(Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Layanan-layanan bimbingan
konseling)
Dosen Pengampu :
Dra. Elizar, M.Pd.
Kelompok 9
Nanda Nurraksa Brahma Putra 2086206036
Nur Alifah 2086206041
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nyalah Makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai jenis layanan
Bimbingan dan Konseling dengan harapan agar mahasiswa/i dapat memahami dan
mengetahui apa itu layanan Bimbingan dan Konseling.
Makalah ini tersaji berkat bantuan semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya mahasiswa/i
Universitas Muhamadiyah Kotabumi dan khalayak umum. Dengan kerendahan hati kami
memohon kritik dan saran yang dapat membangun.
Penulis
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Definisi bimbingan
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli
kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar
orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri,
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno dan Erman Amti, 1994: 99).
Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan kepada individu atau
sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya (Bimo Walgito 1982: 11)
2. Definisi konseling
Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang
(konselor) membantu yang lain supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam
hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang
akan dating (James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud, 1976:19).
Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat
interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan, rencana, atau
penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat (Smith dalam Shertzer & Stone, 1974).
Jadi, konseling adalah pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli baik berupa
saran, kritik, atau motivasi guna terpecahnya suatu permasalahan yang dihadapi oleh konseli.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri,
sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan dan konseling
diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di sekolah agar peserta didik menjadi
lebih baik dari segi perilakunya.
Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar
berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah hendaknya memberikan bantuan
kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa.
(Tohirin, 2009:12).
Selanjutnya Zainal Aqib, (2012:80) menjelaskan bahwa suatu kegiatan bimbingan dan
konseling disebut layanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung
dengan sasaran layanan (klien), dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun
kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan itu.
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan
pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan yaitu peserta didik. Masing-masing
komponen layanan diperlukan strategi implementasi program.
1. Layanan Orientasi
Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat
memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan
Sekolah/Madrasah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di
lingkungan baru tersebut. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program
pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru,
kurikulum, program bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilititas atau sarana
dan prasarana, dan tata tertib Sekolah/Madrasah.
2. Layanan Informasi
Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta
didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun
elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan informasi bertujuan
untuk membekali seseorang dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai
hal yang berguna untuk kepentingan hidup dan perkembangannya.
3. Layanan Pembelajaran
Serangkaian kegiatan bimbingan dalam membantu siswa agar dapat menyalurkan atau
menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah. Layanan penempatan dan penyaluran
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat serta kondisi
pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat
dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk
pengembangan.
Layanan penempatan dan penyaluran berkenaan dengan 3 fungsi, yaitu
Layanan yang memungkinkan siswa memperoleh secara pribadi melalui tatap muka
dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami
siswa tersebut. peserta didik memperoleh layanan secara langsung bertatap muka dengan
Guru Bimbingan Konseling atau Konselor. Dengan demikian diupayakan terbantu fungsi
pengentasan dari permasalahan yang dialami. Konseling individu sebagai pendekatan efektif
bagi peserta didik, dimana peserta didik bebas mengekspresikan diri, pengalaman dan
perasaan tanpa beban, sehingga dapat diharapkan adanya perubahan perilaku ke arah
membangun diri dan lingkungan, dimana peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal dan mampu mengambil keputusan secara mandiri.
9. Layanan Konsultasi
Layanan yang diberikan untuk memperoleh wawasan dan pemahaman dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.
Layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan (di sekolah:
orang tua atau wali peserta didik). Dalam melaksanakan layanan konsultasi ini, Guru
Bimbingan Konseling atau Konselor bisa bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran, Wali
Kelas dan instansi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat
praktik konseling, bagi Guru Bimbingan Konseling yang telah berkewenangan membuka
praktik di luar sekolah dengan cara mengambil studi profesi konselor. Layanan Konsultasi ini
terkait dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan, yaitu untuk membantu
peserta didik dan atau pihak lain (orang tua atau wali peserta didik) memperoleh wawasan,
pemahaman dan cara-cara pemecahanan masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai
kondisi lingkungan di sekolah. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas adalah teman sejawat
dan institusi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) adalah mitra kerja bagi Guru Bimbingan
Konseling atau Konselor.
Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang
sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling
bertentangan. Sehingga dapat mencapai tujuan yaitu kondisi hubungan yang positif dan
kondusif diantara pihak-pihak yang berselisih.
Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor berusaha mengantarai atau membangun hubungan diantara mereka,
dengan tujuan membantu tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki
hubungan antarpersonal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Layanan Bimbingan dan Konseling ini merupakan suatu wadah yang efektif dalam
pendidikan karena menjadi tempat pemberian bantuan kepada siswa secara terus menerus
agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan
yang optimal, sesuai dengan potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, serta menjadi
seseorang yang good and smart citizenship.
3.2 Saran
Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui apa itu Bimbingan Konseling dan jenis-
jenis layanan Bimbingan dan Konseling, dengan pengetahuan itu hendaklah kita sebagai
calon pendidik bisa menjadi seorang konselor yang baik, yang bisa menjadi teman curhat dan
tempat konsultasi peserta didik yang signifikan, dapat dipercaya dan dapat memberikan
bantuan pemecahan masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Tri Hariastuti, Retno. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa
University Press (di akses pada tanggal 10 september 2014, pukul 20.34 WIB)
Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: RINEKA
CIPTA.