Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAKSI

Menurut pakar psikologi pendidikan, Prof. Dr. S.C. Utami Munandar,


anak berbakat berbeda dengan anak pintar. “Bakat berarti punya potensi.
Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari sesuatu,” jelasnya. Tapi
meski tekun namun tak berpotensi, seseorang tak akan bisa optimal seperti halnya
anak berbakat. “Kalau anak tak berbakat musikal, misalnya. Biar dikursuskan
musik sehebat apa pun, ya, kemampuannya sebegitu-begitu saja. Tak akan
berkembang.” “Sebaliknya, jika anak berbakat tapi lingkungannya tak menunjang,
ia pun tak akan berkembang.” Soal bakat musik tadi, misalnya. Jika di rumah tak
ada alat-alat musik, bakatnya akan terpendam,” jelas guru besar tetap Fakultas
Psikologi UI ini.

Mengenali bakat anak memang butuh kecermatan. Jangan juga bakat


disamakan dengan pintar. Berbakat berarti memiliki potensi, sedangkan
kepintaran didapat dari ketekunan mempelajari sesuatu. Dan hasilnyapun akan
berbeda, ketekunan yang tidak dibekali bakat tentu hasilnya tidak sebaik jika
ketekunan ini disertai dengan bakat. Sebaliknya juga jika bakat anak tidak
didukung lingkungan, ia tak akan berkembang, bakat itu hanya akan terpendam.

Karya tulis ini berisi tentang apa yang dimaksud dengan bakat itu sendiri,
macam – macam bakat, cara mengenali bakat yang ada pada anak dan bagaimana
cara pengembangannya.

Anda mungkin juga menyukai