Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI

DI SUSUN OLEH:
Naura Fadhilah Azzahra

GURU:
Satryana Dayanti S,Pd

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas wajib dari pelajaran biologi dengan judul “Sejarah
perkembangan system klasifikai”.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada guru Biologi
saya yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah saya dapat membawa manfaat bagi pembaca , sekian dan terima
kasih.

Dompu, 13 September 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Arti Klasifikasi secara umum adalah suatu cara penyusunan, penggolongan atau
pengelompokan sesuatu agar menjadi sistematis. Klasifikasi  makhluk hidup merupakan
proses pengaturan makhluk hidup dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai
secara ideal. Ini dicapai dengan menyatukan golongan-golongan yang sama dan
memisahkan golongan-golongan yang berbeda. Hasil proses pengaturan ini ialah suatu
sistem klasifikasi yang menyatakan adanya hubungan kekerabatan organisme. Para ahli
Biologi telah membuat cabang Biologi khusus mengenai klasifikasi yang
disebut Taksonomi. Taksonomi merupakan ilmu tentang identifikasi tatanama dan
klasifikasi makhluk hidup berdasarkan aturan tertentu.Klasifikasi makhluk hidup
menggunakan dasar atau kriteria tertentu, yaitu persamaan ciri atau sifat morfologi,
fisiologi, dan anatomi yang terdapat pada makhluk hidup.

Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang sejalan dengan perkembangan


ilmu pengetahuan, khususnya Taksonomi. Saat ini diketahui terdapat 3 (tiga) system
klasifikasi makhluk hidup, yaitu Sistem Artifisial (Buatan), Sistem Alami, dan Sistem
Filogenetik. Makhluk hidup  yang ada di bumi ini sangat banyak dan beraneka ragam.
Bahkan di tiap daerah memiliki jenis makhluk hidup yang khas, yang tidak ditemukan di
daerah lain. Adanya keanekaragaman makhluk  ini menjadi suatu masalah dalam
mengenal dan mempelajarinya. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang mengatur
keanekaragaman yang ada. Dengan latar belakang ini, ada seorang tokoh Yunani yang
mencetuskan ilmu taksonomi yaitu Theoprates pada tahun 370-285 SM yang kemudian
dikembangkan oleh tokoh dari Swedia. Ilmu taksonomi ini merupakan ilmu tentang
klasisikasi, identifikasi dan tatanama makhluk hidup.

2. Rumusan masalah
 Apakah yang kamu ketahiu tentang klasifikasi?
 Apa tujuan klasifikasi?
 Apakah dampak yang di timbulkan dengan adanya klasifikasi?
 Apa saja system klasifikasi mahluk hidup?
 Apa saja tahap klasifikasi?

3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
bagaimana proses sejarah dan perkembangan Klasifikasi secara umum. Secara umum
Klasifikasi adalah suatu cara penyusunan atau pengelompokan sesuatu agar menjadi
sistematis sedangkan Klasifikasi mahluk hidup adalah pengelompokan mahluk hidup
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi/ Pengertian Klasifikasi


Klasifikasi merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, classificatie, yang
sendirinya berasal dari bahasa Prancis classification. Istilah ini menunjuk kepada sebuah
metode untuk menyusun data secara sistematis atau menurut beberapa aturan atau kaidah
yang telah ditetapkan.

Bisa pula dikatakan bahwa klasifikasi adalah pembagian sesuatu menurut kelas-


kelas. Secara harafiah bias pula dikatakan Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan
yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem
klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan
struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-
pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan
dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari
Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli
botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.

Klasifikasi ilmiah menunjuk bagaimana seorang ahli biologi mengelompokkan dan


mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi
modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut
kesamaan sifat fisik yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus
Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan
dari Darwin.Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak
mudah oleh sebab itu dibuatlah klasifikasi sebagai pengelompokan makhluk hidup. 

