Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LAYANAN-LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

(Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Layanan-layanan bimbingan
konseling)

Dosen Pengampu :
Dra. Elizar, M.Pd.

Kelompok 9
Nanda Nurraksa Brahma Putra 2086206036
Nur Alifah 2086206041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nyalah Makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai jenis layanan
Bimbingan dan Konseling dengan harapan agar mahasiswa/i dapat memahami dan
mengetahui apa itu layanan Bimbingan dan Konseling.

Makalah ini tersaji berkat bantuan semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa/i
Universitas Muhamadiyah Kotabumi dan khalayak umum. Dengan kerendahan hati kami
memohon kritik dan saran yang dapat membangun.

Kotabumi, 18 Oktober 2020

Penulis

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling..................................

2.2 Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling..............................

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................

3.2 Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia tidak terlepas dari


perkembangan di negara asalnya yaitu Amerika Serikat. Bermula dari banyaknya pakar
pendidikan yang menamatkan studinya di negeri Paman Sam itu kembali ke Indonesia
dengan membawa konsep-konsep bimbingan dan konseling yang baru. Hal itu terjadi sekitar
tahun 60-an. Tidak dapat dibantah bahwa pakar pendidikan itu telah menggunakan dasar-
dasar pemikiran yang diambil dari pustakaan Amerika Serikat. Khususnya mengenai
pandangan mengenai anak didik yaitu bahwa anak didik mempunyai potensi untuk
berkembang karena itu pendidikan memberikan situasi kondusif bagi perkembangan potensi
tersebut cara optimal.

Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia cenderung berorientasi layanan


pendidikan (intruksional) dan pencegahan. Sejak tahun 1975 bimbingan dan konseling
digalakkan di sekolah-sekolah (Rochman Natawidjaja, 1987). Upaya ini bertujuan untuk
memberikan bantuan kepada siswa sehingga ia dapat berkembang dengan seoptimal
mungkin. Disini amat terlihat konsep Barat mendominasi bimbingan dan konseling di
sekolah. (Sumber: Buku Konseling individual Teori dan Praktek, Karangan: Prof. Dr. Sofyan
S.Willis).

Bimbingan Konseling itu sendiri merupakan proses pemberian bantuan yang


dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu
yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan
sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya
sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa
depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi layanan Bimbingan dan Konseling?


2. Apa jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

1. Mengetahui definisi layanan Bimbingan dan konseling.


2. Mengetahui jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Definisi bimbingan

Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih,


mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan
yang dipilihnya itu (Frank parson, dalam Jones, 1951).

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli
kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar
orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri,
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno dan Erman Amti, 1994: 99).

Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan kepada individu atau
sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya (Bimo Walgito 1982: 11)

Jadi, Bimbingan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan secara


berkesinambungan untuk menbina, mengarahkan maupun menunjukkan arah jalan keluar
suatu permasalahan agar individu dapat memahami dirinya sendiri dan lingkungannya
(membantu individu agar berkembang dengan baik).

2. Definisi konseling

Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan


kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan
membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut (Bernard
& Fullmer, 1969).

Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang
(konselor) membantu yang lain supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam
hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang
akan dating (James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud, 1976:19).
Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat
interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan, rencana, atau
penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat (Smith dalam Shertzer & Stone, 1974).

Jadi, konseling adalah pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli baik berupa
saran, kritik, atau motivasi guna terpecahnya suatu permasalahan yang dihadapi oleh konseli.

3. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri,
sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan dan konseling
diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di sekolah agar peserta didik menjadi
lebih baik dari segi perilakunya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di


Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal sesuai
dengan potensinya. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah
menjadi tanggung jawab bersama antara personil sekolah, yaitu kepala sekolah, guru,
konselor, dan pengawas.

1.2 Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar
berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah hendaknya memberikan bantuan
kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa.
(Tohirin, 2009:12).

Selanjutnya Zainal Aqib, (2012:80) menjelaskan bahwa suatu kegiatan bimbingan dan
konseling disebut layanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung
dengan sasaran layanan (klien), dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun
kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan itu.

Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan
pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan yaitu peserta didik. Masing-masing
komponen layanan diperlukan strategi implementasi program.
1. Layanan Orientasi

Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat
memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan
Sekolah/Madrasah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di
lingkungan baru tersebut. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program
pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru,
kurikulum, program bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilititas atau sarana
dan prasarana, dan tata tertib Sekolah/Madrasah.

2. Layanan Informasi

Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta
didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun
elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan informasi bertujuan
untuk membekali seseorang dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai
hal yang berguna untuk kepentingan hidup dan perkembangannya.

3. Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik


mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau
penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi
untuk pengembangan.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Serangkaian kegiatan bimbingan dalam membantu siswa agar dapat menyalurkan atau
menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah. Layanan penempatan dan penyaluran
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat serta kondisi
pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat
dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk
pengembangan.
Layanan penempatan dan penyaluran berkenaan dengan 3 fungsi, yaitu

a. Fungsi pemahaman, terkait dengan dipahaminya potensi dan kondisi diri.


b. Fungsi pencegahan, karena peserta didik telah memperoleh layanan penempatan dan
penyaluran yang merealisasikan dirinya pada keadaan dan posisi yang tepat sesuai
dengan potensi, bakat, minat dan kondisi pribadinya sehingga akan terhindar atau
tercegah permasalahan atau hambatan berkaitan dengan pengembangan diri.
c. Fungsi pengembangan dan pemeliharaan, yaitu terpelihara dan berkembangnya
potensi, bakat, minat dan kondisi pribadi peserta didik itu sendiri.

5. Layanan Penguasaan Konten

Membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi. Layanan


Penguasaan Konten berkaitan dengan fungsi pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan
pengembangan. Fungsi pemahaman menyangkut berbagai aspek konten, persepsi, afeksi,
sikap dan tindakan, dan sebagainya atau kebiasaan dalam kaitannya dengan kehidupan di
sekolah, sebagai peserta didik tugasnya adalah belajar, di dalam keluarga ia mengembangkan
kebiasaan dalam berhubungan dengan orang lain, saudara, teman sebaya dan di masyarakat.
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu menghasilkan terpelihara dan berkembangnya
berbagai potensi dalam perkembangan diri secara berkelanjutan, mengembangkan kebiasaan
yang telah terpelihara dan membangun prestasi.

6. Layanan Konseling Perorangan

Layanan yang memungkinkan siswa memperoleh secara pribadi melalui tatap muka
dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami
siswa tersebut. peserta didik memperoleh layanan secara langsung bertatap muka dengan
Guru Bimbingan Konseling atau Konselor. Dengan demikian diupayakan terbantu fungsi
pengentasan dari permasalahan yang dialami. Konseling individu sebagai pendekatan efektif
bagi peserta didik, dimana peserta didik bebas mengekspresikan diri, pengalaman dan
perasaan tanpa beban, sehingga dapat diharapkan adanya perubahan perilaku ke arah
membangun diri dan lingkungan, dimana peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal dan mampu mengambil keputusan secara mandiri.

7. Layanan Konseling Kelompok


Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan
untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok. Masalah yang
dibahas adalah masalah-masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok.

Membantu pengembangan pribadi dengan cara setiap anggota dapat saling


mengungkapkan perasaan secara leluasa yang berorientasi pada kenyataan yang dihadapi dan
mengembangkan kemampuan berhubungan sosial dalam kelompok untuk meningkatkan
pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-nilai kehidupan dan tujuan kehidupan serta
belajar dan atau menghilangkan sikap perilaku tertentu. Layanan Konseling Kelompok terkait
dengan fungsi pencegahan dan pengentasan, yaitu mengatasi permasalahan sejenis melalui
dinamika kelompok mewujudkan kegiatan belajar, karir atau jabatan dan pengambilan
keputusan.

8. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa melalui dinamika


kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu. Sumber pembahasan
bersifat aktual.

Memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama melalui dinamika kelompok,


membahas topik yang dipilih sesuai kebutuhan dalam kelompok. Layanan Bimbingan
Kelompok terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu berperan dalam mencegah
berkembangnya masalah atau hambatan melalui pemahaman berbagai situasi dan kondisi
lingkungan, terbinanya hubungan dalam berkomunikasi di antara anggota kelompok sehingga
dapat membantu pengembangan diri pribadi, mengembangkan sikap dan komitmen pribadi
dan berbagai kemampuan dalam pengambilan keputusan.

9. Layanan Konsultasi

Layanan yang diberikan untuk memperoleh wawasan dan pemahaman dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.

Layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan (di sekolah:
orang tua atau wali peserta didik). Dalam melaksanakan layanan konsultasi ini, Guru
Bimbingan Konseling atau Konselor bisa bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran, Wali
Kelas dan instansi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat
praktik konseling, bagi Guru Bimbingan Konseling yang telah berkewenangan membuka
praktik di luar sekolah dengan cara mengambil studi profesi konselor. Layanan Konsultasi ini
terkait dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan, yaitu untuk membantu
peserta didik dan atau pihak lain (orang tua atau wali peserta didik) memperoleh wawasan,
pemahaman dan cara-cara pemecahanan masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai
kondisi lingkungan di sekolah. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas adalah teman sejawat
dan institusi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) adalah mitra kerja bagi Guru Bimbingan
Konseling atau Konselor.

10. Layanan Mediasi

Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang
sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling
bertentangan. Sehingga dapat mencapai tujuan yaitu kondisi hubungan yang positif dan
kondusif diantara pihak-pihak yang berselisih.

Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor berusaha mengantarai atau membangun hubungan diantara mereka,
dengan tujuan membantu tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki
hubungan antarpersonal.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Layanan Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan didalam berbagai bidang


kehidupan karena dengan adanya layanan Bimbingan dan Konseling ini maka seorang siswa
akan merasa lebih mudah memecahkan masalah yang dihadapinya. Layanan Bimbingan dan
Konseling memberikan efek yang baik karena memberikan suatu solusi, rencana, motivasi,
bimbingan, ide, gagasan dan sebagainya dalam mengatasi suatu permasalahan.

Layanan Bimbingan dan Konseling ini merupakan suatu wadah yang efektif dalam
pendidikan karena menjadi tempat pemberian bantuan kepada siswa secara terus menerus
agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan
yang optimal, sesuai dengan potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, serta menjadi
seseorang yang good and smart citizenship.

3.2 Saran

Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui apa itu Bimbingan Konseling dan jenis-
jenis layanan Bimbingan dan Konseling, dengan pengetahuan itu hendaklah kita sebagai
calon pendidik bisa menjadi seorang konselor yang baik, yang bisa menjadi teman curhat dan
tempat konsultasi peserta didik yang signifikan, dapat dipercaya dan dapat memberikan
bantuan pemecahan masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Tri Hariastuti, Retno. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa
University Press (di akses pada tanggal 10 september 2014, pukul 20.34 WIB)

Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: RINEKA
CIPTA.

Modul Model Pelayanan Bimbingan Konseling Created By Drs. Amdani Sarjun


http://ewintri.wordpress.com (di akses pada tanggal 12 Septembar 2014, pukul 19.23 WIB)

http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/jenis-jenis-layanan-bimbingan-dan.html (di akses


pada tanggal 12 September 2014, pukul 20.12 WIB)

Anda mungkin juga menyukai