Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERALATAN TERAPI DASAR

RADIANT WARMER/ INFRANT WARMER

OLEH:

KELOMPOK : 6B

NAMA KELOMPOK : ASYRAF AMIRULLAH( T202001036)


ERIKMAN ( T202001035)
MUHAMMAD RIZKI( T202001052)
NAMA DOSEN : DESAK KETUT SUTIARI, S.SI., M.SI

NIDN : 0909078905

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI ELEKTRO MEDIS

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Infrant Warmer. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Peralatan Life Support and Live Saving.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini. 

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Yogyakarta, 22 Desember 2016 

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 3
B. Tujuan............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Infrant Warmer ............................................................ 4


B. Prinsip Kerja Infrant Warmer.......................................................... 4
C. Gambar dan bagian-bagian Infrant Warmer.................................... 5
D. Blok diagram dan cara kerja blok diagram Infrant Warmer........... 5
E. SPO (standard prosuder opration) dari Infrant Warmer.................. 6
F. Cara perawatan /pemeliharaan Infrant Warmer............................... 6
G. Cara Pengoperasian Infrant warmer................................................ 6
H. Kontrol standard infant warmer....................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengertian bayi adalah makhluk hidup yang baru lahir oleh seorang ibu dari
kandungannya (rahim) yang dikandung selama 9 bulan (38 – 40 minggu). Bayi yang lahir
sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan yaitu 9 bulan, maka dapat dikatakan bayi
tersebut sehat dengan berat badan lebih dari 2500 gram. Bayi baru lahir ada dua
kemungkinan pertama adalah bayi dengan keadaan normal dan kedua adalah bayi dengan
kondisi prematur. Bayi dengan kondisi normal adalah bayi yang lahir sesuai dengan umur
dalam kandungan yaitu 259 hari dihitung dari hari terakhir haid ibu dan dari berat badan
bayi ≥2kg.
Sedangkan bayi prematur dapat disebabkan dari berbagai hal seperti dari umur  bayi
didalam kandungan, berat badan bayi, kandungan bilirubin, kandungan sel dalam darah,
kondisi fisik bayi. Bayi baru lahir sangat riskan terhadap faktor lingkungan, sehingga
untuk mendapatkan suhu stabil yang diinginkan maka bayi yang baru lahir perlu
ditempatkan dalam infant warmer.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian  dan fungsi infrant warmer
2. Prinsip kerja infrant warmer
3.  Cara perawatan infrant warmer
4. SPO (standard prosedur oprastion)
1.3 TUJUAN
1.    Mengetahui fungsi dari alat infrant warmer
2.    Mengetahui prinsip kerja infrant warmer
3.    Mengetahui cara perawatan alat ini
4.    Mengetahui SPO dari infrant warmer

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Infrant Warmer


Infant berarti bayi dan Warmer berarti penghangat. Jadi Infant Warmer secara bahasa
berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai tempat perlindungan
bagi bayi yang lahir dini (Premature). Alat ini hanya sebagai tempat singgah sementara
untuk menstabilkan  suhu tubuh bayi yang lahir dan mengalami hipotermia. Dengan
adanya panas (heater)  yang dihasilkan oleh alat ini, maka bayi yang lahir tidak normal
(warna biru pada tubuhnya) dikarenakan suhu tubuh yang kurang akan merasa hangat. Jika
suhu tubuh bayi sudah stabil atau dirasa sudah normal, maka bayi dapat dipindah ke bed
bayi biasa.

Komponen utama dari infant warmer yaitu heater dan kontrol suhu. Penghangat pada
infant warmer menggunakkan elemen kering yang suhunya dapat diatur sesuai kebutuhan.
Radiasi panas yang mengenai bayi suhunya antara 35 C - 37 C.

2.2 Speksifikasi alat

Data Spesifikasi Alat

Nama Produk : Infant Warmer


Type : Inifinity G1 +
Merk : FYROM
Negara Asal : Indonesia

No. Kategori Jenis Produk Spesifika


si Alat

Dimension : 2000 x 650 x 1190 mm

5
1 Peralatan Made by plat with powder coating
Infant Radiant
Rumah Sakit 5mm Acrylic partition
Warmer
Umum dan 180⁰ Head Rotation
Perorangan Infusion Stand
2 Drawer 1 Slot for Xray
4" Wheels
Heater ouput 650 Watt
temperature acuracy 1⁰ - 3⁰ Celcius
LED 20 VA
Completed Alarm Identification

Infant Blending Resucitator (MIX SAFE)


Suction Pump Stream Wave
Servo system Controller
Pulse Oxy Metre Powered By Massimo SET
TFT LCD Pulse 4"

2.3 letak Alat infrant Warmer

Umumnya Alat Ini Terdapat didalam ruangan Yaitu:

 Ruang Perawatan

 Ruang Bersalin

 PACU (Post Anesthesia Care Unit)

Teori Yang Mendukung

Radiant warmer adalah alat elektromedik yang berfungsi untuk memberikan


kehangatan pada bayi yang baru lahir, dimana bayi tersebut membutuhkan suhu yang sesuai
dengan suhu didalam rahim ibu antara 34°C – 37°C. Penelitian sebelumnya menemukan
kemungkinan bahwa tingkat radiasi panas yang diberikan kepada bayi oleh perangkat radiant
warmer tidak sama dengan tingkat radiasi panas yang diperlukan untuk keseimbangan panas,
sehingga berpengaruh pada bayi dengan risiko overheating pasif. Penggunaan multi radiant
warmer pada kasus-kasus tertentu diduga akan terjadi resiko hipertermi yang tinggi. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis pengaruh radius penyebaran suhu terhadap penempatan
jarak minimal operasional radiant warmer. Metode yang digunakan One Group Post Test
Design. Instrument penelitian ini menggunakan temperature digital untuk mengukur suhu
sekeliling radiant warmer, dimana heater sebagai titik sumber radiasi panas. Pengolahan data
menggunakan uji GLM (General Linier Modul) pada 2 kelompok sumber pemanas

pada radiant warmer, didapat nilai signifikasi untuk interaksi sudut dan jarak < 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh radius (sudut dan jarak) terhadap penyebaran
suhu. Hasil pengolahan data menggunakan uji Paired T Test didapat jarak minimal
penempatan radiant

6
warmer yang aman pada samping kanan-kiri jarak 100cm, sedangkan pada sisi depan
belakang jarak 80cm dari heater. Melihat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
pedoman bagi pengguna radiant warmer dalam penempatan operasional multi radiant warmer
agar hasil panas yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan bayi dan tidak terjadi dugaan
hipertermia.

2.4. Prinsip kerja infrant warmer


Sistem kontrol suhu  pada infant warmer HKN-9010 ada 3 macam, yaitu pre-warm
mode, manual control, dan skin mode. Pada saat  alat di tekan tombol START maka secara
otomatis alat akan masuk pada pemilihan mode pre-warm. Pada mode pre-warm ini output
panas heater ( heating ratio) telah disetting sebesar 25% sampai operator melakukan
setting suhu dengan mode lain sesuai kebutuhan.
Untuk pemilihan mode manual control, operator dapat mengatur suhu sesuai dengan
kebutuhan dengan menaikkan atau menurunkan heating ratio. Sedangkan apabila operator
memilih skin mode, maka secara otomatis alat akan disetting pada suhu 36⁰ C dengan
timer yang dapat disetting.
Setting suhu dan setting timer ditampilkan pada display. Untuk menaikkan atau
menurunkan suhu dan pengaturan timer dipakai tombol up dan down.

2.5. Gambar dan bagian-bagian infrant warmer

7
KETERANGAN :
1. I.V.Pole : digunakan untuk menggantung botol infus dengan beban maksimal 2 kg.
2. Radiant box : dapat digerakkan secara bebas dalam keadaan horizontal yaitu    00~900.
3. 3.Temperature controller  : terdapat alarm sensor, alarm kegagalan daya, alarm suhu
berlebih, alarm penyimpangan, alarm untuk kegagalan pengaturan dan system.
4. Infant bed : dapat disetel dalam 00~100.
5. Wheel : jumlah total 4 buah roda, 2 diantaranya memiliki rem.
6. Organic glass panel : mencegah pergeseran infant bed
7. Tray : digunakan untuk menaruh benda-benda yang dibutuhkan dengan  beban
maksimal 2 kg saat alat sedang digunakan.

2.6. Blok diagram infrant warmer

Cara kerja Blok diagram  :

