TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
maturitas/dewasa.
individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga
9
10
yang pasti antara perubahan yang terjadi saat ini, sebelumnya dan
berikutnya.
pencegahan.
predicable)
1. Masa perinatal mulai dari konsepsi sampai lahir. Pada masa ini terjadi
tumbuh kembang yang sangat pesat. Sel telur yang telah dibuahi
organ tubuh yang berfungsi sesuai dengan tugasnya, hanya perlu waktu 9
saat ini terbentuk organ-organ yang sangat peka terhadap lingkungan. Pada
3. Pada masa bayi dan masa anak dini, pertumbuhan anak pesat walaupun
masa remaja bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Masa ini merupakan
transisi dari masa anak ke dewasa, pada masa ini terjadi pacu tumbuh berat
badan, tinggi badan dan juga pertumbuhan yang pesat pada alat-alat
Tabel 2.1 Tumbuh Kembang utama pada masa anak dan remaja
Tahap/Umur Tumbuh Kembang Utama
Masa prenatal - Pembentukan struktur tubuh asar dan organ-organ
(dari konsepsi - Pertumbuhan fisik tercepat dalam rentang
sampai lahir) kehidupan anak
- Sangat peka terhadap lingkungan
Masa bayi dan - Bayi baru lahir masih tergantung pada orang lain
masa anak (dependent), tetapi mempunyai kompetensi
dini (lahir (competent)
- Semua pancaindera berfungsi pada waktu lahir
sampai umur
- Pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik
3 tahun) berlangsung cepat
- Mempunyai kemampuan belajar dan mengingat,
bahkan pada minggu-minggu pertama kehidupan
- Kelekatan terhadap orangtua atau benda lainnya
sampai akhir tahun pertama
- Kesadaran diri (self-awareness) berkembang
dalam tahun kedua
- Komperhensi dan bahasa berkembang pesat
- Rasa tertarik terhadap anak lain meningkat.
Masa - Keluarga masih merupakan fokus dalam
prasekolah (3- hidupnya, walaupun anak lain menjadi lebih
6 hahun) penting
- Ketermpilan motorik kasar dan halus serta
kekuatan meningkat
- Kemandirian, kemampuan mengontrol diri dan
merawat diri meningkat.
- Bermain, kreativitas, dan imajinasi menjadi lebih
berkembang.
- Imaturitas kognitig mengakibatkan pandangan
yang tidak logis terhadap dunia sekitar
- Prilaku pada umumnya masih egosentris, tetapi
pengertian terhadap pandangan orang lain mulai
tumbuh.
Masa - Teman sebaya sangat penting
praremaja (6- - Anak mulai berfikir logis, meskipun masih
12 tahun) konkrit operasional
- Egoisentris berkurang
- Memori dan kemampuan berbahasa meningkat
- Kemampuan kognitif meningkat akibat sekolah
formal
- Konsep diri tubuh yang mempengaruhi harga
dirinya
- Pertumbuhan fisik lambat
- Kekuatan dan kemampun atletik meningkat
Masa remaja - Perubahan fisik cepat dan jelas
14
kontak.
d. menggenggam pensil
bermain sendiri
badan
diingikan
saja
dikenal
kata “mama”
e. menumpuk 2 kubus
jika diminta
e. menumpuk 8 kubus
i. mendengarkan cerita
c. menari
e. menggambar lingkaran
19
dan bentuknya
a. berjalan lurus
kegunaannya
j. mengenal warna-warni
k. mengungkapkan simpati
ini diwujudkan dengan kontak fisik (kulit/tatap mata) dan psikis sedini
lahir (inisiasi dini), peran ayah dalam memberikan kasih sayang dan
pada tumbuh kembang anak secara fisik, mental sosial, emosi, yang
(basic trust)
1. Faktor genetik
dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui intruksi
genetik yang terkandung dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
Faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan
2. Faktor lingkungan
menambah 300 kkal/hari atau sekitar satu porsi makan lebih banyak
dari pada sebelum hamil.Suplemen zat besi juga harus diberikan pada
ibu hamil untuk mencegah anemia pada ibu, yang berdampak negatif
Pengaruh obat yang diberikan kepada ibu hamil terhadap janin sangat
3) Endokrin
berat lahir di atas 4000 gram, hipertrofi dan hiperplasia sel beta
Demikian pula, angka kejadian cacat bawaan lebih tinggi pada ibu
yang mendapat terapi hormon, pada ibu yang waktu hamil usianya
4) Mekanis
a. Infeksi
Hampir semua infeksi berat yang diderita ibu pada waktu hamil
b. Bukan infeksi
6) Radiasi
7) Imunitas
bayi lahir yaitu mati. Pada umumnya, kematian terjadi setelah plasenta
25
8) Anoreksia
pusat dapat mengakibatkan BBLR. Keadaan ini dapat terjadi pada ibu
9) Stres
benar-benar dikehendaki.
