Anda di halaman 1dari 5

HUKUMAN MATI DITIN1AU DARI ASAS POKOK HAK ASASI

MANUSIA

Proposal Penelitian


Disusun dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Metodologi
Penelitian Hukum






Oleh:
Fakhry Fauzan Rukmana
E0007125


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perdebatan legalitas dari hukuman mati pada dasarnya sudah usai
dengan keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi No. 2-3/PUU-V/2007 yang
menetapkan bahwa hukuman mati masih memiliki legalitas dalam sistem
hukum Indonesia. Namun, hal tersebut tidak meniadikan pembahasan tentang
isue seputar hukuman mati terselesaikan, mininal dalam dunia akademik.
Hukuman mati sangat menarik untuk dikaii karena ienis hukuman ini
mempunyai siIat yang istimewa, yaitu 770;078-0. 770;078-0 mengandung
arti tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula, sebagaimana hukuman
pidana lainya seperti peniara, kurungan, atau denda. Alasan itulah yang
meniadikan hukuman tetap dipertahankan paska amandemen Undang Undang
Dasar 1945.
Hukuman mati, dianggap oleh sebagian pihak dapat menimbulkan eIek
iera sehingga membuat pelakunya dan orang lain berIikir untuk melakukan
pelanggaran pidana yang mempunyai ancaman seperti mendistribusikan
narkotika, pembunuhan berencana, dan terorisme. Terlepas dari konteks
dampak sosial hukuman mati, rasa keadilan lebih meniadi perhatian utama
dari lahirnya hukuman mati. Hukuman mati pada tradisi agama samawi
dituiukan untuk membalaskan dendam pihak keluarga korban yang secara
hukum dibenarkan demi memperoleh keadilan. Dalam beberapa kasus, metode
eksekusi dari hukuman mati mengikuti apa yang telah dilakukan terpidana
mati, iika si pembunuh membunuh korbannya dengan cara disiksa terlebih
dahulu, maka hal itu diterapkan pula untuk metode eksekusinya.
Pidana mati, pada prosesnya memakan waktu yang sangat lama.
Seorang terpidana mati bisa menunggu sampai 10 tahun lebih untuk
menunggu eksekusi semeniak vonis mati sudah ditetapkan dan mempunyai
kekuatan hukum yang tetap. Hal tersebut belum ditambah dari proses
penyidikan, penyelidikan dan proses persidangan. Proses pemidanaan sampai
dengan eksekusi mati bisa memakan waktu sampai 15 tahun lamanya. Hal
tersebut ielas merupakan pemborosan waktu, biaya, dan tenaga.
Instrumen hak asasi manusia internasional menyatakan bahwa hak
untuk hidup adalah hak yang tidak dapat dikurangi (Pasal 6 ICCPR). Hak
hidup adalah sebuah anugrah yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia dan
manusia tidak ada hak untuk melanggar hak ini. Hal tersebut meniadi sebuah
kontroversi karena Indonesia sudah mengakui hak ini dalam amandemen
konstitusinya yang tercantum dalam pasal 28 dan dinyatakan hak yang tidak
dapat diganggu gugat dalam pasal 28I. Terdapat sebagian pihak yang
mengatakan bahwa tersebut adalah bentuk dari pengingkaran terhadap
konstitusi, dan ada pula yang berpendapat hukuman mati harus tetap
dipertahankan untuk meniamin terpenuhinya rasa keadilan masyarakat.



B. RUMUSAN MASALAH
erdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di
atas, maka untuk membangun penelitian ini penulis hendak merumuskan
permasalah pokok dalam bentuk pertanyaan yang akan diiawab pada A
Pembahasan. Rumusan masalah tersebut adalah :
1. agaimanakah hukuman mati dalam sistem Indonesia?
2. agaimanakah hak untuk hidup dan perkembagannya di Indonesia?
3. agaimana trend Internasional dalam menyikapi permasahan hukuman
mati?
4. enarkah hukuman mati termasuk pelanggaran terhadap hak asasi
manusia?

. TU1UAN PENELITIAN
Tuiuan dari penelitian hukum 'Tiniauan Hukuman Mati Terhadap Hak
Asasi Manusia adalah untuk mencari relasi antara hukuman mati dengan hak
asasi manusia. Hasil akhir dari penelitian adalah untuk menyimpulkan apakah
hukuman mati memang bertentangan dengan hak asasi manusia dan mencari
data-data terkait hukuman mati.





D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanIaat dalam
memberikan sumbangan pengetahuan bagi khasanah ilmu hukum di
Indonesia, khususnya terkait tiniauan asas pokok hak asasi manusia yang
terhadap keberadaan hukuman mati di Indonesia dan terkait hukum pidana
umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. bagi, ----------
b. bagi---------
c. agi pihak-pihak terkait yang memiliki kewanangan dalam hal............,
penelitian ini diharapkan dapat dimanIaatkan sebagai masukan yang
membangun terkait keberadaan hukuman mati di Indonesia.
d. agi peneliti selaniutnya, penelitian ini diharapkan dapat meniadi
bahan reIerensi dan ruiukan bagi penelitian-penelitian yang lebih
kompleks terkait keberadaan hukuman mati di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai