Anda di halaman 1dari 34

JUAL BELI FOLLOWERS INSTAGRAM MENURUT

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG


INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DAN
PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

PROPOSAL

Oleh :

SITI ALAWIYATURRA’I
NIMKO : 20182902040863

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NAHDLATUL
WATHAN LOMBOK TIMUR
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Islam menganggap penting urusan muamalah. Islam juga yang

mengatur hubungan antara manusia lainnya. Islam menyuruh kita agar

mencari rezeki yang halal. Dengan kata lain, islam tidak menganggap

penting urusan akhirat saja, islam menghendaki kesejahteraan hidup

manusia baik di dunia dan di akhirat.1

Kajian hukum Islam dari jaman ke jaman terus berkembang

termasuk dalam hal muamalah. Salah satu contohnya adalah jual beli yang

mengalami banyak Perkembangan baik dari segi konsep maupun objek yang

diperjualbelikan.2

Transaksi jual beli yang biasa dilakukan yaitu dengan cara penjual

dan pembeli bertemu langsung. Barang yang akan dijual berada di dekat

pembeli, beralih kepada sistem online yang kebalikan dari jual beli yang

biasanya dimana pembeli dan penjual tidak bertemu langsung dan barang

yang diperjualbelikan hanya berbentuk gambar atau tulisan yang

menjelaskan spesifikasi dari barang yang akan dijual.3

Jual beli online banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat karena

kemudahannya dalam melakukan transaksi yaitu tidak harus bertemunya

1
Enang Hidayat, Fiqih Jual Beli (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2015) hlm.2-3.
2
Romansyah, . “Pasar Modal Dalam Perspektif Islam”. Mazahib; Jurnal Pemikiran
Hukum Islam, 14(1). (juni 2015) hlm.1. https://doi.org/10.21093/mj.v14i1.332
3
Daharmi astuti, “persepsi masyarakat terhadap akad jual beli online perspektif
ekonomi syariah”, Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah, 1(1) (juni 2018), hlm. 14.
secara langsung antara penjual maupun pembeli. Namun dengan semakin

berkembangnya zaman, jual beli online saat ini tidak hanya mencakup jual

beli barang keperluan sehari-hari saja, tetapi ada pula transaksi yang

menjual belikan berupa penambahan followers di media sosial instagram.4

Instagram sudah menjadi salah satu perantara kegiatan sosial

seperti kegiatan berbagi foto, pengalaman, momen-momen penting, dakwah

dan juga dimanfaatkan sebagai persaingan kegiatan jual beli bagi pengguna

online shop. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan kesan

khusus pada akun instagram, salah satunya adalah dengan menambah

jumlah followers. Keuntungan yang dapat diperoleh ketika seseorang

memiliki banyak jumlah followers instagram pada online shop, yaitu

membuat akun usahanya lebih meyakinkan.

Tata cara yang dilakukan dalam jual beli followers tidak jauh

berbeda dengan jual beli online lainnya yaitu dengan melakukan

pembayaran terlebih dahulu kemudian penjual akan memproses apa yang

diinginkan oleh pembeli. Mekanisme kerjanya sangat mudah, pembeli

hanya memberikan username tanpa kode sandi dan dapat diproses dalam

jangka waktu 24 jam. Jika sudah, maka langkah berikutnya yaitu penjual

mengisi sesuai permintaan pembeli melalui sebuah alamat website di

internet. Harganya bervariasi, setiap 300 followers dihargai Rp. 20.000, 500

followers dihargai Rp. 40.000, 800 followers dihargai Rp. 60.000 dan 1000

followers dihargai Rp. 80.000.

4
Nindi aprida jamil,dkk, “Analisis Mekanisme Praktik Jual Beli Followers Dalam
Perspektif Ekonomi Islam Di Media Sosial Instagram”, Jurnal Eksisbank , 4(1) (juni 2020),hlm.83
Dalam proses transaksi, penjual followers tersebut tidak

memberikan adanya keterbukaan atau kejujuran terhadap pembeli bahwa

Sebagian followers yang dijual adalah bot followers (akun pasif). Apabila

pihak dari Instagram mengetahui adanya bot followers (akun pasif) tersebut,

maka pihak Instagram sewaktu-waktu dapat melakukan pembersihan untuk

akun pasif tersebut, dan pembersihan tersebut tidak dapat diprediksi

waktunya. Kemudian pada followers jenis real human (akun aktif) sewaktu-

waktu bisa meng-unfollow (berhenti mengikuti) jika akun yang tiba-tiba

diikutinya tersebut tidak menarik atau tidak disukainya, sehingga pihak

pembeli dirugikan.

Fakta yang terjadi dalam praktek jual beli followers instagram

adalah objek yang diperjual belikan bukan milik penjual namun penjual

mengambil keuntungan dengan memanfaatkan kepandaiannya dalam bidang

tersebut tanpa sepengetahuan pemilik akun yang diperjual belikan. Begitu

juga dengan pembeli, pembeli sudah membayar followers yang ditambahkan

ke akun Instagramnya namun kenyataannya akun yang sudah dibeli tersebut

sewaktu-waktu meng-unfoll akunnya (berhenti mengikuti akun milik

pembeli). Islam secara tegas mensyaratkan objek yang dapat diperjual

belikan, barang tersebut harus berwujud atau dengan kata lain menjual

barang yang tidak abstrak, tidak menjual barang bukan miliknya sendiri

serta benda tersebut harus memiliki manfaat.

Oleh karena itu, permasalahan yang kemudian muncul adalah

terdapat pada objeknya dimana barang yang diperjual belikan adalah berupa
followers, maka akan menimbulkan pertanyaan apakah followers dapat

diperjualbelikan atau tidak?. Selain itu, untuk akun aktif atau real human

followers, penjual tidak memiliki kuasa penuh terhadap objek tersebut,

karena pada dasarnya akun tersebut tidak dimiliki oleh penjual. Dalam hal

jual beli followers barang yang diperjual belikan adalah bukan barang yang

nyata melainkan berupa penambahan followers pada akun pembeli.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti dan mengkaji lebih dalam bagaimana hukum islam menanggapi

tentang jual beli followers instagram, maka penulis mengangkat judul

skripsi dengan judul: “ Jual Beli Followers Instagram Menurut Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi

Elektronik Dalam Perspektif Hukum Islam”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana jual beli followers instagram dalam pandangan Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi

elektronik?

2. Bagaimana jual beli followers instagram dalam perspektif hukum Islam?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana jual beli followers instagram dalam

pandangan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi

dan transaksi elektronik.

2. Untuk mengetahui bagaimana jual beli followers instagram dalam

perspektif hukum islam.


D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Sebagai pengembangan kontribusi pemikiran peneliti dan

menambah pengetahuan hukum Islam, khususnya dalam bidang fiqih

muamalah kontemporer.

2. Manfaat praktis

Menjadikan acuan bagi prodi hukum ekonomi syariah, fakultas

syariah, Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur tentang

jual beli follower sesuai dengan hukum Islam dan Undang-Undang

nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.

E. Kajian teori

1. Definisi jual beli

Jual beli atau perdagangan dalam istilah fiqh disebut al- ba’i

yang secara etimologi, berarti menjual atau mengganti. Wahbah al-zuhaily

mengartikannya secara bahasa dengan “menukar sesuatu dengan sesuatu

yang lain”. Kata al-ba’i dalam bahasa arab terkadang digunakan untuk

pengertian lawannya, yaitu kata al-syira’ (beli). Dengan demikian, kata al-

ba’i berarti jual beli,tetapi sekaligus juga berarti beli.5

Sedangkan menurut istilah yang dimaksud jual beli adalah:

a. Menurut hanafiyah, jual beli adalah tukar-menukar sesuatu dengan

yang sepadan melalui cara tentu (ijab dan kabul) yang bermanfaat.6

5
Nindi aprida jamil,dkk, “Analisis Mekanisme Praktik Jual Beli Followers Dalam
Perspektif Ekonomi Islam Di Media Sosial Instagram”, Jurnal Eksisbank , 4(1) (juni
2020),hlm.85.
6
Dr. Andri soemitra,M.A, Hukum Ekonomi Syariah Dan Fiqh Muamalah Dilembaga
Keuangan Bisnis Kontemporer (Cet.I, Jakarta:kencana, 2019), hlm.63.
b. Menurut syafi’iyah, jual beli adalah akad penukaran harta dengan

harta dengan cara tententu dan pertukaran harta dengan harta dengan

maksud untuk memiliki.7

c. Syeikh zakaria al-anshari dalam kitabnya fath al-wahab,jual beli

adalah tukar-menukar benda lain dengan cara yang khusus

(dibolehkan).8

2. Dasar hukum jual beli

Jual beli sebagai sarana tolong-menolong antara sesama umat

manusia mempunyai landasan yang kuat dalam al-qur’an dan sunnah

Rasulullah saw.9 Terdapat beberapa ayat al-qur’an dan sunnah rasulullah

saw, yang berbicara tentang jual beli, antara lain:

a. Surat al-baqarah ayat 275:

(٢٧٥:‫ر‬GG‫)البق‬...... ‫ َّر َم‬GG‫ َع َو َح‬GGْ‫ َّل هَّللا ُ ْالبَي‬GG‫َوَأ َح‬

‫الرِّ بَا‬

Artinya: Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba......10

b. Surat an-nisa’ ayat 29:

ٍ ‫ ِإاَّل َأ ْن تَ ُكونَ تِ َجا َرةً ع َْن تَ َر‬.....))٢٩:‫النساء‬...


‫اض ِم ْن ُك ْم‬

7
Ibid,hal 64
8
Wati susiawati, “Jual Beli Dalam Konteks Kekinian”, Jurnal Ekonomi Islam. 8(2)
(2017), hlm.173.
9
Abdul, Ghufron & Sapiudin, Fiqh Muamalat (kencana,2010),hlm.68.
10
Al-baqarah,hlm.275.
Artinya: ..kecuali dengan jalan perniagaan yang beerlaku dengan

suka sama suka diantara kamu....11

Dasar hukum jual beli berdasarkan hadits, antara lain:

a. Hadits dari al-baihaqi, ibn majah dan ibn hibban, rasulullah bersabda:

ٍ ‫اِنًّ َما ْالبَ ْي ُع ع َْن تَ َر‬


)‫اض (رواه البيهقى‬

“Jual beli itu didasarkan atas suka sama suka”.12

b. Hadits yang diriwayatkan al-tirmizi, Rasulullah saw bersabda:

ِّ ‫ق ااْل َ ِميْنُ َم َع النَّبِيِّ ْينَ َوال‬


)‫ص ِّد ْيقِ ْينَ َو ال ُّشهَدَا ِء(رواه الترمذى‬ َّ ‫اَلتَّا ِج ُر ال‬
Gُ ْ‫ص ُدو‬

“ Pedagang yang jujur dan terpercaya sejajar (tempatnya di surga)

dengan para nabi,shaddiqin, dan syuhada”.13

Dasar hukum jual beli adalah mubah (boleh), tetapi dalam

kondisi tertentu jual beli bisa menjadi wajib dan juga bisa berhukum

haram.

Hukum jual beli itu bisa sesuai dengan situasi dan kondisi yang

ada, antara lain:

a) Mubah, ialah hukum asal jual beli akan tetapi masih dalam catatan

yakni rukun dan syarat jual beli, barulah dianggap sah menurut

syara’.

b) Sunnah, seperti jual beli kepada sahabat atau keluarga dan kepada

orang yang sangat berhajat kepada barang tersebut.

