Anda di halaman 1dari 4

SAYATAN TIPIS BATUAN PIROKLASTIK

1. SAMPEL 1

Kuarsa

Ash
Berdasarkan pengamatan mineral pada sampel I diketahui bahwa komposisi
material yang terdapat pada sampel batuan ini antara lain kristal yang berupa kuarsa
dan Ash. Pada kenampakan mikroskopik dari batuan ini, hampir sebagian besar
komponen penyusun batuan terdiri dari kristal yaitu sekitar 90 %, selebihnya disusun
oleh gelas vulkanik, dengan bentuk umum euhedral - anhedral. Proses pembentukan
batuan ini dimulai dengan terjadinya pembekuan magma pada suhu sekitar 375°C
membentuk mineral kuarsa. Pada saat terjadi letusan gunung berapi yang berupa
letusan eksplosif material-material ini terlempar keluar dan terakumulasi pada sutau
cekungan terendapkan dan terlitifikasi membentuk Crystal Tuff. Berdasarkan proses
yang dialaminya maka material- material vulkanik ini terbentuk berdasarkan cara
yang ketiga dimana material vulkanik setelah dilemparkan dari pusat vulkanik jatuh
langsung diatas darat atau di dalam air yang tenang dan tidak mengalami
percampuran dengan material-material non vulkanik yang terdapat dalam cekungan
tersebut. Hal ini dapat diamati pada kenampakan mikroskopis nampak jelas bahwa
material-material vulkanik penyusun batuan ini tidak memperlihatkan / menunjukkan
adanya gejala reworking oleh air. Gelas vulkanik yang merupakan salah satu
komponen penyusun batuan ini terbentuk dari ash/debu vulkanik. Material-material
vulkanik yang telah terakumulasi tadi kemudian di semen oleh debu vulkanik.
2. SAMPEL 2

piroksen

ortoklas
ash
Berdasarkan pengamatan mineral pada sampel II diketahui bahwa komposisi
material yang terdapat pada sampel batuan ini antara lain kristal yang berupa
piroksen, ortoklas dan Ash. Pada kenampakan mikroskopik dari batuan ini, hampir
sebagian besar komponen penyusun batuan terdiri dari gelas vulkanik yaitu sekitar 65
%, selebihnya disusun oleh kristal-kristal mineral yang ukurannya relatif kecil,
dengan bentuk umum euhedral - anhedral dan sebagian broken. Proses pembentukan
batuan ini dimulai dengan terjadinya pembekuan magma pada suhu sekitar 1000°C -
1200°C membentuk mineral Augite, disusul pembentukan Ortoklas pada suhu sekitar
500°C– 600°C.. Pada saat terjadi letusan gunung berapi yang berupa letusan eksplosif
material-material ini terlempar keluar dan terakumulasi pada sutau cekungan
terendapkan dan terlitifikasi membentuk Vitric Crystal Tuff.. Berdasarkan proses
yang dialaminya maka material-material vulkanik ini terbentuk berdasarkan cara yang
ketiga dimana material vulkanik setelah dilemparkan dari pusat vulkanik jatuh
langsung diatas darat atau di dalam air yang tenang dan tidak mengalami
percampuran dengan material-material non vulkanik yang terdapat dalam cekungan
tersebut. Hal ini dapat diamati pada kenampakan mikroskopis nampak jelas bahwa
material-material vulkanik penyusun batuan ini tidak memperlihatkan / menunjukkan
adanya gejala reworking oleh air. Gelas vulkanik yang merupakan salah satu
komponen penyusun batuan ini terbentuk dari ash/debu vulkanik. Material-material
vulkanik yang telah terakumulasi tadi kemudian di semen oleh debu vulkanik.

Anda mungkin juga menyukai