2. Sejarah dan perkembangan klasifikasi     


Masa sejarah dan perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup dibagi menjadi 6
sistem berdasarkan cara pemilihan sifat dalam penyusunan klasifikasi, adapun pembagian
tersebut antara lain :

a. Klasifikasi Sistem Manfaat/ Periode tertua


Dalam periode ini secara formal belum dikenal adanya system klasifikasi yang
diakui (sejak ada kegiatan dalam taksonomi sampai kira-kira abad ke-4 sebelum
masehi). Sejak awal kehidupan manusia bergantung pada bahan-bahan yang
berasal dari tumbuhan, manusia sejak dahulu telah melakukan kegiatan-kegiatan
yang termasuk dalam lingkup taksonomi, seperti mengenali dan memilah-milah
tumbuhan mana yang berguna baginya dan yang mana yang tidak, termasuk
pemberian nama, sehingga apa yang ditemukan dapat dikomunikasikan kapada
pihak lain.
Dalam zaman prasejarah orang telah mengenal tumbuh-tumbuhan penghasil
bahan pangan yang penting seperti yang kita kenal sampai saat ini. Jenis-jenis
tumbuhan ini diperkirakan telah diperkenal sejak 7 sampai 10 ribu tahun yang
telah lalu, telah dibudidayakan oleh bangsa Mesir, China, Asiria dan Tigris Di
Timur Tengah serta bangsa-bangsa Indian di Amerika Utara dan Selatan, sejak
beberapa ribu tahun yang lalu telah dikenal berbagai jenis tumbuhan yang
merupakan penghasil bahan pangan, sandang, dan bahan obat yang berarti bahwa
sebenarnya merekapun telah menerapkan suatu sistem klasifikasi, dalam hal ini
suatu system klasifikasi yang didasarkan atas manfaat tumbuhan, sehingga tidak
dapat dianggap sebagai system buatan yang tertua.

Jelaslah bahwa sejak berpuluh – puluh abad yang lalu orang telah terjun dalam
kegiatan – kegiatan taksonomi tumbuhan, walaupun pengetahuan yang telah
mereka kumpulkan belum begitu berarti, juga belum ditata, belum menunjukan
hubungan sebab dan akibat, sehingga belum dapat disebut sebagai ilmu
pengetahuan (science) menurut ukuran sekarang.

Sekalipun tidak ada bukti-bukti konkrit yang berwujud peninggalan-


peninggalan yang berupa dokumen-dokumen atau bentuk karya tulis lainnya,
tidak perlu diragukan lagi bahwa sesuai dengan pernyataan Bloembergen,
permulaan taksonomi tumbuhan harus digali dari kedalaman sejarah peradaban
manusia di bumi ini.

b. Periode system Habitus/ Bentuk


Taksonomi tumbuhan sebagai ilmu pengetahuan baru di anggap pada abad ke-
4 sebelum Masehi oleh orang-orang Yunani yang dipelopori oleh Theophrastes
(370-285 SM) seorang murid dari filsuf Yunani bernama Aristoteles. Aristoteles
sendiri adalah murid filsuf Yunani yang semashur yaitu plato. Aristoteles
adalah filusuf Yunani (384-422) adalah orang yang pertama merintismengadakan
klasifikasi hewanberdasarkan ciri-cirinya. Dia berhasil mengelompokan seribu
jenis hewan tang dikenalnya. Oleh sebab itu, dia dijuluki bapa zoologi. Sistem
klasifikasi yang diusulkan bangsa Yunani dengan Theophrastes sebagai
pelopornya juga diikuti oleh kaum herbalis serta ahli-ahli botani dan nama itu
terus dipakai sampai selama lebih 10 abad.