1) Asfiksia
mental.
2) Trauma lahir
pasca lahir.
3) Hipoglikemia
disertai dengan oleh gejala klinik dan, bila tidak diobati dengan
otak. Kadar glukosa setiap bayi beresiko tinggi yang baru lahir
harus dimonitor.
4) Hiperbilirubinemia
di kemudian hari.
27
5) Bayi berat lahir rendah (BBLR = berat badan kurang dari 2500
gram)
gizi ibu.
6) Infeksi
perawatan tali pusat yang baik, dan kebiasaan mencuci tangan oleh
1) Gizi anak
2) Kesehatan anak
3) Imunisasi
4) Perumahan
pencahayaan yang cukup, yang tidak sesak dan cukup leluasa bagi
kembang anak
5) Sanitasi lingkungan
6) Stimulasi
kegiatan anak. Peran orang tua dalam kegiatan bermain anak sangat
sensori seperti stimulasi visual, verbal, auditif, taktil, dan ras (taste)
bagi anak harus juga memiliki nilai bermain. Olaraga untuk balita
7) Keluarga berencana
lainnya, dan kapan berhenti tidak hamil lagi. Pada masyarakat yang
8) Keluarga
keluarga.
motorik, dan koordinasi neuromuskular yang baik, fungsi visual yang akurat, dan
kecil yang memainkan suatu peran utama, suatu keterampilan menulis huruf “a”
individu untuk belajar. Anak yang jarang menggunakan krayon, akan mengalami
1. Bayi baru lahir, grasp palmar reflex terjadi untuk mengepal ketika suatu
2. Bayi umur 2 bulan, kepalan bayi mulai berkurang, jari-jari bisa terbuka
secara spontan. Bila pada umur 4 bulan (red flag) tangan masih mengepal,
3. Bayi umur 3 bulan, bayi dapat menggapai permainan yang digerakkan, dan
objek tersebut akan dpegang dengan tiga jari daerah ulnar dan selanjutnya
tangan kemulutnya.
Pada umur 3-6 bulan, bayi mampu eraih benda-benda yang berada dalam
tangan yang lainnya, tanpa disertai gerakan stimultan pada tangan yang
lain. Bayi juga mampu memasukkan balok balok kedalam gelas tapi tidak
bisa mengambil kembali. Bayi umur 6-7 bulan, mampu menjepit dengan
yang lainnya. Pada umur 6-9 bulan, bayi mampu memungut 2 benda,
7. Bayi umur 10-12 bulan, bayi mampu mengambil kubus dari dalam gelas.
8. Bayi umur 14 bulan, anak mampu menempatkan satu kubus di atas kubus
keterampilan.
10. Bayi umur 18 bulan, anak mampu memasukkan 10 kubus kedalam gelas.
11. Bayi umur 24 bulan, anak dapat memegang pensil dan menirukan sebuah
ibu jari dan jari telunjuk (menjimpit). Anak mencoba melipat kertas dan
mampu melipat kertas menjadi sebuah lipatan pada umur 2,5 tahun.
12. Bayi umur 30 bulan, anak bisa menggambar coretan horizontal dan
13. Umur 3 tahun, anak mampu menumpuk 8 buah kubus, anak bisa membuat
14. Umur 4 tahun, anak mampu membuat gambar sebuah persegi empat, anak
15. Umur 5 tahun, anak mampu membuat gambar sebuah segitiga dan mampu
16. Umur 7 tahun, anak mampu menggambar belah ketupat ventrikal. Pada
umur 9 tahun, anak dapat menggambar silinder, dan pada umur 12 tahun
Faktor ini merupakan faktor internal yang berasal dari dalam diri anak dan
merupakan sifat bawaan dari orang tua. Faktor ini ditanadai dengan
36
lainnya.
tergantung pada asupan suplai gizi yang diperoleh dari ibunya. Jika
kondisi fisik ibu sedang mengandung terganggu karena kurang gizi, maka
sempurna.
3. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan faktor internal atau faktor luar dari anak.
pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat. Hal ini ditandai
yang cukup untuk membentuk sel-sel tubuh dan jaringan tubuh yang baru.
tubuh anak.
5. IQ
dilakukan oleh anak, mengingat bahwa salah satu fungsi dari otak adalah
unsur yaitu, otak, urat saraf dan otot, yang berinteraksi secara positif.
stimulasi dan dorongan yang diberikan. Hal ini disebabkan karena otot-
otot haluas maupun kasar belum mencapai kematangan. Gerakan otot yang
Ada tiga pola asuh yang dilakukan oleh orang tua yaitu pola asuh otoriter,
kebebasan kepada anak, dimana anak dianggap sebagai robot yang harus
orang tua cenderung akan memberikan kebebasan tanpa batas pada anak
Pola asuh yang terbaik adalah demokratis dimana orang tua akan
kan dialami anak dalam kesehariannya dan tantu saja akan sangat
8. Cacat fisik
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan anak usia
ketika
mendengar
suara keras
III. Kognitif 1.Mengenali 1.Memperhat Mengamati Memahami
wajah orang ikan benda berbagai benda perintah
A. Mengenali
terdekat yang ada di yang bergerak sederhana
lingkungan
(ibu/ayah) hadapannya
di sekitarnya
2.Mengenali 2.Mendengar
suara orang kan suara-
terdekat suara di
(ibu/ayah) sekitarnya
Ingin tahu
lebih dalam
dengan benda
yang
dipegangnya
(misal: cara
membongkar,
membanting,
dll)
B. Menunjuk Memperhatik Mengulurkan Mengulurkan 1. Memberi
kan reaksi atas an benda kedua tangan kedua tangan reaksi
rangsangan bergerak atau untuk untuk meminta menoleh saat
suara/mainan meminta (misal: namanya
yang (misal: digendong, dipanggil
menggantung digendong, dipangku,
2. Mencoba
di atas tempat dipangku, dipeluk)
mencari benda
tidur dipeluk)
yang
disembunyika
n
3. Mencoba
membuka/
menutup
gelas/cangkir
IV. Bahasa 1. Menangis 1. Memperhat 1. Mulai 1. Menyatakan
Mengeluark an ikan / menirukan kata penolakan
2. Berteriak
suara untuk mendengarka yang terdiri dengan
menyataka n 3. Bergumam n ucapan dari dua suku menggeleng
keinginan atau orang kata atau menangis
sebagai reaksi 4. Berhenti
menangis 2. Meraban 2. Merespon 2. Menunjuk
atas stimulan
setelah atau permainan benda yang
keinginannya berceloteh
42
Tabel 2.3 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 12-24 Bulan
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
12 – 18 bulan 18 – 24 bulan
I. Nilai Agama Tertarik pada kegiatan ibadah 1. Menirukan gerakan ibadah
dan Moral (meniru gerakan ibadah, dan doa
meniru bacaan do’a)
2. Mulai menunjukkan sikap-
sikap baik (seperti yang
diajarkan agama) terhadap
orang yang sedang beribadah
3. Mengucapkan salam dan
kata-kata baik, seperti maaf,
terima kasih pada situasi yang
sesuai
II. Fisik-motorik 1. Berjalan beberapa langkah 1. Berjalan sendiri tanpa jatuh
A. Motorik tanpa bantuan
Kasar 2. Melompat di tempat
2. Naik turun tangga
atau tempat yang lebih 3. Naik turun tangga
tinggi dengan atau tempat yang lebih
merangkak tinggi dengan bantuan
4. Menyebutkan berbagai
nama makanan dan
rasanya (misal,garam-asin,
gula- manis)
B.Berpikir 1. Membedakan ukuran benda 1.Menyusun balok dari besar
Logis (besarkecil) ke kecil atau sebaliknya
2.Mengetahui akibat dari
2. Membedakan penampilan
suatu perlakuannya (misal:
yang rapi atau tidak
menarik taplak meja akan
3. Merangkai puzzle menjatuhkan barang-barang
sederhana di atasnya)
3.Merangkai puzzle
C. Berpikir Menyebutkan bilangan tanpa Menyebutkan angka satu
Simbolik menggunakan jari dari 1 -10 sampai lima dengan
tetapi masih suka ada yang menggunakan jari
terlewat
IV. Bahasa 1. Menunjuk bagian tubuh 1. Menaruh perhatian pada
yang ditanyakan gambar-gambar dalam buku
A. Memahami
Bahasa 2. Memahami tema cerita yang 2. Memahami kata-kata
didengar sederhana dari ucapan yang
didengar
