Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang berada pada periode usia
pertengahan yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, sedangkan menurut Yusuf
(2011) anak usia sekolah merupakan anak usia 6-12 tahun yang sudah dapat
Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian integral dari kesehatan tubuh secara
makanan dan minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak
seseorang. Oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam
kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan (Ratih & Yudita, 2019).
1
2
dapat dicegah. Sebanyak 78% anak-anak di dunia, yakni sekitar 573 juta
anak, menderita penyakit gigi yang tidak terawat, dan terutama disebabkan
total kehilangan 2,4 juta hari kerja, dan 1,6 juta hari sekolah. Sedang di
Thailand per 1000 murid kehilangan 1900 jam sekolah per tahunnya karena
sendiri sebanyak 19%, gigi telah ditambal atau ditumpat karena berlubang
sebanyak 13,9%, sariawan berulang sebanyak 8%, dan sariawan menetap dan
Data Provinsi Jambi tahun 2020, jumlah kasus penyakit gigi dari 11
yang dirujuk yaitu sebanyak 1.363 jiwa, dan persentase kasus yang dirujuk
Data di Kabupaten Kerinci, jumlah kasus penyakit gigi pada tahun 2020 yaitu
sebanyak 439 kasus, sedangkan pada tahun 2021 kasus penyakit gigi
jumlah siswa yaitu siswa kelas 1 sebanyak 20 orang, siswa kelas 2 sebanyak
siswa kelas 5 sebanyak 23 orang, dan siswa kelas 6 sebanyak 12 orang. Dan
masalah kesehatan gigi dan mulut yaitu kelas 1 sebanyak 14 orang, kelas 2
Pada anak usia sekolah, sangat banyak ditemukan kasus kerusakan gigi seperti
benar, serta jarangnya anak usia sekolah yang menggosok gigi setiap malam
kesehatan gigi pada anak sekolah dasar umur 6-12 tahun sangat penting karena
pada usia tersebut adalah masa kritis, baik bagi pertumbuhan gigi geliginya
Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada orang tua anak akan memengaruhi
perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak, karena para orang
tua yang menjaga perawatan kesehatan anak termasuk kesehatan gigi dan
orang tua kurang mendukung, maka perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut pada anak menjadi kurang mendukung (Hidayah & Praptiwi, 2021 :
12).
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hidayat,
Berhubungan dengan Perilaku Perawatan Gigi pada Anak Usia 10-12 Tahun”
dengan hasil penelitian yaitu analisa data menggunakan uji Spearman Rho
diperoleh p value = 0,000 dengan nilai=0,05, jadi p (0,000) < (0,05) maka H0
gigi dengan perilaku perawatan gigi pada anak usia 10-12 tahun di SDN
Gigi dan Mulut dengan Perilaku Perawatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia
mulut dengan perilaku perawatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah 7-9
dimana penelitian ini mendukung secara ilmiah bahwa semakin tinggi tingkat
Baru Siulak pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022, peneliti mengambil
sampel dari siswa kelas 5 SDN 114/III Dusun Baru Siulak yaitu sebanyak 6
menggosok gigi pada malam hari, sedangkan yang 1 orang saat diwawancarai
oleh peneliti, ia tampak paham tentang kesehatan gigi karena orang tuanya
dapat menyimpulkan bahwa sangat sedikit sekali siswa yang rajin menggosok
gigi pada malam hari serta sangat sedikit sekali siswa yang mengetahui
tentang cara menggosok gigi dengan benar, dan pengetahuan orang tua juga
sangat berpengaruh terhadap perilaku anak dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
gigi terhadap perilaku pemeliharaan kesehatan gigi pada anak SDN 114/III
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi karakteristik responden siswa SDN
D. Manfaat
Sebagai referensi bagi perpustakaan dan sebagai bahan acuan bagi instansi
memelihara kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar agar
terhindar dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh kuman yang
dan referensi bagi peneliti selanjutnya, dan dapat menjadi pedoman dalam