Disusun Oleh:
RATNA AGUSTINA
1020019
FARMASI KLINIS
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Kepala SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi
2
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
Puskesmas Cileungsi SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi
Menyetujui,
Kepala SMK MUHAMMADIYAH 4 CILEUNGSI
3
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puja dan puji syukur kami ke hadirat Allah SWT, Yang
sudah melimpahkan hidayahnya serta memberi kami kesempatan didalam
menyelesaikan laporan PKL atau Praktek Kerja Lapangan yang sudah kami buat
ini.
Praktek kerja yang satu ini ialah salah satu upaya didalam menjalin sebuah
kerja sama secara baik didalam bidang ekonomi di Masyarakat menengah serta
mengetahui Laporan kefarmasian. Dan kami juga mengharapkan praktek kerja ini
yang akan memberi banyak sekali manfaat untuk kami para mahasiswi.
1. Bapak Eko Endro Purnomo, SE, M.Pd, sebagai Kepala Sekolah SMK
Muhammadiah 4 Cileungsi
2. Ibu Rahayu Rahmani I.,S.Kep, Ns, sebagai Kepala Program Keahlian
Kesehatan
3. Ibu Yustisia Maidani,S.Pd, sebagai Kepala Seksi Hubungan Industri
dan Hubungan Masyarakat
4. Ibu Apt, Krismiati,S.Farm.,Apt, sebagai Pembimbing Utama Prakerin
5. Bapak dr.Faraitoddy, sebagai Kepala Puskesmas Cileungsi
6. Ibu Suci Rochayati S.KM, sebagai Kepala Personalia/TU Puskesmas
Jonggol
7. Bapak Apt, Fajar Budiman,. S.Farm, sebagai Apoteker Pembimbing
PKL Puskesmas Cileungsi
8. Staff Pegawai Puskesmas Cileungsi
9. Orang tua yang selalu mendukung kami
4
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
prakerin
Cileungsi,Februari 2022
Ratna Agustina
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... 2
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ 3
KATA PENGANTAR.................................................................................... 4
5
DAFTAR ISI................................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 7
1. Latar Belakang............................................................................. 7
2. Tujuan Prakerin............................................................................ 8
3. Manfaat Prakerin.......................................................................... 9
BAB II PROFIL PENGESAHAN.............................................................. 10
1. Sejarah Puskesmas....................................................................... 10
2. Visi dan Misi Puskesmas............................................................. 12
3. Identitas Puskesmas..................................................................... 13
4. Struktur Organisasi...................................................................... 14
5. Ruang Lingkup Puskesmas.......................................................... 15
6. Tata Tertib Puskesmas................................................................. 16
7. Job Deskripsi/DU/DI................................................................... 17
BAB III LAPORAN KEGIATAN............................................................... 19
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................. 19
2. Kegiatan Prakerin......................................................................... 19
3. Kegiatan Kerja Dasar Farmasi di Puskesmas.............................. 20
4. Langkah-langkah Kerja................................................................ 45
5. Pembahasan Hasil Prakerin.......................................................... 48
6. Hambatan/ Kendala Prakerin....................................................... 48
1. Kesimpulan.................................................................................. 49
2. Saran............................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 50
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
6
Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan memberikan
pengajaran kepada siswi dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha yang relevan
terkait kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin juga bertujuan
untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa mendatang para
siswa dapat bersaing dalam dunia atingc yang semakin ketat seperti saat ini, untuk
mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis dengan wawasan yang
luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, meningkatkan
mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta mengasah dan
mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah masing masing
terkait jurusannya. Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari
sekian banyak visi dan misi SMK MUHAMMADIYAH 4 CILEUNGSI dalam
mempersiapkan siswa dan siswinya untuk memasuki dunia usaha (DI/DU)
nantinya. Dunia usaha tersebut tentunya tidak dapat diperoleh dengan mudah,
maka dari itu para siswa tidak hanya dibekali dengan teori belajar saja tetapi juga
pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah lulus sekolah.
B. TUJUAN PRAKERIN
Pelaksanaan Pendidikan Praktik Kerja Industri degan tujuan:
b. Menabah “Link and Match” antara sekolah menengah kejurusan (SMK) dengan
dunia usaha dan atingc.
c. Membentuk pola atin dan budaya kerja pada siswa secara langsung dan
kompetitif.
