NIM : 185150707111013 Kelas : TI – B Etika Profesi Tugas 4
“Pekerjaan Profesi & Profesional”
A. Kebutuhan Manusia - Abdul Kadir (1997), kelompok kebutuhan manusia sbb : - Kebutuhan Ekomoni - Kebutuhan Psikis - Kebutuhan Bilogis - Kebutuhanm Pekerjaan Kebutuhan Primer Manusia - Sandang - Pangan - Papan - Kendaraan - Pernikahan Kebutuhan Ekonomi Kebutuhan yang bersifat material seperti sandang, pangan da papan. Kebutuhan Psikis, kebutuhan yang bersifat non material seperti kebutuhan rohani. Kebutuhan Biologis, Kebutuhan untuk berkembang biak atau kelangsungan hidup.
B. Bekerja, Pekerjaan & Profesi
Pekerjaan sama dengan Hasil bekerja, begitulah pekerjaan sehari-hari, berkat pekerjaan mesin baru, hasilnya sangat memuaskan. Pekerja sama dengan orang yang berkerja. Bekerja melakukan sesuata perbuatan atau pekerjaan.Bekerja adalah kodrat manusia. Menurut Al-Qur’an bekerja adalah perintah Allah SWT. Tujuan orang bekerja dan melekat statusnya sebagai pekerja ada 4 menurut Thomas Aquinas yang di kutip oleh Sumayono yang meliputi, Memenuhi Kebutuhan Hidup, Mengurangi Tingkat Pengangguran dan Kriminalitas, Melayani sesame, Mengontrol Gaya hidup. Staf administrasi secara umum dapat berasal dari berbagai latar belaakng namun untuk pekerjaan akuntansi tidak bisa, khusus memerlakukan seorang akuntan. Bagaimana dengan Bidang Teknologi Informasi Pekerjaan tertentu yang dapat dilakukan oleh pekerja tertentu dengan pengetahuan tertentu adalah sebuah profesi. Menurut Bulle dikutip Gilley dan Eggland (1989) “Profesi sebagai bidang usah manusia berdasarkan pengetahuan dimana keahlian dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh masyrakat”. Profesioanl adalah seoran yang melukakan secara benar dan menurut ketentuan etika profesi yang berlaku. Beberapa sikap soerang professional adalah : komitmen Tinggi, tanggung jawab, berpikit sistematis, penguasaan materi dan menjadi bagain masyrakat Profesional. Komitmen tinggi profesinya inline tidak hiterogen dan di kembangkan secara terus menerus. Tanggung jawab bertanggung jawab terhadap profei dan hasil pekerjaanya. Berpikir Sistematis, pola piker yang terencana, runtut, efisien dan efektif. Penguasaan Materi, Menguasai dan trampil terkait dengan pengetahuanya. Menjadi bagian masyarakat professional, menjadi anggota asosiasi profesi untuk “keep in knwolege” Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan pengetahuan dan ketrampilan seorang yang memiliki profesi tertentu dengan ukuran tertentu. Kompetensi Profesional akhirnya dapat terukur. Menurut Gilley & Dan Eggland (1989) standar profesional dapat diukur dari 4 pendekatan, yaitu: Pendekatan Berorientasi Filosofis Pendekatan perkembangan bertahap Pendekatan berorientasi karakteristik Pendekatan berorientasi non tradisional Pendekatan Berorientasi Filosofis, meliputi: Pendekatan Lambang Profesional Sertifikat, Lisensi dan Akreditasi Pendekatan Sikap Individu Pelayanan profesi individu untuk masyarakat yang diakui Pendekatan Electic Profesional diukur melalui proses seperti prosedur, teknik, metode dan konsep serta pemikiran akademis secara komprehensif. Pendekatan Orientasi Perkembangan,mengingat profesional merupakan proses “evolusi” bukan “revolusi”: Berkumpulnya para profesi tertentu Melakukan adopsi pengetahuan tertentu Membentuk organisasi profesi Membuat mekanisme persyaratan/kualifikasi profesi. Membuat kode etik Melalukan revisi kualifikasi. Pendekatan Orientasi Karakteristisk, ada 8 hal yang diperhatikan: Kode Etik Pengetahuan Keahlian & Kompetensi Tingkat Pendidikan Sertifikat Keahlian Proses (Riwayat Pekerjaan) Tindakan disiplin etika profesi. Pendekatan Orientasi Non Tradisional, pengukuran dilakuan sejak awal dimulainya seseorang menekuni profesi.