B.Mengungkapk 1. Merespons pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan
an Bahasa dengan jawaban “Ya atau dengan kalimat pendek
Tidak”
2. Menyanyikan
2. Mengucapkan kalimat yang lagu sederhana
terdiri dari dua kata
3. Menyatakan keinginan
dengan kalimat pendek
V. Sosial 1. Menunjukkan reaksi 1. Mengekspresikan berbagai
Emosional marah apabila merasa reaksi emosi (senang, marah,
terganggu, seperti takut, kecewa)
permainannya diambil
2. Menunjukkan reaksi
2. Menunjukkan reaksi yang menerima atau menolak
berbeda terhadap orang kehadiran orang lain
yang baru dikenal
3. Bermain bersama teman
3. Bermain bersama teman dengan mainan yang sama
tetapi sibuk dengan mainannya
sendiri 4. Meniru perilaku orang
dewasa yang pernah
4. Memperhatikan/mengamati dilihatnya
temantemannya yang
47
Tabel 2.4 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 2-4 Tahun
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
2 – 3 tahun 3 – 4 tahun
I. Nilai Agama 1. Mulai meniru gerakan 1. Mengetahui perilaku yang
dan Moral berdoa/sembahyang sesuai berlawanan meskipun belum
dengan agamanya selalu dilakukan seperti
pemahaman perilaku baik-
2. Mulai memahami kapan
buruk, benar-salah, sopan-
mengucapkan salam, terima
tidak sopan
kasih, maaf, dsb
2. Mengetahui arti kasih dan
sayang kepada ciptaan Tuhan
3. Mulai meniru doa pendek
sesuai dengan agamanya
II.Fisik-motorik 1. Berjalan sambil berjinjit 1. Berlari sambil membawa
sesuatu yang ringan (bola)
A. Motorik Kasar 2. Melompat ke depan dan
ke belakang dengan dua 2. Naik-turun tangga atau
kaki tempat yang lebih tinggi
dengan kaki bergantian 3.
3. Melempar dan Meniti di atas papan yang
menangkap bola cukup lebar
4. Menari mengikuti irama 4. Melompat turun dari
5. Naik-turun tangga ketinggian kurang lebih 20
atau tempat yang lebih cm (di bawah tinggi lutut
tinggi/rendah dengan anak)
berpegangan 5. Meniru gerakan senam
sederhana seperti menirukan
gerakan pohon, kelinci
melompat)
6. Berdiri dengan satu kaki
B.Motorik Halus 1. Meremas kertas atau 1. Menuang air, pasir, atau
kain dengan menggerakkan biji-bijian ke dalam tempat
lima jari penampung (mangkuk,
ember)
2. Melipat kain/kertas
meskipun belum rapi/lurus 2. Memasukkan benda kecil
ke dalam botol (potongan
3. Menggunting kertas tanpa lidi, kerikil, biji-bijian)
49
terencana (bermain
berkelompok dengan
memainkan peran tertentu
seperti yang telah
direncanakan)
IV. Bahasa 1. Memainkan kata/suara 1. Pura-pura membaca cerita
yang didengar dan bergambar dalam buku
A. Memahami
diucapkan berulangulang dengan kata-kata sendiri
Bahasa
2. Hafal beberapa lagu anak2. Mulai memahami dua
sederhana perintah yang diberikan
bersamaan contoh: ambil
3. Memahami cerita/dongeng mainan di atas meja lalu
sederhana berikan kepada ibu pengasuh
4. Memahami perintah atau pendidik
sederhana seperti letakkan
mainan di atas meja, ambil
mainan dari dalam kotak
B.Mengungkapkan 1. Menggunakan kata 1. Mulai menyatakan
Bahasa. tanya dengan tepat (apa, keinginan dengan
siapa, bagaimana, mengucapkan kalimat
mengapa, dimana). sederhana (6 kata)
2. Menggunakan 3 atau 4 2. Mulai menceritakan
kata untuk memenuhi pengalaman yang dialami
kebutuhannya (misal, mau dengan cerita sederhana
minum air putih)
V.Sosial- 1. Memberi salam 1. Mengikuti aktivitas dalam
emosional setiap mau pergi suatu kegiatan besar (misal:
piknik)
A. Kesadaran Diri 2. Memberi rekasi percaya
pada orang dewasa 2. Meniru apa yang
dilakukan orang dewasa
3. Menyatakan perasaan
terhadap anak lain 3. Bereaksi terhadap hal-hal
yang tidak benar (marah bila
4. Berbagi peran dalam suatu diganggu)
permainan (misal: menjadi
dokter, perawat, pasien) 4. Mengatakan perasaan
secara verbal
B.Tanggungjawab 1. Mulai bisa 1. Mulai bisa melakukan
Diri dan Orang mengungkapkan ketika ingin buang air kecil tanpa
lain buang air kecil dan buang bantuan.
