Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
4 KIC
Farhan Ihtifazhuddin 062040422364
Dosen Pengampu : Ir. Selastia Yuliati. M.Si.
HALAMAN PENGESAHAAN i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
1.4 Luaran yang diharapkan 2
1.5 Kegunaan 2
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 3
2.1 Nama Usaha 3
2.2 Kemasan Produk 3
2.3 Analisa Pemasaran 3
BAB III METODE PELAKSANAAN 5
3.1 Alat 5
3.2 Bahan 5
3.3 Cara Pembuatan Kaos Sablon 5
3.4 Cara Pembuatan Totebag 6
3.5 ST (Segmentation dan Targeting) 6
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai jenis bahan terdapat di alam memiliki jenis, bentuk dan komposisi
yang beragam. Dalam pemanfaatanya, manusia dapat mengambil seluruh zat dari
bahan tersebut atau dapat mengambil beberapa zat yang dibutuhkannya saja dari
suatu bahan. Untuk dapat mengambil atau memperoleh zat tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai proses, salah satunya yaitu ekstraksi.
Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan
yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat
dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan
pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang
tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform.
Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbada dalam
kedua fase pelarut.
1.3 Tujuan
D. Metode Ekstraksi
1. Ekstraksi secara dingin
a. Metode maserasi
Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama
beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana. Sedang
kerugiannya antara lain waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi
sampel cukup lama, cairan penyari yang digunakan lebih banyak,
tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai tekstur
keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.
Metode maserasi dapat dilakukan dengan modifikasi sebagai
berikut :
Modifikasi maserasi melingkar
Modifikasi maserasi digesti
Modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat
Modifikasi remaserasi
Modifikasi dengan mesin pengaduk
b. Metode Soxhletasi
Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara
berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap
cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh
pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan
selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati
pipa sifon.
Keuntungan metode ini adalah :
Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan
tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung.
Digunakan pelarut yang lebih sedikit
Pemanasannya dapat diatur
Kerugian dari metode ini :
Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah
di sebelah bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat
menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.
Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui
kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap
dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih
banyak untuk melarutkannya.
Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk
menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi,
seperti metanol atau air, karena seluruh alat yang berada di bawah
komdensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan
uap pelarut yang efektif.
Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau
campuran azeotropik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi
dengan campuran pelarut, misalnya heksan : diklormetan = 1 : 1, atau
pelarut yang diasamkan atau dibasakan, karena uapnya akan
mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut cair di dalam
wadah.
c. Metode Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari
melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.Keuntungan metode ini
adalah tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat (marc)
telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara sampel
padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks,
dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak
melarutkan komponen secara efisien.
Prosedur:
Bahan + pelarut -> dipanaskan -> pelarut menguap -> pelarut yang
menguap didinginkan oleh kondensor -> jatuh lagi -> menguap lagi karena
panas -> dan seterusnya. Proses ini umunya dilakukan selama 1 jam.
E. Proses Ekstraksi
Bahan baku bersih yang telah disortasi dikecilan ukuran ukurannya dengan
cara menggiling menggunakan mesin grinding, baru pengayakan pada mesh
tertentu. Untuk mendapat hasil berkualitas, gunakan mesin penggiling rempah
yang inert yaitu berbahan stainless steel.
Perkolator
Tahap selanjutnya serbuk bahan baku diekstraksi dengan pelarut organik. Ada
beberapa pelarut yang biasa dipakai seperti etanol, metilen chloride, aceton,
hexan, dll. Pemilihan solven organik ini disesuaikan dengan jenis rempah yang
diekstraksi agar mendapat hasil yang optimum dan spesifikasi produk oleoresin
sesuai standar yang telah ditentukan. Selain pemilihan pelarut, pemilihan metode
ekstraksi juga berpengaruh terhadap produk. Metode ekstraksi skala industri bisa
dengan ekstrak maserasi satu tahap dan multi tahap atau menggunakan metode
perkolasi dengan alat perkolator untuk mendapatkan proses penyarian yang
sempurna.
Vacuum Filter
Selanjutnya dilakukan filtrasi untuk memisahkan residu dan filtrat
menggunakan alat filtrasi. Untuk mempercepat proses filtrasi, gunakan alat filtrasi
sistem vakum. Penggunaan filter penyaring bisa dipasang berapa mikron yang
akan dipakai, menyesuaikan bahan baku yang diekstraksi. Kemudian filtrat yang
diperoleh selanjutnya dievaporasi atau diuapkan dengan evaporator recycling
solvent agar diperoleh oleoresin murni.
Evaporator Oleoresin
Penggunaan alat evaporator recycling solvent ini dimaksudkan agar pelarut
tertampung dalam container dan bisa digunakan lagi untuk ekstraksi sehingga
mendapat efisien cost produksi.
F. Klasifikasi Pelarut
Berdasarkan kepolaran pelarut, maka para ahli kimia mengklasifikasikan pelarut
ke dalam tiga kategori yaitu :
a. Pelarut Protik Polar
Protik menunjukkan atom hidrogen yang menyerang atom
elektronegatif yang dalam hal ini adalah oksigen. Dengan kata lain pelarut
protik polar adalah senyawa yang memiliki rumus umum ROH. Contoh dari
pelarut protik polar ini adalah air H2O, metanol CH3OH, dan asam asetat
(CH3COOH).
b. Pelarut Aprotik Dipolar
Aprotik menunjukkan molekul yang tidak mengandung ikatan O-H.
Pelarut dalam kategori ini, semuanya memiliki ikatan yang memilki ikata
dipol besar. Biasanya ikatannya merupakan ikatan ganda antara karbon
dengan oksigen atau nitorgen. Contoh dari pelarut yang termasuk kategori
ini adalah aseton [(CH3)2C=O] dan etil asetat (CH3CO2CH2CH3).
c. Pelarut Nonpolar
Pelarut nonpolar merupakan senyawa yang memilki konstanta
dielektrik yang rendah dan tidak larut dalam air. Contoh pelarut dari
kategori ini adalah benzena (C6H6), karbon tetraklorida (CCl4) dan dietil
eter (CH3CH2OCH2CH3).
Perhitungan :
Karena menghitung neraca massa sudah dipelajari di mata pelajaran Azas Teknik
Kimia (ATK), jadi perhitungan neraca massa ekstraksi ini dapat dilakukan secara
langsung menggunakan blok diagram neraca massa seperti berikut ini.
H. Contoh-Contoh Soal Ekstraksi
Soal 1 :
Zat terlarut A memiliki koefisien distribusi antara benzena dengan air adalah 3.
Misalkan 100 ml larutan A 0,01 M dalam air diekstraksi dengan benzena.
Hitunglah berapa banyak fraksi A yang masih tertinggal dalam fasa air, bila
dilakukan:
a. Satu kali ekstraksi dengan menggunakan 500 mL benzena
b. Lima kali ekstraksi dengan menggunakan masing-masing 100 mL
benzena.
Soal 2:
Diketahui koefisien distribusi untuk kelat logam yang berpartisi antara air dengan
kloroform adalah 6,4. Hitunglah berapa banyak fraksi kelat logam yang
diekstraksi dari 25 mL ligan logam 4,3.10-2 M
a. Satu kali ekstraksi menggunakan 10 mL kloroform
b. Dua kali ekstraksi menggunakan masing-masing 10 mL kloroform.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/41257541/Ekstraksi_Makalah
https://id.scribd.com/document/490809693/Neraca-Massa-Ekstraksi-Padat-Cair
http://eprints.polsri.ac.id/5160/3/File%20III.pdf
https://www.academia.edu/41257541/Ekstraksi_Makalah
https://www.academia.edu/7395598/
Ekstraksi_Pengertian_Prinsip_Kerja_jenis_jenis_Ekstraksi
https://id.scribd.com/doc/212874355/Kuliah-3-Pemisahan-Secara-Ekstraksi-
Bagian-1-2014