Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
FIKA PRISKILLA
199306212019032009
DISEMINARKAN PADA:
HARI : JUMAT
TANGGAL : 27 SEPTEMBER 2019
Ade Syaiful Rachman, ST, MT. Ir. Muazzin, MT Hasto A. Sapoetro, S.ST., M.T.
NIP. 197512182001121002 NIP. 196312041991031001 NIP. 196307211992031003
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas tuntunan
dan rahmat-Nya sehigga penulis dapat menyelesaikan kegiatan aktualisasi dan laporan akhir aktualisasi
ini. Laporan ini merupakan output akhir dari kegiatan aktualisasi yang wajib dilakukan dalam mengikuti
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
Dalam melaksanakan aktualisasi dan penyusunan laporan akhir ini, penulis mendapatkan banyak
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ade Syaiful Rachman, ST. MT selaku mentor yang membantu mengarahkan dan
membimbing penulis dalam menyusun dan melaksanakan aktualisasi.
2. Ibu Riche Noviasari, ST, M.Eng.Sc selaku co-mentor untuk bimbingan dan dukungan kepada
penulis dalam menyusun dan melaksanakan aktualisasi di tempat kerja.
3. Bapak Ir. Muazzin, MT selaku coach yang membimbing dan mengarahkan penulis dalam
mengarahkan penulis dalam menyusun dan melaksanakan aktualisasi.
4. Bapak Asep Wardiman, SH, M.Pd selaku penguji yang membantu dan membimbing penulis pada
seminar 1 maupun seminar 2 aktualisasi.
5. Teman-teman Latsar CPNS PUPR Balai Diklat Bandung batch II yang selalu menyemangati,
memberikan masukan dan informasi dalam menyusun laporan.
Penulis menyadari bahwa dalam kegiatan aktualisasi maupun laporan akhir yang dibuat ini masih
jauh dari kata sempurna dan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membnagun
dari pembaca. Penulis juga mengharapkan agar inovasi yang telah dibuat dan dilaksanakan dalam
aktualisasi ini dapat dilanjutkan sehingga tujuan jangka panjang dari aktualisasi ini dapat tercapai.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP…………….…………………………………………………………………… 15
4.1 Manfaat………………...........…………………………………………………………………… 15
………………...........……………………………………………………………………… 15
4.2 Kesimpulan
4.3 Saran
iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan diterbitkanya UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) maka terjadi
perubahan nomenklatur sesuai pasal 63, 64, dan 65 mengenai perubahan Diklat Prajabatan menjadi
Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil yang terintegrasi selama 1 (satu) tahun. Dalam
pelaksanaan diklat, terdapat 4 (empat) agenda utama guna membenetuk karakter PNS, yaitu:
Pada agenda habituasi, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai peserta diwajibkan agar
dapat mengaktualisasikan bahan pembelajaran yang sudah didapat selama proses Pelatihan Dasar
(Latsar), khususnya agenda 2 dan 3. Agenda 2 yaitu Nilai-Nilai Dasar PNS yang merupakan nilai-nilai
positif berkaitan dengan ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi), sedangkan Agenda 3 yaitu Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI berhubungan dengan konsep
Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government.
Secara umum aktualisasi ini bertujuan untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
menyusun dan menyajikan rancangan aktualisasi berdasarkan konsepsi pembelajaran yang sesuai dengan
1
sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran PNS dalam NKRI melalui
proses internalisasi dan pembiasaan diri di tempat kerja untuk pembentukan karakter PNS yang
berintegritas dan profesional.
Tujuan dari perancangan aktualisasi ini secara khusus adalah :
a. Mengoptimalkan penggunaan kembali kertas untuk draft.
b. Penataan dokumen hardcopy agar lebih mengefisienkan ruang penyimpanan.
2
BAB II
RENCANA AKTUALISASI
Selama melaksanakan On The Job Training pada Subdit Standardisasi dan Kelembagaan
Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR
selama lebih kurang 1,5 bulan, ditemukan beberapa isu yang menjadi perhatian untuk segera diatasi.
Isu tersebut diperoleh dengan teknik environmental scanning, yaitu sikap yang menunjukkan
kepedulian terhadap permasalahan atau isu yang ada dalam organisasi atau lingkungan sekitar sekaligus
bentuk kemampuan memetakan hubungan kausalitas.
2.2 Isu
Berdasarkan pengamatan ketika On Job Training di Subdit Standardisasi dan Kelembagaan
Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR
ditemukan beberapa isu yang akan dipecahkan sebagai berikut:
1. Kurang efektifnya fungsi petugas piket keamanan di lingkungan Direktorat PSPAM.
2. Peningkatan kerapihan dan kenyamanan ruangan Subdit Standardisasi dan Kelembagaan melalui
penataan penyimpanan dokumen.
3. Kurang efisiennya sinergitas data antar subdit di Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum.
Isu-isu tersebut kemudian dilakukan analisis tapisan isu dengan menggunakan metode Urgency,
Seriousness, Growth (USG) untuk menetapkan isu yang berkualitas dan mendapatkan core isu yang akan
dirumuskan solusi penyelesaiannya dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG
sampai tidak USG. Penjelasan USG adalah sebagai berikut:
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindak lanjuti.
2. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan.
3. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
dengan segera.
Di bawah ini adalah tabel analisis USG untuk isu-isu yang ditemukan penulis selama pelaksanaan OJT.
3
Tabel 1. Analisa Isu dengan Metode USG
Berdasarkan hasil penilaian dengan metode USG terpilihlah nilai tertinggi untuk isu yang harus
segera diselesaikan, memiliki tingkat keseriusan permasalahan yang tinggi dan berpotensi untuk semakin
berkembang menjadi masalah yang lebih besar jika tidak diselesaikan, yaitu isu peningkatan kerapihan
dan kenyamanan ruangan Subdit Standardisasi dan Kelembagaan melalui penataan penyimpanan
dokumen. Dampak yang bisa terjadi dikarenakan isu ini pun sangat berkaitan dengan Manajemen ASN
yang menekankan tersedianya sumber daya yang unggul dan profesional guna membangun
profesionalitas birokrasi. Berikut dampak-dampak yang akan ditimbulkan apabila isu terhambatnya
produktivitas kinerja akibat ketidakteraturan penataan dokumen apabila tidak segera ditangani.
1. Penumpukan dokumen-dokumen yang sudah tidak terpakai.
2. Tidak efisiennya ruang penyimpanan dokumen.
3. Suasana saat bekerja tidak nyaman
4. Ketidakrapihan bisa menciptakan efek domino terhadap kebiasaan.
Gagasan pemecahan isu yang diusulkan untuk penanganan isu yang telah dipilih yaitu pembuatan
infografis prosedur penataan dokumen.
4
2.5 Matriks Rencana Aktualisasi
Adapun matriks rencana aktualisasi untuk menyelesaikan isu yang diangkat tercantum dalam tabel berikut.
5
2 Pembuatan infografis Konsultasi dengan Hasil notulensi Nilai Etika Publik: Membantu agar Peningkatan Nilai
prosedur penataan mentor. koordinasi berkoordinasi pembinaan sumber Etika Akhlakul
dokumen Menyusun Prosedur dengan atasan daya manusia di Karimah terkait
prosedur penataan penataan membutuhkan sikap bidang etika berinteraksi
dokumen dengan dokumen sopan santun dan penyelenggaraan dengan atasan,
mengacu pada ramah, sistem penyediaan Profesional terkait
arahan mentor Nilai Nasionalisme: air minum berjalan menaati jalur
dan bahan efektif dengan
berdasarkan kordinasi, serta
referensi yang menjaga tingkat
Pancasila sila ke-4 Orientasi Misi
telah produktivitas kerja
dalam pelaksanaan dengan membantu
dikumpulkan.
koordinasi dan tugas-fungsi
Membuat
diskusi dalam organisasi yang
infografis
prosedur penataan permusyawaratan, berlandaskan
dokumen. Nilai Akuntabilitas, pemikiran Visioner.
menerapkan
pengetahuan dari
mentor dan
referensi-referensi
sebagai bentuk
pertanggungjawaban
keilmuan.
3 Sosialisasi dan Konsultasi dengan Hasil notulensi Nilai Etika Publik: Membantu agar Peningkatan Nilai
pengaplikasian mentor. koordinasi berkoordinasi pembinaan sumber Etika Akhlakul
prosedur penataan Proses sosialisasi Dokumentasi dengan atasan daya manusia di Karimah terkait
dokumen di unit infografis kegiatan membutuhkan sikap bidang etika berinteraksi
kerja penataan sopan santun dan penyelenggaraan dengan atasan,
dokumen. ramah, sistem penyediaan Profesional terkait
Proses Nilai Nasionalisme: air minum berjalan menaati jalur
pengaplikasian efektif dengan
berdasarkan kordinasi, serta
prosedur penataan menjaga tingkat
Pancasila sila ke-4 Orientasi Misi
dokumen. produktivitas kerja
dalam pelaksanaan dengan membantu
6
koordinasi dan tugas-fungsi
diskusi dalam organisasi yang
permusyawaratan, berlandaskan
Nilai Akuntabilitas: pemikiran Visioner.
adanya dokumentasi
kegiatan sebagai
wujud transparansi,
Nilai Komitmen
Mutu: berusaha
tetap menjaga
kualitas penerapan
kegiatan dengan
senantiasa
melakukan
mentoring sebelum
kegiatan.
4 Melakukan evaluasi Melakukan Laporan Nilai Akuntabilitas: Membantu agar Peningkatan Nilai
pelaksanaan kegiatan perbandingan evaluasi hasil pertanggungjawaban pembinaan sumber Etika Akhlakul
kondisi sebelum penerapan terhadap hasil daya manusia di Karimah terkait
dan setelah prosedur pelaksanaan bidang etika berinteraksi
penataan aktualisasi, penyelenggaraan dengan atasan,
dokumen Nilai Komitmen sistem penyediaan Profesional terkait
Mutu: mencari tahu air minum berjalan menaati jalur
efektivitas kegiatan efektif dengan
kordinasi, serta
agar komiten mutu menjaga tingkat
Orientasi Misi
terjaga. produktivitas kerja
dengan membantu
tugas-fungsi
organisasi yang
berlandaskan
pemikiran Visioner.
