
4. Ketersediaan perlengkapan penyuluhan, sebaiknya alat bantu dan peraga berupa
contoh riil yang mudah ditemukan dan penggunaannya sesuai kondisi setempat;
5. Sumber materi penyuluhan tidak harus dari buku, tetapi dapat dari media masa
(koran, tabloid, majalah, laporan-laporan), radio, televisi, pertunjukan kesenian,
perjalanan, cerita rakyat, pesan-pesan dari para pendahulu, atau pengalaman
sehari-hari;
6. Materi tidak harus baru, dapat juga berupa cerita kuno atau praktik lama yang
telah pernah dilaksanakan namun sudah lama ditinggalkan;
7. Sumber bahan ajar dapat diperoleh dari siapa saja, tidak hanya berasal dari para
petinggi, orang-orang pintar, tokoh masyarakat, tetapi juga pihak-pihak yang
sering direndahkan;
8. Kebiasan untuk mengkaji bersama atau mengkritisi setiap inovasi harus
dikembangkan, hal ini berhubungan dengan peluang dan ancaman, keuntungan
yang diharapkan dan resiko yang akan ditanggung, serta kesesuaiannya dengan
kondisi masyarakat setempat;
9. Peranan fasilitator atau narasumber tidak selalu sebagai penentu, tetapi hanya
sebagai pemberi pertimbangan.