Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

WATER/WASTE (VACUM WASTE)

B737-600/700/800/900

PT. GMF AEROASIA TBK.

Diajukam untuk memenuhi salah satu syarat diselesaikannya PKL (Praktek Kerja
Lapangan)

di PT. GMF AEROASIA TBK.

Disusun oleh :

Hayom Raka Harseno

150201071

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AERONAUTIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

YOGYAKARTA

2018
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayahNya
laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di PT GMF AEROASIA TBK dapat kami
selesaikan. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Vacuum Waste System serta sebagai bentuk pertanggung jawaban
kami yang telah melaksanakan PKL di PT GMF AEROASIA selama 2 bulan.

Terima kasih kepada para mentor yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga
dalam membimbing dan mengajarkan kami selama melaksanakan PKL di PT GMF
AEROASIA.

Dalam pembuatan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini kami menyadari
masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan laporan dan kegiatan kami ini dalam waktu yang akan datang. Semoga
laporan ini dapat menjadi sebuah evaluasi dan latihan serta sebuah bayangan bagi kami
dalam membuat laporan selanjutmya.

Cengkareng, 29 Maret 2018

Penyusun

Hayom Raka Harseno


DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................6
PENDAHULUAN........................................................................................................................6
1. Latar Belakang................................................................................................................6
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................6
3. Batasan Masalah..............................................................................................................6
4. Tujuan Masalah...............................................................................................................6
5. Manfaat PKL (Praktek Kerja Laangan).........................................................................7
BAB II..........................................................................................................................................8
TINJAUAN PERUSAHAAN.......................................................................................................8
6. Sejarah Singkat Perusahaan...........................................................................................8
7. Profil Perusahaan............................................................................................................8
8. Visi PT. GMF AeroAsia...................................................................................................9
9. Misi PT. GMF AeroAsia..................................................................................................9
10. Pelayanan.........................................................................................................................9
11. Kegiatan & Tujuan Perusahaan......................................................................................9
12. Garuda Maintenance Facility Aeroasia.........................................................................10
13. Fasilitas Garuda Maintenance Facility.........................................................................11
14. Struktur Organisasi Garuda Maintenance Facility......................................................12
15. Struktur Organisasi Unit Cabin Mainteanc / TNL........................................................14
BAB III.......................................................................................................................................15
LAPORAN KEGIATAN PKL (Praktek Kerja Lapangan)......................................................15
16. Jurnal Kegiatan.............................................................................................................15
17. Absensi Kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan)......................................................17
BAB IV.......................................................................................................................................20
PEMBAHASAN.........................................................................................................................20
18. Pengertian Pesawat Boeing 737....................................................................................20
19. Water/Waste (Vacuum Waste).......................................................................................20
BAB V........................................................................................................................................22
PENUTUP..................................................................................................................................22
21. Kesimpulan....................................................................................................................22
22. Saran..............................................................................................................................23
DAFTAR GAMBAR

Gambar Struktur Executive Management


Gambar Struktur Organisasi dan Office Code
Gambar Vacum & Waste
Gambar Lokasi Vacum & Waste
Gambar Cara Kerja Vacum & Waste
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pada industri pesawat udara, proses perawatan merupakan faktor utama dalam
menjaga kapabilitas dari pesawat untuk terus dapat beroperasi dengan aman dan nyaman.
Perawatan dan pemeriksaan pesawat terbang, baik pesawat itu sebelum terbang ataupun
sesudah melakukan penerbangan harus dilakukan secara rutin, teliti, dan berdasarkan
prosedur yang tercantum pada AMM (Aircraft Maintenance Manual).

Sistem vacum adalah sebuah sistem pembuangan feses dari lavatory yang disimpan
dalam sebuah tangki limbah dalam pesawat.

2. Rumusan Masalah
a. Untuk mengetahui pengertian, fungsi dari Vacuum Waste System.
b. Untuk mengetahui cara kerja dan troubleshooting dari Vacuum Waste
System.

3. Batasan Masalah
Melihat bahasan pada Vacuum Waste System sangatlah luas cakupannya, maka dari
itu dalam laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini akan dibatasi hanya membahas
tentang pengertian, fungsi, cara kerja, pada Vacuum Waste System pesawat B737-
600/700/800/900.

