Anda di halaman 1dari 2

Dengan berpedoman dan mengacu pada kajian teoritis pada bab sebelumnya,

maka penulis dapat membuat suatu sintesis bahwa pelatih pembina sebagai
orang yang memberikan dan menerapkan pendidikan orang dewasa memiliki
peran-peran diantaranya: sebagai pelopor, sebagai mediator, dan sebagai
motivator. Untuk lebih jelasnya, ketiga peran tersebut dijabarkan dalam
pembahasan di bawah ini:

Sebagai Pelopor

Dalam ilustrasi sederhana pelopor adalah seseorang yang pertama kali


memasuki daerah tertentu, sehingga ia harus menemukan jalan untuk
kemajuan daerah tersbut. Karakteristik untuk pekerjaan pelopor (yang
disebut pionir) adalah kesulitan yang mereka jalani dan usaha besar yang
harus mempertahankan banyak fitur yang masih hilang. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pelopor berarti yg berjalan terdahulu; yang
berjalan di depan.

Dalam kaitannya dengan pelatih pembina, pelatih pembina harus mampu


menjadi yang pertama dalam menggagas pembinaan Kepramukan yang
berkualitas oleh para pembina. Pelatih pembina harus memastikan bahwa
pembina memiliki kompetensi yang memadai untuk membina satuan
Pramuka. Jadi pelatih pembina identik sebagai sosok individu yang berusia
produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner,
optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari
seorang pelatih pembina adalah kontrol diri yang matang dengan kelebihan
pelatih pembina yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan,
baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor
perubahan itu sendiri.

Peran penting dari seorang pelatih pembina lainnya adalah pada


kemampuannya melakukan perubahan. Perubahan menjadi indikator suatu
keberhasilan dalam Gerakan Pramuka. Perubahan menjadi sebuah kata yang
memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang
mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam
iklim status quo. Kekuatannya begitu besar hingga dapat menggerakkan
kinerja seseorang menjadi lebih produktif. Keinginan akan suatu perubahan
melahikar sosok pribadi yang berjiwa optimis. Optimis bahwa hari depan
Gerakan Pramuka pasti lebih baik.
Pelatih pembina sebagai pelopor menuntut pelatih pembina agar memberikan
kesempatan kepada para pembina untuk mengembangkan pribadinya,
bakatnya, kemampuannya, cita-citanya melalui konsep andragogi. Dalam hal

Anda mungkin juga menyukai