Anda di halaman 1dari 2

Metode penelitian eksperimen termasuk dalam metode penelitian kuantitatif.

Fraenkel dan Wallen


(2009) menyatakan bahwa eksperimen berarti mencoba, mencari, dan mengkonfirmasi. Gordon L Patzer
(1996) menyatakan bahwa hubungan kausal atau sebab akibat adalah inti dari penelitian eksperimen.
Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat, hal ini berarti bila variabel independen diubah-ubah
nilainya maka akan merubah nilai dependen. Misalnya, bila niai insentif dinaikturunkan maka akan
merubah nilai kinerja pegawai.

Creawll (2012) menyatakan bahwa pengertian metode penelitian eksperimen digunakan apabila peneliti
ingin mengetahui pengaruh sebab akibat antara variabel independen dan dependen. Hal ini berarti
peneliti harus dapat mengontrol semua variabel yang akan mempengaruhi outcome kecuali variabel
independen (treatment) telah ditetapkan.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian


kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan)
terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak
ada variabel lain (selain varibel treatment) yanng mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi dapa
dikendalikan maka dalam penelitian eksperimen menggunakan kelompok kontrol dan sering penelitian
eksperimen dilakukan di dalam laboratorium.

Ada empat faktor utama dalam penelitian eksperimen, yaitu hipotesis, variabel independen, variabel
dependen, dan subyek. Hipotesis dalam penelitian eksperimen merupakan keputusan pertama yang
ditetapkan oleh peneliti diuji. Berdasarkan hipotesis tersebut selanjutya dapat ditentukan variabel
independen dan dependen serta subyek yang digunakan untuk penelitian.

Dalam penelitian eksperimen jumlah variabel independen dapat bisa lebih dari satu. Gordon L Patzer
(1996) menyatakan, jumlah variabel independen bisa tunggal atau jamak, bisa kualitatif dan kuantitatif.
Nilai kualitatif dan kuantitatif bisa terjadi dalam penelitian eksperimen. Contoh varibel kualitatif, warna
kemasan suatu barang, variabel kuaantitatif harga barang.

Macam-macam desain dalam metode penelitian eksperimen

Ada beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian baik untuk skripsi,
tesis, maupun disertasi yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial
Design, dan Quasi Experimental Design.

Pre-Experimenal Design (Nondesigns)

Disebut Pre Experimental Design karena desain ini belum termasuk eksperimen yang sungguh-sungguh,
sebab masih terdapat variabel luar yang juga ikut berpengaruh atas terbentuknya variabel dependen.
Jadi eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara
random. Ada beberapa macam bentuk pre-experimental designs, yaiitu One-Shot Case Study, One-
Group Pretest-Posttest Design, dan Intact-Group Comparison.

True Experimental Design


Baca Juga :  Pengertian Metode Waterfall dan Tahap-Tahapnya

Dalam penelitian ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Dengan begitu kualitas pelaksanaan rancangan penelitian (validitas internal) bisa menjadi
tinggi. Ciri utama true experimental design ialah sampel yang dipakai untuk kelompok eksperimen
maupun kontrol diambil secara acak dari populasi tertentu. Jadi, true experimental design ialah adanya
kelompok kontrol dan sampel penelitian yang dipilih secara acak. Ada dua bentuk true experimental
design yakni Posttest Only Control Design dan Pretest Group Design.

Faktorial Design

Faktorial design adalah bentuk modifikasi atas true experimental design. Modifikasi yang dilakukan ialah
dengan mengamati kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi variabel independen
(perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil).

Quasi Experimental Design

Quasi Experimental Design juga merupakan pengembangan dari true experimental design, namun


desain ini cenderung sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki kelompok kontrol, namun tidak bisa
berfungsi secara penuh untuk mengontrol varibel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen/percobaan. Walau demikian desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi
experimental design dipakai karena pada pelaksanaanya sulit memperoleh kelompok kontrol yang dapat
dipakai untuk penelitian.

Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak mungkin menggunakan sebagian para
karyawannya untuk eksperimen dan sebagiannya tidak. Maka dari itu, dikembangkan desain quasi
experimental untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian. Ada
dua bentuk desain quasi eksperimen, yaitu Times-Series Design dan Nonequivalent Control Group
Design.

Sekian artikel mengenai pengertian metode penelitian eksperimen. Share artikel ini jika menurutmu
bermanfaat! Bagikan kebaikannya!

Kunjungi dan temukan artikel seputar penelitian yang bisa kamu jadikan referensi dan menambah
wawasan lainnya di ranahresearch.com!!

Anda mungkin juga menyukai