Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SUKABUMI


MADRASAH ALIYAH JAMIATUL KHAIR
Alamat Jalan Bojonggenteng Pabuaran Sukabumi 43173

ANALISIS KONTEKS
REVIEW KURIKULUM

MADRASAH ALIYAH JAMIATUL KHAIR


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

YAYASAN PENDIDIKAN JAMIATUL KHAIR


MADRASAH ALIYAH JAMIATUL KHAIR
Alamat Jalan Bojonggenteng Pabuaran
Sukabumi TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis konteks sebagai tahapan awal dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, analisis kontek meliputi kegiatan (a) mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan
dalam penyusunan KTSP, (b) menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang
meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan
program-program, dan (c) menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan
lingkungan sekitar: komite madrasah, dewan pendidikan, pendma, asosiasi profesi, dunia
industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan
terdiri dari delapan standar yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pengertian masing-masing standar
tersebut adalah :
a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi.

1
f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Undang-undang sistem pendidikan nasional, peraturan pemerintah tentang standar
nasional pendidikan (SNP), peraturan menteri pendidikan nasional tentang standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana, dan standar pembiayaan telah disusun,
disosialisasikan, digandakan, dan disebarluaskan ke satuan pendidikan dan pihak-pihak yang
terkait.
Di samping itu Kementerian Pendidikan Nasional telah menerbitkan peraturan tambahan
termasuk petunjuk pelaksanaan dan rambu-rambu lainnya untuk menunjang pemahaman SNP.
Adanya peraturan, aturan tambahan, dan pedoman-pedoman yang merupakan payung hukum
dalam pengelolaan pendidikan, diharapkan agar satuan pendidikan memiliki acuan yang jelas
dalam upaya memenuhi pencapaian SNP.
Banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh satuan pendidikan dalam hal memahami dan
menterjemahkan SNP sehingga satuan pendidikan mengalami kesulitan dalam meyusun analisis
konteks yang meliputi analisis perundang-undangan, analisis lingkungan dan kebutuhan siswa
serta analisis sumber daya manusia dari pendidik dan tenaga kependidikan.
Dalam penyusunan laporan analisis konteks terlebih dahulu dilakukan analisis standar
nasional pendidikan, analisis kondisi satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan
eksternal satuan pendidikan. Dengan adanya juknis ini diharapkan satuan pendidikan dapat
terbantu dalam proses pemahaman dan pemenuhan SNP sehingga satuan pendidikan mampu
menyusun program dan melaksanakannya. Di samping itu dalam analisis konteks ini juga
mengitegrasikan dengan program Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
dengan program Gerakan Ayo Membangun Madarsah
B. Dasar Kebijakan
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsnawiyah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

3
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah ;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan
Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan
Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
14. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada Madrasah;
15. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implemenatsi Kurikulum Pada Madrasah;
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;
17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Madrasah;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6981 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah
Tsanawiyah;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020 tentang
Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023 ;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan
Kurikulum Darurat Pada Madrasah;

4
22. Peraturan Gubernur Nomor 19 tahun 2014 tentang Muatan Lokal;

23. Rencana Kegiatan Madrasah (RKM) dan Hasil Rapat Tim Pengembang Kurikulum MA.
Jamiatul Khair Tahun Pelajaran 2022/2023 ;

C. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui kondisi riil gambaran profil madrasah dalam pencapaian SNP
2. Untuk menemukan data tentang kelemahan dan kelebihan madrasah
3. Untuk menentukan tindak lanjut demi perkembangan madrasah
4. Untuk menyusun kurikulum yang ideal bagi madrasah.

5
BAB II
HASIL ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan (analisis perundang undangan)


1. Analisis Standar Isi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
menjelaskan Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat
perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan
kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat
kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar
jenjang yang relevan. Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan kompetensi
yang bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan
Kompetensi dan ruang lingkup materi yang bersifat spesifik untuk setiap mata pelajaran.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap
sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi
sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang
bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang selanjutnya disebut Kompetensi Inti
(KI). Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan
penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan
sesuai pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum.
Tingkat Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus
dan penekanan yang berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin
kompleks intensitas pengalaman belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta
penilaian.
Sehubungan dengan urian tersebut, dalam proses pembelajaran, banyak guru yang
tidak merencanakan pembelajaran dengan baik. Hal terbukti guru tidak menguasai
Rencana Proses Pembelajaran dengan baik. Hal ini dikarenakan guru tidak memahami
tentang Kompetensi Inti dari empat domain. Bahkan, ketika pembelajaran akan diakhiri

6
dengan penilaian akhir semester masih ada guru yang belum tahu KI yang seharusnya
dikuasainya dalam mata pelajaran yang diampunya. Padahal, KI ini yang akan diuraikan
menjadi Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Sementara itu, guru di MA Jamiatul Khair masih banyak yang belum memahami
standar isi. Hal ini yang menyebabkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tidak
mengacu pada Revisi Kurikulum 2013. Akibatnya, Sesuai dengan Revisi Kurikulum 2013
Tahun 2019 kurang adanya pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),
Higher Order Thingking Skill (HOTS), Creative, Critical Thinking, Communicative, dan
Collaborative (4C) dalam pembelajaran.
Kurikulum MI/MTs/MA
Kurikulum MI/MTs/MA
No. Komponen Tahun Pelajaran
Tahun Pelajaran 2022/2023
2022/2023
1. Landasan Landasan kurikulum 2013 Landasan kurikulum 2013
untuk kelas X , XI dan XII untuk kelas X , XI dan XII

2. Perundang- Permendikbud nomor 20 Permendikbud nomor 36,


Undangan tahun 2016 untuk SKL, dan 37 tahun 2020 sebagai
standar isi nomor 21 dan penyempurna permendikbud
24 tahun 2016, standar nomor 24 tahun 2016.
proses nomor 22 tahun KMA 183 tahun 2019
2016 dan standar KMA 184 tahun 2019
penilaian nomor 23 tahun
2016 untuk mata Surat Keputusan Dirjen
pelajaran agama dan Pendis no 5164 Tahun 2018
struktur kurikulum tentang Pengembangan RPP
menggunakan KMA Surat Keputusan Dirjen
nomor 165 tahun 2014 Pendis no 5163 tahun2018
revisi September 2016 tantang pengembangan
Permendikbud nomor 36, Pembelajaran
dan 37 tahun 2020 Surat Keputusan Dirjen
sebagai penyempurna Pendis No. 5162 tentang
permendikbud nomor 24 Penilaian Hasil Belajar
tahun 2016
3. Pengembangan Pengembangan dalam
Pengembangan dalam
Kurikulum implementasi Kurikulum
implementasi Kurikulum
2013 2013
Kurikulum Darurat Covid-19
4. Struktur Kelas X , XI dan XII Ada penambahan KD TIK
Kurikulum memakai kurikulum 2013 yang tercantum dalam
revisi 2017 permendikbud nomor 37 tahun
Ada penambahan KD TIK 2020: Mata Pelajaran
yang tercantum dalam Informatika pada Madrasah
7
Kurikulum MI/MTs/MA
Kurikulum MI/MTs/MA
No. Komponen Tahun Pelajaran
Tahun Pelajaran 2022/2023
2021/2022
permendikbud nomor 37 Aliyah Walisongo Umbulsari
tahun 2020: Mata Pelajaran dimuat dalam kompetensi
Informatika pada Madrasah Dasar yang digunakan sebagai
Aliyah Walisongo acuan pembelajaran. Struktur
Umbulsari dimuat dalam Kurikulum berdasarkan KMA
kompetensi Dasar yang No. 184 tahun 2019 dan KI
digunakan sebagai acuan KD mapel Agama pada PMA
pembelajaran No. 183 tahun 2019

5. Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar untuk Ketuntasan Belajar untuk


