Anda di halaman 1dari 51

PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR;

AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BESAR DAN KECIL DENGAN BERBASIS ICT, DAN
MENERAPKAN PRINSIP TPACK

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat

Sebagai profesi, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) harus dapat bekerja
mengacu pada garis-garis besar keprofesian dibidang kependidikan terutama saat proses
belajar mengajar. Oleh karena itu seorang guru PJOK yang memiliki legal formal sebagai
bentuk kualifikasi yang kompeten dibidangnya. Hal inilah yang mendasari bahwa setiap guru
wajib memiliki sertifikat pendidik sebagai syarat mutlak sebagai seorang guru profesional
termasuk guru Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Gerak dasar (fundamental motor skill) merupakan salah satu tujuan pembelajaran pendidikan
jasmani. Melalui pembelajaran jasmani siswa dapat mengembangkan potensi gerak pada
dirinya sangat tergantung pada keterampilan gerak dasar yang dimilikinya. Kemampuan gerak
dalam keterampilan gerak dasar (fundamental motor skill) menggambarkan derajat
penguasaan keterampilan dalam menggunakan jari-jari tangan, koordinasi matatangan dan
mata-kaki, tempo keseimbangan, serta persepsi visual. Hal ini yang melandasi bahwa
keterampilan gerak dasar pada usia dini sangat penting mempelajari karena apabila kurang
cukup diajarkan tentang ketrampilan gerak dasar, anak akan mengalami berbagai hambatan
dalam mempelajari dan melakukan berbagai keterampilan gerak yang yang lebih sulit
dikemudian hari, seperti mempelajari keterampilan teknik olahraga (sport skill) nantinya
(Bakhtiar: 2015.) Pemanfaat aktivitas olahraga sangat membantu merangsang perkembangan
gerak dasar perserta didik. Olahraga dijadikan alat untuk membelajaran penjas yang
pemilihan cabang olahraga sesuai dengan tujuan pembelajaran. Permainan bola besar dan
kecil menjadi bentuk aktivitas olahraga yang sangat efektif untuk membantu perkembangan
dan sangat sering dipergunakan guru penjas karena dirasa sangat mudah. Tetapi pada era
digitalisasi yang membutuhkan ICT maka guru harus mampu melakukan PBM dengan
menerapkan TPACK dirasa menjadi sulit. Keterampilan menerapkan TPACK dalam
pembelajaran keterampilan gerak dasar penting dikuasai guru. Implementasi pembelajaran
TPACK tergambar dari bagaimana guru merancang pembelajaran permainan bola besar dan
kecil yang tertuang pada dokumen perencanaan.
Selanjutnya peserta PPG diharapkan untuk menguasai penyusunan perangkat pembelajaran
pendidikan jasmani pada: kompetensi dasar pengembangan kemampuan gerak dasar;
kompetensi dasar aktivitas permainan bola besar dan kecil. Perangkat pembelajaran yang
disusun adalah berupa penyusunan RPP, bahan ajar, media pembelajaran, metode
pembelajaran dan penilaian pada KD pengembangankemampuan gerak dasar, KD aktivitas
permainan bola besar, KD aktivitas permainan bola kecil dengan berbasis Information
Communication Tecknology (ICT), dan menerapkan prinsip Technological Pedagogical and
Content Knowledge (TPACK) disertai dengan penguatan karakter, serta dipraktikkan dalam
pembelajaran teman sejawat.

2. Relevansi

Modul ini disajikan pada Pendalaman Materi guna memiliki kompetensi dalam menganalisis
dan merancang pembelajaran yang menerapkan ICT-TPACK Disamping itu modul ini
membantu peserta untuk mendalami berbagai konsep, prinsip dan prosedur tentang
pemanfaatan ITC-TPACK dalam merancang suatu pembelajaran, dan Peserta diklat secara
mandiri dapat menerapkan pembelajaran permainan bola besar dan bola kecil serta permainan
tradisional dalam proses pembelajaran PJOK yang berbasis ICT-TPACK. Pada akhirnya para
peserta diklat dapat menguasai perancangan pembelajaran PJOK yang berbasis ICT-TPACK.

3. Petunjuk Belajar

Untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh isi dalam modul ini Anda diharapkan
membaca secara seksama, menelaah informasi tambahan yang diberikan oleh fasilitator, serta
menggali lebih dalam informasi yang diberikan melalui eksplorasi sumber-sumber lain,
melakukan diskusi, serta upaya lain yang relevan. Pada tahap proses perancangan pembelajaran
diharapkan Anda merancang pembelajaran berbasis ICT-TPACK.
Selain itu Anda juga diminta untuk mengerjakan berbagai tugas penyusunan perangkat
pembelajaran yang berbasis ICT-TPACK. Pengerjaan tugas/ latihan didasarkan pada informasi
yang ada pada modul ini sebelumnya, dan kemudian diperkaya dengan berbagai informasi yang
Anda dapat dari sumber-sumber lain.
Evaluasi merupakan tugas lain yang perlu Anda kerjakan sehingga secara mandiri Anda akan
dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang disajikan. Pada setiap akhir kegiatan
pembelajaran disajikan kunci jawaban dari evaluasi tersebut, namun demikian Anda tidak
diperkenankan membuka dan membacanya sebelum soal evaluasi Anda selesaikan.
B. INTI PEMBELAJARAN
1. Capaian Kegiatan Belajar
Mampu merancang pembelajaran pendidikan jasmani dengan menerapkan prinsip,
memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta teknologi informasi dan komunikasi
dan pendekatan lain yang relevan.
2. Sub Capaian Kegiatan Belajar
a. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada kompetensi
dasar pengembangan kemampuan gerak dasar.
b. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada kompetensi
dasar kompetensi dasar aktivitas permainan bola besar
c. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada kompetensi
dasar kompetensi dasar aktivitas permainan bola kecil.

3. Uraian Materi
a. Rancangan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
1) Hakekat Perancangan Pembelajaran
Merancang suatu pembelajaran merupakan suatu usaha menciptakan lingkungan belajar
supaya terjadi proses belajar, sang pengajar sendiri akan berfungsi dalam memilih,
memprakarsai, mengaktifkan, memonitoring dan menciptakan kegiatan belajar dalam
mengembangkan kemampuan yang dimiliki pembelajar melalui sumber-sumber belajar.
Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kwalitas kegiatan proses
pembelajaran yang meliputi kegiatan; perencanaan, pelaksanaan, menganalisis,
memperbaiki dan penilaian proses pembelajaran.
Merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan harus bisa menjadikan kegiatan pembelajaran itu lebih interaktif dengan sumber-
sumber belajar. Dengan demikian tugas utama seorang pendidik yaitu:
a) Merancang kegiatan pembelajaran yang efektif
b) Melaksanakan proses pembelajaran
c) Menganalisis keunggulan dan kelemahan proses pembelajaran
d) Menilai proses pembelajaran
e) Memperbaiki proses pembelajaran
Merancang merupakan kegiatan pertama kali dalam serangkaian kegiatan belajar mengajar.
Keberhasilan dan kegagalan proses kegiatan belajar mengajar selanjutnya akan ditentukan
oleh hasil rancangan pembelajaran yang merupakan prasyarat dari seorang
pendidik/pengajar. Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya.
Istilah-istilah tersebut adalah: (1) strategi pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran,
(3) metode pembelajaran, (4) teknik pembelajaran, (5) taktik pembelajaran, dan (6)
model pembelajaran.
a) Strategi pembelajaran adalah separangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang telah
dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi tersebut, yaitu:
1) Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa)
2) Penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri)
3) Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau sintesis,
formal atau non formal)
4) Sasaran penerima materi pelajaran (kelompok, perorangan, heterogen,
atau homogeny).
b) Pendekatan Pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan. Misalnya
memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau deduktif.
c) Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat diterapkan pada
semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah, ekspositori, tanya jawab,
penemuan terbimbing dan sebagainya.
d) Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah
disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran
serta kesiapan siswa. Misalnya teknik mengajarkan praktik menggiring bola secara
berulang-ulang.
(e) Taktik Pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau
teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang
sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam
taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi
dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara
yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan
alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai
dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan.
Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
(f) Model Pembelajaran, Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan
taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah
apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Rancangan pembelajaran lebih berorientasi untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kepekaan para pendidik. Rancangan berfokus pada produk bertujuan
utama untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang dapat digunakan secara
meluas termasuk. Rancangan pembelajaran yang akan berfokuskan pada pemanfaatan
ICT baik dalam menyusun kurikulum sampai pelaksanaan program pembelajaran
dikelas maupun dilapangan.

2) Rancangan Pembelajaran Pendidikan Jasmani


Isi pembelajaran tercermin dari desain/rancangan pembelajaran yang disiapkan oleh guru.
Gambaran tersebut tertuang pada perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran
memiliki peranan penting bagi seorang guru sebelum memulai proses pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat
berupa: silabus, program tahunan, program semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Kelender Akademik, dan Lembar Kerja Siswa (LKS). RPP merupakan komponen
utama dalam menentukan tujuan dan arah selama proses belajar mengajar.
Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang
memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat
pembelajaran menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di
kelas, laboratorium atau di luar kelas.
Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari
perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan
RPP yang mengacu pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga
dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian, dan skenario
pembelajaran.
Perangkat pembelajaran merupakan sebuah media yang digunakan sebagai pedoman atau
petunjuk guru untuk melaksanakan proses pembelajaran. Perangkat adalah sejumlah bahan,
alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pencapaian kegiatan
yang diinginkan. Pembelajaran adalah proses kerjasama antara Guru dan Siswa dalam
memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari
dalam diri sisiwa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki
termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan,
sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tententu.

Rancangan pembelajaran merupakan suatu sistem pengembangan setiap unsur atau


komponen pembelajaran, meliputi; tujuan, isi, metode, dan pengembangan evaluasi. Usaha
pengembangan model rancangan pembelajaran dalam pendidikan jasmani terus dilakukan
dilakukan meskipun memiliki berbagai kendala.
Perencanaan pembelajaran adalah sebagai kegiatan yang terus menerus dan menyeluruh,
dimulai dari penyusunan suatu rencana, evaluasi pelaksanaan, dan hasil yang dicapai dari
tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam praktiknya, terdapat beberapa prinsip perencanaan
pembelajaran yang harus diperhatikan sehingga proses belajar mengajar (PBM) di kelas
dapat dilaksanakan secara efektif. Beberapa prinsip perencanaan pembelajaran, menurut
Sagala (2003), terdiri atas:
1) Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara
melakukannya dalam implementasi pembelajaran
2) Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan
kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target
pembelajaran.
3) Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4) Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang penting untuk mendukung kegiatan
pembelajaran.
5) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan
Menurut annarino dalam ensklopedia unsur-unsur utama dalam merancang pembelajaran
pendidikan jasmani terdiri dari kegiatan:
a. Mengklasifikasi tujuan, meliputi domain fisik, psikomotor, kognitif dan afektif, tujuan
harus dinyatakan dengan perilaku, perubahan perilaku harus dapat di observasi dan
diukur.
b. Isi pembelajaran meliputi bermacam-macam pengalaman aktivitas dan konsep yang
relevan dengan tujuan pembelajaran
c. Strategi pembelajaran adalah cara dalam menyajikan isi pembelajaran yang dapat
memberi sumbangan terhadap hasil yang diinginkan
d. Evaluasi berdasarkan kepada veliditas, reliabilitas, dan kelayaan teknik-teknik
pengukuran dan factor-faktor perilaku pebelajar. Pengukuran dapat menggunakan
criteria standar atau perbadingan dengan kelompok,
e. Intervensi guru, dapat langsung atau tidak langsung selama proses pembelajaran
berlangsung.
Tugas utama pengajar pendidikan jasmani adalah merancang, melaksanakan, mendiaknosa,
memperbaiki dan mengevaluasi proses pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha untuk
membantu memudahkan dan menciptakan prakarsa belajar pada pelajar.
Merancang suatu proses pembelajaran di era abad 21 ini tentunya, pembelajaran PJOK
tidak lepas dari peran ICT. Dengan msemasukan peran ICT ke dalam rancangan
pembelajaran tentunya akan menambah kegairahan dunia pendidikan terutama di
pembelajaran PJOK.
3) Peran ICT Dalam Pembelajaran
a) Hakekat ICT
ICT pada pelaksanaan kurikulum sangat diperlukan, dan ICT akan memegang peranan
yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajarannya. Oleh karena itu, pemanfaatan
ICT diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sehingga efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran terlaksana. Sehingga materi, tugas dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan melalui transfer dari ICT.
Pesatnya perkembangan ICT di dunia tentunya menjadi potensi yang sangat besar untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini tentunya akan menjadikan tantangan besar
bagi para guru dimana akan dituntut untuk mengerti, memahami, mengoperasikan, dan
mengeksplor ICT dengan baik sehingga dapat mengaplikasikannya didalam proses
pembelajaran. Selain itu guru dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dan berwawasan luas
sehingga dapat meningkatkan kualitas kegiatan proses pembelajaran.
ICT dalam dunia pendidikan di dalam proses pembelajaran dapat menjadi dua peran
sekaligus, yaitu: (1) sebagai media presentasi pembelajaran yang berbentuk slide power
point atau animasi dengan program flash; (2) sebagai media pembelajaran mandiri atau
E-Learning, misal peserta didik diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber
dari internet, mengirimkan jawaban tugas, bahkan mencoba dan melakukan materi
pembelajaran. Melalui E-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.
Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini mendorong peserta didik
untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan, menggali, mengolah dan
memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri.
Peserta didik dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang
dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui E-Learning diantaranya: E-
Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List, News Group, dan lain-
lain.
Sedangkan manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembelajaran adalah: (1) meningkatkan kualitas pembelajaran; (2) memperluas akses
terhadap pendidikan dan pembelajaran; (3) membantu memvisualisasikan ide-ide
abstrak; (4) mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari; (5) menampilkan
materi pembelajaran menjadi lebih menarik; dan 6) memungkinkan terjadinya interaksi
antara pembelajaran dengan materi yang sedang dipelajari.
Seperti yang sudah kita diketahui bahwa PJOK pada dasarnya memuat ranah Afektif,
Kognitif dan Psikomotor. Untuk memahami konsep ketiga ranah tersebut peran dari ICT
juga sangat dibutuhkan, seperti ebook yang berhubungan ngdengan materi yang
diajarkan, video teknik dasar keterampilan cabang olahraga, dan semua konten yang
berhubungan dengan PJOK. Oleh karena itu, bantuan media ICT sangat penting
perannya dalam memahami yang digunakan dapat berupa slide power point yang
dilengkapi dengan animasi dan sound. Kelebihannya, media ini dapat diulangi berkali-
kali hingga peserta didik mampumenguasai materi diajarkan.
b) Jenis Dan Ragam ICT
Perkembangan teknologi ICT memungkinkan pemanfaatan fungsi berbagai media
pembelajaran dengan menggunakan satu alat yang disebut multimedia, yang mampu
menyampaikan informasi dan materi pembelajaran dalam bentuk teks, gambar, suara,
animasi, film, bahkan interaksi. Komputer adalah salah satu alat multimedia, karena
komputer mampu menyajikan informasi dan materi pembelajaran dalam semua bentuk,
bahkan dengan komputer situasi nyata yang memerlukan waktu lama atau sangat mahal
dan mengandung resiko dapat disimulasikan dengan komputer (misalnya proses reaksi
kimia, dampak suatu ledakan nuklir, perjalanan tata surya, dll.). Melalui multimedia,
konsep-konsep abstrak dapat disajikan secara lebih nyata dalam proses pembelajaran
untuk memudahkan (maha)siswa memahaminya.
(1) ICT berbasis Elektronik
Pembelajaran berbasis komputer yaitu penggunaan komputer sebagai alat bantu
dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Penggunaan computer secara langsung
dengan peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan
mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik. Materi pembelajaran dibuat dalam
bentuk powerpoint atau CD pembelajaran interaktif.
(2) ICT berbasis internet
Pembelajaran berbasis web/internet, Sekolah harus menyediakan/ membuat website
sekolah yang diantaranya berisi materi-materi pelajaran. Setiap pengajar harus
memiliki blog sendiri yang berisi mata pelajaran yang diajarkan, bisa berkomunikasi
tentang materi pelajaran dengan peserta didik di dunia maya, dengan demikian akan
tercipta virtual classroom (kelas dunia maya) yang dapat memotivasi dan menambah
wawasan pengetahuan peserta didik. Merupakan sumber data dan informasi yang
diperoleh dan didapat secara online yang berguna untuk menambah referensi dan
sebagai perbandingan bagi penelitian kepustakaan dan dokumentasi serta literatur
untuk mendapatkan data sekunder guna memperkuat argumentasi dan
presentasi. Konsep yang juga sangat erat kaitannya dengan teknologi adalah e-
Learning atau yang bisa disebut dengan electronic learning. e-learning merupakan
suatu cara belajar dengan memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi dan
mengakses data. Salah satu contoh media yang dapat digunakan sebagai media e-
learning adalah internet, radio, dan televisi.
4) Konsep dan Peran ICT Dalam Pembelajaran
Ilustrasi di bawah ini dapat memberikan gambaran bagaimana perkembangan proses TIK
atau ICT dalam pendidikan.

Gambar : 2
Ilustrasi Konsep dari ICT
a) Gambar 1. Learning about computer and the internet (supplementary)
b) Gambar 2. Learning with computer and the internet (complementary)
c) Gambar 3, 4. Learning through computer and the internet (integrated and infused)

a) Konsep Pembelajaran Terpisah


TIK di sekolah masih dijadikan sebagai obyek yang dipelajari atau siswa masih
diposisikan sebagai orang yang sedang belajar TIK. Begitulah tahap awal dalam
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan seperti
gambar lingkaran pertama pada ilustrasi di atas (Gambar 2). Pada tahap ini terjadi
pemisahan antara pembelajaran dengan TIK, malah yang terjadi adalah siswa belajar
tentang TIK itu sendiri. Sehingga TIK hanya berperan sebagai tambahan (supplementary)
artinya siswa diberi kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
berbasis TIK (media elektronik) atau tidak.
Pada konsep pembelajaran terpisah, teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan
(science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai
oleh siswa. Sehingga pembelajaran di sekolah berdasarkan kurikulum 2006 terdapat mata
pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
Munculnya mata pelajaran baru di kurikulum sekolah tersebut merupakan tanda bahwa
TIK masih diposisikan sebagai objek yang dipelajari.

Padahal, apa yang seharusnya terjadi adalah sambil belajar tentang TIK (learning about
ICT), siswa juga belajar dengan menggunakan atau melalui TIK (learning with and or
through ICT). Ingat, yang dimaksud dengan TIK tidak hanya komputer dan internet tapi
segala jenis media informasi dan komunikasi lain yang mendukung proses pembelajaran
di kelas.

b) Konsep Pembelajaran Terkait

Pembelajaran terkait (connected learning) dikenal dengan pembelajaran terhubung.


Konsep pembelajaran terkait dengan TIK merupakan suatu keniscayaan. Perkembangan
TIK mau tidak mau mempengaruhi model pendekatan pembelajaran. Setiap mata
pelajaran hakikatnya dapat dikaitkan dengan TIK baik dalam penggunaan teknologinya
maupun dalam penggunaan media pembelajarannya. Pada tahapan ini penyatuan
teknologi dan media dalam pendidikan sebagai pelengkap (complementary). Materi
pembelajaran elektronik (teknologi dan media) diprogramkan untuk melengkapi materi
pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas.

Pada tahap ini teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan
sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran,
misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis,
membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data
kepegawaian, keuangan dan sebagainya.

c) Konsep Pembelajaran Terintegrasi

Perubahan dalam proses pembelajaran mengarah kepada pembelajaran generasi terkini


yaitu e-learning dan mobile learning (m-learning), yaitu proses pembelajaran yang
mengandalkan terintegrasi dengan multimedia (web-based course), computer and mobile
mediated communication, serta computer intelligent system. Proses pembelajaran
didominasi oleh cara belajar siswa dimana karakter siswa yang suka komputer, suka
game, dan suka online, lebih menyukai yang bersifat visual, tekstual, dan interaktif.
Dalam belajar mereka tidak dibatasi tempat dan waktu, serta tidak tergantung pada
jadwal. Konsep pembelajaran tersebut merupakan konsep pembelajaran terintegrasi
(terpadu). Pembelajaran terpadu (integrated learning) merupakan pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu diyakini sebagai pendekatan
yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Pembelajaran terpadu secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang luas
bagi siswa untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan
demikian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami masalah yang
kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh.

Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk


mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan menggunakan informasi yang ada di
sekitarnya secara bermakna. Hal itu dapat diperoleh tidak saja melalui pemberian
pengetahuan baru kepada siswa melainkan juga melalui kesempatan memantapkan dan
menerapkannya dalam berbagai situasi baru yang semakin beragam.

Kekuatan pembelajaran terintegrasi antara lain dapat memudahkan siswa untuk


mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran,
memungkinkan pemahaman antar matapelajaran dan memberikan penghargaan terhadap
pengetahuan dan keahlian, membangun motivasi siswa, mengembangkan kreativitas
guru, serta menghemat waktu, tenaga, dan sarana, serta biaya pembelajaran karena
adanya penyederhanaan langkah-langkah pembelajaran. Pengintegrasian TIK dalam
pembelajaran dapat diartikan sebagai adanya keterpaduan antara mata pelajaran tertentu
dengan TIK dimana pembahasan suatu topik, pengembangan keterampilan dan pemberian
tugas-tugas diprogramkan agar siswa dapat belajar dengan menggunakan TIK. Pada tahap
ini siswa sambil belajar tentang TIK (learning about ICT), siswa juga belajar dengan
menggunakan atau melalui TIK (learning with and or through ICT).
Potensi integrasi TIK dalam pembelajaran dapat memperluas kesempatan belajar,
meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas belajar, meningkatkan kualitas mengajar,
memfasilitasi pembentukan keterampilan, mendorong belajar sepanjang hayat
berkelanjutan, meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, serta mengurangi
kesenjangan digital. Lebih jauh lagi, pada saat ini hubungan antara teknologi dan media
(TIK) dengan pendidikan semakin erat bahkan kini telah menyatu (infused). Pendekatan
infusing menuntut adanya upaya untuk mengintegrasikan dan memasukkan TIK ke dalam
kurikulum. Pada pendekatan ini, sekolah telah menerapkan teknologi berbasis komputer
di laboratorium, kelas, dan bagian administrasi. Guru berada pada tahap mengeksplorasi
cara atau metode baru sehingga TIK mengubah produktivitas dan pekerjaan profesional
mereka. Hal ini berlanjut pada pendekatan transforming yang dicirikan dengan adanya
upaya sekolah untuk merencanakan dan memperbaharui organisasinya dengan cara yang
lebih kreatif. TIK menjadi bagian integral dengan kegiatan pribadi dan kegiatan
profesional sehari-hari. Fokus kurikulum mengacu pada learner-centered (berpusat pada
peserta didik) dan mengintegrasikan mata pelajaran dengan dunia nyata. Sekolah sudah
menjadi pusat pembelajaran untuk para komunitasnya.
Bila dilihat dari sisi peran TIK bagi siswa, maka pengintegrasian TIK dalam proses
pembelajaran harus memungkinkan siswa:
• menjadi partisipan aktif
• menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi
sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli.
• belajar secara individu, sebagai mana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain.
Jika pemanfaatan TIK dalam pembelajaran masih membuat siswa tetap pasif,
mereproduksi pengetahuan (sekedar menghafal), seperti guru mengajar dengan
menggunakan slide presentasi dimana yang masih dominan adalah dirinya, maka sia-
sialah teknologi tersebut diiintegrasikan dalam proses pembelajaran yang kita lakukan.
Secara teoretis, integrasi TIK dalam pembelajaran yang sesungguhnya harus
memungkinkan terjadinya proses belajar yang:
• Aktif; memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik
dan bermakna.
• Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan
tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
• Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling
bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan
untuk sesama anggota kelompoknya.
• Antusiastik; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
• Dialogis; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial
dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik
di dalam maupun luar sekolah.
• Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna
(real-world) melalui pendekatan "problem-based atau case-based learning"
• Reflektif; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta
merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri.
• Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas
belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik.
• High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir
tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak
langsung juga meningkatkan ICT & media literacy”.
Sebagai guru abad 21 yang telah menggeser paradigma pembelajaran dari pembelajaran
yang berpusat pada guru (teacher-centered learning) menuju pembelajaran yang berpusat
pada siswa (student-centered learning) dimana ia lebih berperan sebagai desainer
pembelajaran, fasilitator, pelatih dan manajer pembelajaran. Bukan sebagai pencekok
informasi dan satu-satunya sumber belajar, sang maha tahu. Oleh karena itu, guru harus
mampu mendesain pembelajaran atau menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang mencirikan paradigma baru pembelajaran seperti dijelaskan di atas dengan
mengintegrasikan TIK sebagai sarananya.
Hal ini sejalan dengan tujuan dari kurikulum 2013, yang merubah paradigma praktek
pembelajaran dari pembelajaran konvensional dimana pembelajaran berpusat pada guru
menuju pembelajaran modern dimana pembelajaran berpusat pada siswa. Kurikulum
2013 menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik melalui 5M yaitu mengamati,
mengeksperimentasi, mengasosiasi, menanya, dan mengkomunikasikan. Pendekatan
pembelajaran saintifik ini bertujuan mengoptimalkan peristiwa belajar pada diri siswa
karena belajar terjadi ketika mengalami yaitu terjadinya aktivitas melihat, mendengar,
melakukan, merasa, mencoba, mempraktekkan, menciptakan, memodifikasi, dan lain-
lain.
5) Dukungan ICT (TIK) dalam pelaksanaan 5 M
a) Mengamati (Observing)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek
secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya (Lazim,
2013). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Menurut
Permendikbud Nomor 81a, kegiatan mengamati dalam pembelajaran hendaklah guru
membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan
pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda
atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan,
ketelitian, dan mencari informasi.
Peran TIK dalam aktivitas mengamati dapat berupa mencari informasi, melihat,
mendengar, membaca, dan atau menyimak melalui bahan belajar digital (learning
object). Era teknologi ini banyak sekali sumber belajar yang bisa diperoleh siswa
dengan mudah. Pencarian informasi dapat dilakukan diantaranya melalui buku
elektronik, buku sekolah elektronik, multimedia pembelajaran, animasi/simulasi, video
pembelajaran, slide presentasi, games, dan lain-lain. Dengan pemanfaatan TIK ini
aktivitas mengamati dapat dilakukan lebih bervariasi dan menyenangkan.
b) Menanya (Questioning)
Bagaimana aktivitas menanya dilakukan? Guru perlu membimbing peserta didik untuk
dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang
konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau
pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada
pertanyaan yang bersifat hipotetik. (Lazim, 2013).
Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, kegiatan “menanya” dalam kegiatan
pembelajaran yaitu mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik). Kompetensi yang diharapkan dalam menanya adalah mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
c) Menalar (Associating)
Kegiatan “mengasosiasi/mengolah informasi/menalar” dalam kegiatan pembelajaran
sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah
memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan
keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi tersebut. Kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
d) Mencoba (Experimenting)
Dalam materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2013) dijelaskan
bahwa untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan
berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas
pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai
dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara
penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3)mempelajari dasar
teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan
mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan
menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan
dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
e) Mengkomunikasikan (Networking)
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat
dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan
mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan
di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.

6) Technological Pedagogy And Content Knowledge (TPACK)


a) Hakekat TPACK
TPACK adalah salah satu framework yang mengintegrasikan antaran pengetahuan
Teknologi (Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge),
dan pengatahuan Konten (Content Knowledge) dalam sebuah konteks pembelajaran,
TPACK awalnya di kembangkan oleh Shulman’s (1986) yang mendeskripsikan tentang
PCK (Pedagogical and Content Knowledge), selanjutnya untuk menggambarkan
bagaimana pemahaman guru terhadap teknologi pembelajaran dan dihubungkan dengan
PCK dan dengan yang lainnya untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif
menggunakan teknologi. TPACK terus berkembang dari waktu ke waktu melalui
serangkain publikasi (Koehler dan Mishra; 2009).
Gambar 1.2: Kerangka Kerja TPACK

Pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana pengetahuan Teknologi (Technological


Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten
(Content Knowledge) dapat di satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya
menjadikan pembelajaran yang efektif dan berhasil dalam sebuah konteks pembelajaran.

1) Technological Knowledge, pada pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge)


adalah bagaimana menggunakan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran, sebagai
contoh internet yang menjadi sumber belajar dan sarana belajar bagi pembelajar.
Teknologi internet sudah sangat pesat dan mendukung pembelajaran, teknologi ini
juga menyediakan software yang dapat digunakan sebagai pembelajaran dan tidak
berbayar seperti salah satunya adalah Moodle.

2) Pedagogy Knowledge, pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge) merupakan


bagaimana cara guru mengajarkan materi pembelajaran, penggunaan model dan
metode yang tepat dan kreatif dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih
efektif. Pendekatan pembelajaran orang dewasa seperti konstruktivisme, sosial
kolaborasi, dan sosial konstruktivisme untuk membentuk komunitas pembelajaran
menjadi salah satu contoh model pembelajaran yang dapat digunakan.
3) Content Knowledge, pengatahuan Konten (Content Knowledge) adalah apa yang akan
dipelajari atau substansi materi apa saja yang akan dipelajari.

b) Kekarangka Kerja TPACK

Berdasarkan pada Shulman’s (1986) tentang kerangka kerja pedagogical content


knowledge (PCK), salah satu framework yang banyak mendapatkan perhatian akhir-akhir
ini adalah Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) (Angeli &
Valanides, 2005; Mishra & Koehler, 2009). TPACK dianggap sebagai kerangka kerja
berpotensi yang dapat memberikan arah baru bagi guru dalam memecahkan masalah
terkait dengan mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan belajar mengajar di ruang kelas
(Hewitt, 2008). Ada tujuh variabel yang mempengaruhi TPACK (Cox & Graham, 2009;
Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986), yaitu:
o Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan;
o Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik;
o Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti pengetahuan
tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll;
o Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti menggunakan simulasi
komputer untuk mewakili dan mempelajari pergerakan kerak bumi;
o Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana cara
untuk mewakili dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami oleh orang lain
(Shulman, 1986, hal. 9);
o Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti menggunakan diskusi
asynchronous seperti forum untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan;
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta pelatihan dari konten tertentu melalui
pendekatan pedagogik dan teknologi. Sehingga diketahui hubungan antara variabel-
variabel tersebut diatas, maka dapat mengetahui faktor apa yang paling signifikan
mempengaruhi guru dalam proses belajar mengajar guna proses perencanaan kedepan
dalam rangka meningkatkan kualitas guru yang profesional dan berbasis TIK.
6) Perancangan Pembelajaran PJOK Berbasis TPACK
a) Mendesain Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah serangkaian aktivitas pengelolaan
pengalaman belajar siswa, melalui tahapan pendahuluan, inti dan penutup.
I. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru mendesain aktivitas:
1. Menyiapkan peserta didik secara psikologis dan fisik untuk siap mengikuti proses
pembelajaran;
2. Memberi motivasi peserta didik untuk belajar secara kontekstual dengan kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh materi ajar yang relevan dengan kondisi;
lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang
peserta didik;
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang Relevan Dan mengaitkan 11 pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4. Menjelaskan kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai; dan
5. Menyampaikan cakupan Materi Dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran sesuai
silabus.
II. Kegiatan Inti
Kegiatan inti, guru mendesain langkah-langkah penerapan model pembelajaran dan/atau
metode pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik. Demikian pula guru mendesain
penerapan media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu
dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery ) dan/atau pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah ( project based learning)
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
III. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik ( secara individual maupun
kelompok) melakukan refleksi untuk mengevaluasi: 1) seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung; 2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 3)
melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan 4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.

Dalam Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 dinyatakan bahwa komponen komponen


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP sebagai berikut:
a) Identitas Sekolah,
b) Identitas Mata Pelajaran,
c) Kelas/Semester,
d) Materi Pokok,
e) Alokasi Waktu

A. Kompetensi Inti (KI)


B. Kompetensi Dasar
1. …………………..(KD pada KI-3)
2. …………………..(KD pada KI-4)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. .........................................
2. .........................................
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
F. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Jika dalam 1 RPP terdiri dari beberapa
pertemuan)
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
1)…………………………………………………………………………2)……………
……………………………………………………………3)……………………………
……………………………………………4)……………………………………………
……………………………
b. Kegiatan Inti (...menit) Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/metode yang
dipilih
1) Mengamati
2) Menanya
3) Mengumpulkan dan
4) Mengasosiasikan
5) Mengkomunikasikan hasil
c. Penutup (…menit)
1)………………………………………………………………………..
2). ……………………………………………………………………….
3). ……………………………………………………………………….
4). ………………………………………………………………………

2. Pertemuan Kedua:
A. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
1)……………………………………………………………………
2)……………………………………………………………………
3)……………………………………………………………………
4)……………………………………………………………………
B. Kegiatan Inti (...menit) Sesuaikan sintaks dengan model /pendekatan/ metode
yang dipilih
1) Mengamati
2) Menanya
3) Mengumpulkan dan
4) Mengasosiasikan
5) Mengkomunikasikan hasil
C. Penutup (…menit)
D. Penilaian
1) Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap /
Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri / tes tertulis)
2) Bentuk instrumen dan instrumen Isi sesuai (Daftar chek/skala penilaian/Lembar
penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan
langsung/Laporan Pribadi/ Kuisioner/ Memilih jawaban/ Mensuplai
jawaban/Lembar penilaian portofolio
3) Pedoman penskoran
b) Perancangan Pembelajaran pengembangan kemampuan gerak dasar/fundamental,
berbasis ICT-TPACK
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a) Satuan Pendidikan : SD
b) Muatan Pelajaran : PJOK
c) Kelas / Semester : I/ 1 (Ganjil)
d) Tema 1 : Diriku
e) Sub Tema 1 : Aku dan Teman Baru
f) Materi Pembelajaran : Gerak Dasar Jalan
g) Pembelajaran ke : 2
h) Alokasi waktu : 120

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Memahami prosedur gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Siswa menyimak informasi dan peragaan materi tentang gerak berjalan, dan memadukan
konsep gerak keberbagai arah.
2. Siswa mencoba dan melakukan gerak berjalan, gerak keberbagai arahberulang-
ulang.
3. Siswa mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam kelompok, dan
guru.
4. Siswa memperagakan hasil belajar gerak dasar lokomotor dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional dilandasi nilai-nilai disiplin, percaya diri,
tanggung jawab, sungguh-sungguh, dan kerja sama.
5. Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharpakan siswa mampu:
1. Siswa menyimak informasi dan materi tentang gerak berjalan,gerak keberbagai
arah.
2. Siswa mencoba dan melakukan gerak berjalan,ke keberbagai arah secara berulang-
ulang.
3. Siswa mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam kelompok, dan
guru.
4. Siswa memperagakan hasil belajar gerak dasar lokomotor dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional dilandasi nilai-nilai disiplin, percaya diri,
tanggung jawab, sungguh-sungguh, dan kerja sama.
5. Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran

E. Materi Pembelajaran.
Gerak Dasar Jalan ( lokomotor ) gerak berpindah tempat

F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, diskusi, Cooperative Learning,
demonstrasi.
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
a. Laptop
b. Android
c. Proyektor
2. Alat/Bahan
a. Kun
b. Alat peraga
c. Spidol dan whiteboard
3. Sumber Belajar
a. Buku Guru Tematik Kelas I, Kemendikbud, Revisi 2017.
b. Buku Siswa Tematik Kelas I, Kemendikbud, Revisi 2017.
c. Buku referensi lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( 25 menit)
1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
2) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang
diminta membaca doa adalah siswa yang hari itu datang paling awal (
Menghargai kedisiplinan siswa )
3) Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
manfaatnya bagi tercapainya cita – cita.
4) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan, manfaat dan aktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan.
5) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
6) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari yaitu gerak dasar jalan dalam kehidupan sehari-hari
7) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
8) Pemanasan: menugaskan peserta didik untuk melakukan penguluran (Stretching)
yang dimulai dari gerakan kepala menuju ke arah kaki, dengan hitungan masing-
masing bagian item gerakan 2 x 8 hitungan.

b. Kegiatan Inti (...menit) Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/ metode yang
dipilih
1) Mengamati
a) Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi Gerak Dasar Jalan dengan cara :
➢ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :Gerak dasar jalan
➢ Mengamati
Lembar kerja materi : Gerak dasar jalan
https://www.bing.com/videos/search?q=youtube+gerak+dasar+lokmotor+j
alan+zigzag&&view=detail&mid=41C1B842AD53E0FB06D141C1B842AD53E
0FB06D1&rvsmid=2E00CFF32FC880269A612E00CFF32FC880269A61&FOR
M=VDQVAP
Pemberian contoh-contoh materi :Gerak dasar jalan untuk dapat
dikembangkan peserta didik, Dengan cara:
➢ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan
https://www.bing.com/videos/search?q=youtube+gerak+dasar+lokmotor+j
alan+zigzag&&view=detail&mid=41C1B842AD53E0FB06D141C1B842AD53E
0FB06D1&rvsmid=2E00CFF32FC880269A612E00CFF32FC880269A61&FOR
M=VDQVAP
1) Menanya
a) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar/video yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar.
b) Mengajukan pertanyaan tentang materi ::Gerak dasar jalan
c) yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat
2) Mengumpulkan data
a) Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok.
b) Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai materi :Gerak dasar jalan
c) Mencatat semua informasi tentang materi: Gerak dasar jalan yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
d) Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri sub tema: Gerak dasar jalan sesuai dengan
pemahamannya
3) Mengasosiasikan
a) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
b) Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan tentang materi : Gerak dasar jalan, antara lain
dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
4) Mengkomunikasikan hasil
a) Menyampaikan hasil diskusi tentang materi :Gerak dasar jalan berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
b) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi:
Gerak dasar jalan
c) Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi:
Gerak dasar jaln dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
d) Bertanya atas presentasi tentang materi: Gerak dasar jalan yang dilakukan
dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
e) Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa:
f) Menjawab pertanyaan tentang materi: Gerak dasar jalan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan
c. Penutup (15 menit)
1) Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah
berlangsung;
▪ Apa saja yang telah dipahami siswa?
▪ Apa yang belum dipahami siswa?
▪ Bagaimana perasaan selama pembelajaran?
Tentang Materi: Gerak dasar jalan yang baru dilakukan
2) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3) Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya. Termasuk menyampaikan kegiatan bersama
orangtua
4) Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya sikap Disiplin,
kerjasama, dan syukur
5) Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga kebersihan kelas.
6) Mengingatkan siswa untuk menghapus papan tulis dan memastikan ruang
belajar tetap bersih dan mencuci tangan dengan sabun
7) Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang siswa.

I. Penilaian
1. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap

Aspek Perilaku yang


Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
a) Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
b) Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
c) Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
d) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
e) Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan kesempatan 50
250 62,50 C
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam membuat
3 50
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
a) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
b) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
c) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
d) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
e) Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud
dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat 450 90,00 SB
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
a) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
b) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
c) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
d) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda
- Tertulis Uraian)
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan

Penilaian Aspek Kecakapan


Skala
No Aspek yang Dinilai Jumlah Skor Skor Sikap Kode Nilai
25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b) Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian

3. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
• Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua
bagian: remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum
mencapai Kompetensi Dasar
• Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru
materi Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis.
Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh:
pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30
menit setelah jam pelajaran selesai).
2. Pengayaan
• Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
• Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
• Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang
telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda dalam
buku panduan guru. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta
didik yang berhasil dalam pengayaan.

II. Perancangan Pembelajaran pengembangan kemampuan aktivitas permainan bola


besar (sepak bola), berbasis ICT-TPACK
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a. Identitas Sekolah : SMP….
b. Identitas Mata Pelajaran: PJOK
c. Kelas/Semester : IX/ Ganjil
d. Materi Pokok : Aktivitas Permainan Bola Besar (Sepak
Bola)
e. Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (120 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
1. Memahami konsep keterampilan gerak fundamental permainan bola besar.
2. Mempraktikkan teknik dasar permainan bola besar dengan menekankan gerak
dasar fundamental

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Siswa menyimak informasi dan peragaan materi tentang cara menendang bola, cara
mengontrol bola dan cara menggiring bola dengan baik dan benar.
2. Siswa mencoba dan melakukan gerak menendang bola, mengontrol bola dan
menggiring bola berulang-ulang.
3. Siswa mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam kelompok, dan
guru.
4. Siswa memperagakan hasil belajar gerak menendang bola, mengontrol bola dan
menggiring bola dalam berbagai bentuk permainan sederhana yang dilandasi
nilai-nilai disiplin, percaya diri, tanggung jawab, sungguh-sungguh, dan kerja
sama.
5. Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharpakan siswa mampu:
1. Siswa menyimak informasi dan materi tentang gerak menendang bola,
mengontrol bola dan menggiring bola dengan berbagai variasi.
2. Siswa mencoba dan melakukan gerak menendang bola, mengontrol bola dan
menggiring bola,berbagai variasi secara berulang-ulang.
3. Siswa mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam kelompok, dan
guru.
4. Siswa memperagakan hasil belajar gerak menendang bola, mengontrol bola dan
menggiring bola dalam berbagai bentuk permainan sederhana yang dilandasi
nilai-nilai disiplin, percaya diri, tanggung jawab, sungguh-sungguh, dan kerja
sama.
5. Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran

E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)


Menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola pada permainan bola
besar (Sepak bola)

F. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, Cooperative
Learning, demonstrasi.
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
a. Laptop
b. Android
c. Gambar-gambar peraga
2. Alat/Bahan
a. Kun
b. Bola
3. Sumber Belajar
a. Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas IX Kurikulum 2013; Jakarta: Puskurbuk Kemdikbud RI,
2016.
b. Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas IX Kurikulum 2013, Bogor: PT. Yudhistira, Bogor, 2017.
a. Video tutorial
https://www.bing.com/videos/search?q=teknik+dasar+menendang+dan+
mengontrol+bola+sepak+bola&&view=detail&mid=05D0F84F0674D2E23D
DC05D0F84F0674D2E23DDC&&FORM=VRDGAR

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( 25 menit)
1) Menyiapkan peserta didik dalam barisan empat bersyaf melengkung (semua
peserta didik dapat melihat guru)
2) Dipimpin berdoa untuk keselamatan dalam pembelajaran dan kebermanfaatan.
3) Mengecek kehadiran semua peserta didik dan menanyakan kesehatan mereka
secara umum.
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu.
5) Memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat aktivitas menendang bola,
mengontrol bola dan menggiring bola untuk kebugaran jasmani, untuk
membangun sikap keberanian.
6) Melakukan apersepsi dengan membandingkan gerak menendang bola,
mengontrol bola dan menggiring bola. Menganalogikan gerakan menendang
bola, mengontrol bola dan menggiring bola yang dapat dilakukan oleh semua
orang.
7) Melakukan pemanasan dalam bentuk bermain aksi reaksi, penguluran,
pelemasan, penguatan diutamakan untuk otot-otot yang akan banyak digunakan
untuk melakukan gerak menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola
(sambil menjelaskan fungsi dari setiap gerakan)
b. Kegiatan Inti (80 menit) Sesuaikan sintaks dengan model / pendekatan/ metode
yang dipilih
1) Mengamati
a) Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang
(putra/putri sendiri) dengan kemampuan awal yang bervariasi.
b) Dalam kelompok kecil peserta didik mengidentifikasi gerakan dari
menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola. (dituangkan dalam
lembar observasi) dalam waktu 5 menit:
Hal yang diamati Menendang Mengontrol Menggiring bola
bola bola
Gerakan Kaki
Gerakan Tangan
Sikap Badan
Sikap Kepala
Kesimpulan
c) Mengamati video menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola
Dalam kelompok kecil peserta didik diminta mengamati (waktu 5 menit)
https://www.bing.com/videos/search?q=teknik+dasar+menendang+dan+
mengontrol+bola+sepak+bola&&view=detail&mid=C3AD4C14CCAC5DAC
E385C3AD4C14CCAC5DACE385&&FORM=VRDGAR

https://www.bing.com/videos/search?q=teknik+dasar+menendang+dan+
mengontrol+bola+sepak+bola&&view=detail&mid=A1118D1FEDE2CB3509
17A1118D1FEDE2CB350917&&FORM=VRDGAR

Fokus yang Menendang Mengontrol Menggiring


diamati bola bola bola
Sikap Awalan
Pelaksanaan

Gerak Akhir

Kesimpulan :
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.......................................................................

