DI SUSUN
OLEH :
KELOMPOK 6
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “ MANAJEMEN DIKLAT”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Komaparasi AP diberbagai Negara. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kelompok kami maupun yang
membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan tujuan
C. Hasil yang di harapkan
D. Dasar hukum
E. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
B. Proses Evalauasi
C. Tahapan Perencanaan Evaluasi
D. Melaksanakan evaluasi
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUN
A. Latar Belakang
Salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap kegiatan adalah evaluasi.
Apapun jenis kegiatan yang dilaksanakan pastinya memerlukan adanya evaluasi. Dengan
adanya evaluasi dalam kegiatan, maka akan diketahui tingkat tercapainya tujuan dari
kegiatan tersebut. Dalam konteks program pendidikan dan pelatihan, evaluasi merupakan
bagian yang harus ada dalam program tersebut. Hal itu dikarenakan evaluasi merupakan
kegiatan yang dapat mengukur tercapai atau tidaknya keberhasilan tujuan program.
Dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mengatakan pengembangan sekolah mengacu pada standar isi dan standar
komptensi lulusan. Standar isi dan standar komptensi salah satunya sekolah harus memiliki
dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sedangkan standar proses salah
satunya adalah pengembangan bahan ajar dan proses pembelajaran berbasis ICT. Proses
pembelajaran yang diselenggarakan diharapkan interaktif, inspiratif, partisipatif,
menyenangkan, dan menantang.
Maka di perlukan pengukuran hasil yang akan dicapai. Pengukuran adalah suatu prosedur
untuk mendapatkan informasi atau data secara kuantitatif, dengan pemberian angka kepada
suatu sifat atau karakteristik tertentu kepada seseorang berdasarkan aturan tertentu. Hasil
pengukuran berupa data kuantitatif dalam bentuk angka- angka (skor). Oleh karena itu, dalam
pengukuran dibutuhkan adanya alat ukur (instrumen) yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Sifat dari pengukuran adalah obyektif. Pengukuran tidak membuahkan nilai atau baik
buruknya sesuatu, tetapi hasil pengukuran dapat dipakai untuk penilaian atau evaluasi.
Penilaian adalah kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program telah berhasil dan efisien.
Penilaian bersifat kualitatif untuk menentukan apakah sesuatu (seseorang) tergolong kategori
baik atau kurang, tepat atau tidak tepat, dan kualitas lainnya. Penilaian pada dasarnya adalah
pemberian pertimbangan (judgement) terhadap skor atau angka-angka yang diperoleh melalui
pengukuran. Dengan demikian dalam pertimbangan memuat faktor-faktor yang bersifat
subyektif dalam kadar tertentu (relatif).
Pengambilan keputusan (kebijakan) adalah tindakan yang diambil oleh seseorang atau
lembaga berdasarkan data (informasi) yang telah diperoleh dengan memasukkan berbagai
pertimbangan. Dari pengertian tersebut, jelas terlihat adanya tingkatan yang berbeda.
Pengukuran tidak membuahk an nilai atau baik buruknya sesuatu, tetapi hasil pengukuran
dapat dipakai untuk membuat penilaian. Penilaian memerlukan data yang baik mutunya dan
salah satu sumbernya adalah hasil pengukuran. suatu kegiatan secara menyeluruh yang tidak
hanya dilakukan pada akhir kegiatan saja tetapi, evaluasi juga dilakukan di awal maupun di
tengah proses kegiatannya.
D. Dasar Hukum
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB XI Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, pasal 30 sampai dengan pasal 44.
2. UU No. 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen Pasal 7 tentang Pengembangan diri guru
serta pasal 20, peningkatan dan pengembangan kualifikasi akademik dan kompetensi
guru secara berkelanjutan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Program
Jangka Menengah Kementrian Negara Republik Indonesia.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
8. Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. 31 Tahun 2005 tentang Pembinaan Unit
Pelaksana Teknis Pusat Pengembangan Penataran Guru Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan dan Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda.
E. Manfaat
Adapun manfaat dari evaluasi dalam kegiatan diklat adalah sebagai berikut:
1. Menemukan bagian-bagian pelatihan mana yang berhasil mencapai tujuan, serta
bagian-bagian pelatihan mana yang kiurang berhasil sehingga dibuat langkah-langkah
perbaikan
2. Memberi kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan saran-saran dan
penilaian terhadap program yang telah dijalankan
3. Memberikan masukan untuk perencanaan program
4. Memberikan masukan untuk kelanjutan,perluasan dan penghentian program
5. Memberi masukan untuk memodifikasi program
6. Memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
B. Proses Evaluasi
1. Perencanaan evaluasi
Terdapat dua kegiatan dalam perencanaan.,yaitu:
a. Input perencanaan selalu dimulai dengan suatu kebutuhan untuk mengevaluasi
program diklat.
b. Proses memeriksa kebutuhan, tujuan pembelajaran, sikap,, informasi yang
berharga dan sumber-sumber yang tersedia.
2. Melaksanakan evaluasi
Melaksanakan apa yang telah di rencanakan di input sebelumnya.
3. Membuat keputusan yang didasarkan atas hasil evaluasi
Pengambian keputusan merupakan alasan untuk mengadakan evaluasi tindak
lanjut harus segera di ambil atau kita akan memboroskan waktu dan sumber daya.
N KESESUAIAN
KEGIATAN KET
O YA TIDAK
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
2. Narasumber
3. Peserta latihan dan fasilitas Jumlah fasilitator
yang telah
direncanakan tidak
sesuai dengan jumlah
fasilitator yang telah
hadir pada
pelaksanaan diklat.
4. Materi pelatihan
5 Anggaran kegiatan Tidak merinci secara
detail anggaran yang
keluar ,hanya
mencantumkan harga
satuan .
6. Susunan panitia
7. Absensi peserta
8. Data peserta
9. Rekomendasi kelayakan peserta
10. Evaluasi penyampaian dan hasil pelatihan
11. Rekomendasi kelayakan instruktur
12. Rekomendasi kelayakan peserta
13. Instrumen penilaian terhadap fasilitator
dari peserta
14. Susunan acara
15. Persiapan acara
16. Nama kegiatan
17. Pembukaan
18. Pembagian tugas
19. Lama pelaksanaan
20. Penyelenggaraan diklat
21. Program evaluasi peserta
22. Program evaluasi widyasuara
23. Program evaluasi penyelenggaraan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan training Pengembangan Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru SMA se kota Makassar merupakan pola pelatihan yang sistmatis. Hasil
akhir yang diharapkan dari pelatihan tersebut adalah meningkatnya motivasi dan
kinerja guru dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Sehingga kompetensi yang
diharapkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia terdidik
bisa terpenuhi.
Demikian proposal ini kami buat, sebagai evaluasi pelaksanaan pelatihan
dan peningkatan mutu tenaga pendidik atau guru SMA di Kota Makassar. Sebagai
suatu bentuk kegiatan yang mendukung pencapaian pelaksanaan pendidikan dan
pelatihann bagi peserta didik yang berkualitas. Semestinya program ini
mendapatkan dukungan dan apresiasi positif dari pengambil kebijakan serta
masyarakat yang peduli pada pendidikan.