Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

‘’TRAINING PENGEMBANGAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN


KOMPETENSI GURU’’

DI SUSUN
OLEH :

KELOMPOK 6

SRI AYU LESTARI


NURUL HASANAH
NURUL FITRIANI
AHMAD FADILLAH
AHMAD SAYYIDUL AKRAM
BARTO LUMEUS

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “ MANAJEMEN DIKLAT”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Komaparasi AP diberbagai Negara. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kelompok kami maupun yang
membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Makassar, 10 maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Maksud dan tujuan
C. Hasil yang di harapkan
D. Dasar hukum
E. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi
B. Proses Evalauasi
C. Tahapan Perencanaan Evaluasi
D. Melaksanakan evaluasi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUN
A. Latar Belakang

Salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap kegiatan adalah evaluasi.
Apapun jenis kegiatan yang dilaksanakan pastinya memerlukan adanya evaluasi. Dengan
adanya evaluasi dalam kegiatan, maka akan diketahui tingkat tercapainya tujuan dari
kegiatan tersebut. Dalam konteks program pendidikan dan pelatihan, evaluasi merupakan
bagian yang harus ada dalam program tersebut. Hal itu dikarenakan evaluasi merupakan
kegiatan  yang dapat mengukur tercapai atau tidaknya keberhasilan tujuan program.
Dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mengatakan pengembangan sekolah mengacu pada standar isi dan standar
komptensi lulusan. Standar isi dan standar komptensi salah satunya sekolah harus memiliki
dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sedangkan standar proses salah
satunya adalah pengembangan bahan ajar dan proses pembelajaran berbasis ICT. Proses
pembelajaran yang diselenggarakan diharapkan interaktif, inspiratif, partisipatif,
menyenangkan, dan menantang.
Maka di perlukan pengukuran hasil yang akan dicapai. Pengukuran adalah suatu prosedur
untuk mendapatkan informasi atau data secara kuantitatif, dengan pemberian angka kepada
suatu sifat atau karakteristik tertentu kepada seseorang berdasarkan aturan tertentu. Hasil
pengukuran berupa data kuantitatif dalam bentuk angka- angka (skor). Oleh karena itu, dalam
pengukuran dibutuhkan adanya alat ukur (instrumen) yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Sifat dari pengukuran adalah obyektif. Pengukuran tidak membuahkan nilai atau baik
buruknya sesuatu, tetapi hasil pengukuran dapat dipakai untuk penilaian atau evaluasi.
Penilaian adalah kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program telah berhasil dan efisien.
Penilaian bersifat kualitatif untuk menentukan apakah sesuatu (seseorang) tergolong kategori
baik atau kurang, tepat atau tidak tepat, dan kualitas lainnya. Penilaian pada dasarnya adalah
pemberian pertimbangan (judgement) terhadap skor atau angka-angka yang diperoleh melalui
pengukuran. Dengan demikian dalam pertimbangan memuat faktor-faktor yang bersifat
subyektif dalam kadar tertentu (relatif).
Pengambilan keputusan (kebijakan) adalah tindakan yang diambil oleh seseorang atau
lembaga berdasarkan data (informasi) yang telah diperoleh dengan memasukkan berbagai
pertimbangan. Dari pengertian tersebut, jelas terlihat adanya tingkatan yang berbeda.
Pengukuran tidak membuahk an nilai atau baik buruknya sesuatu, tetapi hasil pengukuran
dapat dipakai untuk membuat penilaian. Penilaian memerlukan data yang baik mutunya dan
salah satu sumbernya adalah hasil pengukuran. suatu kegiatan secara menyeluruh yang tidak
hanya dilakukan pada akhir kegiatan saja tetapi, evaluasi juga dilakukan di awal maupun di
tengah proses kegiatannya.

