Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN TEKNIS

PELAKSANAAN INTERVENSI GIZI PUSKESMAS “PENTING”


(PUSKESMAS PEDULI STUNTING)

BLUD PUSKESMAS WAY DENTE


PEDOMAN PELAKSANAAN INTERVENSI GIZI PUSKESMAS
“PENTING” (PUSKESMAS PEDULI STUNTING)
1.1. Definisi
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi
kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh
pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta
terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola
asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Anak tergolong stunting
apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar
nasional yang berlaku. Standar dimaksud terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) dan beberapa dokumen lainnya.

Jumlah kasus Stunting di wilayah kerja BLUD Puskesmas Way Dente


mengalami peningkatan menjadi 93 kasus pada tahun 2022,sedangkan tahun
2021 hanya 78 kasus. Lokus stunting di wilayah kerja BLUD Puskesmas Way Dente
juga mengalami penambahan menjadi tiga lokus yaitu kampong Dente Makmur,
Kuala Teladas, dan Teladas.

Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari


dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang
anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan
anak tidak maksimal. Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat
dewasa. Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak
stunting berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Bahkan, stunting dan berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi
pada hilangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

BLUD Puskesmas Way Dente berupaya melakukan upaya percepatan


penurunan stunting guna meningkatkan status gizi masyarakat sehingga
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui inovasi Puskesmas
“Penting” (Puskesmas Peduli Stunting). Isu utama dalam kegiatan puskesmas
penting adalah program/kegiatan penurunan stunting dengan penguatan 8000
HPK (dari masa remaja sampai anak usia 2 tahun)yang akan dilakukan pada tahun
berjalan. Intervensi inovasi Penting ini merupakan intervensi percepatan
penurunan stunting dengan kolaborasi lintas program dan lintas sektor di wilayah
kerja BLUD Puskesmas Way Dente.

1.2. Bentuk Kegiatan :


a. Penguatan 8000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) melalui
pembentukan Duta Gizi Remaja dan Senam 4 Pilar Gizi
Seimbang, serta pelacakan dan pendampingan ibu hamil KEK.
b. Penentuan status gizi balita melalui Cakram Pelita (Cakram
Pendamping Gizi Balita)
c. Pemeriksaan kecacingan pada balita
d. Intervensi gizi melalui pendampingan gizi balita stunting berupa
edukasi dan konseling PMBA dan pemberian Biskuit Kalsium
(BisKal) dengan melibatkan Lintas Sektor
e. Penguatan Akses Jamban Sehat dan Air Bersih

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mempercepat penurunan Stunting di wilayah kerja BLUD
Puskesmas Way Dente pada tahun 2022.

1.3.2. Tujuan Khusus


a. Memberikan metode edukasi yang asik dalam
meningkatkan pengetahun remaja dalam menerapkan
prinsip gizi seimbang melalui sena 4 pilar gizi seimbang
dan pembentukan Duta Gizi Remaja serta pelacakan dan
pendampingan ibu hamil KEK.
b. Memberikan kemudahan bagi Kader Kesehatan maupun
tenaga Kesehatan dalam menentukan status gizi balita
melalui penggunaan Cakram Pelita
c. Mengidentifikasi kecacingan pada balita yang terindikasi
Stunting dan melihat besar resiko faktor kecacingan
dengan kejadian stunting
d. Meningkatkan pengetahuan bagi ibu balita tentang
PMBA dan variasi tambahan makanan bagi balita
Stunting melalui Biskuit Kalsium Tulang Ikan
e. serta pelacakan dan pendampingan ibu hamil KEK.