Pengklasifikasian tumbuhan terutama didasarkan atas perawakan (habitus)


yang golongan-golongan utamanya disebut dengan nama pohon, perdu, semak,
tumbuhan memanjat, dan terna. System klasifikasi ini bersifat dominan dari kira-
kira abad ke-4 sebelum masehi sampai melewati abad pertengahan, dan selama
periode-periode ini ahli-ahli botani, herbalis, dan filsuf telah menciptakan sistem-
sistem klasifikasi yang pada umumnya masih bersifat kasar, namun sering
dinyatakan telah mencerminkan adanya hubungan kekerabatan antara golongan
yang terbentuk.
Theophrastes sendiri yang dianggap sebagai bapaknya ilmu tumbuhan, dalam
karyanya yang berjudul Historia Plantarum telah memperkenalkandan
memberikan deskripsinya untuk sekitar 480 jenis tumbuhan. Dalam karya ini
system klasifikasi yang diterapkan oleh Theoprastes telah mencerminkan falsafah
guru dan eyang gurunya ( Aristoteles dan Plato), yaitu suatu suatu system
klasifikasi tumbuhan berdasarkan bentuk dan tekstur. Selain golongan-golongan
pohon, perdu, semak seperti yang disebut di atas, ia juga mengadakan
pengelompokan menurut umur dan membedakan tumbuhan berumur pendek
(annual), tumbuhan berumur 2 tahun (biennial), serta tumbuhan berumur panjang
(perennial).

Theophrastes juga telah dapat membedakan bunga majemuk yang berbatas


(centrifugal) dan yang tidak berbatas (centripetal), juga telah dapat membedakan
bunga dengan daun mahkota yang bebas (polipetal atau dialipetal) dan yang
berlekatan (gamopetal atau simpetal) bahkan ia telah dapat mengenali perbedaan
letak bakal daun yang tenggelam dan yang menumpang. Adapun yang telah
dilakukan oleh theoprastes hasil klasifikasi tumbuhan yang telah diciptakan masih
dianggap nyata-nyata merupakan suatu sistem artifisial.

c. Periode Sistem Buatan/ Artificial


Periode ini terjadi pada permulaan abad ke 18, yang ditandai dengan sifat
sistem yang murni artifisial, yang sengaja dibuat sebagai sarana pembantu dalam
identifikas tumbuhan. Sistem ini tidak menggunakan bentuk dan tekstur tumbuhan
sebagai dasar utama pengklasifikasian. Tetapi pengambilan kesimpulan mengenai
kekerabatan antara tumbuhan.

Dalam periode ini tokoh yang paling menonjol adalah Karl Linne (Carolus
Linneaus) Dibawah bimbingan Dr. Rudbeck ia menerbitkan karyanya yang
pertama kali mengenai seksualitas tumbuhan. Setelah menjadi dosen ia
menerbitkan karyanya yang berjudul Hortus Uplandikus yang memuat nama-
nama semua tumbuhan yang terdapat dikebunraya di Upsala, yang susunannya
mengikuti sistem de Tournefort. karena jumlah tumbuhan dikebun raya tadi
makin besr jumlahnya maka linneaus menerbitkaan Hortus Uplandikus edisi baru
yang disusun menurut ciptaannya sendiri yang dikenal sebagai Sistema
Sexsuale atau sistem seksual. Doktor Gronovius seorang dokter dan naturalis,
begitu oleh Linneaus, dan Lawson menawarkan kepada Linneaus untuk
membiayai penerbitan naskahnya yaitu Sistema Naturae yang memuat dasar-dasar
pengklasifikasian tumbuhan hewan dan mineral. Selama tahun 1737 sewaktu
dinegeri Belanda karya Linneaus yang diterbitkan berjudul Genera
Plantarum dan Flora Lavonica sambil menunggu pencetakan naskah-naskah itu
Linneaus diberi kesempatan oleh Clifford untuk berkunjung ke Inggris, dan
sekembalinya dari Inggris selama sembilan bulan ia menyiapkan naskah Hortus
Cliffortianus yang berisi jenis-jenis tumbuhan yang dipelihara dalam kebunnya
Clifford selama tiga tahun di Belanda dari tahun 1737 sampai 1739 merupakan
masa yang paling produktif bagi Linneaus. Kurang lebih ada 14 judul tulisannya
terbit waktu itu, yang sebagian besar telah dipersiapkan ketika ia masih di Swedia.

