Anda di halaman 1dari 4

Petunjuk Sitasi: Siregar, k., & Syahputri, K. (2017).

Analisis Process Capability dalam Menentukan Kemampuan Proses


Produksi pada Industri Baja. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C52-55). Malang: Jurusan Teknik Industri
Universitas Brawijaya.

Analisis Process Capability dalam Menentukan


Kemampuan Proses Produksi pada Industri Baja
Khawarita Siregar(1), Khalida Syahputri(2)
(1), (2)
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155
(1)
khawaritasiregar@yahoo.com, (2)syahputri.khalida@gmail.com

ABSTRAK
Kepuasan konsumen merupakan hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh
setiap perusahaan. Kepuasan konsumen dapat diukur dengan banyaknya permintaan
pasar. Dalam kegiatan produksi, perusahaan sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, maka perusahaan terlebih dahulu harus
merencanakan kemampuan perusahaan dalam memproduksi permintaan produksi.
Industri baja konstruksi mengalami permasalahan pada pemenuhan permintaan
konsumen. Dalam satu tahun, terdapat beberapa periode dimana perusahaan belum
mampu memenuhi permintaan konsumen. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak
mengetahui kemampuan produksinya pada beberapa periode tersebut. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, perlu dilakukan analisis untuk mengukur kemampuan proses
produksi baja konstruksi dalam menghasilkan produk yang memiliki mutu seragam.
Metode yang digunakan yaitu capability process. Dengan metode ini akan dihasilkan
nilai batas untuk setiap karakteristik mutu baja kontruksi yaitu yield stress, ratio dan
uniform elongation. Hasil untuk masing-masing karakteristik mutu yaitu yield stress,
ratio dan uniform elongation diperoleh nilai Cp > 1 yang berarti perusahaan mampu
melakukan proses produksi. Perbedaannya terletak pada nilai Cpk, diperoleh untuk
karakteristik mutu yield stress < 1 yang menunjukkan proses produksi masih
menghasilkan produk belum sesuai dengan spesifikasi.

Kata kunci — Process capability, baja konstruksi, yield stress, ratio, uniform elongation

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar bebas merupakan salah satu bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Dengan adanya
globalisasi, para pelaku industri memang dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk -
produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan sesama produk buatan dalam negeri, namun
juga harus mampu bersaing dengan produk - produk dari negara lain. Daya saing setiap industri
dapat ditingkatkan dangan inovasi produk, dan perbaikan secara berkelanjutan agar mampu
bertahan bahkan memenangkan persaingan dihati konsumen. Perbaikan yang dilakukan
diantaranya dengan meningkatkan kualitas untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasaan
konsumen.
Kepuasan konsumen merupakan hal yang penting yang perlu diperhatikan oleh setiap
perusahaan. Kepuasan konsumen dapat diukur dengan banyaknya permintaan pasar. Dalam
kegiatan produksi, perusahaan sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar. Untuk memenuhi
permintaan tersebut, maka perusahaan terlebih dahulu harus merencanakan kemampuan
perusahaan dalam memproduksi permintaan produksi. Industri baja konstruksi mengalami
permasalahan pada pemenuhan permintaan konsumen. Dalam satu tahun, terdapat beberapa
periode dimana perusahaan belum mampu memenuhi permintaan konsumen dan menyebabkan
produktivitas pada perusahaan menurun. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak mengetahui
kemampuan produksinya pada beberapa periode tersebut. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, perlu dilakukan analisis untuk mengukur kemampuan proses produksi baja konstruksi
dalam menghasilkan produk yang memiliki mutu seragam dengan menggunakan process
capability. Process Capability ditentukan dari tingkat variasi yang terjadi dalam proses yang
disebabkan oleh penyebab umum. Dengan menggunakan process capability dapat dilihat

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu


C-52
Analisis Process Capability dalam Menentukan Kemampuan Proses Produksi pada Industri Baja

variabilitas atau tingkat keseragaman dalam karakteristik proses yang telah ditetapkan dalam
ukuran indeks dan sejauh mana proses mampu (capable) dalam memproduksi dari spesifikasi
(diartikan sebagai kebutuhan dan ekspektasi pelanggan) yang diijinkan. Ukuran dari process
capability disebut capability index, yaitu Cp dan Cpk. Capability index suatu proses adalah
perbandingan variasi proses terhadap spesifikasi yang telah ditentukan. Nilai capability index
minimum untuk distribusi normal adalah satu (DoD Handbook, 1999).
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Shinde (2012) untuk mengetahui performansi pada
bagian-bagian mesin. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa capability process (Cpk)
dan process performance index (Ppk). Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa analisis
kapabilitas dapat diaplikasikan tidak hanya dalam periode produksi tetapi juga dapat diaplikasi
untuk sebuah mesin atau bagian-bagian mesin. Hal ini terbukti dengan hasil peta control untuk
machine tool yang berada dibawah batas control yang ditentukan.