2) Mempertanyakan.
Dalam kelompok peserta didik mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
konsep gerak berjalan , berlari dan mel menendang bola, mengontrol bola dan
menggiring bola ompat (misalnya: (1) Apa perbedaan gerak menendang dengan
menggiring bola? (2) Apa yang harus diperhatikan saat melakukan geraakan
mengontrol bola?).

3) Mengeskplorasi
Dalam kelompok kecil peserta didik:
a) Mencoba melakukan berbagai variasi menendang bola
b) Mencoba melakukan berbagai variasi gerak mengontrol bola
c) Peserta didik melakukan berbagai variasi gerak menggiring bola
d) Setiap siswa harus bertanggungjawab atas hasil observasi kelompok.
4) Mengasosiasi
a) Setiap kelompok menemukan kesalahan yang sering dilakukan pada saat
menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola.
b) Menemukan cara untuk menjaga keseragaman langkah dengan benar.
c) Peserta didik dalam kelompoknya dapat menemukan konsep gerak
menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola yang sering terjadi.

5) Mengomunikasikan
a) Semua kelompok dikumpulkan, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan.
b) Semua kelompok berdiskusi dan melakukan refleksi.
c) Peserta didik menunjukkan sikap respek pada orang lain dengan
mendengarkan secara seksama setiap ada orang lain yang berpendapat.

c. Penutup (15 menit)


1) Peserta didik melakukan pelemasan dan pelepasan
2) Peserta didik bersama guru, melakukan refleksi.
Ajukan kepada peserta didik pertanyaan:
a) Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
b) Apa yang kalian pikirkan tadi pada saat akan melakukan berbagai variasi
gerak menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola
c) Bagaimana perasaan kalian sebelum dan setelah melakukan gerakan?
d) Mengapa kalian tadi mengayunkan lengan saat melakukan gerak
menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola?
e) Bagaimana cara menendang dan mengontrol bola dengan baik?
f) Bagaimana cara melakukan menggiring bola yang baik?
g) Apa yang harus diperhatikan ketika kita melakukan gerakan menendang
dan mengontrol bola ?
h) Apa yang harus diperhatikan ketika melakukan gerakan menendang bola,
mengontrol bola dan menggiring bola?
3) Peserta didik bersama guru menyimpulkan konsep menendang bola,
mengontrol bola dan menggiring bola.
4) Peserta didik menerima tugas untuk persiapan materi minggu depan.
5) Peserta didik bersama-sama guru berdoa
6) Setiap kelompok mengembalikan alat ke tempat penyimpanan dengan tertib.
I. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap /
Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri / tes tertulis)
2. Bentuk instrumen dan instrumen Isi sesuai (Daftar chek/skala penilaian/Lembar
penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan
langsung/Laporan Pribadi/ Kuisioner/ Memilih jawaban/ Mensuplai
jawaban/Lembar penilaian portofolio
3. Pedoman penskoran
III. Perancangan Pembelajaran pengembangan kemampuan aktivitas permainan bola
besar (sepak bola), berbasis ICT-TPACK
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD …..
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan
Kelas / Semester : IV (Empat) / Ganjil
Materi Pokok : Permainan Bola Kecil
Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam (1 Pertemuan 3 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1. Memahami variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional. (KI-3)
2. Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan
bola kecil sederhana dan atau tradisional (KI-4)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan macam-macam permainan bola kecil.
2. Menguraikan variasi gerak dasar lokomotor pada permainan bola kecil dengan
benar.
3. Mendeskripsikan variasi gerak dasar nonlokomotor pada permainan bola kecil
dengan benar
4. Mengidentifikasi variasi gerak dasar manipulatif pada permainan bola kecil.
5. Memperagakan berbagai macam permainan bola kecil dalam suatu permainan
sederhana
6. Menunjukkan contoh gerak dasar lokomotor pada permainan bola kecil dengan
cekatan
7. Memperagakan gerak dasar nonlokomotor pada permainan bola kecil dengan
terampil.
8. Mempraktikkan gerak dasar manipulatif pada permainan bola kecil pada permainan
yang disederhanakan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menguraikan berbagai macam permaiana bola kecil.
2. Peserta didik dapat memperagakan variasi gerak dasar lokomotor permainan
bola kecil dengan terampil
3. Peserta didik dapat menceritakan variasi gerak nonlokomotor permainan bola kecil.
4. Peserta didik dapat melakukan variasi gerak manipulatif permainan bola
kecil dengan semangat.
E. Materi Pembelajaran
1. Mengenal permainan bola kecil ( Permainan kasti )
2. Melempar Bola Menyusur Tanah.
3. Melempar bola mendatar.
4. Melempar Bola Melambung.
5. Melempar bola memantul Tanah.

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
a. Buku pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI
Kelas IV tahun 2016
b. Buku-buku referensi yang membahas tentang permainan bola kecil
yang dapat diperoleh di perpustakaan sekolah.
c. Artikel, jurnal, makalah, dan laporan ilmiah lainnyayang
membahas tentang permainan bola kecil yang dapat diperoleh
melalui media elektronik.
d. Lingkungan sekitar peserta didik, misalnya peralatan permainan bola kecil
yang dimainkan di lingkungan rumah atau sekolah, dan sebagainya.
e. Video Tutorial
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( 25 menit)
1) Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum pelajaran. Religius
2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik tentang Mengenal
permainan bola kecil. Communication
3) Guru memberi peserta didik contoh dalam kehidupan yang berkaitan dengan
Mengenal permainan bola kecil.
4) Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan kegiatan
pembelajaran tentang Mengenal permainan bola kecil.
5) Guru membimbing peserta didik untuk mempersiapkan hal-hal yang
diperlukan untuk melakukan Kegiatan Pembelajaran.
b. Kegiatan Inti ( 80 menit)
1) Mengamati
a) Guru membimbing peserta didik untuk membentuk kelompok yang terdiri
atas 4 orang dengan tertib. Collaboration
b) Guru mengarahkan peserta didik agar mengamati permainan bola kasti di
lingkungan sekitarnya bersama kelompoknya. Gotong Royon
c) Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca referensi tentang
permainan bola kecil yang dapat diperoleh melalui perpustakaan sekolah.
Literasi
Video permainan kasti:
https://www.bing.com/videos/search?q=teknik+dasar+menendang+dan+m
engontrol+bola+sepak+bola&&view=detail&mid=A1118D1FEDE2CB350
917A1118D1FEDE2CB350917&&FORM=VRDGAR
2) Menanya
a) Guru menfasilitasi peserta didik untuk mengajukkan pertanyaan berkaitan
dengan cara atau teknik permainan bola kasti. Mandiri
b) Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan tanya jawab saling
menghargai perbedaan. Nasionalis
3) Mengumpulkan data/ mencoba
a) Guru mendampingi peserta didik untuk melakukan gerak pernapasan
bersama temannya. Communication
b) Guru mengintruksikan peserta didik untuk memperagakan permainan bola
kasti bersama kelompoknya. Mandiri
c) Guru memberi arahan peserta didik untuk melakukan gerak pemanasan
setelah selesai bermain permainan bola kasti.
4) Mengasosiasikan / menalar
a) Guru mendampingi peserta didik dalam membuat catatan berdasarkan
hasil praktik yang telah dilakukannya. Critical Thinking and Problem
Solving
b) Guru mengarahkan peserta didik untuk menuliskan catatan di buku tugas
dengan rapi.
5) Mengkomunikasikan hasil
Guru mengarahkan peserta didik untuk membacakan hasil catatannya di depan
kelas dengan serius. Collaborati
c. Penutup ( 15 menit)
1) Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang mengenal permainan bola
kecil.
2) Guru melakukan evaluasi tentang mengenal permainan bola kecil, serta
menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya.
3) Guru menginformasikan materi selanjutnya, yaitu variasi gerak dasar
lokomotor pada permainan bola kasti.