7
f. Mengenalkan dan memasarkan siswa terhadap dunia dan atingc dalam
perekrutan tenaga kerja paska kelulusan ditingkat SMK.
g. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia atingc maupun
dunia usaha
f. Siswa mampu meracik obat dan menyiapkan sediaan obat sesuai resep dokter.
D. MANFAAT PRAKERIN
a. Setelah melaksanakan prakerin kita lebih tahu tentang berbagai macam obat dan
yang semula kita tidak tahu kini kita menjadi sedikit lebih tahu.
b. Dalam melaksanakan prakerin kita ati lebih tanggung jawab dengan pekerjaan,
waktu, dan terhadap profesi kita.
d. Semakin paercaya diri saat kita menerangkan kegunaan obat yang di tanyakan
oleh konsumen.
8
BAB II
9
Pada tahun 1950 warga masyarakat Cileungsi merasa membutuhkan
sarana pelayanan kesehatan, dan pada saat itu belum ada tempat untuk pelayanan
kesehatan. Dengan adanya seorang ating, kemudian mengajukan ke jabatan
kesehatan wilayah Bogor dan mendapatkan respon dari pihak jabatan kesehatan.
Sehingga tim dari jabatan kesehatan Kabupaten Bogor yang diwakili oleh SB
Zahar, melakukan survey lokasi ke Cileungsi. Ada pula sebidang tanah milik
R.Roekmini Danoe Tinggal dijalan Panaragan no. 22 Bogor, yang dianggap
strategis untuk dijadikan sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat
cileungsi, tidak ada kesulitan pada saat itu akhirnya pihak jawatan kesehatan
kabupaten bogor diwakili SB Zahar, melakukan musyawarah kaitan dengan tanah
tersebut yang akhirnya. Tanggal 22 September 1952. Sebidang tanah di beli oleh
Pemda kabupaten Bogor dengan luas tanah 3720 m dan berikut timbuh-tumbuhan
dan bangunan rumah pembatasan dengan:
a. Tugas Pokok:
10
2. Puskesmas mengintekrasikan program yang dilaksanaknnya dengan
pendekatan keluarga.
3. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran yang
b. Fungsi :
11
I. Melaksnakan pencatatan,pelaporan,dan evalasi terhadap akses,mutu,dan
cakupqn pelayanan kesehatan.
J. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarkat kepada
dinas kesehatan di daerah kabupaten/kota, melaksanakan ating
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit.
K. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
1. Melakukan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya melalui pengoordinasian
sumber daya kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
VISI :
MISI :
MOTTO :
12
1) SACEDAK (Sadar Cek Dahak)
2) POJOK SATE (Projek Sadar Tensi)
3) GEMETAR (Gerakan Mesjid Tanpa Rokok)
4) RABU KE TASIK (Rabu ke Talkshow Kesehatan)
5) KASI PEPAYA (Konseling Asi Perawatan Payudara)
6) PEPESAN (Peduli Pekerja Periksa Kesehatan)
4. Email : puskesmascileungsi@gmail
Kepala Puskesmas
Dr.Faraitoddy
13
KEPALA TATA USAHA
Suci Rochayati,SKM
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)
14
Adapun uraian tugas-tugas, tanggungjawab dan wewenang pokok pada
Puskesmas Cileungsi adalah:
1 .Kepala Puskesmas
Kepala Tata Usaha memiliki tugas untuk melaksanakan seluruh fungsi manajemen
puskesmas bersama-sama dengan bagian pelaksana puskesmas sekaligus memiliki
fungsi sebagai manajer.
3. Pelaksana Farmasi
4. Dokter gigi
Dokter gigi memiiki tugas melayani dan memeriksa pasien yang akan berobat
yang memiliki masalah dengan gigi dan mulut, dan dokter gigi dapat merujuk
pasien.
5. Pelaksana Vaksin
Pelaksana Vaksin memilki tugas dalam melaksanakan vaksin pada setiap harinya
di Puskesmas Cileungsi.
6. Pelaksana Kebidanan
15
dan juga melaksanakan kegiatan Posyandu sesuai dengan perencanaan yang telah
dilakukan.
7. Pelaksana Gizi
8. Operator Komputer
1) pelayanan umum.
2) Senin sampai dengan Kamis pukul 07. 15 Wib sampai 14.00 WIB.
