Anda di halaman 1dari 3

NAMA: EKA AYU PRATIWI

KELAS : 2D

NIM : PO713201201165

Seorang perempuan berusia 35 tahun di rawat di rumah sakit karena distress pernafasan. Di diagnosis
pneumonia dan AIDS 2 hari yang lalu Data subjektif : di periksa oleh dokter 6 tahun yang lalu karena
nyeri di belakang sternum dan kesulitan menelan, di diagnosis kandidiasis esofagus ; pemeriksaan
antibodi HIV positif saat itu. Pasien menolak ART karena, "kami tidak mampu membelinya" menikah
dengan mantan pengguna narkoba IV, selama 15 sampai

kematiannya baru-baru ini akibat komplikasi AIDS. Memiliki dua anak, usia 8 dan 10 tahun dan tidak
pernah di lakukan pemeriksaan untuk infeksi HIV. Pasien sering mengalami kelelahan dan kandidiasis
oral dan vagina. Data obyektif : TB: 167 cm, BB 45 kg, suhu 38°c, saturasi O2 92% dengan pemberian O2
melalui Nadal kanula 3LPM. Hasil pemeriksaan laboratorium : CD4+sel T 185 sel/uL. Viral load 55,328
copies/uL, hematocrit 30%. Collaborative care: Trimethoprim/sulfamethoxazole, kombinasi
antiretroviral therapy: tenofovir, emtricitabine (truvada). Darunavir (prezista). Rotonavir emtricitabine
(truvada), darunavir (prezista), ritonavir (norvir).

1. Jelaskan mengapa pasien mengalami kandidiasis esophagus perlu dilakukan tes HIV?

Jawab :

Candidiasis atau kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Infeksi
jamur ini biasanya terjadi di kulit, mulut, dan organ intim. Jika tidak mendapatkan penanganan, infeksi
akibat jamur ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti usus, ginjal, jantung, dan otak.

Candidiasis dapat dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
lebih berisiko terkena infeksi ini. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan turunnya kekebalan tubuh
adalah diabetes, kanker, dan HIV/AIDS.

2. Mengapa trimethoprim/sulfamethoxazole di resepkan? Apa kandungannya dan efek samping yang


umum terjadi?

Jawab :

Sulfamethoxazole adalah obat antibiotik untuk mengobati berbagai penyakit akibat infeksi bakteri. Obat
ini umumnya dikombinasikan dengan obat antibiotik lain, yaitu trimethoprim.
Sulfamethoxazole bekerja dengan cara mengganggu proses pembentukan asam folat. Asam folat
merupakan salah satu zat yang diperlukan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Tanpa asam
folat, pertumbuhan bakteri akan terhambat.

Trimethoprim adalah obat antibiotik untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri, seperti infeksi
saluran kemih dan infeksi telinga tengah (otitis media).

Trimethoprim bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Untuk
meningkatkan efektivitasnya, trimethoprim biasanya dikombinasikan dengan sulfamethoxazole . Obat
ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus,

3. Apakah kriteria diagnostic AIDS pasien pada kasus tersebut?

Jawab :

Pneumonia

Kandidiasis esofagus

Pemeriksaan antibodi HIV positif

4. Apakah prioritas pendidikan kesehatan yang di perlukan setelah keluar dari RS?

Jawab :

Di berikan Edukasi dan promosi kesehatan mengenai bahaya HIV (human immunodeficiency virus

5. Apakah Intervensi keperawatan prioritas? Apa rencana yang perlu di buat untuk perawatan lanjutan
setelah pulang?

Jawab :

Konseling yang sebaiknya diberikan adalah:

a. Mengenai pencegahan penularan HIV di luar rumah tangga: tidak mendonorkan darah, tidak mencoba
mengkonsumsi narkoba, perilaku seks yang aman (bila memiliki partner seks)

b. Mengenai pengobatan seumur hidup jika HIV positif

c. Nutrisi dan gizi yang diberikan harus tinggi protein dan suplemen vitamin

6. Jika anak-anaknya di lakukan pemeriksaan dan takut hasilnya positif, bagaimana sikap perawat?

Jawab :
Memberikan motivasi dan perhatian.

Komunikasi efektif.

Anda mungkin juga menyukai