7
2.6 Timeline Realisasi Aktualisasi
Hari ke-
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Mencari referensi Ra
Ri
2 Pembuatan infografis Ra
Ri
3 Sosialisasi dan pengaplikasian Ra
Ri
4 Evaluasi Ra
Ri
8
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
Dalam pelaksanaan aktualisasi, ada beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan yaitu:
9
Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:
Etika Publik: berkoordinasi dengan atasan membutuhkan sikap sopan santun dan ramah.
Nasionalisme: berdasarkan Pancasila sila ke-4 dalam pelaksanaan koordinasi dan diskusi
dalam permusyawaratan
10
b. Membuat Infografis Prosedur Penataan Arsip
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan penyusunan prosedur yang langsung
ditransformasikan ke dalam bentuk infografis berdasarkan referensi arahan mentor dan peraturan
yang berlaku dengan menyesuaikan pada kondisi lingkungan Subdirektorat Standardisasi dan
Kelembagaan. Prosedur yang awalnya direncanakan berjudul Prosedur Penataan Dokumen
kemudian diubah menjadi Prosedur Penataan Arsip dikarenakan mengacu pada referensi-
referensi yang tersedia, kemudian juga adanya tambahan terkait antisipasi penggunaan aplikasi
E-Arsip Kementerian PUPR.
11
Nilai-nilai yang tercermin dalam kegiatan ini adalah:
Akuntabilitas: menerapkan pengetahuan dari mentor dan referensi-referensi sebagai bentuk
pertanggungjawaban keilmuan.
12
3.1.3 Sosialisasi dan Pengaplikasian
a. Konsultasi dengan mentor
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan konsultasi dengan mentor untuk
mendapatkan masukan terkait infografis prosedur yang telah dibuat.
Etika Publik: berkoordinasi dengan atasan membutuhkan sikap sopan santun dan ramah.
Nasionalisme: berdasarkan Pancasila sila ke-4 dalam pelaksanaan koordinasi dan diskusi
dalam permusyawaratan.
c. Proses pengaplikasian
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis membantu melakukan penyusunan arsip untuk
memberikan contoh langsung pengaplikasian Infografis Penataan Arsip.
13
Gambar 5. Foto Penerapan Infografis
3.1.4 Evaluasi
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan peninjauan terhadap dampak dari
aktualisasi yang telah dilakukan terhadap Subdirektorat Standardisasi dan Kelembagaan, Direktorat
PSPAM. Adanya Infografis Penataan Arsip ini cukup membantu dalam mengingatkan kembali sistem
penataan dokumen yang semestinya sehingga para stakeholder memiliki referensi yang mudah
dipahami untuk menata dokumennya.
14
Gambar 6. Foto Hasil Penerapan Infografis
3.2 Kendala
1. Para stakeholder kesulitan untuk membagi waktu antara pekerjaan dan merapikan arsipnya.
2. Keterbatasan waktu untuk berkordinasi dengan mentor.
3.3 Strategi
1. Mengingatkan dan membantu proses penataan.
2. Mengoptimalkan teknologi untuk berdiskusi dengan mentor.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Manfaat
Jika dilihat kembali pada tujuan rancangan aktualisasi, maka manfaat yang didapatkan dari
adanya Infografis Penataan Arsip ini yaitu lebih efisiennya ruang penyimpanan arsip, sistem
penyimpanan arsip menjadi lebih teratur dan rapi, dan adanya antisipasi penggunaan aplikasi E-Arsip
Kementerian PUPR.
4.2 Kesimpulan
Kemudahan memahami informasi yang tersedia sangat membantu dalam kelancaran
pekerjaan, maka dari itu penyampaian prosedur dalam bentuk infografis merupakan hal yang efektif.
Pembuatan Infografis Penataan Arsip merupakan hal yang direkomendasikan untuk mengatasi core
issue yang didapatkan selama menjalani On Job Training dan seluruh kegiatan aktualisasi telah
dijalankan selama 30 hari kerja.
Keberlanjutan dari kegiatan aktualisasi ini adalah konsistensi penerapan sistem penataan arsip
dan penerapan aplikasi digital pengarsipan yaitu E-Arsip Kementerian PUPR.
4.3 Saran
1. Sebaiknya pengarahan mengenai tugas aktualisasi dilakukan pada awal masa OJT CPNS agar
sebelum kegiatan rancangan aktualisasi para CPNS sudah terfokus mencari isu dan gagasan
pemecahan isu.
2. Sebaiknya penerapan Infografis Penataan Arsip bisa terus dipantau agar terus berkelanjutan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Akuntabilitas”. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Anti Korupsi”. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Etika Publik”. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Komitmen Mutu”. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Nasionalisme”. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Manajemen Aparatur Sipil
Negara”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Pelayanan Publik”. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Whole of Government”.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Pusat Pengembangan Program dan Penyelenggaraan Diklat (2014). Kebijakan Pelatihan Dasar
Calon PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS). Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
LAMPIRAN