8
Pada saat pesawat di On kan, maka power supply akan memberikan supply pada
semua rangkaian. Control unit berfungsi sebagai pengontrol utama dari kerja seluruh
rangkaian. Pertama dilakukan setting timer untuk lama proses  alat bekerja dan setting
suhu untuk mengatur output panas yang dikeluarkan oleh heater untuk menghangatkan
bayi. Tampilan setting timer dan setting suhu ditampilkan pada display. Pada saat tombol
START ditekan maka control unit akan mengontrol kerja timer dan heater sesuai dengan
yang telah disetting. Pada saat heater bekerja, panas yang dihasilkan disensor oleh kontrol
suhu yang diletakkan pada matras bayi. Kontrol suhu ini difungsikan agar radiasi panas
yang diterima bayi di atas matras tidak berlebihan karena hal ini sangat berbahaya. Jadi
heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting telah terpenuhi dan akan kembali
bekerja secara otomatis ketika suhu turun. Apabila suhu melebihi settingan atau timer
sudah habis, maka control unit akan memerintahkan heater untuk berhenti bekerja dan
buzzer akan berbunyi. Alat ini dilengkapi dengan baterai untuk menyimpan memory yang
terdapat pada IC control unit jika suatu waktu terjadi kegagalan system dan alat seketika
berhenti bekerja.
2.7 . SPO (standard prosuder opration) dari infrant warmer
1. Hubungkan kabel power ke jala-kala PLN.
2. Tekan Switch ON pada pesawat maka power indikator akan menyala.
3. Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.
4. Setting suhu 37⁰ C dan setting timer sesuai kebutuhan. Tunggulah sampai display
suhu bawah (Real Temperatur) sama dengan suhu atas (Seted Temperatur). Setelah
sama barulah letakkan bayi.
5. Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi.

2.8. Cara perawatan /pemeliharaan infrant warmer


9
1. Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat
2. Periksa kondisi lampu elemen pemanas, ganti bila perlu.
3. Periksa fungsi indikator alarm dan timer.
4. Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
5. Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus bocor.
2.9. Cara Pengoperasian
1. Hubungkan kabel power ke jala-kala PLN.
2.  Tekan Switch ON pada pesawat maka power indikator akan menyala.
3. Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.
4. Setting suhu 37⁰ C dan setting timer sesuai kebutuhan. Tunggulah sampai display
suhu bawah (Real Temperatur) sama dengan suhu atas (Seted Temperatur). Setelah
sama barulah letakkan bayi.
5. Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi

2.10 Kontrol standard infant warmer

1. Setting suhu Auto & Manual, dimana pada mode auto, infant warmer akan otomatis
masuk pada setting pre warming otomatis dengan parameter default yang sudah
tersimpan sebelumnya. Pada mode manual, output ratio heating sesuai dengan
pengaturan kebutuhan operator dengan menaikkan ataupun menurunkan suhu heating
ratio.
2. Skin Sensor, optional bisa diaktifkan atau tidak, sesuai dengan kebutuhan operator.
Skin sensor akan dipasang pada bayi yang juga akan ditampilkan pada menu dimana
unit infant warmer akan menyesuaikan suhu heating dengan suhu bayi.
3. Air sensor, terletak pada matras bayi yang berfungsi mengontrol radiasi panas yang
diterima bayi di atas matras tidak berlebihan karena hal tersebut sangat berbahaya.
Maka elemen heater akan berhenti bekerja pada saat suhu setting telah terpenuhi dan
akan kembali bekerja secara otomatis ketika suhu kembali turun.
4. Alarm dan timer, sebagai pengingat juga sebagai peringatan apabila salah satu dari
parameter kurang atau melebihi dari setting yang ditentukan. Alarm bisa berupa bunyi
buzzer ataupun backlight indikator yang terpasang pada unit infant warmer.
5. Examination Lamp, berfungsi sebagai lampu pemeriksaan/penerangan yang ada di
atas matras bayi, dan dapat dinyalakan atau dimatikan sesuai dengan kebutuhan
sewaktu-waktu.

10
BAB III

PENUTUP

11
3.1 Kesimpulan
Infrant warmer adalah alat medis yang di gunakan untuk menormalkan suhu pada bayi
yang premature yang lahir pada saat umurnya belum sampai batas normal pada saat
melahirkan.
Cara kerja alat ini dengan memberikan suhu yang lebih dari suhu bayi untuk
menormalkan suhu badan bayi tersebut,dengan menggunakan lampu blue light atau
lampu biru yang mana lampu ini banyak digunakan untuk terapi,dan apabila suhu bayi
sudah normal maka bayi tersebut dapat di pindahkan ke ruangan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. http://yurryelian.blogspot.co.id/2012/08/laporan-infant-warmer-hasil-pkl-p.html

12
[2]. http://yurryelian.blogspot.co.id/2012/08/laporan-infant-warmer-hasil-pkl-p.html

[3]. https://www.scribd.com/document/220424565/Bab-4-Infrant-Warmer

MAKALAH

PERALATAN LIFE SUPPORT DAN SAVING

13
“Infrant Warmer”

NAMA : ALFIA KHAIRINA


NIM : 20153010003
KELAS : TEM A

LABOLATORIUM ELEKTROMEDIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROMEDIK

PROGRAM VOKASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016

14

Anda mungkin juga menyukai