B. Maksud dan Tujuan


Secara terperinci maksud dan tujuan pelaksanaan program Training Pengembangan
Kualifikasi Akademik dan Kompetensiadalah sebagai berikut:
1. Maksud
a. Terbangunnya pola pemikiran untuk mengembangkan metode pendidikan yang
mengintegrasikan kecerdasan akademik dengan kecerdasan emosi dan akhlak.
b. Mengembangkan budaya bertukar ilmu, wawasan dan pemikiran.
2. Tujuan 
a. Membentuk pribadi guru teladan (Qualified Teacher)
b. Membatu guru lebih mengenali kekuatan dan kelemahan diri atas potensi yang
dimilikinya.
c. Membantu guru untuk menemukan dan merawat motivasi hakiki sehingga
memperoleh kekuatan ruhiyah untuk melaksanakan tugasnya.
d. Membantu guru menjadi guru inspirasi.

C. Hasil yang Diharapkan


Hasil (output) pelaksanaan pelatihan yang diharapkan diperoleh oleh peserta
setelah mengikuti pelatihan yaitu:
1. Guru sebagai pendidik menjadi lebih percaya diri menggunakan kemampuan  yang
dimiliki dan mampu menggali potensi yang ada untuk peningkatan mutu pendidikan.
2. Memperkenalkan dan mengajak untuk mempelajari lebih jauh terkait IT pada umumnya
dan mengenai internet khususnya sebagai penunjang  pendidikan.
3. Para pendidik mampu mengembangkan kreativitas dan mampu memadukannya dengan
perkembangan IT yang ada saat ini.
4. Kepemilikan Sertifikasi Tanda Kompetensi.
5. Training ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan menciptakan sebuah jalinan
kerjasama  yang dapat menguntungkan kedua belah pihak (guru dan siswa).
6. Terbentuknya forum pembelajaran guru inspiratif yang akan memfasilitasi lebih lanjut
kegiatan peningkatan kompetensi dan kreatifitas guru pada tingkat Kabupaten Kutai
Kartanegara.

D. Dasar Hukum
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB XI Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, pasal 30 sampai dengan pasal 44.
2. UU No. 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen Pasal 7 tentang Pengembangan diri guru
serta pasal 20, peningkatan dan pengembangan kualifikasi akademik dan kompetensi
guru secara berkelanjutan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Program
Jangka Menengah Kementrian Negara Republik Indonesia.
7. Peraturan Pemerintah  Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
8. Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. 31 Tahun 2005 tentang Pembinaan Unit
Pelaksana Teknis Pusat Pengembangan Penataran Guru Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan dan Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda.

E. Manfaat
Adapun manfaat dari evaluasi dalam kegiatan diklat adalah sebagai berikut:
1. Menemukan bagian-bagian pelatihan mana yang berhasil mencapai tujuan, serta
bagian-bagian pelatihan mana yang kiurang berhasil sehingga dibuat langkah-langkah
perbaikan
2.    Memberi kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan saran-saran dan
penilaian terhadap program yang telah dijalankan
3.    Memberikan masukan untuk perencanaan program
4.    Memberikan masukan untuk kelanjutan,perluasan dan penghentian program
5.    Memberi masukan untuk memodifikasi program
6.    Memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah proses pengumpulan data yang sistematis untuk mengukur


efektifitas program diklat. (The Trainer’s Library, 1988). Suatu kegiatan evaluasi di
garapkan dapat mengukur keberhasilan apakah tuuan diklat yang di tetapkan dapat
dicapai. Ada banyak definisi dari Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), dan secara
sederhana Diklat dapat didefinisikan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan
(Knowledge), ketrampilan (Skills) dan sikap (Attitude) atau disingkat dengan istilah KSA
atau sering juga disebut kompetensi. Dari definisi tersebut maka tujuan dari
diselenggarakannya program Diklat adalah untuk meningkatkan kompetensi/KSA dari
peserta Diklat, yang pada akhirnya dapat dipergunakan oleh peserta pelatihan tersebut
dalam pelaksanaan pekerjaannya sehari-hari, dengan harapan pelaksanaan tugas dari
instansi tempat peserta Diklat tersebut dapat lebih meningkat dan optimal.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tujuan program Diklat untuk
meningkatkan kompetensi, untuk mencapai tingkat kompetensi tertentu yang
dipersyaratkan, atau untuk menutup kesenjangan(GAP) kompetensi antara yang dimiliki
saat ini dengan kompetensi yang dituntut untuk mampu melaksanakan tugas pekerjaan
secara efektif. Dari pemahaman terhadap pendidikan dan pelatihan serta tujuan dari
pendidikan dan pelatihan, maka menjadi penting untuk mengetahui apakah tujuan
program pelatihan telah tercapai? Bagaimana dampak atau pengaruh pelatihan terhadap
peningkatan kompetensi pegawai setelah mengikuti program diklat. Kegiatan untuk
mengetahui apakah tujuan diklat telah tercapai atau bagaimana pengaruh program
pelatihan terhadap perubahan KSA peserta diklat dikenal dengan istilah evaluasi diklat.
Proses evaluasi diklat dapat dilakukan sejak awal perencanaan program diklat, pada saat
pelaksanaan diklat berlangsung, setelah selesai seluruh program diklat, atau setelah
jangka waktu tertentu sejak peserta kembali ketempat tugas masing- masing. Proses
evaluasi program diklat tidak dapat berdiri sendiri sendiri, proses evaluasi diklat
merupakan sebuah proses yang berkesinambungan mulai dari perencanaan
diklat(penyusunan kurikulum), Persiapan diklat – menetapkan peserta, jadwal fasilitas,
widyaiswara serta alat bantu pembelajaran lainnya, pada saat pelaksanaan dan
penyelenggaraan diklat, sampai kepada kegiatan evaluasi diklat itu sendiri.

B. Proses Evaluasi
1. Perencanaan evaluasi
Terdapat dua kegiatan dalam perencanaan.,yaitu:
a. Input perencanaan selalu dimulai dengan suatu kebutuhan untuk mengevaluasi
program diklat.
b. Proses memeriksa kebutuhan, tujuan pembelajaran, sikap,, informasi yang
berharga dan sumber-sumber yang tersedia.
2. Melaksanakan evaluasi
Melaksanakan apa yang telah di rencanakan di input sebelumnya.
3. Membuat keputusan yang didasarkan atas hasil evaluasi
Pengambian keputusan merupakan alasan untuk mengadakan evaluasi tindak
lanjut harus segera di ambil atau kita akan memboroskan waktu dan sumber daya.

