Anda di halaman 1dari 5

KODE MK: LUHT 4208

TUGAS II

MATA KULIAH PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA

RADEN AGUSTINA ROSDIANI

044355516

UPBJJ UT BANDUNG

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

AGRIBISNIS BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI


PERTANIAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2022
1. Pembangunan Desa yang diatur dalam Undang-Undang Desa pada prinsipnya harus
dilakukan dengan melibatkan partisipatif dari masyarakat. Model pembangunan Desa
dengan cara Bottom Up dimana masyarakat Desa punya kesempatan untuk berpartisipasi
mengendalikan dan menentukan proses pembangunan Desa. Namun pada prakteknya
partisipasi masyarakat  desa sangat minim. Menurut Anda bagaimana peranan masyarakat
Desa dalam Pembangunan?
Masayarakat desa sebagai sarana penggerak pembangunan yang sangat efektif
memberikan pengaruh yang kuat pada perubahan suatau daerah khususnya desa. Adapun
peranan masyarakat yang dapat dilakukan guna ikut serta dalam pembangunan diantaranya
adalah :
- Ikut serta dalam musyawarah pembangunan sehingga dapat menyampaikan pendapat,
saran, serta informasi mengenai keadaan-keadaan yang ada di di desa. Misalnya
dengan turut serta mengikuti kegiatan Musrembangdes atau rapat minggon yang ada di
desa. Disana masyarkat dapat memberikan masukan atau kritik yang sifatnya
membangun.
- Membantu pemerintah secara fisik dalam pembangunan desa. Peran masyarakat dalam
kegiatan pembangunan desa baik mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai
pada tahap evaluasi. Misalnya dengan ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan
perbaikan saluran irigasi atau perbaikan jalan dsb. Selain ikut serta dalam membantu
kegiatan fisiknya, masyarakat juga dapat berperan serta dalam mengawasi dan
mengevaluasi jalannya kegiatan untuk meminimalisir terjadinya penyelewengan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
- Menjalin koordionasi dalam pembangunan sehingga dapat menjamin lurusnya arah
pembangunan desa dengan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk berperan
aktif dalam pembangunan merupakan peluang bagi pemerintah desa untuk berinteraksi
dan bekerja sama secara sinergis dalam merumuskan kebijakan kolektif tentang
penggunaan dan pengelolaan potensi-potensi yang ada di desa secara baik yang
diperuntukan demi kelangsungan manfaat pembangunan.

2. Jumlah penduduk miskin pada September 2021 sebesar 25,90 Juta orang, menurun 1.04
Juta orang pada Maret 2021. Jumlah kasus harian Covid 19 di Indonesia terus meningkat
sepanjang 2020, hingga awal 2021 dan diikuti oleh kebijakan pembatasan sosial. Sejauh
ini, Indonesia belum mampu mengendalikan pandemi Covid 19.  Hal tersebut
menyebabkan penurunan tingkat kesejahteraan Rumah Tangga, salah satunya disebabkan
oleh turunnya pendapatan rumah tangga. Silahkan Anda analisis hal berikut:
a. Bagaimana Rumah Tangga bertahan selama mengalami krisis pada masa pandemi?
Sektor Rumah tangga merupakan sektor yang paling terdampak Covid, akibat adanya
pemutusan hubungan kerja (PHK) serta pembatasan ruang gerak seperti Lockdown dll.
Oleh karena itu Pemerintah mengupayakan dengan pengucuran dana bantuan sosial,
Namun dana bantuan ini tentu saja belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan rumah
tangga, Oleh karena itu mereka melakukan pekerjaan mandiri.. Demi tetap menghidupi
keluarganya, mereka yang bekerja dengan mobilitas di luar seperti pedagang keliling,
ojek dll tetap menjalankan pekerjaanya terutama mereka yang berada di daerah dimana
pengawasan terhadap aturan lockdown tidak terlalu ketat. Selain itu banyak juga yang
terjun ke bisnis online, seperti menjual makanan, minuman, kerajinaan tangan dll
secara online. Kondisi lain yang demi mempertahankan ekonomi rumah tangga setelah
mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah kembali kepada sector pertanian.
Mereka kembali ke desa untuk bekerja di bidang pertanian.
b. Bagaimana cara yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengendalikan pandemi dan
menekan jumlah penduduk miskin?
Upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya adalah menggenjot konsumsi rumah
melalui penerapan berbagai program, diantaranya adalah program penyaluran bantuan
sosial (bansos) yang lebih tepat sasaran, Program Keluarga Harapan (PKH), subsidi
listrik hingga kartu prakerja.
Sedangkan upaya yang dilakukan guna menekan pengangguran adalah dengan cara
meningkatkan investasi.

3. Konsep pemberdayaan dalam paradigma pembangunan muncul sekitar tahun 1980  ketika
paradigma The Washington Consensus (WCS) memperlihatkan efek negatif berupa
kesenjangan ekonomi dan sosial. Sehingga muncullah pola pembangunan yang berpusat
pada rakyat. Menurut Anda bagaimana konsep pembangunan yang berbasis pada rakyat
dan bagaimana model pemberdayaan menurut Friedman dalam menanggulangi
kemiskinan?
Konsep pembangunan yang berbasis pada rakyat berkembang ketika paradigma The
Washington Concensus (WCS) memperlihatkan efek negatif berupa kesenjangan ekonomi
dan sosial. Paradigma WCS memandang pasar sebagai mekanisme universal dalam mesin
pembangunan dan menjadikan Bank Dunia dan IMF sebagai pendorong kepada
pemerintah negara berkembnag untuk melakukan beragam deregulasi. Paradigma konsep
pembangunan ini mengembalikan posisi pemerintah untuk berperan secara positif
membangun institusi yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Model pemberdayaan Friedman dalam menanggulangi kemiskinan adalah dengan
mendorong beberapa program penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat. Menurut friedman pemberdayaan masyarakat harus berawal
dari perbedayaan setiap rumah tangga yang mencakup tiga hal, yaitu a) pemberdayaan
sosial ekonomi yang difokuskan pada upaya menciptakan akses bagi setiap rumah tangga
dalam proses produksi seperti akses informasi, pengetahuan dan ketrampilan, akses untuk
berpartisipasi dalam organisasi sosial dan akses kepada sumber-sumber keuangan; (b)
pemberdayaan politik difokuskan pada upaya menciptakan akses bagi setiap rumah tangga
dalam proses pengambilan keputusan publik yang mempengaruhi masa depannya.
Pemberdayaan politik masyarakat tidak hanya sebatas proses pemilihan umum, akan tetapi
juga kemampuan untuk mengemukakan pendapat, melakukan kegiatan kolektif atau
bergabung dalam berbagai asosiasi politik, gerakan sosial atau kelompok kepentingan; dan
(c) pemberdayaan psikologis difokuskan pada upaya membangun kepercayaan diri bagi
setiap rumah tangga yang lemah. Kepercayaan diri pada hakekatnya merupakan hasil dari
proses pemberdayaan sosial ekonomi dan pemberdayaan politik. Contoh kasus di
Indonesia adalah dnegan mengadakan Program Inpres Desa Tertinggal yang kemudian
diikuti dengan Program Prasarana Pendukung Pembangunan Desa Tertinggal (P3DT2)
(Agusta, 2004)
4. Peran manusia sebagai pelaku pembangunan merupakan faktor yang sangat penting dalam
konsep pembangunan berkelanjutan. Coba Anda identifikasi bagaimana konsep
pembangunan berkelanjutan menurut Carnea (1993)?
Menurut Carnea (1993), pembangunan berkelanjutan harus dibangun secara sosial (socially
consdtricted) sehinga perlu melibatkan tiga aspek sekaligus secara simultan, yaitu sosial, ekonomi
dan ekologi. Dalam konteks ini, pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang
berpusat pada aktor sosial dan institusi-institusi yang dibangunnya. Faktor yang sangat penting
dalam pembangunan berkelanjutan diantaranya adalah peranan manusia, oleh karena itu perlu
dibangun institusi sosial sebagai wadah. Agar keberlanjutan institusi sosial dapat terwujud maka
diperlukan organisasi sosial dan tekhnik sosial. Organisasi sosial yang mempunyai kemampuan
mengelola lingkungan merupakan faktor yang sangat pendting dlaam pembangunan. Oleh karena
itu diperlukan sebuah proses pembangunan modal sosial yang melibatkan intensitas yang mengacu
pada tingkat investasi sebuah program pembangunan dalam mengembangkan organisasi soial dan
kelembagaan dan densitas pengorganisasian yang merujuk pada kekerapan dan kekuatan antar
organisasi sosial yang dijalin dalam sebuah konteks budaya sehingga memungkinkan pastisipasi
individu yang tinggi dalam hubungan sosial yang terbangun tersebut. Dengan demikian gagasan
Cernea dalam pembangunan berkelanjutan berfokus pada pentingnya kelembagaan sosial yang ada
di masyarakat.

Sumber : BMP Pemberdayaan Masyarakat Desa LUHT 4208

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/04-Buku-OK_opt.pdf

file:///C:/Users/Just%20Ina/Documents/104-206-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai