Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
M.Alfat Nur R. (6044), Mohamad Ridwan (5974), Ryas Cahya Annisa (6087),Singgih Damayanti (6125)
Guru Pembimbing: Drs. M. Yasin Kholifudin, M. Pd
Tanggal Percobaan: 10/12/2012
Fisika Kelas XI IPA 3
Laboratorium Fiasika Dasar SMA Negeri 2 Kebumen
Telah dilaksanakan sebuah percobaan kisi difraksi pada tanggal 10 Desember 2012. Percobaan ini bertujuan
mengukur atau menentukan panjang gelombang suatu sumber cahaya monokromatik berupa laser dioda
menggunakan pola interferensi celah banyak serta mengetahui bentuk pola interferensi karena pengaruh
jumlah kisi yang berbeda. Kisi yang digunakan adalah 100 grs/mm,300 grs/mm, dan 600 grs/mm. Dengan
mengarahkan sumber cahaya monokromatik secara tegak lurus pada kisi difraksi akan dihasilkan pola – pola
interferensi pada layar dengan jarak tertentu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sumber monokromatik
menghasilkan pola interferensi berupa pita – pita terang. Interferensi menghasilkan pola-pola interferensi
terang-gelap-terang-gelap pada layar. Pita terang terjadi karena interferensi maksimum saat gelombang cahaya
memiliki fase yang sama. Pita gelap terjadi karena interferensi minimum saat gelombang cahaya memiliki fase
yang berlawanan.Dari analisis data hasil percobaan ini,kami dapat menyimpulkan bahwa panjang gelombang
suatu laser dioda rata – rata sebesar 6,29x10 -7 meter. Hasil ini menunjukkan selisih yang relatif sedikit dengan
data yang tercantum dalam sumber referensi,hal ini karena adanya perbedaan jarak kisi ke layar dan jumlah
konstanta kisi yang digunakan pada saat percobaan yang kami laksanakan dengan percobaan pada sumber
referensi. Serta kurang ketelitian kami pada saat menghitung jarak terang pusat ke pita terang pertama pada
layar milimeter blok sehingga mempengaruhi pengukuran panjang gelombang. Dapat dikatakan bahwa panjang
gelombang berbanding terbalik dengan jarak kisi ke layar,orde difraksi serta konstata kisi dan berbanding lurus
dengan jarak pola interferensi pada layar.Secara umum percobaan kisi difraksi sumber monokromatik yang
kami laksanakan cukup berhasil membuktikan sebuah data pada teori – teori yang kami dapat dari sumber
referensi.
n λ= d sin θ
atau
d p/L = n λ
3. METODOLOGI-LANGKAH KERJA
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini
antara lain : laser dioda,kisi difraksi,layar (kertas
milimeter blok ),penggaris, dan alat tulis.
Langkah – langkah percobaan kisi difraksi sumber
polikromatik dapat dilihat dalam diagram berikut ini.
Lakunlgh-seprtidcbmfy.M
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen
2
Gambar 3-1 Langkah – langkah percobaan kisi jaraknya 6 meter sedangkan kami menggunakan
difraksi sumber monokromatik jarak 10 cm,15 cm,20 cm,25 cm, dan 30 cm.
Banyaknya celah yang digunakan juga bisa
4. HASIL DAN ANALISIS mempengaruhi perbedaan,pada percobaan yang
kami lakukan kami menggunakan celah 100
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan grs/mm,300 grs/mm,dan 600 grs/mm sedangkan
diperoleh data yang tersaji dalam bentuk tabel yaitu pada sumber referensi hanya menggunakan 2
tabel 1 berikut ini. celah,3 celah,4 celah,dan 8 celah. Serta perbedaan
data juga dapat disebabkan oleh kami yang kurang
teliti saat menghitung jarak terang pusat ke pita
Tabel 1. Nilai paramater kisi K, jarak layar kisi (l), terang pertama pada layar milimeter blok.Semakin
jarak pola interferensi pada layar (p), panjang banyak jumlah konstanta kisi yang digunakan
gelombang cahaya laser (λ) semakin akurat pengukuran panjang gelombang.
Dari hasil percobaan dapat katakan bahwa K
berbanding lurus dengan p dan l,sedangkan d
Jarak berbanding terbalik dengan p dan l. Semakin besar
Jarak Besar λ
terang1 jarak antara terang pusat ke terang pertama semakin
Lebar layar- sinar
-pusat besar panjang gelombang yang dihasilkan.
Kisi (K) celah kisi laser
terang
(d) m (ℓ) m (m)
(p) m 5. KESIMPULAN
x 10-1 x 10-7
x 10-3
100 Dari analisis data hasil percobaan kisi difraksi yang
10-5 1,0 6 6,0 telah dilakukan,kami dapat menyimpulkan bahwa λ
grs/mm
1,5 9 6,0 laser dioda 6,29x10-7 meter. Semakin banyak jumlah
kisi yang digunakan semakin akurat pengukuran
2,0 12 6,0 panjang. Semakin banyak celah pada sebuah kisi,
2,5 16 6,4 semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan pada
3,0 19 6,3 layar. (Widiatmoko, 2008) Melihat percobaan yang
telah kami laksanakan,perlu dilaksanakan percobaan
300 dengan jarak lebih bervariasi antara layar dengan kisi
3,3x10-6 1,0 18 6,3
grs/mm dan jumlah konstanta kisi yang digunakan sebaiknya
1,5 28 6,2 lebih banyak. Selain itu,diperlukan juga penggunaan
2,0 37 6,2 mikrometer untuk mengukur variabel – variabel yang
2,5 49 6,5 digunakan dalam pengolahan data percobaan
sehingga diperoleh ketelitian pengukuran yang lebih
3,0 55 6,1 akurat.
600
grs/mm
1,6x10-6 1,0 39 6,5
DAFTAR PUSTAKA
1,5 57 6,3
[1] M. Yasin Kholifudin, Panduan Praktikum
2,0 80 6,7
Fisika Dasar, SMA Negeri 2 Kebumen, 2010
2,5 97 6,5
3,0 115 6,4
[2] Supiyanto., Fisika untuk SMA Kelas XII,
Phibeta, Jakarta, 2006.
Data – data yang terdapat pada tabel di atas
menunjukan bahwa kisi difraksi yang masing –
[3] http://ariefwijay.blogspot.com/2012/09/contoh-
masing mempunyai konstanta 100 grs/mm,300 lembar-kerja-tugas-fisika-kisi.html
grs/mm, dan 600 grs/mm menghasilkan panjang Pada 13 Desember 2012 pukul 11.20 WIB
gelombang yang hampir sama. Ketiga kisi difraksi
menghasilkan rata – rata λ laser dioda sebesar [4] ISSN : 1410 - 9662
7,29x10-7 meter. Selisih panjang gelombang ketiga Vol.8, No.2, April 2005, hal 37-44
kisi difraksi berkisar antara 1x10 -8 - 7x10-8 meter.
Ketiga kisi difraksi menghasilkan panjang gelombang
sekitar 6,0x10-7 – 6,7x10-7 meter.Fakta ini masih
sesuai dengan data yang tercantum dalam [4] yaitu λ
laser dioda 6,3x10-7 - 6,8x10-7 meter. Terdapat LAMPIRAN
selisih panjang gelombang sinar laser yang
tercantum pada sumber referensi dengan data hasil d
percobaan ini. Hal ini disebabkan beberapa 1. λ = p
nl
perbedaan pada saat percobaan yang kami
laksanakan dengan percobaan pada sumber 6 x 10−3 x 1 x 10−5
referensi. Perbedaan tersebut diantaranya adalah λ =
jarak layar dengan kisi difraksi,pada sumber referensi
1 x 1 x 10−1
3
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen
λ = 6 x10-7 meter −2
4,9 x 10 x 3,3 x 10
−6
λ =
d 1 x 2,5 x 10−1
2. λ = p
nl λ = 6,5 x10-7 meter
9 x 10−3 x 1 x 10−5 d
λ = −1 10. λ = p
1 x 1,5 x 10 nl
λ = 6 x10-7 meter 5,4 x 10−2 x 3,3 x 10−6
λ =
d 1 x 3,0 x 10−1
3. λ = p
nl λ = 6,1 x10-7 meter
−2 −5
1,2 x 10 x 1 x 10 d
λ = −1 11. λ = p
1 x 2,0 x 10 nl
λ = 6 x10-7 meter −2
3,9 x 10 x 1,6 x 10
−6
λ = −1
d 1 x 1,0 x 10
4. λ = p
nl λ = 6,5 x10-7 meter
1,6 x 10−2 x 1 x 10−5 d
λ = 12. λ = p
1 x 2,5 x 10−1 nl
λ = 6,4 x10-7 meter 5,7 x 10−2 x 1,6 x 10−6
λ =
d 1 x 1,5 x 10−1
5. λ = p
nl λ = 6,3 x10-7 meter
−2 −5
1,9 x 10 x 1 x 10 d
λ = −1 13. λ = p
1 x 3,0 x 10 nl
λ = 6,3 x10-7 meter −2
8,0 x 10 x 1,6 x 10
−6
λ = −1
d 1 x 2,0 x 10
6. λ = p
nl λ = 6,7 x10-7 meter
−2 −6
1,8 x 10 x 3,3 x 10 d
λ = −1 14. λ = p
1 x 1,0 x 10 nl
λ = 6,3 x10-7 meter −2
9,7 x 10 x 1,6 x 10
−6
λ = −1
d 1 x 2,5 x 10
7. λ = p
nl λ = 6,5 x10-7 meter
2,8 x 10−2 x 3,3 x 10−6 d
λ = −1 15. λ = p
1 x 1,5 x 10 nl
λ = 6,2 x10-7 meter 1,15 x 10−1 x 1,6 x 10−6
λ =
d 1 x 3,0 x 10−1
8. λ = p
nl λ = 6,4 x10-7 meter
−2 −6
3,7 x 10 x 3,3 x 10
λ = −1
1 x 2,0 x 10
λ = 6,2x10-7 meter
d
9. λ = p
nl
4
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen
5
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen