Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TRI KRISNA PAMUNGKAS

NPM : 21901081451

MTKL : MANAJEMEN OPERASIONAL 2

DOSEN : BUDI WAHONO, SE.,MM

JAWABAN

1. Supply Chain merupakan jaringan perusahan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja


untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan konsumen. Supply Chain
Management adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya. Namun perlu ditekankan
bahwa SCM menghendaki pendekatan atau metode integrasi dengan dasar semangat kolaborasi.

Manajemen persediaan berada diantara fungsi manajemen operasi yang terpenting sebab
persediaan membutuhkan modal yang sangat banyak dan mempengaruhi pengiriman barang
sampai di konsumen. Manajemen persediaan berdampak pada semua fungsi bisnis, operasi
secara umum, pemasaran dan keuangan. Persediaan memberikan layanan pada pelanggan, yang
mempunyai peran sangat vital dalam pemasaran. Persediaan secara umum didefinisikan sebagai
stock bahan baku yang digunakan untuk memfasilitasi produk atau untuk memfasilitasi produk
atau untuk memuaskan permintaan konsumen.

2. EOC, MRP, JIT, ABC

a. Economic order quantity merupakan cara perhitungan stock barang untuk manajemen
persediaan supaya perusahaan dapat terhindar dari penumpukan stock barang, adanya
penumpukan stok barang bisa saja didapat dari bahan baku atau barang yang bernilai tinggi
akibatnya penumpukan stok dari total biaya produksi atau harga pokok produksi yang dapat
diperoleh sangat tinggi secara keseluruhan. Dengan menggunakan metode economic order
quantity kita bisa tahu berapa jumlah barang yang akan di order dari setiap pemesanannya, untuk
mengetahui peran penting apa saja bagi perusahaan berikut ini selengkapnya

b. Material Requirement Planning atau MRP adalah, sistem yang bermanfaat untuk
menghitung rincian jumlah bahan baku, bahan mentah atau komponen, yang dibutuhkan untuk
memproduksi sebuah barang pada sebuah perusahaan. Biasanya sistem MRP ini digunakan oleh
perusahaan manufaktur yang memang banyak memproduksi barang dan permintaan. Tidak
hanya sekadar sistem yang memberitahu pihak tim produksi, sistem MRP tentunya membutuhkan
bantuan alat perhitungan berupa software komputer. Nantinya software ini bisa bekerja dengan
cara update informasi terkait produksi, secara otomatis di perusahaan manufaktur,
seperti software manufaktur. Sehingga, dengan adanya software ini, perusahaan bisa
menggunakannya untuk mengestimasi bahan baku dengan jumlah dan rincian yang tepat yang
dibutuhkan saat produksi serta menjadwalkan pengirimannya

c. Just In Time atau sering disingkat dengan JIT adalah suatu sistem produksi yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah
yang dikehendakinya.Tujuan sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk menghindari
terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi (overproduction), persediaan yang
berlebihan (excess Inventory) dan juga pemborosan dalam waktu penungguan (waiting)

d. Activity-based costing (ABC) adalah model akuntansi biaya. Model ABC ini digunakan
untuk mengalokasikan semua biaya, berdasarkan sumber daya yang digunakan untuk
menjalankan aktivitas yang berkaitan dengan produk dan jasa yang disediakan bagi
pelanggan. Model ABC ini didasari pada konsep bahwa untuk menjalankan suatu rencana,
manajemen perusahaan melaksanakan serangkaian aktivitas. Dalam melaksanakan aktivitas-
aktivitas tersebut akan mengkonsumsi sumber daya, baik berupa material, tenaga kerja, mesin-
mesin, gedung, dan sebagainya. Konsumsi sumber daya ini menimbulkan terjadinya cost atau
biaya. Model ABC mengkaitkan antara aktivitas dengan konsumsi sumber daya.

3. A. Klasifikasi jenis-jenis biaya kualitas pada pernyataan diatas


a. Biaya Pencegahan
Perusahaan belum membuat Job Training pada karyawan baru sehingga pelatihan kerja
terhadap mesin produksi tidak sesuai dan mengakibatkan banyak barang cacat atau rusak
b. Biaya Penilaian
Perusahaan belum membuat system inspeksi produk untuk diuji sehingga produk belum
terverifikasi sesuai standar perusahaan atau belum sehingga mengakibatkan banyak
produk gagal
c. Biaya Pencegahan
Perusahaan belum menerapkan SOP kerja yang sesuai sehingga banyak barang yang tidak
sesuai tata letak dan menumpuk, perlu adanya pencegahan terhadap pengendalian
proses produksi

B. Yang harus dilakukan untuk menekan biaya kualitas tersebut yaitu perusahaan melakukan audit
terlebih dahulu, mengumpulkan data tentang apa saja yang harus diperbaiki, kemudian
perusahaan membuat peraturan serta kebijakan baru tentang proses produksi yang sesuai
standar dan keselamatan kerja

4. Keberhasilan Operasi Rantai Pasokan

a. Teknologi Terintegrasi

Esensi dari pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis di dalam domain manajemen
supply chain adalah melakukan share terhadap informasi yang dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai
pihak. Teknologi komputer dan telekomunikasi yang sangat cepat berkembang membuat penciptaan dan
penyebaran informasi menjadi makin cepat, murah, dan berkualitas, sehingga teknologi terintegrasi
dapat memudahkan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis lebih efisien

b. Pembagian Informasi

Informasi dalam jaringan rantai suplai mempunyai peran yang sangat signifikan dalam
penentuan strategi jaringan rantai suplai, terutama digunakan untuk merencanakan jaringan rantai suplai
di masa depan. Dengan informasi yang tepat, maka manajemen dapat memanfaatkan penggunaan
fasilitas yang ada secara maksimal dan koordinasi pergerakan produk didalam jaringan rantai suplai.
Sehingga, dengan informasi yang tepat, maka perusahaan dapat meningkatkan responsitifitas
dan efisiensi secara bersamaan

c. Kepercayaan Antar Rekanan dagang

Menurut Bernard (2011) kepercayaan sangat penting dalam sebuah sistem rantai pasokan karena hal
tersebut berperan penting dalam membangun kerjasama dan komunikasi antar pihak.

d. Ketersediaan Informasi Secara Real Time

Dengan adanya IoT dan Big Data secara real time, maka perencanaan akan lebih akurat dan juga dapat
meminimalkan biaya. Big Data diperoleh dari setiap lini dan tier dalam rantai pasok dengan perangkat-
perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data. RFID digunakan untuk pendataan inventory barang
keluar dan masuk dan GPS digunakan untuk memperoleh data inventaris gudang secara realtime. Point
of Sale (POS) untuk merekap data permintaan dan penawaran langsung dari konsumen tingkat akhir dan
mengetahui perilaku setiap konsumen. Data Suplier untuk memitigasi risiko bagi manufaktur serta
memantau kinerja dari supplier

e. Kemampuan Manajemen Peristiwa

Manajemen proses bertindak untuk menyelaraskan semua proses bisnis dalam suatu organisasi atau
perusahaan, agar proses tersebut berjalan dan bekerja bersama secara efisien dan efektif. Dalam jangka
panjang, manajemen proses juga membantu pencapaian tujuan strategis jangka panjang dari organisasi
atau perusahaan tersebut.

f. Pembelian

Melalui demand forecasting, kini saatnya untuk memperoleh barang tersebut. Procurement atau
pengadaan adalah perolehan barang dengan harga terbaik, dalam jumlah yang tepat, dan pada waktu
yang tepat. Proses pengadaan biasanya melibatkan beberapa tahap, yakni pengajuan pembelian,
penilaian pengajuan, persetujuan pembelian, dan pemesanan ke pemasok.

5. Kustominasi seperti menjadi suatu keharusan untuk dipenuhi oleh para penyedia produk dan layanan.
Tuntutan untuk menjadi "multi" adalah kemampuan yang mau tidak mau harus dipenuhi apabila tidak
ingin ditinggalkan oleh pelanggan. Selera pasar benar-benar berkuasa. Barangsiapa yang tidak terima
dengan realitas itu maka harus siap-siap menepi dari persaingan.

Sehingga setiap pelaku bisnis berlomba-lomba untuk meningkatkan kemampuan fleksibilitasnya.


Yang memungkinkan mereka untuk dengan cepat memenuhi keinginan dari berbagai versi dalam waktu
singkat. Karena bagaimanapun juga salah satu hambatan terbesar didalam aktivitas operasional bisnis
adalah menyangkut changeover.

Anda mungkin juga menyukai