4. Tujuan Masalah
a. Mengetahui pengertian, fungsi, dari Vacuum Waste System.
b. Mengetahui cara kerja dan troubleshooting dari Vacuum Waste System.
5. Manfaat PKL (Praktek Kerja Lapangan)
a. Hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis untuk menambah ilmu
pengetahuan dan informasi mengenai Vacuum Waste System.
b. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya
untuk mengembangkan penelitian lebih mendalam tentang Vacuum Waste
System.
BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

6. Sejarah Singkat Perusahaan


Sejalan dengan perkembangan bisnis yang terjadi saat ini maka sekitar tahun 1998
PT. Garuda Indonesia berusaha memaksimalkan setiap divisinya untuk membentuk strategi
dua kali bisnis unit yang diharapkan dapat menghasilkan laba dan mengurangi biaya
operasi perusahaan. Hal ini sudah dilakukan oleh perusahaan penerbangan asing, maka
untuk itu PT. Garuda Indonesia harus memisahkan diri atau melepas salah satu divisi
perbengkelan baik komponen maupun perawatan aircraft maka dibentuknya SBU GMF
(Strategi Bussines Unit Garuda Maintenance Fasility)
Dunia bisnis penerbangan terpuruk sedemikian hebatnya dengan berkurangnya
jumlah penumpang akibat isu terorisme Internasional pasca tragedi “World Trade Center”
11 September 2001. Kemudian diperparah lagi oleh Wabah Flu burung dan SARS.
Akhirnya beberapa perusahaan penerbangan kelas duniapun berguguran. Dampaknya telah
dirasakan oleh Garuda Indonesia yang pada saat ini telah menjadi induk PT GMF AeroAsia
. Kemandirian PT GMF AeroAsia (GMFAA) ditandai dengan pendirian badan usaha
pada tanggal 26 April 2002, Kemudian mulai beroperasi sejak 1 Agustus 2002. Hal tersebut
merupakan strategi jangka panjang Garuda Indonesia yang dikenal dengan istilah “Airline
Business Model”. Tujuannya adalah agar Garuda kembali ke “Core Business” dan
memberi peluang bisnis yang lebih luas dan fleksibel kepada GMF. Tantangan untuk
berusaha mandiri GMF diawali dengan pengalihan karyawan Garuda ke GMF pada bulan
Juli 2003, yang sudah barang tentu menimbulkan serangkaian resiko dan dampak
psikologis baik terhadap perusahaan maupun terhadap karyawan.

7. Profil Perusahaan
Garuda Indonesia adalah suatu badan usaha milik negara yang bergerak dalam
bidang penyediaan jasa transportasi udara dan jasa-jasa lain yang terkait. Sebagai BUMN,
Garuda juga mempunyai tanggung jawab lain, yaitu sebagai agen pembangunan dengan
tujuan membantu Indonesia untuk tinggal landas, dan sebagai wakil/duta rakyat Indonesia,
dimanapun Garuda berada. Sehubungan dengan itu ada beberapa tanggung jawab lain yang
diemban Garuda Indonesia yaitu:
a. Meningkatkan industri sektor pariwisata di Indonesia
b. Menciptakan lapangan kerja
c. Melestarikan kebudayaan Indonesia
d. Membantu pembangunan nasional

8. Visi PT. GMF AeroAsia


Visi dari PT. GMF AeroAsia adalah sebagai berikut : Menjadi perusahaan
pelayanan global dalam maintenance, repair dan overhaul pesawat terbang, komponen,
mesin dan pendukung yang kompetitif dalam quality serta cost.

9. Misi PT. GMF AeroAsia


Misi dari PT. GMF AeroAsia adalah sebagai berikut:
a. Bisnis
b. Meningkatkan profit dan pendapatan usaha serta dapat tumbuh Kembang.
c. Garuda akan meningkatkan pelayanan, efisiensi dan produktivitas dalam
rangka meningkatkan pasar yang lebih besar di sekmen yang lebih tinggi.

10. Pelayanan
a. Melaksanakan perawatan pesawat terbang dengan standar kualitas tinggi,
secara tepat waktu dengan biaya kompotitif.
b. Menyediakan jasa-jasa yang berkaitan dengan industri penerbangan yang
meliputi pelayanan darat, perawatan pesawat, system informasi, overhaul dan
kesehatan.

11. Kegiatan & Tujuan Perusahaan


Garuda Maintenance Facility bergerak dalam bisnis yang mempunyai kegiatan serta
lingkup kerja :
a. Perawatan, perbaikan dan Overhaul untuk airframe, komponen & engine
pesawat.
b. Kalibrasi tool dan equipment
c. Pembuatan dan perawatan sarana pendukung pesawat
d. Engineering dan service
Secara umum produk utama Garuda Maintenance Facility saat ini dapat
diklarifikasikan sebagai berikut :
a. Perawatan dan Overhaul pesawat (aircraft) pesawat B 747-100 / 200/ 400,
B737, DC-10, A300, B4, Foker 28, serta A 330.
b. Perawatan dan Overhaul komponen pesawat B747-100 / 200 / 400, B737, DC-
10, A300, B4, Foker 28, serta A330.
c. Perawatan dan Overhaul mesin pesawat, yaitu : mesin SPEY 555, CFM 56-3,
JT9D dan APUGTCP36, GTCO85 dan TSCP700.
d. Perawatan GSE (Ground Support Equipment).

12. Garuda Maintenance Facility Aeroasia


Sejalan dengan perkembangan bisnis yang terjadi saat ini maka sekitar tahun 1998
PT Garuda Indonesia berusaha memaksimalkan setiap divisinya untuk membentuk strategi-
strategi bisnis unit yang diharapkan dapat menghasilkan laba dan mengurangi beban biaya
operasional perusahaan. Hal ini sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan
asing. Maka sudah saatnya PT Garuda Indonesia harus memisah/melepas salah satu divisi
perbengkelan baik component maupun perawatan aircraft untuk menjadi SBU-GMF
(Strategy Bussines Unit – Garuda Maintenance Facility). Memang sudah saatnya setiap
Airlines hanya berfokus pada core business (bisnis inti) dan maintenancenya dipercayakan
pada SBU yang ada. Sehingga GMF diharapkan harus memiliki fasilitas perawatan purna
pesawat untuk mendukung ON TIME PERFORMANCE.
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi pesatnya teknologi pesawat terbang itu
sendiri, yang pada akhirnya dapat memperlancar perusahaan penerbangan dalam
mengoperasikan armada pesawatnya sesuai dengan jadwal terbangnya secara tepat, selain
iu juga yang lebih utama adalah untuk menekan biaya-biaya sebagai cost saving device bagi
Airlines itu sendiri.
Garuda Indonesia sebagai salah satu perusahaan nasional yang melayani jasa
angkutan udara nasional dan internasional telah menyerahkan sepenuhnya perawatan
armadanya ke Garuda Maintenance Facility (GMF) yang berlokasi di kawasan Bandara
Soekarno-Hatta. GMF harus di spin-of untuk dijadikan sebagai repair station sesuai
dengan FAR 145. Kemampuan yang ditawarkan GMF sudah diakui pasar internasional,
terbukti dengan keberhasilannya meraih sertifikasi FAA (Federal Aviation and
Administration), hal ini telah ditunjang dengan telah dilaksanakannya perawatan besar
pesawat DC-10 milik Irlandia dan World Airways, serta perawatan ringan pada pesawat-
pesawat. Dengan jaminan pengalaman para engineer dan teknisi GMF yang sudah puluhan
tahun, GMF sudah dapat merawat purna pesawat F-28 dan DC-9 sejak tahun 1974, dan
pada akhir tahun 1990 sudah dapat melaksanakan overhaul pesawat A 300, DC-10 dan B
747. Sedangkan pada akhir tahun 1993, B-737 dapat dirawat D-check. Jaminan ketepatan
waktu perawatan pun semakin diperhatikan, disamping mutu produksi. Secara umum untuk
overhaul B-737 waktunya 3-5 minggu, DC-9 dan F-28 waktunya sekitar 6 minggu, untuk
A300 dan DC-10 waktunya sekitar 6-8 minggu, serta untuk B747 waktunya sekitar 8
minggu. Mengenai waktu itu terdiri dari Basic Inspection yang waktunya sudah pasti
ditambah dengan perbaikan yang ditentukan waktu pelaksanaan inspeksi tersebut. Waktu
inilah yang tidak dapat ditentukan sebelumnya.