semua mata pelajaran semua mata pelajaran
disesuaikan dengan tuntutan disesuaikan dengan tuntutan
Kurikulum 2013 dengan Kurikulum 2013 dengan
minimal baik untuk semua minimal baik untuk semua
domain sikap, pengetahuan, domain sikap, berpedoman
dan keterampilan dan boleh Juknis Penilaian 5162 Tahun
menggunakan KKM yang 2018
sama dalam seluruh mata
pelajaran
6. Penilaian Penilaian hasil belajar ada 3 Penilaian hasil belajar ada 3
macam yaitu assessment of macam yaitu assessment of
learning, assessment for learning, assessment for
learning dan assessment as learning dan assessment as
learning learning berdasarkan Juknis
penilaian SK dirjen Pendis no
5162 tahun 2018
7. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas Kenaikan kelas disesuaikan
dan Kelulusan disesuaikan dengan dengan Permendikbud
Permendikbud Nomor 66 Nomor 66 Tahun 2013
Tahun 2013 tentang tentang Standar Penilaian dan
Standar Penilaian Berdasarkan Juknis penilaian
SK Dirjen Pendis No 5162
Tahun 2018
8. RPP Semua RPP disusun Penyusunan RPP berdasarkan
berdasarkan pembelajaran Permendikbud nomor 22 tahun
menggunakan pendekatan 2016 dan Keputusan
saintifik dengan model Direktorat Jendral Pendidikan
pembelajaran Discovery Islam juknis 5164 tahun 2018
learning, Berbasis Problem tentang rencana pelaksanaaan
Solving, Berbasis Proyek pembelajaran pada madrasah
dan cooperative learning Dan juknis penilaian hasil
dan disajikan pengetahuan belajar …….. (5162)
yang faktual, konseptual, Dan Juknis pengembangan
dan prosedural serta pembelajaran pada madrasah
metakognitif pada (kelas Nomor 5163 Tahun 2020
8
Kurikulum MI/MTs/MA
Kurikulum MI/MTs/MA
No. Komponen Tahun Pelajaran
Tahun Pelajaran 2022/2023
2022/2023
…… dan …..), yang
mencakup domain sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan dengan
menerapkan penilaian
autentik.
9. Kalender Kalender Pendidikan Kalender Pendidikan memakai
Pendidikan memakai pedoman surat pedoman surat keputusan
keputusan Dirjen Dirjen Pendidikan Islam
Pendidikan Islam tentang tentang kalender pendidikan
kalender pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran
Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023 . Nomor 2491 tahun
2021/2022 . Nomor 3063 2022
tahun 2011

2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, menjelaskan standar kompetensi lulusan berdasarkan jenjang pendidikan yang
berbeda. SKL tersebut menguraikan rumusan dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dari jenjang pendidikan yang berbeda.
Dalam dimensi pengetahuan untuk tingkatan madrasah terdapat empat pembagian
materi berupa: Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif yang tidak terdapat
pada jenjang pendidikan yang di bawahnya. Jika dijelaskan dengan kalimat yang
sederhana materi yang disajikan dalam pembelajaran sehrausnya terbagi menjadi empat
rumusan. Empat rumusan tersebut adalah:
(1) Materi faktual merupakan bentuk materi yang nyata dalam kehidupan seharihari;
(2) Materi konseptual merupakan materi konsep. Peserta didik dapat menjelaskan definisi
materi tersebut dengan kalimat sendiri;
(3) Materi prosedural merupakan urutan cara melakukan sesuatu dengan benar; dan
(4) Materi metakognitif merupakan materi yang menjadikan peserta didik dapat
menghasilkan suatu produk.
Di MA. Jamiatul Khair masih banyak guru tidak membuat keempat rumusan materi
pengetahuan yang diamanatkan oleh peraturan dalam perencanaan dan proses
9
pembelajaran. Hal ini yang mengakibatkan standar kelulusan tidak dapat tercapai dengan
baik.

3. Analisis Standar Proses


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
menjelaskan tentang proses pembelajaran. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan
media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan yang
tidak hanya terpaku pada 5M tetapi bisa menggunakan model yang lain dan pendekatan
yang dipakai tetap saintifik.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada
setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran. Penyusunan RPP hendaknya memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a) Perbedaan individual peserta didik,
b) Partisipasi aktif peserta didik,
c) Berpusat pada peserta didik,
d) Pengembangan budaya membaca dan menulis,
e) Program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi, dan
f) Penilaian, dan sumber belajar.

10
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru di MA. Jamiatul Khair masih
perlu penyempurnaan. RPP tidak mengadung pembelajaran pendidikan karakter, tidak ada
penilaiannya, tidak ada remidi, dan pengayaan. Ada beberapa KD yang tidak tercantum
dalam RPP. Apalagi standar proses harus sesuai dengan Revisi Kurikulum 2013 Tahun 2019
adanya pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Higher Order Thingking
Skill (HOTS), Creative, Critical Thinking, Communicative, dan Collaborative (4C) dalam
pembelajaran serta menggunakan model pembelajaran yang telah direkomendasikan
penggunaannya.
4. Analisis Standar Penilaian
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
menjelaskan bentuk dan teknik penilaian pada masing masing domain: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

Di MA. Jamiatul Khair banyak guru yang belum menyosialisasikan rancangan


penilaian pada peserta didik. Kelemahan yang banyak terjadi pada penilaian sikap adalah
guru belum mengoptimalkan dalam menggunakan jurnal observasi, serta belum
menganalisis penilaian sikap dan keterampilan.

B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan


Berdasarkan analisis standar tersebut, ditemukan banyak kelemahan dalam satuan
pendidikan di MA. Jamiatul Khair Temuan tersebut akan digunakan acuan dalam
penyusunan Kurikulum MA. Jamiatul Khair pelajaran 2022/2023 . Diantaranya belum
tertibnya administrasi dan belum maksimalnya pelaksanaan supervisi baik pendidik maupun
tenaga kependidikan.

C. Analisis Kondisi Guru dan Peserta Didik Satuan


Pendidikan 1) Analisis kebutuhan siswa
Lingkungan MA. Jamiatul Khair adalah madrasah menuju madrasah Standar nasional
Pendidikan, sehingga diperlukan muatan lokal yang mendukung pengetahuan tentang
lingkungan hidup sesuai dengan misi MA. Walisongo Umbulsari, tetapi RPP yang dibuat oleh
masih sedikit yang terintegrasi dengan pelaksanaan literasi dan program GERAMM yang
lainnya. Demikian juga dengan siap peserta didik yang kurang mencerminkan peserta didik
madrasah menuju madrasah unggul hebat dan bermartabat

11
Guru di MA. Jamiatul Khair yang berjumlah 20 telah menguasai pembelajaran
dengan baik tetapi masih ada kekuarangan baik segi kualitas maupun kuantitas.
Siswa MA. Jamiatul Khair yang berjumlah 115 menginginkan kondisi lingkungan
madrasah yang menyenangkan. Padahal area tanah yang dimiliki madrasah seluas 1500
M2 sehingga satuan pendidikan perlu menyediakan kondisi yang kondosif sesuai dengan
kebutuhan.
Kurikulum MI/MTs/MA Kurikulum MI/MTs/MA
No. Komponen
Tahun Pelajaran 2021/2022 Tahun Pelajaran 2022/2023
Pelaksanaan ujian dengan
menggunakan computer
dan smartpone untuk
Kebutuhan
kegiatan UAMBN dan Pelaksanan seluruh Ujian
1. lembaga/satuan
Ujian Semester. Madrasah dengan CBT
pendidikan
UNBK tidak dilaksanakan
Ujian Madrasah dengan
sistem daring
Suasana belajar siswa
sejuk, rindang dan
Kebutuhan Suasana belajar siswa sejuk, menyenangkan dengan
2. siswa rindang dan menyenangkan program GEMES (Gerakan
Madrasah sehat) dan
GELEM (Gerakan Literasi
Madrasah).
2) Analisis Ketersediaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan
Secara umum MA. Jamiatul Khair masih kekurangan tenaga pendidik, baik
tenaga pendidik yang mengampu mata pelajaran agama Islam, Seni Budaya, Sejarah, dan
pembina pengembangan diri. Selain tenaga pendidik, tenaga kependidikan masih kurang
untuk mengelola keuangan dan administrasi.
Kurikulum MI/MTs/MA Kurikulum MI/MTs/MA
No. Komponen
Tahun Pelajaran 2021/2022 Tahun Pelajaran 2022/2023
Pendidik berjumlah 20 Pendidik berjumlah 20
Berijazah S1 berjumlah Berijazah S1 berjumlah
1. Pendidik 17 S2 berjumlah 3 17 S2 berjumlah 3
Yang sudah sertifikasi 8 Yang sudah sertifikasi 8
Yang belum sertifikasi 4 Yang belum sertifikasi 4

12
Tenaga kependidikan yang
Jumlah tenaga kependidikan
sesuai dengan keahliannya
yang sesuai dengan
berjumlah 1, Tetapi untuk
Tenaga keahliannya berjumlah 1
2. tenaga kapus belum sesuai
Kependidikan Tetapi untuk tenaga
dengan ijasah untuk tahun
Kapus/Kalab belum sesuai
ini menambah 1 tenaga ahli
dengan ijazah
/pustakawan
Jumlah ruang kelas X : 2
Jumlah ruang kelas XI : 2
Jumlah ruang kelas XII :
Perlu penambahan:
2
1. Ruang Kelas: 0
Total : 6 2. Ruang Lab.: 1
Daya dukung Jumlah ruang Kamad : 1 3. Ruang Perpus.: 0
sarana dan Jumlah ruang Guru : 1 4. Kamar mandi/Toilet
prasarana Guru: 1
Jumlah ruang Lab : 1
5. Kamar mandi/Toilet
Jumlah ruang Perpus : 1 Siswa: 2
Jumlah Kamar 6. ...........
mandi/Toilet Guru : 2
Jumlah Kamar
mandi/Toilet siswa : 1

Anda mungkin juga menyukai