Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN I.I.

Latar belakang Menopause dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid, dan sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala menopause pada usai 40-an dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun. Kebanyakan mengalami gejala kurang dari 5 tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun. Namun bila diambil rata-ratanya, umumnya seorang wanita akan mengalami menopause sekitar usia 45-50 tahun (Rostiana 2009). Menurut perhitungan para ilmuwan pada tahun 2030 mendatang diperkirakan jumlah perempuan di dunia yang memasuki masa menopause akan mencapai 1,2 milyar orang. Itu artinya sebanyak 1,2 milyar perempuan akan memasuki usia lebih 50 tahun, dan angka itu merupakan tiga kali lipat angka sensus tahun 1990 tentang jumlah perempuan menopause (Siswono 2001). Sementara di Indonesia menurut badan pusat statistika (BPS), pada 2025 diperkirakan akan ada 60 juta wanita menopause (Anonim 2007). Akibat perubahan dari haid menjadi tidak haid lagi, otomatis terjadi perubahan organ reproduksi wanita. Perubahan fungsi indung telur akan memengaruhi hormon dalam yang kemudian memberikan pengaruh pada organ tubuh wanita pada umumnya. Tidak heran apabila kemudian muncul berbagai keluhan fisik, baik yang berhubungan dengan organ reproduksinya maupun organ tubuh pada umumnya. Tidak hanya itu, perubahan ini seringkali memengaruhi keadaan psikis seorang wanita (Rostiana 2009). Keluhan psikis sifatnya sangat individual yang dipengaruhi oleh sosial budaya, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Keluhan fisik maupun psikis ini tentu saja akan mengganggu kesehatan wanita yang bersangkutan termasuk perkembangan psikisnya. Selain itu, bisa memengaruhi kualitas hidupnya. Dalam menyingkapi dirinya yang akan memasuki masa menopause, beberapa wanita menyambutnya dengan biasa. Mereka menganggap kondisi ini sebagai bagian dari siklus hidupnya (Rostiana 2009). 1.2 Tujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pengertian menopause, faktorfaktor yang mempengaruhi menopause, bagaimana proses fisiologis menopause, dan gejala fisik dari menopause. Selain itu untuk memberikan informasi mengenai temuan-temuan ilmiah terkait makanan dan minuman yang dianjurkan bagi wanita menopause serta memberikan penjelasan mengenai terapi estrogen pada wanita menopause.

1.3.Batasan masalah Asuhan kebidanan pada kasus NyH,umur 55 th dengan menopause hanya membatasa pada rana tahu. 1.4.Manfaat Bagi petugas : Dapat berhati-hati dan teliti dalam memberikan asuhan kebidanan yang menyeluruh. Bagi Mahasiswa : Menambah pengetahuan untuk perkembangan ilmu kesehatan khususnya ilmu kebidanan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dalam istilah awam menopause adalah tidak haid lagi / mati haid, beberapa kepustakaan menjelaskan sebagai haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir tetapi agar konsisten dan mencegah kebingungan mengenai terminologi menopause, WHO menerbitkan beberapa definisi penting, Menurut WHO : Menopause alamiah didefinisikan sebagai berhentinya menstruasi, yang disebabkan oleh hilangnya aktivitas folikel ovarium. Menopause alamiah terjadi pada akhir periode menstruasi dan sekurang kurangnya selama 12 bulan mengalami amenorea, dan bukan disebabkan oleh hal yang patologis. Perimenopause adalah masa sekitar menopause, sejak awal menopause

dimana tanda klinik dari menopause mulai tampak sampai tahun pertama setelah menopause terjadi. Dahulu digunakan istilah klimakterium untuk menjabarkan perimenopause tetapi untuk mencegah kerancuan istilah maka klimakterium tidak dipakai lagi. Premenopause adalah seluruh periode reproduktif sebelum menopause Menopause induksi adalah berhentinya menstruasi yang disebabkan terjadi. oleh karena tindakan pengangkatan kedua ovarium dengan atau tanpa histerektomi, atau dengan obat obatan yang menghentikan fungsi dari kedua ovarium (contohnya kemoterapi dan radiasi) Paska menopause adalah periode sejak menopause terjadi baik secara alamiah ataupun induksi.

2.2 Patofisiologi Usia rata rata menopause yaitu 51 tahun telah terbukti konstan selama lebih dari satu abad, tidak terpengaruh oleh peningkatan gizi ataupun reduksi penyakit. Walaupun demikian beberapa agen kemoterapi, radiasi, merokok dan histerektomi bisa menjadi kontribusi lebih awalnya menopause. Banyak wanita muda yang setelah pengangkatan kedua ovariumnya mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.dimana ovarium mulai menjadi tua dan stok oosit mulai mengalami deplesi, folikel-folikel ovarium mulai mengalami resistensi terhadap hormon hormon stimulasi dari kelenjar pituitari seperti FSH dan LH. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan sekresi estrogen dan progesteron, yang berdampak langsung pada gangguan siklus haid, seperti ketidak teraturan siklus haid, dan seringnya terjadi ovulasi yang anovulatoar. 2.3 Manifestasi klinik Seperti telah dijelaskan diatas, gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen / progesteron dan tubuh memberikan reaksi.Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal.Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi pada menopause induksi (oleh karena pengangkatan ovarium) 2.4. Gejala pada menopause (1) Adanya gangguan siklus haid seperti polymenorrhoea, olygomenorrhoea, amenorrhoea dan metrorragia. (2) Gangguan vasomotor, semburan panas (hot flushes) terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum dan sesudah berhentinya menstruasi. Hot

flashes terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung. Kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan (keringat terutama pada malam hari) palpitasi dan jantung berdebar debar. (3) Gangguan psikis, seperti susah tidur (insomnia), pelupa, kurang percaya diri, cemas, libido yang menurun, sulit untuk konsentrasi, sulit mengambil keputusan, kurang bertenaga dan gampang tersinggung. (4) Gejala akibat kelainan metabolik, meliputi kelainan metabolisme lemak di hati. Penurunan kadar estrogen menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol LDL dan menurunnya kadar kolesterol HDL. (5) Kardiovaskular. Dapat terjadi penyempitan pembuluh darah karena perlekatan kolesterol (efek meningkatnya kolesterol LDL). Berkurangnya kelenturan pembuluh darah karena menurunnya produksi prostasiklin pada endothel pembuluh, sehingga memungkinkan terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. (3) Ketidak beradaan estrogen membuat produksi NO (Nitric oxide) menurun, NO itu sendiri berperan dalam vasodilatasi arterial dan pencegahan adhesi dari makrofag dan trombosit ke dinding arteri. (6) Tractus urogenital, Gejala yang disebabkan oleh karena atropi urogenitalis, yang sering dirasakan kering pada vagina, rasa perih, keputihan, rasa panas pada vagina, selalu ingin kencing, dispareunia dan nokturia. Hal ini terjadi karena vagina menjadi pendek menyempit, hilang elastisitas, epitelnya tipis dan mudah trauma karena kurang lubrikasi. (7) Gejala kelainan metabolisme mineral, mudah terjadi fraktur pada tulang, akibat tidak seimbangnya absorpsi dan resorbsi mineral terutama kalsium. Bila hal ini berlangsung lama, akan berlanjut dapat mengakibatkan osteoporosis. Osteoporosis yang terjadi secara cepat paling sering terjadi pada tahun-tahun perimenopause. Kebanyakan wanita memiliki puncak kepadatan tulang pada usia 25 30 tahun selanjutnya terjadi osteoporosis

0,13% per tahun. Selama tahun-tahun perimenopause laju Bone loss sekitar 3% pertahun. 2.5. Diagnosa menopause Berhentinya menstruasi karena usia ataupun bilateral oophorectomy, mengalami amenorea selama 12 bulan berturut turut ( 1 tahun) dan telah disingkirkan hal hal patologis yang mungkin menjadi penyebabnya.Peningkatan FSH dan LH dalam darah, kadar FSH lebih besar dari 20 IU/l.Manifestasi klinik menopause seperti keringat malam hari dan hot flushes, penurunan daya lubrikasi vagina (vagina menjadi kering). 2.6 Macam menopause 1. Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan rokok. 2. Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium.Campur tangan ini bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker. Histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause 2.7 Penatalaksanaan menopause Edukasi dan dukungan dari pemberi pelayanan kesehatan, edukasi meliputi pengertian menopause itu apa, menjelaskan bahwa proses tersebut adalah proses yang alamiah terjadi, apa saja gejala gejala yang mungkin timbul pada masa perimenopause serta bagaimana cara mengatasinya (baik secara medikal maupun pendekatan alternatif). Diet yang sehat yaitu Minumlah susu non fat low fat , jus jeruk, sayur hijau, makan sarden kaleng yang banyak mengandung kalsium. (5)

Hindari faktor faktor yang dapat memicu rasa panas seperti makanan berbumbu banyak, makanan yang pedas dan panas, makanan berlemak, alkohol dan kafein juga dapat memicu hot flush. Gaya hidup yang sehat yaitu Berhenti merokok,Banyak olahraga Terapi sulih hormon

Anda mungkin juga menyukai