Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM PEMANTAPAN MUTU

LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM


MUHAMMADIYAH METRO

Jl. Soekarno Hatta No. 42 Mulyojati 16 B


Metro Barat Kota Metro
PROGRAM PEMANTAPAN MUTU
LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM
MUHAMMADIYAH METRO

A. PENDAHULUAN

Mutu pelayanan di labortaorium berkaitan dengan data hasil pengujian laboratorium.


Laboratorium dikatakan bermutu apabila dara pengujian laboratorium tersebut dapat
memuaskan pelanggan dengan memperhatikan aspek-aspek teknis seperti presisi dan akurasi
yang tinggi dapat dicapai dan data tersebut harus terdokumentasi dengan baik.

Untuk mencapai kualitas hasil laboratorium yang memiliki presisi dan akurasi yang baik
maka seluruh metode dan prosedur harus terpadu dengan baik mulai dari perencanaan,
pengambilan bahan pemeriksaan, penanganan, pengujian sampai dengan pemberian laporan
pengujian kepada konsumen.

Kegiatan pemantapan mutu meliputi komponen-komponen sebagai berikut :


1. Pemantapan Mutu Internal
2. Pemantapan Mutu Eksternal
3. Verifikasi
4. Audit
5. Validasi Hasil
6. Akreditasi
7. Pelatihan dan Pendidikan

B. TUJUAN

1. Untuk memberikan jaminan kualitas pelaynanan laboratorium


2. Untuk memastikan keakuratan hasil pengujian yang dilakukan.

C. RINCIAN PROGRAM

1. Pemantapan Mutu Internal


Pemantapan Mutu Internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang
dilaksanakanoleh laboratorium Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro secara terus
menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian error / penyimpangan sehingga
diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.

Tujuan pemantapan mutu internal laboratorium Rumah Sakit Umum Muhammadiyah


Metro adalah :
1) Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan mempertimbangkan
aspek analitik dan klinis.
2) Meningkatkan kemampuan teknisi laboratorium sehingga dalam mengeluarkan hasil
yang salah tidak terjadi dan dapat melakukan perbaikan dengan segera.
3) Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien sampai dengan
pelaporan hasil dilakukan dengan benar.
4) Mendeteksi terjadinya kesalahan dan mengetahui sumber-sumber dari kesalahan
tersebut.
5) Membantu perbaikan pelayanan laboratorium kepada konsumen

Cakupan pemantapan mutu internal di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro


meliputi aktivitas tahap Pra analitik, tahap analitik dan tahap pasca analitik yang
kegiatannnya meliputi :

1) Persiapan Pasien
Lakukan memberian informasi kepada pasien mengenai persiapan dan persyaratan
yang harus dilakukan sebelum spesimen diambil.

2) Pengambilan Spesimen
Lakukan pengambilan spesimen dengan memperhatikan waktu, lokasi, volume, cara,
peralatan, wadah spesimen, anti koagulan sesuai dengan persyaratan pemeriksaan.

3) Penanganan Spesimen
Lakukan penanganan spesimen dengan benar sesuai dengan persyaratan pemeriksaan.

4) Maintenance dan Kalibrasi Peralatan


Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan labortaorium adalah
peralatan laboratorium, oleh karena itu alat perlu dipeliharan dan dikalibrasi secara
berkala.

Daftar Aktivitas Laboratorium Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro dalam


melakukan Maintenance dan Kalibrasi Alat.
No Nama Alat Maintenance Kalibrasi
Kegiatan Periode
1
2 Refrigerator Pencatatan suhu Harian -
3 Freezer Pencatatan suhu Harian -
4 Mikropipet - 1 kali pertahun

6 Sentrifuge Membersihkan Harian 1 kali pertahun


bagian dalam alat
7 Hematologi D-Cell 60 E-Z Cleanser Harian 2 kali pertahun
Cleaning
Quality control Harian
Probe Cleanser 3 hari
Cleaning sekali
8 Tokyo boeki 7010 - Cell harian Jika kontrol
washing sudah
- Sample dilakukan 3x
probe wash pengulangan
- Blanko
reagen
- Kontrol alat
9

10

5) Uji Kualitas Reagen


Reagen yang digunakan di laboratorium RS. Awal Bros adalah reagen yang ready for
use (Komersial)
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Etiket/Label wadah
b. Batas Kadaluarsa
c. Keadaan Fisik

6) Uji Presisi dan Akurasi


Hasil laboratorium digunakan untuk menentukan diagnosis, pemantauan pengobatan
dan prognosis, maka amatlah perlu untuk selalu menjaga mutu hasil pemeriksaan,
dalam arti mempunyai tingkat presisi dan akurasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

a. Presisi dan Akurasi


Presisi menunjukan seberapa dekat suatu hasil pemeriksaan bila dilakukan
berulang dengan spesimen yang sama.

Akurasi dipakai untuk menilai adanya kesalahan acak atau sistemik atau
keduanya. Nilai akurasi menunjukan kedekatan hasil terhadap nilai sebenarnya
yang telah ditentukan oleh metode standar.

b. Bahan Kontrol
Dalam penggunaaan bahan kontrol harus diperlakukan sama dengan spesimen,
tanpa perlakukan khusus baik pada alat, metode pemeriksaan, reagen maupun
tenaga pemeriksanya.

Prosedur pada kualiti kontrol tergantung dari bidang pemeriksaannya, yaitu


sebagai berikut :

No Bahan Kontrol Frekuensi


1 Kontrol Hematologi 1 kontrol per 24 jam
2 Kontrol Kimia 1 kontrol per 24 jam
3 Kontrol Urine 1 kontrol per 24 jam,

Penilaian bahan kontrol yang dilakukan dengan Metode Multirules Westgard.


Langkah-langkah yang diambil bila hasil bahan kontrol keluar dari aturan
multirules westgard :
1) Amati sumber kesalahan yang paling mudah terlihat.
2) Ulangi pemeriksaan bahan kontrol
3) Ulangi pemeriksaan dengan bahan kontrol yang baru
4) Lakukan pengecekan terhadap alat terkait pemeliharan alat.
5) Lakukan pengecekan reagen
6) Ganti Reagen dengan yang baru.
7) Lakukan kalibrasi pemeriksaan.

2. Pemantapan Mutu Eksternal

Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselnggarakan secara periodik oleh
pihak luar laboratorium untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium
dalam bidang pemeriksaan tertentu.

Pemantapan mutu eksternal diselenggarakan oleh pihak pemerintah, swasta atau


organisasi internasional.

Setiap laboratorium kesehatan wajib mengikuti pemantapan mutu eksternal yang


diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik meliputi semua bidang
pemeriksaan laboratorium.

Laboratorium Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro dalam melakukan pemantapan


mutu eksternal mengikuti program pemantapan mutu eksternal (PME) yang
diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi klinik yang meliputi bidang
hematologi, koagulasi dan kimia klinik setahun 2 (dua) kali.

3. Verifikasi

Verifikasi merupakan tindakan pencegahan terjadinya kesalahan dalam melakukan


kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra analitik sampai dengan melakukan
pencegahan ulang setiap tindakan / proses pemeriksaan.

Adapun verifikasi yang harus dilakukan sebagai berikut :


1) Tahap Pra Analitik
a. Formulir Permintaan Pemeriksaan
 Lakukan verifikasi terhadap kecocokan antara identitas pasien dengan
identitas yang tertera di formulir pemeriksaan (Gunakan minimal 2(dua)
penanda identitas( Nama dan Tanggal Lahir).
 Lakukan verifikasi terhadap spesimen yang diambil telah sesuai dengan
permintaan pemeriksaan
b. Persiapan Pasien
Tanyakan kepada pasien tentang persiapan yang telah dilakukan, apakah sudah
sesuia dengan persyaratan pemeriksaan yang diminta.
c. Pengambilan dan Penerimaan Spesimen
Lakukan pengambilan dan pengumpulan spesimen dengan benar sesuai dengan
persyaratan dari pemeriksaan yang diminta.
d. Penanganan Spesimen
Lakukan penanganan spesimen sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

2) Tahap Analitik
a. Persiapan Reagen
Lakukan pengecekan reagen terhadap : syarat penyimpanan reagen, masa
kadaluarsa, cara pelarutan/pengenceran dan bahan pelarut yang digunakan.
b. Pipetasi Reagen dan Spesimen
 Lakukan pengecekan terhadap peralatan-peralatan yang digunakan (Pipet),
apakah sesuai standar dan terkalibrasi.
 Lakukan pemipetan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.
c. Inkubasi
Lakukan pengecekan terhadap suhu dan waktu inkubasi apakah sudah sesuai
dengan persyaratan.
d. Pemeriksaan
Lakukan pengecekan terhadap kondisi alat/instrumen yang akan digunakan
(Maintenance, Perbaiakn dan Kalibrasi)
e. Pembacaan Hasil

4. Validari Hasil
Validasi Hasil adalah upaya untuk memantapkan kualitas hasil pemeriksaan yang telah
diperoleh melalui pengujian d.

Anda mungkin juga menyukai