Anda di halaman 1dari 8

‫‪Khutbah Idul Adha 1443 H‬‬

‫”‪“Kurban untuk Melayani Rakyat dan Perdamaian Dunia‬‬

‫‪Dr. Salim Segaf al-Jufri, MA‬‬


‫‪(Ketua Majelis Syura PKS dan Wakil Ketua Umum Persatuan Ulama Muslim‬‬
‫)‪Sedunia, IUMS‬‬

‫‪Khutbah 1‬‬

‫اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ .‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ .‬اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر اَهللُ أ َ ْكبَ ُر‪ .‬اَهللُ‬
‫ص َدقَ َو ْع َد ُه‬‫هللا َو ْح َدهُ‪َ ،‬‬ ‫ص ْيالً‪ََ ،‬ل ِإلهَ ِإَلَّ ُ‬ ‫س ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوأ َ ِ‬ ‫أ َ ْك َب ْر َك ِبي ًْرا َو ْال َح ْم ُد هللِ َكثِي ًْرا َو ُ‬
‫هلل أ َ ْك َب ُر َو ِ‬
‫هلل‬ ‫هللا أ َ ْكبَ ُر‪ ،‬ا َ ُ‬ ‫اب َوحْ َدهُ‪َ ،‬لَ ِإلهَ ِإَلَّ ُ‬
‫هللا َو ُ‬ ‫ع َّز ُج ْن َدهُ َوهَزَ َم ْاْلَحْزَ َ‬ ‫ع ْب َدهُ َوأ َ َ‬
‫ص َر َ‬
‫َونَ َ‬
‫ض ال ُّ‬
‫ش ُه ْو ِر‬ ‫َص بَ ْع ُ‬ ‫ض َفخ َّ‬ ‫علَى بَ ْع ٍ‬‫ضه ُ َ‬ ‫ض َل بَ ْع َ‬‫الز َمانَ َوفَ َّ‬ ‫ي َخلَقَ ّ‬ ‫لِل الَّ ِذ ْ‬
‫اْل َح ْمدُ‪ .‬ال َح ْم ُد ِ ِ‬
‫سنَاتُ ‪ .‬أ َ ْش َه ُد أ َ ْن َلَ إِلَهَ إَِلَّ هللاُ‬‫جْر وال َح َ‬ ‫ضائِ َل يُ َع َّ‬
‫ظ ُم فِ ْي َها اْل َ ُ‬ ‫َواْلَي َِّام َوالَليَا ِلي بِ َمزَ ايَا َوفَ َ‬
‫َو ِف ْع ِل ِه ِإلَى‬ ‫س ْولُهُ الدَّا ِعى ِبقَ ْو ِل ِه‬
‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫َو ْح َدهُ َلَ ش َِري َْك لَهُ َوأ َ ْش َه ُد أ َ َّن َ‬
‫س ِيّ َدنا ُم َح َّمدًا َ‬
‫هُ َداةِ اْلَن َِام‬ ‫ص َحا ِب ِه‬ ‫ع َلى آ ِله وأ ْ‬ ‫س ْو ِل َك ُم َح ّم ٍد ِو َ‬
‫ِك َو َر ُ‬
‫ع ْبد َ‬ ‫س ِلّ ْم علَى َ‬ ‫ص ّل و ّ‬ ‫الرشَادِ‪ .‬اللّ ُه َّم َ‬‫َّ‬
‫الى‬ ‫عاتِ‪ .‬قَا َل ُ‬
‫هللا ت َ َع َ‬ ‫هللا ت َ َعالَى بِ ِف ْع ِل َّ‬
‫الطا َ‬ ‫اس اتَّقُوا َ‬ ‫اء البِالَدِ‪ .‬أ َّما ب ْعدُ‪ ،‬فيَا أَيُّ َها النَّ ُ‬ ‫في أ َ ْن َح ِ‬
‫َاك ْال َك ْوث َ َر‪ .‬فَ َ‬
‫ص ِّل ِل َربِّ َك َوا ْن َح ْر‪ .‬إِ َّن شَانِئ َ َك هُ َو ْاْل َ ْبت َُر‬ ‫فِي ِكت َابِ ِه ْال َك ِري ِْم‪ :‬إِنَّا أ َ ْع َ‬
‫ط ْين َ‬

‫‪Hadirin jama’ah shalat Idul Adha yang yang dirahmati Allah,‬‬

‫‪Allahu akbar Allahu akbar wa lillahilhamd.‬‬

‫‪Kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di pagi hari ini dapat‬‬
‫‪bersama-sama melangkahkan kaki, menguatkan niat dan tekad dalam‬‬
‫‪melaksanakan rangkaian shalat Idul Adha. Kita bersyukur atas nikmat Islam,‬‬
Iman dan kesehatan, serta kesempatan. Betapapun banyak kesalahan kita
kepada Allah Ta’ala, asal kita bertaubat, maka Allah akan mengampuni
segala dosa kita.

Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam sebagai


penyuluh umat menunjuki kebenaran, menerangi manusia dengan cahaya
iman dan Islam. Semoga kelak di yaumul qiyamah kita dapat bertemu
dengan Baginda Rasulullah, bersua telaganya al-kautsar, dihimpunkan di
surga Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan kepada hadirin, marilah kita
senantiasa meningkatkan keimanan ketakwaan sebab keimanan dapat naik
dan turun, dan ketakwaan dapat berkurang dan bertambah. Senantiasa kita
berdoa agar diberikan hidayah dan istiqamah di jalan Allah Ta’ala dan
diberikan husnul khatimah.

Hadirin jama’ah sholat Idul Adha yang yang dirahmati Allah,

Allahu akbar Allahu akbar wa lillahilhamd.

Ada beberapa Hikmah yang dapat kita ambil dalam momentum Idul Adha,
yang juga bertepatan dengan pelaksanaan ibadah Haji.

Pertama: Berkurban sebagai bentuk Melayani Rakyat Dhuafa dan


Miskin.

Allah SWT berfirman,

‫علَ َٰى َما َرزَ قَ ُهم ِّم ۢن َب ِّهي َم ِّة ۡٱۡل َ ۡن َٰ َع ِِّۖم‬ ٍ ‫ٱَّلل فِّ ٓي أَي ٖهام همعۡ لُو َٰ َم‬
َ ‫ت‬ ِّ ‫ٱس َم ه‬ ۡ ْ‫ِّل َي ۡش َهدُواْ َم َٰنَ ِّف َع لَ ُه ۡم َو َي ۡذ ُك ُروا‬
٢٨ ‫ير‬ َ ‫س ۡٱلفَ ِّق‬
َ ِّ‫فَ ُكلُواْ ِّم ۡن َها َوأ َ ۡط ِّع ُمواْ ۡٱلبَآئ‬
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki
yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka
makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk
dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS. Al-Hajj: 28)
Ayat tersebut memiliki pesan bahwa Allah SWT memerintahkan para
hamba-Nya yang mampu agar berkurban di hari tasyriiq, supaya mereka
meraih keutamaan dari penghambaan kepada Allah SWT dan meraih
keridhoan serta kasih sayang Allah. Tapi di balik itu semua, ada hikmah
lainnya supaya seorang hamba Allah dapat “Melayani Rakyat” yaitu
memberikan manfaat dari binatang yang disembelih kepada masyarakat,
terutama mereka yang dhuafa dan miskin.

Allahu Akbar Allahu Akbar Wa Lillahil Hamd,

Hadirin Idul Adha rahimakumullah.

Dalam pelaksanaan ibadah kurban juga terdapat nilai “gotong royong”,


dimana orang yang mampu dan kaya dapat membantu mereka yang tidak
mampu dan fakir miskin. Para pembeli hewan membantu para petani dan
peternak sehingga terjadi perputaran roda ekonomi, membuka lapangan
pekerjaan. Dampak ekonomi saat ini sangat diperlukan, karena masyarakat
baru saja terhantam pandemi Covid-19 dan diikuti dengan wabah PMK
(penyakit mulut dan kaki) yang menimpa hewan sapi/kerbau.

