Nama : NOVELA

NIM : P07124322109

Jurusan : Kebidanan

Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan dan Profesi Bidan

Materi 1

Bela Negara: Sosialisasi Empat Pilar

Oleh : Kepala Badan Inteligen Negara Daerah Istimewa Yogyakarta

 Bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai
kecintaannya terhadap NKRI guna meniadakan setiap ancaman yang
membahayakan kedaulatan Negara , keutuhan wilayah dan keselamatan
bangsa.
 Tujuan bela Negara yaitu, mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, menjaga nilai dan budaya, menjalankan nilai-nilai Pancasila dan
UUD 1945, serta menjaga identitas dan integritas bangsa atau Negara.
 NKRI terbentuk berdasarkan kesepakatan, yang terdiri dari keberagaman
agama, suku, ras, dan golongan.
 Terdapat Empat Pilar Bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika.
 Sebagai mahasiswa, wajib memiliki rasa bela Negara guna menjaga
integritas bangsa.
 Materi 2

Pendidikan Budaya Anti Korupsi Pada Pendidikan Tinggi

Oleh : Tim Penyuluh Anti Korupsi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

 Korupsi merupakan perbuatan busuk seperti penggelapan uang, suap

menyuap. Koruptor adalah orang yang melakukan korupsi.
 Bentuk-bentuk tindakan korupsi yaitu, merugikan keuangan Negara, suap
menyuap, pemerasan, penggelapan dalam jabatan, hal-hal yang berkaitan
guna menguntungkan diri sendiri atau kelompok juga tindakan gratifikasi.
 Dampak dari tindakan korupsi sangat mempengaruhi tatanan perekonomian
Negara, salah satunya adalah kemiskinan warga Negara.
 Gerakan Anti Korupsi termuat dalam UU No. 30 Tahun 2002.
 Terdapat 9 Nilai Anti Korupsi yaitu, Kejujuran, kepedulian, kemandirian,
kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian dan
keadilan.
 Prinsip-pirinsip anti korupsi antara lain, Akuntabillitas, transparansi,
kewajaran/Fairness, kebijakan dan control kebijakan.
 Mahasiswa sangat berperan dalam kegiatan anti korupsi dimulai dengan
melakukan pencegahan korupsi, memberikan gagasan atau opini dalam
lingkungan sekitar pendidikan, dan menjadi agen penggerak moral berupa
kampanye anti korupsi.
 Mahasiswa dan seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
wajib membentuk dan mengikuti aturan Wilayah Bebas Korupsi.
 Materi 3

Implementasi Merdeka Belajar : Kampus Merdeka bagi Perguruan Tinggi Vokasi

Oleh : Direktur Pendidikan Vokasi dan Profesi Kemendikbudristek

 Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim,

Kemerdekaan Belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada
lembaga pendidikan, dan merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari
birokrasi yang berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih
bidang yang mereka sukai.
 Tujun kebijakan merdeka belajar salah satunya yaitu meningkatkan
kompetensi lulusan baik soft skill dan hard skill sehingga mahasiswa dapat
mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya agar lebih
siap dan relevan dengan kebutuhan zaman.
 Kampus merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar dari
Kemendikbudristek Indonesia yang memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan
terjun langsung kedunia kerja sebagai persiapan karir masa depan.
 Terdapat 8 bentuk kegiatan pebelajaran diluar kampus dalam menerapkan
Merdeka Belajar Kampus Merdeka yaitu, kegiatan kewirausahaan, asistensi
mengajar disatuan pendidikan, proyek kemanusiaan, penelitian/riset,
magang/praktik kerja, membangun desa/KKN tematik, studei/proyek
independen, dan pertukaran pelajar.
 Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa memiiki hak
maksimum 3 Semester Belajar diluar Prodi.
 Kemendikbud mengupayakan, Ditjen DIKSI mengimplementasikan
program Link&Match Pendidikan Tinggi Vokasi dengan IDUK (Industri,
Dunia Usaha dan Dunia Kerja).
 Beberapa keuntungan mahasiswa yang berpartisipasi dalam pertukaran
pelajar yaitu, meningkatkan wawasan kebangsaan melalui pembelajaran
antar budaya, Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan softxkill
mahasiswa, dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
kendapatkan pengalaman di PT Penerima melalui pengakuan sks.