9.-Kongres Viii Bksti-Snti Dan Satelit 2017 Paper 58 c9
9.-Kongres Viii Bksti-Snti Dan Satelit 2017 Paper 58 c9
ABSTRAK
Kepuasan konsumen merupakan hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh
setiap perusahaan. Kepuasan konsumen dapat diukur dengan banyaknya permintaan
pasar. Dalam kegiatan produksi, perusahaan sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, maka perusahaan terlebih dahulu harus
merencanakan kemampuan perusahaan dalam memproduksi permintaan produksi.
Industri baja konstruksi mengalami permasalahan pada pemenuhan permintaan
konsumen. Dalam satu tahun, terdapat beberapa periode dimana perusahaan belum
mampu memenuhi permintaan konsumen. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak
mengetahui kemampuan produksinya pada beberapa periode tersebut. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, perlu dilakukan analisis untuk mengukur kemampuan proses
produksi baja konstruksi dalam menghasilkan produk yang memiliki mutu seragam.
Metode yang digunakan yaitu capability process. Dengan metode ini akan dihasilkan
nilai batas untuk setiap karakteristik mutu baja kontruksi yaitu yield stress, ratio dan
uniform elongation. Hasil untuk masing-masing karakteristik mutu yaitu yield stress,
ratio dan uniform elongation diperoleh nilai Cp > 1 yang berarti perusahaan mampu
melakukan proses produksi. Perbedaannya terletak pada nilai Cpk, diperoleh untuk
karakteristik mutu yield stress < 1 yang menunjukkan proses produksi masih
menghasilkan produk belum sesuai dengan spesifikasi.
Kata kunci — Process capability, baja konstruksi, yield stress, ratio, uniform elongation
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Dengan adanya
globalisasi, para pelaku industri memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk -
produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun
juga harus mampu bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Daya saing setiap industri
dapat ditingkatkan dangan inovasi produk, dan perbaikan secara berkelanjutan agar mampu
bertahan bahkan memenangkan persaingan dihati konsumen. Perbaikan yang dilakukan
diantaranya dengan meningkatkan kualitas untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasaan
konsumen.
Kepuasan konsumen merupakan hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh setiap
perusahaan. Kepuasan konsumen dapat diukur dengan banyaknya permintaan pasar. Dalam
kegiatan produksi, perusahaan sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar. Untuk memenuhi
permintaan tersebut, maka perusahaan terlebih dahulu harus merencanakan kemampuan
perusahaan dalam memproduksi permintaan produksi. Industri baja konstruksi mengalami
permasalahan pada pemenuhan permintaan konsumen. Dalam satu tahun, terdapat beberapa
periode dimana perusahaan belum mampu memenuhi permintaan konsumen dan menyebabkan
produktivitas pada perusahaan menurun. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak mengetahui
kemampuan produksinya pada beberapa periode tersebut. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, perlu dilakukan analisis untuk mengukur kemampuan proses produksi baja konstruksi
dalam menghasilkan produk yang memiliki mutu seragam dengan menggunakan process
capability. Process Capability ditentukan dari tingkat variasi yang terjadi dalam proses yang
disebabkan oleh penyebab umum. Dengan menggunakan process capability dapat dilihat
variabilitas atau tingkat keseragaman dalam karakteristik proses yang telah ditetapkan dalam
ukuran indeks dan sejauh mana proses mampu (capable) dalam memproduksi dari spesifikasi
(diartikan sebagai kebutuhan dan ekspektasi pelanggan) yang diijinkan. Ukuran dari process
capability disebut capability index, yaitu Cp dan Cpk. Capability index suatu proses adalah
perbandingan variasi proses terhadap spesifikasi yang telah ditentukan. Nilai capability index
minimum untuk distribusi normal adalah satu (DoD Handbook, 1999).