1.4. Output
Output yang diharapkan dari inovasi Puskesmas Penting ini adalah:
a. Komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh
Bupati/Walikota, perwakilan DPRD, kepala desa, pimpinan OPD
dan perwakilan sektor nonpemerintah dan masyarakat.
b. Rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan
stunting yang telah disepakati oleh lintas sektor.
1.5. Penanggung Jawab
Tim Pelaksana Kegiatan dalam kegiatan inovasi Puskesmas Penting ini
adalah Penanggung jawab program Gizi, ATLM, Promkes, dan
Kesehatan Lingkungan.
1.6. Jadwal
Waktu penyelenggaraan kegiatan inovasi Puskesmas Penting
disesuaikan dengan jadwal perencanaan tahunan BLUD Puskesmas
Way Dente.
1.7. Tahapan Pelaksanaan
Penguatan 8000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) melalui
kegiatan inovasi Puskesmas Penting, yaitu:

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pembentukan a. Pendaftaran
Duta Gizi Remaja 1) Pengisian daftar hadir
2) Untuk kunjungan pertama kali,
remaja mengisi formulir data diri
dan pengisian form
b. Pemberian materi pembekalan terkait
gizi remaja
c. Pelatihan pengukuran pemeriksaan
berkala (BB, TB, LILA, dan IMT)
d. Pelatihan sebagai duta gizi remaja
e. Remaja diundang ke grup wa yang
dibuat oleh petugas gizi untuk sharing/
konsultasi terkait masalah gizi
f. Pencatatan dan monitoring
Remaja bisa berkonsultasi dengan
petugas gizi atau Duta Gizi remaja. Duta
gizi melakukan pencatatan terhadap
permasalahan gizi remaja sebaya nya.
2. Senam 4 Pilar Gizi a. Persiapan dan Pengisian daftar hadir
Seimbang b. Remaja anak sekolah mengikuti
instruktur senam untuk melakukan
senam bersama di ruang kelas atau
lapangan sekolah.
3. Pelacakan dan a. Kunjungan ke posyandu ibu hamil
pendampingan b. Pendaftaran, yaitu pengisian daftar
intervensi gizi ibu hadir
hamil KEK. c. Skrinning ibu hamil KEK melalui
Pengukuran LILA ibu hamil.
d. Jika LILA <23,5 cm maka dilakukan
assesmen gizi pada ibu hamil KEK.
e. Pemberian edukasi, konseling gizi, dan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
kepada ibu hamil KEK
4. Penentuan status a. Kunjungan ke posyandu balita
gizi balita melalui
b. Pendaftaran, yaitu pengisian daftar
Cakram Pelita
(Cakram hadir balita
Pendamping Gizi c. Lakukan penimbangan Berat badan dan
Balita)
pengukuran Panjang/Tinggi Badan dan
dicatat oleh kader
d. Penentuan status gizi balita berdasarkan
indikator BB/U dan TB/U melalui Cakram
Pelita oleh kader posyandu
e. Tahapan Penentuan Status gizi dengan
Cakram PELITA, yaitu: Tanyakan Berat
badan dan tinggi badan balita untuk
penentuan status gizi BB/U dan TB/U
f. Putar cakram sesuai umur dan jenis
kelamin balita
g. Setelah itu, didapatkan status gizi balita
berdasarkan indicator BB/U dan TB/U
sebagai berikut :
1. Berat badan kurang dan sangat
kurang : jika berat badan balita
dibawah ambang batas bawah (kg)
2. Berat badan normal: jika masih
masuk range antara ambang bawah
s/d berat badan ideal (kg)
3. Berat badan lebih : jika berat badan
balita diatas berat badan ideal (kg)
4. Tinggi badan kurang dan sangat
kurang (stunting) : jika tinggi badan
balita dibawah ambang batas bawah
(kg)
5. Tinggi badan normal: jika masih
masuk range antara ambang atas
bawah s/d tinggi badan ideal (kg)
6. Tinggi badan tinggi : jika tinggi badan
balita diatas tinggi badan ideal (kg).
f. Hasil interpretasi pengukuran dicatat
dalam buku KMS dan buku register
posyandu balita
5. Pemeriksaan Prosedur cara kerja pemeriksaan kecacingan
kecacingan pada pada anak dengan metode Anal swab
balita yang
terindikasi 1. Beri identitas pada objek gelas
Stunting 2. Pasang sarung tangan
3. Letakkan spatel kayu di tangan kanan
4. Buka selotip sekitar 20 cm
5. Letakkan ujung spatel pada bagian
pertengahan selotip yang terbuka dan
lilitkan bagian yang berperekat disebelah
luar
6. Tekan kedua ujung selotip menggunakan
ibu jari dan telunjuk tangan kanan
sehingga menempel di spatel
7. Tekan ujung selotip ke spatel
menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
kanan dan gunting selotip (kira kira
20cm)
8. Minta pasien menungging, buka kedua
pantatnya dengan telunjuk dan ibu jari
tangan kiri hingga anus kelihatan
9. Tekan tekan bagian ujung spatel yang
berbalut selotip disekitar anus beberapa
kali. Luas selotip yang menyentuh anus
kira kira 2 cm di masing masing sisi (total
4 cm).
10. Ambil objek gelas yang sudah diberi
identitas

_Pemeriksaan mikroskopik _

1. Tempelkan selotip yang terletak


diujung spatel kebagian tengah objek
gelas, lalu ratakan sehingga bagian
yang ditempelkan di anus tadi (4 cm)
tertempel dipermukaan objek gelas.
Jangan sampai ada gelembung antara
selotip dan objek gelas.
2. Jika akan diperiksa, angkat salah satu
ujung selotip hingga terbuka 3⁄4
bagian, teteskan larutan toluene atay
xylem untuk menjernihkan sediaan,
rekatkan kembali. Periksa dibawah
mikroskop dengan pembesaran rendah
dan metode zigzag.

Identifikasi parasit dengan mikroskop


• Letakkan objek gelas pada meja
obyektif dibawah mikroskop
• Turunkan kondensor dan aturlah
cahaya melalui diafragma.
• Lihatlah obyek dengan menggunakan
lensa obyektif 10 kali, putarlah
makrometer
 sampai obyek terlihat..
• Tajamkan fokus dengan
memutarmikrometer perlahan-lahan
• Lakukanlah pemeriksaan sistematis
dengan metode sigzag.
Lakukanlah identifikasi parasit:
 Telur dan larva cacing dapat
diidentifikasi dengan mudah dalam
larutan saline.
 Mereka tampak tidak berwarna dan
mudah dilihat dengan pembesaran
10x.

6. Pemberian BISKAL Inovasi Pengolahan Limbah Tulang Ikan


“Biskuit Kalsium” bandeng yang tinggi Kalsium sebagai
Tinggi Protein penambah Gizi untuk Percepatan Perbaikan
Untuk Percepatan Status Gizi balita. Persiapan dan Proses
Pertumbuhan bagi pembuatan BISKAL Terlampir.
anak Stunting
7. Penguatan Akses
Jamban Sehat dan
Air Bersih
Lampiran.
BISKUIT KALSIUM (BISKAL) TULANG IKAN

Jumlah Nilai Gizi


No Bahan Satuan Banyak Kalori Lemak Karbo Protein Kalsium Fosfor Keterangan
1 Tulang ekor 3 0 0 0,1 mg 2% 4% (5,63 3% (2,3
ikan g/kg) g/kg)
Bandeng
2 Tepung gram 120 437 1,18 g 91,57 12,4 g 19,2 mg 127,2
protein kkal g mg
sedang
3 Telur ayam butir 1 154 1,6 g 0,6 g 6,3 g 7,82% 36,86%
kkal
4 Margarin gram 200 60 2,5 g 0 0 0 0
kkal
5 Gula gram 100 389 0 99,7 g 1 mg 0 0
bubuk kkal
6 Maizena gram 30 86,7 0 27,3 g 0 0 0 2 sendok
kkal makan

*Berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal


Cara pembuatan :
1. Pertama tulang ikan di oven sampai benar – benar kering / garing (lalu dihaluskan menggunakan
chopper / blender
2. Campurkan telur, margarin, gula bubuk kemudian mixer sampai tekstur kental dan berwarna putih
3. Kemudian tambahkan tulang ikan yang telah dihaluskan lalu masukkan maizena aduk rata dengan
spatula
4. Masukkan sedikit demi sedikit tepung sampai bisa dibentuk (jika masih lembek boleh ditambahkan
tepung / sesuaikan)
5. Giling tipis dengan ketebalan 0,5 cm lalu bentuk sesuai selera
6. Oven selama kurang lebih 15 menit

Anda mungkin juga menyukai