a. Latar Belakang
Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020-2024: Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai
pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar
kritis, dan kreatif.
b. Deskripsi Aksi Nyata
Profil pelajar Pancasila yang yang saya gunakan dalam aksi nyata ini adalah Beriman
dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, gotong royong dan kreatif. Pelajar yang
Beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, gotong royong dan kreatif
mampu menjalankan hidupnya denga berlandasan kepada kenyakinannya kepada
Tuhan, mampu menerapkan keimanannya melalui gotong royong/tolong-menolong
dengan sesama manusia dan mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari Beriman dan
betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, gotong royong dan kreatif terdiri dari dapat
menjalankan perintah ajaran agamanya sesuai dengan agamanya, mempunyai rasa
kemanusiaan seperti saling membantu antar sesama dan dapat menghasilkan gagasan
yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Dalam aksi nyata ini
saya lakukan saat bimbingan belajar (bimbel).
Tujuan dari aksi nyata yang saya lakukan adalah yang pertama meningkatkan
ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dengan melakukan praktik melaksanakan
sholat dhuha sehingga mereka terbiasa melaksanakanya baik di sekolah maupun di
rumah. Kedua, meningkatkan kepedulian sesama manusia dengan beinfak setiap hari
jum’at, kemudian anak-anak sendiri yang memberikan kepada saudara yang
membutuhkan. Ketiga, melakukan kreativitas sesuai dengan tema Ketuhanan yang
Maha Esa dengan mengkreasikan hiasan yang ada sesuai dengan yang mereka minati
atau senangi sehingga mereka bebas memilih sesuai dengan kreasinya masing-masing
dan yang membuat mereka bahagia.
Hasil yang didapat dari aksi nyata yang saya lakukan adalah peserta didik sangat
antusias dalam pembelajaran. Mereka melaksanakan sholat dengan baik, mereka
bahagia saat membuat kolase yang bahannya meeka pilih sesuai keinginan mereka
dan mereka sangat bahagia saat bisa bebagi dengan tetangga sekolah. Beberapa
kelebihan pembelajaran yang dilakukan adalah peserta didik secara tidak langsung
belajar tentang materi pembelajaran tentang sila petama Pancasila. Peserta didik lebih
aktif dalam pembuatan kolase yang dilakukan dengan bahagia dan lebih merdeka
dalam penggunaan bahan untuk mengkreasi lambang sila petama Pancasila, bahan
yang digunakan dari bahan alam seperti daun, bunga, biji-bijian dan bahan buatan
kertas warna serta ada yang mewarnai dengan krayon. Dengan kegiatan jum’at
berbagi, peserta didik juga sangat bahagia saat mereka mengumpulkan uang dan
langsung bisa berbagi dengan lingkungan sekitar sekolah yang kurang mampu
sehingga mereka akan terbiasa ada rasa kepedulian terhadap saudara-saudara yang
membutuhkan bantuan. Adapun kekurangannya dalam aksi nyata dilakukan dua kali
karena dilaksanakan pada waktu bimbel sehingga ada capaian yang tidak sama antara
kelompok satu dengan kelompok yang lain dan kebebasan dalam kreativitas hanya
bahannya saja yang mereka bebas memilih karena gambarnya sudah ditentukan yaitu
lambang sila pertama Pancasila.
e. Lampiran
2. Gotong royong/tolong menolong ( pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke 2 )
Murid melakukan pembersihan sebelum jam kepulangan.
3. Pelajar Pancasila yang kreatif.
Siswa membuat peralatan persembahyangan anyaman klatkat dengan bahan
bambu dan canang berbahan janur dan bunga, saat kegiatan pasraman.