C. Tahapan perencaan Evaluasi


Dalam tahapan perencanaan ini termasuk proses dan output. Proses evaluasi itu
terdiri dari langkah sebagai berikut:
Langkah 1 : mendaftar tujuan diklat
Langkah 2 : mendaftarkan isu-isu perencanaan yang kritis
Langkah 3: meriviu informasi tentang evaluasi yang tersedia
Langkah 4 : mengembangkan evaluasi tujuan
Langkah 5 : memilih pengukuran, instrument dan standar
-langkah 5A : pandangan umum evaluasi terhadap reaksi
-langkah 5B : garis-garis besar evaluasi belajar
-langkah 5C : garis besar evaluasi pelaku
-langkah 5D : gambaran umum hasil evaluasi
Langkah 6 : mendesain studi
Langkah 7 : mendesain perhitungan biaya yang diperlukan
D. Melaksanakan evaluasi
Proses pelaksanan evaluasi program diklat terdiri :
1. Pengembangan instrument pengukuran
- kuesinoner
- kertas pensil
- simulasi tugas
- teknik lainnya
2. perencanaan dan implementasi logistic evaluasi
Buatlah ceklist daftar kebutuhan evaluasi
- alamat semua peserta yang akan dievaluasi
- izin dari atasan para peserta tersebut dalam pasrtisipasi evaluasi yang
direncanakan
- memberitahukan kepada atasan peserta mengenai pengumpulan data
yang berkaitan dengan evaluasi
- siapkan lembar evaluasi yang dibutuhkan
- mengatur pengumpulan data, mengkompilasi dan menganalisis
- mendesain alat-alat pengukuran
- mengadministrasika alat-alat pengukuran
- terus menerus berkomunikasi dengan pimpinan atau ketua panitia
3. pengadministrasian instrument pengukuran
Kegiatan diklat biasanya diserahkan kepada suatu unit kerja tertentu untuk
melaksanakan evaluasi
CHECK LIST PROSES PENYELENGGARAAN DIKLAT
JANGKA PENAGGUNG KETERANGAN
NO KEGIATAN
WAKTU JAWAB SELESAI BELUM
1. PERSIAPAN
1. Analisa kebutuhan diklat
2. Seleksi calon peserta
3. Pengajuan rencana
penyelenggaranaan
4. Penetapan peserta
5. Persetujuan
penyelenggaraan
6. Pemanggilan peserta
7. Rapat koordinasi
penyelenggara
8. Penyiapan akomodasi,
pedoman dan bahan diklat
9. Penetapan jadwal dan
widyaisuara
10. Rekonfirmasi widyaisuara
11. Persiapan pembukaan
12. Administrasi keuangan
2. PELAKSANAAN
A. Pemanatauan Umum Harian
1. Rekonfimasi kesediaan
menagajar
2. Biodata
widyasuara/pengajar
3. Pendamping/pemandu
4. Absensi
5. Kebersihan kelas
6. Penyiapan ruang kelas dan
kelengkapan kegiatan
7. Penyiapan ruang diskusi
dan kelengkapan
8. Penggandaan bahan-bahan
penugasan dari latihan
9. Perlengkapan kantor
( ATK, computer, foto
copy)
10. Memo
11. Evaluasi harian
12. Sarana olahraga dan
perlengkapannya

EVALUASI PROSES PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN DIKLAT

N KESESUAIAN
KEGIATAN KET
O YA TIDAK
1. Waktu dan tempat pelaksanaan 
2. Narasumber 
3. Peserta latihan dan fasilitas  Jumlah fasilitator
yang telah
direncanakan tidak
sesuai dengan jumlah
fasilitator yang telah
hadir pada
pelaksanaan diklat.
4. Materi pelatihan 
5 Anggaran kegiatan  Tidak merinci secara
detail anggaran yang
keluar ,hanya
mencantumkan harga
satuan .
6. Susunan panitia 
7. Absensi peserta 
8. Data peserta 
9. Rekomendasi kelayakan peserta 
10. Evaluasi penyampaian dan hasil pelatihan 
11. Rekomendasi kelayakan instruktur 
12. Rekomendasi kelayakan peserta 
13. Instrumen penilaian terhadap fasilitator 
dari peserta
14. Susunan acara 
15. Persiapan acara 
16. Nama kegiatan 
17. Pembukaan 
18. Pembagian tugas 
19. Lama pelaksanaan 
20. Penyelenggaraan diklat 
21. Program evaluasi peserta 
22. Program evaluasi widyasuara 
23. Program evaluasi penyelenggaraan 
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan training Pengembangan Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru SMA se kota Makassar merupakan pola pelatihan yang sistmatis. Hasil
akhir yang diharapkan dari pelatihan tersebut adalah meningkatnya motivasi dan
kinerja guru dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Sehingga kompetensi yang
diharapkan dalam rangka  meningkatkan kualitas sumber daya manusia terdidik
bisa terpenuhi.
Demikian proposal ini kami buat, sebagai evaluasi pelaksanaan pelatihan
dan peningkatan mutu tenaga pendidik atau guru SMA di Kota Makassar. Sebagai
suatu bentuk kegiatan yang mendukung pencapaian pelaksanaan pendidikan dan
pelatihann bagi peserta didik yang berkualitas. Semestinya program ini
mendapatkan dukungan dan apresiasi positif dari pengambil kebijakan serta
masyarakat yang peduli pada pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai