Makna otentik dari sebuah karya hanya dapat dieksplorasi ketika kita meneliti bentuk aslinya.
Begitu pula dengan Alkitab. Dalam upaya meneliti Alkitab untuk menemukan makna orisinil
yang akan dikontekstualisasikan guna menjawab kebutuhan zaman, seseorang perlu memahami
bahasa asli Alkitab. Salah satunya adalah bahasa Yunani Koine, bahasa asli teks Perjanjian Baru.
Penguasaan bahasa Yunani Koine sangatlah esensial dalam berteologi, sebab bahasa ini
merupakan fondasi krusial untuk menghasilkan berbagai tafsiran dan konsep teologis yang akan
diaktualisasikan dalam praktik hidup kristiani. Selain itu, pemahaman bahasa Yunani Koine akan
menambah rekognisi dan apresiasi kita atas kekayaan kebudayaan Yunani.
Namun, menerjemahkan sebuah bahasa asing (dalam hal ini Yunani Koine) ke dalam
bahasa Indonesia tidaklah mudah. Selain karena keterbatasan kosakata, gramatika bahasa Yunani
dan bahasa Indonesia sangatlah berbeda, sehingga diksi atau struktur kalimat hasil penerjemahan
pun cenderung janggal. Dilihat dari gramatikanya, akan lebih mudah menerjemahkan bahasa
Yunani ke dalam bahasa Inggris. Akan tetapi, di sisi lain para mahasiswa akan lebih mudah
memahami bahasa Yunani ketika pembahasannya dijabarkan dalam bahasa Indonesia. Melihat
persoalan ini, maka sang penulis, Hanry Chandra, berinisiatif untuk menyusun sebuah buku
pengantar bahasa Yunani yang pembahasannya memadukan kedua bahasa tersebut. Inisiatif
tersebutlah yang menghasilkan buku Dasar Yunani Koine yang ada dalam genggaman Anda saat
ini.
Setiap orang dapat memetik manfaat dari buku Dasar Yunani Koine, baik Anda yang
berkecimpung di dunia akademik teologi maupun Anda yang “awam.” Dengan kombinasi antara
bahasa Indonesia (pembahasan) dan bahasa Inggris (penerjemahan), buku ini berdaya guna
menunjang pembelajaran Yunani Koine yang bermutu. Bab-bab dalam buku ini disusun secara
sistematis untuk memudahkan pembelajaran, mulai dari pembahasan tentang alfabet Yunani
hingga μι verbs. Masing-masing bab diawali dengan kosakata yang relevan dengan materi, lalu
dilanjutkan dengan pembahasan, dan ditutup dengan latihan soal yang bertujuan untuk
mengimplikasikan materi yang telah dipelajari. Latihan soal yang tersedia pun tidak hanya
memuat teks-teks Perjanjian Baru, melainkan juga teks Septuaginta (LXX) untuk mendukung
pemahaman Anda tentang logika berpikir para penulis naskah Alkitab. Secara keseluruhan, buku
yang ringkas, padat, dan berbobot ini sangat direkomendasikan bagi setiap orang yang rindu
menggali kekayaan teks Perjanjian Baru maupun sekadar mendalami bahasa Yunani Koine.
Sebagai mahasiswa dari sang penulis, saya sangat berbahagia atas terbitnya buku Dasar
Yunani Koine. Sebuah kehormatan bagi saya dapat menyusun sebuah tulisan yang mengantar
pembaca untuk menempuh perjalanan pembelajarannya. Saya berharap pembaca dapat meraup
manfaat yang positif dari buku ini, sebagaimana yang juga saya rasakan. Akhir kata, δόξα ἐν
ὑψίστοις Θεῷ καὶ ἐπὶ γῆς εἰρήνη, ἐν ἀνθρώποις εὐδοκία (“kemuliaan bagi Allah di tempat yang
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya”).
Angelina C. Widjaja
1
Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
PENDAHULUAN 11
SEJARAH BAHASA YUNANI (PRA-KOINE) 11
BAB I 15
ALFABET 15
KOSAKATA I 15
ALFABET 15
FUNGSI 17
KARAKTER KHUSUS 17
CARA PENULISAN 17
PELAFALAN DIFTONG 18
DIAERESIS 18
TANDA AKSEN 19
TANDA BACA 19
TANDA NAFAS 19
SUKU KATA 20
LATIHAN SOAL I 21
BAB II 23
PRESENT ACTIVE INDICATIVE 23
KOSAKATA II 23
PENGANTAR KATA KERJA 23
BENTUK 25
KOMPOSISI PRESENT ACTIVE INDICATIVE 25
PARADIGM OF PRESENT ACTIVE INDICATIVE 26
PARSING 27
THE PRESENT TENSE OF -εω VERB (φιλεω) 27
FUNGSI 28
BENTUK εἰμί 29
PARADIGM OF PRESENT ACTIVE INDICATIVE OF εἰμί 29
LATIHAN SOAL II 30
2
BAB III 31
SECOND DECLENSION NOUN 31
KOSAKATA III 31
BENTUK 31
BENTUK MASKULIN 31
PARADIGM OF NOUN SECOND DECLENSION OF ἄνθρωπος 32
BENTUK NEUTER 32
PARADIGM OF NOUN SECOND DECLENSION OF δῶρον 33
THE DEFINITE ARTICLE 33
PARSING 34
FUNGSI 34
PENGGUNAAN ὅτι 36
LATIHAN SOAL III 37
BAB IV 39
FIRST DECLENSION NOUN 39
KOSAKATA IV 39
BENTUK 40
FIRST FORM OF FIRST DECLENSION NOUN (FEMININ) 40
PARADIGM OF FIRST FORM OF FIRST DECLENSION NOUN OF βασιλεία 40
SECOND FORM OF FIRST DECLENSION NOUN (FEMININ) 41
PARADIGM OF SECOND FORM OF FIRST DECLENSION NOUN OF γλῶσσα 41
THIRD FORM OF FIRST DECLENSION NOUN (FEMININ) 42
PARADIGM OF THIRD FORM OF FIRST DECLENSION NOUN OF γραφή 42
FOURTH FORM OF FIRST DECLENSION NOUN (MASKULIN) 42
PARADIGM OF FOURTH FORM OF FIRST DECLENSION NOUN OF Μεσσίας 43
FIFTH FORM OF FIRST DECLENSION NOUN (MASKULIN) 43
PARADIGM OF FIFTH FORM OF FIRST DECLENSION NOUN OF προφήτης 43
SUBSTANTIVE USE OF THE DEFINITE ARTICLE 44
LATIHAN SOAL IV 44
BAB V 46
ADJECTIVE 46
KOSAKATA V 46
BENTUK 47
DECLENSION OF ἀγαθός (good). STEMS THAT DON’T END WITH ε, ι, or ρ 47
DECLENSION OF μικρός (small). STEMS ENDING WITH ε, ι, ρ. 47
FUNGSI 47
3
LATIHAN SOAL V 48
BAB VI 50
KALIMAT SEDERHANA & PREPOSISI 50
KOSAKATA VI 50
TRIVIA 51
TIPE KALIMAT 51
MENERJEMAHKAN KALIMAT 51
PREPOSISI 52
BENTUK 52
SATU CASE 52
DUA CASE 53
TIGA CASE 53
LATIHAN SOAL VI 54
BAB VII 55
PERSONAL PRONOUN 55
KOSAKATA VII 55
BENTUK 56
DECLENSION OF FIRST PERSON PRONOUN 56
DECLENSION OF SECOND PERSON PRONOUN 56
DECLENSION OF THIRD PERSON SINGULAR PRONOUN 56
DECLENSION OF THIRD PERSON PLURAL PRONOUN 57
FUNGSI 57
AKSEN 57
NATURAL GENDER 57
KATA GANTI ORANG SEBAGAI PENEKANAN 58
KATA SIFAT KEPEMILIKAN 58
LATIHAN SOAL VII 58
BAB VIII 60
DEMONSTRATIVE PRONOUN 60
KOSAKATA VIII 60
BENTUK 61
DECLENSION OF οὗτος (“this”) 61
DECLENSION OF ἐκεῖνος ("that") 61
FUNGSI 61
LATIHAN SOAL VIII 62
4
BAB IX 64
PRESENT PASSIVE & MIDDLE INDICATIVE 64
KOSAKATA IX 64
BENTUK 65
KATA KERJA PRESENT PASSIVE INDICATIVE 65
KOMPOSISI PRESENT PASSIVE INDICATIVE 65
PARADIGM OF PRESENT PASSIVE INDICATIVE 65
KATA KERJA PRESENT MIDDLE INDICATIVE 66
KOMPOSISI PRESENT MIDDLE INDICATIVE 66
PARADIGM OF PRESENT MIDDLE INDICATIVE 66
FUNGSI 66
ARTI DARI PRESENT MIDDLE INDICATIVE 67
CARA MEMBEDAKAN PASSIVE DENGAN MIDDLE 68
LATIHAN SOAL IX 69
BAB X 71
IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE 71
KOSAKATA X 71
BENTUK 72
KOMPOSISI IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE 72
PARADIGM OF IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE 72
εἰμί FORM OF IMPERFECT INDICATIVE 72
FUNGSI 73
LATIHAN SOAL X 73
BAB XI 75
IMPERFECT PASSIVE / MIDDLE INDICATIVE 75
KOSAKATA XI 75
BENTUK 76
KOMPOSISI IMPERFECT PASSIVE & MIDDLE INDICATIVE 76
PARADIGM OF IMPERFECT PASSIVE & MIDDLE INDICATIVE 76
FUNGSI 76
LATIHAN SOAL XI 77
BAB XII 78
FUTURE ACTIVE AND MIDDLE INDICATIVE 78
KOSAKATA XII 78
BENTUK 79
5
KOMPOSISI FUTURE ACTIVE INDICATIVE 79
PARADIGM OF FUTURE ACTIVE INDICATIVE 79
KOMPOSISI FUTURE MIDDLE INDICATIVE 79
PARADIGM OF FUTURE MIDDLE INDICATIVE 79
εἰμί FORM OF FUTURE INDICATIVE 80
APENDIKS 80
FUNGSI 81
LATIHAN SOAL XII 81
BAB XIII 83
FIRST AORIST ACTIVE AND MIDDLE INDICATIVE 83
KOSAKATA XIII 83
BENTUK 84
KOMPOSISI FIRST AORIST ACTIVE INDICATIVE 84
PARADIGM OF FIRST AORIST ACTIVE INDICATIVE 84
KOMPOSISI FIRST AORIST MIDDLE INDICATIVE 84
PARADIGM OF FIRST AORIST MIDDLE INDICATIVE 84
TRIVIA 85
FUNGSI 85
LATIHAN SOAL XIII 86
BAB XIV 87
SECOND AORIST ACTIVE AND MIDDLE INDICATIVE 87
KOSAKATA XIV 87
BENTUK 88
KOMPOSISI SECOND AORIST ACTIVE INDICATIVE 88
PARADIGM OF SECOND AORIST ACTIVE INDICATIVE 88
KOMPOSISI SECOND AORIST MIDDLE INDICATIVE 88
PARADIGM OF SECOND AORIST MIDDLE INDICATIVE 88
FUNGSI 89
LATIHAN SOAL XIV 90
BAB XV 91
AORIST AND FUTURE PASSIVE INDICATIVE 91
KOSAKATA XV 91
BENTUK 92
KOMPOSISI FIRST AORIST PASSIVE INDICATIVE 92
PARADIGM OF FIRST AORIST PASSIVE INDICATIVE 92
KOMPOSISI SECOND AORIST PASSIVE INDICATIVE 92
6
PARADIGM OF SECOND AORIST PASSIVE INDICATIVE 92
KOMPOSISI FIRST FUTURE PASSIVE INDICATIVE 93
PARADIGM OF FIRST FUTURE PASSIVE INDICATIVE 93
KOMPOSISI SECOND FUTURE PASSIVE INDICATIVE 93
PARADIGM OF SECOND FUTURE PASSIVE INDICATIVE 93
FUNGSI 94
LATIHAN SOAL XV 95
BAB XVI 96
NOUN THIRD DECLENSION 96
KOSAKATA XVI 96
BENTUK 97
BENTUK DARI AKHIRAN NOUN THIRD DECLENSION 97
PARADIGM OF NOUN THIRD DECLENSION 97
FUNGSI 98
LATIHAN SOAL XVI 98
BAB XVII 100
PRESENT AND FUTURE PARTICIPLES 100
KOSAKATA XVII 100
BENTUK 101
PARTICIPLE MARKERS 101
KOMPOSISI PRESENT ACTIVE PARTICIPLES 101
PARADIGM OF PRESENT ACTIVE PARTICIPLE OF λύω 101
KOMPOSISI PRESENT MIDDLE/PASSIVE PARTICIPLES 102
PARADIGM OF PRESENT MIDDLE/PASSIVE PARTICIPLE OF λύω 102
KOMPOSISI FUTURE ACTIVE PARTICIPLES 102
PARADIGM OF FUTURE ACTIVE PARTICIPLE OF λύω 102
KOMPOSISI FUTURE MIDDLE PARTICIPLES 103
PARADIGM OF FUTURE MIDDLE PARTICIPLE OF λύω 103
KOMPOSISI FUTURE PASSIVE PARTICIPLES 103
PARADIGM OF FUTURE PASSIVE PARTICIPLE OF λύω 104
FUNGSI 104
BENTUK εἰμί 106
PARADIGM OF PRESENT ACTIVE PARTICIPLE OF εἰμί 107
PARADIGM OF FUTURE MIDDLE PARTICIPLE OF εἰμί 107
LATIHAN SOAL XVII 108
BAB XVIII 108
7
AORIST ACTIVE AND MIDDLE PARTICIPLES 109
KOSAKATA XVIII 109
BENTUK 110
KOMPOSISI FIRST AORIST ACTIVE PARTICIPLE 110
PARADIGM OF FIRST AORIST ACTIVE PARTICIPLE OF λύω 110
KOMPOSISI FIRST AORIST MIDDLE PARTICIPLE 110
PARADIGM OF FIRST AORIST MIDDLE PARTICIPLE OF λύω 110
KOMPOSISI SECOND AORIST ACTIVE PARTICIPLE 111
PARADIGM OF SECOND AORIST ACTIVE PARTICIPLE OF ἔρχομαι 111
KOMPOSISI SECOND AORIST MIDDLE PARTICIPLE 111
PARADIGM OF SECOND AORIST MIDDLE PARTICIPLE OF γίνομαι 112
FUNGSI 112
LATIHAN SOAL XVIII 113
BAB XIX 113
AORIST PASSIVE PARTICIPLES 114
KOSAKATA XIX 114
BENTUK 115
KOMPOSISI FIRST AORIST PASSIVE PARTICIPLE 115
PARADIGM OF FIRST AORIST PASSIVE PARTICIPLE 115
KOMPOSISI SECOND AORIST PASSIVE PARTICIPLE 115
PARADIGM OF SECOND AORIST PASSIVE PARTICIPLE 115
FUNGSI 116
LATIHAN SOAL XIX 116
BAB XX 117
PERFECT TENSES 118
KOSAKATA XX 118
BENTUK 118
KOMPOSISI PERFECT ACTIVE INDICATIVE 119
PARADIGM OF PERFECT ACTIVE INDICATIVE 119
KOMPOSISI PERFECT MIDDLE/PASSIVE INDICATIVE 119
PARADIGM OF PERFECT MIDDLE/PASSIVE INDICATIVE 119
PARADIGM OF SECOND PERFECT* OF γράφω 120
FUNGSI 120
LATIHAN SOAL XX 121
BAB XXI 122
8
SUBJUNCTIVE MOOD 123
KOSAKATA XXI 123
BENTUK 124
KOMPOSISI PRESENT (CONTINUOUS) SUBJUNCTIVE 124
PARADIGM OF PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE OF λύω 124
PARADIGM OF PRESENT MIDDLE/PASSIVE SUBJUNCTIVE OF λύω 124
KOMPOSISI AORIST (UNDEFINED) SUBJUNCTIVE 125
PARADIGM OF 1ST AND 2ND AORIST ACTIVE SUBJUNCTIVE 125
PARADIGM OF 1ST AND 2ND AORIST MIDDLE SUBJUNCTIVE 125
PARADIGM OF 1ST AND 2ND AORIST PASSIVE SUBJUNCTIVE 126
PARADIGM OF PRESENT SUBJUNCTIVE OF εἰμί 126
FUNGSI 126
LATIHAN SOAL XXI 127
BAB XXII 128
IMPERATIVE MOOD 129
KOSAKATA XXII 129
BENTUK 130
PARADIGM OF IMPERATIVE MOOD (ACTIVE) 130
PARADIGM OF IMPERATIVE MOOD (MIDDLE) 130
PARADIGM OF IMPERATIVE MOOD (PASSIVE) 130
TRIVIA 130
PARADIGM OF PRESENT ACTIVE IMPERATIVE CONTRACTS 131
PARADIGM OF SECOND AORIST IMPERATIVE 131
PARADIGM OF IMPERATIVE OF εἰμί 131
FUNGSI 132
LATIHAN SOAL XXII 133
BAB XXIII 134
INFINITIVE 134
KOSAKATA XXIII 135
BENTUK 135
PARADIGM OF PRESENT AND AORIST INFINITIVE 136
PARADIGM OF INFINITIVE of λύω 136
TRIVIA 136
FUNGSI 137
BENTUK εἰμί 138
LATIHAN SOAL XXIII 138
9
BAB XXIV 138
μι VERBS 138
KOSAKATA XXIV 139
BENTUK 139
THREE MOST COMMON μι VERBS 140
PARADIGM OF δίδωμι IN THE INDICATIVE (ACTIVE) 140
FUNGSI 140
LATIHAN SOAL XXIV 142
10
PENDAHULUAN
Bahasa yang akan dipelajari dalam mata kuliah ini adalah salah satu bahasa yang mempunyai
sejarah terpanjang dalam peradaban manusia. Sudah ada sejak 2000 SM, bahasa Yunani sudah
melalui banyak perubahan bentuk atau transformasi hingga ke bentuk modern yang digunakan di
Yunani hingga saat ini. Bahasa Yunani Koine dalam Perjanjian Baru dan LXX (Septuaginta)
adalah irisan kecil dari bagian sejarah yang jauh lebih besar. Apa yang akan kita pelajari dalam
mata kuliah ini tidak membuat kita dapat membaca dan memahami bentuk tertua dari bahasa ini
(karena metode penulisan yang sangat jauh berbeda). Ini tidak juga membuat kita dapat
berkomunikasi dengan orang yang berbahasa Yunani modern (bahkan jika kita menggunakan
Koine dengan pengucapan Yunani modern). Namun, Koine akan membantu kita untuk
memahami bagaimana irisan kecil dari sejarah yang besar ini membuat kita lebih memahami isi
dari Perjanjian Baru serta gambaran luas dari bahasa Yunani itu sendiri.
