Anda di halaman 1dari 4

1. Mengapa kaki tampak bengkak dan kemerahan ?

2. Mengapa nyeri terjadi pada malam hari ?


3. Mengapa pasien merasa demam dan kaki kirinya tidak bisa menapak karna nyeri yg hebat?
4. Bagaimana hubungan pasien mengkonsumsi kepiting yg berlebihan dan tekanan darahnya
naik dari kasus di scenario ?
5. Apa diagnosis dan dd dari scenario ?
Diagnosis :
Arthritis gout (pirai)
suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal monosodium urat pada jaringan
sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hiperurisemia yang berlangsung lama (asam urat
serum meningkat) disebabkan karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang
dari ginjal.

DD :
- Osteoarthritis

6. Etiologi dari penyakit di scenario?


Penumpukan asam urat didalam tubuh yang berlebihan , bisa diakibatkan oleh produksi asam
urat yang meningkat, atau akibat dari peningkatan asupan makanan yang kaya akan purin .
Krista monosodium urate mengendap dari cairan tubuh dengan saturasi tinggi dan
merangsang suatu reaksin radang akut .
Sumber : buku ajar patlogi robbins
7. Patofisiologi dan pathogenesis dari penyakit di scenario?

Patogenesis terjadinya Gout arthritis

Penurunan uratserum dapat mencetuskan pelepasan kristal monosodium urat dari depositnya dalam
tofi (crystals shedding). Pada beberapa pasien gout atau dengan hiperurisemia asimptomatik Kristal
urat ditemukan pada sendi metatarsofalangeal dan patella yang sebelumnya tidak pernah mendapat
serangan akut. Dengan demikian, gout ataupun pseudogout dapat timbul pada keadaan
asimptomatik. Pada penelitian penulis didapat 21% pasien gout dengan asam urat normal. Terdapat
peranan temperature, pH, dan kelarutan urat untuk timbul serangan gout. Menurunnya kelarutan
sodium urat pada temperature lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki dan tangan, dapat
menjelaskan mengapa kristal monosodium urat diendapkan pada kedua tempat tersebut. Predileksi
untuk pengendapan kristal monosodiumurat pada metatarsofalangeal-1 (MTP-1) berhubungan juga
dengan trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah tersebut.(Putra, 2009)

Penelitian Simkin mendapatkan bahwa kecepatan difusi molekul urat dari ruang synovial kedalam
plasma hanya setengah kecepatan air. Dengan demikian, konsentrasi urat dalam cairan sendi seperti
MTP-1 menjadi seimbang dengan urat dalam plasma pada siang hari selanjutnya bila cairan sendi
diresorpsi waktu berbaring, akan terjadi peningkatan kadar urat local. Fenomena ini dapat
menerangkan terjadinya awitan atau onset gout akut pada malam hari pada sendi yang bersangkutan.
Keasaman dapat meninggikan nukleasi urat in vitromelalui pembentukan dari protonated solid phase.
Walaupun kelarutan sodium urat bertentangan terhadap asam urat, biasanya kelarutan ini meninggi,
pada penurunan pH dari 7,5 menjadi 5,8 dan pengukuran pH serta kapasitas buffer pada sendi dengan
gout, gagal untuk menentukan adanya asidosis. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan pH secara
akut tidak signifikan mempengaruhi pembentukan kristal monosodium urat pada sendi. (Luk, 2005)

Patofisiologi
Kelainan pada sendi metatarsalfalangeal terjadi akibat ditemukannya penimbunan krista pada
membran sinovia dan tulang rawan artikular.
Pada fase lanjut akan terjadi erosi tulang rawan, proliferasi sinovia dan pembentukan panus,
erosi kistik tulang serta perubahan gout sekunder. Selanjutnya , terjadi tofus dan fibrosis
derta ankilosis pada tulang kaki.
Adanya gout pada sendi kaki menimbulkan respon lokal, sistemik dan psikologis.
Respon inflamasi lokal menyebabkan kompresi saraf sehingga menimbulkan respon nyeri.
Degenarasi kartilago sendi dan respon nyeri menyebabkan hambatan mobilitas fisik .
peningkatan metabolisme menyebabkan pemakaian energi berlebih sehingga klien
cenderung mengalami malaise, Anoreksia dan status nutrisi klien tidak seimbang.
Pembentukan panus oada pergelangan kaki menyebabkan masalah citra tubuh dan prognosis
penyakit menimbulkan respon anseitas

8. Apa factor resiko dari penyakit di scenario?


1. Umur
Hasil penelitian John Darwin (1988) di Bandung, Jawa Barat
menunjukkan bahwa diantara usia 24-25 tahun yang diteliti, 0.8% menderita asam
urat tinggi, 1,7% pria dan 0,5% wanita dan diantara mereka telah sampai pada
tahap gout(Parhusib, 2005).
Meskipun kejadian hiperurisemia bisa terjadi pada semua tingkat usia namun
kejadian ini meningkat pada laki –laki dewasa berusia ≥30 tahun dan wanita
setelah menopause atau berusia ≥50 tahun, karena pada usia ini wanita
mengalami gangguan produksi hormon estrogen(Purwaningsih, 2010).
2. Jenis kelamin
Pria memiliki resiko lebih besar terkena nyeri sendi dibandingkanperempuan pada
semua kelompok umur, meskipun rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan
sama pada usia lanjut. Dalam Kesehatan dan Gizi Ujian Nasional
Survey III, perbandingan laki-laki dengan perempuan. Secara keseluruhan berkisar
antara 7:1 dan 9:1. Dalam populasi managed care di Amerika Serikat, rasio jenis
kelamin pasien laki-laki dan perempuan dengan gout adalah 4:1 pada mereka
yang lebih muda dari 65 tahun, dan 3:1 pada mereka lima puluh persen lebih dari
65 tahun. Pada pasien perempuan yang lebih tua dari 60 tahun dengan keluhan
sendi datang ke dokter didiagnosa sebagai gout, dan proporsi dapat melebihi 50%
pada mereka yang lebih tua dari 80 tahun
(Luk A J and Simkin PA, 2005).
3. Suku Etnis
Suku bangsa yang paling tinggi prevalensi nya pada suku Maoridi Australia.
Prevalensi suku Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali sedangkan
Indonesia prevalensi yang paling tinggi pada penduduk pantai dan yang paling
tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan dan
konsumsi alkohol(Supyanto, 2014)
4. Riwayat Keluarga

Menurut Seneca, orang - orang dengan riwayat genetik/keturunan yang


mempunyai hiperurisemia mempunyai risiko 1-2 kali lipat di banding pada
penderita yang tidak memiliki riwayat genetik/ keturunan. Kadar asam urat
dikontrol oleh beberapa gen (Purwaningsih, 2010).

5. Diet tinggi purin

Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa HDL yang merupakan bagian dari kolesterol,
trigliserida dan LDL disebabkan oleh asupan makanan dengan purin tinggi dalam kesimpulan
penelitian tentang faktor resiko dari hiperurisemia dengan studi kasus pasien di rumah sakit
Kardinah Tegal. (Purwaningsih, 2010)

6. Konsumsi alcohol

Konsumsi alkohol menyebabkan serangan gout karena alkohol meningkatkan produksi asam
urat. Kadar laktat darah meningkat sebagai akibat produk sampingan dari metabolisme
normal alkohol. Asam laktat menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi
peningkatan kadarnya dalam serum. (Carter, 2005)

7. Obat-obatan

Penggunaan Obat-obatan diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida), obat


sititoksik, pirazinamid, levodopa, aspirin dosis rendah, obat kanker, vitamin B12
dapat meningkatkan absorbsi asam urat di ginjal sebaliknya dapat menurunkan
ekskresi asam urat urin
(Depkes, 2006).
9. Pemeriksaan fisik apa yang diperlukan dari scenario ?

10. apa saja gejala dan tanda dari penyakit di scenario ?


gejala :
- adanya nyeri dan kemerahan pada sendi metatarsallangeal pertama, biasanya melibatkan
satu sendi. Gejala bisa dieksaserbasi oleh paparan terhadap dingin dan sering memburuk
pada malam hari
- gout umumnya menyerang asimetris. Sendi yang terlibat tampak bengkak,
hangat,kemerahnan dengan kulit diatasnya yang teregang.
- Selama serangan pasien agak demam
- gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri infalamasi satu sendi.

Tanda tanda : arthritis akut yang berulang, kadang kadang disertai dengan pembentukan
krista yang besar (tofi),deformitas sendi secara kronik, dan adanya cedera pada ginjal.
11. Pemeriksaan penunjang apa saja dari penyakit di scenario ?
a. Laboratrium
 Pemeriksaan cairan sinovia didapatkan adanya krista monosodium urat intraselular
 Pemeriksaan serum asam urat meningkat > 7 mg/dl
 Urinalisis 24 jam didapatkan ekskresi >800mg asam urat
 Urinalisis untuk mendeteksi resiko batu asam urat
 Pemeriksaan kimia darah untu mendeteksi sungsi ginjal,hati,hipertrigleseridemia,
tingghinya LDL dan adanya diabetes melitus.
b. Radiodiagnostik
 radiografi untuk mendeteksi adanya klasifikasi sendi
 Radiografi didapatkan adanya erosi pada permukaan sendi dan kapsul sendi
Menurut helmi (2013:299)
12. Terapi dari penyakit di scenario ?

Secara umum, penanganan gout arthritis adalah memberikan edukasi, pengaturan diet,
istirahat sendi dan pengobatan.

Obat yang digunakan :


1. Allopurinol
Bila terdapat over produksi asam urat.
Obat ini bertujuan untuk menghambat sintesa dan menurunkan kadar asam urat
dalm darah.
Dosis pada hiperurikemia 100mg , 3x sehari sesudah makan
2. Probenesid
Derivat asam benzoat ini berdaya urikosuris dengan jalan merintangi penyerapan
kembali di tubulil proksimal .
Dosis 2x 250 mg selama seminggu
3. Natrium bikarbonat
2 tablet , 3x sehari untuk membantu kelarutan asam
4. Colchicine
Digunakan saat kritis untuk mencegah serangan gouth
5. Kortikosteroid
Untuk mengontrol serangan dan menghilangkan gejala gouth akut

Anda mungkin juga menyukai