16
1. Dinas pagi pukul 07.30 WIB sampai 14.00 WIB
G. JOB DESKRIPSI/DU/DI
1. Pelayaanan pengobatan umum 08: 00 s/d 14: 00 08: 00 s/d 11:00 08:00
s/d 12:00 Tiap hari kerja.
2. Pelayanan MTBS 08: 00 s/d 14 : 00 08: 00 s/d 11:00 08:00 s/d 12:00 Tiap
hari kerja
3. Pelayanan pengobatan gigi 08: 00 s/d 14: 00 08: 00 s/d 11:00 08:00 s/d
12:00 Tiap hari kerja
4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak 08: 00 s/d 14 : 00 08: 00 s/d 11:00
08:00 s/d 12:00 ,Tiap hari kerja
5. Pelayanan keluarga berencana 08: 00 s/d 14: 00 08: 00 s/d 11:00 08:00 s/d
12:00, Tiap hari kerja
6. Pelayanan labolatorium 08: 00 s/d 14 : 00 08: 00 s/d 11:00 08:00 s/d
12:00 ,Tiap hari kerja
7. Pelayanan pengobatan TB paru Setiap hari rabu jam 08.00 s/d 14.00
8. Pelayanan pengobatan kista Setiap hari rabu jam 08.00 s/d 14.00
9. Pelayanan khitan/sunat 08:00 s/d 14:00 08:00 s/d 11:00 08:00 s/d
12:00 ,Tiap Hari Kerja
10. Klinik sanitasi Setiap hari rabu jam 08.00 s/d 14.00
11. Pelayanan IMS (HIV) Setiap hari rabu jam 08.00 s/d 14.00
12. Konseling gizi/kadarzi Setiap rabu dan kamis jam 08.00s/d 14.00
13. Pkpr Setiap hari rabu jam 08.00 s/d 14.00
14. Pelayanan surat keterangan:
* keterangan sakit 08.00 s.d 14.00 08.00 s.d 11.00 08.00 s.d 12.00 Tiap
Hari Kerja
17
* Keterangan sehat 08.00 s.d 14.00 08.00 s.d 11.00 08.00 s.d 12.00 Tiap
Hari Kerja
* Imunisasi bayi Setiap hari selasa dan kamis jam s.d 14.00
* Imunisasi ibu hamil 08.00 s.d 14.00 08.00 s.d 11.00 08.00 s.d 12.00
* Imunisasi calon pengantin 08.00 s.d 11.00 08.00 s.d 11.00 08.00 s.d
12.00
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
18
A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKERIN
B. KEGIATAN PRAKERIN
a. 2 Hari
b. 1 Hari
Di ruang PENDAFTARAN
c. 10 Hari
Di ruang APOTEK
19
- Penyerahan obat kepada pasien dan memberikan informasi obat
kepada pasien.
- Menghitung resep BPJS dan Umum lalu mencatatnya di buku resep.
d. 2 Hari
Di pengarahan pasien
e. 5 Hari
1) Perencanaan kebutuhan;
2) Permintaan;
3) Penerimaan;
4) Penyimpanan;
5) Pendistribusian;
6) Pengendalian;
20
7) Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan; dan
3) Konseling;
a. Perencanaan kebutuhan;
21
pengembangan. Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
dan Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus melibatkan tenaga
kesehatan yang ada di Puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan, dan
perawat, serta pengelola program yang berkaitan dengan pengobatan.
Proses perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi per tahun dilakukan secara
berjenjang (bottom-up). Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian
Obat dengan menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat (LPLPO). Selanjutnya Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota akan
melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan Sediaan Farmasi
Puskesmas di wilayah kerjanya, menyesuaikan pada anggaran yangtersedia
dan memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer stock, serta
menghindari stok berlebih.
b. Permintaan;
c. Penerimaan;
22
Tenaga Kefarmasian dalam kegiatan pengelolaan bertanggung jawab
atas ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai berikut kelengkapan catatan yang
menyertainya.
d. Penyimpanan;
23
5) tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
e. Pendistribusian;
2) Puskesmas Pembantu;
3) Puskesmas Keliling;
4) Posyandu; dan
5) Polindes.
24
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis Habis
Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penarikan
sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar/ketentuan peraturan
perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar berdasarkan
perintah penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau berdasarkan
inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall) dengan tetap
memberikan laporan kepada Kepala BPOM. Penarikan Bahan Medis
Habis Pakai dilakukan terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh
Menteri. Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai bila:
2. telah kadaluwarsa;
1) membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
akan dimusnahkan;
g. Pengendalian;
25
Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan
sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak
terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan Obat di unit pelayanan
kesehatan dasar. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan
kekosongan Obat di unit pelayanan kesehatan dasar. Pengendalian Sediaan
Farmasi terdiri dari:
1) Pengendalian persediaan;
h. Administrasi; dan
26
1. mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga
dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
3) Tanggal resep.
27
1) Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan Obat.
2) Duplikasi pengobatan.
4) Kontra indikasi.
5) Efek adiktif.
28
Kegiatan:
3) Tenaga.
4) Perlengkapan.
4. Konseling;
Kegiatan:
29
2) Menanyakan hal-hal yang menyangkut Obat yang
dikatakan oleh dokter kepada pasien dengan metode
pertanyaan terbuka (open-ended question), misalnya apa
yang dikatakan dokter mengenai Obat, bagaimana cara
pemakaian, apa efek yang diharapkan dari Obat tersebut,
dan lain-lain.
3) Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara
penggunaan Obat.
4) Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien,
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan cara penggunaan Obat untuk
mengoptimalkan tujuan terapi.
1. Kriteria pasien:
a) Ruangan khusus.
30
perlu dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy
Care) yang bertujuan tercapainya keberhasilan terapi Obat.
31
b. Untuk pasien lama dengan instruksi baru
32
terwujud komitmen, keterlibatan, dan kemandirian pasien dalam
penggunaan Obat sehingga tercapai keberhasilan terapi Obat.
Tujuan:
1. Menemukan efek samping Obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak
dikenal dan frekuensinya jarang.
2. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping Obat yang sudah sangat
dikenal atau yang baru saja ditemukan.
Kegiatan:
33
2) Memberikan rekomendasi penyelesaian masalah yang terkait dengan
Obat.
Kriteria pasien:
3) Adanya multidiagnosis.
Kegiatan:
6) Melakukan evaluasi.
7) Memberikan rekomendasi.
Tujuan:
34
2)Melakukan evaluasi secara berkala untuk penggunaan Obat
tertentu.
a. monitoring; dan
b. evaluasi.
a. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
35
Tugas dan Wewenang Apoteker Tugas Apoteker :
9. Resep
Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi, dan dokter hewan
yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat-
obatan bagi penderita. Resep harus memuat:
36
a. Nama, Surat Izin Praktik (SIP), alamat, dan nomor telepon dokter.
b. Tanggal penulisan resep.
c. Nama, potensi, dosis, dan jumlah obat.
d. Aturan pemakaian yang jelas.
e. Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien.
f. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep.
Copy resep adalah ating resep yang dibuat oleh apoteker atau apotek.
Selain memuat semua keterangan obat yang terdapat pada resep asli. Istilah lain
dari copy resep adalah apograph, exemplum, afschrtif. Apabila Apoteker
Pengelola Apoteker berhalangan melakukan tugasnya, penandatanganan atau
pencantuman paraf pada ating resep yang dimaksud diatas dilakukan oleh
Apoteker Pendamping atau Apoteker Pengganti dengan mencantumkan nama
terang dan status yang bersangkutan. Salinan resep hanya boleh diperlihatkan 22
kepada dokter penulis atau yang merawat penderita- penderita sendiri dan petugas
kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut perundang-undangan yang
berlaku. (contohnya petugas pengadilan bila diperlukan untuk suatu perkara).
a. Salinan resep harus ditandatangani oleh APA (bila tidak ada dilakukan
oleh apoteker pendamping, asisten apoteker kepala, apoteker supervisor
atau apoteker pengganti dengan mencantumkan nama terang dan status
yang bersangkutan).
b. Resep/ating resep harus dirahasiakan.
c. Resep/ating resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep
atau yang merawat penderita, penderita yang bersangkutan, petugas
kesehatan atau petugas lain yang berwenang menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
11. Pemusnahan Resep Diadakan 3 tahun sekali dilakukan dengan cara dibakar
atau dengan cara lain yang sesuai oleh Apoteker Penanggung Jawab dan
disaksikan oleh sekurangkurangnya seorang petugas Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian.
37
Berikut hal yang harus diperhatikan pada saat pemusnahan resep:
1. Pada pemusnahan resep harus dibuat Berita Acara Pemusnahan.
2. Pemusnahan resep wajib dilaporkan dengan melampirkan Berita Acara
Pemusnahan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat
dan tembusan Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan setempat.
Pemusnahan obat atau bahan obat dilakukan terhadap obat yang sudah
kedaluwarsa atau rusak yang sudah tidak memenuhi standar mutu, kualitas
dan keamanan untuk didistribusikan. Sebelum dilakukan pemusnahan obat
atau bahan obat diklasifikasikan dan diidentifikasi secara tepat serta diberi
label yang jelas, disimpan secara terpisah dan terkunci. Metode atau cara
pemusnahan ada berbagai macam dan harus sesuai dengan kriteria produk
serta mempertimbangkan 18 keefektifan biaya dan metode, berikut metode
pemusnahan yang digunakan untuk limbah farmasi :
38
Engineered landfill Engineered landfill
Sewer
39
mengganggu lingkungan sekitar. Aliran air yang mengalir deras juga
dapat digunakan untuk membilas sejumlah kecil obat-obatan atau atingc
cair yang diencerkan dengan baik. Membakar dalam wadah terbuka
obat-obatan tidak boleh dihancurkan dengan membakar pada suhu
rendah dalam wadah terbuka 20 karena dapat menghasilkan polutan
beracun dapat terlepas ke udara. Kemasan kertas dan karton yang tidak
untuk didaur ulang dapat dibakar. Namun, ating polivinil klorida (PVC)
tidak boleh dibakar.
Insenerasi
2) Permintaan Khusus
40
Pelaporan narkotik, psikotropika dan atingc farmasi dalam bentuk
obat jadi dilaporkan ke dinas kesehatan kota provinsi dengan tembusan
balai POM pelaporan dilakukan paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
41
bagan alur pelayanan puskesmas di masa atingc:
ALUR PELAYANAN PUSKESMAS DI MASA PENDEMI
Pelayanan penunjang
PASIEN
DATANG & KONSELING:
MENCUCI - SANITASI
TANGAN - GIZI Rujukan
42
ALUR PELAYANAN RESEP DI PUSKESMAS CILEUNGSI:
Resep Datang
Skrining Resep
Pengemasan
Pengambilan Obat
Pemberian Lebel/Etiket
Peracikan
Pengemasan
Pemberian Lebel/Etiket
Pemeriksaan Aktur
43
Penyerahan Obat
LANGKAH LANGKAH KERJA
1. Melayani resep
Alur resep :
2. Mengantar RM
3. Pengarahan pasien
a. Mengarahkan pasien yang ingin berobat/ vaksin/ poli gigi/poli umum/ dll.
44
4. Ruang Covid
a. Merapihkan obat
2) Melakukan pendistribusian
a) Tanggal.
b) Nama.
c) Umur.
d) Alamat.
45
3) Monitoring penggunaan obat rasional, meliputi:
a) Tanggal.
b) Nama.
c) Umur.
d) Alamat.
e) Keterangan.
g) Jenis sediaan.
h) Nama obat.
i) Dosis.
46
PEMBAHASAAN HASIL PRAKERIN
Selama Prakerin di Puskesmas Cileungsi mendapatkan banyak pengalaman
dan pengetahuan, seperti:
47
KESIMPULAN
SARAN
Berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan, dan jangan malu
bertanya kepada kakaknya yang ada apabila mengalami kesulitan maupun
48
sesuatu yang belum kita ketahui. Bekerjasama dengan baik dengan seluruh
kakaknya yang ada, agar tercipta suasana kerja yang nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
kumparan, T. d. (2021, 6 25). Contoh Latar Belakang Laporan PKL untuk Siswa
SMK. Retrieved from Berita Terkini:
https://kumparan.com/berita-terkini/contoh-latar-belakang-laporan-pkl-
untuk-siswa-smk-1w0jcX4hdsb/1
Terkini, B. (2021, 6 25). Contoh Latar Belakang Laporan PKL untuk Siswa SMK.
Retrieved from Kumparan.com:
https://kumparan.com/berita-terkini/contoh-latar-belakang-laporan-pkl-
untuk-siswa-smk-1w0jcX4hdsb
49