Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROSES SENSORIK MOTORIK

DOSEN : Amin Al Adib.,M.Psi

DISUSUN OLEH :
SELVI FIRGINIA PRAMESTI
2021200028

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN
JAWA TENGAH WONOSOBO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa, atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Proses
Sensorik dan Motorik”.Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Psikologi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik yang membangun, khususnya dari koordinator dan dosen
mata kuliah Psikologi guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.

Wonosobo, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang..........................................................................................
1.2Rumusan masalah......................................................................................
1.3Tujuan.....................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Biopsikologi........................................................................
2.2 Proses sensorik..........................................................................................
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensoris........................................
2.4 Gangguan mental karena faktor proses sensoris terhadap perilaku...................
2.5 Hubungan sensoris dengan perilaku............................................................
2.6 Proses monorik........................................................................................
2.7 Jenis-jenis kegiatan motorik dalam kehidupan manusia.................................

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................

.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Psikologi dari aspek biologi.Manusia pada dasarnya mewarisi
sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara
genetik.Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit warna mata,
keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya.Demikian
pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga
mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam,
talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak
dipelajari melalui pengalaman dan Reseptor sensoris motorik berupa sel-sel
khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang kondisi didalam dan
Biopsikologi merupakan pendekatan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat.
Indera peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan
sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi.Indera
peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari
struktur yang sederhana.
1.2 Perumusan Masalah
1. Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka
permasalahan penelitian ini adalah
2. Bagaimana pengaruh dalam mengetahui maksud dari biopsikologi dan
sensorik motorik
3. Bagaimana pemahaman tentang biopsikologi dan sensorik motorik.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dasar biopsikologi
2. Untuk mengetahui proses sensorik
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensoris

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Biopsikologi
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.Manusia
pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orangtuanya. Sebagai contoh sifat
pendiam ,talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan
tidak dipelajari melalui pengalaman.

Tahap-tahap Perkembangan Biopsikologi

 Perkembangan mengikuti proses kontinu dan diskontinu.


 Proses kontinu adalah perkembangan tigkah laku secara terus menerus,
bertambah sedikit demi sedikit dan bersifat kuantitatif, seperti
bertambahnya pembendaharaan kosakata pada anak bayi.
 Proses diskontinu adalah proses perkembangan yang terjadi secara
lompatan dan bersifat kuatitatif seperti keterampilan bayi mulai dari
merangkak, berubah menjadi keterampilan berjalan.
 Perkembangan mengikuti pola teratur.

Proses perkembangan ini mengikuti alur satu tahap ke tahap berikutnya


seperti pada perkembangan tengkurep, bobyhood, yang semula diawali dengan
mengangkat kepala, kemudian mengangkat dada.
Dalam perkembangan ada diferensiasi.
Setiap tahap perkembangan memiliki ciri ciri khusus di setiap perkembangan
keterampilan tangan pada bobyhood, dimana semula menyentuh dengan
menggengam, kemudian menjepit, menggunakan jari-jari.
Perkembangan bersifat progresif.
Setiap kegiatan dalam tugas perkembangan mengalami kemajuan dari tahap
perkembangan sebelumnya.
Perkembangan mengikuti fase tertentu.
Proses perkembangan mengikuti fase tertentu dan memiliki ciri khas
tersendiri.

2.2 Proses Sensorik


Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar
tubuh.Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori
(pancaindera).Proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau
mengorganisasikan input sensorik yang diterima. Biasanya proses ini terjadi
secara otomatis, misalnya ketika mendengar suara kicauan burung, otak langsung
menterjemahkan sebagai bahasa atau suara binatang.Secara umum proses sensorik
juga dapat diartikan sebagai proses masuknya rangsang melalui alat indera ke otak
(serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan
perbuatan.Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-
benda disekitar dengan mempergunakan alat indera.Pengamatan dengan anggapan
atau respon memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau
rangsangan mengenai indera dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respon
yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus tidak ada.

Berikut alat indra yang terlibat dalam proses sensoris , antara lain:

RANGSANG PENERIMA PERASAAN


NO.
RANGSANGAN) (RESEPTOR) (SENSITIVITAS)

1. Cahaya mata Penglihatan

2. Suara telinga Pendengaran

3. Panas, dingin, dan tekanan kulit Perabaan

4. Gas sembunyi Penciuman

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensoris

Proses sensoris akan berjalan dengan baik apabila memenuhi faktor-faktor


sebagai berikut:

 Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi


kesempurnaan proses sensoris.
 Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan persepsi dan
apabila perhatian akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensorik
tidak sempurna.
 Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu
proses sensoris.
 Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.

2.4 Gangguan Mental Karena Faktor Proses Sensoris Terhadap Perilaku


Proses sensoris yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan
semestinya dapat menimbulkan gangguan mental yang perilaku dalam sebagai
berikut:

1. Osilasi (ayunan)
Osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan yang mudah beralih
sehingga menyebabkan kesan yang selalu berubah.
2. Ilusi
Ilusi terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan
kesan. Dalam ilusi terjadi pengamatan.
Penyebab terjadinya ilusi, antara lain:

 Keadaan fisik, ada penyebab rangsangan yang keliru.


 Kebiasaan mempercayai suatu objek yang serupa,misal : pohon pisang
dikira mayat.
 Harapan-harapan tertentu menimbulkan berbagai kejutan.
 Tidak ada analisis terhadap kesan yang diterima dan adanya kesan secara
keseluruhan.

3. Halusinasi
Halusinasi, terjadi apabila individu memiliki kesan tentang sesuatu, atau
dikatakan sebagai bentuk pengamatan tanpa obyek pengindraan dan tidak disertai
stimulus yang adekuat.

2.5 Hubungan sensorik dengan perilaku


Proses sensoris menyebabkan manusia dapat mengenal alam diluar dirinya,
yang berguna untuk mengembangkan dirinya sebagai makhluk sosial.

Akibat dari proses sensorik manusia dapat berperilaku dalam bentuk, antara
lain:

1. Fantasi
Yaitu suatu daya untuk mencipatakan sesuatu yang baru. Menurut
kejadiannya ada fantasi yang dipimpin oleh akal dan kemauan (fantasi disebut
aktif) dan ada pula fantasi yang tidak disadari (fantasi pasif).

Dengan fantasi manusia dapat menciptakan sesuatu yang baru, bersimpati


dengan sesama manusia meskipun jauh, mengikuti perjalanan sejarah (walau
sudah berakhir) dan menghilangkan perasaan duka ke dunia indah.

2. Berpikir
Itulah gejala jiwa yang dapat terhubung dengan pengetahuan yang dimilki
manusia. Berpikir merupakan proses “tanya jawab” antara pengetahuan yang
dimiliki dengan apa yang baru, dengan akal.Hubungan dapat terjadi sebagai sebab
akibat, hubungan tempat, hubungan dan hubungan waktu.

3. Perasaan
Yaitu pernyataan jiwa yang dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu
menurut rasa senang atau tidak senang,sedih-gembira dan lain-lain.Berdasarkan
perasan, manusia dapat dibagi dua golongan, yaitu golongan eukolia (orang yang
selalu merasa gembira atau optimis) dan golongan diskoloi (orang yang sealu
merasa tidak senang, murung dan pesimis.

2.6 Proses Motorik


Proses motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-
gerakan tubuh.Proses motorik yang terjadi di atas beberapa bagian tubuh,yaitu:
saraf, otak dan otot.

Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi


positif”, artinya unsur – unsur yang saling berkaitan, saling membantu, saling
melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang
lebih sempurna keadaannya.

Didalam tubuh manusia terdapat tiga komponen,utama yang berperan dalam


proses gerakan, yaitu :

 Analisator adalah alat penerima rangsangan, seperti mata (optik), akustik


(pendengaran), taktil (alat perasa atau kulit) dan semua yang berhubungan
dengan stimulus
 Kinestetik adalah alat rangsangan yang berbentuk saraf dan otot yang
terdapat pada tubuh manusia.
 Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak di telinga.

2.7 Jenis-jenis kegiatan motorik dalam kehidupan manusia.

1.Gerak refleks

Gerak refleks adalah gerakan yang tidak disadari atau gerakan yang baru
disadari setelah gerakan tersebut terjadi. Gerak refleks ini merupakan gerakan
yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon langsung setelah adanya
rangsangan.

Mekanisme gerak refleks :

Rangsang → Reseptor → Neuron Sensorik → Konektor (Otak/Sumsum


Tulang Belakang) → Neuron Motorik → Efektor
 

2.Gerak terprogram

Gerak biasa merupakan gerakan yang disadari, contoh gerak biasa


diantaranya saat kita melangkahkan kaki menuju sebuah tempat, berlari, menyapu
dan lain sebagainya. Mekanisme terjadinya hantaran impuls pada gerak biasa
dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsang.Impuls tersebut kemudian
dihantarkan menuju neuron sensorik untuk kemudian diolah otak. Respons dari
otak kemudian dihantarkan ke efektor oleh saraf motorik sehingga terjadilah
gerakan.Mekanisme gerak terprogram :Rangsang → Reseptor → Neuron
Sensorik → Saraf Penghubung → otak → Saraf Penghubung → Neuron
Motorik → Efektor
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

 Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi


 Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-
benda disekitar dengan mempergunakan alat indera.
 Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi
keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi
organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang
menyebabkan terjadinya suatu gerakan.

Anda mungkin juga menyukai