11
Selanjutnya, bentuk lain dari tulisan Yunani kuno digambarkan ditulis dengan menggunakan
gaya boustrophedon. Dalam format ini, baris teks ditulis secara bergantian dari kiri ke kanan, lalu
dari kanan ke kiri. Kata ini muncul dari filosofi “lembu membajak sawah,” dimana setelah lembu
menyeret bajak sepanjang ladang, ia berbalik dan memulai alur baru ke arah yang berlawanan.
Tulisan tertua semacam ini diketahui berasal dari abad ke delapan SM. Contoh bentuk tulisan ini
terdapat pada gambar I.2. Artefak yang sebenarnya hanya lebih dari tiga inci persegi.
Setelah runtuhnya peradaban Mycenaean, bahasa Yunani menghilang ke dalam masa yang gelap;
meskipun tidak sepenuhnya hilang, tapi hampir tidak ada sisa-sisa peninggalan tertulis pada
periode ini. Ketika akhirnya muncul dari "Abad Kegelapan Yunani" (abad kesebelas-kesembilan
SM), ditemukan banyak bukti variasi dialektis yang ada pada abad ke delapan SM. Meskipun
perinciannya masih belum jelas dan diperdebatkan, tampaknya selama berabad-abad berbagai
dialek Yunani menyebar ke seluruh wilayah yang dikenal sebagai Yunani (daratan Yunani,
Thessaly, Makedonia, Peloponnesus, Kepulauan Aegean, tepi barat Asia Kecil, Kreta, dan
Siprus). Buktinya samar, tetapi yang bisa dipastikan adalah, ada dua bentuk utama bahasa Yunani
yang digunakan pada abad ke delapan, masing-masing dengan banyak subdivisi, seperti yang
dapat dilihat pada tabel berikut.
12
Thessalian
Perkiraan lokasi dimana dialek ini digunakan ditunjukkan pada gambar I.3.
Gambar I.3. Dialek-dialek Yunani Kuno. Kunci: tebal = dialek; cetak miring = nama tempat
Bahasa Yunani Kuno memiliki 4 dialek utama yang dikenal sebagai Attic, Ionic, Doric, dan
Aeolic. Pada abad-abad setelah periode klasik, Yunani Ionic cukup memberikan pengaruh pada
perkembangan Yunani Attic yang dimana sekarang akrab dikenal sebagai Yunani Helenistik.
Beragam bentuk dialek ini bertahan selama beberapa abad. Tidak sampai abad ketujuh hingga
kelima SM beberapa dialek mulai memperoleh status "panhellenic" sebagai hasil dari literatur
yang ditulis di dalamnya. Karya sastra pertama dan mungkin paling penting dalam bahasa
Yunani adalah karya Homer; Iliad dan Odyssey. Karya sastra ini berupa puisi yang menggunakan
dialek Ionic dengan sedikit tambahan dialek Aeolic untuk tujuan pribadi penulis. Tradisi epik
Yunani yang mungkin dimulai sebagai bentuk lisan memuncak dalam teks-teks Homer pada abad
ke delapan. Menjadi sebuah pondasi bagi tiruan-tiruan yang menyebar luas serta menjadi bagian
dari standarisasi yang mendukung dialek ionik pada abad ketujuh dan selanjutnya.
Abad keenam dan kelima SM melambangkan perkembangan peradaban Yunani Klasik
dan bersamaan dengan itu mulainya sastra prosa Yunani yang bersifat filosofis dan ilmiah. Pada
13
abad ini penulis terkenal seperti Thales, Anaximander, Anaximenes, Herakleitos, dan Herodotus,
semuanya menulis dalam prosa Ionic. Prestasi mereka menetapkan Ionic sebagai bahasa prestise
untuk penulisan prosa pada abad kelima. Akan tetapi, pada akhirnya, Attic, “saudara” dialek dari
Ionic, ditetapkan menjadi bentuk standar bahasa Yunani Klasik. Ini karena beberapa faktor.
Secara politis, pada abad kelima, Persia menaklukkan Asia Kecil, termasuk Ionia di pantai barat,
sangat mengurangi pengaruh daerah berbahasa utama Ionic. Athena adalah kekuatan utama
dalam menghentikan ekspansi Persia ke arah barat, berkembang menjadi kekuatan maritim
utama saat itu. Athena juga menjadi pusat intelektual, budaya, dan komersial. Retorika Yunani
berasal di Athena sekitar waktu tersebut, menghasilkan orator terkenal seperti Thucydides dan
Isocrates. Ini adalah zaman para filsuf besar Socrates dan Plato. Hasil akhirnya adalah
munculnya Athena dan dialeknya, Attic, untuk menjadi standar ‘emas’ Bahasa Yunani Klasik,
meskipun dengan adopsi sejumlah fitur Ionic sebelumnya. Perubahan ini membawa pengaruh
besar dari Yunani Attic, yang akan berlangsung selama berabad-abad.
Kemudian di abad ke-4 SM, Alexander Agung yang telah diajar oleh filsuf Yunani yang
bernama Aristoteles, berangkat untuk menaklukkan dunia serta menyebarkan budaya dan bahasa
Yunani. Perjalanan Alexander Agung inilah yang merupakan awal dari Zaman Helenistik.
Seiring berjalannya waktu, bahasa Yunani yang dibawa oleh Alexander Agung ini menyebar ke
seluruh dunia dan banyak yang mempergunakan bahasa tersebut, hingga akhirnya adaptasi inilah
yang menghasilkan apa yang kita sebut sekarang dengan Yunani Koine. Secara etimologis, kata
Koine berarti umum yang dalam hal ini menggambarkan bentuk dari bahasa sehari-hari yang
digunakan oleh masyarakat luas. Di kota Roma sendiri, Bahasa Yunani digunakan sama
banyaknya dengan bahasa Latin, sehingga ketika rasul Paulus menuliskan suratnya kepada umat
Kristen di Roma, ia menggunakan bahasa Yunani. Dengan demikian, bahasa ini digunakan
sebagai bahasa pengantar dalam penyebaran Injil Kristus dan merupakan bahasa yang digunakan
dalam Septuaginta, Perjanjian Baru, dan tulisan-tulisan para Bapa Gereja.
Seiring berjalannya waktu, Yunani Koine cukup membingungkan banyak ahli
dikarenakan bentuk yang sangat berbeda dari Yunani Klasik. Beberapa ahli berpendapat bahwa
Yunani Koine merupakan kombinasi dari bahasa Yunani, Ibrani, dan Aram. Sementara ahli lain
berpendapat bahwa bahasa ini merupakan “bahasa Roh Kudus” yang berarti Allah menciptakan
bahasa khusus hanya untuk Alkitab. Namun, penelitian papirus Yunani yang ditemukan di Mesir
selama seratus tahun terakhir telah menunjukkan bahwa bahasa ini adalah bahasa orang sehari-
hari yang digunakan dalam tulisan wasiat, surat pribadi, dll
14
BAB I
ALFABET
KOSAKATA I
ALFABET
Berbeda dengan penulisan latin yang memiliki 26 huruf, bahasa Yunani yang akan kita pelajari
hanya memiliki 24 karakter dalam total alfabetnya. Sebagian besar karakter Yunani mirip dengan
bahasa Inggris, namun sebagian memiliki perbedaan dalam hal pelafalan.
Nama Nama Transliterasi Huruf Huruf Pengucapan
(Yunani) (Kapital) (Kecil)
15
Epsilon έψιλόν e 𝝚 𝜺 e as in met
Mu μΰ m 𝝡 𝝁 m as in mother
Nu νΰ n 𝝢 𝝂 n as in new
Xi ξι x 𝝣 𝝃 x as in axiom
Pi πΐ p 𝝥 𝝅 p as in peach
Rho ρώ r 𝝦 𝝆 r as in rod
Phi φΐ ph 𝜱 𝝓 ph as in phone
Chi χΐ ch 𝜲 𝝌 ch as in loch
Psi ψΐ ps 𝜳 𝝍 ps as in lips
16
FUNGSI
KARAKTER KHUSUS
Dalam bahasa Yunani, saat karakter γ diikuti γ, κ, χ, atau ξ [ng] bunyi hidung yang dihasilkan
(Cth. Sing).
(γγ/γκ) finger γ [n-g] αγγελος (an-ge-los)
[n-k] αγκαλη (an-ka-le)
(γχ) γ [n-kh] ελεγχω (e-len-kho)
(γξ) banks γ [n-ks] ελεγξις (e-len-ksis)
CARA PENULISAN
Bentuk tulisan tangan dari huruf Yunani berbentuk sedikit berbeda dibandingkan dengan bentuk
cetak di atas. Ikuti gaya dan metode untuk menulis setiap huruf seperti yang ditunjukkan pada
gambar 1.1. Mulailah setiap huruf di mana bintang muncul. Beberapa karakter memiliki panah
kecil untuk menunjukkan arah dimana kita harus memulainya. Sebagian besar huruf dapat
digambar dengan satu guratan, tetapi beberapa memerlukan dua ( ε, κ, λ, τ, φ, χ, ψ) atau
bahkan tiga (π) guratan. Hati-hati bahwa setiap huruf kecil proporsional secara vertikal dalam
kaitannya dengan garis tengah. Di sisi lain, huruf besar harus ditulis penuh (memenuhi baris).
Pastikan untuk membuat nu (ν) dan upsilon (υ) berbeda. Nu harus selalu memiliki titik tajam di
bagian bawah, dan upsilon harus selalu memiliki bagian bawah yang membulat.
Ada dua bentuk huruf sigma kecil. Ketika ditulis pada awal atau tengah kata, sigma
ditulis σ, tetapi ketika itu muncul pada akhir kata (dan hanya akhir kata) ditulis ς. σ disebut
sigma medial, sedangkan ς disebut sigma akhir.
Gambar 1.1
17
Gambar 1.2 menunjukkan seperti apa tulisan tangan penulis.
Gambar 1.3. Cara menulis huruf kecil: Tanda Panah menunjukkan dimana kita memulai
penulisan huruf.
PELAFALAN DIFTONG
Diftong adalah sebuah suku kata yang terdiri dari dua huruf vokal berdampingan yang
𝜶𝜾 as in aisle 𝜶𝜾𝝆𝝎
𝜺𝜾 as in eight 𝜺𝜾
𝝄𝜾 as in oil 𝝄𝜾𝜿𝜾𝜶
𝜶𝝊 as in sauerkraut 𝜶𝝊𝝉𝝄𝝇
𝝄𝝊 as in soup 𝝄𝝊𝜹𝜺
𝝊𝜾 as in suite 𝝊𝜾𝝄𝝇
18
DIAERESIS
Diaeresis ( ¨ ) adalah sebuah karakter yang menandakan bahwa dua huruf vokal yang biasanya
membentuk sebuah diftong diucapkan secara terpisah (tidak membentuk diftong). Contohnya αι
biasanya membentuk sebuah diftong. Namun, αι tidak membentuk diftong pada kata Ἠσαΐας,
sebab di atas huruf ι terdapat tanda diaeresis ( ΐ ). Dengan demikian, Ἠσαΐας dibaca
Ἠ-σα-ΐ-ας (E-sa-i-as), bukan Ἠ-σαΐ-ας (E-sai-as).
TANDA AKSEN
Bahasa Yunani kuno ditulis tanpa aksen. Namun, memang pada saat itu ada cara cara tertentu
yang diterapkan untuk mengucapkan bahasa Yunani dalam keseharian. Setelah periode
Perjanjian Baru, sebuah sistem aksen penulisan (K akut, dan sirkum M) secara bertahap muncul
sampai berkembang menjadi sistem aksentuasi yang sekarang diikuti oleh para sarjana Yunani
dan hadir dalam salinan cetak Perjanjian Baru. Sistem ini mungkin mencerminkan cara kata-kata
aslinya diucapkan. Namun, aksen tidak diajarkan dalam buku ini, karena tiga alasan penting:
1. Aksen tidak ada dalam bahasa Yunani tertulis pada periode Perjanjian Baru.
2. Aturan aksentuasi rumit, dan butuh waktu panjang untuk memahaminya
3. Aksen tidak membantu Anda menerjemahkan atau memahami bahasa Yunani.
a. acute (ά). Intonasi meninggi jika sebuah vokal memiliki tanda ini.
b. grave (ὰ). Intonasi menurun jika sebuah vokal memiliki tanda ini.
c. circumflex (ῶ). Intonasi mendayu jika sebuah vokal memiliki tanda ini.
TANDA BACA
Yunani kuno ditulis dengan sedikit tanda baca. Namun, ada sistem standar yang sekarang
diterima untuk tanda baca, yang membuat pembacaan teks Yunani jauh lebih mudah (tidak
seperti aksen). Dalam bahasa Yunani ada empat tanda baca:
19
TANDA NAFAS
Setiap kata Yunani yang dimulai dengan huruf vokal atau diftong memiliki sebuah simbol di
atasnya, yang disebut tanda nafas.
Tanda nafas ( ‘ ) : menunjukkan bahwa kata tersebut diucapkan dengan suara huruf “h” kasar.
Tanda nafas ( ’ ) : menunjukkan bahwa kata tersebut diucapkan tanpa suara huruf “h” halus.
Contoh :
ἑν = hen
ἐν = en
- Tanda Nafas selalu berada pada huruf kedua dalam diftong. Contoh: εὐλογητός (blessed).
- Huruf ρ dan υ yang berada di awal kata selalu memiliki tanda nafas ‘kasar’. Contoh : ῥῆμα
(word) dan ὑποκριτής (hypocrite). Namun penggunaan pada huruf ρ , tanda nafas kasar pada
umumnya tidak diucapkan seperti dalam pengucapan ‘rhetoric’ atau ‘rhododendron’.
- Ketika huruf vokal menggunakan huruf kapital, tanda nafas diletakkan pada sebelah kiri
huruf, seperti pada kata Ἀβραάμ (“Abraham”).
SUKU KATA
Setelah mempelajari huruf, aksen, tanda baca, dan nafas, pengucapan kata merupakan materi
selanjutnya dalam bab ini. Untuk mengetahui cara pengucapan kata yang benar kita harus
terlebih dahulu memecah kata tersebut menjadi suku kata. Materi ini disebut syllabification, dan
ada dua cara untuk mempelajarinya. Pertama adalah mengenali bahwa dasar suku kata Yunani
juga sama dengan suku kata bahasa Inggris. Kedua adalah mempelajari aturan-aturan dasar dari
syllabification itu sendiri.
20
4. Konsonan gabungan yang tidak dapat diucapkan bersama dipisahkan, dan konsonan pertama
disatukan dengan vokal sebelumnya.
Cth. ἒμ-προ-σθεν dan ἀρ-χῆς
(em-pro-sthen) (ar-chēs)
5. Konsonan gabungan yang dapat diucapkan bersama disatukan dengan vokal setelahnya.
Cth. Χρι-στός dan γρα-φή
(Kri-stos) (gra-phē)
Ini termasuk dengan konsonan gabungan yang terdiri dari μ atau v
Cth. ἔ-θνε-σιν dan πνεῠ-μα
(e-thne-sin) (pneu-ma)
LATIHAN SOAL I
1. Hafalkan seluruh abjad Yunani Koine beserta pelafalannya.
2. Tulislah seluruh abjad Yunani (kapital dan biasa) dalam selembar kertas.
3. Transliterasi nama-nama berikut ke dalam abjad latin.
● ᾿Ιωάννης
● Πέτρος
● Φίλιππος
● ᾿Ανδρέας
● ᾿Ιάκωβος
● Παῦλος
● Τιμόθεος
● Τίτος
4. Bagilah kata-kata berikut ke dalam suku katanya dan latih pengucapannya berdasarkan
aksennya.