Hal ini pernah pesankan oleh Rasulullah SAW agar daging hewan kurban
dibagi-bagikan ke para fakir dan miskin, berdasar hadits riwayat Ibnu Umar
yang menyatakan, “Gunakanlah untuk keluargamu sepertiga daging kurban,
berikanlah tetanggamu yang fakir sepertiga, shodaqohkanlah pada orang
yang minta-minta sepertiga.” (HR. Ibnu Umar)

Sikap saling berbagi kebahagiaan, berbagi daging kurban sesuai dengan


nilai-nilai kebangsaan. Dimana dalam Sila Kelima dari Pancasila ditegaskan,
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Maksud dari sila kelima
itu adalah seluruh masyarakat Indonesia harus merasakan keadilan dari segi
hukum, ekonomi dan sosial. Jangan ada yang melakukan pembedaan
(diskriminasi) dan pemisahan (segregasi) berdasarkan status sosial
(golongan elite atau masyarakat jelata), pemilikan harta (kaya-miskin). Untuk
itu, saling tolong menolong sesama anak bangsa menjadi solusi.
Bagitu banyak keutamaan dan kemuliaan saat kita menerapkan sikap saling
tolong menolong, seperti salah satu riwayat yang muttafaqun ‘alaih berikut:

‫َم ْن َكانَ ِفي َحا َج ِة أ َ ِخي ِه َكانَ هللا ِفي َحا َج ِت ِه‬
“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan
membantu keperluannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Begitupun pesan Rasulullah SAW sebagaimana riwayat Muslim:

ِ‫ ة‬,‫ب يَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة‬


ِ ‫ع ْنهُ ُك ْربَةً ِم ْن ُك َر‬
َ ‫س هللا‬ ِ ‫ع ْن ُمؤْ ِم ٍن ُك ْربَةً ِم ْن ُك َر‬
َ َّ‫ب ال ُّد ْنيَا نَف‬ َ ‫س‬ َ َّ‫َم ْن نَف‬
ِ‫علَ ْي ِه ِفي ال ُّد ْنيَا َو ْاْل ِخ َرة‬
َ ‫س َر هللا‬َّ َ‫علَى ُم ْع ِس ٍر ي‬ َّ َ‫َو َم ْن ي‬
َ ‫س َر‬
“Barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang mu’min dari berbagai
kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan memudahkan kesulitan-
kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang
sedang dalam kesulitan, niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia
dan akhirat.”

Allahu Akbar Allahu Akbar Wa Lillahil Hamd,

Hadirin Idul Adha rahimakumullah.

Kedua: Ibadah Haji dan Kurban menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan


dalam melayani rakyat.

Allah berfirman

‫ارفُوا ِإ َّن أ َ ْك َر َم ُك ْم‬ ُ ‫اس ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأُ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم‬
َ ‫شعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلت َ َع‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
)13( ‫ير‬ ٌ ِ‫ع ِلي ٌم َخب‬ َ َّ ‫َّللا أَتْقَا ُك ْم ِإ َّن‬
َ ‫َّللا‬ ِ َّ ‫ِع ْن َد‬
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS Al-Hujurat: 13)
Dalam firman ini kita diajarkan oleh Allah Ta’ala tentang urgensi dan
pentingnya merajut kebersamaan, mengedepankan rasa kasih sayang dan
saling memahami dan menghormati, menciptakan suasana damai dan
ketenangan. Terutama dalam membangun negara yang kita cintai ini,
bangsa dan negara yang besar, tidak bisa diurus sendirian. Jika ada pihak
yang menolak bekerjasama karena merasa sudah kuat dan besar, maka
mereka mengalami disorientasi sejarah. Bangsa Indonesia merdeka dan
dipertahankan kemerdekaannya berkat perjuangan dan pengorbanan
banyak pihak.

Hadirin para Jama’ah Idul Adha rahimakumullah.

Bila kita melihat situasi dan kondisi saat ini, ada “gap” jurang antara realita
dan teorinya, dimana kebanyakan manusia satu sama lainnya saling tidak
menghormati dan menyayangi, sehingga “disintegrasi sosial” dan
demoralisasi terjadi di berbagai level.

Bukti lain banyaknya terjadi peperangan di berbagai belahan dunia karena


manusia tidak dapat berdamai dengan lingkungan dan orang-orang-orang
sekitarnya, ditambah munculnya “krisis saling percaya” antara satu dan
lainnya.

Kondisi butuk itu tidak kita inginkan sampai ke lingkungan kita, di mana
masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dan multikultural,
dengan berbagai adat istiadat serta suku yang berbeda.

Kita juga tidak ingin terjadi polarisasi masyarakat karena perbedaan politik
menjadi benalu yang menggerogoti kebersamaan dalam nuansa
kebhinekaan.

Hadirin Jamaah Idul Adha,

Allahu akbar Allahu akbar wa lillahilhamd,

Di sini penting nya “Merajut Kebersamaan”.


Dalam Al-quran begitu banyak nilai-nilai kebersamaan yang diajarkan,
ditanamkan dan hendaknya diamalkan umat Islam, diantaranya firman Allah
(QS Ali Imran, 64):

‫ش ْيئًا‬ َ ‫س َواءٍ بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُك ْم أَال نَ ْعبُدَ ِّإال ه‬


َ ‫َّللا َوال نُ ْش ِّر َك ِّب ِّه‬ ِّ ‫قُ ْل يَا أ َ ْه َل ْال ِّكت َا‬
َ ‫ب ت َ َعا َل ْوا ِّإ َلى َك ِّل َم ٍة‬
)64( َ‫َّللا فَإِّ ْن ت ََوله ْوا فَقُولُوا ا ْش َهدُوا ِّبأَنها ُم ْس ِّل ُمون‬ ِّ ‫ضا أ َ ْربَابًا ِّم ْن د‬
ِّ ‫ُون ه‬ ً ‫ضنَا بَ ْع‬ ُ ‫َوال يَت ه ِّخذَ بَ ْع‬
Katakanlah, "Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang
tidak ada perselisihan antara kami dan kalian, bahwa tidak kita sembah
kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak
(pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain
dari Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah (kepada mereka),
'Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri
(kepada Allah)'."

Makna dari “Kalimatun Sawa” disebut oleh para ulama

}‫س َواءٍ بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُك ْم‬


َ {
“Yang tidak ada perselisihan di antara kami dan kalian.” (Ali Imran: 64),

Yakni kalimat yang adil, pertengahan, dan tidak ada perselisihan di antara
kami dan kalian mengenainya.

Dalam upaya “Menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan dalam melayani


rakyat“ maka dibutuhkan tiga hal,

1) Membangun Komunikasi yang intens yaitu terus menerus “Al-


Mu'asyarah”
2) Mengenal Perbedaan antar masyarakat dan golongan dalam
bahasa Al-Quran disebut “At-Ta’aruf”
3) Mewujudkan Harmonisasi antar masyarakat itu sendiri disebut
dengan “At-Tafahum” saling memahami perbedaan sebagai suatu
realita.
Hadirin jamaah Idul Adha rahimakumullah,

Allahu akbar Allahu akbar wa lillahilhamd.


Islam sebagai agama yang rahmatan lil ’alamin. Mengajarkan kasih sayang
dan merangkul semua lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. Maka butuh
komitmen umat ini dalam menjaga nilai-nilai tersebut baik dalam merajut
kebersamaan sesama ukhuwwah Islamiyah (Persaudaraan seagama),
Ukkhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa) dan ukhuwwah Insaniyah
(persaudaraan sesama manusia). Semua hubungan dilakukan secara
proporsional dan seimbang.

Umat Islam dan bangsa Indonesia juga harus menaruh perhatian terhadap
konflik yang melanda dunia, lalu berupaya ikut serta dalam mewujudkan
ketertiban dan perdamaian dunia. Hal itu menjadi amanat Pendiri Bangsa
yang tercantum dalam Pembukaan UUD RI Tahun 1945. Disamping itu, Al-
Qur’an mengajarkan perlunya upaya perdamaian (islah) bagi mereka yang
berkonflik dan kedamaian (salam) demi kemajuan peradaban. Rasulullah
Saw sendiri mencontohkan diplomasi yang serius untuk mendamaikan suku
dan kabilah yang berkonflik, serta mengajak para pemimpin dunia saat itu
(Kaisar Romawi, Persia, Raja Najasyi dll) untuk berpegang pada komitmen
yang sama (Kalimatun Sawa).

Konflik Rusia-Ukraina bisa memancing perang dunia, sehingga harus


diredam. Sementara rakyat Suriah, Irak, Yaman dan sekitarnya masih
merasakan penderitaan panjang. Perlu solidaritas kita semua. Islamophobia
berkembang di India, China, Myanmar dan negara-negara Barat telah
meminta korban rakyat sipil tak berdosa. Meskipun Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) dan pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan resolusi
dan regulasi melarang Islamophobia. Ibadah Haji mendidik umat Islam agar
menentang rasialisme dalam segala bentuknya.

‫ َونَفَ َعنِي َو ِإيَّا ُك ْم ِب َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل‬،‫آن اْل َع ِظي ِْم‬
ِ ‫ار َك هللا ِلي َولَ ُك ْم فِى اْلقُ ْر‬ َ َ‫ب‬
َ ‫ َوأَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي َهذَا فَأ ْست َ ْغ ِف ُر‬،‫س ِم ْي ُع ال َع ِل ْي ُم‬
ُ‫هللا ال َع ِظي َْم ِإنَّه‬ َّ ‫هللا ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َو ِإنَّهُ هُ َو ال‬
ُ
َّ ‫هُ َو ال َغفُ ْو ُر‬
‫الر ِحيْم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫هلل أَ ْك َب ُر‪ .‬ا َ ْل َح ْم ُد هللِ‬ ‫هلل أَ ْك َب ُر ا َ ُ‬‫هلل أَ ْك َب ُر ا َ ُ‬ ‫هلل أَ ْك َب ُر ا َ ُ‬ ‫هلل أ َ ْك َب ُر ا َ ُ‬


‫هلل أ َ ْك َب ُر ا َ ُ‬
‫هلل أ َ ْك َب ُر ا َ ُ‬ ‫اَ ُ‬
‫هللا‬
‫هللا َو ُ‬ ‫لى ت َ ْوفِ ْي ِق ِه َوا ِْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وأ َ ْش َه ُد أ َ ْن َلَ اِلَهَ ِإَلَّ ُ‬ ‫ع َ‬ ‫ش ْك ُر لَهُ َ‬ ‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫لى ِإ ْح َ‬ ‫ع َ‬ ‫َ‬
‫إلى ِرض َْوانِ ِه‪.‬‬ ‫س ْولُهُ الدَّا ِعى َ‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫سيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َ‬ ‫أن َ‬ ‫َو ْح َدهُ َلَ ش َِري َْك لَهُ َوأ َ ْش َه ُد َّ‬
‫س ِلّ ْم تَ ْس ِل ْي ًما ِكثي ًْرا أَ َّما َب ْع ُد‬ ‫ص َحا ِب ِه َو َ‬ ‫علَى اَ ِل ِه َواَ ْ‬ ‫س ِيّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِّل َ‬ ‫الل ُه َّم َ‬
‫هللا أ َ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر‬
‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن َ‬ ‫اس اِتَّقُوهللاَ فِ ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬ ‫فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫لى‬ ‫ع َ‬ ‫صلُّ ْونَ َ‬ ‫َب َدأَ ِف ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن َ‬
‫هللا َو َمآل ِئ َكتَهُ ُي َ‬
‫س ِيّ ِدنَا‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِّل َ‬ ‫س ِلّ ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلُّ ْوا َ‬ ‫النَّ ِبى يآ اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬
‫س ِل َك‬ ‫علَى ا َ ْنبِيآئِ َك َو ُر ُ‬ ‫سيِّدِنا َ ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫علَى آ ِل َ‬ ‫س ِلّ ْم َو َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َ‬
‫عثْ َمان‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫الرا ِش ِديْنَ أ َ ِبى َب ْك ٍر َو ُ‬ ‫اء َّ‬ ‫ع ِن اْل ُخلَفَ ِ‬ ‫ض اللّ ُه َّم َ‬ ‫ار َ‬ ‫َو َمآلئِ َك ِة اْل ُمقَ َّر ِب ْينَ َو ْ‬
‫ان ِالَىيَ ْو ِم ال ِ ّدي ِْن‬ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعيْنَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِعيْنَ لَ ُه ْم بِا ِْح َ‬
‫س ٍ‬ ‫ع ْن بَ ِقيَّ ِة ال َّ‬ ‫ع ِلى َو َ‬ ‫َو َ‬
‫ت‬ ‫اح ِميْنَ اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِم ِنيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬ ‫الر ِ‬ ‫عنَّا َم َع ُه ْم ِب َر ْح َم ِت َك َيا اَ ْر َح َم َّ‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫َو ْ‬
‫ت الل ُه َّم أَ ِع َّز اْ ِإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ‬ ‫ت اََلَ ْحيآ ُء ِم ْن ُه ْم َواَْلَ ْم َوا ِ‬ ‫َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬
‫ص َر ال ِ ّديْنَ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر ِعبَا َد َك اْل ُم َو ِ ّح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫ش ْر َك َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫َوأ َ ِذ َّل ال ِ ّ‬
‫اخذُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو َد ِ ّم ْر أَ ْع َدا َءال ِ ّدي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َماتِ َك ِإلَى َي ْو َم ال ِ ّدي ِْن‪.‬‬ ‫َو ْ‬
‫ظ َه َر‬ ‫س ْو َء اْل ِفتْنَ ِة َواْ ِلم َحنَ َما َ‬ ‫الزَلَ ِز َل َواْ ِلم َحنَ َو ُ‬ ‫عنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬ ‫الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬
‫ان اْل ُم ْس ِل ِميْنَ عآ َّمةً يَا َربَّ‬ ‫سائِ ِر اْلبُ ْل َد ِ‬ ‫صةً َو َ‬ ‫ع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ َّ‬ ‫طنَ َ‬ ‫ِم ْن َها َو َما بَ َ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا‬ ‫اب النَّ ِ‬‫عذَ َ‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬ ‫ْلخ َرةِ َح َ‬ ‫س َنةً َوفِى اْ ِ‬ ‫اْل َعالَ ِميْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َ‬
‫َاوا ِْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن ِمنَ اْلخَا ِس ِريْنَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن َ‬
‫هللا‬ ‫سن َ‬ ‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬ ‫َ‬
‫شآء َواْل ُم ْن َك ِر َواْل َب ْغي‬ ‫ع ِن اْلفَ ْح ِ‬ ‫بى َو َي ْن َهى َ‬ ‫ْتآء ذِي اْلقُ ْر َ‬ ‫ان َو ِإي ِ‬ ‫س ِ‬ ‫َيأ ْ ُم ُرنَا ِباْل َع ْد ِل َواْ ِإل ْح َ‬
‫لى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‬ ‫ع َ‬ ‫هللا اْل َع ِظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َ‬ ‫ظ ُك ْم لَ َع َّل ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروا َ‬ ‫يَ ِع ُ‬
‫َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَ ْر‬

Anda mungkin juga menyukai