Setelah kembali lagi ke Swedia tidak lagi terbit karyanya yang berarti dari
linneaus selain spesies plantarum yang terbit 1 mei 1753. Pada tahun 1775 ia
mengundurkan diri sebagai guru besar dan tiga tahun kemudian meninggal dunia
setelah menderita sakit selama kurang lebih 2 tahun (10 januari 1778).

Sistem klasifikasi tumbuhan yang diciptakan oleh Linnaeus masih


dikategorikan sebagai sistem artivisial. Nama Sistema Sexsuale untuk sistem yang
diciptakan sebenarnya tidak begitu tepat karena pada dasarnya sistem ini tidak
ditekankan pada masalah jenis kelamin, tetapi pada kesamaan jumlah alat-alat
kelamin seperti jumlah benangsari. Nama-nama golongan tumbuhan yang
diciptakan oleh linnaeus seperti monandria (berbenang sari tunggal), diandria
(berbenangsari dua), triandria berbenangsari tiga dan seterusnya. Itulah sebabnya
sistem klasifikasi tumbuhan ciptaan Linnaeus dikenal pula sebagai sistem
numerik.

Ciptaan Linnaeus ini meupakan sistem yang dinilai revolusioner untuk masa
itu, dan memberikan pengaruh yang lebih besar dari pada sumbangan linnaeus
yang lain,dan sistem ini sengaja dirancang sebagai alat bantu dalam
mengidentifikasi tumbuhan dan ia juga dianggap sebagai pencipta sistem
tatanama ganda yang ia terapkan dalam bukunya Species plantarum yang
diterbitkan pada tanggal 1 mei 1753 yang menjadi pangkal tolak berlakunya
tatanama tumbuhan yang diakui.

Sesungguhnya linnaeus dianggap tidak tepat bila ia sebagai pencipta tatanama


ganda. Sebelum linnaeus, sistem tatanama ganda telah dirintis oleh caspar bauhin,
yang dalam tahun 1623 dalam bukunya pinax theatri botanici telah menerapkan
sistem tatanama ganda pada tumbuhan. Karena besar jasa-jasa yang diberikan
oleh linnaeus bagi perkembangan taksonomi umumnya dan taksonomi tumbuhan
khususnya bagi dunia ilmu hayat linnaeus mendapatkan gelar sebagai “Bapak
Taksonomi”  baik hewan maupun tumbuhan dan juga mendapat pengakuan dari
negara yang diberikan oleh raja swedia yang mengangkat linnaeus ke jenjang
bangsawan, sehingga nama karl linne diubah menjadi karl von linne.

d. Periode Sistem Alamiah


Menjelang berakhirnya abad ke-18 terjadi perubahan-perubahan yang
revolusioner dalam pengklasifikasiaan tumbuhan. Sistem klasifikasi yang baru ini
disebut “sistem alam” yaitu golongan yang terbentuk merupakan unit-unit ynag
wajar (natural) bila terdiri dari anggota-anggota itu,dan dengan demikian dapat
tercermin pengertian manusia mengenai yang disebut yang dikehendaki oleh
alam. Secara harfiah istilah “sistem alam” untuk aliran baru dalam klasifikasi ini
tidak begitu tepat karena pada hakekatnya semua sistem klasifikasi adalah sistem
buatan. Untuk sitem klasifikasi yang digunakan dalam periode ini, digunakan
nama “sistem alam” (natural system) dengan maksud untuk memenuhi keinginan
manusia akan adanya penataan yang tepat yang lebih baik dari sistem-sistem
sebelumnya.

e. Periode Sistem Filogenetik


Teori evolusi, teori desendensd atau teori keturunan seperti yang diciptakan
oleh darwin merupakan suatru teori hingga sekarang oleh sebagian orang terutama
tokoh agama masih dianggap kontroversial dan tetap ditentang kendati ajaran itu
tetap diterima dan cepat tersebar luas dikalangan kaum ilmuan yang begitu fanatik
terhadap teori ini sampai ada yang menyatakan, bahwa “ evolusi bukannya teori
lagi, tetapi adalah suatu aksioma yang tidak perlu diragukan kebenarannya, dan
oleh karenanya tidak perlu diperdebatkan lagi “.