● ἀπόστολος
● ἐγείραντος
● εἰρήνη
21
● ἀνθρώποις
● γράφω
● ἀκούοντες
● Θεὸς
● δίκαιος
● τοῦτο
● ἐπαγγελίαν
● υἱός
● καρδίας
● δοῦλος
● ἡμέρας
● ἅγιος
22
BAB II
PRESENT ACTIVE INDICATIVE
KOSAKATA II
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
Kata kerja (verb) dalam bahasa Yunani memiliki beberapa unsur. Unsur-unsur itu antara lain:
1. Tense
Terdapat beberapa tense dalam bentuk kata bahasa Yunani yaitu, present, future, imperfect,
aorist (diucapkan "air-rist"), perfect, pluperfect, dan future perfect. Present, future, perfect,
dan future perfect kadang-kadang disebut tense primer (atau prinsipal), sedangkan imperfect,
aorist, dan pluperfect kadang-kadang disebut tense sekunder (atau historis). Namun, dalam
bahasa Inggris, tense yang paling umum adalah past, present, future. Berikut contoh tense
Yunani dengan mood yang terdapat dalam padanan bahasa Inggris:
23
Imperfect I was loving I was being loved
Tense sendiri adalah unsur dalam kata kerja yang berhubungan dengan action. Dalam action
ini ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu time of action (waktu kegiatan) dan aspect
(jenis kegiatan). Time of action sendiri terbagi ke dalam tiga kemungkinan: past, present atau
future. Sedangkan aspect sendiri terbagi juga ke dalam tiga bagian: linear action, punctiliar
action, dan undefined. Linear action menunjukkan kegiatan yang sedang atau terus
berlangsung sedangkan punctiliar action menunjukkan kegiatan yang sudah selesai. Terakhir,
undefined menunjukkan suatu kegiatan yang tidak terdefinisi (bisa itu sedang berlangsung
maupun sudah selesai) atau bahkan hanya sebuah kejadian/peristiwa (occurrence) saja tanpa
ada keterangan lebih lanjut. Singkatnya, tense dalam bahasa Yunani ditentukan oleh
penggambaran penulis tentang tindakan (action), khususnya dalam hubungannya dengan
jenis kegiatan (aspect) serta waktu (time of action).
2. Voice
Unsur voice dalam kata kerja menjelaskan bagaimana subjek (pelaku kegiatan) terkait
dengan tindakan kata kerja tersebut. Terdapat tiga voice dalam unsur ini:
● Active voice yang berarti subjek sedang melakukan kegiatan (cth. Aku sedang minum);
● Passive voice yang berarti subjek dikenai kegiatan (cth. Aku sedang dibebaskan);
● Middle voice yang berarti subjek melakukan kegiatan bagi dirinya sendiri (cth. Aku
membebaskan diriku sendiri).
3. Mood
Dalam bahasa Yunani, penegasan termasuk dalam indicative mood. Istilah mood diserap dari
bahasa Latin yang berarti modus, yang dalam bahasa Inggris berarti measure atau dalam
bahasa Indonesia berarti ukuran. Mood sendiri terbagi ke dalam empat bagian: indicative
mood, imperative mood, subjunctive mood, dan infinitive mood. Tugas mood sendiri sebagai
unsur dari kata kerja adalah untuk menunjukkan hubungan kegiatan dengan kenyataan
(realita). Dalam hal ini indicative mood berarti unsur yang menunjukkan sebuah kejadian itu
nyata dari sudut pandang pelaku. Indicative mood menunjukkan bahwa pelaku menegaskan
fakta dari sebuah pernyataan (cth. Saya memiliki belas kasihan; Ing. I have mercy).
Imperative mood berarti unsur kata kerja yang dapat mengekspresikan suatu perintah (cth.
“Lord, have mercy”). Subjunctive mood berarti unsur yang dapat mengekspresikan suatu
kemungkinan (cth. “though he have mercy”). Terakhir infinitive mood dapat mengekspresikan
ide verbal tanpa membatasi dengan menentukan person dan number (cth. "to have mercy is
better than to offer sacrifices"). Keempat mood ini nantinya sering digunakan dalam Alkitab
24
Perjanjian Baru. Namun, dari keempat mood yang telah dijelaskan, pada bab ini kita akan
lebih fokus kepada indicative mood.
4. Person
Person dalam unsur kata kerja berguna untuk membedakan antara pembicara/penulis dan
mereka yang menjadi rujukan pembicara/penulis. Terdapat tiga point of view dalam bahasa
Inggris dan Yunani: orang pertama, kedua, dan ketiga.
● Orang pertama (first person) merujuk kepada pembicara/penulis : Saya/I (singular) dan
kami/we (plural)
● Orang kedua (second person) merujuk kepada siapa yang kita ajak bicara: Kamu/you
(pihak kedua). Dalam bahasa Inggris you bisa didefinisikan secara tunggal (singular) atau
jamak (plural) tergantung penggunaannya (konteks); dalam bahasa Yunani kata you
dibedakan menjadi orang-kedua tunggal (singular) atau orang-kedua jamak (plural).
● Orang ketiga (third person) merujuk kepada orang atau sesuatu yang lain: he, she, it, atau
jika plural/jamak, mereka/they.
5. Number
Number adalah unsur dalam kata kerja yang menunjukkan apakah subjek itu tunggal
(singular) atau jamak (plural).
BENTUK
2. Connecting Vowel
Seringkali dalam bahasa Yunani ada penambahan vowel setelah stem. Ini untuk memudahkan
pelafalan, karena kata kerja bahasa Yunani juga akan menambahkan sufiks/akhiran setelah
connecting vowel. Jadi, tugas dari connecting vowel ini adalah untuk menghubungkan stem
serta personal ending dalam suatu kata kerja.
25
3. Personal Ending
Seperti yang telah kita lihat, personal ending adalah sufiks/akhiran yang ditambahkan ke
akhir kata kerja guna menunjukkan person dan number yang telah dijelaskan pada halaman
sebelumnya.
1S λυ ο - λύ-ω I am loosing
26
seperti contoh λύουσι(ν) αποστολος. Dalam hal ini, moveable (ν) mempunyai tugas
yang sama seperti an dalam bahasa Inggris, yaitu untuk mempermudah pelafalan dalam kata
yang dimulai dari suatu vokal.
PARSING
Parsing adalah suatu proses dimana kita menganalisis kelima unsur di atas (tense, voice, mood,
person, number) di dalam suatu kata kerja. Pola yang digunakan dalam buku teks ini untuk
melakukan parsing dari suatu kata kerja adalah sebagai berikut:
27
α + ει = ᾳ
5. η terbentuk dari εα.
ε + αι = ῃ
ε yang digabung dengan vokal atau diftong akan lebur (menghilang saja tanpa adanya perbedaan
dari kata tersebut). Berikut adalah Present Active Indicative dari φιλεω:
Hint :
-εω verb seperti φιλεω selalu dicantumkan dalam kosakata atau kamus dalam uncontracted
form (mis. φιλεω) meskipun faktanya bentuk ini tidak pernah ditemukan di bahasa Yunani yang
sebenarnya. Karena contract form-nya adalah φιλω.
FUNGSI
Present Active Indicative menjelaskan tindakan yang terjadi di masa sekarang (present). Active
voice digunakan ketika subjek sedang melakukan aksi dari sebuah kata kerja. Indicative mood
menggambarkan fakta. Dengan demikian Present Active Indicative adalah suatu konsep kata
kerja dalam bahasa Yunani Koine dimana sebuah action terjadi di masa sekarang (dalam konteks
penulis) dan kegiatan tersebut berlangsung secara berkesinambungan (progressive action).
Dalam hal ini, active voice menegaskan bahwa subjek yang melakukan kegiatan dan indicative
mood menunjukkan kegiatan tersebut benar-benar terjadi (real). Sebagai contoh, “I see the tall
man.” Kata see dalam kalimat tersebut menjelaskan aksi yang sedang dilakukan oleh subjek “I”
pada saat itu (present time). Selain itu, Present Active Indicative juga bisa berarti “I am seeing
the tall man.” Dalam hal ini, konstruksi “am seeing” menunjukkan kegiatan tersebut berlangsung
secara berkesinambungan. Berikut contoh penggunaan Present Active Indicative dalam teks
Perjanjian Baru.
28
1. βλέπω τοὺς ἀνθρώπους. (Mark 8:24)
I see people.
BENTUK εἰμί
Sama seperti bahasa Inggris, bahasa Yunani juga mempunyai “to be” dalam penggunaan
kalimatnya yang disebut sebagai form of εἰμί. εἰμί mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
menghubungkan kata kerja, menjadi kata kerja, kata kerja bantu, kata kerja kopulatif , atau hanya
kata kerja. Fungsi kata kerja ini berbeda dari kata kerja biasa karena tidak pernah dapat
mengambil objek langsung dalam accusative case. Sebaliknya, dibutuhkan kasus nominatif
kedua yang substantif (yaitu, kata benda, kata sifat, atau bentuk lain yang berfungsi sebagai kata
benda), yang disebut predicate nominative, yang selanjutnya mengidentifikasi subjek. Beberapa
tata bahasa menyebutnya subject complement.
Sebagai contoh: “Rob is a teacher.” kata “Rob” disini adalah subjek, “is” adalah to be
atau linking verb yang menghubungkan subjek dengan predicate nominative yaitu, “teacher.”
Kategori yang lebih besar adalah predicate nominative dan subjek berguna untuk
mengidentifikasi kategori yang lebih besar tersebut. Maka dari itu, contoh “Rob is a teacher”
menunjukkan bahwa kategori yang lebih besar adalah “teacher.” Karena ada banyak guru lain
selain “Rob” dan peran “Rob” sebagai subjek mengidentifikasi bahwa dia adalah bagian dari
kategori yang lebih besar tersebut. Setiap kali melihat kata kerja Yunani εἰμί,
haruslah diperhatikan dua bagian nominatifnya: a subject dan predicate nominative. Walaupun,
tidak selalu ada dua nominatif di dalam kata kerja Yunani εἰμί ini. Jika kalian menemukan
hanya satu nominatif dengan εἰμί, sudah bisa dipastikan itu adalah predicate nominative.
Berikut adalah tabel Present Active Indicative of εἰμί.
1S εἰμί I am
2S εἶ You are
3S ἐστί(ν) He/she/it is
29
1P ἐσμέν We are
LATIHAN SOAL II
Ucapkan, terjemahkan, dan parsing kata-kata kerja berikut.
1. ἄγει. ἀκούει, βλέπει
2. ἐγείρομεν, γινώσκομεν, γράφομεν
3. βλέπουσιν, λαμβάνουσιν, λέγουσιν
4. φέρεις, φέρετε, ἄγομεν
5. γράφει, γινώσκει, διδάσκουσι
6. γινώσκεις, ἔχομεν, ἄγουσι
7. ἔχετε, φέρουσιν, διδάσκεις
8. εἰμί, εἶ, ἐστίν
9. γινώσκω, γράφω, λαμβάνω
10.γινώσκεις, γράφουσιν, πέμπεις
11.φιλω, φιλει, λέγω
12.βλέπεις, ἔχω, ἄγεις
13.θέλουσιν, ἀκούω, ἐγείρεις
14. βλέπομεν, διδάσκομεν, φέρομεν
15.ἀκούετε, διδάσκετε, ἄγετε
16.φέρω, βλέπετε, λαμβάνομεν
17.ἔχει, πέμπουσιν, ἀκούουσιν
18.λέγεις, θέλετε, ἀκούομεν
19.ἐγείρει, πέμπει, πέμπω 20.ἐσμέν,
ἐστέ, εἰσίν
30
BAB III
SECOND DECLENSION NOUN
KOSAKATA III
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
ἄνθρωπος, ὁ Person, human being, man G444 Noun
ἀπόστολος, ὁ Apostle G652 Noun
ἄρτος, ὁ Bread, loaf G740 Noun
γάμος, ὁ Marriage G1062 Noun
δῶρον, τό Gift G1435 Noun
θάνατος, ὁ Death G2288 Noun
ἱερόν, τό Temple G2411 Noun
λίθος, ὁ Stone G3037 Noun
νόμος, ὁ Law G3551 Noun
οἶκος, ὁ House G3624 Noun
ὄχλος, ὁ Crowd/multitude G3793 Noun
υἱός, ὁ Son G5207 Noun
κύριος, ὁ Lord, lord G2962 Noun
καί And, even, also, namely G2532 Conjunctive
BENTUK
Kata benda dalam deklinasi kedua memiliki gender maskulin atau neuter dalam gender
gramatikal.
1. BENTUK MASKULIN
Kata benda maskulin dari deklinasi kedua ditentukan menurut akhiran berikut: (N
Nominative ; G Genitive ; D Dative ; A Accusative ; V Vocative)
31
-ου -ων genitive Menjelaskan
-ῳ -οις Posisi/lokasi
-ῳ -οις Alat
2. BENTUK NEUTER
Banyak dari akhiran kata benda neuter di deklinasi kedua sama dengan kata benda maskulin.
Anda harus mencatat perbedaannya karena mereka muncul dalam bentuk tunggal nominatif
dan dalam bentuk jamak nominatif dan akusatif.
32
-ου -ων genitive Menjelaskan
-ῳ -οις Posisi/lokasi
-ῳ -οις Alat
Definite article selalu bersesuaian dengan kata benda yang dimodifikasi: Kata benda maskulin
didahului dengan artikel maskulin, kata benda feminin dengan artikel feminin, dan kata benda
neuter oleh artikel neuter. Artikel juga sesuai dengan jumlah kata bendanya (tunggal atau
jamak). Jadi, jika Anda pernah tidak yakin tentang gender atau jumlah dari kata benda tertentu,
maka definite article pasti akan menunjukkan gender dan jumlah dari kata yang bersangkutan.
Dalam pelajaran ini, kita akan mempelajari bentuk artikel maskulin, feminin, dan neuter.
33
TUNGGAL JAMAK
CASE
Maskulin Feminin Neuter Maskulin Feminin Neuter
N ὁ ἡ το οἱ αἱ τα
G τοῦ τῆς τοῦ τῶν τῶν τῶν
D τῷ τῇ τῷ τοῖς ταῖς τοῖς
A τὸν τὴν το τοῦς τὰς τα
PARSING
Case, Gender, Number ▸ Lexical Form
FUNGSI
λόγους
Kebanyakan kata = Noun,
benda dan kataAccusative
sifat dalam Masculine Plural/AMP
bahasa Inggris of bentuk
tidak berubah λόγος ketika fungsi
tata bahasanya berubah, meskipun ada pengecualian. Misalnya, kata ganti relatif "who” dapat
berubah menjadi "whom" atau "whose". Selain itu, dalam bahasa inggris kata benda jamak juga
mengharuskan penambahan huruf "s" di akhir katanya (mis., car→ cars). Dalam bahasa Yunani,
pengaturan tata bahasanya lebih kompleks. Dalam hal ini, akhiran kata benda dan kata sifat
Yunani menjadi acuan informasi gramatikal pembaca, seperti gender kata, number, dan case.
● Case adalah fungsi kata benda yang menghubungkan kata benda tersebut dengan kata kerja
atau bagian lain dari sebuah kalimat.
● Number adalah unsur dalam kata kerja yang menunjukkan apakah subjek itu tunggal atau
jamak.
● Gender berbicara tentang maskulin, feminin dan neuter ini mengacu pada gender gramatika,
yang merupakan cara untuk mengklasifikasikan nomina. Gender adalah klasifikasi kata
benda dalam tata bahasa Yunani. Hal ini tidak berarti sebuah kata benda memiliki “kelamin”.
Gender hanyalah sebuah sistem klasifikasi atau pengelompokan saja.
Declension adalah sistem yang mengatur inflection atau akhiran kata benda. Kata benda Yunani
membentuk akhiran kata menurut tiga sistem yang berbeda. Mereka diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Deklinasi pertama
2. Deklinasi kedua
3. Deklinasi ketiga
34
Awalnya ada delapan bentuk case dalam Yunani kuno, yaitu nominative, genitive, dative,
accusative, vocative, dan ditambah ablative, instrumental, serta locative. Namun seiring waktu,
case ablative dianggap sama seperti genitive dan case instrumental serta locative juga dianggap
memiliki bentuk yang sama seperti case dative. Hal ini yang membuat sekarang Yunani
Helenistik hanya memiliki lima case. Berikut kelima case yang ada pada Yunani Helenistik :
1. Nominative
Case nominatif digunakan untuk menunjukkan subjek kalimat. Case nominatif juga memiliki
kegunaan lain: beberapa kata kerja, seperti εἰμἰ, γίνομαι, and ὐπάρχω tidak mengubah objek
secara langsung, melainkan predikat. Karenanya, predikat selalu diberikan dalam case
nominatif.
2. Genitive
Case genitif sering menunjukkan semacam status dependen atau turunan dari suatu istilah
dalam kaitannya dengan istilah sebelumnya. Salah satu penggunaan yang paling umum dari
genitif adalah untuk mengekspresikan kepemilikan (misalnya, "umat Allah"). Genitif dari
kepemilikan secara ketat didefinisikan dalam hal memiliki (yaitu, "orang-orang milik
Allah").
3. Dative
Case datif sering digunakan untuk menentukan objek tidak langsung, yaitu untuk
menunjukkan orang atau benda, atau untuk sesuatu yang dilakukan atau diberikan (mis.,
"Saya akan membayar semua hal kepada Anda"). “Penyebab melalui apa” juga dapat
diungkapkan oleh case datif. Misalnya, "Saya telah membaptis anda dengan air." Ini disebut
datif "instrumental", yaitu mengekspresikan suatu tindakan yang dilakukan oleh sesuatu.
4. Accusative
Penggunaan akusatif yang paling umum adalah untuk menunjukkan objek langsung dari kata
kerja transitif. Beberapa kata kerja secara teratur memiliki dua akusatif (mis. Kata kerja
bertanya, mengajar, dan bersumpah): Satu akusatif menentukan seseorang dan akusatif
lainnya menentukan sesuatu. Misalnya, dalam pertanyaan Yesus, "Mengapa kamu menyebut
saya baik?" "Aku" dan "baik" keduanya adalah case akusatif di bahasa Yunani.
5. Vocative
Ini adalah case “alamat langsung” (mis., "O saudara-saudari," "O orang Galatia yang bodoh"
[Gal 3: 1]). Kata-kata dalam case vokatif selalu dipicu oleh koma. Terkadang kata-kata dalam
vokatif diperkenalkan dengan (O!).
Berikut adalah contoh penggunaan second declension noun pada teks Perjanjian Baru.
1. Ἀγαπήσεις κύριον τὸν θεόν (Matt. 22:37)
35
2. ὁ θεὸς ἑαυτοῦ τὸν υἱὸν πέμψας (Rom. 8:3)
PENGGUNAAN ὅτι
Istilah ὅτι dapat memiliki berbagai makna, seperti diuraikan di bawah ini. Maknanya harus selalu
ditentukan atas dasar konteks.
3. Kausal ὅτι
Kata hubung ὅτι juga dapat memiliki penggunaan kausal, yang berarti "karena" atau "sejak"
36
4. ὅτι Menandai klausa penjelasan (that...)
αὔτη δέ έστιν ἡ κρἰσις ὄτι τὁ φῶς έλἡλυθεν είς τόν κόσμον καί ἠγἁπησαν οί
ἄνθρωποι μᾶλλον τὁ σκότος ἤ τὁ φῶς.
(“And this is the judgment, that the light has come into the world and people loved darkness
more than the light.” [John 3:19])
5. Kata kerja berpikir, mengetahui, percaya, berharap, dan mendengar sering diikuti oleh ὅτι,
seperti dalam bahasa Inggris (misalnya “I think that...”, “I know that...”, “I hear that...”) :
37
16. οἱ υἱοὶ φέρουσι λίθους τῷ οἴκῳ
17. ἀγαπήσεις (You shall love) τὸν θεόν καὶ τοῦς ἀδελφοῦς
18.ὁ ἄνθρωπος ἄγει τὸν ἀδελφὸν
19.οἱ ἀπόστολοι πέμπουσι ἄρτὸν τῷ υἱῷ
20.γινώσκει τὸν κύριον τοῦ ἄνθρωποῦ
38
BAB IV
FIRST DECLENSION NOUN
KOSAKATA IV
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
39
BENTUK
Sebagian besar gender kata benda dalam first declension adalah feminin. Kata benda feminin
dalam first declension dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok/bentuk, yaitu:
3. THIRD FORM: Stem diakhiri dengan huruf lain (Nominative diakhiri η).
40
Acc. τήν βασιλείαν The kingdom τάς βασιλείας The kingdoms
41
-η -αι Nominative Menunjuk subjek
42
PARADIGM OF FOURTH FORM OF FIRST DECLENSION NOUN OF Μεσσίας
CASE TUNGGAL JAMAK
43
Dat. τῷ προφήτη To the prophet τοῖς προφήταις To the prophets
Seperti yang telah kita ketahui bahwa definite article adalah kata ganti demonstratif. Hal ini yang
menjelaskan mengapa definite article dapat berfungsi secara substansial untuk kata ganti
personal (personal pronoun). Sebagai contoh, saat ὁ, ἡ, dan οἱ tidak diikuti oleh suatu kata
benda, masing-masing karakter tersebut dapat diterjemahkan sebagai he, she, dan they. Sebagai
contoh lain misalnya, ὁ δέ sering dijumpai dalam teks memiliki arti and he atau but he.
LATIHAN SOAL IV
44
19. διώκετε (Pursue!) τὴν ἀγάπην καὶ τὴν ἀλήθειαν τοῦ κυρίου 20.ὁ
προφήτης φέρει τὰς γραφάς τῷ ἱερῷ
45
BAB V
ADJECTIVE
KOSAKATA V
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
46
BENTUK
FUNGSI
Kata sifat adalah kata yang berfungsi untuk menjelaskan kata benda. Contoh : “rasul yang baik” ,
“pelayan jahat” , “hadiah yang bagus”. Kata sifat dalam bahasa Yunani dapat berubah bentuk
sesuai gender, jumlah, atau case. Kebanyakan kata sifat dalam bahasa Yunani memiliki three-
termination, karena kata sifat memiliki perbedaan identitas dalam gender (maskulin, feminin,
neuter).
47
ὁ ἀγαθὸς ἀδελφός = the good brother
2. Second Attributive Position :
ὁ ἀδελφός ὁ ἀγαθὸς = the good brother
3. Third Attributive Position :
ἀδελφός ὁ ἀγαθὸς = the good brother
* bentuk ketiga ini biasanya digunakan dengan proper name.
b. Secara Predikatif, di mana kata sifat menjadi predikat, karena memberikan keterangan pada
kata benda. Terdapat dua posisi dalam fungsi predikat, yaitu sebelum kata benda dan sesudah
kata benda. Umumnya, kata sifat yang berfungsi predikatif tidak diawali dengan definite
article dan memodifikasi kata benda berartikel.
Contoh :
1. ἀγαθὸι ὁι ἀδελφόι = the brothers are good
2. ὁ ἀδελφός ἀγαθὸς = the brother is good
c. Secara Substantif, di mana kata sifat digunakan sebagai kata benda. Fungsi ini biasanya
ditandai dengan adanya artikel di awal kata sifat.
Contoh :
● ὁ ἀγαθός = the good man
● οἱ ἀγαθόί = the good men
● ἡ ἀγαθή = the good woman
● αἱ ἀγαθαί = the good women
● τὸ ἀγαθόν = the good thing
● τὰ ἀγαθά (nt. pl.) = the good things
LATIHAN SOAL V
49
BAB VI
KALIMAT SEDERHANA & PREPOSISI
KOSAKATA VI
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
50
TRIVIA
Bahasa Yunani Koine adalah bahasa yang sangat menitikberatkan pada perubahan bentuk kata
(infleksi kata) atau dikenal dengan istilah accidence. Dalam bahasa Yunani Koine, seseorang
harus menghafalkan awalan dan akhiran dari setiap kata kerja, kata benda, dan kata lainnya
untuk dapat menerjemahkan teks Yunani Koine dengan baik. Di sisi lain, setiap orang yang
mempelajari Yunani Koine harus memperhatikan tidak hanya accidence, namun juga syntax.
Pengaturan formasi kata dan hubungan kata itu dengan kata yang lainnya menentukan makna
kata tersebut dalam sebuah kalimat.
Kalimat dalam bahasa Yunani Koine tidak sekadar kumpulan kata. Pengaturan tiap kata
dan juga hubungan tiap kata dalam sebuah kalimat akan memperlihatkan bagaimana sang penulis
teks menyusun konsep dan maksud penulisannya (flow of thought). Setiap penulis teks PB
memiliki kebebasan dalam menuliskan teks dan oleh sebab itu gaya penulisan masing-masing
penulis akan berbeda satu sama lain. Itulah sebabnya diperlukan sebuah pengetahuan yang
memadai tentang bahasa Yunani Koine agar dapat menerjemahkan teks PB dengan baik.
TIPE KALIMAT
● Kalimat sederhana.
Kalimat ini hanya terdiri dari subjek dan predikat.
Cth. : ἐδάκρυσεν ὁ ᾿Ιησοῦς (John 11:35)
Jesus wept
● Predicate nominative.
Kata benda nominative tanpa artikel dalam kalimat ini menjadi predikat.
Cth. : ὁ Θεὸς ἀγάπη ἐστίν (John 4:8)
God is love
● Kalimat dengan objek langsung/tidak langsung.
Cth. : ὁ υἱὸς διδάσκει τὸν αγαθὸν νόμον τοῖς ὄχλοις The
son teaches the good law to the crowds.
MENERJEMAHKAN KALIMAT
● Temukan kata kerja utama dalam sebuah kalimat
● Temukan subjek dalam kalimat tersebut yang biasanya merupakan kata benda nominative
dengan artikel. Jika tidak ada, kata kerja akan mengambil fungsi sebagai subjek.
● Temukan objek langsung (accusative) atau objek tidak langsung (dative).
● Yunani koine tidak memiliki konsep SPOK dan oleh sebab itu haruslah selalu
memperhatikan accidence dan syntax. Word order tidak terlalu diperhatikan dalam
Yunani Koine, namun pada kasus-kasus tertentu, apa yang muncul pertama dapat berupa
penekanan (Yoh. 1:1c).
● Selalu memperhatikan konteks dalam menerjemahkan.
51
PREPOSISI
Preposisi dalam Yunani Koine adalah sebuah kata yang mempunyai fungsi untuk
menggabungkan kata benda atau kata ganti dalam case tertentu untuk membentuk sebuah frasa
yang menjelaskan arti dari case itu. Fungsi dari preposisi dalam Yunani Koine pun sama dengan
bahasa Inggris. Namun, dalam Yunani Koine, arti preposisi bergantung pada case objeknya. Kata
yang mengikuti preposisi disebut dengan objek preposisi, sedangkan preposisi yang bersama-
sama dengan objek dan pengubahnya disebut dengan frasa preposisi.
Misalnya, preposisi 𝜹𝜾𝜶 yang berarti through jika objeknya ada dalam bentuk genitive,
dan akan menjadi on account of jika objeknya ada dalam bentuk accusative. Beberapa preposisi
juga dapat diikuti oleh satu case saja, sehingga mereka hanya memiliki satu arti. Misalnya,
preposisi 𝜺𝝊 selalu mengambil objek dalam bentuk dative yang memiliki makna dasar in. Tetapi
pada preposisi lain, dapat diikuti oleh dua case atau lebih.
Berdasarkan casenya, preposisi dibagi menjadi dua bagian:
1. Satu case (dasar)
2. Lebih dari satu case:
- Dua case
- Tiga case
BENTUK
SATU CASE
PREPOSISI CASE TERJEMAHAN
ἐκ, ἐξ Out of
Genitive
ἑνωπιον Before (place)
ἐξω Outside
52
ἑως Until
πρὀ Before
ἐν In, On, By
Dative
σὺν Together with
Dalam Yunani Koine, preposisi lebih dari satu case dibagi menjadi dua bagian, yaitu dengan dua
case dan tiga case.
DUA CASE
PREPOSISI CASE TERJEMAHAN
TIGA CASE
PREPOSISI CASE TERJEMAHAN
53
ἐπί Accusative Upon, On
Genitive Upon, On (contact), At, By
Dative Upon, On, At, Over (position)
LATIHAN SOAL VI
1. οἱ ἀδελφοὶ πρῶτοι καὶ οἱ δοῦλοι ἔσχατοι.
2. γινώσκομεν τὰς παραβολὰς τῆς βασιλείας καὶ τὰς διδαχὰς τῶν ἐκκλησιῶν.
3. οἱ μαθηταὶ γράφουσι γραφὰς ἀγάπης, εἰρήνης, καὶ ἀληθείας τοῖς ἀνθρώποις.
4. κεφαλὴ δὲ (and) τοῦ Χριστοῦ ὁ θεός.
5. λύει ἐκκλησίας τοῦ θεοῦ πονηροῖς λόγοις.
6. ὁ προφήτης ἄγει τοὺς ἀνθρώπους, καὶ μέλλει λέγειν λόγους τῆς βασιλείας
τοῦ θεοῦ.
7. δικαιοσύνη (righteousness) καὶ εἰρήνη καὶ χαρὰ (joy) ἐν (in) πνεύματι
(Spirit) ἁγίῳ.
8. λαμβάνουσιν ἄρτον καὶ καρποὺς τῶν οἴκων καὶ φέρουσι δῶρα τοῖς ὄχλοις.
9. ὁ θεὸς πέμπει ἀποστόλους τοῖς Ἰουδαίοις καὶ κρίνει ὅλον τὸν κόσμον.
10. Ἐγώ (I) εἰμί (I am) ἡ ὁδὸς καὶ ἡ ἀλήθεια καὶ ἡ ζωή.
11.ὁ ἀπόστολος διδάσκει ἐν τῇ ἐκκλησίᾳ.
12.ὁ μαθητὴς λέγει παραβολὴν περὶ τῆς βασιλείας.
13.ἄρτον σὺν καρποῖς φέρουσιν ἐκ τοῦ οἴκου καὶ πρὸς τοὺς ἀνθρώπους.
14.Χριστὸς ἀπέθανεν (died) ὑπὲρ τῶν ἁμαρτιῶν ἡμῶν (our) κατὰ τὰς γραφάς.
15.λαμβάνομεν ἀγαθὰς διδαχὰς ἀπὸ τοῦ πιστοῦ ἀδελφοῦ.
16.εἰρήνην ἔχομεν πρὸς τὸν θεὸν διὰ τοῦ κυρίου ἡμῶν Ἰησοῦ Χριστοῦ. 17.διὰ
τῶν γραφῶν τῶν μαθηθῶν γινώσκομεν τὴν ἀλήθειαν.
18. τοὺς μαθητὰς ὁ ἀδελφὸς πέμπει ἐκ τῶν οἴκων καὶ εἰς τὴν ἐκκλησίαν.
19. ὁ κύριος λέγει παραβολὴν ἐν λόγοις ἀγάπης.
20. Οὐκ (not) ἐπ’ ἄρτῳ μόνῳ ζήσεται (will live) ὁ ἄνθρωπος.
54
BAB VII
PERSONAL PRONOUN
KOSAKATA VII
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
μέν ... δέ On the one hand.. On the other hand G3303 Conjunction
Dalam bab ini, kita akan mempelajari kata ganti orang pertama, kedua, dan kata ganti orang
ketiga. Fungsi kata ganti Yunani hampir sama dengan kata ganti bahasa Inggris. Salah satu
55
perbedaannya dengan kata ganti dalam bahasa Inggris adalah bahasa Yunani memiliki empat
case. Sifat kata ganti dalam Yunani mirip dengan kata ganti dalam bahasa Inggris.
• Menggantikan kata benda.
• Case-nya ditentukan oleh fungsinya dalam kalimat.
• Number-nya ditentukan oleh pendahulunya.
• Kata ganti orang pertama dan kedua tidak memiliki gender
BENTUK
56
DECLENSION OF THIRD PERSON PLURAL PRONOUN
JAMAK
Case Maskulin Feminin Neuter Terjemahan
Nominative αὐτοί αὐταί αὐτά They
Genitive αὐτῶν αὐτῶν αὐτῶν Of / from them
Dative αὐτοῖς αὐταῖς αὐτοῖς To / in / by them
Accusative αὐτούς αὐτάς αὐτά -them
FUNGSI
AKSEN
Pada kata ganti orang pertama tunggal, case genitif, datif, dan akusatif biasanya akan memakai
epsilon dan aksen (έμοΰ, έμοί, έμέ). Sedangkan kata ganti orang kedua tidak akan
menambahkan epsilon tetapi biasanya hanya menambahkan aksen (σοΰ, σοι, σέ). Bentuk-bentuk
beraksen ini disebut bentuk emphatic. Bentuk emphatic digunakan ketika penulis ingin
menonjolkan perbedaan antara satu dengan yang lain. Contoh :
------- εγώ έβάπτισα υμάς ΰδατι, αύτός δέ βαπτίσει ύμάς έν πνεύματι άγίω.
------- Aku membaptis kamu dengan air, tetapi dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.
Perhatikan! Dalam kata ganti orang ketiga terdapat gender yang membedakan, tidak
seperti kata ganti orang pertama dan kedua, yang tidak membedakan gender. Kata ganti orang
ketiga muncul lebih dari 5.200 kali dalam PB. Kata ganti αὐτός selaras dengan gender dan
number. Anda tidak boleh menganggap αὐτός sebagai makna "he" dalam gender maskulin
(meskipun itu sering akan diwakili seperti itu dalam bahasa Inggris). Pertama, Anda harus
menaruh curiga dalam menentukan siapa atau apa yang dirujuk oleh kata ganti tertentu. Baru
setelah itu Anda mengetahui "arti" dari kata ganti dan apa yang setara dalam bahasa Inggris. Hal
tersebut akan dibahas dalam penjelasan mengenai natural gender.
NATURAL GENDER
Karena ada perbedaan antara penggunaan kata ganti bahasa Yunani dan bahasa Inggris, saat
menerjemahkan Anda harus menggunakan gender bahasa Inggris yang tepat terlepas dari gender
dalam bahasa Yunani. Ini bukan perbedaan tata bahasa tetapi konvensi budaya. Cara terbaik
untuk menjelaskan ini adalah dengan sebuah contoh. Jika kata ganti orang ketiga dalam bahasa
Yunani mengacu pada ὁ κόσμος, maka itu akan menjadi gender maskulin dalam bahasa Yunani.
Karena antesedennya, ὁ κόσμος, adalah maskulin; dengan demikian αὐτός akan lebih
digunakan daripada αὐτή atau αὐτό. Tetapi dalam bahasa Inggris itu tidak boleh dianggap sebagai
"he," tetapi lebih sebagai "it" karena penutur bahasa Inggris tidak menyebut dunia sebagai "he."
Ingatlah bahwa apa yang "alami" (wajar) dalam bahasa Yunani mungkin “tidak
57
alami” (tidak wajar) dalam bahasa Inggris. PB tidak terdengar aneh bagi para pembaca aslinya
(Yunani), tetapi mungkin terdengar aneh bagi para pembaca terjemahan (Inggris).
58
14. κἀγὼ δέ σοι λέγω ὅτι (that) σὺ εἶ Πέτρος.
15. οἱ ἀδελφοί μού εἰσιν ἐν τῷ ὄχλῳ καὶ ἐσθίουσιν ἄρτον.
16. οἱ μαθηταὶ τοῦ κυρίου ἄγουσιν τὰ τέκνα αὐτῶν εἰς τὴν βασιλείαν αὐτοῦ.
17.ἐσμὲν τέκνα θεοῦ.
18.αὐτος φέρει τὰ δῶρά μου καὶ τὰ δῶρα αὐτοῦ πρὸς τὸ ἱερόν.
19.Ἐγὼ οὐκ εἰμὶ ὁ Χριστός.
20. ἀμὴν ἀμὴν λέγω ὑμῖν ὅτι (that) ὁ τὸν λόγον μου ἀκούων (the one hearing) καὶ
πιστεύων (believing)... ἔχει ζωὴν …
59
BAB VIII
DEMONSTRATIVE PRONOUN
KOSAKATA
VIII
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
60
BENTUK
Fungsi Demonstrative Pronoun atau kata ganti penunjuk (demonstratif) dalam bahasa Yunani
berfungsi untuk menunjuk pada sesuatu yang berjarak dekat οὗτος (“this”), dan untuk menunjuk
pada sesuatu yang berjarak jauh ἐκεῖνος ("that").
FUNGSI
Berikut ini adalah tiga penggunaan utama Demonstrative Pronoun :
1. Memodifikasi kata benda, yang juga memiliki kesamaan dalam gender, number, dan
case. Dalam penggunaan ini kata benda selalu memiliki definite article, dan
demonstrative pronoun berada pada posisi predikat. Sehingga, kata penunjuk tidak pernah
secara langsung diawali oleh definite article. Oleh karena itu, bentuk dari “this man”
adalah οὗτος ὁ ἄνθρωπος atau ὁ ἄνθρωπος οὗτος.
61
2. Dapat digunakan sebagai kata pengganti (substantive). Οὗτος dapat langsung memiliki
arti “this one”, “this man”, “this person” dan ἐκεῖνος dapat memiliki arti “that one”, “that
man”, “that person.”
3. Dapat digunakan untuk kata pengganti orang yang telah disebutkan pada konteks
sebelumnya. Biasanya diterjemahkan langsung menjadi he, she, atau they.
Contoh :
John 1:2
οὗτος ἦν ἐν ἀρχῇ πρὸς τὸν θεόν.
"He[i.e., the Word] was in the beginning with God."
62
17.ὅσοι γὰρ ἐξ ἔργων νόμου εἰσίν, ὑπὸ κατάραν (curse) εἰσίν.
18.βάλλει (He throws) τὸ ἱμάτιον αὐτοῦ ἐπὶ τοῦ λίθου.
19. καὶ αὕτη ἐστὶν ἡ ἀγάπη, ἵνα (that) περιπατῶμεν (we might walk) κατὰ τὰς
ἐντολὰς αὐτοῦ.
20. οὐ γάρ ἐστε ὑπὸ νόμον ἀλλὰ (but) ὑπὸ χάριν (grace).
63
BAB IX
PRESENT PASSIVE & MIDDLE INDICATIVE
KOSAKATA IX
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
ἀποκρίνομαι I answer G611 Verb (Deponent)
ἄρχομαι I begin G756 Verb (Deponent)
γίνομαι I become G1096 Verb (Deponent)
δέχομαι I receive G1209 Verb (Deponent)
πορεύομαι I go G4198 Verb (Deponent)
ἔρχομαι I come, go G2064 Verb (Deponent)
ἀπέρχομαι I go away G565 Verb (Deponent)
διέρχομαι I go through G1330 Verb (Deponent)
εἰσέρχομαι I go into, enter G1525 Verb (Deponent)
ἐξέρχομαι I go out of G1831 Verb (Deponent)
προσέρχομαι I go to G4334 Verb (Deponent)
συνέρχομαι I go with G4905 Verb (Deponent)
ἀναγινὠσκω I read G314 Verb
βάλλω I throw, i cast G906 Verb
64
BENTUK
Perbedaan mendasar dari active voice adalah passive voice terdapat pada akhiran kata/sufiks,
dimana passive voice mempunyai formula sufiks yang berbeda: -ομαι, -ῃ, -εται, -ομεθα,
-εσθε, -ονται. Akhiran ini disebut sebagai primary passive personal endings.
Perhatikan tabel second singular. Bentuk personal ending dengan bentuk penggabungan
antara connecting vowel + personal ending mempunyai bentuk yang berbeda. Bentuk σαι
65
berubah menjadi ῃ dikarenakan sigma (σ) yang luluh karena diantara dua huruf vokal yaitu, ε +
α. Lalu, ε + α contract menjadi eta (η) dan akhirnya iota (ι) yang tersisa menjadi subscript dan
eta yang merupakan vokal panjang menjadi bentuk akhir dari personal ending second singular.
FUNGSI
Perhatikan bahwa bentuk dari passive voice dan middle voice mempunyai kemiripan. Formulasi
akhiran yang sama digunakan dalam bentuk. Namun, berbeda dalam terjemahannya. Kunci dari
middle voice adalah perbedaan dalam bentuk serta fungsi (terjemahan). Dalam terjemahan
66
middle voice mempunyai arti yang sama seperti active voice (lih. BAB III VERB - PRESENT
ACTIVE INDICATIVE), sedangkan form middle voice sama seperti form passive voice.
Meskipun dalam bahasa Inggris, middle voice dan active voice mempunyai arti yang sama akan
tetapi kedua voice tersebut mempunyai fokus yang berbeda. Active voice lebih terfokus kepada
situasi — tindakan atau keadaan yang digambarkan oleh kata kerja. Sedangkan middle voice
lebih terfokus kepada subjek yang menjadi trigger dampak dari apa yang ia lakukan. Berikut
contoh present middle indicative refleksif dan resiprokal:
1. Refleksif
ὁ ἄνθρωπος ἐγείρεται
The man is raising himself up
2. Resiprokal
οἱ ἄνθρωποι διδάσκονται
The men are teaching one another*
*)Hanya digunakan oleh subjek jamak tanpa ada objek.
67
CARA MEMBEDAKAN PASSIVE DENGAN MIDDLE
Pertanyaan logis yang sering muncul dari pembelajaran ini adalah, “bagaimana cara
membedakan antara passive dengan middle jika keduanya mempunyai bentuk akhiran yang
sama?” Jawabannya adalah konteks. Terdapat dua petunjuk konteks yang akan membantu kita
untuk menjawab pertanyaan ini. Pertama, dan yang paling sering digunakan adalah penggunaan
statement of agency (cth. ὑπό) dalam kalimat selain subjek. Seringkali dalam kata kerja pasif
bahasa Yunani memiliki padanan yang menentukan “siapa yang melakukan kegiatan” atau “siapa
yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut.” Ini disebut dengan agent construction. Dalam
bahasa Yunani, ὑπό adalah preposisi yang paling sering digunakan, dimana saat digunakan
dengan genitive-case object of the preposition, ini akan memberitahu kepada kita siapa “orang”
yang bertanggung jawab melakukan kegiatan pada suatu kalimat berdasarkan kata kerja yang
ada. Berikut beberapa contoh dari konteks pertama:
Ada juga cara lain untuk membedakan siapa pelaku dari kegiatan, tetapi jarang muncul di dalam
sebuah kalimat. Dative substantive yang menunjukkan pelaku dari kegiatan. Dalam hal ini,
biasanya bukan seseorang tetapi instrumen impersonal yang dikatakan melakukan tindakan.
2. Prov. 6:2, παγὶς γὰρ ἰσχυρὰ ἀνδρὶ τὰ ἴδια χείλη, καὶ ἁλίσκεται* χείλεσιν**
ἰδίου στόματος
His own lips are a strong snare to a man, and he is caught by the lips of his own mouth.
68
4. 1 Tim. 4:5, ἁγιάζεται γὰρ διὰ λόγου θεοῦ καὶ ἐντεύξεως. (διά + genitive may be
used, often indicating intermediate agency)
It is made holy through the word of God and prayer.
Terdapat beberapa agent markers, tetapi jarang muncul di dalam kalimat; παρά + genitive, ἐν +
dative, and ἐκ + genitive. Konteks kedua, adalah objek langsung yang terdapat dalam kalimat.
Jika begitu, kerja menjadi middle indicative. Kata kerja pasif biasanya tidak
mempunyai/menggunakan objek langsung. Sebagai contoh, kata ἐντέλλομαι bukan kata kerja
pasif, sejak kata tersebut mempunyai objek langsung, ταῦτα.
Kata kerja middle tidak membutuhkan objek langsung; ini memungkinkan kata kerja
middle menjadi intransitive middle verb yang tidak menggunakan objek.
LATIHAN SOAL IX
1. καὶ γίνεται τὰ ἔσχατα τοῦ ἀνθρώπου ἐκείνου χείρονα (worse than) τῶν
πρῶτων.
2. ἡ ἀλήθεια διδάσκεται ἐν τοῖς λόγοις τοῦ ἀποστόλου.
3. ὁ πιστὸς ἀδελφὸς σῴζεται διὰ τοῦ μαθητοῦ τοῦ κυρίου.
4. καρδίᾳ γὰρ πιστεύεται εἰς δικαιοσύνην (righteousness).
5. ὁ υἱὸς τοῦ θεοῦ κηρύσσει ἀγάπην καὶ ἀλήθειαν.
6. ἄρχονται βάλλειν λίθους πρὸς ἁμαρτωλούς.
7. φωνὴ ἀκούεται ἐν τῇ ἐρήμῳ καὶ ὁδὸς βλέπεται εἰς οὐρανόν.
8. ὅταν ἀκούουσιν μετὰ χαρᾶς δέχονται τὸν λόγον.
9. ὁ ἀγαθὸς προφήτης ἀπέρχεται ἀπὸ τοῦ ὄχλου.
10. γινώσκει ὁ θεὸς τὰς καρδίας τῶν ἀνθρώπων καὶ πέμπει λόγους ζωῆς.
11.τί (why) καὶ βαπτίζονται ὑπὲρ αὐτῶν:
12. ἀποκρίνεται Ἰησοῦς (Jesus), Τὴν ψυχήν (life) σου ὑπὲρ ἐμοῦ θήσεις (will you lay
down);
13. οἱ ὄχλοι ἀκούουσιν τὰ ἀγαθὰ τῇς βασιλείας τοῦ θεοῦ καὶ σῷζονται ἀπὸ τοῦ
κόσμου.
14. ἐγήγερται (he was raised) τῇ ἡμέρᾳ τῇ τρίτῃ (third) κατὰ τὰς γραφάς .
69
15. τὸν λόγον τὴς ἀληθείας οἱ μαθηταὶ διδάσκονται.
16.κρίνεται ἐν τῇ παραβολῇ τοῦ προφήτου.
17. παραβολὴ τῆς βασιλείας τῶν οὐρανῶν διδάσκεται ὑπὸ τοῦ πιστοῦ
ἀποστόλου.
18. ὁ διδάσκαλος προσέρχεται τοὺς λαοὺς εἰς τὸν οἰκόν.
19. ἄνθρωποι τοῦ κόσμου δοξάζονται· τὸν θεὸν δίκαιοι ἄνθρωποι δοξάζουσιν. 20.ὁ
δὲ πνευματικὸς ἀνακρίνει τὰ πάντα, αὐτὸς δὲ ὑπ᾿ οὐδενὸς ἀνακρίνεται.
70
BAB X
IMPERFECT ACTIVE INDICATIVE
KOSAKATA
X
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
71
BENTUK
Pada bab kali ini, kita akan membahas Imperfect Active Indicative. Rumus untuk Imperfect
Active hampir sama dengan Imperfect Passive, hanya berbeda pada bagian personal ending.
Rumusnya adalah sebagai berikut.
72
FUNGSI
Jika bentuk tenses imperfect dalam Yunani Koine dipadankan dengan tenses dalam bahasa
Inggris, maka fungsinya akan sama dengan bentuk tenses past continuous, yaitu berfungsi untuk
menunjukan kegiatan yang sedang atau terus berlangsung pada masa lampau. Selain daripada itu,
imperfect juga dapat merujuk kepada kegiatan yang sifatnya berulang-ulang (repeated action) di
masa lampau.
1. οἱ Φαρισαῖοι ἔλεγον αὐτῷ, Ἴδε τί ποιοῦσιν τοῖς σάββασιν ὃ οὐκ ἔξεστιν;
(Mark 2:24)
The Pharisees were saying to him, “Look, why are they doing on the Sabbath what is not
lawful?”
LATIHAN SOAL X
1. τότε ἠκούομεν τῆς φωνῆς αὐτοῦ, νῦν δὲ οὐκέτι ἀκούομεν αὐτῆς.
2. ἐκεῖνοι μὲν οἱ ἁμαρτωλοὶ μένουσιν ἐν τῇ σκοτίᾳ, οὗτοι δὲ εἰσέρχονται εἰς τὴν
βασιλείαν τοῦ θεοῦ.
3. καθ’ ἡμέραν (daily) ἤμην πρὸς ὑμᾶς ἐν τῷ ἱερῷ (Mark 14:49).
4. ἐν ἐκείναις ταῖς ἡμέραις ὁ κύριος ἐθεράπευεν τοὺς ὄχλους καὶ ἔσῳζεν
αὐτοὺς ἀπὸ τῶν ἁμαρτιῶν αὐτῶν.
5. ἡτοίμαζον τάς καρδίας αὐτῶν πονηροὶ ἄνθρωποι ὅτι ἤκουον τὰς γραφὰς καὶ
ἐπίστευον αὐταῖς.
6. αὐτὸς γὰρ ἐγίνωσκεν τί (what) ἦν ἐν τῷ ἀντρώπῳ (John 2:25).
7. διὰ μὲν τὴν ἀγάπην τοῦ θεοῦ ἐρχόμεθα εἰς τὴν βασιλείαν τοῦ θεοῦ,
δεχόμεθα δὲ τὴν ζωὴν σὺν τῷ υἱῷ αὐτοῦ.
8. Πέτρος δὲ καὶ Ἰωάννης ἀνέβαινον εἰς τὸ ἱερὸν ἐπὶ τὴν ὥραν (hour) τῆς
προσευχῆς (of prayer) (Acts. 3:1).
9. ὡς πονηροὶ ἦτε, οὐκ ἐγινώσκετε τὸν Χριστόν.
10.οἱ δὲ ὄχλοι ἔλεγον, Οὗτός ἐστιν ὁ προφήτης Ἰησοῦς, ὁ (the one) ἀπὸ
Ναζαρὲθ (Nazareth) τῆς Γαλιλαίας (Matt. 21:1 ).
11. τότε ὁ κύριος ἐδίδασκεν ἡμᾶς, νῦν δὲ διδάσκομεν τὴν ἐκκλησίαν.
12. ἀκούω σχίσματα (divisions) ἐν ὑμῖν ὑπάρχειν (1 Cor. 1 :18)
73
13. οἱ ἄνθρωποι οἱ πονηροὶ ἁπέκτεινον τοὺς προφήτας καὶ μένουσιν ἐν σκοτίᾳ.
14. ἐν τῷ κόσμῳ ἦν,... καὶ ὁ κόσμος αὐτὸν οὐκ ἔγνω (knew) (John 1:10).
15. ἐγένετο (came) Ἰωάννης ὁ βαπτίζων (baptizing) ἐν τῇ ἐρήμῳ (Mark 1:4).
16.ἐν ταῖς ἁμαρτίαις αὐτῶν ἔτι εἰσὶν ὅτι οὐκ ἔρχονται εἰς τὴν βασιλείαν τοῦ θεοῦ.
17.Ἰησοῦς αύτος οὐκ ἐβάπτιζεν ἀλλ’ οἱ μαθηταὶ αὐτοῦ (John 4:2). 18.ἡτοίμαζον οἱ
ἀπόστολοι τὰς καρδίας αὐτῶν καὶ ἐκήρυσσον τὸ εὐαγγέλιον
ἁμαρτολοίς.
19.τοῦ κυρίου γὰρ ἡ γῆ καὶ τὸ πλήρωμα (fullness) αὐτῆς (I Cor. 10:26). 20.εἰρήνη
ἐπ᾿ αὐτοὺς καὶ ἔλεος (mercy), καὶ ἐπὶ τὸν ᾿Ισραὴλ τοῦ Θεοῦ (Gal.
6:16b).
74
BAB XI
IMPERFECT PASSIVE / MIDDLE INDICATIVE
KOSAKATA XI
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
ἤ Or G2228 Conjunction
75
BENTUK
FUNGSI
Bentuk ini tidak memiliki perbedaan dengan bentuk present tense dalam hal person, number,
voice, dan mood. Perbedaan antara keduanya adalah perihal waktu, dimana bentuk imperfect
tense diterjemahkan sebagai kegiatan yang berkelanjutan dari masa lampau. Bentuk ini juga
menunjukkan aktivitas subjek yang diterapkan sebagai kegiatan yang (passive) atau subjek
melakukan kegiatan bagi dirinya sendiri (middle).
Contoh:
1. Imperfect Passive Indicative
a. ὅτε δὲ ἐπίστευσαν τῷ Φιλίππῳ εὐαγγελιζομένῳ περὶ τῆς βασιλείας τοῦ θεοῦ
καὶ τοῦ ὀνόματος Ἰησοῦ Χριστοῦ, ἐβαπτίζοντο ἄνδρες τε καὶ
γυναῖκες. (Acts 8:12)
And when they believed Philip announcing the good-news about the kingdom of
God and the name of Jesus Christ, they were being baptized both men and
women.
76
2. Imperfect Middle Indicative
a. Σαῦλος ἐλυμαίνετο τὴν ἐκκλησίαν. (Acts 8:3)
And Saul was destroying the church.
LATIHAN SOAL XI
1. ὁ Ἰησοῦς ἀπὸ τοῦ ἱεροῦ ἐπυρεύετο (Matt. 24:).
2. καὶ οἱ λόγοι καὶ αἱ διδαχαὶ τῶν προφητῶν ἠκούοντο ὑπὸ τῶν ἁμαρτωλῶν.
3. ἐν ἐκείναις ταῖς ἡμέραις οὐδὲ ἐδιδασκόμεθα ὑπ’ αὐτοῦ οὐδὲ ἐδιδάσκομεν τοὺς
ἄλλους.
4. ἐβαπτίζοντο ὑπ’ αὐτοῦ.
5. ἀγαθὰ δῶρα ἐφέρετο πρὸς τοὺς ἀγαθοὺς ἀδελφούς.
6. ἔβλεπον τὸν κύριον ἐν τῇ δόξῃ αὐτοῦ, καὶ ἐδιδάσκοντο ὑπ’ αὐτοῦ καὶ ἐν ταῖς
ἡμέραις ταῖς κακαῖς.
7. ὁ ὄχλος ἤρχετο πρὸς αὐτόν, καὶ ἐδιδασκεν αὐτούς.
8. οἱ μαθεταὶ κατήρχοντο πρὸς τὴν θάλασσαν καὶ εἰσηρχόμεθα εἰς τὸ πλοῖον
σὺν τῷ κυρίῳ.
9. διὰ τοῦτο οὐκ ἠδύναντο πιστεύειν.
10.ἐξέβαλλεν ὁ Ἰησοῦς τὰ δαιμόνια ἐκ τῶν ἀνθρώπων καὶ ἐκαθάριζεν αὐτοὺς ἀπὸ
τῶν ἁμαρτιῶν αὐτῶν.
11.καὶ ὁ Ἰησοῦς μετὰ τῶν μαθητῶν αὐτοῦ ἀνεχώρησεν (withdrew) πρὸς τὴν
θάλασσαν.
12. διὰ τὸν λόγον τοῦ κυρίου τὰ δαιμόνια ἐξήρχετο ἐκ τῶν ἀνθρώπων. 13.οὐδὲ
ἐδεχόμεθα τὴν ἀλὴθειαν ἀπὸ ὑμῶν οὐδὲ ἐλέγετε αὐτὴν πρὸς ἄλλους.
14. καὶ εὐθὺς τὸ πνεῦμα αὐτὸν ἐκβἀλλει εἰς τὴν ἔρημον.
15. τὰ βιβλία γινώσκουσιν τῶν, ἀλλὰ τὰς γραφὰς γινώσκουσιν καὶ τοῦ θεοῦ.
16. καί ἐβαπτίζοντο ἐν τῷ Ἰορδάνῃ (Jordan) ποταμῷ (river) ὑπ’ αὐτοῦ.
17.τὸ βάπτισμα (baptism) τὸ Ἰωάννου πόθεν (from where) ἦν΄ἐξ οὐρανοῦ ἤ ἐξ
ἀνθρώπων;
18.οὔπω (not yet) γὰρ ἐδύνασθε δέχεσθαι τὴν διδασχήν μου, ἀλλ’ οὐδὲ ἔτι νῦν
δύνασθε.
19. καὶ εὐθὺς ἦν ἐν τῇ σθναγωγῇ αὐτῶν ἄνθρωπος ἐν πνεύματι (spirit)
ἀκαθάρτῳ (unclean).
77
BAB XII
FUTURE ACTIVE AND MIDDLE INDICATIVE
KOSAKATA XII
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
78
BENTUK
λυ + σ + ο + μαι → λύσομαι
79
himself/herself/itself
1S ἔσ-ομαι I will be
1P ἐσόμεθα We will be
APENDIKS
KONSONAN SEBELUM SESUDAH CONTOH
πσ ψ βλεπ + σω = βλέψω
LABIAL
φσ ψ γραφ + σω = γράψω
κσ ξ διωκ + σω = διώξω
VELAR/PALATAL
80
γσ ξ αγ + σω = ἄξω
χσ ξ ἐλεγχ + σω = ἐλέγξω
δσ σ βαπτιδ + σω = βαπτίσω
DENTAL
θσ σ πειθ + σω = πείσω
FUNGSI
Future Active Indicative dan Future Middle Indicative sama-sama menjelaskan tindakan yang
akan terjadi di masa depan (future). Yang membedakan dari kedua kata kerja ini adalah akhiran
yang digunakan; Future Active Indicative menggunakan primary active personal endings seperti
μεν dan Future Middle Indicative menggunakan primary passive personal endings seperti μαι.
Selanjutnya, selain menjelaskan tindakan yang akan terjadi di masa depan, kedua kata kerja ini
dalam Perjanjian Baru lebih sering digunakan untuk memberi perintah. Berikut adalah contoh
penggunaan Future Active Indicative dan Future Middle Indicative dalam Perjanjian Baru.
1. (Imperatival atau bentuk perintah)
ἀγαπήσεις κύριον τὸν θεόν σου (Matt. 22:37)
You shall love the Lord your God.
81
5. ἀποστελεῖ ὁ Υἱὸς τοῦ ἀνθρώπου τοὺς ἀγγέλους αὐτοῦ, καὶ συλλέξουσιν (they shall
gather up) ἐκ τῆς βασιλείας αὐτοῦ πάντα τὰ σκάνδαλα (stumbling blocks)
6. αὐτὸς γὰρ σώσει τὸν λαὸν αὐτοῦ ἀπὸ τῶν ἁμαρτιῶν αὐτῶν
7. τότε γνώσονται ὅτι αὐτός ἐστιν ὁ κύριος
8. ἐκεῖνος ἐμὲ δοξάσει, ὅτι ἐκ τοῦ ἐμοῦ λήμψεται καὶ ἀναγγελεῖ (he will proclaim)
ὑμῖν
9. ἡ φωνὴ τοῦ προφήτου ἑτοίμασει ὁδὸν ἐν ταῖς καρδίαις ἀνθρώπων
10.ἐσόμεθα σὺν αὐτῷ ἐν τῇ βασιλείᾳ αὐτοῦ
82
BAB XIII
FIRST AORIST ACTIVE AND MIDDLE INDICATIVE
KOSAKATA XIII
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
83
BENTUK
ἐ + λυ + σα + μεν → ἐλύσαμεν
84
himself/herself/itself
TRIVIA
Kata aorist berasal dari kata Yunani αόριστος yang berarti undefined atau undetermined. Inilah
yang membedakan tense imperfect dan aorist. Walaupun keduanya digunakan dalam konteks
past, imperfect menunjukkan aspek durative sedangkan aorist undefined.
FUNGSI
Aorist adalah bentuk yang mengacu pada suatu situasi tanpa menunjukkan kelanjutan dari
tindakan tersebut (undefined) di masa lampau. Bahasa Yunani mempunyai dua dasar pola yang
membentuk aorist tense (first and second aorist). Kedua bentuk tersebut dapat dibedakan seperti
pada perbedaan irregular verb dengan regular verb dalam bahasa Inggris. Pada dasarnya, regular
verb akan menambahkan “-ed” pada akhiran suatu kata.
Bab ini membahas first aorist yang dimana bentuk ini setara dengan regular verb yang
dimiliki bahasa inggris. Bentuk ini dapat dikenali dengan tense formative yang terkandung dalam
formula katanya (σα). Berikut adalah sintaksis dasar serta contoh penggunaan first aorist active
indicative dan first aorist middle indicative:
Sintaksis Dasar:
1. CONSTATIVE - ὑπὸ ᾿Ιουδαίων πεντάκις τεσσεράκοντα παρὰ μίαν ἔλαβον
(2 Cor. 11:24)
By the Jews five times I received forty stripes minus one
2. Δαυὶδ ἐβασίλευσεν ἐν Χεβρὼν ἐπὶ τὸν οἶκον Ἰούδα, ἑπτὰ ἔτη (years) καὶ ἓξ μῆνας
(months). (2 Sam. 2:11)
David reigned in Hebron over the house of Judah for seven years and six months.
85
3. τί ἡ γραφὴ λέγει; Ἐπίστευσεν δὲ Ἀβραὰμ τῷ θεῷ. (Rome 4:3)
What does Scripture say? “Now Abraham believed in God.”
86
BAB XIV
SECOND AORIST ACTIVE AND MIDDLE INDICATIVE
KOSAKATA XIV
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
87
BENTUK
88
3S ἐγεν ε το He/she/it became
ἐγένετο himself/herself/itself
FUNGSI
Jika First Aorist setara dengan regular verb pada Bahasa Inggris, maka Second Aorist ini setara
dengan bentuk irregular verb. Tidak terdapat perbedaan makna antara First dan Second Aorist.
Second Aorist menggunakan akar kata (stem) verb yang belum dimodifikasi sebagai Aorist tense
stem -nya, yang dipastikan berbeda dengan stem bentuk present tense. Perbedaan tersebut
seringkali terdapat pada vowel (huruf vokal) atau terkadang pada huruf konsonannya. Bentuk
Second Aorist hampir mirip dengan bentuk Imperfect dimana perbedaannya hanya terdapat pada
stem yang digunakan. Berikut adalah sintaksis dasar serta contoh penggunaan second aorist
active indicative dan second aorist middle indicative:
Sintaksis Dasar:
1. GNOMIC (timeless truth) - ἐξηράνθη ὁ χόρτος, καὶ τὸ ἄνθος αὐτοῦ ἐξέπεσεν
(1 Pet. 1:24)
The grass withers and the flower of it falls
2. PROLEPTIC (action occur in the future) - οὓς δὲ ἐδικαίωσε, τούτους καὶ ἐδόξασε
(Rom. 8:30)
Those whom he justified he also glorified
2. ἐκ τοῦ πληρώματος αὐτοῦ ἡμεῖς πάντες ἐλάβομεν καὶa χάριν ἀντὶ χάριτος. (John
1:16)
From his fullness we all received grace in place of grace.
89
Second Aorist Middle Indicative:
1. λέγω ὑμῖν ὅτι οὐδὲ Σολομὼν ἐν πάσῃ τῇ δόξῃ αὐτοῦ περιεβάλετο ὡς ἓν
τούτων. (Matt. 6:29)
I say to you that not even Solomon in all his glory was clothed as one of these.
2. ἐξείλατο αὐτὸν ἐκ πασῶν τῶν θλίψεων αὐτοῦ καὶ ἔδωκεν (he gave) αὐτῷ χάριν
καὶ σοφίαν ἐναντίον Φαραὼ βασιλέως Αἰγύπτου. (Acts 7:10)
[ἐξείλατο ▸ ἐξαιρέω]
He rescued him from all his troubles and gave him grace and wisdom before Pharaoh,
king of Egypt.
90
BAB XV
AORIST AND FUTURE PASSIVE INDICATIVE
KOSAKATA XV
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
91
BENTUK
92
1P ἐγράφ η μεν γράφημεν We were written
93
2S ἀποσταλ ησ ε σαι ἀποσταλησῃ You will be sent
FUNGSI
Berikut adalah sintaksis dasar dan contoh penggunaan First Aorist Passive Indicative, Second
Aorist Passive Indicative, First Future Passive Indicative, dan Second Future Passive Indicative
dalam Perjanjian Baru.
Sintaksis dasar:
1. AGENCY (person responsible for the action) ἐβαπτίσθη ὑπὸ ᾿Ιωάννου εἰς τὸν
᾿Ιορδάνην (Mark 1:9)
was baptized in the Jordan by John
2. INSTRUMENTALITY (object used to carry the action) καὶ γὰρ ἐν ἑνὶ Πνεύματι ἡμεῖς
πάντες εἰς ἓν σῶμα ἐβαπτίσθημεν, (1 Cor. 12:13)
For indeed with one Spirit, we all were baptized into one body
3. DIVINE PASSIVE (God is the implied agent) μακάριοι οἱ πενθοῦντες, ὅτι αὐτοὶ
παρακληθήσονται (Matt. 5:4)
Blessed are the ones mourning, because they will be comforted.
Contoh penggunaan:
1. First Aorist Passive Indicative
μετὰ ἡμέρας ἓξ παραλαμβάνει ὁ Ἰησοῦς τὸν Πέτρον καὶ τὸν Ἰάκωβον καὶ τὸν
Ἰωάννην καὶ ἀναφέρει αὐτοὺς εἰς ὄρος ὑψηλὸν κατ᾿ ἰδίαν μόνους. καὶ
μετεμορφώθη ἔμπροσθεν αὐτῶν (Mark 9:2)
After six days Jesus took Peter and James and John and led them up a high mountain by
themselves alone; and he was transformed before them.
94
An angel of the Lord appeared to him in a dream.
LATIHAN SOAL XV
95
BAB XVI
NOUN THIRD DECLENSION
KOSAKATA XVI
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
96
BENTUK
Nominative -ες -α
Genitive -ων -ων
JAMAK
Dative -σι(ν) -σι(ν)
Accusative -ας -α
97
JUMLAH CASE ἔθνος, ους, τό βασιλεύς, έως, ὁ πόλις, εως, ἡ
(nation) (king) (city)
FUNGSI
Kata benda deklinasi ketiga terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan akhiran dari
masing-masing katanya, diakhiri huruf vokal atau konsonan. Sama seperti deklinasi satu dan dua,
harus memperhatikan case agar dapat mengetahui fungsi dari suatu kata benda dalam kalimat.
98
10.διὰ τοῦ θανάτου τοῦ υἱοῦ βλέπομεν τὴν ἀγάπην τοῦ πατρός.
99
BAB XVII
PRESENT AND FUTURE PARTICIPLES
KOSAKATA XVII
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
100
BENTUK
Sebelum mempelajari bentuk participle, alangkah baiknya kita mempelajari tiga participle
markers yang akan digunakan pada bab ini terlebih dahulu, karena setiap participle
menggunakan deklinasi case endings yang berbeda pula.
PARTICIPLE MARKERS
Voice Gender Participle Marker Declension Endings
Active M/N ντ 3
F ουσ 1
PresentOF
PARADIGM tense stem + Connecting
PRESENT ACTIVEvowel + ParticipleOF
PARTICIPLE λύω (ντ / ουσ) + Case
markers
endings
JUMLAH CASE MASKULIN FEMININ NEUTER
πιστευ + ο + ντ + ες → πιστεύοντες
Nominative λύ-ων λύ-ουσα λῦ-ον
Genitive λύ-οντ-ος λυ-ούση-ς λύ-οντ-ος
TUNGGAL
Dative λύ-οντ-ι λυ-ούσῃ λύ-οντ-ι
Accusative λύ-οντ-α λύ-ουσα-ν λῦ-ον
Nominative λύ-οντ-ες λύ-ουσα-ι λύ-οντ-α
Genitive λυ-όντ-ων λυ-ουσ-ῶν λυ-όντ-ων
JAMAK
Dative λύ-ου-σι(ν) λυ-ούσα-ις λ-ύου-σι(ν)
Accusative λύ-οντ-ας λυ-ούσα-ς λύ-οντ-α
101
KOMPOSISI PRESENT MIDDLE/PASSIVE PARTICIPLES
Present
PARADIGM OFtense stem + Connecting
PRESENT vowel + Participle
MIDDLE/PASSIVE markers +OF
PARTICIPLE Caseλύω
endings
102
Nominative λύ-σ-οντ-ες λύ-σ-ουσ-αι λύ-σ-οντ-α
Genitive λυ-σ-όντ-ων λυ-σ-ουσ-ῶν λυ-σ-όντ-ων
JAMAK
Dative λύ-σ-ου-σι(ν) λυ-σ-ούσ-αις λύ-σ-ου-σι(ν)
Accusative λύ-σ-οντ-ας λυ-σ-ούσ-ας λύ-σ-οντ-α
Stem + Form marker θησ + (Connecting vowel + Participle markers) + Case endings
103
PARADIGM OF FUTURE PASSIVE PARTICIPLE OF λύω
JUMLAH CASE MASKULIN FEMININ NEUTER
Nominative λυ-θησ-όμεν-ος λυ-θησ-ομέν-η λυ-θησ-όμεν-ον
Genitive λυ-θησ-ομέν-ου λυ-θησ-ομέν-ης λυ-θησ-ομέν-ου
TUNGGAL
Dative λυ-θησ-ομέν-ῳ λυ-θησ-ομέν-ῃ λυ-θησ-ομέν-ῳ
Accusative λυ-θησ-όμεν-ον λυ-θησ-ομέν-ην λυ-θησ-όμεν-ον
Nominative λυ-θησ-όμεν-οι λυ-θησ-όμεν-αι λυ-θησ-όμεν-α
Genitive λυ-θησ-ομέν-ων λυ-θησ-ομέν-ων λυ-θησ-ομέν-ων
JAMAK
Dative λυ-θησ-ομέν-οις λυ-θησ-ομέν-αις λυ-θησ-ομέν-οις
Accusative λυ-θησ-ομέν-ους λυ-θησ-ομέν-ας λυ-θησ-όμεν-α
FUNGSI
Participle adalah kata sifat verbal, dimana memiliki ciri-ciri dari sebuah kata kerja dan juga kata
sifat. Sehingga kegunaan Participle terbagi ke dalam dua fungsi:
1. Adverbial, sebagai kata kerja secara langsung yang mempunyai Tense (present, aorist,
perfect) dan Voice (active, middle, passive).
2. Adjectival, sebagai kata sifat yang mempunyai bentuk modifikasi berbeda-beda sesuai
dengan case, number, dan gender.
Untuk dapat memahami makna dari tiap jenis Participle, kita harus mengenali aspek yang
dimiliki masing-masing Participle dan juga tense stem yang membentuk kata kerja-nya.
Present Participle menunjukkan sebuah tindakan atau pekerjaan yang sedang terjadi bersamaan
dengan waktu pada kata kerja utama. Present Participle terkadang digunakan bersama εἰμί form.
Present Participle terbagi ke dalam dua Voice, yaitu Active dan Middle/Passive.
104
A. Contoh penggunaan Present Active Participle:
1. ἦλθεν ὁ Ἰησοῦς εἰς τὴν Γαλιλαίαν κηρύσσων τὸ εὐαγγέλιον τοῦ θεοῦ. (Mark 1:14)
Jesus came into Galilee, preaching the good news from God.
2. Σάρρα ὑπήκουσεν τῷ Ἀβραὰμ κύριον αὐτὸν καλοῦσα. (1 Pet. 3:6)
Sarah obeyed Abraham, calling him lord.
3. τὸ πνεῦμα τὸ ἅγιον κατὰ πόλιν διαμαρτύρεταί μοι λέγον ὅτι δεσμὰ καὶ
θλίψεις με μένουσιν. (Acts 20:23)
The Holy Spirit testifies to me in every city, saying that bonds and hardships await me.
Future Participle digunakan untuk menjelaskan apa yang telah “direncanakan, dimaksudkan,
atau diharapkan” di masa depan.
C. Contoh penggunaan Future Participle:
1. οὐ τὸ σῶμα τὸ γενησόμενον σπείρεις ἀλλὰ γυμνὸν κόκκον. (1 Cor. 15:37)
You do not sow the body which will be, but a bare seed.
2. τίς ὁ κακώσων ὑμᾶς ἐὰν τοῦ ἀγαθοῦ ζηλωταὶ γένησθε (you are); (1 Pet. 3:13)
Who [is] the one who will do evil to you if you are devoted to the good?
3. Μωϋσῆς μὲν πιστὸς ἐν ὅλῳ τῷ οἴκῳ αὐτοῦ ὡς θεράπων εἰς μαρτύριον τῶν
λαληθησομένων. (Heb. 3:5)
Moses indeed [was] faithful in all his house as a servant in order to testify of the things
that would be spoken [i.e., in the future].
Berikut adalah ciri dan contoh dua fungsi participle, yakni adjectival dan adverbial:
1. Adjectival
a. Memengaruhi atau menjelaskan kata benda atau kata ganti (pronoun)
b. Memiliki artikel dalam konstruksinya
105
c. Attributive
i. οἶδα ὅτι Μεσσίας ἔρχεται ὁ λεγόμενος Χριστός
I have known that Messiah comes, who called Christ
d. Substantive
i. ὁ πιστεύων εἰς ἐμὲ
The one who believes in me
2. Adverbial
a. Memengaruhi atau menjelaskan kata kerja utama
b. Pada umumnya tidak memiliki artikel
c. καὶ νηστεύσας ἡμέρας τεσσεράκοντα καὶ νύκτας τεσσεράκοντα
ὕστερον ἐπείνασε
And after having fasted forty days and nights, afterwards he was hungry.
d. καὶ ἦν κηρύσσων ἐν ταῖς συναγωγαῖς αὐτῶν
And he was preaching in their synagogue.
106
BENTUK εἰμί
107
LATIHAN SOAL XVII
1. οὐχὶ (not) ταῦτα ἔδει παθεῖν τὸν Χριστὸν καὶ εἰσελθεῖν εἰς τὴν δόξαν αὐτοῦ
2. ταῦτα εἰπον τοῖς εἰσερχομένοις εἰς τὴν πόλιν
3. παράκλητον ἔχομεν πρὸς τὸν πατέρα Ἰησοῦν Χριστὸν δίκαιον
4. τοῦτό ἐστιν τὸ πνεῦμα τὸ σῷζον ὑμᾶς καὶ καθαρίζον ὑμᾶς ἀπὸ τῶν ἁμαρτιῶν ὑμῶν
5. αἱ ἐκκλησίαι αἱ λυόμεναι ὑπὸ τοῦ πονηροῦ ἄρχοντος δοξάζονται ὑπὸ τοῦ
κυρίου
6. ἐν αὐτῷ ζωὴ ἦν, καὶ ἡ ζωὴ ἦν τὸ φῶς τῶν ἀνθρώπων
7. ὁ λέγων ὅτι ἔχει κοινωνίαν (fellowship) μετὰ τοῦ θεοῦ ἀλλὰ μένει ἐν τῷ σκότει
ἁμαρτίας ἐστὶν ψεύστης
8. ὁ θεὸς φῶς ἐστιν καὶ σκοτία ἐν αὐτῷ οὐκ ἔστιν οὐδεμία (not at all)
9. ἐν τοῖς ὀφθαλμοῖς αὐτοῦ ὁ ἀπόστολος εἶδεν τὰς χεῖρας τοῦ κυρίου μετὰ τὴν
ἀνάστασιν
10. ἀκούοντα δὲ τὰ ἔθνη (Gentiles) ἔχαιρον καὶ ἐδόξαζον τὸν λόγον τοῦ κυρίου
108
BAB XVIII
AORIST ACTIVE AND MIDDLE PARTICIPLES
KOSAKATA XVIII
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
109
BENTUK
110
Accusative λυ-σάμεν-ον λυ-σαμέν-ην λυ-σάμεν-ον
Nominative λυ-σάμεν-οι λυ-σάμεν-αι λυ-σαμέν-α
Genitive λυ-σαμέν-ων λυ-σαμέν-ων λυ-σαμέν-ων
JAMAK
Dative λυ-σαμέν-οις λυ-σαμέν-αις λυ-σάμεν-οις
Accusative λυ-σαμέν-ους λυ-σαμέν-ας λυ-σάμεν-α
111
PARADIGM OF SECOND AORIST MIDDLE PARTICIPLE OF γίνομαι
JUMLAH CASE MASKULIN FEMININ NEUTER
Nominative γεν-όμεν-ος γεν-ομέν-η γεν-όμεν-ον
Genitive γεν-ομέν-ου γεν-ομέν-ης γεν-ομέν-ου
TUNGGAL
Dative γεν-ομέν-ῳ γεν-ομέν-ῃ γεν-ομέν-ῳ
Accusative γεν-όμεν-ον γεν-ομέν-ην γεν-όμεν-ον
Nominative γεν-όμεν-οι γεν-όμεν-αι γεν-όμεν-α
Genitive γεν-ομέν-ων γεν-ομέν-ων γεν-ομέν-ων
JAMAK
Dative γεν-ομέν-οις γεν-ομέν-αις γεν-ομέν-οις
Accusative γεν-ομέν-ους γεν-ομέν-ας γεν-όμεν-α
FUNGSI
Menunjukkan kegiatan tidak terdefinisi (undefined) yang terjadi sebelum (prior) kata kerja
utama. Namun perlu diingat bahwa ini hanyalah general rule. Diperlukan analisis yang lebih
lanjut dalam menentukan sintaksis yang sesuai. Berikut adalah contoh penggunaan First Aorist
Active Participle, First Aorist Middle Participle, Second Aorist Active Participle, dan Second
Aorist Middle Participle dalam Perjanjian Baru.
1. First Aorist Active Participle
οὖν ἀκούσαντες τῶν λόγων τούτων ἔλεγον, Οὗτός ἐστιν ἀληθῶς ὁ προφήτης.
(John 7:40)
Therefore having heard these words, they said, “This one truly is the Prophet!”
112
*ἰδών ▸ ὁράω
113
BAB XIX
AORIST PASSIVE PARTICIPLES
KOSAKATA XIX
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
114
BENTUK
Unaugmented second aorist tense stem + Connecting vowel + Participle morpheme (ντ) +
PARADIGM OF SECOND AORIST Case PASSIVE PARTICIPLE
endings
115
Genitive γρα-φέντ-ος γραφείσης γραφέντος
Dative γρα-φέντ-ι γραφείσῃ γραφέντι
Accusative γρα-φέντ-α γραφεῖσαν γραφέν
Nominative γραφέντες γραφεῖσαι γραφέντα
Genitive γραφέντων γραφεισῶν γραφέντων
JAMAK
Dative γραφεῖσι(ν) γραφείσαις γραφεῖσι(ν)
Accusative γραφέντας γραφείσας γραφέντα
FUNGSI
Seperti yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, secara urutan, kegiatan yang dilakukan dalam
aorist participle terjadi sebelum tindakan atau kegiatan kata kerja yang utama. Namun pada bab
ini nuansa kata yang ditampilkan adalah dalam konteks pasif. Kata kerja aorist passive participle
menggunakan form marker yang sama seperti yang juga digunakan dalam aorist passive
indicative. Namun terdapat sedikit perbedaan pada huruf eta yang dipersingkat menjadi epsilon.
Jadi, kombinasi standarnya adalah θεντ, untuk maskulin & neuter. Dan θεισ, untuk feminin.
Berikut adalah contoh kalimat aorist passive participles:
1. Ἀπολυθέντες δὲ ἦλθον πρὸς τοὺς ἰδίους καὶ ἀπήγγειλαν ὅσα πρὸς αὐτοὺς οἱ
116
LATIHAN SOAL XIX
1. περὶ δὲ τῶν χρόνων καὶ τῶν καιρῶν, ἀδελφοί, οὐ χρείαν ἔχετε ὑμῖν
γράφεσθαι (to be written)
2. εἰσελθόντων τῶν μαθητῶν εἰς τὸ πλοῖον, ὁ κύριος ἀπῆλθεν εἰς τὸ ὄρος (the
mountain)
3. πορευθέντες οὖν μαθητεύσατε (make disciples) πάντα (all) τὰ ἔθνη,
βαπτίζοντες αὐτοὺς εἰς τὸ ὄνομα τοῦ πατρὸς καὶ τοῦ υἱοῦ καὶ τοῦ ἁγίου
πνεύματος
4. ἀποκριθεὶς δὲ ὁ Πέτρος εἶπεν τῷ Ἰησοῦ, Κὺριε, καλόν ἐστιν ἡμᾶς ὧδε εἶναι
5. Ἀμὴν ἀμὴν λέγω ὑμῖν ὅτι ὁ τὸν λόγον μου ἀκούων καὶ πιστεύων τῷ
πέμψαντί με ἔχει ζωὴν αἰώνιον καὶ εἰς κρίσιν οὐκ ἔρχεται
6. ἐλθόντος τοῦ ἁγίου πνεύματος ἐπʼ αὐτοὺς ἔλαβον δύναμιν
7. μακάριοι οἱ πτωχοὶ τῷ πνεύματι, ὅτι αὐτῶν ἐστιν ἡ βασιλεία τῶν οὐρανῶν
8. καὶ ἐλθόντων πρὸς τὸν ὄχλον προσῆλθεν (came to) αὐτῷ ἄνθρωπος
9. μακάριός ἐστιν ὁ ἰδὼν τὴν σωτηρίαν τοῦ θεοῦ ἐν τῷ μέσῳ τῷ λαῷ αὐτοῦ
10.καὶ εἰσῆλθεν πάλιν εἰς τὴν συναγωγήν
117
BAB XX
PERFECT TENSES
KOSAKATA XX
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
118
BENTUK
119
1P λελυ μεθα λελύμεθα We have been loosed
FUNGSI
Perfect tense yang terdapat dalam bahasa Yunani memiliki perbedaan dari perfect tense yang ada
dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Yunani, perfect menjelaskan suatu tindakan yang
diselesaikan (completed action) yang dampak atau efeknya dirasakan pada saat ini (present).
Contohnya, saat Alkitab berkata “It is written,” artinya tulisan tersebut telah ditulis pada masa
yang lampau, namun tulisan tersebut juga berlaku dalam masa kini.
Perlu diingat, perbedaan penting yang membedakan tense ini dengan yang lainnya
adalah pengulangan atau penggandaan pada huruf awalnya. Berikut adalah contoh penggunaan
tense ini dalam konteks kalimat:
120
2. Luke 24:29, Μεῖνον (Remain!) μεθ᾿ ἡμῶν, ὅτι πρὸς ἑσπέραν ἐστὶν καὶ κέκλικεν ἤδη ἡ ἡμέρα.
Remain with us, because it is already evening, and the day is already far spent.
3. Mark 5:34, ὁ δὲ εἶπεν αὐτῇ, Θυγάτηρ, ἡ πίστις σου σέσωκέν σε.
But he said to her, “Daughter, your faith has healed you.”
LATIHAN SOAL XX
121
8. ὁ δὲ ἀποκριθεὶς εἰπεν, Γέγραπται, οὐκ ἐπ’ ἄρτῳ μόνῳ ζήσεται (shall live) ὁ
ἄνθρωπος, ἀλλ’ ἐπὶ παντὶ (every) ῥήματι ἐκπορευομένῳ διὰ στόματος θεοῦ
9. ταῦτα εἶπεν ὁ Ἰησοῦς πρὸς τοὺς πεπιστευκότας εἰς αὐτόν
10.οἱ ἐξεληλυθότες ἐκ τοῦ σκότους εἰς τὸ φῶς ἔγνωκαν ὅτι ὁ θεός ἐστιν ἀγάπη
122
BAB XXI
SUBJUNCTIVE MOOD
KOSAKATA XXI
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
εἰ If G1487 Conjunction
(indicative)
123
BENTUK
1S λύωμαι λύομαι
2S λύῃ λύῃ
3S λύητα λύεται
1P λυώμεθα λυόμεθα
2P λύησθε λύεσθε
3P λύωνται λύονται
124
KOMPOSISI AORIST (UNDEFINED) SUBJUNCTIVE
PARADIGM OFaorist
Unaugmented 1STtense
ANDstem
2ND AORIST
+ (Tense ACTIVE
formative SUBJUNCTIVE
+) Lengthened connecting vowel
(ω/η)
SUBJUNCTIVE INDICATIVE
+ Primary personal endings
PERSON &
NUMBER 1ST AORIST 2ND AORIST 1ST AORIST OF 2ND AORIST OF
λύωaorist: λυ
OFfirst OF+λαμβάνω
σ + ω + μεν → λύσωμεν
λύω λαμβάνω
1S λύσω λάβω ἔλυσα ἔλαβον
2S λύσῃς λάβῃς ἔλυσας ἔλαβες
3S λύσῃ λάβῃ ἔλυσε(ν) ἔλαβε(ν)
1P λύσωμεν λάβωμεν ἐλύσαμεν ἐλάβομεν
2P λύσητε λάβητε ἐλύσατε ἐλάβετε
3P λύσωσι(ν) λάβωσι(ν) ἔλυσαν ἔλαβον
125
PARADIGM OF 1ST AND 2ND AORIST PASSIVE SUBJUNCTIVE
SUBJUNCTIVE INDICATIVE
PERSON &
NUMBER 1ST AORIST 2ND AORIST OF 1ST AORIST OF 2ND AORIST OF
OF λύω γράφω λύω γράφω
1S λυθῶ γραφῶ ἐλύθην ἐγράφην
2S λυθῇς γραφῇς ἐλύθης ἐγράφης
3S λυθῇ γραφῇ ἐλύθη ἐγράφη
1P λυθῶμεν γραφῶμεν ἐλύθημεν ἐγράφημεν
2P λυθῆτε γραφῆτε ἐλύθητε ἐγράφητε
3P λυθῶσι(ν) γραφῶσι(ν) ἐλύθησαν ἐγράφησαν
1S ὦ I may be
2S ᾖς You may be
3S ᾖ He/she/it may be
1P ὦμεν We may be
FUNGSI
Berbeda dengan Indicative mood yang menyatakan kejadian berdasarkan fakta dan realitas,
Subjunctive mood secara garis besar menyatakan suatu kejadian berdasarkan kemungkinan dan
probabilitas. Konsep yang sejatinya hanya ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Berikut
adalah sintaksis dasar dan contoh kalimat subjunctive dalam Perjanjian Baru.
Sintaksis dasar:
1. Ἵνα + Subjunctive (indicate purpose)
ἀπεκρίθη ὁ Ἰησοῦς καὶ εἶπεν αὐτοῖς, Τοῦτό ἐστιν τὸ ἔργον τοῦ θεοῦ, ἵνα
126
πιστεύητε εἰς ὃν ἀπέστειλεν ἐκεῖνος (John 6:29)
Jesus answered and said to them, “This is the work of God, that you should believe in the
one whom he sent.
3. Hortatory (exhortation)
ἐκβάλω τὸ κάρφος ἀπό τοῦ ὀφθαλμοῦ σου (Mat. 7:4)
Let me take the speck out of your eye
Contoh penggunaan:
1. πάντα ὅσα ἂν αἰτήσητε ἐν τῇ προσευχῇ πιστεύοντες λήμψεσθε. (Matt. 21:22)
Whatever you ask in prayer you will receive if you believe.
2. εἰ νεκροὶ οὐκ ἐγείρονται, Φάγωμεν καὶ πίωμεν, αὔριον γὰρ (1 Cor. 15:32)
If the dead do not rise, then let us eat and drink, for tomorrow we will die.
3. ἀπεκρίθη ὁ Ἰησοῦς καὶ εἶπεν αὐτοῖς, Τοῦτό ἐστιν τὸ ἔργον τοῦ θεοῦ, ἵνα
πιστεύητε εἰς ὃν ἀπέστειλεν ἐκεῖνος (John 6:29)
Jesus answered and said to them, “This is the work of God, that you should believe in the
one whom he sent.