I. Penilaian
1) Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum / Sikap /
Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri / tes tertulis)
2) Bentuk instrumen dan instrumen Isi sesuai (Daftar chek/skala penilaian/Lembar
penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan
langsung/Laporan Pribadi/ Kuisioner/ Memilih jawaban/ Mensuplai
jawaban/Lembar penilaian portofolio
3) Pedoman penskoran

Perubahan kebijakan Merdeka belajar berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 14


Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini
nelandasi perlu dilakukan penyederhanaan RPP disemua satuan pendidikan. Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus memiliki dan memerhatikan prinsip utamanya,
yaitu: (1) efisien, penyusunan RPP harus efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat
dan tidak banyak menghabiskan waktu dan tenaga; (2) efektif, penyususan RPP harus efektif
berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran; dan (3) berorientasi pada
peserta didik, berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan,
ketertarikan, dan kebutuhan belajar peserta didik di kelas, sehingga nantinya dapat meningkatkan
minat belajar peserta didik.
Berikut model RPP berdasarkan kebijakan tersebut (I. Akhmad: 2021).
Merujuk pada edaran tersebut bahwa seorang guru diberikan keleuasaan dalam
menetapkan format RPP sesua dengan keinginan sang guru. Yang jelas bahwa RPP yang disusun
harus memiliki 3 prinsip penyusunan RPP yaitu; (1) tujuan pembelajaran, (2) langkah-langkah
pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Berikut disajikan beberapa model RPP yang dapat
dijadikan guru dalam rujukan dalam menyusun RPP (I. Akhmad; 2021).

Gambar 2. Pilihan model RPP PJOK 1 lembar

Contoh RPP 1 lembar


Lampirkan Intrumen Penilaian
Lampirkan Media pembelajaran yang dipergunakan, khususnya memanfaatkan TPAC
Conroh Model RPP 1 lembar pembelajaran DARING
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Versi DARING
Sekolah : SMP N …. Kelas/Semester : IX/1 KD : 3.1 dan 4.1
Mata Pelajaran : PJOK Alokasi Waktu : 3 x 30 menit Pertemuan ke : 1
Materi : Variasi dan kombinasi gerak spesifik dalam permainan Bola Voli

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,
percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KD 3 KD 4
3.1 Memahami variasi dan 4.1 Mempraktikan variasi dan
kombinasi gerak spesifikbdalam kombinasi gerak spesifik
berbagai permainan bola besar dalam berbagai permainan bola besar
IPK IPK
KOMPETENSI 3.1.1. Menjelaskan variasi dan
DASAR DAN kombinasi passing atas dan
INDIKATOR passing bawah bola voli
PENCAPAIAN dengan benar
KOMPETENSI 3.1.2. Mengidentifikasi variasi 4.1.1 Mempraktikkan variasi dan
dan kombinasi passing atas kombinasi passing atas
dan bawah bergerak maju, dan passing bawah dengan benar
mundur, dan menyamping
3.1.3. Menganalisis variasi dan
kombinasi passing atas dan
bawah dengan benar
MATERI : Variasi dan kombinasi gerak spesifik permainan bolavoli

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
o Whattsapp, Google
classroom, Telegram, Laptop, • Buku guru dan siswa
MEDIA
zoom, google form dll
ALAT
Handphone,
SUMBER
• Modul, bahan ajar,
o Video teknik passing tablet dan lain internet, dan sumber
bawah dan passing atas lain lain yang relevan
bola voli
MODEL PEMBELAJARAN : Problem Based Learning
• Guru memberi salam dan mengajak peserta didik berdoa bersama ( KI 1
Religious)
• Guru mengecek kehadiran peserta didik (melalui Whattsapp group, Zoom,
GoogleClassroom, Telegram atau media daring lainnya)
• Guru menanyakan keadaan, kesehatan dan kesiapan siswa untuk mengikuti
PENDAHULUAN
pembelajaran DARING ( Apersepsi )
• Guru memberi motivasi belajar walaupun dalam keadaan pandemi ( Apersepsi )
• Guru mengajak siswa untuk sejenak melakukan game yang berkenaan dengan
pemfokusan pikiran sebagai pemanasan sebelum pembelajaran ( KI 2 )
• Guru menyampaikan hubungan suatu gerak yang ada kaitannya dengan materi
yang akan disampaikan
• Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan
diajarkan
• Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran serta
mengaitkan materi bola voli kelas IX dengan kelas sebelumnya, Yaitu kelas VII
dan VIII
• Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca
dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan Video teknik passing
bawah dan passing atas bola voli (melalui Whattsapp group, Zoom, Google
Classroom, Telegram atau media daring lainnya)
terkait materi Variasi dan kombinasi passing bawah dan passing atas.
• Peserta didik di beri motivasi dengan membuka link dirumah masing – masing
dengan membuka link dibawah ini :
https://www.youtube.com/watch?v=xmNbC-BLDpw
https://www.youtube.com/results?search_query=variasi+dan+kombinasi+passin
g+bawah
( Literasi ) ( ICT ) (TPACK)
• Menemukan berbagai informasi hubungan gerak dari pengamatan yang dilihat
dengan pengalaman yang pernah dialami saat beraktivitas fisik maupun
KEGIATAN INTI berolahraga.( KI 3 )
( Mengamati ) • Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal
( Menalar ) yang belum dipahami, mulai dari sikap awalan sampai sikap akhir/lanjutan.
( Menanya ) Pertanyaan ini harus tetapberkaitan dengan materi Variasi dan kombinasi
( Mengumpulkan passing bawah dan passing atas bola voli.
Informasi dan ( Problem Based Learning )
mengomunikasikan) • Peserta didik diberi kesempatan untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi secara daring
mengenai Variasi dan kombinasi passing bawah dan passing atas bola voli. (
Collecting information and Problem
solving )
• Guru memberikan arahan dan waktu kepada peserta didik untuk membuat video
sesuai dengan video yang telah ditayangkan, peserta didik diberi tugas dirumah
untuk membuat video dengan
cara direkam minimal 3 – 5 menit, kemudian file hasil rekaman dikirimkan
melalui WAG kelas. ( ICT ) ( KI 4 )
• Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Variasi dan kombinasi passing bawah dan passing atas bola
voli, Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-
hal yang belum dipahami ( Creativity )
• Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
• Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
PENUTUP • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan do’a
sebagai penutup kegiatan pembelajaran
• Guru menutup pembelajaran dengan salam

C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek dengan rubrik penilain sebagai
nilai ketrampilan.
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian
Diamati dari proses mengikuti pembelajaran daring dan video yang
Sikap dibuat siswa
Pengetahuan Siswa menjawab soal pada WAG kelas
Unjuk kerja yang dilakukan dengan cara membuat video gerakan
Keterampilan sendiri dengan cara direkam dengan waktu yang ditentukan
Mengetahui ……., Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
……… …………
NIP 197007011998021001 NIP.

Tugas
1. Setelah anda mempelajarari Modul 4 KB 1 diatas, coba anda merancang suatu rencana
pembelajaran PJOK yang memanfaatkan ICT-TPACK pada materi Sepak Bola dan bola
kasti, sehingga proses pembelajaran akan lebih menarik pada pembelajaran tatap muka,
bauran dan daring!
2. Cari berbagai aneka sumber sebagai pembanding atas RPP yang saudara susun agar
mendapatkan RPP yang lengkap!
3. Masing-masing 1 RPP yaitu RPP K 13 dan RPP 1 lembar (merdeka belajar).

