“Pemberian Imunisasi”
DISUSUN OLEH :
MELIANA 191111010
1
Nama : Meliana
Nim : 191111010
1. A. Pengertian
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal
terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan
vaksin yang bertujuan untuk membentuk daya tahan tubuh terhadap penyakit
tertentu. Imunisasi rutin lengkap merupakan salah satu cara yang efektif
dalam mencegah penyebaran penyakit. Di Indonesia, imunisasi rutin
lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi ini
diberikan sejak lahir dan dilanjutkan sesuai jadwal.
Imunisasi adalah proses ketika sistem imun seorang individu
diperkuat untuk melawan suatu agen infeksi (dikenal sebagai imunogen).
Ketika sistem imun terpapar molekul yang asing bagi tubuh, yang
disebut non-self, sistem ini akan mengatur respons imun, dan juga akan
mengembangkan kemampuan untuk merespons dengan cepat pertemuan
berikutnya karena adanya memori imunologis.
Imunisasi tidak hanya melindungi anak-anak dari penyakit
mematikan, tetapi juga membantu mengembangkan sistem kekebalan
anak. Melalui penggunaan imunisasi, beberapa infeksi dan penyakit
hampir sepenuhnya diberantas di seluruh Amerika Serikat dan Dunia.
Salah satu contohnya adalah polio. Berkat tenaga kerja perawat kesehatan
yang berdedikasi dan orang tua dari anak-anak yang divaksinasi sesuai
jadwal, polio telah diberantas di AS sejak 1979. Polio masih ditemukan di
belahan dunia lain sehingga orang-orang tertentu masih berisiko tertular.
Dalam hal ini termasuk orang-orang yang belum pernah mendapatkan
2
vaksin, mereka yang tidak menerima semua dosis vaksin, atau mereka
yang bepergian ke wilayah dunia di mana polio masih lazim.
B. Etiologi
Pemberian vaksin atau imunisasi dapat mencegah manusia terkena
berbagai penyakit berbahaya yang bisa saja mematikan. Ya, vaksin
merupakan pencegahan paling penting terhadap penyakit-penyakit yang
mudah sekali menular atau mewabah. Istilah vaksin pertama kali dikenal
pada tahun 1796, ketika vaksin cacar pertama berhasil ditemukan. Kala itu,
cacar atau variola adalah penyakit yang sangat mematikan. Vaksin tersebut
dibuat oleh Edward Jenner, seorang dokter dari Berkeley, suatu daerah
pedesaan di Inggris pada tahun 1796.
Hal itu berawal saat Jenner memperhatikan penduduk lokal yang
mayoritas bekerja sebagai peternak. Mereka yang memerah susu sapi,
sering kali terinfeksi oleh cacar sapi (cow pox) yang menyebabkan
munculnya lesi pada tangan dan lengannya. Yang menarik dari
pengamatan itu, mereka yang pernah terinfeksi cacar sapi, ternyata
menjadi kebal terhadap infeksi cacar air yang saat itu mewabah di
desanya. Kondisi itulah yang kemudian dijadikan Jenner untuk memulai
penelitian klinis pertamanya, yaitu membuat vaksin.
Dalam penelitian itu, Jenner mengambil nanah lesi cacar sapi dari
tangan seorang pemerah susu. Ia kemudian menularkannya kepada seorang
anak berusia 8 tahun, James Phipps, dengan virus cacar sapi. Dugaannya
benar, anak itu ternyata langsung terkena cacar sapi, tetapi dapat segera
sembuh.
Beberapa minggu setelahnya, Jenner menyuntik Phipps dengan
materi cacar air. Keajaiban pun terjadi, karena tidak ada tanda-tanda sakit
yang tampak pada tubuhnya.
Istilah vaksin sendiri digunakan oleh Jenner karena substansi ini
berasal dari sapi yang dalam bahasa latin adalah vacca. Sejak saat itu,
3
istilah vaksin dikenal sebagai suspensi berisi mikoorganisme yang telah
dilemahkan. Fungsinya untuk menimbulkan kekebalan pada tubuh dan
mencegah manusia terinfeksi dari suatu penyakit berbahaya.
4
3. Nutrisi Untuk tumbang secara optimal, anak memerlukan nutrisi
yang adekuat yang didapatkan dari makanan yang bergizi.
4. Iklim/Cuaca Iklim sangat mempengaruhi status kesehatan anak.
5. Olahraga/ Latihan Fisik Olahraga berdampak pada pertumbuhan
fisik maupun perkembangan psikososial anak.
6. Posisi Anak dalam Keluarga Posisi anak sebagai anak tunggal,
anak sulung, anak tengah, anak bungsu akan mempengaruhi
bagaimana pada anak tersebut diasuh anak didik.
b. Lingkungan Internal
1. Intelegensi Pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi
tinggi, perkembangannya akan lebih baik jika dibandingkan
dengan yang mempunyai intelegensi yang kurang.
2. Hormon Ada 3 hormon yang mempengaruhi anak yaitu
somatoprik untuk pertumbuhan tinggi badan terutama pada
kanak-kanak. Hormone tiroid menstimulasi tubuh dan hormone
gonadotropik menstimulasi pertumbuhan sel interstitial dari
testis untuk memproduksi testosterone dan ovarium untuk
memproduksi estrogen
c. Emosi
Hubungan yang hangat dengan orang lain seperti orang tua
dan saudara, teman sebaya serta guru akan memberikan pengaruh
terhadap perkembangan emosi anak baik social dan intelektual
anak
d. Daya tahan tubuh Imunisasi adalah suatu usaha untuk memperoleh
kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh yang
sehat. Jadwal imunisasi untuk bayi yang lahir di RS antara lain :
1. Umur 0 : BCG,HB 1 dan polio 1
2. 2 bulan : HB 2, DPT 1 dan polio 2
3. 3 bulan : DPT 2 dan Polio 3
4. 4 bulan : DPT 3
5. 9 bulan : HB 3 dan campak.
5
D. Periode Perkembangan Anak
Menurut Wong (2001) mengemukakan perkembangan anak secara umum
terdiri atas :
1. Periode Prenatal
Pada periode ini terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan sangat
penting karena terjadi pembentukan organ dan sistem organ anak.
Selain itu adanya hubungan antara kondisi Ibu dan terus memberi
dampak pada pertumbuhannya.
2. Periode Bayi Periode ini terdiri dari neonates (umur 0-28 hari) dan
bayi (umur 28 hari – 12 bulan). Pada periode ini pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik, dan
social.
3. Periode Kanak-Kanak Terdiri atas 1-3 tahun yang disebut tolder dan
prasekolah umur 3-6 tahun toddler menunjukkan perkembangan yang
lebih lanjut pada usia prasekoalah perkembangan fisik lebih lambat
dan relative menetap.
4. Periode Kanak-Kanak Pertengahan Periode ini dimulai pada usia 6-11
tahun dengan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih meningkat dari
pada perempuan dan perkembangan motoriknya lebih sempurna.
5. Periode Kanak-Kanak Akhir Merupakan fase transisi yaitu mulai anak
masuk remaja, pada usia 11-18 tahun. Perkembangan menolak pada
periode ini adalah kematangan identitas seksual dengan perkembangan
organ reproduksi.
6
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga di bentuk pada masa lini sehingga setiap
kelainan/penyimpanan sekecil apapun, apabila tidak ditangani dengan baik
akan mengurangi kualitas perkembangan.
Frankenbung (1901) melalui DDST (Denver Development
Sreening Test), mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak balita meliputi:
1. Personal Sosial (kepribadian/tingkah laku sosial) Aspek yang
berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungan
2. Fine Motor Adaptive (Gerakan motorik halus) Askep yang
berhubungan dengan kemampuan anak mengatasi sesuatu , melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuhnya saja dan dilakukan
otak kecil, terdapat memerlukan koordinasi yang cermat misalnya
kemampuannya.
3. Language (Bahasa) Kemampuan untuk memberikan respon terhadap
suara mengikuti perintah dan berbicara spontan.
4. Gross Motor (perkembangan motorik kasar) Aspek yang berhubungan
dengan menggerakkan tubuh dan sikap tubuh. Beberapa melestone
pokok yang harus diketahui dalam mengetahui, tanpa perkembangan
seseorang anak (milestone perkembangan anak adalah tingkat
perkembangan yang harus di capai anak pada umur tertentu.
Misalnya:
a. Umur 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1
dan 2 minggu kemudian
b. Umur 12-16 minggu : menegakkan kepala terungkap sendiri
menoleh ke arah suara, memegang benda yang ditaruh di tangannya
c. Umur 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
d. Umur 26 minggu : memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain dengan arah ke depan, duduk dengan bantuan kedua
tangannya kedepan, makan biskuit sendiri.
7
e. Umur 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda
dengan ibu jari dan telunjuk, merangkak, bersuara “dada……”
f. Umur 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata
tunggutunggu.
8
6. Penyakit yang pernah diderita
Penyakit apa saja yang pernah dialami oleh anak dan pada usia
berapa, kualitasnya akut atau kronis, menular atau tidak, lamanya
sakit serta pertolongan atau tindakan yang diambil oleh orang tua.
7. Kesehatan Lingkungan / Keluarga
Kaji bagaimana keadaan lingkungan tempat tinggal anak mengenai
ketersediaan air bersih dan sanitasi/ventilasi rumah.
8. Perkembangan anak
a. Buat daftar kemampuan yang seharusnya sudah dicapai oleh
anak sesuai dengan denver II yang didasarkan pada usia anak
mengenai personal sosial, gerakan motorik halus, bahasa dan
perkembangan motorik kasar.
b. Kemudian bandingkan daftar yang dibuat diatas dengan
kemampuan anak setelah diujikan
9. Pemeriksaan Fisik
a. Kesan Umum
Rumus behrman adalah: BB = (umur dalam bulan + 9) : 2
Status gizi anak = BB anak sekarang : BB anak normal x 100%
b. Warna Kulit
c. Kepala
d. Muka
e. Mata
f. Hidung.
g. Telinga.
h. Mulut
i. Leher.
j. Thoraks
k. Jantung.
l. Abdomen
m. Alat kelamin
n. Antropometri
9
b. Diagnose keperawatan
Deficit pengetahuan b/d kekeliruan mengikuti anjuran D.0111
c. Intervensi keperawatan
Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2. Identifikasi faktor faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih sehat
Teraupetik
1. Sediakan materi dan media penkes
2. Jadwalkan penkes sesuai dengan kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih sehat
d. Rasional
1. Agar keluarga px dapat menerima informasi
2. Untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab
3. Untuk memudahkan pemberian materi pada keluarga px
4. Agar penkes teratur dan tidak ada kekeliruan
5. Untuk menghindari kesalahan informasi
6. Agar lingkungan lebih terjadi
10
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org www.alodokter.com
jtptunimus-gdl-rokhaelisy-6023-2-babii.pdf
11
LEMBAR PENGESAHAN
Di susun oleh
MELIANA
191111010
Mengetahui
12