air besar
2. Bersabar menunggu gilira.
2. Mulai memahami hak
52
Tabel 2.5 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 4-6 Tahun
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan
Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun
I. Nilai Agama 1. Mengetahui agama yang 1. Mengenal agama yang
dan Moral dianutnya dianut
2. Meniru gerakan 2. Mengerjakan ibadah
beribadah dengan urutan
yang benar 3. Berperilaku jujur,
penolong, sopan, hormat,
3. Mengucapkan doa sportif, dsb
sebelum dan/atau sesudah
melakukan sesuatu 4. Menjaga kebersihan diri
dan lingkungan
4. Mengenal perilaku
baik/sopan dan 5. Mengetahui hari besar
buruk agama
5. Membiasakan diri
54
media
6. Mengontrol gerakan
tangan yang meggunakan
otot halus (menjumput,
mengelus, mencolek,
mengepal, memelintir,
memilin, memeras)
C.Kesehatan dan 1. Berat badan sesuai 1. Berat badan sesuai
Perilaku tingkat usia tingkat usia
Keselamatan
2. Tinggi badan 2. Tinggi badan sesuai
sesuai tingkat usia standar usia
3. Berat badan sesuai 3. Berat badan sesuai dengan
dengan standar tinggi badan standar tinggi badan
4. Lingkar kepala 4. Lingkar kepala sesuai
sesuai tingkat usia tingkat usia
5. Menggunakan toilet 5. Menutup hidung dan
(penggunaan air, mulut (misal, ketika batuk
membersihkan diri) dengan dan bersin)
bantuan minimal
6. Membersihkan, dan
6. Memahami berbagai membereskan tempat
alarm bahaya (kebakaran, bermain
banjir, gempa)
7. Mengetahui situasi yang
7. Mengenal rambu membahayakan diri
lalu lintas yang ada di
jalan 8. Memahami tata cara
menyebrang
9. Mengenal kebiasaan
buruk bagi kesehatan (rokok,
minuman keras)
IV. Kognitif 1. Mengenal benda 1. Menunjukkan aktivitas
berdasarkan fungsi (pisau yang bersifat eksploratif dan
A. Belajar dan
untuk memotong, pensil menyelidik (seperti: apa
Pemecahan
untuk menulis) yang terjadi ketika air
Masalah
ditumpahkan)
2. Menggunakan benda-
benda sebagai 2. Memecahkan masalah
permainan simbolik sederhana dalam kehidupan
(kursi sebagai mobil) sehari-hari dengan cara yang
fleksibel dan diterima sosial
3. Mengenal konsep
sederhana dalam kehidupan 3. Menerapkan pengetahuan
56
harus sama)
B.Mengungkapkan 1. Mengulang kalimat 1. Menjawab pertanyaan
Bahasa sederhana yang lebih kompleks
2. Bertanya dengan kalimat 2. Menyebutkan kelompok
yang benar gambar yang memiliki
bunyi yang sama
3. Menjawab pertanyaan
sesuai pertanyaan 3. Berkomunikasi secara
lisan, memiliki
4. Mengungkapkan perasaan
perbendaharaan kata, serta
dengan kata sifat (baik,
mengenal simbol-simbol
senang, nakal, pelit, baik
untuk persiapan membaca,
hati, berani, baik, jelek, dsb)
menulis dan berhitung
5. Menyebutkan kata-kata
4. Menyusun kalimat
yang dikenal
sederhana dalam struktur
6. Mengutarakan pendapat lengkap (pokok kalimat-
kepada orang lain predikatketerangan)
7. Menyatakan alasan 5. Memiliki lebih banyak
terhadap sesuatu yang kata-kata untuk
diinginkan atau mengekpresikan ide pada
ketidaksetujuan orang lain
8. Menceritakan kembali 6. Melanjutkan sebagian
cerita/dongeng yang pernah cerita/dongeng yang telah
didengar diperdengarkan
9. Memperkaya 7. Menunjukkkan
perbendaharaan kata pemahaman konsep-konsep
10. Berpartisipasi dalam dalam buku cerita
percakapan
C.Keaksaraan 1. Mengenal simbol-simbol 1. Menyebutkan simbol-
simbol huruf yang dikenal
2. Mengenal suara–suara
hewan/benda yang ada 2. Mengenal suara huruf
di sekitarnya awal dari nama benda-benda
yang ada di sekitarnya
3. Membuat coretan yang
bermakna 3. Menyebutkan kelompok
gambar yang memiliki
4. Meniru (menuliskan dan
bunyi/huruf awal yang sama.
mengucapkan) huruf A-Z
4. Memahami hubungan
antara bunyi dan bentuk
huruf
59
menyelesaikan masalah)
6. Bersikap kooperatif
dengan teman
7. Menunjukkan sikap
toleran
8. Mengekspresikan emosi
yang sesuai dengan kondisi
yang ada (senang-sedih-
antusias dsb)
9. Mengenal tata krama dan
sopan santun sesuai dengan
nilai sosial budaya setempat
VI. Seni 1. Senang mendengarkan 1. Anak bersenandung atau
berbagai macam musik atau bernyanyi sambil
A.Anak mampu
lagu kesukaannya mengerjakan sesuatu
menikmati
berbagai alunan 2. Memainkan alat 2. Memainkan alat
lagu atau suara musik/instrumen/benda yang musik/instrumen/benda
dapat membentuk irama bersama teman
yang teratur
B.Tertarik dengan 1. Memilih jenis lagu yang 1. Menyanyikan lagu
kegiatan seni disukai dengan sikap yang benar
2. Bernyanyi sendiri 2. Menggunakan berbagai
macam alat musik
3. Menggunakan imajinasi tradisional maupun alat
untuk mencerminkan musik lain untuk menirukan
perasaan dalam sebuah peran suatu irama atau lagu
4. Membedakan peran fantasi tertentu
dan kenyataan 3. Bermain drama sederhana
5. Menggunakan dialog, 4. Menggambar berbagai
perilaku, dan berbagai macam bentuk yang
materi dalam menceritakan beragam
suatu cerita
5. Melukis dengan
6. Mengekspresikan gerakan berbagai cara dan objek
dengan irama yang bervariasi
7. Menggambar objek 6. Membuat karya seperti
di sekitarnya bentuk sesungguhnya
dengan berbagai bahan
8. Membentuk berdasarkan (kertas, plastisin, balok, dll)
objek yang dilihatnya (mis.
dengan plastisin, tanah
liat)
61
9. Mendeskripsikan sesuatu
(seperti binatang) dengan
ekspresif yang berirama
(contoh, anak menceritakan
gajah dengan gerak dan
mimik tertentu)
10.Mengkombinasikan
berbagai warna ketika
menggambar atau
mewarnai
2.2.1 Pengertian
Anak usia pra sekolah adalah anak dengan usia 3-5 tahun (Donna L Wong,
493). Menurut Sugeng dan Weni (2010) Pengkajian tumbuh kembang anak adalah
suatu cara untuk mendapatkan informasi tentang anak dan keluarganya dengan
Biechler dan Snowman (1993) dalam Dr.Soemiarti (2003) yang dimaksud dengan
anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun. Di Indonesia,
dan kelompok Bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada anak usia 4-6 tahun
formal (12-15 tahun), maka perkembangan kognitif anak masa prasekolah berada
fungsinya.
dan sosial dipengaruhi oleh pertumbuhan sel otak dan perkembangan hubungan
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan dalam pola makan dimana
anak pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Proses eleminasi pada
anak sudah menunjukkan proses kemandirian dan masa ini adalah masa dimana
anak belum mampu menilai sesuatu berdasarkan apa yang mereka lihat dan anak
inisiatif, konsep diri yang positif serta mampu mengidentifikasi identitas dirinya
(Azis, 2008).
63
Anak yang berusia 1-5 tahun merupakan kelompok yang rawan gizi dan rawan
penyakit. Beberapa kondisi yang menyebabkan usia ini rawan gizi dan rawan
1. Anak usia 1-5 tahun masih berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke
makanan dewasa.
2. Usia ini anak sudah mulai bermain di tanah dan sudah bisa main di luar
penyakit.
3. Anak sudah bisa mengurusi dirinya sendiri, dan termasuk dalam hal memilih
Prasekolah
1. Perkembangan jasmani
Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3-6 tahun) ada ciri yang
jelas berbeda antara anak usia bayi dan anak prasekolah. Pada anak
64
Pada usia antara 4-5 tahun, biasanya mereka sudah mampu membuat
dengan satu kaki, telah mampu menaiki tangga dengan kaki yang berganti-
ganti.
2. Perkembangan Kognitif
dihadapi.
perkembangan dari Piaget, yakni fase sensikmotorik (0-2 tahun), fase pra-
3. Perkembangan Bahasa
sebagai berikut.
3.2 Terdapat dua daerah pertumbuhan bahasa yaitu bahasa yang bersifat
3.3 Komunikasi diri atau bicara dalam hati, juga harus dibalas. Anak akan
mereka.
bicara melalui percakapan yang dapat memikat orang lain. Sejak anak berusia
dua tahun anak memiliki minat yang kuat untuk menyebutkan berbagai nama
benda. Minat tersebut akan terus berlangsung dan meningkat yang sekaligus
anak. Setiap anak mempunyai emosi rasa senang, marah, jengkel dalam
2.3.1. Pengertian
Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seorang akan tahu bahwa
ada orang lain yang memperhatikan, menghargai, dan mencintainya (Cohen &
Sme 1996:241).
(2002) yaitu informasi verbal, sasaran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang
sosialnya atau berupa kehadiran dan hal yang dapat memberi keuntungan
mortalitias, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan
emosi. Disamping itu, pengaruh positif dari dukungan sosial keluarga adalah pada
paling baik dalam membantu anggota keluarga mengakses dukungan sosial yang
belum digali untuk suatu strategi bantuan yang bertujuan untuk meningkatkan
yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai suatu yang dapat diakses untuk
68
keluarga misalnya dukungan bisa atau tidak digunakan, tapi anggota keluarga
keluarga, baik dukungan keluarga yang eksternal maupun internal. Dukungan dari
(Friedman, 2010).
dukungan keluarga.
keluar.
jalan keluar.
1. Suami
Hubungan perkawinan merupakan hubungan akrab yang diikuti oleh minat yang
sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan, saling mendukung, dan
2. Keluarga
mengalami permasalahan.
3. Teman/sahabat
Teman dekat merupakan sumber dukungan sosial karena dapat memberikan rasa
Menurut Santrock (2007) ada dua sumber dukungan sosial antara lain:
melalui orang tua (bapak ibu), saudara. Orang tua menjad sumber utama
dukungan sosial orang tua karena orang tua yang pertama dikenal.
3. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa orang tua sebagai sumber
dukungan instrumental yang dapat berbentuk verbal atau non verbal yang
1. Kebutuhan fisik
dukungan sosial.
2. Kebutuhan sosial
Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih kenal oleh
Orang yang mempunyai aktualisasi diri yang baik cenderung selalu ingin
3. Kebutuhan psikis
ingin tahu, rasa aman, perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa
masalah baik ringan maupun berat, maka orang tersebut akan cenderung
mencari dukungan sosial dari orang- orang sekitar sehingga dirinya merasa
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004).
Menurut Perry dan Potter (2005), keluarga adalah sebagai unit yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak mereka dan memperlihatkan pembagian kerja menurut
jenis kelamin.
tua, atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami istri dan
dilakukan, meliputi:
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena
perubahannya.
Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi
menjadi ;