6) PENUTUP
a. Rangkuman
Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kwalitas kegiatan proses
pembelajaran yang meliputi kegiatan; perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki
dan penilaian proses pembelajaran.
Merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan harus bisa menjadikan kegiatan pembelajaran itu lebih interaktif dengan sumber-
sumber belajar. Dengan demikian tugas utama seorang pendidik yaitu : (a) Merancang
kegiatan pembelajaran yang efektif, (b) Melaksanakan proses pembelajaran, (c) Menganalisis
keunggulan dan kelemahan proses pembelajaran, (d) Menilai proses pembelajaran dan €
Memperbaiki proses pembelajaran.
Tugas utama pengajar pendidikan jasmani adalah merancang, melaksanakan, mendiaknosa,
memperbaiki dan mengevaluasi proses pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha untuk
membantu memudahkan dan menciptakan prakarsa belajar pada pelajar.
Merancang suatu proses pembelajaran di era abad 21 ini tentunya, pembelajaran PJOK tidak
lepas dari peran ICT (Information and Communication Technology). Dengan msemasukan
peran ICT ke dalam rancangan pembelajaran tentunya akan menambah kegairahan dunia
pendidikan terutama di pembelajaran PJOK.
Pesatnya perkembangan ICT di dunia tentunya menjadi potensi yang sangat besar untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi informasi yang banyak menyimpan segala hal
informasi yang tidak ada batas tentunya hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pengembangan pendidikan yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.
Manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran adalah: (1)
meningkatkan kualitas pembelajaran; (2) memperluas akses terhadap pendidikan dan
pembelajaran; (3) membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak; (4) mempermudah
pemahaman materi yang sedang dipelajari; (5) menampilkan materi pembelajaran menjadi
lebih menarik; dan 6) memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran dengan materi
yang sedang dipelajari.
ICT ini juga digunakan dalam pembelajaran PJOK, seperti diketahui bahwa PJOK pada
dasarnya memuat ranah Afektif, Kognitif dan Psikomotor. Untuk memahami konsep ketiga
ranah tersebut peran dari ICT juga sangat dibutuhkan, seperti ebook yang berhubungan
ngdengan materi yang diajarkan, video teknik dasar keterampilan cabang olahraga, dan semua
konten yang berhubungan dengan PJOK.
Pembelajaran berbasis web/internet, Sekolah harus menyediakan/ membuat website sekolah
yang diantaranya berisi materi-materi pelajaran. Setiap pengajar harus memiliki blog sendiri
yang berisi mata pelajaran yang diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi pelajaran
dengan peserta didik di dunia maya, dengan demikian akan tercipta virtual class room (kelas
dunia maya) yang dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan peserta didik.
Konsep yang juga sangat erat kaitannya dengan teknologi adalah E-Learning atau yang bisa
disebut dengan electronic learning. E-learning merupakan suatu cara belajar dengan
memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi dan mengakses data.
TPACK adalah salah satu framework yang mengintegrasikan antaran pengetahuan Teknologi
(Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan
Konten (Content Knowledge) dalam sebuah konteks pembelajaran.
Pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana pengetahuan Teknologi (Technological
Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten
(Content Knowledge) dapat di satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya menjadikan
pembelajaran yang efektif dan berhasil dalam sebuah konteks pembelajaran.
Ada enam variabel yang mempengaruhi TPACK yaitu: (a) Technological Knowledge (TK)
adalah pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang
relevan; (b) Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik; (c) Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan
seperti pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll; (d) Technological Content
Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili
oleh teknologi seperti menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari
pergerakan kerak bumi; (e) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami
oleh orang lain; dan (f) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti menggunakan
diskusi asynchronous seperti forum untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan;
b. Formatif
Soal
1. Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kwalitas kegiatan
proses pembelajaran yang meliputi kegiatan:
a. perencanaan, pelaksanaan, mencobakan, memperbaiki dan penilaian proses
pembelajaran.
b. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan penilaian makna
pembelajaran
c. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, mencontohkan dan penilaian proses
pembelajaran
d. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan penilaian proses
pembelajaran
e. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, mencocokan dan penilaian proses
pembelajaran

2. Jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan adalah definisi dari:
a. Pendekatan Pembelajaran
b. Proses Pembelajaran
c. Kegiatan Pembelajaran
d. Inti Pembelajaran
e. Kegiatan Proses
3. Menurut annarino unsure-unsur utama dalam merancang pembelajaran pendidikan
jasmani terdiri dari kegiatan:
a. Mengklasifikasi tujuan; Isi konten; Strategi pembelajaran; Evaluasi; Intervensi
guru.
b. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi pembelajaran; Evaluasi;
Intervensi guru.
c. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi demontrasi; Evaluasi;
Intervensi guru.
d. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi pembelajaran; Evaluasi;
Intervensi siswa.
e. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi Demontrasi; Evaluasi;
Intervensi guru.
4. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui E-
Learning diantaranya :
a. E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List, News Group
b. E-Book, E-Library, interaksi dengan teman, email, mailling List, News Group
c. E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, Note List, News Group
d. E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List, News Game
e. E-Book, E-Library, interaksi kelas, email, mailling List, News Group
5. Berbagai manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung pelaksanaan
pembelajaran diantaranya tersebut dibawah ini kecuali:
a. meningkatkan kualitas pembelajaran;
b. memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran;
c. membantu memvisualisasikan ide-ide konkrit;
d. mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari;
e. membantu memvisualisasikan ide-ide siswa;
6. Melalui multimedia, konsep-konsep abstrak dapat disajikan secara lebih nyata dalam
proses pembelajaran untuk memudahkan siswa memahaminya, sementara itu ICT
terbagi menjadi dua jenis yakni:
a. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Radio
b. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Internet
c. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Televisi
d. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Kommputer
e. ICT berbasis Monitor dan ICT Berbasis Internet
7. Secara teoretis, integrasi TIK dalam pembelajaran yang sesungguhnya harus
memungkinkan terjadinya proses belajar yang:
a. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Dialogis, Kontekstual, Reflektif,
Multisensory dan High order thinking skills training
b. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Dialogis, Kontekstual, Reflektif,
Multisensory dan High Performa skills training
c. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Biologis, Kontekstual, Reflektif,
Multisensory dan High order thinking skills training
d. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Dialogis, Kontekstual, Reflektif,
Multilatural dan High order thinking skills training
e. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Demokratis, Kontekstual, Reflektif,
Multisensory dan High order thinking skills trainng
8. Dalam kurikulum 2013 salah pendekatan pembelajaran yang dianjurkan adalah
menggunakan pendekatan saintifik, dalam pendkatan ini harus terjadi proses
kegiatan 5 M, yaitu:
a. Mengamti, Menanya, Membayangkan, Mencoba dan Mengkomunikasikan
b. Mengamti, Menanya, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan
c. Mengamti, Menanya, Meraba, Mencoba dan Mengkomunikasikan
d. Mengamti, Menanya, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan
e. Mengamti, Menjawab, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan
9. Pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta pelatihan dari
konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi adalah definisi dari:
f. TPK b. ICT c. IPTEK
d. TPACK e. TPI
10. Dalam kegiatan penutup pembelajaran, guru bersama peserta didik baik (secara
individual maupun kelompok) melakukan refleksi untuk mengevaluasi diantaranya
yang tersebut dibawah ini kecuali:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan berdoa baik tugas individual maupun kelompok;
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
e. melakukan kegiatan pendiinginan baik tugas individual maupun kelompok;

c. Pustaka.

Angeli, C., & Valanides, N. 2009. Epistemological and methodological issues


for the conceptualization, development, and assessment of ICT-TPCK:
Advances in technological pedagogical content knowledge (TPCK).
Computers and Education, 52(1), 154–168.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2008.07.006
Anonim. Pemanfaatan Media Berbasis ICT Terhadap Pembelajaran di Sekolah.
Backtiar, S 2015, Merancang Pembelajaran Gerak Anak, Padang: UNP PRESS
Cox, S., & Graham, C. R. 2009. Diagramming Tpack In Practice: Using And Elaborated
Model Of The Tpack Framework To Analyse And Depict Teacher Knowledge.
Techtrends, 53(5), 60–69
D.Dwiyogo M. Pd, Dr. Wasis. 2010. DIMENSI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Pendidikan
Jasmani dan Olahraga. Malang: Wineka Media
Hewitt Assosiate. 2008. Leadership Opportunities: Increased Bottom Line
ResultsThrough Improve Staff Engagement. Modul
http://ictcommunity.multiply.com/journal/item/17/PEMANFAATAN_MEDIA_BERBASIS_I
CT_TERHADAP_PEMBELAJARAN_DI_SEKOLAH?&show_interstitial=1&u=%2Fjo
urnal%2Fitem. [diakses tanggal 05 Maret 2011]
http://mkoehler.educ.msu.edu/tpack/developing-tpack/. Accessed date 26/01/2017.Koehler,
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/26/seminar-nasional-pemanfaatan-ict-dalam-
pembelajaran/. [diakses pada tanggal 06 Maret 2011]
I. Akhmad. 2021. Penyederhanaan RPP Pendidikan Jasmani dalam Kebijakan Merdeka
Belajar. Tulung Agung: Akademia Pustaka
Koehler, Matthew. 2011, Approaches to Developing TPACK, Matthew J. Mishra, Punya,
2009, What Is Technological Pedagogical Content Knowledge? Michigan State
University.
Koehler, M. J., & Mishra, P. (2008). Introducing TPCK. In AACTE
Committe on Innovation and Technology (Eds), Handbook of
Technological Content Knowledge (TPCK) for Educators.
New York: Routledge.
Shulman, L.S. 1986. Those Who Understand: Knowledge Growth in Teaching.
Educational Researcher, 15 (1),
Lazim. M. 2014. Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Kurikulum 2013.
Yogyakarta : P3TK Seni dan Budaya Yogyakarta.
Modul belajar pustekom: Perancangan belajar berbasis TIK.
Sagala, Syaiful, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Sunarto. 2009. Seminar Nasional Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran.
Suryadi. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. http://lppm.ut.ac.id/ptjj/82sept07/01-
acesuryadi.pdf. [diakses pada tanggal 06 Maret 2011]

KUNCI JAWABAN

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jawaban D A B A C B A B D C

Anda mungkin juga menyukai