13. Fasilitas Garuda Maintenance Facility


GMF memiliki sarana dan prasarana yang memadai, berdiri di atas tanah seluas
115 Ha dengan pembagian areal sebagai berikut :

a. Hangar : 8,7 Ha
b. Workshop : 9,7 Ha
c. Engine Test Cell dan Utility : 1,5 Ha
d. Central Store dan Engine Shop : 1,7 Ha
e. Perkantoran : 0,6 Ha
f. Pertamanan : 53.4 Ha
g. Apron, Taxi way dan Run up bay : 44,4 Ha
h. Gedung Management dan pusat olah raga : 0,9 Ha

GMF mempunyai empat buah hangar, dimana setiap hangar dilengkapi dengan
service pits untuk sumber listrik 50 Hz dan 400 Hz, air pressure, air conditioner untuk
kabin dan ventilasi pesawat terbang. Apron GMF seluas 379.620 meter persegi dibangun
dengan kontruksi cakar ayam mampu menampung 50 pesawat, yang masing-masing empat
bay untuk B 737, lima bay untuk untuk DC-10, delapan belas bay untuk F28, tujuh belas
bay untuk DC-9 dan enam bay untuk A300.
Fasilitas lainnya ialah gedung untuk material, mesin-mesin dan gedung utility
sebagai penyedia tenaga listrik dan air conditioning untuk semua unit bangunan, gudang
khusus penyimpanan bahan bakar, juga terdapat bangunan khusus untuk kepentingan
umum dan lahan parkir seluas 18.500 meter persegi. Sejalan dengan perkembangan waktu,
GMF senantiasa berbenah diri dengan melengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam
perawatan untuk semua jenis pesawat, engine maupun komponen dan berusaha menjadi
The Best Workshop In Asia.

14. Struktur Organisasi Garuda Maintenance Facility


PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia dipimpin oleh seorang Direktur Utama
serta tiga orang Direksi yang membawahi Service Function Organization dan Bussiness
Function Organization :
a. Dinas Internal Audit & Controller (TI)
b. Dinas Quality Assurance (TQ)
c. Dinas Administration & Finance (TA)
d. Dinas Marketing & Development (TP)
e. Dinas Strategic Policy & Corporate Secretary (TS)
Sedangkan Bussiness Function Organization, dibagi menjadi 6 dinas yaitu :
f. Dinas Line Maintenance (TL)
g. Dinas Base Maintenance (TB)
h. Dinas Component Maintenance (TC)
i. Dinas Engine Maintenance (TR)
j. Dinas Engineering Service (TE)
k. Dinas Trade & Asset Management (TM)

Gambar Struktur Executive Management


15. Struktur Organisasi Unit Cabin Mainteanc / TNL

Gambar Struktur Organisasi dan Office Code


BAB III

LAPORAN KEGIATAN PKL (Praktek Kerja Lapangan)

16. Jurnal Kegiatan


PERIOD 1 FEBRUARY 2018 TO 28 FEBRUARY 2018
JAM JAM
NO TANGGAL MULAI SELESA KEGIATAN YANG DIKERJAKAN
I
1 01 Februari 2018 07.00 19.00 Cabin Standard Check
2 02 Februari 2018 19.00 07.00 Operasional test sheet
3 05 Februari 2018 07.00 19.00 Inspect Emergency Equipment List
4 06 Februari 2018 19.00 07.00 Cabin Standart Check
5 09 Februari 2018 07.00 19.00 Check all vacuum generator at wate
tank
6 10 Februari 2018 19.00 07.00 Do actual check p/n, s/n,expired POB
on all area as sample form attached
7 13 Februari 2018 07.00 19.00 Do clean up filter lavatory, opc
normal
8 14 Februari 2018 19.00 07.00 Cabin standard check performed
9 17 Februari 2018 07.00 19.00 Do replaced air filter lavatory
10 18 Februari 2018 19.00 07.00 Do replace wine chiller assembly
11 21 Februari 2018 07.00 19.00 Lavatory operasional check
12 22 Februari 2018 19.00 07.00 Instal placard “No cigarette
disposal”
13 25 Februari 2018 07.00 19.00 Inspect Emergency Equipment List
14 26 Februari 2018 19.00 07.00 Do replace neon bulb
PERIOD 1 MARCH 2018 TO 29 MARCH 2018
JAM JAM
NO TANGGAL MULAI SELESA KEGIATAN YANG DIKERJAKAN
I
1 01 Maret 2018 07.00 19.00 Do inventory check lavatory firex
2 02 Maret 2018 19.00 07.00 Do replace seat panel : safety card,
video cover, lower console
3 05 Maret 2018 07.00 19.00 Do inventory check lavatory firex
4 06 Maret 2018 19.00 07.00 Do replace diapgram isolation
5 09 Maret 2018 07.00 19.00 Do replace push button recline,
Do replace life vest, post 57H, 57F
6 10 Maret 2018 19.00 07.00 Do replace bulb night light, post 2K
7 13 Maret 2018 07.00 19.00 Perform inventory check drain valve
p/n, s/n ,post : aft–RH
8 14 Maret 2018 19.00 07.00 Cabin Standard Check
9 17 Maret 2018 07.00 19.00 Cabin Standard Check
10 18 Maret 2018 19.00 07.00 Cabin Standard Check
11 21 Maret 2018 07.00 19.00 A-Check and Do replace FA seat bell
12 22 Maret 2018 19.00 07.00 Cabin Standard Check
13 25 Maret 2018 07.00 19.00 Cabin Standard Check
14 26 Maret 2018 19.00 07.00 A-Check and Do replace FA seat bell
15 29 Maret 2018 07.00 19.00 Do inventory check lavatory firex
17. Absensi Kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan)
BAB IV

PEMBAHASAN

18. Pengertian Pesawat Boeing 737


a. Pengertian
Boeing 737 merupakan salah satu jenis pesawat komersial berbadan sempit dengan
mesin ganda (twin jet) yang diproduksi oleh Pabrik Boeing di Seattle, Amerika Serikat.
Awalnya pesawat ini merupakan pengembangan versi murah dari Boeing 707 dan Boeing
727 dengan kapasitas yang lebih sedikit dan berjarak pendek. Boeing 737 adalah produk
Boeing yang paling laris di pasar penerbangan dunia dengan penjualan lebih dari 8000
unit hingga akhir Desember 2014 dengan pesanan yang belum terkirim mencapai 4037
unit pada bulan Oktober 2014. Boeing 737 merupakan pesaing utama dari pesawat
berlorong tunggal keluaran Airbus yaitu Airbus A320.
b. Sejarah Pesawat Boeing 737
Pada era 60-an, pesawat penumpang berkapasitas rendah dan jarak dekat
didominasi oleh BAC 1-11 dan Douglas DC-9. Boeing ketika itu dapat dikatakan
tertinggal dibanding dengan pesaing-pesaingnya dalam pembuatan pesawat
berjarak dekat. Pada 1964, Boeing memulai program pembuatan 737 tetapi, untuk
menghemat waktu Boeing menggunakan rancangan Boeing 707 dan Boeing 727
dalam pembangunan 737. Hal ini adalah satu kelebihan bagi 737 karena lebar
fuselage 737 yang didesain ini mampu memuat enam tempat duduk, lebih satu dari
BAC 1-11 dan Douglas DC-9.

19. Water/Waste (Vacuum Waste)


a. Pengertian
Sistem vacum adalah sebuah sistem pembuangan feses dari lavatory yang
disimpan dalam sebuah tangki limbah dalam pesawat.
Lavatory vacum berfungsi untuk menyedot feses dengan siklus flush yang
langsung dibuang ke dalam tabung vacum limbah. Karena pengaruh tekanan dari
dalam cabin, kotoran akan langsung terdorong ke dalam tangki vacum limbah. Ada
Gambar Vacum & Waste

dua sumber yang menyebabkan tekanan vacum mengalami penurunan atau tekanan rendah
didalam tangki :
 Blower vacum
 Perbedan tekanan cabin
Limbah disimpan dalam suatu tangki dan service dilakukan di panel layanan limbah.
Sistem limbah vacum memiliki komponen-komponen sebagai berikut :
 Perakitan lavatory
 Tangki limbah
 Pemisah cairan
 Filter bilas tangki limbah
 Tangki limbah bilas pemasangan
 Perakitan katup pembuangan limbah
 Katup bola pembuangan limbah

b. Lokasi Komponen
Rakitan lavatory dan tombol flush dimasing masing lavatory.
Gambar Lokasi Vacum & Waste

c. Cara Kerja Vacum Waste System


Untuk memulai pengoperasiannya langkah pertama adalah dengan cara
menekan saklar flush, kemudian saklar flush harus dilepaskan atau dalam kondisi
menutup. Lalu kemudian saklar dilepas kearahnya, jika perlu.
Untuk perakitan lavatory berada diposisi belakang yang bernama shourd. Setelah
remove terlebih dahulu untuk mendapatkan akses ke komponen lavatory guna
untuk perbakan, pelepasan, dan instalasi.
Terdapat 2 diskripsi tentang I diantaranya :
 Deskripsi fisik : panel flush adalah panel yang tertutup sementara
 Deskripsi funsional : saklar flush mengontrol siklus panel flush limbah dengan
sistem vacum. Flush switch akan mengirim signal ke unit control flush pada
system lavatory.

Gambar Cara Kerja Vacum & Waste


BAB V

PENUTUP

21. Kesimpulan
Kerja praktek yang telah dilaksanaka di PT. GMF AeroAsia Tbk selama dua bulan

ini tentunya sangat menambah pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat dibidang

perkuliahan kami.

Berdasarkan bahasan sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai

berikut :

Sistem vacum adalah sebuah sistem pembuangan feses dari lavatory yang disimpan
dalam sebuah tangki limbah dalam pesawat.
Lavatory vacum berfungsi untuk menyedot feses dengan siklus flush yang langsung
dibuang ke dalam tabung vacum limbah. Karena pengaruh tekanan dari dalam cabin,
kotoran akan langsung terdorong ke dalam tangki vacum limbah. Ada dua sumber yang
menyebabkan tekanan vacum mengalami penurunan atau tekanan rendah didalam tangki :
 Blower vacum
 Perbedan tekanan cabin
Limbah disimpan dalam suatu tangki dan servive dilakukan di panel layanan
limbah.
Sistem limbah vacum memiliki komponen-komponen sebagai berikut :
 Perakitan lavatory
 Tangki limbah
 Pemisah cairan
 Filter bilas tangki limbah
 Tangki limbah bilas pemasangan
 Perakitan katup pembuangan limbah
 Katup bola pembuangan limbah
Cara kerja vacum waste system untuk memulai pengoperasiannya langkah
pertama adalah dengan cara menekan saklar flush, kemudian saklar flush harus dilepaskan
atau dalam kondisi menutup. Lalu kemudian saklar dilepas kearahnya, jika perlu.
Untuk perakitan lavatory berada diposisi belakang yang bernama shourd.
Setelah itu shourd harus diremove terlebih dahulu untuk mendapatkan akses ke komponen
lavatory guna untuk perbakan, pelepasan, dan instalasi.
Terdapat 2 diskripsi tentang panel flush diantaranya :
 Deskripsi fisik : panel flush adalah panel yang tertutup sementara
 Deskripsi funsional : saklar flush mengontrol siklus panel flush limbah dengan
sistem vacum. Flush switch akan mengirim signal ke unit control flush pada
system lavatory.

22. Saran
Penulis berharap Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini bisa bermanfaat bagi pembaca

dan penulis, kami juga menyadari bahwa penulisan laporan ini jauh dari kesempurnaan

maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Untuk penelitian selanjutnya tentang Water/Waste (Vacuum Waste) pada pesawat

Boeing 737 Series diharapkan lebih mendetail lagi dan mencakup lebih luas khususnya

pada Vacuum Waste.


DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia

AMM Chapter 38-32-00

Anda mungkin juga menyukai