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Shinde (2012) untuk mengetahui performansi pada
bagian-bagian mesin. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa capability process (Cpk)
dan process performance index (Ppk). Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa analisis
kapabilitas dapat diaplikasikan tidak hanya dalam periode produksi tetapi juga dapat diaplikasi
untuk sebuah mesin atau bagian-bagian mesin. Hal ini terbukti dengan hasil peta control untuk
machine tool yang berada dibawah batas control yang ditentukan.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ketidakmampuan perusahaan dalam hal
pemenuhan permintaan konsumen pada beberapa periode yang disebabkan karena kurangnya
kemampuan produksi perusahaan dalam beberapa periode tersebut.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan proses produksi baja konstruksi dalam
menghasilkan produk yang memiliki mutu seragam dengan menggunakan process capability.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan data diatas, diperoleh nilai
̿ yaitu 593,30 dan nilai ̅ yaitu 34,85. Batas kontrol atas dan bawah dapat dihitung dengan
rumus:
A2=1,023
D4=2,574
BKA ̿ : ̿ + A2 ̅ BKAR : ̅ + D4 ̅
: 593,30+ (1,023 x 34,85) : 34,85 + (2,574 x 34,85)
: 628,9516 : 124,5539
Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai Cp dan Cpk dengan cara yang sama untuk karakteristik
ratio dan uniform longation sehingga diperoleh hasil masing-masing Cp = 1,2145; Cpk = 1,0779
dan Cp = 1,5801; Cpk = 1,2339
Nilai Capability Index (Cp) dan Cpk yang didapat menunjukkan bahwa:
1. Nilai Cp untuk karakteristik yield stresss> 1 maka proses produksi mampu. Nilai Cpk < 1
menunjukkan proses produksi masih menghasilkan produk yang belum sesuai dengan
spesifikasi.
2. Nilai Cp untuk karakteristik ratio> 1 maka proses produksi mampu. Nilai Cpk > 1
menunjukkan proses produksi sudah menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi.
3. Nilai Cp untuk karakteristik yield stresss > 1 maka proses produksi mampu. Nilai Cpk > 1
menunjukkan proses produksi sudah menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi.
IV. PENUTUP
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan terhadap mesin debarking drum
adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan batas kontrol dengan menggunakan peta kontrol variabel
didapat bahwa semua karakteristik berada dalam batas kontrol atau in control sehingga tidak
perlu dilakukan revisi.
2. Hasil perhitungan index capability diperoleh bahwa untuk nilai Cp, setiap spesifikasi berupa
yield stress, ratio dan uniform elongation memiliki nilai lebih dari 1 sehingga perusahaan
dikategorikan mampu dalam melakukan proses produksi. Sedangkan untuk penilaian Cpk,
terdapat satu spesifikasi atau karakteristik yang memiliki nilai dibawah 1 yaitu yield stress
dengan nilai 0,94 sehingga disimpulkan bahwa proses yang dijalankan untuk menghasilkan
baja kontruksi belum memenuhi upper specification level (USL) yield stress.
DAFTAR PUSTAKA
Banks, J.,1987, Principles of Quality Control, Canada: John Wiley & Sons, Inc
Besterfield, Dale H., 1998, Quality Control Fifth Edition , New Jersey: Prentice Hall International Inc.,
Simon & Schuster
Erameh, dkk. ― Process Capability Analysis pf a Centre Lathe Turning Process”, Scientific Research
Publishing , Maret 2016
Gaspersz, Vincent, 2001, Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Grant, Eugene L., 1996, International Edition Statistical Quality Control, 7th Edition, New York : Mc
Graw-Hill
Handbook United States of America, DoD., Approve for Public Release, 10 Februari 1999
J.H. h de d K k r. 1 ― Importance of Process Capability and Process Performance Indices in
Machine Tool”, IJREAS : 2249-3905
Mondal dan Maiti. ― Process Capability Analysis of a Centrifugal Casting Process”, Proceedings of the
2010 International Conference on Industrial Engineering and Operations Management Dhaka
Bangladesh, 9-10 Januari 2010
Rajvanshi dan Belokar. 1 ― Improving the Process Capability of a Boring Operation by the Application
of Statistical Techniques”, International Journal of Scientific & Engineering Research: 1-6