B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ketidakmampuan perusahaan dalam hal
pemenuhan permintaan konsumen pada beberapa periode yang disebabkan karena kurangnya
kemampuan produksi perusahaan dalam beberapa periode tersebut.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan proses produksi baja konstruksi dalam
menghasilkan produk yang memiliki mutu seragam dengan menggunakan process capability.

II. METODOLOGI PENELITIAN


Penelitian dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan wawancara dengan staff di
industri baja konstruksi dimana metode yang digunakan berupa capability process.Perhitungan
Process Capability yang dilakukan dengan menentukan nilai Cp dan Cpk dari proses yang diteliti.
Nilai Cp menunjukkan apakah proses yang dijalankan dalam pembuatan suatu produk capable
atau tidak. Sedangkan nilai Cpk menunjukkan apakah proses yang dijalankan dalam pembuatan
suatu produk sudah memenuhi USL atau LSL dari spesifikasi yang ditetapkan pihak perusahaan.
Nilai Cp tidak mengindikasikan bahwa suatu proses telah benar-benar sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan terhadap proses, tetapi hanya merupakan hasil perhitungan dari proses
statistical control. Nilai yang menentukan bahwa proses telah sesuai atau tidak terhadap
karakteristik proses adalah nilai dari Cpk (performance index), dimana nilai minimum dari Cpk
yang telah dianjurkan adalah 1,00. Kedua nilai ini harus dilakukan secara bersama, untuk
menghasilkan standar proses yang diinginkan. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah
karakteristik mutu pengujian baja konstruksi berupa yield stress, ratio dan uniform elongation.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode capability process untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memproduksi baja konstruksi. Untuk menentukan capability
process, terlebih dahulu ditentukan batas-batas kendali untuk setiap karakteristik. Penetuan batas
kendali mutu masing-masing karakteristik mutu menggunakan peta kendali (control chart)
dengan menghitung nilai rata-rata dan range kemudian menentukan batas kendali atas dan batas
kendali bawah. Masing-masing karakteristik mutu ditentukan peta kendalinya, jika tidak terdapat
data diluar kontrol (out of control) maka dilanjutkan dengan melakukan perhitungan index
capability. Adapun perhitungan nilai rata-rata dan range untuk karakteristik yield stress dapat
dilihat pada Tabel 1.

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu


C-53
Siregar, dan Syahputri

Tabel 1. Nilai Rata-rata dan Range


No ̅ R No ̅ R No ̅ R No ̅ R
1 592,67 4 7 580,67 50 13 592,67 69 19 591,67 59
2 593 37 8 597,67 57 14 596,33 42 20 594,33 20
3 584,67 46 9 583 36 15 587 8 Jumlah 11866 697
4 595,33 41 10 594,67 27 16 597 51 Rata-rata 593,30 34,85
5 606,67 36 11 594,67 16 17 601,67 19
6 583,33 22 12 613,33 50 18 585,67 37

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan data diatas, diperoleh nilai
̿ yaitu 593,30 dan nilai ̅ yaitu 34,85. Batas kontrol atas dan bawah dapat dihitung dengan
rumus:
A2=1,023
D4=2,574
BKA ̿ : ̿ + A2 ̅ BKAR : ̅ + D4 ̅
: 593,30+ (1,023 x 34,85) : 34,85 + (2,574 x 34,85)
: 628,9516 : 124,5539

BKB ̿ : ̿ - A2 ̅ BKB0R : ̅ -D4 ̅


: 593,30- (1,023 x 34,85) : 34,85 - (2,574 x 34,85)
: 557,649 : -54,8539 = 0
̿
Seluruh data dan R dari yield stress berada dalam batas control, hal ini menunjukkan proses
telah in statistical control.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan data ratio, diperoleh nilai ̿
yaitu 1,1556 dan nilai ̅ yaitu 0,02. Batas kontrol atas dan bawah dapat dihitung dengan rumus:
BKA ̿ : 1,1781 BKAR : 0,0785
BKB ̿ : 1,1331 BKBR : -0,0345 = 0
̿
Seluruh data dan R dari ratio berada dalam batas control, hal ini menunjukkan proses telah in
statistical control.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan data diatas, diperoleh nilai ̿
yaitu 7,7333 dan nilai ̅ yaitu 1,25. Batas kontrol atas dan bawah dapat dihitung dengan rumus:
BKA ̿ : 9,0121 BKAR : 4,4675
BKB ̿ : 6,4546 BKBR : -1,9675 = 0
Seluruh data ̿ dan R dari uniform elongation berada dalam batas control, hal ini menunjukkan
proses telah in statistical control.
Karena semua data berada pada batas kontrol, maka dapat ditentukan nilai Cp dan Cpk. Kriteria
dalam penilaiannya antara lain:
1. Jika Cp >1,33, maka proses kapabilitas sangat baik
2. Jika 1,00 > Cp > 1,33, maka proses kapabilitas baik
3. Jika Cp < 1, maka proses kapabilitas sangat rendah, sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya
melalui peningkatan proses.
Untuk karakteristik yield stress, spesifikasi yang digunakan perusahaan berkisar antara 500-650
MPa. Maka dapat diperoleh nilai Cp dan Cpk dengan perhitungan berikut:
̅ L- ̿ ̿ -L L
σ= = 20,5848 Cpk = M ( ) ( )
σ σ
– -
Cp = = 1,2145 Cpk = M ( ) ( )
̿ ̿
CPU = dan CPL = Cpk = Min {0,9182 ; 1,5108}
Cpk = Minimum { CPU ; CPL } Cpk = 0,9182

Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai Cp dan Cpk dengan cara yang sama untuk karakteristik
ratio dan uniform longation sehingga diperoleh hasil masing-masing Cp = 1,2145; Cpk = 1,0779
dan Cp = 1,5801; Cpk = 1,2339

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu


C-54
Analisis Process Capability dalam Menentukan Kemampuan Proses Produksi pada Industri Baja

Nilai Capability Index (Cp) dan Cpk yang didapat menunjukkan bahwa:
1. Nilai Cp untuk karakteristik yield stresss> 1 maka proses produksi mampu. Nilai Cpk < 1
menunjukkan proses produksi masih menghasilkan produk yang belum sesuai dengan
spesifikasi.
2. Nilai Cp untuk karakteristik ratio> 1 maka proses produksi mampu. Nilai Cpk > 1
menunjukkan proses produksi sudah menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi.
3. Nilai Cp untuk karakteristik yield stresss > 1 maka proses produksi mampu. Nilai Cpk > 1
menunjukkan proses produksi sudah menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi.

IV. PENUTUP
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan terhadap mesin debarking drum
adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan batas kontrol dengan menggunakan peta kontrol variabel
didapat bahwa semua karakteristik berada dalam batas kontrol atau in control sehingga tidak
perlu dilakukan revisi.
2. Hasil perhitungan index capability diperoleh bahwa untuk nilai Cp, setiap spesifikasi berupa
yield stress, ratio dan uniform elongation memiliki nilai lebih dari 1 sehingga perusahaan
dikategorikan mampu dalam melakukan proses produksi. Sedangkan untuk penilaian Cpk,
terdapat satu spesifikasi atau karakteristik yang memiliki nilai dibawah 1 yaitu yield stress
dengan nilai 0,94 sehingga disimpulkan bahwa proses yang dijalankan untuk menghasilkan
baja kontruksi belum memenuhi upper specification level (USL) yield stress.

Saran yang diperlukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Melakukan pemeriksaan berkala terhadap semua mesin dan peralatan produksi terutama
elemen-elemen yang merupakan penyebab cacat pada produk dan perlu diadakannya
pelatihan dalam merawat dan menggunakan mesin proses serta peralatan kerja untuk
meningkatkan keterampilan operator sehingga tingkat ketelitian dan keahlian akan semakin
tinggi.
2. Setiap melakukan proses produksi perlu melakukan pengujian dengan benar dan
memperhatikan dengan teliti penyebab-penyebab yang berpengaruh terhadap pengendalian
3. Setelah proses terkendali secara statistik, kapabilitas perlu dihitung untuk menegetahui
kemampuan proses dalam menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Banks, J.,1987, Principles of Quality Control, Canada: John Wiley & Sons, Inc
Besterfield, Dale H., 1998, Quality Control Fifth Edition , New Jersey: Prentice Hall International Inc.,
Simon & Schuster
Erameh, dkk. ― Process Capability Analysis pf a Centre Lathe Turning Process”, Scientific Research
Publishing , Maret 2016
Gaspersz, Vincent, 2001, Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Grant, Eugene L., 1996, International Edition Statistical Quality Control, 7th Edition, New York : Mc
Graw-Hill
Handbook United States of America, DoD., Approve for Public Release, 10 Februari 1999
J.H. h de d K k r. 1 ― Importance of Process Capability and Process Performance Indices in
Machine Tool”, IJREAS : 2249-3905
Mondal dan Maiti. ― Process Capability Analysis of a Centrifugal Casting Process”, Proceedings of the
2010 International Conference on Industrial Engineering and Operations Management Dhaka
Bangladesh, 9-10 Januari 2010
Rajvanshi dan Belokar. 1 ― Improving the Process Capability of a Boring Operation by the Application
of Statistical Techniques”, International Journal of Scientific & Engineering Research: 1-6

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu


C-55

Anda mungkin juga menyukai