Sistem klasifikasi dalam periode ini berupaya untuk mengadakan


penggolongan tumbuhan yang sekaligus mencerminkan urutan – urutan golongan
itu dalam sejarah perkembangan filogenetiknya dan demikian juga menunjukan
jauh dekatnya hubungan kekerabatan yang satu dengan yang lain. Jadi dalam
klasifikasi ini dasar yang digunakan adalah “filogeni” dan dari sini lahirlah nama
“sistem filogenetik” kenyataanya, bahwa kemudian muncul sistem klasifikasi
yang berbeda, membuktikan bahwa persepsi dan interpretasi para ahli biologi
mengenai yang disebut filogeni itu masih berbeda – beda.

f. Sistem Klasifikasi Kontemporer


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dalam abad ke-20 ini
pasti akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan.
Kecenderungan untuk mengkuantitatifkan data penelitian dan penerapan
matematika dalam pengolahan data yang diperoleh telah menyusup pula ke dalam
ilmu-ilmu sosial yang semula tak pernah atau belum memanfaatkan matematika
serta belum mempertimbangkan pula kemungkinan-kemungkinan yang dapat di
capai dengan penerapan pendekatan kuantitatif matematik.

Perkembangan teknologi, khususnya di bidang elektronika yang dalam abad


nuklir maju dengan pesat ini, telah pula menjamah bidang taksonomi tumbuhan,
yang sejak beberapa dasawarsa belakangan ini juga sudah di jalari “penyakit”
penerapan metode penelitian kuantitatif yang pengelohan datanya memanfaatkan
jasa-jasa komputer pula. Komputer telah digunakan secara luas dalam
pengembangan metode kuantitatif dalam klasifikasi tumbuhan, yang melahirkan
bidang baru dalam taksonomi tumbuhan yang dikenal sebagai taksonomi
numerik,taksometri atau taksonometri.

Pengolahan data secara elektronik (EDP—Elektronic Data Processing), juga


sudah diterapkan untuk berbagai prosedur dalam penelitian taksonomi antara lain
dalam penyimpanan dan pengambilan laporan-laporan atau informasi.
3. Tujuan Klasifikasi
a. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
b. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis lain
c. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
d. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama serta Mempermudah mengenali mahluk hidup
e. Membandingkan dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti
mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti
berikut:
a. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam.
b. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain

4. Tahap Klasifikasi
Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai
berikut :
a. Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan
ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
b. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang
dimilikinya. Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan
dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson, dan ilmu yang
mempelajarinya disebut taksonomi
c. Pemberian nama(Bionium Nomenclature) takson. Mahluk hidup yang telah
dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal
ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.

5. Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan Pembagian Kingdom


a. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom
Aristoteles (400 SM – 1800an) membagi makhluk hidup menjadi 2
dunia yaitu berdasarkan:
 Regnum Vegetabile (Kerajaan tumbuhan)
 Regnum Animalia (Kerajaan hewan)

b. Sistem klasifikasi 3 Kingdom


E. HaeckeL (1866) mengusulkan sistem klasifikasi makhluk hidup atas 3 dunia
berdasarkan kenampakan morfologi (mikroskopis) dan fisiologi, yaitu: 
 Protista (Bersel tunggal)
 Animalia (Hewan) 
 Plantae (Tumbuhan)
                                                           
Pada tahun 1937 Chatton membagi makhluk hidup dalam dua kelompok besar
berdasarkan struktur organisasi internal sel:  
 Prokariotik: tidak memiliki organela/double negatif
 Eukariotik: memiliki organela/double positif

c. Sistem Empat Kingdom


Copeland (1938)  mencetuskan Sistem empat kingdom terdiri atas
kingdom  yaitu:
 Monera (Prokaryote, organisme bersel satu tanpa inti sel) contoh bakteria
dan algae biru-hijau
 Fungi/Protista (Eukaryote, organisme bersel satu dengan inti sel) 
 Plantae (Tumbuhan)
 Animalia. (Hewan)
Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi
dipisahkan dari Plantae  karena   tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama
mempunyai dinding sel.

d. Sistem 5 Kingdom
Robert H. Whittaker (1969) mencetuskan sistem 5 dunia berdasarkan struktur
organisasi internal sel, struktur organisasi sel dan tipe nutrisi sel:
 Monera
 Protista
 Fungi
 Animalia
 Plantae

e. Sistem 3 domain
Berkembangnya biologi molekular, Carl Woese (1978) membagi makhluk
menjadi 3 domain hasil dari analisis urutan RNA sub unit kecil. Yaitu Bacteria,
Archaea, dan Eukarya.

f. Sistem klasifikasi 6 Kingdom


Carolt J. Bult et al. (1996) menguji hipotesis C. Woose dengan hasil yaitu
kemiripan antara domain Arkhae dan domain Bacteria hanya ≤ 50%. Selanjutnya,
para pakar biologi sepakat telah menggunakan 3 domain dan 6 dunia, yaitu:
 Bacteria
 Archaea
 Fungi
 Protista
 Animalia
 Plantae
BAB III
PENUTUPAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
klasifikasi  makhluk hidup adalah ilmu yang mempelajari proses pengaturan makhluk
hidup dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai secara ideal. Ini dicapai
dengan menyatukan golongan-golongan yang sama dan memisahkan golongan-golongan
yang berbeda. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi makhluk hidup
secara individual yang menggambarkan kekerabatan.

Adapun tujuan klasifikasi makhluk hidup yaitu untuk mengelompokkan makhluk


hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki, mengetahui ciri-ciri untuk
mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup tersebut. Sistem klasifikasi makhluk
hidup dapat dibedakan menjadi 2, yaitu berdasarkan dari segi sifatnya dan dari segi
pembagian kingdomnya. Salah satu pembagiannya makhluk hidup dibagi kedalam 6
kingdom yaitu Eubacteria, Archaebacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia.

2. Saran
Saran saya sebagai penulis kepada pembaca agar dengan membaca dan
mempelajari tentang bagaimana sejarah dan perkembangan klasifikasi makhluk hidup,
para pembaca juga dapat lebih menggali dan mengkaji tentang bagaimana sistem
klasifikasi, karena dengan mempelajari klasifikasi dapat memudahkan kita dalam
mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam dan mengetahui hubungan
kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyo-Basuki. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


Aristo, Mukhamad. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup dan Sejarahnya. Diakses 10 Februari
2017
            http://www.wenext.net/sistem-klasifikasi-makhluk-hidup-dan-sejarahnya/
Ecrivain, Misterluthfi. (2013). Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup. Diakses 10
Februari 2017
            http://www.zonabiokita.web.id/2013/06/perkembangan-sistem-klasifikasi-makhluk.html
Tentorku. (2015). Sejarah dan Definisi Taksonomi. Diakses 10 Februari 2017
            http://www.tentorku.com/taksonomi-definisi-dan-sejarah-awal/
Hartono, Juni. (2015). Klasifikasi 5 Kingdom, 6 Kingdom, 2 Kingdom, 3 Kingdom, 4 Kingdom
(Klasifikasi Kingdom). Diakses 12 Februari 2017
            http://www.biomagz.com/2015/11/klasifikasi-5-kingdom-6-kingdom-2.html

Anda mungkin juga menyukai