127
5. καὶ ἐὰν πορευθῶ καὶ ἑτοιμάσω τόπον ὑμῖν, πάλιν ἔρχομαι καὶ παραλήμψομαι
ὑμᾶς πρὸς ἑμαυτόν (myself), ἵνα ὅπου εἰμὶ ἐγὼ καὶ ὑμεῖς ἦτε
6. καὶ αὕτη ἐστὶν ἡ ἐντολὴ αὐτοῦ, ἵνα πιστεύωμεν τῷ ὀνόματι τοῦ υἱοῦ αὐτοῦ Ἰησοῦ
Χριστοῦ
7. ταῦτα ἔγραψα ὑμῖν ἵνα εἰδῆτε ὅτι ζωὴν ἔχετε αἰώνιον, τοῖς πιστεύουσιν εἰς τὸ
ὄνομα τοῦ υἱοῦ τοῦ θεοῦ
8. διὸ καὶ Ἰησοῦς, ἵνα ἁγιάσῃ διὰ τοῦ ἰδίου αἵματος τὸν λαόν, ἔξω τῆς πύλης (gate)
ἔπαθεν
9. τέλος γὰρ νόμου Χριστὸς εἰς δικαιοσύνην παντὶ τῷ πιστεύοντι
10.καὶ αὕτη ἐστὶν ἡ μαρτυρία, ὅτι ζωὴν αἰώνιον ἔδωκεν (he gave) ἡμῖν ὁ θεός, καὶ
αὕτη ἡ ζωὴ ἐν τῷ υἱῳ αὐτοῦ ἐστιν
128
BAB XXII
IMPERATIVE MOOD
KOSAKATA XXII
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
129
BENTUK
TRIVIA
Terdapat bentuk variasi lain dari model imperative yang biasa dikenal sebagai contract verbs.
Dengan contract verbs, huruf vokal dari suatu kata akan berkontraksi dengan connecting vowel.
130
Seperti kata ποιέω akan menjadi ποιείτω dalam bentuk 3rd sg. pres. act. impv. (bukan menjadi
ποιεέτω). Dalam aorist, saat form marker ada dalam suatu kata, huruf vokal stem akan
diperpanjang. Berikut adalah paradigma present active imperative contracts:
2S ἴσθι Be!
131
2P ἔστε Be!
FUNGSI
Secara definisi, imperative yang terdapat dalam bahasa Yunani sama seperti yang dimiliki oleh
bahasa Inggris, yaitu suatu kata perintah. Namun terdapat perbedaan antara keduanya yaitu
dalam bahasa Yunani, imperative juga digunakan dalam perspektif orang kedua dan orang ketiga.
Dan imperative dalam konteks bahasa Yunani tidak mengindikasikan waktunya melainkan aspek
atau kind of action. Berikut adalah sintaksis dan serta contoh kalimat imperative:
Sintaksis dasar:
1. Simple Command
a. ἀκολούθει μοι (Mark 2:14)
Follow me!
3. Prohibition
a. μὴ μεριμνᾶτε τῇ ψυχῇ ὑμῶν (Mat. 6:25)
Do not worry (about) your life
*Present imperative (negative) will indicate stop worrying.
Contoh kalimat:
132
1. Mark 2:11, ὕπαγε εἰς τὸν οἶκόν σου. [2nd sg. pres. act. Impv.]
Go to your house.
2. Mark 1:15, πιστεύετε ἐν τῷ εὐαγγελίῳ. [2nd pl. pres. act. Impv.]
Believe in the gospel.
Bentuk Aorist yang dimiliki kalimat Imperative adalah Second Aorist, dan memiliki pola yang
sama dengan bentuk Second Aorist yang pernah kita pelajari. Bentuk ini akan menggunakan
endings yang sama dengan Present Imperative, hanya saja menggunakan stem aorist.
Seluruh bentuk Imperative mengacu pada masa depan, karena sebuah perintah pada
dasarnya menunjuk pada masa yang akan datang setelah perintah itu dibuat. Perbedaannya dapat
kita lihat dari bentuk present dan aorist, dimana Aorist Imperative menunjukkan perintah yang
sangat penting tanpa memandang keberlanjutan atau frekuensi dari perintah tersebut. Sedangkan
Present Imperative merujuk pada sebuah perintah untuk terus melakukan sebuah tindakan atau
menjalankan perintah itu berulang kali. Aorist Imperative juga mengindikasikan bahwa sebuah
perintah harus dilaksanakan atau diselesaikan, sedangkan Present Imperative menjelaskan
‘bagaimana’ atau ‘kapan’ sebuah perintah harus dilakukan.
Satu hal penting lain yang membedakan bentuk Present dan Aorist Imperative adalah
Present menyiratkan sebuah peraturan moral yang dapat diaplikasikan dalam banyak situasi,
sedangkan Aorist menyiratkan perintah khusus yang harus dilakukan hanya dalam situasi
tertentu. Contoh perbandingan bentuk Present dan Aorist Imperative:
τὸν ἄρτον ἡμῶν τὸν ἐπιούσιον δὸ" ἡμῖν σήμερον. Matt. 6:11
τὸν ἄρτον ἡμῶν τὸν ἐπιούσιον δίδου ἡμῖν καθ᾿ ἡμέραν. Luke 11:3
Pada contoh di atas, bentuk Aorist dalam Matius menekankan pada tindakan sederhana: “give
[today].” Sedangkan bentuk Present dalam Lukas menunjuk pada durasi untuk dilakukan terus
menerus: “keep on giving [each day].”
133
LATIHAN SOAL XXII
134
BAB XXIII
INFINITIVE
KOSAKATA XXIII
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
135
BENTUK
TRIVIA
Infinitive juga dapat memiliki bentuk contract verbs, namun hanya dalam Present Infinitive.
Bentuk contract pada bab ini sama dengan yang terjadi pada indicative mood, khususnya pada
kalimat Infinitive yang memiliki ending -ειν akan berkontraksi (melebur) dengan huruf vokal.
Tabel berikut ini adalah contoh present infinitive contract.
136
πληρόω πληροῦν πληροῦσθαι
ἀγαπάω ἀγαπᾶν ἀγαπᾶσθαι
FUNGSI
Infinitive adalah bentuk kata kerja yang tidak dibatasi oleh person atau number. Oleh karena itu,
infinitive merupakan verbal noun, dimana memiliki sifat kata benda dan juga sifat kata kerja,
namun tetap menunjukkan perbedaan pada akhiran (endings), seperti present, aorist, atau perfect
tense, dan juga perbedaan voice, yaitu active, middle, atau passive. Infinitive tidak termasuk
dalam Indicative Mood, sehingga bentuk ini tidak akan menunjukkan perbedaan waktu
melainkan hanya perbedaan aspek.
Biasanya dalam bahasa Inggris, Infinitive menambahkan preposisi “to” sebelum kata kerjanya.
Namun terkadang akhiran -ing digunakan jika tidak menggunakan “to”. Perbedaan yang dimiliki
bentuk Infinitive bukanlah pada waktu namun lebih kepada jenis pekerjaannya. Berikut adalah
sintaksis dasar, aspek, serta contoh kalimat infinitive.
Sintaksis dasar:
1. Purpose
a. καὶ ἤλθομεν προσκυνῆσαι αὐτῷ.
And we came to worship Him.
2. Result
a. ἔπλησαν ἀμφότερα τὰ πλοῖα, ὥστε βυθίζεσθαι αὐτά.
(the waves) filled both boats, so that they begin to sink
Aspek:
1. Imperfective
a. Οὐδεὶς δύνμὴ φοβηθῇς παραλαβεῖν Μαριὰμ τὴν γυναῖκά σουαται δυσὶ
κυρίοις δουλεύειν
No one is able to serve two masters.
*Indicates a continuous action
2. Perfective
a. μὴ φοβηθῇς παραλαβεῖν Μαριὰμ τὴν γυναῖκά σου
Do not be afraid to take Mary as your wife.
Indicates undefined action
137
1. οὐκ ἔστιν καλὸν λαβεῖν τὸν ἄρτον τῶν τέκνων καὶ τοῖς κυναρίοις βαλεῖν.
(Mark 7:27)
It is not good to take the children’s bread and throw it to the dogs.
2. γνώσονται ὅτι ἐγώ εἰμι κύριος ὁ θεὸς αὐτῶν ὁ ἐξαγαγὼν αὐτοὺς ἐκ γῆς
Αἰγύπτου ἐπικληθῆναι αὐτοῖς καὶ θεὸς εἶναι αὐτῶν. (Exod. 29:46)
They will know that I am the Lord their God who brought them out of the land of Egypt to
be invoked by them and to be their God.
BENTUK εἰμί
Bentuk εἰμί dari Present Active Infinitive adalah εἶναι. Sedangkan bentuk εἰμί dari Future Middle
Infinitive adalah ἔσεσθαι yang hanya sedikit ditemukan dalam Alkitab (4 dalam Perjanjian Baru
dan 6 dalam Perjanjian Lama).
1. Ὅτι αὕτη ἐστὶν ἡ ἀγγελία ἥν ἠκούσατε ἀπ’ ἀρχῆς, ἵνα ἀγαπῶμεν ἀλλήλους,
2. οὐ καθὼς Κάϊν (Cain) ἐκ τοῦ πονηροῦ ἦν καὶ ἔσφαξεν τὸν ἀδελφὸν αὐτοῦ· καὶ
χάριν τίνος ἔσφαξεν αὐτόν; ὅτι τὰ ἔργα αὐτοῦ πονηρὰ ἦν τὰ δὲ τοῦ
ἀδελφοῦ αὐτοῦ δίκαια.
3. καὶ μὴ θαυμάζετε, ἀδελφοί, εἰ μισεῖ ὑμᾶς ὁ κόσμος.
4. 1ἡμεῖς οἴδαμεν ὅτι μεταβεβήκαμεν (have departed) ἐκ τοῦ θανάτου εἰς τὴν
ζωήν, ὅτι ἀγαπῶμεν τοὺς ἀδελφούς· ὁ μὴ ἀγαπῶν μένει ἐν τῷ θανάτῳ.
5. πᾶς ὁ μισῶν τὸν ἀδελφὸν αὐτοῦ ἀνθρωποκτόνος ἐστίν, καὶ οἴδατε ὅτι πᾶς
ἀνθρωποκτόνος (man-killer) οὐκ ἔχει ζωὴν αἰώνιον ἐν αὐτῷ μένουσαν.
6. ἐν τούτῳ ἐγνώκαμεν τὴν ἀγάπην, ὅτι ἐκεῖνος ὑπὲρ ἡμῶν τὴν ψυχὴν αὐτοῦ
ἔθηκεν· καὶ ἡμεῖς ὀφείλομεν ὑπὲρ τῶν ἀδελφῶν τὰς ψυχὰς θεῖναι (to lay
down).
7. ὅς δ’ ἂν ἔχῃ τὸν βιἔν τοῦ κόσμου καὶ θεωρῇ (view) τὸν ἀδελφὸν αὐτοῦ
χρείαν ἔχοντα καὶ κλείσῃ (close) τὰ σπλάγχνα αὐτοῦ ἀπ’ αὐτου, πῶς ἡ
ἀγάπη τοῦ θεοῦ μένει ἐν αὐτῷ;
8. Τεκνία, μὴ ἀγαπῶμεν λόγῳ μηδὲ τῇ γλώσσῃ ἀλλὰ ἐν ἔργῳ καὶ ἀληθείᾳ.
138
BAB XXIV
μι VERBS
KOSAKATA XXIV
KATA TERJEMAHAN S. NUMBER JENIS
139
BENTUK
FUNGSI
Hingga kini, penggunaan akhiran kata kerja Yunani pada dasarnya selalu sama. Memang,
terkadang karena adanya pengaruh perubahan konsonan, bentuk akhiran dapat terlihat berbeda.
Akan tetapi, sebagian besar selalu memiliki bentuk akhiran yang sama. Dalam active case, orang
pertama tunggal selalu diakhiri dengan omega (ω), dan sebagian besar tenses menggunakan
vokal penghubung atau tense formatives yang berakhir dengan huruf vokal. Semua bentuk yang
telah kita pelajari selama ini masuk ke dalam konjugasi tematik (thematic conjugation) karena
penggunaan vokal penghubung (connecting vowel). Pada bab ini, kita akan mempelajari bentuk
akhiran kata kerja Yunani selain ω, yaitu μι. Secara sederhana, akhiran μι memiliki fungsi yang
sama dengan akhiran ω yang telah kita pelajari. Akan tetapi, akhiran μι tetap harus dipelajari
140
untuk memudahkan kita memahami bahwa ada bentuk yang berbeda pada akhiran kata kerja
Yunani.
Berikut lima konsep yang akan memudahkan kita untuk mengenal μι verbs:
1. μι verbs menggandakan (reduplicate) kata dasar atau stem untuk membentuk kata kerja
present, dan menambahkan iota (ι) pada konsonan yang telah digandakan.
Contoh: δο (kata dasar) → διδο (reduplicate) → διδω → δίδωμι (μι verbs)
Catatan: penambahan iota hanya berlaku pada kata kerja present dan imperfect saja. Pada
kata kerja lain seperti future, kita harus mengidentifikasi kata dasar atau stem terlebih
dahulu dan menggunakan salah satu fungsi dari konsep keempat (memperpanjang huruf
vokal kata dasar)
Contoh: δο → δω + σ + ω → δώσω
Pada kata kerja lain seperti perfect yang perlu kita lakukan adalah menambahkan epsilon
(ε) pada konsonan yang telah digandakan.
Contoh: δο → δεδο → δέδωκα
Penggunaan vokal penghubung ada pada kata kerja imperfect singular dan future.
3. Pada kata kerja present active indicative, terdapat tiga perbedaan bentuk akhiran μι verbs
dan ω verbs. Bandingkan kedua kolom dari kata kerja present active indicative.
PERSON & μι VERBS P.E ω VERBS P.E
NUMBER (ATHEMATIC (THEMATIC
CONJUGATION) CONJUGATION)
1S δίδωμι μι λύω -
2S δίδως ς λύεις ς
3S δίδωσι(ν) σι(ν) λύει ι
1P δίδομεν μεν λύομεν μεν
2P δίδοτε τε λύετε τε
141
3P διδόασι(ν) ασι(ν) λύουσι(ν) υσι(ν)
Seperti yang kita dapat lihat, μι verbs menggunakan akhiran yang sama pada kata δίδως,
δίδομεν, dan δίδοτε. Ketiga kata lainnya memiliki perbedaan akhiran dari ω verbs,
yakni δίδωμι; δίδωσι(ν); διδόασι(ν). Ketiga kata ini harus dihafalkan.
4. Huruf vokal kata dasar atau stem pada μι verbs dapat memanjang (lengthen), memendek
(shorten), dan hilang (ablaut).
Contoh: δο → δω + σ + ω → δώσω (omicron → omega; memanjang)
5. Sebagian besar μι verbs menggunakan κα sebagai tense formative pada kata kerja aorist.
Ini disebut dengan kappa aorist. Perhatikan tabel berikut!
PERSON THEMATIC CONJUGATION
& μι VERBS
NUMBER AORIST PERFECT
142
4. οὐκ ἔγραψα ὑμῖν ὅτι οὐκ οἴδατε τὴν ἀλήθειαν ἀλλ᾽ ὅτι οἴδατε αὐτὴν καὶ ὅτι πᾶν
ψεῦδος ἐκ τῆς ἀληθείας οὐκ ἔστιν.
5. τίς ἐστιν ὁ ψεύστης εἰ μὴ ὁ ἀρνούμενος ὅτι Ἰησοῦς οὐκ ἔστιν ὁ χριστός;
οὗτός ἐστιν ὁ ἀντίχριστος, ὁ ἀρνούμενος τὸν πατέρα καὶ τὸν υἱόν.
6. πᾶς ὁ ἀρνούμενος τὸν υἱὸν οὐδὲ τὸν πατέρα ἔχει· ὁ ὁμολογῶν τὸν υἱὸν καὶ τὸν
πατέρα ἔχει.
7. Ὑμεῖς ὃ ἠκούσατε ἀπ᾽ ἀρχῆς ἐν ὑμῖν μενέτω. ἐὰν ἐν ὑμῖν μείνῃ ὃ ἀπ᾽ ἀρχῆς
ἠκούσατε, καὶ ὑμεῖς ἐν τῷ υἱῷ καὶ ἐν τῷ πατρὶ μενεῖτε.
8. καὶ αὕτη ἐστὶν ἡ ἐπαγγελία ἣν αὐτὸς ἐπηγγείλατο ἡμῖν, τὴν ζωὴν τὴν
αἰώνιον.
9. Ταῦτα ἔγραψα ὑμῖν περὶ τῶν πλανώντων ὑμᾶς.
10.καὶ ὑμεῖς, τὸ χρίσμα ὃ ἐλάβετε ἀπ᾽ αὐτοῦ μένει ἐν ὑμῖν, καὶ οὐ χρείαν ἔχετε ἵνα τίς
διδάσκῃ ὑμᾶς· ἀλλ᾽ ὡς τὸ αὐτοῦ χρίσμα διδάσκει ὑμᾶς περὶ πάντων καὶ ἀληθές
ἐστιν καὶ οὐκ ἔστιν ψεῦδος καὶ καθὼς ἐδίδαξεν ὑμᾶς, μένετε ἐν αὐτῷ.
143