11
An-nisa, hlm.29.
12
Abdul, Ghufron & Sapiudin, Fiqh Muamalat (kencana,2010),hlm.69.
13
Ibid,hlm.70.
c) Makruh, jual beli pada waktu datangnya panggilan adzan shalat

jumat.

d) Wajib, seperti wali menjual barang anak yatim apabila terpaksa,

begitu juga dengan qhadi (hakim) menjual barang muflis (orang

yang sedang mengalami kepaitan).

e) Haram, apabila tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli yang telah

ditentukan oleh syara’.14

3. Rukun dan syarat jual beli

Rukun dan syarat merupakan hal yang sangat penting, sebab

tanpa rukun dan syarat maka jual beli tersebut tidak sah hukumnya. Oleh

karena itu, islam telah mengatur tentang rukun dan syarat jual beli itu,

antara lain :

a. Rukun jual beli

Rukun jual beli ada 3 yaitu orang yang berakad atau

muta’aqidain (penjual dan pembeli), ma’qud alaih (objek akad) dan

shigat (lafadz ijab kabul).15

1) Aqid atau muta’aqidain (penjual dan pembeli)

Dalam hal ini dua atau beberapa orang yang melakukan

akad,adapun syarat-syarat orang yang berakad yaitu berakal, oleh

sebab itu jual beli yang dilakukan anak-anak yang belum berakal

dan orang gila, hukumnya tidak sah. Kemudian yang melakukan

akad itu adalah orang yang berbeda.

14
Supriyadi, Konsep Harga Dalam Ekonomi Islam (guepedia, 2018), hlm.20.
15
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta:Rajawali Pers, 2010), Cet.6. hlm.7.
2) Ma’qud alaih (objek akad)

Syarat-syarat benda yang dapat dijadikan objek akad

yaitu: suci, memberi manfaat menurut syara’, tidak digantungkan

pada sesuatu, tidak dibatasi waktu, dapat diserahterimakan, milik

sendiri, dan diketahui.

3) Shigat (lafadz ijab kabul)

Jual beli dianggap sah, jika terjadi sebuah kesepakatan

(shigat) baik secara lisan (shigat qauliyah) maupun dengan cara

perbuatan (shigat fi’liyah). Shigat qauliyah yaitu perkataan yang

terucap dapi pihak penjual dan pembeli. Sedangkan shigat fi’liyah

yaitu sebuah proses serah terima barang yang diperjualbelikan

yang terdiri dari proses pengembalian dan penyerahan.

b. Syarat jual beli

Adapun syarat jual beli diantaranya adalah:

1) Syarat penjual dan pembeli

a) Berakal dan baligh

b) Kehendak sendiri (bukan paksaan)

c) Tidak mubazir (pemboros),sebab harta orang yang mubazir itu

ditangan walinya

d) Beragama islam.

2) Syarat objek akad

a) Suci

b) Memberi manfaat menurut syara’


c) Jangan ditaklikan, yaitu dikaitkan atau digantungkan kepada

hal-hal lain.

d) Tidak dibatasi waktunya

e) Dapat diserah terimakan

f) Milik sendiri

g) Diketahui (dilihat).16

3) Syarat ijab kabul

a) Jangan ada yang memisahkan,pembeli jangan diam saja seetelah

penjual menyatakan ijab dan sebaliknya

b) Jangan diselingi dengan kata-kata lain antara ijab dan qabul

c) Beragama islam.

4. Macam-macam jual beli

Jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi. Ditinjau dari segi

benda yang dijadikan objek jual beli dapat dikemukakan pendapat imam

taqiyuddin bahwa jual beli dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu :17

a. Jual beli benda kelihatan ialah pada waktu melakukan akad jual beli

benda atau barang yang diperjualbelikan ada di depan penjual dan

pembeli. Seperti membeli beras dipasar.

b. Jual beli yang menyebutkan sifat-sifat dalam jual beli maka akadnya

salam. Salam adalah untuk jual beli yang tidak tunai (kontan). Jual

beli as-salam sebagai transaksi atas sesuatu yang masih berada dalam

tanggungan dengan kriteria-kriteria dan diserahkan sesuai dengan


16
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2002), Cet. Ke-6,
hlm.72.
17
Racmat Syafei, Fikih Muamalah (Bandung:Pustaka Setia, 2001), hlm.75-76.
ketentuan di dalam pasal 101 kompilasi hukum ekonomi syariah

(KHES) yaitu:

1) Jual beli salam dapat dilakukan dengan syarat kuantitas dan

kualitas barang sudah jelas.

2) Kuantitas barang dapat diukur dengan takaran atau timbangan

dan meteran.

3) Spesifikasi barang yang dipesan harus diketahui secara

sempurna oleh para pihak.18

c. Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat ialah jual beli

yang dilarang oleh agama islam karena barangnya tidak tentu atau

masih gelap sehingga dikhawatirkan barang tersebut diperoleh dari

curian atau barang titipan yang akibatnya dapat menimbulkan

kerugian salah satu pihak. Sementara itu, merugikan dan

menghancurkan harta benda seorang tidak diperbolehkan.19

Ditinjau dari pertukaran, az-zuhaili mengklasifikasikan jual

beli dalam beberapa bentuk, diantaranya :

a. Jual beli salam (pesanan)

Jual beli salam adalah jual beli melalui pesanan yakni jual beli

dengan cara menyerahkan uang muka terlebih dahulu kemudian

barang diberikan setelah pesanan selesai.

b. Jual beli muqayyadah (barter)

18
Pasal 101 KHES
19
Hendi suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta:Rajawali Pers, 2016), hlm.76.
Jual beli muqayyadah adalah jual beli dengan cara menukar

barang dengan barang seperti menukar baju dengan sepatu.

c. Jual beli alat tukar dengan alat tukar

Adalah jual beli barang yang biasa dipakai sebagai alat tukar

dengan alat tukar lainnya seperti dinar dengan dirham.

d. Jual beli muthlaq

Jual beli muthlaq adalah jual beli barang dengan sesuatu yang

telah disepakati sebagai alat tukar.20

e. Jual beli nama, merk, logo perdagangan

Merupakan hak cipta atas suatu nama perusahaan yang

dilindungi dan tidak boleh dibajak karena mengandung hak material

di dalamnya.21

5. Undang-undang ITE (informasi dan transaksi elektronik)

Menurut pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 11 tahun 2008

tentang ITE bahwa yang dimaksud dengan informasi elektronik adalah

satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada

tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, elektronic data intercange

(EDI), surat elektronik, telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf,

tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang

memiliki arti atau dapat dipahami oleh seorang yang mampu

memahaminya. Selanjutnya transaksi elektronik adalah perbuatan hukum

20
Wasilatur Rohmaniyah, Fiqih Muamalah Kontemporer (Pamekasan:Duta Media
Publishing, 2019), hlm.54.
21
Andri Soemitra, Hukum Ekonomi Syariah Dan Fiqh Muamalah Di Lembaga
Keuangan Dan Bisnis Kontemporer (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), hlm,76.
yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan

atau media elektronik lainnya.22

Undang-undang informasi dan transaksi elektronik (ITE)

merupakan sebuah undang-undang atau sekumpulan aturan-aturan yang

mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik, beserta dengan tata

cara mengeluarkan atau mengemukakan sebuah informasi dan cara

bertransaksi yang baik dengan memanfaatkan media elektronik. Undang-

undang ITE memiliki yuridiksi atau wilayah hukum, seperti yang

terdapat dalam pasal 2 undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang ITE

yang menyatakan bahwa undang-undang ini berlaku untuk setiap orang

yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam undang-

undang ini, baik yang berada di wilayah hukum indonesia maupun diluar

wilayah hukum indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah

hukum indonesia dan merugikan kepentingan indonesia.23

Suatu transaksi online mengandung suatu asas konsensualisme,

yang berarti kesepakatan dari kedua belah pihak. Penawaran dan

penerimaan inilah yang merupakan awal terjadinya kesepakatan antara

pihak-pihak yang bersangkutan. Proses penawaran dan penerimaan

online ini tidaklah beda dengan proses penawaran dan penerimaan pada

umumnya. Perbedaannya hanyalah pada media yang dipergunakan, pada

transaksi e-commerce media yang digunakan adalah internet.

22
Undang-undang ITE no.11 tahun 2008 pasal 1
23
Tim Redaksi BIP, Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik
(Jakarta:Bhuana Ilmu Populer, 2017), hlm.10.
Pasal 19 UU ITE menyatakan bahwa “para pihak yang

melakukan transaksi elektronik harus menggunakan sistem elektronik

yang disepakati”. Jadi sebelum melakukan transaksi elektronik, maka

para pihak menyepakati sistem elektronik yang akan digunakan untuk

melakukan transaksi, transaksi elektronik terjadi pada saat penawaran

transaksi yang dikirim pengirim telah menerima dan disetujui oleh

penerima sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 20 ayat (1) UU ITE.

Maka, dalam hal ini transaksi eelektronik baru terjadi jika adanya

penawaran yang dikirimkan kepada penerima dan adanya persetujuan

untuk menerima penawaran setelah penawaran diterima secara

elektronik. Pasal 20 ayat (2) UU ITE disebutkan “persetujuan atas

penawaran transaksi elektronik harus dilakukan dengan pernyataan

penerima secara eleektronik” tahapan selanjutnya seteelah dicapainya

persetujuan dari para pihak adalah melakukan pembayaran. Pembayaran

dapat dilakukan dengan sistem transfer melalui ATM, kartu kredit, atau

perantara pihak ketiga seperti rekber (rekening bersama). Apabila

pembayaran telah selesai, maka barang akan dikirimkan oleh penjual

kepada pembeli dengan menggunakan jasa pengiriman.24

6. Instagram

Secara umum instagram dapat diartikan sebagai aplikasi yang

dapat difungsikan sebagai media berbagai foto dan video dalam sebuah

24
Ahmadi Miru Dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen
(Jakarta:Rajagrafindo Persada, 2010), hlm.38.
jejaring sosial.25 Instagram terbilang media sosial terpopuler saat ini,

menurut MAU (Monthly active user) yang dilansir dalam daily social,

pengguna instagram diindonesia telah mencapai 22 juta. Sementara itu

berdasarkan riset emarketer, instagram menduduki peringkat kedua

sebagai media sosial terbanyak setelah facebook.26

Instagram memiliki beberapa fitur yang berbeda dari jejaring

sosial lainnya, antara lain adalah sebagai berikut:

a. Followers (pengikut)

Adalah pengikut akun instagram kita, setiap pengikut pasti

mendapatkan pemberitahuan atau kabar mengenai postingan terbaru

dari akun yang ia ikuti.27 Komunikasi terjalin ketika dua pengguna

atau lebih saling mengikuti dengan memberikan tanda suka,

mengomentari unggahan, atau sekedar melihat instastory pengguna

lain. Pengikut menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah

tanda suka dari pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut

dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak.28

b. Aroba

Instagram juga memiliki fitur dimana para penggunanya

dapat menyinggung atau memanggil pengguna lain dalam suatu

postingan yang dikira cukup menarik untuk dilihat bersama, jadi


25
Rudi Dian Arifin, “Pengertian Instagram, Sejarah, Fungsi, Dan Manfaat,”
http://dianisa.com (Diakses Tanggal 7 September 2020, 11:02 pm)
26
Muhammad Fadhol Tamimy, Sharingmu Personal Brandingmu (Jakarta:Visimedia,
2017), hlm.172.
27
“45 Istilah Dalam Instagram Yang Perlu Diketahui,” http://studioantelope.com
(Diakses 13 Mei 2021)
28
Graha Tekno, “ Arti Nama Instagram Dan Ulasan Lengkap Fitur-Fiturnya,”
https://www.grahanusantara.co.id (Diakses Tanggal 12 Desember 2020)
tidak perlu membagikan postingan tersebut agar orang yang ingin

diberi tau mengenai informasi tersebut. Cukup dengan menambah

tanda aroba (@) dan memasukkan akun instagram dari penggunanya

tersebut.

c. Tanda suka

Instagram juga memiliki sebuah fitur tanda suka yang

fungsinya memiliki kesamaan dengan yang disediakaan facebook,

yaitu sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto atau

postingan lain yang telah diunggah. Tanda suka dalam instagram

berbentuk hati .

d. Instagram story

Fitur yang digunakan untuk mengunggah foto atau video

singkat mengenai keegiatan sehari-hari yang sifatnya sementara,

pembaruan foto atau video tersebut akan hilang dengan sendirinya

ketika waktu pengunggahannya sudah melampaui batas waktu 24

jam.

e. Face filter

Merupakan salah satu fitur terbaru instagram yang diadopsi

dari fitur yang sudah lama ada di snapchat, filter ini memberikan

efek lucu saat kamera menghadap ke wajah seseorang, dan yang

pasti fitur yang satu ini akan sangat menarik bagi seluruh pengguna

setia instagram.29

29
Walter Pinem, “60+ Fitur Terbaru Instagram Yang Perlu Anda Ketahui,”
https://www.seniberfikir.com (Diakses Pada Tahun 2021)
f. Boomerang

Fitur boomerang memang sangat populer dikalangan

pengguna instagram. Fitur yang memungkinkan kamu untuk

membuat video dan gerakan bolak-balik, ini menjadi fitur andalan di

instagram.30

g. Photobooth

Adalah mode kamera dimana setelah tiga detik kamera akan

mengambil empat gambar secara berurutan, layaknya si sebuah bilik

foto (photobooth).31

h. Tata letak

Merupakan fitur yang berupa efek kamera stories instagram

yang berfungsi untuk menambahkan satu atau lebih foto yang bisa di

atur menjadi album foto kolase, dengan 6 templat tata letak. Fitur ini

terdapat dibagian instastory.32

7. Mekanisme jual beli followers di media sosial instagram

Instagram merupakan salah satu sosial media yang paling

diminati di kalangan anak muda, mengutip data survey dari we are social,

instagram adalah media sosial ke empat yang paling aktif digunakan oleh

pengguna di indonesia. Posisi tersebut dibelakang youtube, whatsapp,

dan facebook.33
30
Nisa Mutia Sari, “ Cara Membuat Status Boomerang Ala Instagram Di
Whatsapp,” https://m.liputan6.com (Diakses Tanggal 25 Maret 2019, 15:05 WIB)
31
Kompas.Com, “2 Fitur Baru Instagram Story Dan Cara Menggunakannya,”
https://tekno.kompas.com (Diakses Tanggal 23 Desember 2020, 12:14 WIB)
32
“Cara Membuat Foto Kolase Di Stories Instagram Dengan Fitur Baru Instagram
Layout,”. https://www.spesialtips.com (Diakses Tanggal 11 November 2019)
33
Jefferly Helianthusonfri, Instagram Marketing Untuk Pemula (Jakarta:Gramedia,
2020), hlm.1.
Jual beli followers merupakan model perdagangan baru yang

aspek-aspek hukumnya perlu dikaji secara mendalam. Mekanisme jual

beli followers yang ada di dunia maya sama seperti jual beli online

lainnya. Secara umum mekanismenya sama dengan jual beli barang

biasa, hanya saja dalam jual beli followers ini objeknya bukan berupa

barang yang nyata, namun berbentuk abstrak berupa penambahan

followers pada akun sosial media instagram.

Seiring berkembangnya, situs jejaring sosial instagram

menjadikan instagram tidak hanya sebagai media untuk berinteraksi saja,

atau untuk mencari teman, namun instagram bisa dijadikan sarana untuk

mempromosikan produk dan untuk menaikkan reputasi seseorang dan

sebagainya. Followers atau pengikut dalam bahasa sederhananya adalah

fans (penggemar), semakin banyak followers berarti semakin terkenal

orang yang menggunakan akun tersebut. Hal tersebut yang memberikan

peluang bagi sebagian orang untuk menjual followers. Followers

instagram pun memiliki karakteristik, karakteristik dari followers

tersebut terbagi dalam dua hal, yaitu “real human followers” dan

“followers pasif”.34

a. Real human followers adalah followers yang dimiliki oleh seseorang

dan senantiasa melakukan perbaruan followersnya. Terdapat orang

yang mengoperasikan akun instagram tersebut dalam dunia nyata.

34
Postingan instagram @pusatgrosirmurah26.
b. Followers pasif atau biasa disebut dengan bot followers adalah

followers yang tidak mempunyai pemilik dan followers itu tidak

melakukan kegiatan apapun.35

Keberadaan penjual followers sangat mudah ditemukan di

instagram, ini dikarenakan begitu banyaknya peminat serta orang yang

membutuhkannya, baik untuk sarana promosi toko online atau offlinenya

ataupun hanya sekedar untuk mempopulerkan dirinya sendiri dikalangan

pengguna instagram lainnya. Dalam hal jual beli followers, ada dua

macam yang ditawarkan yaitu followers aktif dan followers pasif,

biasanya penjual followers menawarkan berbagai macam price list

dipostingan instagramnya, berikut ini adalah harga followers:

a. 500 follower aktif = Rp.45.000

b. 100 followrs pasif = Rp.25.00036

Latar belakang orang membeli followers, diantaranya karena

menilai media sosial instagram adalah sarana yang cukup efektif untuk

mempromosikan barang maupun diri sendiri. Sebagian pembeli followers

adalah orang yang memang murni untuk kepentingan bisnis seperti

promosi ataupun untuk menunjang popularitas seseorang. Transaksi jual

beli followers sama saja dengan transaksi pada umumnya, dimana

terdapat penjual,pembeli,barang yang diperjual belikan dan alat penukar.

35
Umi Septia, “Banyak Generasi Milenial Senang Membeeli Followers,Kenapa Ya?”,
Artikel Liputan 6, 23 November, 2017.
36
Postingan instagram @jualbelifollowers29
Dalam melakukan transaksi antara penjual dan pembeli yaitu

melalui online,37 transaksi tersebut dilakukan dengan langkah pertama

seorang customor memilih paket yang akan dibeli. Dalam hal ini seorang

penjual telah mengunggah setiap paket harga dan jumlah followers yang

ditawarkan, kemudian setelah memilih dan bernegosiasi, customor

memilih transaksi pembayaran. Ada beberapa transaksi yang digunakan

penjual followers, yaitu ovo,gopay, via transfer bank atau pulsa. Setelah

mengirim bukti pembayaran maka customor akan dimintai username

akun yang akan diisi followersnya.

F. Metode penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan

(library research) yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan

menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan,

maupun laporan hasil penelitian terdahulu,38 yang berkaitan dengan

pembahasan tentang jual beli followers instagram menurut Undang-

Undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi

elektronik dalam perspektif hukum Islam.

2. Sumber data

a. Data primer

37
Umam, pesan kepada penulis, 25 agustus, 2020.
38
Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik ( Jakarta: Bumi Aksara,
2008), Hlm.5.
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari

individu-individu yang diselidiki atau data tangan pertama.39 Sumber

dari data primer mencakup buku-buku yang ada kaitannya langsung

dengan judul penelitian yaitu jual beli followers Undang-Undang

nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dan

hukum Islam berdasarkan al-qur’an dan hadits.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang ada dalam pustaka-pustaka.40

Sumber dari data sekunder mencakup dari buku-buku atau bahan

pustaka yang berhubungan dengan judul penelitian secara tidak

langsung, yang didalamnya memuat tentang pembahasan dengan jual

beli followers Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang

informasi dan transaksi elektronik dalam perspektif hukum Islam.

3. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Analisis isi (content analysis) yaitu penelitian yang bersifat

pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau

tercetak dalam media massa.41 Dalam melakukan analisis terhadap data

yang peneliti peroleh, peneliti menggunakan teknik content analysis

yang diterjemahkan dengan analisis isi atau kajian isi. Weber yang

dikutip oleh soejono dan abdurrahman menyatakan bahwa content

39
Aprianus Umbu Zogara & Zainul Arifin. Metode Penelitian Ilmiah (KBM
Indonesia: 2020), hlm.52.
40
Ibid, hlm.53.
41
Dosen Pendidikan 2, “Analisis Isi – Syarat, Tujuan, Tahapan, Jenis Dan Prosedur”,
http://www.dosenpendidikan.co.id (Diakses Tanggal 20 Desember 2021)
analysis adalah metodologi penelitian dari sebuah dokumen.42 Kajian isi

adalah teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan

yang replikatif dan sahih dari data atas dasar konteksnya.

4. Pendekatan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan

normatif yaitu penelitian hukum yang sering dikonsepsikan sebagai apa

yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (law in book) atau

hukum yang dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan

patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas.43 Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas: data mengenai jual beli

followers instagram menurut undang-undang nomor 11 tahun 2008

tentang informasi dan transaksi elektronik dan hukum Islam.

G. Sistematika pembahasan

Sistematika dalam penelitian ini disusun dalam bab-bab yang terdiri

dari sub-sub bab yang sistematikanya meliputi:

Bab I pendahuluan. Dalam bab ini memuat tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian

teori, metode penelitian, sistematika pembahasan.

Bab II kajian pemikiran. Dalam bab ini memuat tentang deskripsi

biografi dan kajian intelektual.

42
Soejono Dan Abdurrahmann, Metode Penelitian:Suatu Pemikiran Dan Penerapan,
(Jakarta:PT Rineka Cipta, 1999), hlm.13.
43
Amiruddin Dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (jakarta:PT
Rajagrafindo Persada, 2012), hlm.118.
BAB II

KAJIAN PEMIKIRAN

A. Deskripsi biografi

Penelitian terdahulu sangat penting guna menemukan titik

perbedaan maupun persamaan dengan penelitian-penelitian yang sudah

dilakukan sebelumnya, sehingga salah satu etika ilmiah yang bertujuan

untuk memberikan kejelasan informasi yang diteliti dan kepastian

orisinalitas akan terpenuhi. Selain itu penelitian terdahulu juga berguna

sebagai sebuah acuan sekaligus pijakan pemataan dalam penelitian ini.

Adapun hasil penelusuran yang telah peneliti lakukan terkait penelitian

yang akan dibahas yaitu terdapat beberapa skripsi dan artikel yang telah

peneliti lakukan terkait penelitian yang akan dibahas yaitu terdapat

beberapa skripsi yang telah membahasnya, namun berbeda fokus

kajiannya dengan penelitian penulis. Untuk lebuh jelasnya, dibawah ini

ada beberapa skripsi yang mempunyai bahasan dalam tema yang peneliti

temui diantaranya sebagai berikut:

1. Skripsi Mimi Maesaroh yang berjudul sistem jual beli followers di

instagram perspektif imam syafi’i dan abu hanifah. UIN Bandung.

Dalam skripsi ini menjelaskan tentang menganalisis secara mendalam

mengenai jual beli followers instagram perspektif imam syafi’i dan


abu hanifah, ada perbedaan pendapat dari para imam mazhab

mengenai sistem jual beli (rukun dan syarat jual beli). 44

2. Skripsi Mufida Herdani yang berjudul jual beli followers sosial media

twitter dalam perspektif hukum islam. UIN yogyakarta. Dalam skripsi

ini menjelaskan platform twitter sebagai media untuk

memperkenalkan bisnisnya secara online. Titik fokus seseorang akan

menilai suatu bisnis dilihat dari jumlah followers yang dimilikinya,

karena hal tersebut memberikan keuntungan dalam mempromosikan

suatu bisnis. Selain itu followers menjadi barometer terhadap

kepopularitasan seseorang.45

3. Skripsi Rifky Fadillah Anwar yang berjudul jual beli followers sosial

media instagram dalam perspektif hukum islam (studi wilayah

instagram bengkulu). IAIN bengkulu. Meneliti tentang jual beli

followers sosial media instagram dalam perspektif hukum islam

dimana dijelaskan jual beli followers disini lebih kepada manfaat dan

kurang manfaat. Karena bermanfaat ketika seseorang itu

membutuhkan, dan kurang bermanfaat yang membeli hanya bertujuan

untuk bergaya demi kepuasan semata.46

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan hasil

penelitian di atas terletak pada objek penelitian. Sehingga lebih

44
Mimi Maesaroh, Skripsi: “ Sistem Jual Beli Followers Diinstagram Perspektif Imam
Syafi’i Dan Abu Hanifah”, (Bandung: UIN Bandung, 2019).
45
Mufida Herdani, Skripsi: “ Jual Beli Followers Sosial Media Twitter Dalam
Perspektif Hukum Islam”, (Yogyakarta:UIN Yogyakarta, 2015).
46
Rifki Fadillah Anwar, Skripsi: “ Jual Beli Followers Sosial Media Instagram Dalam
Perspektif Hukum Islam (Studi Wilayah Instagram Bengkulu)”, (Bengkulu: IAIN Bengkulu,
2019).
memfokuskan pembahasan mengenai jual beli followers instagram

