Disusun Oleh :
Anggota Kelompok II :
2022
I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara atau metode pengolahan pemberian larutan gula terhadap
buah
2. Untuk mengetahui dampak atau akibat yang ditimbulkan dalam pemberian larutan
gula terhadap buah
V. DATA PENGAMATAN
Pengamatan Suhu ruang Suhu dingin
Warna Air sedikit keruh Air masih terlihat jernih
Rasa Asam Manis
Aroma Sedikit bau masam Khas manisan buah
Tekstur Volume cairan berkurang, Potongan buah keras dan
potongan buah sedikit layu masih segar
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum teknologi pengolahan kali ini dilakukan pengolahan manisan buah-
buahan. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui cara atau metode proses
pengolahan pemberian larutan gula terhadap buah dan mengetahui dampak atau akibat
yang ditimbulkan dalam pemberian larutan gula terhadap buah. Buah-buahan yang
digunakan dalam pembuatan manisan buah ini yaitu buah nanas, bengkuang, dan pepaya.
Buah yang digunakan adalah buah yang cukup matang, tetapi teksturnya masih keras.
Buah nanas dan buah pepaya merupakan buah yang mempunyai umur simpan yang
relatif pendek. Buah nanas dan buah pepaya termasuk ke dalam buah klimaterik sehingga
pengolahan buah-buahan ini dengan membuat manisan buah dapat memperpanjang umur
simpan buah. Sedangkan bengkuang termasuk ke dalam buah non klimaterik, tetapi buah
ini sangat cocok untuk dijadikan manisan karena tidak memiliki rasa yang cukup manis.
Selain itu, bengkuang juga memiliki tekstur yang cukup keras sehingga pengolahan
bengkuang dengan pembuatan manisan dapat membuat tekstur bengkuang menjadi lebih
lunak.
Praktikum kali ini dilakukan dengan memilih buah yang cukup matang tetapi
teksturnya masih keras. Kemudian buah dikupas dan dicuci dibawah air mengalir untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang ada. Buah dipotong sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang dikehendaki. Buah di rebus di dalam air mendidih selama 3-5 menit dan
ditiriskan. Tujuan perebusan buah ini adalah untuk mempertahankan buah dari kerusakan.
Kerusakan yang dialami umumnya disebabkan oleh enzim dan mikroorganisme, yang
dapat mempengaruhi warna, rasa, dan tentunya kesegaran dari produk pertanian tersebut.
Selanjutnya buah-buahan dimasukkan ke dalam botol jam, pertama potongan buah sampai
setengah botol jam, kemudian menyusul larutan gula 30% yang masih mendidih sampai
potongan buah terendam. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan
buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya
mikroorganisme (jamur dan kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga
digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta
menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. Dalam proses pembuatan manisan semi
basah, ada dua hal penting yang terjadi yaitu, proses perendaman dengan larutan osmotik
dan proses pengeringan. Kedua proses tersebut merupakan upaya dalam mengurangi kadar
air dalam bahan sebagai salah satu upaya pengawetan. Pada proses perendaman dengan
larutan osmotik, yang terjadi pengeluaran air dari bahan karena konsentrasi gula dalam
larutan osmotik. Prinsipnya yaitu osmosis, perpindahan zat dari konsentrasi rendah (air
pada buah salak) ke konsentrasi tinggi (larutan gula pekat). Bahan yang direndam dengan
larutan osmotik dalam konsentrasi yang tinggi akan mengalami kehilangan air dan
mengalami penambahan masa dari padatan dalam larutan osmotik yang masuk dalam
bahan.
Berdasarkan data hasil pengamatan, manisan yang disimpan di dalam suhu ruang
memiliki pengamatan warna air yang sedikit keruh, dengan rasa asam, aroma yang bau
masam, dengan cairan yang volumenya berkurang dan potongan buah yang sedikit layu.
Sedangkan manisan yang disimpan di dalam suhu dingin memiliki pengamatan warna air
masih terlihat jernih, dengan rasa manis, memiliki aroma khas manisan buah, dengan
potongan buah yang bertekstur buah keras dan masih segar. Hal ini menandakan bahwa
manisan lebih baik disimpan di dalam suhu dingin agar kesegaran buah masih terjaga.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum pembuatan manisan buah, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.
1. Manisan yang disimpan di dalam suhu ruang memiliki pengamatan warna air yang
sedikit keruh, dengan rasa asam, aroma yang bau masam, dengan cairan yang
volumenya berkurang dan potongan buah yang sedikit layu.
2. Manisan yang disimpan di dalam suhu dingin memiliki pengamatan warna air masih
terlihat jernih, dengan rasa manis, memiliki aroma khas manisan buah, dengan
potongan buah yang bertekstur buah keras dan masih segar.
3. Manisan buah yang sudah dibuat sebaiknya di simpan di dalam suhu dingin untuk
menjaga kesegaran buah.