METODE STATISTIKA
12.2 Correlation
Properti Pearson's r
1. −1≤ r ≤+1
2. Untuk asosiasi yang positif, r > 0, untuk asosiasi negatif r < 0, jika tidak
ada hubungan r = 0
3. Semakin dekat r dengan 0 maka semakin lemah hubungan dan semakin
dekat ke +1 atau -1 semakin kuat hubungan (misalnya, r = −88 adalah
hubungan yang lebih kuat daripada r = + 60)
4. Korelasi bebas satuan; si x dan y variabel TIDAK perlu pada skala yang
sama (misalnya, dimungkinkan untuk menghitung korelasi antara tinggi
dalam sentimeter dan berat dalam pound)
5. Tidak masalah variabel mana yang diberi label sebagai x dan yang diberi
label sebagai y. Korelasi antara x dan y sama dengan korelasi
antara y dan x
y^=b0+b1x
12.3.1. Formulas
Regresi linier sederhana menggunakan data dari sampel untuk
membangun garis yang paling cocok. Tapi apa yang membuat garis
"paling cocok"? Metode yang paling umum untuk membangun garis
regresi, dan metode yang akan kita gunakan dalam kursus ini,
adalah metode kuadrat terkecil. Metode kuadrat terkecil menghitung nilai-
nilai intersep dan kemiringan yang membuat jumlah residu kuadrat sekecil
mungkin. Residu adalah perbedaan antara nilai aktual y dan nilai prediksi
y (yaitu, y− ^y ). Nilai prediksi y (" ^y ") kadang-kadang disebut sebagai "nilai
yang dipasang" dan dihitung sebagai ^y i=b0+b1xi.
Di bawah ini, kita akan melihat beberapa rumus yang terkait dengan
metode regresi linier sederhana ini. Dalam kursus ini, Anda akan
bertanggung jawab untuk menghitung nilai dan residu yang diprediksi
dengan tangan. Anda tidak akan bertanggung jawab untuk menghitung
intersep atau kemiringan dengan tangan.
Residu
Sisa
Ei = yi− ^y i
Lereng
sy
b1=r
sx
y-intersep
b0 = y −b1 x
y = rata-rata y
x = rata-rata x
b1 = kemiringan
12.3.2. Asumsi
Uji asumsi yaitu analisis maupun suatu pernyataan statistik yang harus
dipenuhi pada analisis regresi linear sederhana yang berbasis ordinary
leastvsquare (OLS). Uji asumsi tidak dilakukan pada semua regresi linear,
contohnya yaitu uji multikolinearitas tidak dapat digunakan pada analisis
regresi linear sederhana serta uji autokorelasi tidak perlu digunakan pada
data cross sectional. Terdapat 4 asumsi pada regresi linear, antara lain
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
b. Uji Autokorelasi
c. Uji Heteroskedastisitas
d. Uji Multikolinearitas
a. Menentukan hipotesis
c. Menentukan t hitung
d. Menentukan t table
KOEFISIEN DETERMINASI
No Usia Berat
. (x) Badan
(y)
1. 9 40
2 9 42
3. 9 39
4. 10 45
5. 10 44
6. 11 43
7. 11 47
8. 12 49
9. 12 50
10. 13 50
11. 13 52
12. 13 54
13. 13 53
14. 13 49
15. 13 60
Jawaban:
Jawaban:
Persamaan regresi:
Y’ = a + bX
Menentukan konstanta a dan koefisien b, sebagai
berikut:
Maka diperoleh:
Persamaan regrsi diperoleh:
Y’ = -1,3147 + 4,5413X
Dimana :
Hipotesis uji
Ho : b = 0
Ha : b ≠ 0
Taraf signifikan
Daerah kritis
Dengan nilai a = 5%,dan derajat bebas n – 2 = 8 - 2
= 6, maka diperoleh t-tabel pada 5%/2 yaitu 2,447.
Statistik uji