menurut undang-undang dan hukum islam, dimana objek yang

diperjualbelikan tidak memenuhi syarat sah benda yang harus

diperjualbelikan. Hal ini dapat disimpulkan sah atau tidak, boleh atau

tidak menurut undang-undang dan hukum islam..

B. Kajian intelektual

1. Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan

transaksi elektronik

a. Transaksi elektronik

Transaksi elektronik diatur dalam Undang-Undang

nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik

(ITE), bahwa pada pasal 1 ayat 1 menjelaskan informasi

elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik adalah

satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak

terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto,

elektronic data intercange (EDI), surat elektronik, telegram,

teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses,

simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau

dapat dipahami oleh seorang yang mampu memahaminya.

Selanjutnya transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang

dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer,

dan atau media elektronik lainnya.47

47
Undang-undang ITE no.11 tahun 2008 pasal 1
Undang-undang informasi dan transaksi elektronik

(ITE) merupakan sebuah undang-undang atau sekumpulan aturan-

aturan yang mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik,

beserta dengan tata cara mengeluarkan atau mengemukakan

sebuah informasi dan cara bertransaksi yang baik dengan

memanfaatkan media elektronik.

b. Syarat-syarat transaksi elektronik

Adanya penjual dan pembeli

Pasal 17

1) Penyelenggaraan transaksi elektronik dapat dilakukan dalam

lingkup publik, ataupun privat

2) Para pihak yang melakukan transaksi elektronik sebagaimana

yang dimaksud pada ayat (1) wajib beritikad baik dalam

melakukan interaksi dan atau pertukaran informasi elektronik

dan atau dokumen elektronik selama transaksi berlangsung

3) Ketentuan lebih lanjut mengennai penyelenggaran transaksi

elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

peraturan pemerintah.

Objek transaksi

Pasal 18

1) Transaksi lektronik yang dituangkan dalam kontrak elektonik

mengikat para pihak


2) Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum

yang berlaku bagi transaksi elektronik internasional yang

dibuatnya

3) Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam

transaksi elektronik internasional, hukum yang berlaku

didasarkan pada asas hukum perdata internasional

4) Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum

pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa

alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang

mungkin timbul dari transaksi elektronik internasional yang

dibuatnya

5) Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana

dimaksud pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan,

arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif

lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin

timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas hukum

perdata internasional.

Alat tukar yaitu uang atau objek transaksi

Pasal 19

1) Para pihak yang melakukan transaksi elektronik harus

menggunakan sistem elektronik yang disepakati.

Transaksi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung

Pasal 20
1) Kecuali ditentukan lain oleh para pihak, transaksi elektronik

terjadi pada saat penawaran transaksi yang dikirim pengirim

telah diterima dan disetujui penerima

2) Persetujuan atas penawaran transaksi elektronik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan dengan pernyataan

penerima secara elektronik

Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli

Pasal 21

1) Pengirim atau penerima dapat melakukan transaksi elektronik

sendiri, melalui pihak yang dikuasakan olehnya, atau melalui

agen elektronik

2) Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum

dalam pelaksanaan transaksi elektronik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut:

a) Jika dilakukan sendiri, segala akibat hukum dalam

pelaksanaan transaksi elektronik menjadi tanggung

jawab para pihak yang bertransaksi

b) Jika dilakukan melalui pemberian kuasa, segala akibat

hukum dalam pelaksanaan transaksi elektronik menjadi

tanggung jawab pemberi kuasa atau

c) Jika dilakukan melalui agen elektronik, segala akibat

hukum dalam pelaksanaan transaksi elektronik menjadi

tanggung jawab penyelenggara agen elektronik


3) Jika kerugian transaksi elektronik disebabkan gagal

beroperasinya agen elektronik akibat tindakan pihak ketiga

secara langsung terhadap sistem elektronik, segala akibat

hukum menjadi tanggung jawab penyelenggara agen

elektronik

4) Jika kerugian transaksi elektronik disebabkan gagal

beroperasinya agen elektronik akibat kelalaian pihak

pengguna jasa layanan, segala akibat hukum menjadi hukum

tanggung jawab pengguna layanan

5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku

dalam hal dapat dibuktikan terjadinya, keadaan memaksa,

kesalahan, dari atau kelalaian pihak pengguna sistem

elektronik.

Empat ayat (ayat 1-4) pada pasal 21 menjelaskan

pertanggung jawaban transaksi elektronik ketika transaksi

elektronik mengalami kerugian, dan satu ayat (ayat 5) pada pasal

21 menjelaskan pengecualian pertanggung jawaban transaksi

elektronik.48

2. Perspektif hukum Islam

Jual beli follower instagram sama seperti jual beli dalam

dunia maya yang terjadi saat ini, ada penjual dan pembeli, barang

yang dijual berupa media atau wadah, nilai tukar dan akad berwujud

kesepakatan masing-masing pihak yang bertransaksi.


48
Undang-undang ITE no.11 tahun 2008 pasal 21
Dalam prakteknya jual beli followers instagram ini

secara tidak langsung yaitu lewat media instagram, berupa ucapan

antara penjual dan pembeli sehingga tercipta akad jual beli. Dari segi

sistem jual beli berdasarkan pertukarannya kategori jual beli salam

dalam konsep muamalah. Hakikat dari salam menurut syara’ adalah

akad dalam jual beli atas barang yang menyebutkan spesifikasi

dalam tanggungan dalam suatu tempo, dan telah ditentukan jenisnya

ketika akad dan harganya telah disepakati pada majelis akad.49

Transaksi as-salam merupakan bagian dari transaksi jual

beli biasa.50 Hanya saja dalam transaksi as-salam terdapat

persyaratan tambahan yang menentukan validitas transaksi tersebut.

Karena dalam transaksi as-salam produk yang dijadikan objek

transaksi tidak ada atau tidak dapat dihadirkan pada saat transaksi

terjadi. Penjual dalam hal ini hanya menyebutkan kriteria-kriteria

tertentu pada produk yang akan dijual.

Tipe-tipe transaksi as-salam adalah sebagai berikut.

1) Sistem pembayaran di muka dan barang ditangguhkan.

2) Sistem pembayaran ditunda dua atau tiga hari dan barang

ditangguh.

3) Sistem pembayaran di muka dan barang diserahkan langsung.51

49
Abdullah Bin Muhammad Terjemahan Muhammad Nashiruddin, Ath-Thayyar
Ensiklopedi Muamalah (Yogyakarta:Maktaba Al Hanif, 2009), hlm,140.
50
Asnawi, Transaksi Bisnis E-Commerce…, hlm. 95.
51
Ibid, hlm.115.
Kesepakatan dalam jual beli terdapat kewajiban dari

penjual maupun pembeli yang harus dipenuhinya oleh pihak-pihak

yang berakad. Jika salah satu kewajiban dari yang berakad tidak bisa

memenuhi kewajibannya tersebut, maka pihak tersebut telah

melakukan wanprestasi dan berpotensi adanya pembatalan dalam

transaksi jual beli. Pihak yang bertransaksi harus memenuhi

kewajiban sebagaimana lazimnya dan terpenuhi haknya. Hak dan

kewajiban terjadi apabila terdapat keseimbangan dan proporsional

keduanya. Adanya tukar menukar dari manfaat kedua pihak inilah

tercipta keseimbangan yang diharapkan. Kewajiban dari pihak

penjual menyerahkan barang dagangannya sesuai dengan spesifikasi

yang ada dan dalam kekuasaannya. Kewajiban lainnya adalah

menanggung nikmat dan kecacatan yang tersembunyi pada objek

transaksi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin & Asikin, Z. 2012. Pengantar Metode Penelitian Hukum.


Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.
Anwar, R.F. 2019. Jual Beli Followers Sosial Media Instagram
Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Wilayah Instagram Bengkulu). Skripsi
IAIN Bengkulu.
Astuti, D. 2012. Persepsi Masyarakat Terhadap Akad Jual Beli
Online Perspektif Ekonomi Syariah. Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah,
1(1) :13-26.
Azam, A.A.M. 2017. Fiqh Muamalat Sistem Transaksi Dalam Islam.
Jakarta:Amzah.
Ghazaly, A.R. Ihsan & Shidiq, S. 2018. Fiqh Muamalat . Kencana:
Prenamedia Group.
Helianthusonfri, J . 2020. Instagram Marketing Untuk Pemula.
Jakarta:Gramedia.
Herdani, M. 2015. Jual Beli Followers Sosial Media Twitter Dalam
Perspektif Hukum Islam. Skripsi UIN Yogyakarta.
Jamil, N. A. Asep & Jalaluddin. 2020. Analisis Mekanisme Praktik
Jual Beli Followers Dalam Perspektif Ekonomi Islam Di Media Sosial
Instagram. Jurnal Eksisbank , 4(1) :82-94.
Kompas news. 2021. Deretan Fitur Baru Instagram Yang Meluncur
Sepanjang 2021”, https://tekno.kompas.com (diakses tanggal 20 desember
2021).
Kompas.Com. 2020. “2 Fitur Baru Instagram Story Dan Cara
Menggunakannya”. https://tekno.kompas.com (Diakses 23 Desember 2020)
Mimi Maesaroh, M. 2019. Sistem Jual Beli Followers Diinstagram
Perspektif Imam Syafi’i Dan Abu Hanifah. Skripsi UIN Bandung.
Nisa Mutia Sari. 2019. “ Cara Membuat Status Boomerang Ala
Instagram Di Whatsapp”. https://m.liputan6.com (Diakses 25 Maret 2019)
Rohmaniyah, W. 2019. Fiqih Muamalah Kontemporer.
Pamekasan:Duta Media Publishing.
Romansyah, H. 2015. “Pasar Modal Dalam Perspektif Islam”.
Mazahib; Jurnal Pemikiran Hukum Islam, 14(1).1-12
https://doi.org/10.21093/mj.v14i1.332
Soemitra, A. 2019. hukum ekonomi syariah dan fiqh muamalah
dilembaga keuangan bisnis kontemporer .Cet.I, Jakarta:Kencana.
Soraya, I. 2017. Personal Branding Laudya Chnthia Bella Melalui
Instagram (Studi Deskriptif Pada Akun Instagram @Bandungmakuta). Jurnal
Komunikasi, 8(2):30-38.
Suhendi, H. 2016. Fiqh Muamalah . Jakarta:Rajawali Pers.
Supriyadi. 2018. Konsep Harga Dalam Ekonomi Islam. Guepedia.
Susiawati, W. 2017. Jual Beli Dalam Konteks Kekinian. Jurnal
Ekonomi Islam. 8(2):171-184.
Tamimy, M.F. 2017. Sharingmu Personal Brandingmu.
Jakarta:Visimedia.
Tim Redaksi BIP. 2017. Undang-Undang Informasi Dan Transaksi
Elektronik. Jakarta:Bhuana Ilmu Populer.
Undang-undang ITE nomor 11 tahun 2008
Zogara, A.U. & Arifin, Z . 2020. Metode Penelitian Ilmiah . KBM
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai