DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
A. Latar Belakang
Mesin pompa air adalah alat yang digunakan manusia sebagai alat
memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat yang lain, melalui media
pipa (saluran) dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan
berlangsung terus-menerus. Dewasa kini, manusia menjadi sangat membutuhkan
mesin pompa air untuk mempermudah memenuhi kebutuhan air, baik sebagai irigasi
maupun untuk kebutuhan air bersih, maka kondisi mesin pun menjadi hal vital ketika
terjadi gangguan apalagi kerusakan.
Selain akibat dari cacatnya instalasi pemipaan air menuju (sebelum) mesin
pompa air tidak adanya air dari sumber air ketika mesin pompa air dihidupkan dalam
jangka yang lama dapat mengakibatkan kerusakan atau setidaknya mengurangi umur
dari mesin pompa air itu sendiri hingga menyebabkan terbakarnya kumparan stator
motor pada mesin pompa air tersebut, sehingga dapat menyebabkan arus bocor
(menyengat) akibat dari kumparan yang telah terbakar, hal ini juga dapat
menimbulkan korsleting listrik dan juga panasnya saluran instalasi listrik terdekat,
selain berdampak pada alat atau mesin pompa air itu sendiri dan juga lingkungan atau
instalasi sekitar keadaan ini juga berdampak pada terbuangnya daya listrik tanpa
menghasilkan air yang diharapkan. Kebanyakan konsumen menangani kerusakan
pompa air yang telah terbakar kumparannya dengan membawa mesin pompa airnya
ke tukang servis mesin pompa air untuk di rewinding.
B. Tujuan :
1. Mahasiswa dapat mempraktikan pemasangan pipa pada pompa
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja pompa air sumur.
C. Dasar Teori
Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan
zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya
adalah air, oli atau minyak pelumas, serta fluida lainnya yang tak mampu mampat.
Industri-industri banyak menggunakan pompa sebagai salah satu peralatan bantu yang
penting untuk proses produksi. Sebagai contoh pada pembangkit listrik tenaga uap,
pompa digunakan untuk menyuplai air umpan ke boiler atau membantu sirkulasi air
yang akan diuapkan d iboiler.
Pada pompa akan terjadi perubahan dari dari energi mekanik menjadi energi
fluida. Pada mesin-mesin hidrolik termasuk pompa, energy fluida ini disebut head
atau energi persatuan berat zat cair. Ada tiga bentuk head yang mengalami perubahan
yaitu head tekan, kecepatan dan potensial. Prinsip Kerja Pompa, pada pompa terdapat
sudu-sudu impeler yang berfungsi sebagai tempat terjadi proses konversi energi dari
energy putaran mejadi energi fluida head. Impeler dipasang pada poros pompa yang
berhubungan dengan motor pengerak, biasanya motor listrik atau motor bakar.
D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Hari,tanggal : Senin, 24 Juni 2019
2. Tempat : Lab Rekayasa
3. Judul praktikum : Pemasangan pompa listrik dan reservoir
4. Alat dan Bahan :
a. Pompa air
b. Foot klep diameter 1 inch
c. Elboe diameter 1 inch
d. Pipa PVC diameter 1 inch
e. Adaptor
f. Bak reservoir/Ember/Tong
g. Tba
h. Drag luar
i. Tee
5. Prosedur Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Memasang foot klep pada sambungan pipa, dan dipasang stop valve
c. Stop valve dihubungkan dengan pipa dan tee
d. Sambungan tee yang atas ditutup dop, dan sambungan yang tegak lurus
dipasang pipa diameter 1 inch disambungkan dengan pompa air dan diberi
lem untuk mencegah kebocoran
e. Sambungan pipa dari pompa dinaikan untuk reservoir, sambungan pipa
dipasang elbow dan dipasang pipa pvc kembali
f. Dipastikan semua sambungan pipa dan acecoris telah terpasang rapat, agar
tidak terjadi kebocoran
g. Memasukan air dalam pipa sebagai pancingan agar air cepat naik untuk
dipompa
h. Menyambungkan listrik pada pompa air
i. Saat pompa nyala, ditunggu hingga air naik dan keluar dari pipa menuju
reservoir.
Contoh rangkaian pemasangan pompa air :
6. Pembahasan :
Pemasangan pompa listrik air menggunakan merk DAB/DAP, rangkaian
perpipaan dipasang dengan rapat dan dilem untuk mencegah terjadinya kebocoran air
dan head loss. Fotklep yang dipasang pada dalam sumur harus emmiliki jarak 50 cm
dari dasar sumur untuk mencegar terserapnya pasir pada dasar sumur. Tujuan
pemasangan footklep adalah sebagai filter air. Seteah semua rangkaian terpasang,
memasukan air sebagai pancingan agar air dapat cepat diserap oleh pompa dan naik
ke reservoir.
7. Kesimpulan :
Rangkaian pompa listrik telah terpasang dan air dapat mengalir sampai reservoir.
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR TEKNIK
A. Latar Belakang
Pada zaman yang serba maju ini,banyak sekali tempat-tempat yang akan digunakan
untuk pembangunan sehingga banyak membutuhkan tenaga professional. Maka dari itu sejak
sekarang para mahasiswa dilatih untuk menjadi seorang konstruksi bangunan yang
professional dan handal. Dengan melalui peraktek dibengkel ini lah para mahasiswa diajarkan
untuk tujuan melatih ketrampilan para mahasiswa.
B. Tujuan Praktik
1. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa kerja di lapangan
2. Mengetahui dan menggunakan alat dengan baik dan benar.
3. Memberi pengajaran tentang kerja di lapangan
4. Mengetahui keselamatan kerja
C. Manfaat praktik
Dapat mengetahui nama alat dan cara memakainya.
Mengetahui cara pemasangan batu bata,plesteran,pasang keramik dengan baik dan
benar.
Dapat mengetahui cara memilih bahan bangunan yang baik dan bermutu.
Mengetahui cara membuat bangunan yang baik,benar dan kuat.
D. Metode
Metode yang digunakan, dalam praktek berikut dengan menggunakan metode manual
yaitu yang bertujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan kita dalam pemasangan
batu bata secara manual sehingga kita dapat mengerjakan dengan baik dan benar.
E. Dasar teori K3
Dalam pekerjaan dibengkel ini kita gunakan dasar teori tentang keselamatan kerja
adalah bagaimana caranya kita dapat menjaga keselamatan diri kita dari kecelakaan-
kecelakaan yang tak terduga. Banyak peralatan banyak peralatan yang dapat kita gunakan
untuk melindungi pada saat bekerja,antara lain:
1. Sarung tangan yang digunakan untuk melindungi dari bahan semen dan kapur.
2. Sepatu boot digunakan untuk melindungi kaki dari benda-benda tajam yang ada
dibawah dan yang tak terduga.
3. Helm digunakan untuk melindungi kepala.
4. Masker digunakan untuk menutup hidung dari debu pada saat menuang kapur.
Apabila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan yang dapat kita lakukan yaitu : Menolong dengan
p3k dan melaporkan pada instruktur , terus apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran yang
dapat kita lakukan yaitu :
Dan dengan cara inilah kita dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan maupun kebakaran
pada saat kita bekerja.
a). Alat
1. Sendok Semen
2. Waterpass atau meteran
3. Ember
4. Benang Kenur
5. Cangkul
6. Saringan Pasir
7. Terpal
b). Bahan
1. Batu Bata
2. Pasir
3. Batu Gamping
4. Cara kerja
Panjang : 230 ml = 23 cm
Tebal : 50 ml = 5 cm
Jarak (spaci) 1 – 2 cm yang memeperngaruhi luas pekerjaan adalah lebar batu bata. Dengan
perbandingan 2 kapur : 1 semen ; 8 pasir
As = p x t
= (23 + 1) x (5 + 1)
= 24 x 6 = 144cm2
Jumblah batu bata
100 x 100 : 144 cm2 = 69,4 biji = 70 biji batu bata(tergantung ukuran
batubata)
1100 biji batu adalah ketentuan SNI
Jumlah Pasir dan Jumlah Kapur Dengan perhitungan jumlah spesi atau volume spesi
dari dinding tembok dapat dihitung menggunakan perbandingan yang ada :
•Tebal siar
7. Saran
PEMASANGAN THEODOLIT
A. Latar Belakang
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis
bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya untuk keperluan
pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar bagi beberapa mata
kuliah lainnya seperti rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan sebagainya. Dalam
kegiatan hibah pengajaran ini. Misalnya semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas dari
kegiatan pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan raya, saluran
drainase, jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya memerlukan data
hasil pengukuran agar konstruksi yang dibagun dapat dipertanggungjawabkan dan
terhindar dari kesalahan konstruksi.
Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas baik ditinjau
dari segi biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi kesesuaian dengan
spesifikasi teknis yang dibutuhkan diperlukan metode pengukuran yang tepat serta
peralatan ukur yang tepat pula. Pengukuran-pengukuran menggunakan waterpas,
theodolit. Total station dan sebagainya dapat mengasilkan data dan ukuran yang dapat
dipertanggungjawabkan.
B. Tujuan
1. Mengukur beda tinggi dengan alat teodolit
2. Menanamkan kemampuan menggunakan alat teodolit
3. Melatih cara mengukur beda tinggi dan jarak
4. Mengolah data lapangan dari alat sifat datar untuk gambar profil lapangan
C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dengan menggunakan alat Teodolit
2. Mahasiswa dapat menggunakan alat Teodolit lapangan
3. Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dan jarak
4. Mahasiswa dapat mengolah data lapangan
D. Landasan Teori
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan
water passyanghanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang
dapat di baca bias sampai pada satuan sekon (detik). Di dalam pekerjaan-pekerjaan
yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk
pengukuran polygon, pemetaansituasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga
bias berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya
dibuat 90º. Dengan adanya teropong padat heodolit, maka theodolit dapat dibidikkan
kesegalaarah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk
menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaanpondasi, theodolit juga
dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Secaraumum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
1. Bagianatas, terdiridari :
a. Teropong / Teleskope
b. Nivotabung
c. Sekrup Okuler dan Objektif
d. Sekrup Gerak Vertikal
e. Sekrup gerak horizontalf.
f. Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
g. Nivokotak
h. Sekrup pengunci teropongi.
i. Sekrup pengunci sudut vertical
j. Sekrup pengatur menit dan detik
k. Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertical
2. Bagian Bawah terdiri dari :
a. Statif / Trifoot
b. Tiga sekrup penyetel nivo kotak
c. Unting-unting
d. Sekrup repitisi
e. Sekrup pengunci pesawat dengan statif
5. Pembahasan
Dari hasil Pratik yang telah dilakukan dapat di hitung :
1. Beda Tinggi 1: BTp2 – BTp1
:1215 -0185
: -1,030 m
2. Beda Tinggi 1: BTp3 – BTp2
:0,0500 -1215
: 0,715 m
Jadi beda tinggi di titik pertama sampai di titik kedua pada jarak 30m adalah -
1.030m dan pada titik ke sampai pada titik ke 3 pada jarak 37 m yaitu 0,715m.
6. Kesimpulan
1. Beda tinggi di titik pertama sampai yang kedua yang di ukur pada jarak 30 m adalah -
1.030m
2. Pada titik ke sampai pada titik ke 3 pada jarak 37 m yaitu 0,715m.
7. Saran
Lampiran